Dokumen ini membahas sejarah filsafat Abad Pertengahan dan filsafat skolastik. Filsafat Abad Pertengahan diawali setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur dan bangkitnya agama Kristen dan Islam. Filsafat skolastik membagi masa awal, keemasan, dan akhir berdasarkan pengaruh filsuf dan pendirian lembaga-lembaga pendidikan.
3. Filsafat abad tengah diawali dari runtuhnya Kekaisaran
Romawi Timur, dan karena bangkitnya agama
Kristen dan Islam yang masing-masing tampil
sebagai kekuatan politik dan emansipasi dari
berbagai Bangsa di Benua Eropa dan Asia Kecil.
Perkembangan selanjutnya gereja mendapatkan
peluang yang besar untuk menentukan kemana jalan
hidup manusia sebagai individu maupun sebagai
warga negara. Dominasi gereja menjadi sedemikian
besar yang hingga akhirnya menyurutkan
kewibawaan politik kekaisaran itu sendiri. Filsafat ini
juga disebut sebagai “abad gelap”.
3
5. Pembagian (Masa Awal)
✘ Masa Awal
Merupakan masa kebangkitan pemikiran abad
pertengahan setelah terjadi kemerosotan pemikiran
filsafat pada masa sebelumnya yang disebabkan kuat
dominasi golongan gereja. Ditandai oleh pembentukan
metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara
agama dan filsafat.
5
6. Pembagian (Masa Keemasan)
✘ Masa Keemasan
Secara umum, ada beberapa faktor yang menjadikan
masa scholastik mencapai keemasan. Pertama,
adanya pengaruh Aristoteles, Ibn Rusyd, Ibn Sina,
sejak abad ke – 12 sampai abad ke – 13. Kedua, tahun
1200M didirikan Universitas Almamater di Prancis.
Ketiga, berdirinya ordo – ordo. Ordo – ordo inilah yang
muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap
ilmu pengetahuan.
6
7. Pembagian (Masa Akhir)
✘ Masa Akhir
Pada akhir periode ini, muncul seorang pemikir dari daerah
yang sekarang masuk wilayah Jerman, Nicolaus Cusanus
(1401 – 1464M). Ia berpendapat bahwa ada tiga cara untuk
mengenal, yaitu lewat indera, akal dan intuisi. Dengan
indera, kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda
– benda berjasad, yang tidak sempurna. Dengan akal, kita
akan mendapatkan bentuk – bentuk pengertian yang abstrak
berdasarkan tangkapan oleh indera. Dengan intuisi, kita akan
mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi.
7
8. Periode Skolastik Kristen
- Plotinus (melahirkan
ajaran plotinus /
plotinisme)
- Augustinus
(menentang aliran
skeptisme)
- Boethius (penemu
qoadrium)
- Anselmus (tidak
perlu tau tentang
tuhan, yang
terpenting ia telah
telah beriman
kepada tuhan.)
- Thomas Aquinas
(pemikiran tentang
theologi)
8
9. Periode Skolastik Islam
- Al – Farabi (
metafisika Al –
Farabi, filsafat
kenegaraan)
- Ibnu Sina (bidang
kedokteran)
- Al – Ghazali
(epistemologi Al –
Ghazali, metafisika
Al – Ghazali,
kritikan terhadap
filosof)
- Ibnu Rusyd
(metafisika Ibnu
Rusyd, tingkat
kemampuan
manusia, tentang
qadimnya alam
semesta)
- Al – Kindi (agama
dan filsafat,
metafisika, jiwa,
moral)
9