2. Kegiatan Belajar 1
Kendala/Batas Anggaran
Teori Preferensi Konsumen
Kebutuhan yang tak terbatas dan keterbatasan anggaran merupakan
masalah yang harus dipecahkan agar manusia dapat hidup dengan
baik;
Manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan;
Konsumen bisa memilih berbagai kemungkinan konsumsi selama
tidak melebihi anggaran yang dimiliki;
3. Kegiatan Belajar 1
Indifference Curve
Teori Preferensi Konsumen
Kurva yang menunjukan kombinasi 2 jenis barang yang menghasilkan
utilitas yang sama;
Semakin menjauhi titik origin, mencerminkan tingkat kepuasan yang
lebih tinggi.
4. Kegiatan Belajar 1
Aksioma dalam Indifference Curve;
─ Indifference curve yang lebih tinggi akan lebih dipilih
─ Titik-titik A, B, dan C yang terletak
pada kurva I1 mempunyai tingkat
kepuasan yang sama meskipun
memiliki kombinasi kedua barang
yang berbeda;
─ Kurva I2 yang di dalamnya terdapat
titik D mempunyai tingkat kepuasan
yang lebih tinggi daripada I1
5. Kegiatan Belajar 1
Aksioma dalam Indifference Curve;
─ Indifference curve berbentuk miring ke kanan bawah
─ Jika jumlah suatu barang berkurang,
jumlah barang yang lainnya harus
bertambah;
6. Kegiatan Belajar 1
Aksioma dalam Indifference Curve;
─ Indifference curve tidak boleh berpotongan
─ Titik A dan titik B memberikan tingkat
kepuasan yang sama, demikian juga titik
B dan titik C;
─ Namun pemahaman titik A dan titik C
memberikan tingkat kepuasan yang sama
tidak dibenarkan karena titik A dan titik C
tidak berada dalam satu kurva
7. Kegiatan Belajar 1
Aksioma dalam Indifference Curve;
─ Indifference curve berbelok ke bawah [convex]
─ Titik A memiliki tingkat substitusi sebesar
6, artinya konsumen mau menukarkan 6
apel miliknya untuk mendapatkan 1 jeruk.
Hal tersebut dapat terjadi karena
konsumen masih memiliki 14 apel.
─ Nilai MRS titik B adalah 1, yaitu
konsumen hanya mau menukarkan 1 apel
miliknya untuk mendapatkan 1 jeruk. Hal
tersebut terjadi karena konsumen hanya
memiliki 4 apel.
8. Kegiatan Belajar 1
─ MRS kurva yang menunjukan jumlah barang yang akan
konsumen korbankan untuk mendapatkan barang yang lain
untuk dikonsumsi;
─ Secara matematis MRS ditulis :
MRS =
∆𝑋
∆𝑌
∆X dan ∆Y merupakan besarnya perubahan X dan Y
Marginal Rate of Substitution [MRS]
9. Kegiatan Belajar 1
─ Indifference memiliki beberapa kasus khusus, yaitu :
a. Substitusi sempurna [perfect substitues]
MRS sama ditiap titik, indifference curve berbentuk garis lurus
b. Pelengkap sempurna [perfect complements]
membentuk indifference curve yang memiliki sudut siku-siku ke kanan
Marginal Rate of Substitution [MRS]
10. Kegiatan Belajar 1
Interaksi antara Batas Anggaran dan Indifference Curve
─ Kondisi optimal konsumen diperoleh dengan menentukan
kombinasi barang dan jasa yang memberikan kepuasan yang
optimal sepanjang tidak melewati garis anggaran;
─ Bila pilihan kombinasi berada di bawah batas anggaran pilihan
tidak optimal
─ Bila pilihan kombinasi berada di atas batas anggaran pilihan
tidak dapat dicapai
11. Kegiatan Belajar 1
─ Konsumen akan memilih alternatif di titik
C [I2] karena memberikan kepuasan
optimal dan masih berada dalam batas
anggaran;
─ Konsumen bisa memilih alternatif A dan B,
karena masih berada di garis anggaran,
namun kepuasan yang dihasilkan I 1 < I2;
─ Titik D memberikan kepuasan yang lebih
tinggi dari titik C tapi titik D tidak dapat
dicapai karena berada di luar batas
anggaran;
12. Kegiatan Belajar 2
Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Permintaan Individu
Pembentukan Permintaan Individu
─ Permintaan individu merupakan turunan dari keseimbangan
pada indifference curve dan batas anggaran;
13. ─ Penurunan harga jeruk menyebabkan batas
anggaran bergeser ke kanan dan
memberikan kesempatan bagi konsumen
untuk menambah kepuasan sehingga
indifference curve bergeser dari I1 ke I2;
─ Ketika harga terus turun, batas anggaran
bergeser lagi dan kepuasan konsumen
bertambah menjadi I3;
─ Kurva DJ mencerminkan besarnya konsumsi
jeruk yang diinginkan oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga dan disebut dengan
kurva permintaan individu.
Kegiatan Belajar 2
14. Kegiatan Belajar 2
Efek Substitusi dan Efek Pendapatan
─ Penurunan harga barang dapat menggeser batas anggaran
sehingga kepuasan baru yang diperoleh lebih besar dari
sebelumnya;
─ Penurunan harga barang dapat menyebabkan kenaikan jumlah
barang yang dikonsumsi.
15. Kegiatan Belajar 2
─ Saat harga jeruk turun, BL1 bergeser menjadi BL3,
pilihan konsumen berubah dari A menjadi C yaitu
konsumsi jeruk bertambah dari JA menjadi JB.
Kepuasan konsumen bertambah dari I1 ke I2.
─ Efek substitusi didapat dengan mencerminkan BL3
menuju I1, membentuk BL2 hingga menyinggung I1
di B. Perubahan ini menyebabkan konsumsi jeruk
bertambah sebesar JAJB, sedangkan konsumsi apel
berkurang sebesar AAAB.
─ Efek pendapatan dicerminkan dengan pergeseran
batas anggaran BL2 menuju BL3 dan menyebabkan
pergeseran indifference curve dari I1 dan I2. Pilihan
konsumen berubah dari B ke C dan konsumsi jeruk
bertambah sebesar JBJC serta konsumsi apel
meningkat dari AB ke AC
16. Kegiatan Belajar 2
Permintaan Pasar
─ Merupakan jumlah total dari sebuah barang/jasa yang diminta
oleh semua pembeli potensial;
─ Kurva permintaan pasar merupakan hubungan antara jumlah
permintaan total barang/jasa dan harganya, faktor lain
dianggap konstan;
17. Kegiatan Belajar 2
Surplus Konsumen
─ Merupakan selisih antara keinginan untuk membayar [willingness
to pay] barang/jasa dengan sejumlah uang yang harus dibayar
sesungguhnya;
─ Surplus konsumen menjadi dasar seberapa jauh konsumen
menjadi lebih baik atau lebih buruk akibat dari adanya gejolak
pasar
19. Kegiatan Belajar 1
Teknologi Produksi
Teori Produksi
Tingkat produksi suatu barang bergantung pada jumlah modal,
tenaga kerja, sumber daya alam dan tingkat teknologi yang
digunakan;
Dengan menggabungkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi
dapat ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis
untuk memproduksi barang.
20. Kegiatan Belajar 1
Kurva Isokuan
Kurva isoquant kurva yang menggambarkan kombinasi penggunaan tenaga
kerja dan modal yang akan menghasilkan output yang sama;
21. Kegiatan Belajar 1
Produksi dengan Satu Variabel Input [Tenaga Kerja]
Salah satu input/faktor produksi jumlahnya tetap, sedangkan input/
faktor produksi lainnya berubah-ubah [variabel];
Misal : jumlah modal tetap, jumlah tenaga kerja berbeda-beda,
sehingga perusahaan menghasilkan output lebih banyak hanya
dengan meningkatkan input tenaga kerja.
22. Kegiatan Belajar 1
Produksi Rata-rata dan Produk Marginal
Kontribusi tenaga kerja pada proses produksi dapat dideskripsikan
dalam bentuk produk rata-rata tenaga kerja dan marginal yang
mencerminkan tingkat produktivitas;
Produk rata-rata dihitung dengan membagi output total Q dengan
input total tenaga kerja L;
Produk marginal diartikan sebagai output tambahan yang dihasilkan
dari setiap tembahan satu unit input tenaga kerja.
23. Kegiatan Belajar 1
The Law of Diminishing Returns [Hukum Pengembalian yang
Berkurang]
─ Penambahan penggunaan input akan meningkatkan jumlah output yang
dihasilkan, tetapi pada suatu titik tertentu penambahan output yang terjadi
akan terjadi dengan tingkat yang cenderung menurun;
─ Implikasi dari the law of diminishing returns adalah memacu perusahaan
untuk mengadakan teknologi produksi yang lebih baik;
─ Efek kemajuan teknologi akan meningkatkan produkstivitas tenaga kerja
meskipun proses produksi tetap menunjukkan pengembalian yang berkurang
untuk tenaga kerja.
24. Kegiatan Belajar 1
Produktivitas Tenaga Kerja
─ Produktivitas tenaga kerja diukur melalui produk rata-rata tenaga kerjanya,
baik untuk kepentingan industri maupun kepentingan ekonomi secara
keseluruhan;
─ Produktivitas tenaga kerja menentukan pencapaian standar hidup penduduk
di suatu negara.
25. Kegiatan Belajar 1
Produksi dengan Dua Variabel Input
─ Mempertimbangkan teknologi produksi untuk jangka panjang yaitu input modal
dan tenaga kerja merupakan suatu variabel;
─ Isoquant memiliki slope yang berbentuk melengkung ke bawah karena modal
dan tenaga kerja mempunyai produk marjinal yang positif.
26. Kegiatan Belajar 1
Pengembalian yang Berkurang [Diminishing Returns]
─ Setiap unit penambahan tenaga kerja menghasilkan semakin sedikit penambahan
output, sehingga terdapat diminishing returns tenaga kerja untuk jangka pendek
maupun jangka panjang;
─ Diminishing returns untuk modal terjadi ketika jumlah tenaga kerja tetap, produk
marginal modal menurun seiring dengan peningkatan modal;
27. Kegiatan Belajar 1
Substitusi antara Input
─ MRTS [the marginal rate technical substitution] merupakan setiap slope dari
isoquant yang mengindikasikan berapa besar kuantitas dari suatu input yang
dapat digantikan dengan kuantitas input yang lain, namun outputnya harus
konstan;
─ MRTS tenaga kerja untuk modal merupakan jumlah dari input modal yang dapat
dikurangi ketika satu unit ekstra tenaga kerja digunakan sehingga output-nya
masih konstan;
─ MRTS berhubungan dengan produk marginal tenaga kerja MPL dan modal MPK
yaitu bagaimana penambahan beberapa tenaga kerja dan pengurangan sejumlah
modal bisa membuat output tetap konstan.
28. Kegiatan Belajar 1
Fungsi Produksi
2 kasus ekstrem dari fungsi produksi yang menunjukkan range substitusi
input dalam proses produksi :
─ input-input produksi dapat digantikan secara sempurna antara yang
satu dan yang lainnya sehingga MRTS konstan pada semua titik pada
isoquant;
─ fungsi produksi sudah ditetapkan porsinya, sehingga tidak mungkin
untuk saling menggantikan antar-input.
29. Kegiatan Belajar 1
Skala Pengembalian
─ Jika output lebih besar dari dua kali lipatnya ketika input-nya menjadi
dua kali lipat maka terjadi skala pengembalian yang meningkat
[increasing returns to scale];
─ Jika output menjadi dua kali lipat ketika input diperbanyak dua kali,
maka terjadi skala pengembalian yang konstan [constant returns to
scale];
─ Jika output mungkin akan kurang dari dua kali lipat ketika input-nya
sebanyak dua kali lipat, maka terjadi skala pengembalian yang
menurun [decreasing returns to scale];
30. Kegiatan Belajar 1
Skala Pengembalian
─ increasing returns to scale, menyebabkan isoquant menjadi lebih
dekat antara yang satu dengan yang lain;
─ decreasing returns to scale, menyebabkan isoquant menjadi semakin
jauh antara yang satu dengan yang lain karena semakin banyak input
yang dibutuhkan.
─ returns to scale konstan, menyebabkan isoquant tetap berada pada
tempatnya.
31. Kegiatan Belajar 2
Biaya Hangus [Sunk Cost]
Fungsi Biaya
─ Merupakan pengeluaran yang sudah terjadi dan tidak dapat diganti,
sehingga tidak memengaruhi perusahaan dalam mengambil
keputusan.
32. Kegiatan Belajar 2
Biaya Jangka Pendek
Garis Isocost
─ Garis yang memuat semua kombinasi tenaga kerja dan modal yang diperoleh
dengan biaya total yang sama;
─ Bentuk garis isocost
C = wL + rK
C merupakan biaya total produksi dari semua jenis output yang dihasilkan
dengan menjumlahkan biaya tenaga kerja wL dan biaya modal rK
33. Kegiatan Belajar 2
Hubungan antara Biaya Jangka Panjang dan Jangka Pendek
─ Pabrik dengan ukuran apa pun dapat
dibangun dengan menggunakan kurva LAC.
Titik dari biaya rata-rata minimum dari
pabrik terkecil dan terbesar tidak berada
pada kurva LAC karena terdapat skala
ekonomi dan skala tidak ekonomi pada
jangka panjang.
─ Kurva LMC bukan merupakan sampul dari
kurva SMC. SMC digunakan untuk pabrik-
pabrik tertentu, LMC dapat digunakan
untuk semua ukuran pabrik yang
memungkinkan. Setiap titik pada kurva
LMC merupakan SMC yang dihubungkan
dengan pabrik yang paling efisien.