SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
PETA PELUANG INVESTASI
PROYEK STRATEGIS
YANG SIAP DITAWARKAN
DALAM RANGKA MENDUKUNG IBU KOTA NUSANTARA
Focus Group Discussion (FGD)
Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
INDUSTRI HILIRISASI
OLEOKIMIA SAWIT
HILIRISASIOLEOKIMIASAWIT
COSMETIC – PERSONAL CARE – HOUSEHOLD CLEANING
INDUSTRI HILIRISASIOLEOKIMIASAWIT
PROFIL PROYEK
• Indonesia PRODUSEN CPO/CPKO terbesar di dunia dengan produksi
hampir 50 juta ton, surplus 3,65 juta ton.
• KALIMANTAN TIMUR memiliki produksi CPO/CPKO besar namun
belum terdapat industri pengolah turunannya.
• Salah satu tujuan dalam ROADMAP HILIRISASI SAWIT untuk oleokimia
dari Kemenperin adalah mendorong produksi produk baru untuk
SUBSTITUSI IMPOR.
• Fatty amine merupakan PRODUK HILIRISASI CPO/CPKO yang memiliki
potensi besar dikembangkan di Kalimantan Timur, dimana per
Desember 2022, 100% kebutuhan dalam negeri masih dipenuhi impor.
TANTANGAN ke depan terkait lokasi industri adalah kesiapan kawasan
industri di Kalimantan Timur dalam upaya pembangunan industri FATTY
AMINE
Pengembangan INDUSTRI FATTY AMINE membutuhkan bahan baku
AMONIAK yang membutuhkan proses logistik yang cukup mahal jika
tidak dialirkan langsung dari produsen (pipa/ truck -33˚ C).
KBLI 20115
Kelompok ini mencakup usaha industri kimia
organik yang menghasilkan bahan kimia dari
hasil pertanian termasuk kayu, getah (gum)
dan produk turunan minyak nabati industri
(IVO) termasuk di antaranya adalah Fatty
Amine
ANALISIS ASPEK PASAR
ISU PENGEMBANGANTERKAIT KOMODITAS
PROYEK
Jumlah industri hilirisasi sawit di Indonesia masih sangat sedikit dan hanya
terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. Sebagai pulau penghasil sawit terbesar ke-
2 di Indonesia, sudah selayaknya Kalimantan juga menjadi sentra industri hilir
sawit Indonesia.
POTENSI PASAR DARI PRODUKYANG DITAWARKAN
Konsumsi fatty amine terutama digunakan sebagai bahan pelembut dan surfaktan. Saat ini hanya
ada satu produsen fatty amine dalam negeri yang kapasitas produksinya belum mencukupi
kebutuhan dalam negeri. Potensi permintaan fatty amine global juga terus meningkat sehingga
terbuka peluang ekspor yang juga sangat besar.
GAP ANALISISTERKAIT KOMODITAS PROYEK
Produksi : 51,2 juta ton
Konsumsi : 47.55 juta ton
Surplus : 3,65 juta ton
*Kemenperin, 2022
Indonesia eksportir terbesar
Fatty acid: 191,9 ribu ton (28%)
Fatty alcohol: 743,1 ribu ton (43%)
*Trademap, 2022
Supply (CPO + CPKO) Kondisi Eksisting Gap
Satu-satunya produsen
Fatty Amine di Indonesia
memproduksi 20.000 TPA
*Wilmar, 2022
Analisis Pasar: 4,1 milyar USD di 2023
Tren Pasar: Peningkatan permintaan Fatty
Amine 9,6% di pasar global pada tahun 2022
Pasar Ekspor:
1. Afrika Selatan
2. India
3. China
4. Selandia Baru
5. Amerika Serikat
6. Uni Eropa
7. Russia
SUPPLY DRIVEN
Adanya surplus konsumsi CPO dan CPKO dalam negeri serta adanya upaya
penekanan ekspor minyak sawit mentah membuat terbukanya peluang pemanfaatan
CPO dan CPKO untuk hilirisasi sawit dalam negeri.
Fatty amine merupakan salah satu produk turunan sawit yang memiliki potensi pasar
yang besar, terlebih kebutuhan dalam negeri saat ini masih disuplai secara impor.
Provinsi Kalimantan Timur, merupakan produsen kelapa sawit terbesar
ketiga di Indonesia. Hingga tahun 2020 luas areal kelapa sawit mencapai
1.374.543 Ha. Produksi TBS (Tandan Buah Segar) yang diolah pada tahun 2020
sebesar 17.721.970 ton atau setara dengan 3,8 juta ton Crude Palm Oil (CPO).
Pembuatan fatty amine dari CPO membutuhkan suplai amonia.Amonia sulit
ditransportasikan jarak jauh, sehingga sebaiknya pabrik fatty amine terletak dekat
dengan pabrik amonia. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil
amonia terbesar di Indonesia.
KIE Bontang merupakan kawasan industri yang mencakup PT. Pupuk Kaltim (PKT)
dan PT. Kaltim Parna Industri (KPI) sebagai produsen ammonia masih memiliki
sekitar 150 Ha lahan siap pakai untuk industri dan telah memiliki kesiapan sarana
dan prasarana infrastruktur yang memadai untuk industri fatty amine.
SKEMAHILIRISASI
Lubricant
Fabric softener
Hair Conditioner
Pabrik
Kelapa
Sawit
CPO/CPKO
Cosmetics
Surfaktan
TINJAUAN ASPEK LEGAL/HUKUM DAN ADMINISTRATIF
NO TINJAUAN MUATAN SUBSTANSI (DISESUAIKAN MASING-MASING SECTOR)
1 Arahan Kebijakan Tata Ruang
Berdasarkan RTRW Kota Bontang Tahun 2019-2039 dan RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023-2042, Kawasan Industri Kaltim
Industrial Estate berada pada Kawasan Peruntukan Industri. Pada draft RDTR Kota Bontang juga direncanakan sebagai kawasan
peruntukan industry, termasuk didalamnya adalah perluasan KIE sebesar 170,94 Ha.
2 RPJM, RPJP, RIPIN
Pendirian industry ini telah sesuai dengan arah kebijakan pusat hingga daerah meliputi :
• Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
• Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Undang-Undang No. 3
tahun 2014 tentang Perindustrian
• Peraturan Menteri Perindustrian No.15 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementrian Perindustrian
3
Arahan Kebijakan Sektor terkait
Pengembangan industry hulu telah didukung oleh :
• Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 03 Tahun 2022 Tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian Dan
Pengembangan, Peremajaan, Serta Sarana Dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit.
• Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023.
• Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan Dengan
Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Hilirisasi industry sawit juga didukung oleh
Peraturan Presiden (PERPRES) No. 63 Tahun 2022 Tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
4 Legalitas Lokasi proyek
Berada di Blok 3 (Blok pengembangan baru) dengan koordinat lokasi (0.189796, 117.488245)
Hak yang diberikan oleh pengelola Kawasan Industri KIE adalah hak sewa lahan dengan harga 6 USD/m2
AVAILABLE AREA
73,58
Ha
46,40
Ha
17,5
Ha
33,46
Ha
PROFILLOKASI
1
PT. Kaltim
Industrial Estate
2
Kawasan Industri
Kaltim Industrial
Estate
3
Swasta
5
Sewa lahan ke pihak
Pengelola Kawasan
4
214 Ha + Pengembangan
170,94 Ha
6
170,94 Ha lahan sudah
diajukan sebagai perluasan
lahan kawasan industri KIE.
Sudah diakomodasi juga
dalam draft RDTR Kota
Bontang Tahun 2023-2042.
Lokasi saat ini sedang
dalam pematangan lahan.
11 Ha
ANALISISASPEKTEKNIS
1
• Lokasi sudah terakomodasi dalam rencana tata ruang, baik RTRW Kota Bontang
Tahun 2019-2039 maupun draft RDTR Kota Bontang tahun 2023-2042
• Lokasi berada dekat dengan bahan baku pendukung utama yaitu ammonia dari
PT. KPI dan PT. PKT Bontang
2 KESIAPAN LAHAN
5 AKSESIBILITAS
6 INFRASTRUKTUR DASAR
Waste Water
Treatment
Cap. 15.000 m3/month
Potable Water : Cap. 550 m3/h
SWRO : Cap. 100 m3/h
Demin Water : Cap. 2 x 168 m3/h
Note : All Product can be Increased as Needed
Natural Gas Supply &
Facilities at KIE Bontang are
provided by Pertamina
Electricity : Cap. 80 MW
Steam : Cap. 156 Ton/h
Nitrogen :
Cap. 500 Nm3/h
Future. 1000 Nm3/h
Lahan sudah dalam
proses pematangan
berupa pengurugan
tanah
Terdapat rencana Pembangunan
dermaga 11 yang diarahkan untuk
mengakomodasi semua logistic tenant
melalui jalur pelayaran
Sources: Ministry of Investm
ent / BKPM
(processed by KIE)
JETTY
Kondisi Eksisting
Land Access
-Toll Road Balikpapan –
Samarinda (100 km)
-Trans Kalimantan Road
Samarinda – Bontang (125 km)
Air Access
-Sepinggan Airport (Balikpapan)
-APT Pranoto Airport (Samarinda)
-LNG Badak Airport (Bontang)
ANALISISASPEKTEKNIS
3 BAHAN BAKU DAN
PENDUKUNG
4 JENIS
TEKNOLOGI
SKEMA 1
Hidrolisis
CPO
Amidasi Fatty Nitrile Hidrogenasi
Fatty Amine
(Primary)
SKEMA 2
Hidrogenasi Reaksi
Fatty Amine
(Tertiary)
+ dimethylamine (impor)
Fatty Amine
(Secondary)
ANALISISASPEKTEKNIS
JADWAL
INDIKATIF
7 RANCANGAN
LOKASI
8
2024
Engineering
Design
2024-2025
Construction
2026
Operational
Commercial
ISUDANTANTANGAN
NO ISU ASPEK LEGAL ISU ASPEK TEKNIS ISU ASPEK PASAR
1
Isu terkait pasokan GAS yang habis masa kontrak di
tahun 2030
Kompetisi bahan baku CPO dengan Bahan Baku
Oleofood dan Energi(Biodiesel)
2
Terdapat perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi
yang berada di kawasan yang sama dan salah satunya
sudah memiliki anak perusahaan yang bergerak di
industri hulu
Perusahaan offtaker dalam negeri sudah memiliki
jalur rantai pasok produksi Fatty Amine, sehingga
diperlukan investor yang telah memiliki pasar
Fatty Amine
TAX
HOLIDAY
Pelaksanaan dan jangka waktu:
• Pelaksanaan investasi tahun 2022-2030 : 25 tahun
• Pelaksanaan investasi tahun 2031-2035 : 20 tahun
• Pelaksanaan investasi tahun 2036-2045 : 15 tahun
Minimum investasi
Rp10 Miliar
CAKUPAN
BIDANG
USAHA
Infrastruktur dan layanan umum:
a. pembangkit tenaga listrik termasuk energi baru
dan terbarukan;
b. pembangunan dan pengoperasian jalan tol;
c. pembangunan dan pengoperasian pelabuhan laut;
d. pembangunan dan pengoperasian bandar udara;
e. pembangunan dan penyediaan air bersih.
Fasilitas Pengurangan PPh Badan bagi Wajib Pajak Dalam Negeri Fasilitas PPN Tidak Dipungut diberikan s.d. Tahun 2035
CAKUPAN
BIDANG
USAHA
a. penyerahan jasa konstruksi untuk bidang usaha
pembangkit tenaga listrik termasuk energi baru
dan terbarukan,
b. pembangunan dan pengoperasian jalan tol,
c. pembangunan dan pengoperasian pelabuhan
laut,
d. pembangunan dan pengoperasian bandar udara,
dan
e. pembangunan dan penyediaan air bersih.
1. Bagi Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah
untuk kepentingan umum
2. Bagi Pelaku Usaha untuk pembangunan dan
pengembangan industri di Daerah Mitra
Pembebasan Bea Masuk dan Fasilitas Pajak Dalam Rangka
Impor (PDRI) diberikan s.d. Tahun 2045
CAKUPAN
FASILITAS
JenisFasilitasPenanamanModalDiDaerahMitra
TERIMA KASIH
INDUSTRI HILIRISASIOLEOKIMIASAWIT

More Related Content

Similar to 10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf

Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaPengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaKacung Abdullah
 
Menuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada GulaMenuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada GulaHappy Tjahyono
 
Road Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 FinalRoad Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 FinalHappy Tjahyono
 
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)Ridzaludin
 
Bdf pilot project okt'14
Bdf pilot project okt'14Bdf pilot project okt'14
Bdf pilot project okt'14wahyuddin S.T
 
Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1Ridzaludin
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industrymariatul qibtiyah
 
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptxFero Liju Syafanta
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Agus Supriyanto
 
Paparan penyimpanan migas yogyakarta.pdf
Paparan penyimpanan migas yogyakarta.pdfPaparan penyimpanan migas yogyakarta.pdf
Paparan penyimpanan migas yogyakarta.pdftamihakim
 
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Togar Simatupang
 
Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...
Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...
Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...Kanaidi ken
 
5_6307432732880273461.pptx
5_6307432732880273461.pptx5_6307432732880273461.pptx
5_6307432732880273461.pptxBarry395229
 
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...Kanaidi ken
 
Peluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutan
Peluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutanPeluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutan
Peluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutanCIFOR-ICRAF
 
Laporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIXLaporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIXjesilia putri
 

Similar to 10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf (20)

Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaPengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
 
Menuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada GulaMenuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada Gula
 
Road Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 FinalRoad Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 Final
 
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
Penglibatan pp dalam komoditi sawit lpp edit (haji azhar)
 
Bdf pilot project okt'14
Bdf pilot project okt'14Bdf pilot project okt'14
Bdf pilot project okt'14
 
Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1
 
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industryPertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Pertemuan 11 industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
01 PENGHITUNGAN CAPAIAN TKDN - BARANG.pptx
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobing
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
 
Paparan penyimpanan migas yogyakarta.pdf
Paparan penyimpanan migas yogyakarta.pdfPaparan penyimpanan migas yogyakarta.pdf
Paparan penyimpanan migas yogyakarta.pdf
 
Pp nomor-9-tahun-2016
Pp nomor-9-tahun-2016Pp nomor-9-tahun-2016
Pp nomor-9-tahun-2016
 
Tarik Ulur Kebijakan Larangan Ekspor Mineral
Tarik Ulur Kebijakan Larangan Ekspor Mineral Tarik Ulur Kebijakan Larangan Ekspor Mineral
Tarik Ulur Kebijakan Larangan Ekspor Mineral
 
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
 
Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...
Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...
Bab 6 "Pengertian dan Ketentuan TKDN dan BMP" _Buku *Teknik Perhitungan & Ver...
 
5_6307432732880273461.pptx
5_6307432732880273461.pptx5_6307432732880273461.pptx
5_6307432732880273461.pptx
 
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk DN_ Training "Ketentuan TERBARU_ PEN...
 
Peluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutan
Peluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutanPeluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutan
Peluang dan tantangan untuk rantai suplai sawit berkelanjutan
 
Laporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIXLaporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIX
 
Agung wicaksono trtkm_diskusi publik pwyp
Agung wicaksono trtkm_diskusi publik pwypAgung wicaksono trtkm_diskusi publik pwyp
Agung wicaksono trtkm_diskusi publik pwyp
 

Recently uploaded

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 

Recently uploaded (20)

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 

10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf

  • 1. PETA PELUANG INVESTASI PROYEK STRATEGIS YANG SIAP DITAWARKAN DALAM RANGKA MENDUKUNG IBU KOTA NUSANTARA Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar INDUSTRI HILIRISASI OLEOKIMIA SAWIT
  • 2. HILIRISASIOLEOKIMIASAWIT COSMETIC – PERSONAL CARE – HOUSEHOLD CLEANING INDUSTRI HILIRISASIOLEOKIMIASAWIT
  • 3. PROFIL PROYEK • Indonesia PRODUSEN CPO/CPKO terbesar di dunia dengan produksi hampir 50 juta ton, surplus 3,65 juta ton. • KALIMANTAN TIMUR memiliki produksi CPO/CPKO besar namun belum terdapat industri pengolah turunannya. • Salah satu tujuan dalam ROADMAP HILIRISASI SAWIT untuk oleokimia dari Kemenperin adalah mendorong produksi produk baru untuk SUBSTITUSI IMPOR. • Fatty amine merupakan PRODUK HILIRISASI CPO/CPKO yang memiliki potensi besar dikembangkan di Kalimantan Timur, dimana per Desember 2022, 100% kebutuhan dalam negeri masih dipenuhi impor. TANTANGAN ke depan terkait lokasi industri adalah kesiapan kawasan industri di Kalimantan Timur dalam upaya pembangunan industri FATTY AMINE Pengembangan INDUSTRI FATTY AMINE membutuhkan bahan baku AMONIAK yang membutuhkan proses logistik yang cukup mahal jika tidak dialirkan langsung dari produsen (pipa/ truck -33˚ C). KBLI 20115 Kelompok ini mencakup usaha industri kimia organik yang menghasilkan bahan kimia dari hasil pertanian termasuk kayu, getah (gum) dan produk turunan minyak nabati industri (IVO) termasuk di antaranya adalah Fatty Amine
  • 4. ANALISIS ASPEK PASAR ISU PENGEMBANGANTERKAIT KOMODITAS PROYEK Jumlah industri hilirisasi sawit di Indonesia masih sangat sedikit dan hanya terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. Sebagai pulau penghasil sawit terbesar ke- 2 di Indonesia, sudah selayaknya Kalimantan juga menjadi sentra industri hilir sawit Indonesia. POTENSI PASAR DARI PRODUKYANG DITAWARKAN Konsumsi fatty amine terutama digunakan sebagai bahan pelembut dan surfaktan. Saat ini hanya ada satu produsen fatty amine dalam negeri yang kapasitas produksinya belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Potensi permintaan fatty amine global juga terus meningkat sehingga terbuka peluang ekspor yang juga sangat besar. GAP ANALISISTERKAIT KOMODITAS PROYEK Produksi : 51,2 juta ton Konsumsi : 47.55 juta ton Surplus : 3,65 juta ton *Kemenperin, 2022 Indonesia eksportir terbesar Fatty acid: 191,9 ribu ton (28%) Fatty alcohol: 743,1 ribu ton (43%) *Trademap, 2022 Supply (CPO + CPKO) Kondisi Eksisting Gap Satu-satunya produsen Fatty Amine di Indonesia memproduksi 20.000 TPA *Wilmar, 2022 Analisis Pasar: 4,1 milyar USD di 2023 Tren Pasar: Peningkatan permintaan Fatty Amine 9,6% di pasar global pada tahun 2022 Pasar Ekspor: 1. Afrika Selatan 2. India 3. China 4. Selandia Baru 5. Amerika Serikat 6. Uni Eropa 7. Russia
  • 5. SUPPLY DRIVEN Adanya surplus konsumsi CPO dan CPKO dalam negeri serta adanya upaya penekanan ekspor minyak sawit mentah membuat terbukanya peluang pemanfaatan CPO dan CPKO untuk hilirisasi sawit dalam negeri. Fatty amine merupakan salah satu produk turunan sawit yang memiliki potensi pasar yang besar, terlebih kebutuhan dalam negeri saat ini masih disuplai secara impor. Provinsi Kalimantan Timur, merupakan produsen kelapa sawit terbesar ketiga di Indonesia. Hingga tahun 2020 luas areal kelapa sawit mencapai 1.374.543 Ha. Produksi TBS (Tandan Buah Segar) yang diolah pada tahun 2020 sebesar 17.721.970 ton atau setara dengan 3,8 juta ton Crude Palm Oil (CPO). Pembuatan fatty amine dari CPO membutuhkan suplai amonia.Amonia sulit ditransportasikan jarak jauh, sehingga sebaiknya pabrik fatty amine terletak dekat dengan pabrik amonia. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil amonia terbesar di Indonesia. KIE Bontang merupakan kawasan industri yang mencakup PT. Pupuk Kaltim (PKT) dan PT. Kaltim Parna Industri (KPI) sebagai produsen ammonia masih memiliki sekitar 150 Ha lahan siap pakai untuk industri dan telah memiliki kesiapan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai untuk industri fatty amine.
  • 7. TINJAUAN ASPEK LEGAL/HUKUM DAN ADMINISTRATIF NO TINJAUAN MUATAN SUBSTANSI (DISESUAIKAN MASING-MASING SECTOR) 1 Arahan Kebijakan Tata Ruang Berdasarkan RTRW Kota Bontang Tahun 2019-2039 dan RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023-2042, Kawasan Industri Kaltim Industrial Estate berada pada Kawasan Peruntukan Industri. Pada draft RDTR Kota Bontang juga direncanakan sebagai kawasan peruntukan industry, termasuk didalamnya adalah perluasan KIE sebesar 170,94 Ha. 2 RPJM, RPJP, RIPIN Pendirian industry ini telah sesuai dengan arah kebijakan pusat hingga daerah meliputi : • Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). • Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Undang-Undang No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian • Peraturan Menteri Perindustrian No.15 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementrian Perindustrian 3 Arahan Kebijakan Sektor terkait Pengembangan industry hulu telah didukung oleh : • Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 03 Tahun 2022 Tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian Dan Pengembangan, Peremajaan, Serta Sarana Dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit. • Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023. • Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Hilirisasi industry sawit juga didukung oleh Peraturan Presiden (PERPRES) No. 63 Tahun 2022 Tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara 4 Legalitas Lokasi proyek Berada di Blok 3 (Blok pengembangan baru) dengan koordinat lokasi (0.189796, 117.488245) Hak yang diberikan oleh pengelola Kawasan Industri KIE adalah hak sewa lahan dengan harga 6 USD/m2
  • 8. AVAILABLE AREA 73,58 Ha 46,40 Ha 17,5 Ha 33,46 Ha PROFILLOKASI 1 PT. Kaltim Industrial Estate 2 Kawasan Industri Kaltim Industrial Estate 3 Swasta 5 Sewa lahan ke pihak Pengelola Kawasan 4 214 Ha + Pengembangan 170,94 Ha 6 170,94 Ha lahan sudah diajukan sebagai perluasan lahan kawasan industri KIE. Sudah diakomodasi juga dalam draft RDTR Kota Bontang Tahun 2023-2042. Lokasi saat ini sedang dalam pematangan lahan. 11 Ha
  • 9. ANALISISASPEKTEKNIS 1 • Lokasi sudah terakomodasi dalam rencana tata ruang, baik RTRW Kota Bontang Tahun 2019-2039 maupun draft RDTR Kota Bontang tahun 2023-2042 • Lokasi berada dekat dengan bahan baku pendukung utama yaitu ammonia dari PT. KPI dan PT. PKT Bontang 2 KESIAPAN LAHAN 5 AKSESIBILITAS 6 INFRASTRUKTUR DASAR Waste Water Treatment Cap. 15.000 m3/month Potable Water : Cap. 550 m3/h SWRO : Cap. 100 m3/h Demin Water : Cap. 2 x 168 m3/h Note : All Product can be Increased as Needed Natural Gas Supply & Facilities at KIE Bontang are provided by Pertamina Electricity : Cap. 80 MW Steam : Cap. 156 Ton/h Nitrogen : Cap. 500 Nm3/h Future. 1000 Nm3/h Lahan sudah dalam proses pematangan berupa pengurugan tanah Terdapat rencana Pembangunan dermaga 11 yang diarahkan untuk mengakomodasi semua logistic tenant melalui jalur pelayaran Sources: Ministry of Investm ent / BKPM (processed by KIE) JETTY Kondisi Eksisting Land Access -Toll Road Balikpapan – Samarinda (100 km) -Trans Kalimantan Road Samarinda – Bontang (125 km) Air Access -Sepinggan Airport (Balikpapan) -APT Pranoto Airport (Samarinda) -LNG Badak Airport (Bontang)
  • 10. ANALISISASPEKTEKNIS 3 BAHAN BAKU DAN PENDUKUNG 4 JENIS TEKNOLOGI SKEMA 1 Hidrolisis CPO Amidasi Fatty Nitrile Hidrogenasi Fatty Amine (Primary) SKEMA 2 Hidrogenasi Reaksi Fatty Amine (Tertiary) + dimethylamine (impor) Fatty Amine (Secondary)
  • 12. ISUDANTANTANGAN NO ISU ASPEK LEGAL ISU ASPEK TEKNIS ISU ASPEK PASAR 1 Isu terkait pasokan GAS yang habis masa kontrak di tahun 2030 Kompetisi bahan baku CPO dengan Bahan Baku Oleofood dan Energi(Biodiesel) 2 Terdapat perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi yang berada di kawasan yang sama dan salah satunya sudah memiliki anak perusahaan yang bergerak di industri hulu Perusahaan offtaker dalam negeri sudah memiliki jalur rantai pasok produksi Fatty Amine, sehingga diperlukan investor yang telah memiliki pasar Fatty Amine
  • 13. TAX HOLIDAY Pelaksanaan dan jangka waktu: • Pelaksanaan investasi tahun 2022-2030 : 25 tahun • Pelaksanaan investasi tahun 2031-2035 : 20 tahun • Pelaksanaan investasi tahun 2036-2045 : 15 tahun Minimum investasi Rp10 Miliar CAKUPAN BIDANG USAHA Infrastruktur dan layanan umum: a. pembangkit tenaga listrik termasuk energi baru dan terbarukan; b. pembangunan dan pengoperasian jalan tol; c. pembangunan dan pengoperasian pelabuhan laut; d. pembangunan dan pengoperasian bandar udara; e. pembangunan dan penyediaan air bersih. Fasilitas Pengurangan PPh Badan bagi Wajib Pajak Dalam Negeri Fasilitas PPN Tidak Dipungut diberikan s.d. Tahun 2035 CAKUPAN BIDANG USAHA a. penyerahan jasa konstruksi untuk bidang usaha pembangkit tenaga listrik termasuk energi baru dan terbarukan, b. pembangunan dan pengoperasian jalan tol, c. pembangunan dan pengoperasian pelabuhan laut, d. pembangunan dan pengoperasian bandar udara, dan e. pembangunan dan penyediaan air bersih. 1. Bagi Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah untuk kepentingan umum 2. Bagi Pelaku Usaha untuk pembangunan dan pengembangan industri di Daerah Mitra Pembebasan Bea Masuk dan Fasilitas Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) diberikan s.d. Tahun 2045 CAKUPAN FASILITAS JenisFasilitasPenanamanModalDiDaerahMitra