SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Didalam zaman globalisasi ini banyak problem yang timbul diberbagai kelompok umur. Dari
sekian banyak problem yang sangat kerap dihadapi oleh tiap-tiap penduduk yaitu sulitnya
melacak tempat pekerjaan. Kita sebagai manusia yang mempunyai visi misi, tujuan serta kiat,
wawasan kedepan sebaiknya tidak melupakan dapat perkembangan teknologi administrasi
manajerial yang memiliki makna mutlak didalam satu pekerjaan, dikarenakan perihal tersebut
mentuntut kita untuk ikuti perkembangan zaman supaya tidak ketinggalan dengan info yang ada.
Sekarang ini ilmu dan pengetahuan serta perkembangan teknologi dengan amat cepat dan
dukungan dari media info yang sedemikian rupa hingga menyebabkan pergantian gaya hidup di
beragam kelompok umur penduduk tanpa kelas.
Saat ini keperluan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan info amat meningkat serta
menyeseluruh. Karena oleh persaingan manusia atau grup / lembaga yang amat ketat untuk
kemajuan usahanya, hingga perihal ini beresiko pada beban tiap-tiap siswa dikarenakan mereka
dituntut untuk dapat menggali info dari beragam sumber, baik dengan administratif manajerial
akan lalu didalam dunia pendidikan.
Tiap-tiap sekolah menengah kejuruan ( SMK ), baik tehnik ataupun non tehnik harus untuk
memberangkatkan siswa serta siswi mereka untuk melaksanakan aktivitas praktek kerja industri
(Prakerin) . Aktivitas praktek ini dikerjakan di beragam perusahaan/ lembaga punya negara
ataupun swasta manfaat untuk melatih keterampilan serta mental seseorang di lapangan.
Aktivitas praktek ini sangat menguntungkan bagi siswa/i dikarenakan bisa menambah
pengetahuan terutama didalam bidang pekerjaan yang sedang didalami serta menambah
Pengalaman dan keprofesionalan saat melakukan satu bidang pekerjaan. Di samping itu, aktivitas
praktek ini amat punya pengaruh pada nilai kelulusan siswa-siswi di sekolah.
Dikarenakan adalah kenyataan bahwa pendidikan terutama pendidikan sekolah kejuruan
non tehnik belum seutuhnya mempersiapkan tenaga trampil yang siap hubungan kerja dengan
mahir atau propesional, barangkali dengan aktivitas praktek kerja lapangan ini bisa menolong
siswa/i lebih trampil didalam dunia usaha.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
1.2. Tujuan
A. Tujuan praktek kerja industri (PKL)
Praktek kerja lapangan (PKL) dikerjakan penulis dengan maksud serta tujuan seperti berikut :
1. Memperoleh pendidikan untuk jadi tenaga kerja yang mempunyai keahlian profesional.
2. Mengetahui perbedaan pada lingkungan dunia usaha / dunia industri dengan
lingkungamsekolah
3. Memberikan gambaran untuk penulis mengenai bagaimana langkah bekerja yang baik
serta benar, sesuai dengan pendidikan yang di dapat di dunia pendidikan atau disekolah.
4. Mempelajari secara langsung proses (TBS) tandan buah segar menjadi (CPO) crode palm
oil dan (karnel) inti sawit.
5. Memahami proses – proses yang terjadi sepanjang alur produksi serta cara kerja alat
yang di gunakan.
6. Memahami penerapan teori – teori yang di peroleh di bangku sekolah secara langsung di
lapangan.
7. Mempelajari proses pekerjaan di workshop yang ada di bengkel PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA V PKS KEBUN SEI GALUH.
8. Menjalin hubungan baik antara SMKN 2 Pekanbaru

dengan PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA V PKS KEBUN SEI GALUH.
9. Memenuhi salah satu syarat kurikulum teknik mesin produksi sebagai syarat kenaikan
kelas ke kelas IIX di SMKN2 Pekanbaru

B. Tujuan pembuatan laporan
Tujuan pembuatan laporan diantaranya :
a. Sebagai bukti melaksanakan praktek kerja lapangan pada kantor KTU PT. Perkebunan
Nusantara V (Persero)
b. Sebagai laporan dari hasil praktek kerja lapangan ( PKL ) yang sudah dikerjakan dengan
tertulis.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
c. Sebagai dasar untuk pembuatan karya catat setelah itu.
d. Mengumpulkan data, manfaat keperluan sekolah serta terutama penulis sendiri serta juga
untuk mendukung peningkatan pengetahuan siswa tingkat setelah itu.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

SPENSIFIKASI BAHAN BAKU

Bahan baku yang di gunakan untuk pengolahan minyak kelapa sawit menjadi CPO Crude
palm iol dan karnel adalah TBS (tandan buah segar). Kelapa sawit merupakan salah satu
tanaman golongan palm yang tinginya dapat mencapai 24 m dan buah dan bunganya berupa
tandan. Kelapa sawit berkembang dengan biji, tumbuh di daerah tropika, pada ketingian 0-500
m di atas permukaan laut. Kelapa sawit tumbuh di daerah tanah yang subur, di tempat lahan
terbukan, dengan kelembaban tanah yang tinggi itu antara lain di tentukan oleh curah hujan
yang tinggi, sekitar 2000-2500 m setahun.
Kelapa sawit berbuah pada umur (3-4) tahun dan buah menjadi masak 5-6 bulan setelah
penyerbukan. Masak buah kelapa sawit dapat di lihat dari perubahan warna kulitnya. Dari warna
hijau menjadi merah. Pada saat buah berwarna merah, ini buah sudah siap di panen. Dalam
kandungan minyak kelapa sawit sudah maksimal. Jika buah terlalu matang maka buah akan
terlepas dari tandanya dan hal ini di kenal sebagai berondolan.
Minyak sawit dan inti sawit mulai terbentuk sesudah 100 hari setelah penyerbukan dan
berhenti 180 hari atau setelah dalam buah minyak sudah jenuh. Jika buah tidak terjadi lagi
pembentukan minyak, maka yang terjadi pemecahan trigliserida menjadiasam lemak bebas dan
gliserol. Pembentukan minyak berahir jika dalam tandan bersangkutan telah terdapat buah
sehinga terjadi berodolan.
Secara botani, buah kelapa sawit terdiri dari pericarp, excocarp (kulit), mensocarp, dan
endorcarp (cangkang) yang membungkus 1-4 inti (karnel). Inti memiliki testa (kulit) endosperm
yang padat, dan sebuah embiro. Secara anatomi, bagian buah kelapa sawit dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut ini:
1. Perikarprium, terdiri dari:
a. Epikarprium, kulit buahyang licin dan keras.
b. Mesokaprium, daging buah berserabut dan mengandung minyak dan rendamen
yang paling tinggi.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
2. Biji mempunyai bagian:
a. Endorkaprium (kulit biji / cangkang), berwarna hitam dan keras.
b. Endorsperm (kernel / daging biji), berwarna putih dan dari bagian ini akan di
hasilkan bagian minyak inti sawit setelah melakuan extraksi.

Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian buah kelapa sawit dapat di lihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 sebagai berikut.

Salah satu sifat ekonomis yang penting dari kelapa sawit yaitu keyebalan

cangkang

berdasarkan sifat ini. Ada tiga jenis tanaman sawit yang di kenal secara umum yaitu:
1. Dura
Dura buah ini mempunyai daging buah (mensocorp) sekitar 35-65% dari total buah,
pericaprium (cangkang) tebal dan inti (karnel) kecil. Jenis buah ini jarang di tanam di
Indonesia karena menghasilkan rendamen minyak yang rendah.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
2. Pisifera
Pisifera merupakan salah satu varietas sawit yang mempunyai mensocarp ( daging buah)
yang tebal, pericarpium (cangkang) tipis dan inti (karnel) yang kecil .
3. Tenera
Tanera merupakan hasil persilangan buah dura dan pesifera. Buah ini mempunyai daging
buah tebal (55-96%) dari buah dengan cangkang tipis dan inti sedang. Secara komersial,
jenis inilah yang banyak di budidayakan oleh pemerintah dan swasta. Karakteristik buah
kelapa sawit.
Dapat di lihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tipe

Cangkang, mm

Mensokarp / buah,%

Inti buah,%

Dura

2-5

20-65

4-20

Tanera

1-2,5

60-90

3-15

Pisifera

Tidak ada

92-97

3-8

tabel 2.1karakteristik buah kelapa sawit

Umur buah tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman dan iklim. Umumnya buah
telah dapat di panen setelah umur 6 bulan dapat di panen,terhitung sejak penyerbukan
(kelapa sawit telah berumur ±3- 4 tahun). Buah pertama yang di hasilkan adalah buah
dompet atau buah pasir, artinya buah tidak dapat di olah dalam pabrik karena hanya
mengandung minyak sedikit. Masaknya buah kelapa sawit dapat di lihat pada warna
perubahan warna kulit buah. Warna hijau menjadi warna merah jingga. Pada saat buah
berwarna merah jingga inilah buah tersebut telah siap di panen, dan kandungan minyak
telah maksimal. Jika buah terlalu matang maka buah akan terlepas dari tandanya sehinga
menjadi berondolan.

2.2. Komposisi minyak kelapa sawit.
CPO (crude palm oil) yang di hasilkan memiliki komposisi:


Minyak (40-75%).

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2


Air (10-40%).



Nos (non oil solid, (6-25%)

Bagian terbesar dari minyak sawit adalah trigliserida 95,5%, dengan komposisi asam lemak
jenuh 50%, dan asam lemak tak jenuh 50%. selain itu minyak sawit juga mengandung asam
lemak bebas 4,5%. hasil extraksi (TBS) TANDAN BUAH SERGAR terdiri dari campuran
trigliserida dan komponen minor. Komponen minor memiliki jumblah yang relative kecil
tetapi memegang peranan dalam menentukan mutu kwalitas minyak kelapa sawit.

1. KOMPONEN TRIGLISERIDA
Trigliserida adalah senyawa antara asam lemak yang terikat antara gliserol. Jika asam
lemak terikat jumblahnya satu di sebut monogliserid, sedangkan asam lemak yang terikat
jumblahnya dua di sebut streo digliserida dan asam lemak yang terikat dalam jumblahnya tiga
triglisirida.
A.

MONOGLISERIDA DAN DIGLISERIDA
Komponen gliserida yang terkandung dalam minyak sawit adalah monogliserida dan
digliserida yaitu asam lemak yang terkandung dalam tumbuhan.

B. TRIGLISERIDA
Asam lemak penyusun trigeliserida berupa asam dan lemak jenuh dan tidak jenuh. Trigliserida
merupakan aster dari gliserol dan asam lemak ini dapat berbentuk padat atau cair padat suhu
ruangan. Fasa ini di pengaruhi oleh komposisi asam lemak penyusunya. CPO (crude palm oil)
memiliki suhu padat pada temperature ruangan/kamar. Yang di sebabkan oleh komposisi asam
lemak berfariasi sehinga titik lelehnya juga berfariasi (ketaren 1886) komposisi asa lemak
penyusun minyak sawit di lihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

KLARIFIKASI

RUMUS

ASAM LEMAK

CPO CRUDE PALM OIL

MELEKUL

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

PKO PALM OIL KARNEL

2
Asam kaproat

-

3-7

Asam kaprilat

-

3-4

Asam laurat

-

46-52

Asam miristat

1,1-2,5

14-17

Asam palmitat

40-46

6,5-9

3,6-4,7

1-2,5

Asam oleat

39-45

15-19

Asam linoleat

7-11

1,5-2

Asam stearat

Tabel 2.2 Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit
Keterangan : cpo = crude palm oil.
: pko = palm karnel oil.

Perbedaan bentuk dan sifat asam biasanya di sebabkan olah jumlah atom karbon,
posisi rantai cabang dan ikatan rangkap antara dua atom karbon. Berdasarkan perbedaan
ini, asam lemak terbagi atas asam lemak jenuh dan asam tidak lemak jenuh.

1. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh adalah asam ini berikatan tunggal yaitu semua atom
karbonya atom tidak mempunyai ikatan rangkap dan sedikitnya berikatan dengan
dua atom hidrogen. Dengan adanya asam lemak jenuh ini akan menyebabkan
minyak berbentuk padat pada suhu rueng/kamar, semakin panjang rantai karbonya
maka titik leleh semakin tinggi contoh asam lemak jenih minyak kelapa sawit seperti
asam kaproat, kaprilat, laurat, miristat, palmitat, dan stearat.

2. ASAM LEMAK TIDAK JENUH

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki akatan
rangkap baik dua maupun tiga ikatan. Derajat ketidak jenuhan tergantung jumblah
ikatan rangkapnya dan senyawa ini mempengaruhi bentuk fisik. Dengan kandungan
asam lemak tidak jenuh pada asam minyak kelapa sawit akan menyebabkan minyak
kelapa sawit berbentuk cair pada suhu kamar dengan titik cair yang lebih rendah,
semakin bayak ikatan rangkap maka semakin besar ketidak jenuhanya dan makin
rendah titik leleh asam tersebut. Asam lemak tidak jenuh pada minyak kelapa sawit
terdiri dari asam otleat dan asam linotlet.

2. KOMPONEN MINOR
Beberapa komponen minor yang terdapat dalam minyak kelapa sawit adalah sebagai
beriku:
a. Streo dan Alkohol.
Stereo adalah alkohol siklik seder hana yang jumblahnya sedikit derdalam
kandungan minyak kelapa sawit. Sedangkan alkohol merupakan senyawa karbon untuk
mudah menguap dengan rumus melekul R-OH.

b. TRACE LOGAM
Trace logam ini terdapat dalam kandungan minyak kelapa sawit adalah CU dan Fe,
terdapat dalam jumblah sedikit dan dapat mempercepat proses oksidasi sehinga perlu di
hilangkan dengan absorsi.

c. KAROTEN
Karena senyawa menimbulkan warna merah pada minyak kelapa sawit CPO (crude
palm oil) adalah karoten. Fraksi karoten yang paling bayak terdapat pada minyak kelapa
sawit adalah B –KAROTEN, dimana proses absorsi senyawa ini dapat di hilangkan dengan
bantuan pemucat (blecing earth) tanah pemucat.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
d. TOKOFEROL
Tokoferol atau vitamin E dalam minyak sawit dikenal anti oksidan alami sehinga
senyawa ini tetap ada dalam kandungan minyak kelapa sawit.

2.3.

SIFAT FISIK DAN DAN KIMIA MINYAK KELAPA SAAWIT
A. SIFAT FISIK MINYAK KELAPA SAWIT.
1) TITIK LELEH (MELTING POINT).
Titik leleh adalah suatu keadaan dimana suatu asam lemak meleleh dan menjadi
cairan berwarna bening. Titik leleh asam lemak akan bertambah besar dengan
bertambah panjang rantai karbon.
2) TITIK DIDIH (BOILING POINT).
Titik didih minyak akan meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon
asam lemak.
3) VISKOSITAS
Viskositas minyak akan naik dengan naiknya berat melekul dan turun dengan
peningkatan ketidak jenuhan serta kenaikan temperatur.
4) KELARUTAN
Sifat kelarutan dari minyak kelapa sawit digunakan sebagai dasar untuk mengektrasi
dari minyak bahan yang mengandung minyak. Umumnya minyak sawit larut dalam
pelarut organik dan tidak larut dalam air. Asam-asam lemak tidak jenuh lebih mudah
larut dalam pelarut organik di bandingkan dengan asam-asam lemak jenuh.

B. SIFAT KIMIA MINYAK KELAPA SAWIT
Sifat kimia yang mempengaruhi mutu CPO (Crude Palm Oil) adalah sebagai berikut:

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
1. HIDROLISA
Hidrolisa merupakan suatu reaksi kimia yang kecepatan reaksinya di pengaruhi
oleh air di dalam minyak. Dalam reaksi hidrolisa, minyak akan di rubah menjadi
asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas dalam minyak menimbulkan
bau tengik sehinga berpengaruh untuk kwalitas minyak kelapa sawit.
2. OKSIDASI
Kecepatan reaksi oksidasi dipengaruhi aerasi, mental, peroksida lain dan suhu.
Proses oksidasi akan terjadi bila minyak atau lemak di kontrakan dengan
oksigen. Terjadinya reaksi ini mengakibatkan minyak menjadi tengik/ bau.
3. SOFANIFIKASI
Minyak kelapa sawit dapat bereaksi dengan larutan basa Na OH dan KOH
menghasilkan sabun dan gliserol.

2.4.

KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT.
Factor-factor yang mempengaruhi standar mutu / kualitas minyak kelapa sawit yaitu

di tentukan oleh :
a. KADAR AIR.
Kadar air pada minyak kelapa sawiot tergantung pada efektifitas pengolahan minyak
tersebut dan juga tingkat kematangan buah yang di panen. Buah yang terlalu matang
mengadung jumblah airnya tingi.
b. ASAM LEMAK BEBAS.
Kadungan asam lemak bebas yang terlalu tinggi dalam minyak maka akan menyebabkan
bau tengik. Factor ini mengakibatkan kenaikan asam lemak bebas dalam minyak sawit
adalah kadar air dan temperatur. Kandungan air terlalu tinggi akan menyebabkan trigliserida
dalam minyak kelapa sawit terhidrolisa menjadi asam lemak bebas. Temperature cpo harus
di jaga 50 derajad Celsius, karena suhu ini terlalu tinggi dapat menyebabkan oksidasi panas
menyebabkan minyak kelapa sawit menjadi rusak.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
c. WARNA.
Warna minyak di tentukan oleh kandungan karoten ini dapat larut dalam minyak,
koroten akan menyebabkan warna merah dan kuning pada minyak kelapa sawit. Tetapi jika
minyak ber warna coklat, menunjukan minyak mengalami kerusakan karena adanya reaksi
antara asam dengan Fe yang mengakitbatkan adanya kenaikan bilangan peroksida terjadi

pada suhu lewat 50 derajad Celsius.

2.5.

PEMANFAATAN MINYAK KELAPA SAWIT DAN HASIL OLAH (TBS)
TANDAN BUAH SEGAR
Untuk saat ini pemanfaatan minyak kelapa sawit dan produk turunanya belum

optimal, hal ini di karenakan minimnya industri hilir dan keterbatasan Indonesia dalam segi
(SDM) sumber daya manusia sehinga produk turunan kelapa sawit (CPO) crude palm oil
sebagian besar dialokasikan ekspor ke luar negri.

A.

MINYAK KELAPA SAWIT UNTUK INDUSTRI NON-PANGAN.
1)

Minyak kelapa sawit menjadi sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak goreng,
es krim kosmetik, dan lain-lain. Pengunaan minyak kelapa sawit sebagai minyak
cukup menguntungkan , karena minyak kelapa sawit mempunyai kandungan asam
linoleat dan linolenat yang rendah sehinga tidak mudah teroksidasi. Selain itu
minyak sawit mengandung kolesterol yang rendah. (penebar swadaya 1996).

2)

Minyak Kelapa Sawit Non-Pangan. Minyak dapat di manfaatkan sebagai bahan baku
industry farmasi dan bahan baku oleokimia seperti asam lemak, metal ester (bio
disel), lemak alkohol, lemak aminah, gliserin dan sabun.

B.

PEMANFAATAN HASIL OLAH (TBS) TANDAN BUAH SEGAR.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
1) SEBAGAI MAKANAN TERNAK.
Sebagai makanan ternak salah sayu bahan yang di gunakan bahan makanan ternak
adalah bungil inti sawit. bahan tersebut dapat di manfaatkan sebagai bahan campuran
pakan ternak karena di dalamnya masih mengandung zat-zat makanan yang masih
berguna.

2) SEBAGAI BAHAN BAKAR DAN INDUSTRI.
•

Cangkang (tempurung) dapat di manfaatkan sebagai bahan bahan bakar.
Baik secara langsung (bahan bakar boiler) atau diolah lebih lanjud di olah menjadi
karbon aktif dan asap cair.

•

Serat, (fibre) sebagai bahan bakar dan pembuatan kertas.

•

Tandan kosong,dimanfaatkan sebagai pupuk kertas dan bio-disel.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
BAB III
DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI
3.1. TIJAUAN UMUM
Pada pabrik kelpa sawit , pengolahan bahan baku lebih di titik beratkan dalam memproduksi
Crude palm oil (CPO) dan palm kernel. hasil produksi diharapkan dapat memenuhi persyaratan mutu
sehingga dapat di jual dengan harga yang tinggi dan biaya yang minimal . Di samping itu , limbah
sebagai produk samping harus di kendalikan dengan baik.
Proses pengolahan kelapa sawit merupakan proses ekstrasi TBS (tandan buah segar) secara
mekanis yang di lanjutkan dengan proses pemurnian sehingga diperoleh CPO dan palm kernel. pada
pengolahan terdapat beberapa tahap yang saling berkaitan dan berkesinambungan , sehingga setiap
tahap harus berjalan dengan baik dan lancar.
tahapan proses pengolahan TBS menjadi CPO yaitu :
a. Stasiun penerima buah ( sortasi)
b. Stasiun perebusan (Sterilizer station)
c. Station penebahan (Thressing station)
d. Stasiun pengepaan (Pressing station)
e. Stasiun klarifikasi (Clarification station)
f.

Stasiun pengolahan biji (Kernel station)

g. Stasiun penyimpanan (Storage station)
h.

A. UNIT PENERIMAAN TANDAN BUAH SEGAR

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Stasiun penerimaan buah ini sebagai tempat penerimaan (TBS) dari kebun kelapa sawit. Dari
stasiun ini dapat di ketahua bahwa produksi (TBS) setiap harinya. Mutu tandan buah segar harus
benar-benar di ketahui atau di perhatikan sebelum (TBS) di olah pada tahap berikutnya untuk
menghasilkan minyak rendamen dan kualitas yang di inginkan.
Sumber buah sawit sei galuh saat ini berasal dari :
1. Kebun inti (afdiling inti)
2. Kebun plasma (afdiling plasma) sei galuh
3. Kebun non plasma atau pihak ke-tiga
Unit penerimaan buah ini terdiri dari :
1. Jembatan timbangan (weight bridge)
Sebelum melewati jembatan timbangan, mobil truk
TBS dan CPO melapor ke pos keamanan. Tujuan adanya pos tersebut adalah untuk
memperoleh data truk yang masuk dan keluar kendaraan. Selajudnya, truk melewati
jembatan timbangan. Fungsi jembatan timbangan mengetahui berat TBS ini yang masuk dan
CPO yang di kirim. Berat netto TBS dan CPO di hitung dengan cara mengurangi berat truk
dan isinya (bruto) dengan truk kosong(tarra).
2. SORTASI
Sortasi dilakukan untuk mengontrol mutu TBS yang akan di oleh dan di peroleh
mengetahui sejauh mana kualitas buah dari TBS yang di hasilkan oleh pihak kebun.
Penyortiran dilakukan berdasarkan fraksi-fraksi sebagai berikut sesuai dengan SPED NO. 02
SPED/05./02/IV/2013 TANGAL01 JANUARI 2013 sebagai berikut :

TM

JUMBLAH BERONDOLAN PER TANDAN

JUMBLAH

DI PINGIRAN POKOK (BUTIR)

TANDAN DI LODING RAMP (BUTIR)

1-3

5

>8

4-8

4

>16

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

BERONDOLAN

PER

2
>8

3

Tabel 3.1

>20
kualitas TBS

3. LODING RAMP
Loding ramp sebagai tempat penimbunan sementara dan pemindahan TBS ke dalam
lori. Pada loading ramp terdapat kisi – kisi ter buat dari logam yang memiliki panjang 3
meter, lebar 2 in, dan dan jarak antara 1 - 1,3 cm. ruang antar kisi ini berfungsi sebagai
tempat mengeluakan kotoran ter bawa bersama TBS. sudut ke miringan adalah 27 O, dengan
tujuan untuk mengurangi pasir dan sampah yang terbawa oleh TBS dari kebun.

4. Lori
Lori adalah tempat untuk meletakan TBS (tandan buah segar) ini di masukan ke lori
untuk di olah, rebusan di tangki sterillizer. lori di isi dengan kapasitas 2,5 ton. Berbentuk
tabung horizontal dengan bagian atas terbuka berfungsi untuk mempertingi untuk penetrasi
uap pada buah dan penetesan air kondensat terdapat pada buah. Pengisian lori yang
berlebihan akan mengakibatkan rusaknya packing pintu dan jatuhnya buah dalam sterilizer.
Jika pengisian lori tidak penuh akan menurunkan kapasitas olah pabrik. Untuk memudahkan
pengerekan lori di manfaatkan capstand berfungsi sebagai penarikan atau pendorong lori
masuk dan keluarnya dari transfer carriage maupun sterilizer.

5. Transfer Carringe
Transfer carringe berfungsi sebagai pemindahan lori dari satu ke rel lainya. Jumblah
transfer Transfer carringe pada (PKS) KEBUN SEI GALUH sebanyak 2 (DUA) UNIT.

B. Station Perebusan (Sterillisser Station)
Setelah TBS di masukan ke dalam lori, dengan bantuan kapstand dan di masukan ke dalam
sterillisser. Sterillisser merupakan bejana uap bertekanan antara 2,8 sampai 3,0 kg/

yang di

lengkapi dengan pipa uap masuk (inlet pipe), pipa uap keluaran (exhaust pipe) pipa kondensat,

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
plat pembagi uap (weir plate), dan safety valve. PKS SEI GALUH memiliki 4 (empat) unit
sterilisser. Perebusan dilakukan dengan pengaliran stemp dari beck pressure vessel (BPV) ke
inlet pipe. System perebusan yang di lakukan adalah system triple peak. Hal ini di lakukan agar
buah kelapa sawit yang ada pada tandan bagian dalam dapat terpipih dengan sempurna.
Proses sterillisser meliputi sebagai berikut :
1. Lori yang berisi TBS di masukan ke dalam rebusan dan pintu di tutup rapat. Satu unit
sterillisser dapat memuat 10 (sepuluh) ton lori memuat TBS.
2. steam dimasukan melalui ke inlet pipe
3. Perebusan di gunakan system 3 (tiga) puncak (tripele peak), selama ± 90 menit dengan tahap
sebagai berkut ini:

a. Stem di masukan ke dalam tekanan 1-1,5 kg/

lalu stem di buang habis sampai

mencapai tekanan 0 (nol) (puncak satu).

b. Steam kemudian dimasukan kembali sampai 2-2,5 kg/

stem di buang kembali

melalui pipa kondensat / blow up sampai nol.

c. Steam kemudian dimasukan kembali sampai tekanan mencapai 2,5-3 kg/

dan di

tahan selama ± 40-50 menit.setelah masuk inlete pipe di tutup dan di buang air melalui
pipa kondensat.
Tekanan dan waKtu perebusan sangat menentukan kualitas dan rendamen minyak yang
dihasilkan tekanan terlalu tinggi waktu perebusan terlalu lama dapat mengakibatkan minyak
terlalu tua dan losses perebusan meningkat. Sedangkan tekanan pada waktu perebusan
kurang dapat menyebabkan buah kurang masak, pelumatan dalam di gester tidak sempurna
dan fiber menjadi besar dan ini menyebabkan pembakaran di boiller tidak efektif.
Setiap siklus perebusan proses terjadi adalah sebagai berikut :
Step

Waktu

Tekanan

In

Valve
Cond

I

5

1.5

B

exst

B

T

Buang udara

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
II

3

2

B

T

T

Puncak Pertama

III

2

0

T

B

B

Menurunkan tekanan puncak pertama

IV

6

2

B

T

B

Memasukkan steam puncak kedua

V

2

0

T

B

B

Menurunkan takanan puncak kedua

VI

7

3

B

T

T

Memasukkan steam puncak ketiga

VII

46

3

T

T

T

Menahan steam puncak ketiga

VIII

4

1.8

T

B

T

Buang kondensat

IX

10

0

T

B

B

Buang steam

X

15

0

T

B

B

Buka pintu, mengelurkan buah, memasukkan
buah baru, tutup pintu

Tabel 3.2

siklus perebusan dengan system triple peak

Ket : B = buka
: T = tutup
Fungsi perebusan adalah :
1. Menonaktifkan enzim lipase dan enzim oksidase, enzim ini bertindak sebagai katalisator
yang mengurangi minyak menjadi asam lemak bebas (ALB). Asam lemak bebas ini tidak di
inginkan keberadaannya karena menyebabkan bau tengik.
2. Melunakan daging buah sehingga mudah lepas dari biji dalam di gester.
3. Menurut kadar air dalam buah dan inti melalui proses penguapan akibat perebusan.
4. Pemecahan, sehingga minyak dan air masing-masing terpisah.
5. Memudahkan pelepasan inti dari cangkang. Perebusan sempurna akan menyebabkan
penyusutan inti karea berkurangnya kadar air, sehingga terjadi pelepasan inti dari cangkang.
Memudahkan pelepasam buah (berondolan) dari cangkang. Suhu tinggi menyebabkan zat
perekat buah dengan tandan terhidrolisa sehingga mudah terpisah di tresser.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu perebusan adalah :

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
1. Tekanan uap dan lama perebusan.
Tekanan uap dan lama perebusan kurang cukup akan mengakibatkan :
-

Buah kurang masak, sebagaian brondolan tidak lepas dari tandan (Unstripped bunch) yang
menyebabkan kehilangan minyak dalam tandan kosong meningkat.

-

Pelumatan dalam digester tidak sempurna. Sebagian daging buah tidak lepas dari biji
sehingga mangakibatkan proses pengepresan tidak sempurna dan akibatnya kerugian
minyak pada ampas dan biji bertambah.

-

Ampas/fiber menjadi basah yang mengakibatkan pambakaran dalam ketel uap tidak
sempurna.

Apabila tekanan tidak dapat dicapai maka perebusan dapat diperpanjang. Tetapi Perebusan yang
terlalu lama akan berakibat:
-

Buah menjadi memar, kerugian minyak dalam air rebusan (kondensat) dan tandan kosong
bertambah.

-

Mutu minyak dan inti akan turun.

2. Pembuangan udara dan air kondensat
Udara merupakan penghantar panas yang kurang baik. Apabila udara dalam sterilliser tidak
dikeluarkan dengan sempurna, maka terjadi pencampuran udara dan uap yang mengakibatkan
pamindahan panas dari uap ke buah tidak sempurna. Dengan demikian buah harus benar-benar
dikeluarkan dari dalam sterilliser.

C. Stasiun penebahan (Thressing Station)
Stasiun penebahan merupakan stasiun yang berfungsi untuk memisahkan brondolan buah
dari tandan. Stasiun ini terdiri dari beberapa peralatan, yaitu :
1.

Hoisting Crane
Sebelum lori diangkat, lori berisi buah masak ditarik dari sterilizer dan ditempatkan

dibawah jalur hosting crane menggunakan capstand. Hosting crane adalah alat yang
digunakan untuk memindahkan lori berisi buah masak dari lantai bawah ke automatic feeder
dengan mengangkat lori dan menuangkan kedalam automatic feeder, kemudian lori
diturunkan ke posisi semula.
2.

Auto feeder

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Untuk menuangkan buah masak kedalam stripper drum secara perlahan-lahan yang
dapat diatur secara otomatis digunakan auto feeder.
3.

Thresher
Thresher merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan brondolan buah dari

tandannya. Thresher bekerja dengan cara berputar-putar dengan putaran 23 rpm yang
menyebabkan tandan buah rebus (TBR) terbanting pada dinding Thresher. Buah yang telah
lepas jatuh ke fruit under thresher conveyor dan diangkut dengan fruit elevatori untuk
selanjutnya di olah di digester. Sedangkan tandan kosong diangkut dengan ampty bunch
conveyor untuk dikirim ke incenerator.
4.

Conveyor
Buah yang telah membrondol jatuh diantara batangan-batangan ke conveyor under

thressing, kemudian brondolan dikirim ke Digester menggunakan fruit elevator dan
Distributing conveyor. Untuk brondolan yang tidak tertampung di digester, brondolan dikirim
kembali ke fruit elevator menggunakan recycling conveyor yang berbentuk ulir. Sedangkan
tandan kosong yang keluar/jatuh dari stripper drum dikirim ke incinerator untuk proses
pembakaran melalui inclined empty bunch conveyor dan dikirim ke afdelling yang digunakan
sebagai pupuk.
5.

Incenerator
Proses pembakaran tandan kosong menjadi abu berlangsung dalam incenerator.

Abu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk di afdelling.

D. Stasiun Pengempaan ( Pressing Station)
Berondolan yang terpisah dari tandan selanjutnya akan diproses pada stasiun
pengempaan (Pressing Station). Tujuan utama proses pengempaan adalah untuk
mengeluarkan minyak dari buah. Alat utama yang digunakan pada stasiun ini meliputi :
1.

Digister

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Brondolan yang berasal dari unit pengempaan ditransfer dan dibagi ke digister
menggunakan distributing conveyor, sedangkan brondolan yang tidak tertampung di digister
ditransfer kembali ke Fruit elevator. Digester merupakan bejana yang berbentuk silinder
yang berfungsi sebagai tempat pelumatan brondolan yang telah direbus.
Digister dilengkapi dengan pisau-pisau perajang yang berfungsi untuk melumatkan
brondolan, pemanas yang berasal dari steam untuk mempersiapkan bahan agar lebih mudah
dikempa di screw press, bahagian dalam dilapisi skave plate untuk menghindari keausan
body, dan bagian luar dilapisi glass woll untuk meredam panas dalam digester.
Pelumatan terjadi karena adanya gesekan antara sesama brondolan dengan pisau
pelumat sehingga daging buah menjadi lumat dan terlepas dari biji (nut). Digester diisi ¾
bahagian dari volume digester agar brondolan dapat terajang sempurna, sehingga losses
yang dihasilkan tidak tinggi. Umpan yang masuk ke digester berjalan secara kontiniu dengan
suhu pemanasan 90-95̊C karena pada suhu ini minyak telah mencair dan yang masih dalam
bentuk emulsi pecah menjadi minyak. Minyak yang dihasilkan dari digester dikirim ke screw
press untuk diproses lebih lanjut.
2.

Screw Press
Screw press berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari fibre dan nut

(biji). Screw press terdiri dari silinder yang berlubang-lubang dan didalamnya terdapat dua
buah ulir (screw) yang bergerak berlawanan arah. Tekanan pengempaan diatur oleh dua
buah cone yang berada di ujung pengempa yang dapat digerakkan maju mundur. Untuk
mencegah banyaknya nut yang pecah, tekanan di set sekitar 50 kg/

. Apabila tekanan

tidak cukup akan menyebabkan proses ekstraksi kurang sempurna sehingga losses pada
ampas press tinggi. Untuk membantu proses ektraksi, ditambahkan air panas dengan suhu
90-95̊C sebanyak 7% (maksimal) dari banyaknya TBS olah.
Minyak kasar (crude oil) hasil pengempaan akan jatuh melalui lubag-lubang silinder
dan ditampung kedalam crude oil pipe. Dan secara gravitasi minyak dialirkan kedalam sand
trap tank (STT), sedangkan ampas dan biji akan keluar melalui depan press cake dan jatuh di
cake breaker conveyor.

E. Unit Klarifikasi (Clarification Station)

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Stasiun klarifikasi merupakan stasiun terakhir pengolahan minyak. Di stasiun ini
minyak kasar dipisahkan dari zat-zat pengotornya. Proses pemisahan dilakukan dengan sara
pengendapan, sentrifugasi dan penguapan. Beberapa peralatan utama yang dipergunakan
pada unit klarifikasi adalah:
1.

Sand Trap Tank (STT)
Send trap tank berfungsi untuk menampung minyak yang keluar dari digester dan

screw press yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang akan
dialirkan ke ayakan getar. Hal ini dilakukan agar ayakan terhindar dari gesekan pasir kasar
yang dapat menyebabkan kausan. Alat ini bekerja berdasarkan grafitasi, pasir dengan berat
jenis yang lebih besar akan mengendap dan dikeluarkan sacara kontinyu sekali dalam empat
jam melalui blow down. Sedangkan minyak yang berada dilapisan atas mengalir karena over
flow ke vibro double deck. Temperatur dalam sand trap tank dijaga 90-95̊ C dengan
menginjeksikan steam.
2.

Vibro Double Deck
Vibro double deck adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan NOS yang

berukuran besar, yang tidak dapat mengendap dalam sand trap tank. Vibro double deck
merupakan ayakan dua tingkat dengan ukuran masing-masing 20 dan 30 mesh. Minyak hasil
saringan dialirkan ke crude oil tank (COT).
3.

Crude Oil Tank (COT)
Crude oil tank merupakan tampat pengandapan partikel-pertikel yang lebih halus

dan lolos pada ayakan getar. Dalam crude oil tank ditambahkan steam untuk
mempertahankan suhu pada kisaran 90-95̊ C. Perbandingan kadar minyak, air dan kotoran
(NOS) dalam tangki ini 50:42:8.
4.

Vertical Continous Tank (VTC)
Minyak yang berada dilapisan atas crude oil tank dipompakan ke vertical continous

tank. Tangki ini untuk mengendapkan kotoran yang masih terdapat dalam minyak. Proses
pengendapan diikuti sentrifusi dan pengadukan. Temperatur tangki dipertahankan 90-95 ̊C.
Proses pemisahan dibantu dengan pengadukan 3-5 RPM untuk mempermudah
naiknya emulsi minyak dalam sludge didasar tangki. Kecepatan pengadukan tidak boleh
terlalu tinggi karena akan menyebabkan turbulensi sehingga mempersulit proses pemisahan.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Akibat adanya pengadukan, minyak yang mempunyai berat jenis kecil akan
bergerak ke atas dan over flow ke skimmer dan mengalir menuju oil tank, sedangkan sludge
yang masih mengandung minyak di alirkan ke sludge tank. NOS yang berada dilapisan bawah
dialirkan ke bak penampungan kotoran.
5.

Oil Tank
Oil tank berfungsi sebagai tempat penampungan minyak sebelum diteruskan ke oil

purifier. Minyak ini masih mengandung air dan kotoran-kotoran ringan. Oil tank dilengkapi
dengan pipa coil pemanas, yang digunakan untuk menaikkan suhu minyak hingga 90 ̊ C.
Tujuan pemanasan minyak adalah untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air dan
kotoran ringan dengan cara pengendapan, yaitu zat yang memiliki berat jenis yang lebih
berat dari minyak akan mengendap pada dasar tangki, kemudian di blow down sekali 4 jam
dan ditampung di sludge drain tank untuk diproses kembali.
6.

Oil Purifier
Oil purifier merupakan alat pemisah minyak denga air dan kotoran-kotoran halus

secara sentripugasi dengan kecepatan antara 5000-6000 rpm. Akibat perputaran yang cepat,
minyak dengan berat jenis lebih randah bergerak keporos dan terdorong keluar selanjutnya
dipompakan ke float tank untuk di umpankan ke vacuum dryer. Sedangkan kotoran yang
mempunyai berat jenis yang lebih tinggi bergerak kebawah, kemudian di alirkan ke bak
penampungan kondensat. Kadar kotoran yang kekuar dari oil purifier kurang dari 0,02%
namn minyak tersebut belum layak dipasarkan karena masih mengandung air dengan kadar
yang tinggi, untuk itu minyak dari oil pirifier perlu diproses kembali di vacuum dryer untuk
mengurangi kadar air.

7.

Floating Tank
Minyak dari oil purifier mengalir ke float tank secara kontiniu. Tangki ini berfungsi

untuk mengatur jumlah minyak yang masuk kedalam vacuum dryer secara kontiniu.

8.

Vacuum Dryer

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung air, maka perlu dikurangi
hingga batas maksimum yang didasarkan pada mutu standar hingga 0,15%. Alat ini terdiri
dari tabung yang berdiri tegak yang dihubungkan dengan steam injector atau vacuum pump
untuk menurunkan tekanan dalam minyak hingga 600-700 mmHg. Pengisian minyak
kedalam alat ini tidak dapat dilakukan dengan bantuan pompa, akan tetapi masuknya
minyak didasarkan pada kevacuuman alat pengering. Oleh sebab itu pengaturan pemasukan
minyak dan tekanan uap memerlukan perhatian yang serius dalam pengaturan kapasitas dan
mutu minyak produksi.
9.

Storage Tank
Storage tank adalah tempat penimbunan sementara sebelum dikirim ke konsumen.

Temperatur storage tank sekitar 45-55 ̊ C dengan pemanasan system coil supaya minyak
tidak membeku.
10. Sludge Tank
Tangki ini berfungsi untuk menampung sludge dari vertical continous tank yang
masih mengandung 8-14% minyak dan mengurangi kadar kotoran dalam sludge secara
gravitasi. Alat ini berbentuk silinder dengan bagian bawah berbentuk kerucut. Didalam
sludge tank dilakukan pemanasan dengan injeksi steam untuk mempertahankan suhu 90-95
̊C. Sludge yang masih mengandung minyak disaring di vibro single deck dengan saringan 40
mesh. Kotoran yang berada di lapisan bawah dialirkan ke sludge drain tank.
11. Vibro Singgle Deck
Minyak yang berasal dari sludge tank yang masih mengandung air serta kotoran
lainnya dialirkan ke vibro single deck. Minyak hasil saringan dialirkan ke bak penampungan,
kemudian dipompakan ke buffer tank yang sebelumnya melewati desanding cyclone.

12. Desanding Cyclone
Hasil saringan dari vibro single deck, sebelum dipompakan ke buffer tank terlebih
dahulu dilewatkan ke desanding cyclone. Desanding cyclone berfungsi untuk mengurangi
pasir dalam sludge secara sentrifugasi. Pasir yang terendapkan dibuang melalui valve secara
otomatis apabila telah banyak pasir yang mengendap.
13. Buffer Tank

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Buffer tank merupakan tempat penampungan sementara minyak dari vibro single
deck sebelum dialirkan ke sludge separator. Pada alat ini diberikan pemanasan dengan
system injeksi steam langsung, dengan suhu sekitar 90-95 ̊C. Dan tekanan 3 kg/cm 2

14. Sludge Separator
Sludge separator berfungsi untuk memisahkan minyak yang masih terkandung
dalam sludge secara sentrifugasi. Sludge separator terdiri dari bowl disc yang berputar
dengan kecepatan sekitar 5000-6000 rpm, maka terpisahlah minyak dengan lumpur, dimana
minyak akan mendekati titik pusat dan keluar malalui sudut-sudut kemudian dialirkan ke
reclamed oil tank. Selanjutnya minyak diproses kembali kedalam VTC. Lumpur dan kotoran
lainnya yang memiliki berat jenis yang lebih besar dari minyak terdorong ke dinding bowl
dan keluar melalui nozzle dibuang ke bak kondensat.
15. Sludge Drain Tank
Sludge drain tank berfungsi untuk manampung sludge yang berasal dari blow down
oil tank dan sludge tank. Disini terjadi pemisahan secara gravitasi. Untuk mempermudah
pemisahan di injeksikan steam agar suhu tetap 90-95 ̊ C. Minyak yang berada pada lapisan
atas dikembalikan ke continous settling tank.
16. Fat Fit
Fat fit berfungsi sebagai tempat pengutipan minyak terakhir yang berbentuk tangki
bersekat. Campuran dalam fat fit dipanaskan dengan menggunakan injeksi uap steam.
Pengutipan minyak berasal dari fat fit dilakukan berdasarkan system over flow (aliran
limpah) yang mengalir pada suatu tempat kemudian dipompakan kembali ke VTC. Kotoran
dialirkan ka bak kondensat yang kemudian dipompakan ke unit pengolahan limbah.

F.

Stasiun Pengolahan Inti (Karnel Station)
Unit pengolahan inti berfungsi untuk memisahkan campuran antara cangkang, (sell),
(fiber), dan inti sawit (karnel) yang keluar dari screw press. Cangkang dan fiber pada tahap
berikutnya di gunakan sebagai bahan bakar boiller sedangkan karnel sebagai produkyang
siap di pasarkan.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Tujuan stasiun karnel adalah sebagai berikut :
1. Mengaktraksikan inti (karnel) dari nut.
2. Sasaran yang harus di capai adalah :
a. Kehilangan losses ini minimun pada semua tingkatan pemisahan.
b. Kualitas karnel yang dapat diterima dipasar.
c. Kapasitas stasiun dapat dicapai.
d. Minimum biaya pengolahan.
e. Pengoperasian pleksibel dan perawatan, serta kontrol mudah dilakukan.
f.

Kebutuhan daya yang lebih rendah.

g. Pemakaian air dan produksi limbah yang minimal.
h. Kebersihan lingkungan kerja.

Adapun urutan proses pengolahan adalah sebagai berikut:
1. Cake Breker Conveyyor (CBC)
Ampas press yang keluar dari screw press terdiri dari serat dan biji masih
mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan. CBC berperan untuk memecahkan
gumpalan terserbut dan mengangkutnya ke depericarper.
2. Depericarper.
Depericaper adalah suatu tromol tegak dan panjang ujungnya terdapat blower
penghisap dan fiber cyclone fungsi dari depericarper adalah untuk memisahkan fiber dan
Nut melalui hisapan blower. Fiber akan dihisap blower dan masuk kedalam fiber cyclone
kemudian melalui fiber cell conveyyor dibawa ke boiler sebagai bahan bakar, sedangkan
nut yang lebih berat akan masuk ke Nut polishing drum atau bak penampungan.
3. Nut Polishing Drum
Nut polishing drum adalah alat untuk memisahkan serabut yang masih melekat
pada nut alat ini berbentuk drum berputar dan berlubang. Nut yang telah terlepas dari
serabutnya akan jatuh melalui lubang yang ada pada nut polishing drum dan diangkut
dengan Nut transport fun ke nut silo.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
4. Nut Silo
Nut silo merupakan tempat menampung yang dikeluarkan dari polishing drum
dan kemudian nut dipecahkan di ripple mill.
5. Ripple Mill
Ripple mill merupakan pemecah nut. Ripple mill terdiri dari dua bagian yaitu
rotating rotor dan stationary plate. Pemecah nut dilakukan dengan cara membilas nut
dengan rotor pada stationary plate. Setelah nut pecah, campuran pecah (cell dan karnel)
tersebut jatuh pada cracket mixture conveyyor masuk ke cracket mixture elevator untuk
diumpankan ke sperating coloumn 1.
6. Light Tenera Dust Sparator 1 (LTDS)
LTDS 1 merupakan kolom pemisah campuran pertama yang terdiri dari tromol
tegak mempunyai blowwer di ujungnya dan bekerja berdasarkan atas perbedaan berat
dan kemampuan hisap blower. Dengan adanya hisapan blower ini campuran akan
menjadi 3 bagian:
•

Cell yang lebih ringan akan terhisap dan masuk ke sel hopper untuk digunakan
sebagai bahan bakar boiler.

•

Nut yang lebih berat tidak dapat dihisap sehingga jatuh kelantai melalui kolom
sparator, ditampung dan dikembalikan ke nut silo.

•

Inti dan sebagian cangkang akan masuk ke sparating kolom 2 sedangkan
cangkang dan inti pecah masih tersisa akan masuk ke clay bath.

7. Light Tanera Dust Sparator 2
LTDS 2 berfungsi untuk memisahkan inti dari cangkang yang masih lewat dari
LTDS 1. Bentuk dan prinsip kerja LTDS 2 sama dengan LTDS 1 tetapi hisapan blower lebih
kuat. Pada LTDS 2 cangkang dan inti pecah ringan terhisap dan masuk ke clay bath.
Karnel untuk yang berat jatuh ke karnel transport fun, kemudian dimasukkan ke karnel
silo.

8. Clay Bath

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Clay bath merupakan tempat pemisahan cangkang, inti utuh dan inti pecah.
Proses pemisahan terjadi karena ada perbedaan berat jenis antara inti dengan cangkang
dengan bantuan larutan CACO 3. Inti dengan berat jenis yang lebih ringan dalam larutan
CaCO3 mengapung dan cangkang dengan berat jenis lebih besar mengendap dibagian
bawah. Cangkang dan inti yang telah terpisah dikirim ke vibrating screen untuk
membersihkan dari CaCo3 dengan menyemprotkan air. Cangkang yang telah terpisah
dari inti masuk ke cell conveyyor dan dikirim ke cell cyclone sedangkan inti masuk ke
carnell conveyyor untuk dikirim ke carnel silo.
9. Carnell Silo
Carnel Silo adalah silinder tegak berlubang-lubang tepat pada menimbun dan
pengering carnell sebelum disimpan di carnell storage. Pengeringan dilakukan pada suhu
60-70 ̊C agar carnell tidak berjamur dan dapat tahan lebih lama serta mencegah naiknya
kadar asam lemak bebas.

G. Stasiun Penyimpanan (storage station)
Storage Station ini merupakan tempat air produk sebelum dipasarkan. Station ini terdiri
dari storage tank dan gudang inti sebagai berikut:
1. Storage Tank
Storage tank merupakan tangki penyimpanan minyak sawit sebelum dikirim
ke konsumen. Tangki ini dilengkapi dengan alat pemanas sistem coil yang dipasang
pada dasar tangki. Temperatur minyak dalam tengki dipertahankan dalam kisaran 45-55
̊C untuk menjaga kualitas minyak karena pada suhu kamar minyak sawit akan berfasa
semi padat dan hal ini akan mempersulit pengiriman dan dapat menyebabkan
menaiknya kadar asam lemak bebas.

2. Gudang inti
Carnell yang telah bersih dari vibre dan cangkang dikirim ke gudang inti.
Gudang inti merupakan tempat penyimpanan carnell sebelum dikirim ke konsumen.
Gudang inti dijaga dalam keadaan kering dan tidak lembab agar carnell tahan lama.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
3.2 Pengendalian mutu
Pengendalian Mutu dilakukan oleh bagian laboratorium. Pengendalian mutu produk
merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan, karena baik buruknya mutu produk akan
mempengaruhi nilai jual produk itu sendiri. Laboratorium sebagai pusat pengendalian mutu produk
berfungsi sebagai peneliti, pengontrol dan pemeriksa hasil produk olahan apakah sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pengawasan mutu tidak hanya dilakukan pada produk yang siap dijual namun juga pada
proses pengolahan produk itu sendiri. Selain itu pengawasan juga dilakukan pada material-material
pendukung proses pengolahan, seperti pengawasan terhadap mutu air, terutama air boiler. Dengan
dilakukannya pemeriksaan produk, maka kehilangan minyak, kehilangan carnell, dan kerusakan alat
karena mutu air yang kurang baik dapat dikurangi. Pada lampiran A dapat dilihat proses pada pabrik
tersebut.

3.3.

Spesifikasi Alat

A. Spesifikasi Alat Proses
1. Jembatan timbangan
No. 1 Merk

: Fuel Load Cell

No. 2 Merk

: HBM coputer

Kapasitas Max

: 50 ton per unit

Kapasitas Min

: 10 kg

Jumlah

: 2 unit

Sistem penimbangan

: komputer dan manual

2. Loding ramp

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Kapasitas : 12,5 ton /pintu
Kapasitas max: 250 ton (TBS) per unit
tinggi dari permukaan : 175 cm
lebar pintu : 225cm
jumlah pintu:40 pintu (2 line)
3. Lori Buah
Panjang : 2,5 m
Kapasitas :2,5 ton/unit
Jumlah : ± 90 unit
4. Capstand
Jumlah : 4 unit
Merek : Renold
Desain : 7,5 kw, 1450 rpm
5. Transfer carriage
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 12 ton
6. Rebusan
Jumlah : 4 unit
Merek : kaipeng
Panjang :25 m
Kapasitas :10 lori per unit
Diamer : 2 m
Tekanan kerja : 2,8-3 kg/

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Suhu kerja : 90-95oc
7. Hoisting crone
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 8 ton unit
Merek : demag
Desain : 3 kwh, 1405 rpm
8. Auto veeder
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 35 ton per jam
Desain :1,5 kw, 1420 rpm
9. Thresher
Jumlah : 3 unit
Kapasitas :35 ton per jam
Putaran : 23 rpm
Panjang : 4,6 m
Diameter : 2 m
Desain: 11 kw, 1460 rpm
10. Conveyor Blow Thresher
Jumlah : 3 unit
Panjang :35 ton per jam
Desain :22 KW, 1450 rpm

11. Fruit Elevator

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 35 ton/jam
Panjang : 2 m/unit
Disain : 7,5 kw, 1420 rpm
12. Frit Cross Conveyor
Panjang : 11 m/unit
Desain : 4 kw, 1420 rpm
13. Fruit Distributing Conveyor
Jumlah : 2 unit
Panjang : 13,5 m/unit
14. Horizontal Empty Bunch Conveyor
Panjang rantai : 70 m
15. Digester
Jumlah : 8 unit
Volume : 3000 liter/unit
Tinggi : 3 m
Diameter : 130 m
Jumlah pisau : 10 buah per unit
Desain: 22 kw, 1470 rpm
16. Screw Press
Jumlah : 8 unit
Kapasitas : 10-12 ton per jam
Suhu di alat : 90-95 ºc

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Tekanan : 30-50 bar
Putaran : 12 rpm
17. Sand Trap Tank (STT)
Jumlah : 2 Unit
Tinggi :203 Cm
Kapasitas : 8 Ton
Diameter : 220 Cm
18. Vibro Dauble Deck
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
Ukuran saringan : 20-30 mesh
Screening area : 18860
19. Crude Oil Tank (COT)
Jumlah : 1 unit
Panjang : 306 cm
Tinggi : 167 cm
lebar : 180 cm
kapasitas :10 ton
kapasitas temperature : 90-95ºC
20. Vertical Continous Tank (VCT)
Jumlah : 2 unit
Tinggi : 6,4 cm
diameter :4 m

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
kapasitas : 90 ton
21. Oil Tank
Jumlah : 2 unit
kapasitas : 10 -12
22. Vacum Dryer
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 16 ton/ jam
Tekanan hampa : 680-720 mmHg
23. Sludge Tank
Jumlah : 1 unit
tinggi : 285 cm
diameter :240 cm
Volume : 8000 liter
24. vibro single deck
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
Ukuran saringan : 20 mesh
Screening area : 18860
25. Sand Cyclone
Jumlah :2 unit
Kapasitas : 8 ton/jam

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
26. Buffer Tank
Jumlah : 1 unit
27. Sludge Separator
Merek : alva laval type : 610 T
Jumblah : 3 unit
Merk : weslake type : 410 T
jumlah : 1 unit
volume : 16

jam (type 1-3) & 18

jam (4)

28. Sludge Drain Tank
Jumlah : 1 unit
Volume : 7
29. Sludge Recovery
Jumlah : 1 Unit
30. Fat Fit
Jumlah : 1 unit
31. Storage Tank
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 2000 ton
32. Cake Breaker Conveyor
Jumlah : 2 unit
Panjang : 35,6 m
Putaran :70 rpm

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Desain : 7,5 kw, 1450 rpm
33. Depericarper
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 35 ton/jam
34. Nut Polising Drum
Jumlah : 1 unit
kapasitas : unit 30 ton/jam
panjang : 585 cm
Diameter : 50 cm
Putaran : 15 Rpm
35. Nut Conveyor
Jumlah : 2 unit
kapasitas : 5 ton/jam
36. nut transport fan
Jumlah : 1 unit
kapasitas : 6 ton/jam
desain : 30 kw, 2945 rpm
37. nut happer
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30
38. Ripple Mill
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 4-10 ton/jam

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Putaran : 960 rpm
Merk : super roller crecker (unit1, HJ 2-4unit)
Desain :11, 1460 rpm
39. Crecked Mixture Conveyor
Jumlah : 1 unit
40. Creacked Elevator
Jumlah : 1 unit
41. light tanera dust separator 1
Jumlah : 1 unit
Desain : 22 KW, 2920 rpm
42. light tanera dust separator ll
Jumlah : 1 unit
merek : phoenix
desain :22 kw, 2920 rpm
43. clay bath
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 30

/jam

Sistem : pemisahan berdasarkan densitas

44. karnel transport fan
Jumlah : 4 unit
Merk : phoenik
Desain : 15 kw, 1420 rpm

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
45. karnel sillo
Jumlah :4 unit
Volum : 40
46. dry karnel transport fan
Jumlah : 2 unit
merk : phoenik
desain : 18,5 kw, 2950 rpm

B. Spensifikasi Alat Utilitas
1. Clarifier Tank
Tinggi : 535 cm
Diameter : 900 cm
Volume : 90
2. Sediment Tank
Jumlah : 1 unit
Volum : 200
3. Sand Filter Tank
Jumlah : 3 unit
diameter : 270 cm
tinggi : 40 cm
volume : 45

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
4. Water Tower
Tank no 1
Jumlah : 2 unit
Tinggi : 442 cm
Volume : 70
Tank no ll
Jumblah : 3 unit
Tinggi :482 cm
Volume : 45
5. Demint Plant
Tanki anion
volume :6,2
tanki kation
volume :3,2
6. Boiler Feet Water Tank
Kapasitas : 150 ton
Temperature : 60-80 ºC
7. Boiler
NO 1 merk : Vickers Hoskins
NO 2 merk : Vickers Hoskins
NO 3 merk : babcock

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Kapasitas : 20 ton uap/jam
Tekanan : 20 kg/

Tekanan maks: 21,5 kg/
8. Back Pressure Vessel
Jumblah : 1 unit
Temperature uap : 135 ºC
Tekanan uap : 3 kg/
9. Turbin
Merk : dresser / turbodyne
Inlet press (N) : 360 psig
Inlet press (M) : 368 psig
Inlet T (N) : 409 ºf
Inlet T (M) : 412 ºf
Turbin NO 1,2,3 : 1152 Hp
Turbin NO 4 :350 Hp
Rpm : 4750
Daya : 800 kw
Keluaran T :300 ºf
Keluaran P : 51 psig
10. Genset
Merk : cummin
Type : kta 19

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Jumblah : 2 unit
daya : 375 hp (300 kw)
putaran : 1500 rpm

BAB IV
SISTEM UTILITAS
Untuk membantu pelaksanaan dan oprasi pabrik kelapa sawit Sei Galuh maka harus di lengkapi
dengan unit pembantu yaitu unit utulitas. Unit utilitas pabrik tersebut meliputi:
1. Unit pengelolahan air (water treatment).
2. Unit pengelolahan air umpan boiler.
3. Unit penghasil uap (steam) dan tenaga listrik.
4. Unit pengelolahan limbah.

4.1. Unit Pengelolahan Air (Water Treatment)
Pada paabrik pengelolahan kelapa sawit air merupakan kebutuhan yang sangat penting,
antara lain digunakan untuk:
a. Penyediaan air untuk kebutuhan ketel uap (boiller)
b. Pengelolahan dan pengenceran pada stasiun press dan klarisifikasi.
c. Pendingin mesin-mesin
d. Membersihkan pabrik dan kebutuhan domestik.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Pada umumnya air yang digunakan berasal dari sungai. Tapi di Galuh PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA V PKS Sei, air yang digunakan berasal dari waduk. Tetapi air tersebut belum
memenuhi kriteria yang di gunakan, untuk itu dibutuhkan suatu stasiun pengelolahan air (water
treatment station).
Water treatment station pada pabrik kelapa sawit merupakan stasiun proses perlakuan air
untuk menghilangkan sebagian atau semua zat-zat yang tidak diperlukan yang terdapat dalam
air sesuai mutu dan kondisi yang diinginkan. Adapun tahapan pengelolahan air sebagai berikut:

A. Clarifier tank
Clarifier thank merupakan tangki yang berbentuk silinder atau kerucut yang
digunakan sebagai tempat penampungan air yang di pompa dari waduk. Clarifier thank
berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang dapat larut seperti lumpur. Alat
ini bekerja memisahkan partikel berat dengan aliran berputar. Partikel dengan berat
jenis < 1 akan bergerak menuju permukaan air sedangkan partikel dengan berat jenis > 1
akan mengendap kedasar clarifier. Sebelum masuk ke clarifier thank, air terlebih dahulu
diinjeksi tawas (A12(SO4)3 18H2O) dan soda ash (Na 2CO3) dengan menggunakan pompa
bahan kimia, yang bertujuan untuk menjernihkan dan menaikkan PH air.
B. Sediment tank
Sediment thank adalah tempat penampungan air dari Clarifier thank.
Sediment thank berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang masih terbawa dari
Clarifier thank. Pengendapan kotoran terjadi secara gravitasi.
C. Sand filter
Sand filter merupakan saringan yang digunakan untuk memisahkan padatan yang
tersuspensi yang terdapat pada air dengan melewati media penyaringan berupa pasir.
Proses penyarinagan terjadi karena adanya tekanan pada saringan.
Selama oprasi zat-zat yang tersuspensi tertahan didalam medium penyaringan. Lama
kelamaan tekanan akan semakin tinggi, sehingga akan menyebabkan penyumbatan pada
penyaringan. Sand filter. Air hasil saringan yang bebas dari padatan selanjutnya dialirkan
ke water tower dengan bantuan water treated pump.
D. Water tower

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Water tower merupakan tangki persediaan air untuk keperrluan boiller.
Pengolahan, pendingin mesin dan kebutuhan domestik. Khusus untuk boiller, air harus
mendapatkan pengolahan lebih lanjut.

4.2. Unit Pengolahan Air Umpan Boiler
Air hasil unit pengolahan air tidak secara langsung di pergunakan sebagai air umpan
boiler dan harus adanya proses lain yang harus dilakukan agar air tersebut dapat digunakan
pada boiler. Hal ini dikarenakan air tersebutmasih mengandung zat-zat terlarut yang dapat
menyebabkan kerusakan pada pipa.
Adapun peroses pengolahan air umpan boiller terdiri dari :
A. Demint plant
Demint plant merupakan pertukaran kation dan anion yang banyak digunakan pada
sumber air yang tidakl memenuhi baku mutu air industri. Demint plant terdiri dari dua
jenis yaitu:

1. Anion excange
Alat ini berfungsi untuk menukar anion yang terdapat didalam air. Bahan dasarnya
adalah resin sebagai tempat pertukaran ion seperti R-NH 3+, R-NH2+R+, dan R-H+ dengan
reaksi sebagai berikut:
R-H+C1RNH3+SIO3=

RH-C1
RH3-SIO3-NH3R

apabila resin telah jenuh, maka perlu dilakukan regenerasi dengan penambahan Na ++
sehingga resin aktif kembali sebagai penukar ion.
Regenerasi hendak dilakukan secara teratur dengan regenant dengan yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat. Suatu hal yang perlu dipergatikan yaitu
pemberian regenerant yang terlalu tinggi konsentrasinya dapat menyebabkan
kerusakan resin, terutama dari kehomogenannya. Pencucian secara terjadwal yang
masuk kedalam tabung akan menyebabkan permukaan resin (active site) tidak
berfungsi.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
2. Cation excange
Unit penukar kation mengandung asam kuat dan basah lemah yang terkait denagan
resin sebagai bahan dasar, seperti: R-SO 3-, R-PO3- DAN R-C6H5O- . Perlakuan regenerasi
dan pencucian ulang tidak berbeda dengan perlakuan pada Penukaran ion.
B. feed thank
Feed thank merupakan tangki persediaan air yang telah dilakukan di softener untuk
air suplai ke boiler. Pada tangki ini telah dilakukan pemanasan awal dengan suhu8 60-80
co, pemanasan awal bertujuan untuk mengurangi beban pemanasan pada deareator.
C. Deareator
Deraerator berfungsi untuk mengurangi oksigen co 2 pada air yang akan dapt
mengakibatkan terjadinya korosi pada pipa boiler. Suhu dipertahankan pada 85-95 oc, hal
ini dilakukan agar mempercepat proses pembentukan uap pada boiler. Komposisi air
umpan boiler dapat dilihat pada tabel 4.1.
Komposisi air umpan pada boiler yang ditunjukkan pada tabel 4.1. merupakan
syarat-syarat air yang akan masuk pada boiler. Jika keadaan air yang akan masuk
memiliki niali yang berada dibawah atau diatas nilai yang telah di tentukan maka steam
yang di hasilkan dari boiler tidak optimal dan efektif. Jika hal ini terjadi akan
menyebabkan injeksi steam untuk setiap stasiun tidak maksimum dan akan
mempengaruhi mutu dari cpo yang akan dihasilkan.

no

Para meter

nilai

1.

pH

9-11

2.

total dissolved solids

<3000 ppm

3.

sulphite

30-80 ppm

4.

caustic alkalinty

200-500 ppm

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
5.

phenolphthalein alkalinty

200-800 ppm

6.

total hardness

Trace

7.

phospate

20-60

8.

cloride

<500 ppm

9.

silica

150 ppm

10.

iron

<5 ppm

Sumber : ptpn v sei galuh

Tabel 4.1. Komposisi Air Boiler

4.3. Unit Penghasil Uap (Steam) Dan Tenaga Listrik
Unit ini bertujuan menghasilkan steam yang digunakan untuk membangkitkan panas
dan tenaga listrik yang dibutuhkan pada proses pengolahan, utilitas dan penerangan.
Dimana penghasil uap dan tenaga listrik ini terdiri dari:
A. BOILLER

Boiller merupakan serangkaian alat yang berfungsi menghasilkan steam. Steam yang
dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin uap sebagai pembangkit listrik di
pabrik. Tekanan yang dihasilkan 20 kg/cm 2 dengan suhu 290-295 oc. bahan bakar boiller
adalah cangkang dan fiber berasal dari shell cyclone dan fibre cyclone.

B. Turbin uap (steam turbin)
Turbin uap adalah suatu alat yang berfungsi merubah energi uap menjadi energi
listrik dan kemudian menjadi energi mekanik (energi gerak) dimana turbin memanfaatkan
uap sebagai fluida kerja. Mekanik yang digunakan mengerakkan generator sehingga
menghasilkan energi listrik. Tekanan di jaga 3,2 kg/cm 3 .
C. Diesel genset

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Diesel genset merupakan alat yang digunakan untuk pembangkit listrik selain turbin.
Alat ini menggunakan solar atau biodiesel sebagai bahan bakar sehingga diesel hanya
digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik alternatif jika turbin tidak beroprasi.
D. Bpv (back pressure vessel)
Alat ini berfungsi pengumpulan uap dari turbin dan untuk membagikan uap pada
setiap peralatan proses yang sesuai kebutuhan seperti pada stasiun perebusan. Alat ini di
lengkapi dengan katup pengaman (safety valve) dan dan katup pembagi steam. Tekanan di
bpv dijaga 3,2 kg/cm2 dan temperatur 145oC.

4.4. Unit Pengolahan Limbah
Dalam setiap proses pengholahan dari bahan baku menjadi produk pada suatu pabrik selain
menghasilkan produk yang berniali jual, terdapat juga produk samping yang berupa limbah baik
padat, cair maupun udara. Limbah-limbah ini jika tidak dilakukan proses penetralisai akan
menyebabkan pencemaran lingkngan yang sangat berbahaya.
A. pengolahan limba cair
Limba Cair PT.PERKEBUNAN NUSANTARA V Pks Sei Galuh ber sumber dari 4 (empat)
bagian pengolahan yaitu:
a. Air buangan kondensat dari stasiun perebusan
b. Air buangan dari stasiun klarifikasi
c. Air buangan hydrocylone dari stasiun pengolahan inti.
d. Air buangan pencucian.

Parameter yang dijadikan indikator dalam penilaian mutu limba cair adalah ph, bod
(bilogical oxygen demand), cod (chemical oxygen dmand), tds (total disolved solid),
temperatur, minyak dan lemak. Pks sei galuh pt. nusantara v menggunakan sistem land
application untuk memanfaatkan limba cair yang di hasilkan.

no

Parameter

inlet

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

Outlet

2
1

Temperatur

70oc

30-25oc

2

pH

4-5

6-9

3

BOD

20000-30000 mg/i

100 mg/i

4

COD

40000-60000 mg/i

350 mg/i

5

Suspended solid

1500-40000 mg/i

245 mg/i

6

Total nitrogen

500-800 mg/i

50 mg/i

7

Minyak dan lemak

5000-7000 mg/i

6,5 mg/i

8

Debit limba max

6m3/ ton produk

6 m3/ ton produk

Sumber: ptpn v sei galuh (2013)

Tabel 4.2.parameter limba cair yang dihasilkan

Unit pengolahan limba cair terdiri dari:
1. Primary anaerobic pond
Pada kolam ini terjadi reaksi mikrobiologis yang bertujuan untuk merombak
senyawa bahan organik yang komplek menjadi senyawa asam organik yang lebih sederhana
yang mudah menguap. Proses ini ditandai dengan adanya gelembung gas metana dan co 2

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
sebagai hasil dari proses fermentasi secara anaerob. Bod air yang diharapkan setelah proses
ini adalah < 5000 ppm. Pada pks sei. Galuh terdapat 2kolam anaerobbic perimer.

2. Sconddary anaerobic pond
Kolam ini berfungsi menguraikan senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa
terlarut. Pada proses ini gelembung gas metana dan co 2 sudah berkurang. Kedalamkolam ini
6,5m. pks sei.galuh juga mempunyai 2 kolam anaerobic sekunder.
3. Aeration pond
Proses aerasi yaitu penambahan oksigen terlarut kedalam air limbah, sehingga bod
diharapkan turun menjadi <100 ppm. Kolam aerasi dilengkapi dengan aerator yang dapat
meningkatkan jumblah oksigen terlarut dalam air, dengan tujuan agar dapat berlangsung
reaksi oksigen dengan baik. Pada pks sei.galuh juga terdapat 2 kolam aerasi.
4. Sedimentation pond
Sedimeentation pond berfungsi sebagai pembersih limba secara keseluruhan dengan
cara mengendapkan lumpur. Kolam ini adalah kolam terakhir dan air limbah telah dapat
dialirkan ke land application ke afdeling 2 (dua).

B. Pengolahan Limbah Padat
Limbah pada yang dihasilkan dari pengolahan TBS dapat diolah lagi sehingga menghasilkan
produk yang memiliki nilai jual. Adapun limbah padat dan kegunaanya adalah sebagai berikut:
•

Tanda kosong
yang dihasilkan sekitar 23-25% dari tbs yang diolah, sehingga jumblahnya sangat
besar. Ada tiga cara dalam memanfaatkan tanda kosong:
-

Digunakan sebagai mulsa, diserakkan di gawangan mati dengan rotasi sekali setahun
dan dosis 35 ton/ha

-

Tanda kosong dibakar di encenerator, abu hasil pembakaran digunakan sebagai
pengganti pupuk.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
-

Membuat areal pengomposan seluas 16 ha untuk satu pabrik dengan bahan baku
tanda kosong, solid, dan disiram dengan limba cair.

• Solid, yang dihasilkan dari stasiun klarifikasi digunakan sebagai pupuk organik, dimasukkan
kedalam karung dengan berat 3 5 kg/karung dan diaplikasikan di gawang mati dengan dosis
75 kg/pokok atau 2 karung/pokok
•

Cangkang dan serabut dapat digunakan sebagai bahan bakar boiller. Serabut biasanya
terbakar habis, sementara cangkang tidak. Sebagian cangkang digunakan sebagai pengeras
jalann.

C. Pengolahan Limba Udara
Limba yang berupa gas dari pks sei galuh pt. perkebunan usantara v hanya berasal
dari pembakaran tanda kosong di incenerator, asap genset dan pembakaran cangkang serta
serabut pada boiller. Untuk mengurangi polusi udara, chimney (cerobong) boiler dan
insenerator dibuat lebig dari 18 m tingginya dan chimney boiller dilengkapi dengan cyclone
sebagai penangkap debu. Emisi asap boiller, genset dan incenerator diukur setisp 6 bulan
oleh sucofindo dan masih dalam batas standar yang telah ditentukan.
Ambien ruangan bersumber dari kegiatan gudang bahan kimia, gudang bbm oli,
gudang limbah B3. Gudang tersebut dirangcang harus kedap air, berventilasi, ada
penerangan, dan ada peralatan tnggap darurat dan sebagainya. Karyawan yang bekerja
disini diwajibkan memakai alat pelindung diri, seperti masker, kacamata pelindung, sarung
tangan. Kebauan bersumber dari pengolahan limba cair, (IPAL) dan land application.
Kebisingan bersumber dari kegiatan stasiun genset dan stasiun lainnya. Getaran
bersumber

dari kegiatan stasiun press di pabrik. Beroprasinya unit-unit mesin pabrik

mempengaruhi temperatur di dalam pabrik.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
BAB V
BENGKEL (WORK SHOP)
5.1. Mesin Bubut
A. Macam-macam dan guna mesin bubut
Mesin bubut ialah mesin yang gerak utamanya adalah berputar , dan benda kerjanya dalam
keadaan dcepit chuck. Dimana gunanya untuk membuat ulir,mengupas benda kerja, membuat
lubang, mengebor dan lain-lain.pada garis besarnya mesin bubut dapat di kelompokkan
menjadi:
1. Mesin bubut ringan,
2. Mesin bubut sedang,
3. Mesin bubut standard dan,
4. Mesin bubut beralaskan panjang.

B. Bagian-bagian dari mesin bubut
1. Kepala lepas (Tailstock)
Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut
yang letaknya di sebelah kanan mesin dan di
pasangdi

atas

mesin.

Guna

alat

iniialah

menyenter benda kerja agar benda kerja tidak
lepas. Dan guna kedua untuk meletakkan mata
bor.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
2. Chuck
Chuck ini adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Bentuknya bulat
bundar. Ukurannya bermacam macam tergantung dengan ukuran kemampuan dari
mesin bubut tersebut. Menurut banyak rahang penjepit, Chuck ini ada 2 jenis, yaitu;

a. Chuck rahang 3
Chuck rahang 3 ini terkadang juga di sebut dengan chuck
otomatis. Karena proses pencepitannya secara otomatis. Jika satu
rahang di putar maka rahang yang lainnya ikut bergerak. Sehingga
mempermudah proses pencepitan. Kelemahannya menggunakan
chuck jenis ini adalah benda yang dapat dijepit hanya benda
silinder dan benda yang mempunyai sisi kelipatan 3 dan sama sisi.
b. Chuck rahang 4
Chuck rahang 4 ini biasa juga disebut dengan chuck manual. Di
sebut demikian karena proses penjepitan harus di stel satu per
satu setiap rahang. Cara meenyetelnya menggunakan cresblock,
jika satu sisi lebih tinggi maka sisi sebaleknya harus di kendorkan
dan sisi yang tinggi di kencangkan. Menyetel di rahang 4
membutuhkan waktu cukuplama dari pada menggunakan chuck rahang 3. Tetapi
kelebihannya, kita dapat menjepit segala macam bentuk benda kerja.
3. Eretan
Fungsi utama dari eretan
adalah untuk menggerakkan
tool post. Tool post ini di
sebut juga dengan rumah
pahat. Karena guna utama
dari tool post ini adalah untuk
menjepit

pahat.

Eretan

sendiri ada 3, yaitu;
a. Eretan memanjang

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Eretan panjang adalah eretan yang befungsi menggerakkan tool post menjauh dan
mendekati (kekanan dan kekiri) chuck. Eretan ini dapat digeerakkan secara manual
maupun otomatis. Cara menggunakan otomatisnya dengan cara menggerakkan
spindel otomatisnya dan mengatur ketebalan pemakanannya.

b. Eretan melintang
Eretan melintang terletak di atas eretan panjang. Fungsi utamanya untuk memaju,
mundurkan pisau pahat. Eretan ini pun bisa di gerakkan secara otomatis mau pun
manual. Caranya sama dengan cara meng hidupkan otomatis pada eretan
memanjang.
c. Eretan atas
Eretan atas berguna untuk menggerakkan pahat menjauh dan mendekati benda
kerja, secara umum sama dengan eretan memanjang. Tapi perbedaannya adalah
eretan atas tidak ada gerak otomatisnya. Sehingga dapat digunakan untuk menyetel
pahat pada saat membuat ulir.
4. Kepala tetap
Kepala tetap Merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat transmisi roda gigi
yang meneruskan putaran motor listrik yang memutar chuck mesin bubut. Transmisi roda
gigi ini di atur oleh spindle. Sedangkan spindel untuk mengatur ulir biasanya letaknya di
bawah berdekatan dengan tabel ulir.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
5. Poros Pembawa
Poros pembawa merupakan alat bantu untuk menggerakkan eretan melintang dan eretan
memanjang mesin bubut secara otomatis. Dengan peergerakan tersebut secara tidak
langsung

menggerakkan tool post yang membawa pahat bubut. Kecepatan pergeseran poros
pembawa dapat di atur pada kepala tetap. Letak spindel-spindelnya biasanya terletak di
bawah spindel utama. Poros pembawa terdiri dari dua macam :
a. Feed Rod
Feed Rod Berfungsi untuk membawa eretan mendekati benda kerja yang terpasang
pada cekam sehingga terjadi proses pembubutan. Feed Rod berputar karena adanya
daya putaran yang dihasilkan oleh motor listrik. Biasanya digunakan untuk
pembubutan muka dan pengupasan benda kerja.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
b. Tansportir
Transportir Sama dengan feed rod tapi merupakan suatu ulir. Biasanya digunakan
untuk pembubutan dalam poses pembuatan ulir.

C. Perlengkapan mesin bubut
1. Pahat bubut

Pahat bubut adalah pisau yang menyayat benda kerja yang kita buat. Menurut
kekuatannya pahat bubut sangat banyak jenisnya. Pahat yang sering di gunakan
adalah pahat jenis baja HSS, baja intan, pahat karbit dan lainnya. Yang
membedakan pahat ini adalah tingkat kekerasan pahat tersebut. Semakin keras
pahat semakin mahal nilai ekonomisnya. Sedangkan jenis pahat menurut bentuk
dan kegunaannya yaitu pahat rata diameter luar, pahat ulir, pahat rata diameter
dalam, pahat ulir diameter dalam.
2. Kunci chuck dan kunci tool post
Kunci chuck dan kunci tool post merupakan alat yang paling di
butuhkan dalam mesin bubut. Karena kunci ini yang paling sering
digunakan. Kunci chuck digunakan sebagai pengunci chuck penjepit
benda kerja. Sedangkan guna dari kunci tool post adalah untuk
menjepit pahat bubut.
3. Senter Putar
Senter Putar digunakan untuk membantu menyangga ujung
sebuah benda kerja yang berbentuk shaft atau as atau poros.
Dengan tujuan agar ketika dibubut,benda tersebut tidak
goyang,bengkok,bergetar atau pun lepas. Tentunya sebelumnya
ujung dari as tersebut diberi lubang untuk tempat senter.

4. Senter Pipa
Senter Pipa digunakan dengan maksud yang sama dengan penggunaan senter putar
namun senter pipa dikhususkan untuk pipa atau as yang memiliki lubang yang tidak bisa
disokong dengan senter putar biasa.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
5. Catok bor (Drill Chuck)
Catok Bor atau drill chuck adalah pencekam mata bor dan yang di
gambar di samping adalah yang kapasitasnya bisa mencekam bor diameter
1,5-13mm. Biasanya ada juga yang 1-10mm dan yang bisa mencekam bor
diameter 3-16mm.

6. Collet Chuck
Chuck model ini digunakan untuk mencekam mata bor dalam suatu diameter tertentu
saja. Dia hanya punya setelan mengendur dan mengencangkan untuk satu ukuran tertentu
saja. Karena itu,proses pergantian benda yang memiliki ukuran sama di catok ini menjadi
lebih cepat.
Biasanya dalam satu set terdiri dari beberapa collet seperti gambar di samping.

7. Adaptor Atau Sarung
Tangkai senter,mata bor dan tangkai chuck bor memiliki
beberapa tingkat ukuran. Agar kita bisa menggunakan
semuanya di kepala lepas mesin bubut kita, maka kita perlu
menggunakan adaptor. Misalnya,jika kita hendak memasang
mata bor 32mm langsung di kepala lepas mesin bubut kecil
tidak akan muat,maka kita perlu sarung pengurang
diameternya

seperti

gambar

berikut.

Begitupun

sebaliknya,jika kekecilan maka kita pakai sarung penambah.

8.

Penyagga Tetap (Steady Rest)
Digunakan untuk membantu memegang benda yang panjang
yang akan mendapat pengerjaan dibagian ujungnya. Dipasang
pada bed mesin dengan dikunci mur baut. Bagian yang
memegang benda kerja dibuat dengan bronze atau kuningan
sehimgga tidak banyak merusak benda kerja. Namun begitu
harus teatap dilumasi selama pemakaian.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
D. Contoh Pekerjaan Yang Menggunakan Mesin Bubut
1. Pembuatan Rotor Ripelmill
Rotor ripelmill ini berguna untuk memecah
inti sawit yang disebut karnel. Jenis dari ripelmill
ini ada dua, yaitu yang berdiameter 22mm dan
diameter 20mm. Panjang ripelmill dari kedua
jenis tersebut sama yaitu sepanjang
Sebelum

kita

memulai

membubut

45cm.
rotor

ripelmill, kita harus terlebih dahulu menyiapkan
seluruh alat yang kita gunakan di mesin bubut.
Alat-alat yang kita gunakan antara lain: pahat
rata, kunci chuck, dan kunci tool post. Pada
rotor ukuran 22mm adalah setebal 6,5mm
otomatis diameternya menjadi 15,5mm dan
sepanjang 15mm. Karena yang dibubut hanya
6,5mm kita dapat menguranginya dalam sekali pemakanan dengan kecepatan 48rpm.
Setelah sisi yang satu siap kita pindah ke sisi yang sebelah.

Sedangkan proses

pembubutan rotor jenis yang kedua sedikit berbeda karena rotor yang berdiameter
20mm ini yang di bubut cukup panjang, untuk menentukan panjang yang di bubut, harus
di gambar terlebih dahulu. Karena ukurannya agar pas dan rotor pun awet, tidak mudah
habis. Disamping adalah gambar rotor diameter 20mm.
2. Pembuatan Baut Kopling
Baut kopling adalah baut yang
berguna untuk menyambung secara
tidak permanen pada putaran elmot ke
ger box yang digunakan. Tetapi baut
yang dibuat di sini baut kopling untuk
press. Bahan yang digunakan yaitu besi
ukuran diameter 35mm dan panjang
18cm. pertama jepit benda kerja kirakira 20mm, karena untuk kepala
bautnya. Untuk langkah ke dua, bubut
rata dari ujung hingga 16cm dan pemakanan 6mm karna ukuran diameter sisi ke-2
29mm. setelah selesai bubut lagi untuk sisi ke-3 dengan panjang 10cm dan tebal
pemakanan 4,5mm, sehingga diameter akhirnya sebesar 24,5mm. setelah proses

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
pembubutan sisi ketiga selesai. Lanjut ke tahap penguliran dengan ukuran ulir 8g/inc
sepanjang 7cm. dibawah gambar baut kopling pres

5.2. Mesin Skrap
A. Prinsip Kerja Mesin Skrap
Mesin skrap adalah mesin dengan pahat pemotong yang bergerak translasi bolakbalik (gerak potong). Dengan menggerakkan meja kerja menyilang dari pahat (gerak makan),
maka akan menyebabkan terpotongnya permukaan logam sehingga menjadi rata. Pahat
yang digunakan di mesin skrap ini Dengan pahat khusus, perlengkapan dan alat untuk
memegang benda kerja sebuah mesin skrap dapat membuat alur pasak dalam, alur luar, alur
spiral, celah T dan bentuk lainnya. Mesin dijalankan oleh motor listrik yang menggerakkan
sistem transmisi roda gigi lalu akan menggerakkan pinion (roda gigi kecil). Pinion ini akan
menggerakkan roda gigi yang dihubungkan dengan ram, kemudian ram inilah yang akan
menggerakkan pahat dan menghasilkan gerak potong secara translasi.

B. Bagian-bagian mesin skrap
a. Badan mesin
Badan Mesin merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas
pengatur di samping kiri mesin.
b. Meja mesin
Meja Mesin fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda
kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan
lintang dapat diatur otomatis
c. Lengan
Lengan fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung
lengan agar gerakannya lurus
d. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar
maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan
pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut
pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.
Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan
e. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk
pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
f.

Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang
benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
g. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat
lengan.
h. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol
yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan
demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).

C. Proses Mesin Skrap
Proses skrap (Shaping Machine) atau ketam adalah salah satu proses pemesinan
yang digunakan untuk membentuk permukaan lurus dan berprofil. Beram yang terbentuk
dari proses skrap berbentuk strip akibat dari gerak potong yang bergerak lurus. Gerak
pemakanan terjadi pada arah yang menyilang terhadap gerak potong, sedemikian hingga
dihasilkan permukaan yang rata. Mesin skrap yang dilengkapi dengan pahat khusus serta
kelengkapan dan pemegang benda kerja dapat digunakan untuk membuat alur pasak luar
dan dalam, alur spiral, batang gigi dan berbagai bentuk lain. Panjang benda yang dapat di
kerjakan di sini tergantung kepada besar mesin skrap yang di gunakan. Semakin besar mesin
maka semakin panjang pula benda yang dapat di kerjakan di sini.
Mesin skrap dengan arah pemotongan horizontal disebut sebagai mesin skrap
horizontal, sementara mesin skrap dengan arah pemotongan vertikal lebih dikenal dengan
mesin sloter. Mesin skrap beroperasi dengan cara mengggerakkan pahat maju dan mundur
di atas benda kerja. Pada langkah balik ram, pahat harus terangkat dan bebas dari benda
kerja, kerja pemotogan dikurangi hanya pada satu arah saja yaitu pada saat mesin skrap
bergerak maju. Benda kerja dicekam kaku pada meja berbentuk kotak di bagian depan mesin
atau disebut juga ragum skrap. Tinggi meja dapat diatur untuk menyesuaikan posisi benda
kerja terhadap pahat. Meja juga dapat bergerak transversal ke arah samping di bawah
pahat yang bergerak bolak-balik yang dipasang pada ram. Gerakan meja kerja biasanya
berada dikendalikan dari mekanisme pemakanan otomatis yang dilakukan oleh feed screw.
Gerak pemakanan akan menentukan ketebalan geram yang dihasilkan. Gerak pemakanan

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
memiliki arah tegak lurus terhadap gerak potong. Untuk skrap horizontal, benda kerja akan
bergerak terhadap pahat. Untuk mesin skrap vertikal, pahat harus digerakkan terhadap
benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan untuk kedalaman pemakanan. Selama proses skrap
horizontal, hal tersebut dapat dilakukan dengan menggerakkan pahat ke arah bawah.
Selama proses skrap vertikal, dilakukan dengan menggerakkan benda kerja ke arah samping.

1) Proses Pembuatan Rel Pintu Rebusan
Rel pintu rebusan ini berguna untuk menaik dan menunkan pintu rebusan TBS yang
terletak di loading ramp. Bahan yang di gunakan untuk membuat rel pintu rebusan
iniyaitu sebuah plat setebal 20 mm panjang 300mm dan lebar 30 mm. alat yang di
gunakan adalah pahat sekrapyang berbentuk segitiga dengan sudut kurakira 45 o. lankah
langkah yang dilalui untuk membuat rel ini adalah sebagai berikut:
•

Jepit benda dengan keadaan miring

•

Sekrap Kedua sisi kanan dan kiri rel hingga rata seperti gambar berikut,

•

Setelah kedua sisi
bagus dan rara untuk d jadikan alas rel

•

Setelah diketahui sisi mana yang akan di sekrap, pasang pada ragum dan jepit
hingga kuat

•

Tandai seberapa besar gang yang di minta, seperti gambar berikut,

•

Setelah selesai menandai, dalamkan permukaan yg akan di sekrap dengan cara
memakan kekanan dan kekiri hingga pahat dalam sampai pahat tidak ada ruang
untuk bergerak kekanan dan ke kiri lagi.

•

Setelah selesai satu gang, pindah ke gang berikutnya, pada saat memindahkan
pahat ke gang berikutnya, pahat harus di naikkan terlebih dahulu agar tidak
menyinggung bukit gang yg sudah terbuat. Seperti gambar berikut.

rel rata, kemudian pilih sisi yang lebih

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
•
•

5.3.
A.

Setalah selesai semua gang, percing lagi semua gang menggunakan pahat yang
sudutnya lebih kecil, agar lubang bisa lebih dalam.
Setelah selesai semua langkah di atas, inilah gambar jadinya

MESIN

GERGAJI

POTONG

Pengertian Gergaji mesin

Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji
merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin
ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi.
Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan
jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar
bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat memotong benda kerja dengan baik dan benar
Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi
kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau
kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung listrik.

B.

Macam macam tipe gergaji mesin
1. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine)
Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm
sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata
antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang bolak-balik,
maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
2. Mesin gergaji piringan (Circular Saw)
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan
0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm
sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi
yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja
gergaji circular menggunakan mata berupa piringan yang berputar ketika memotong
3. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)
Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat
yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk
apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi
kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena gergaji lain
rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik
turun saat memotong
4. Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong
lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam
bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya
bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong
dari berbagai jenis material benda kerja

C.

Bagian bagian gergaji mesin
a. Tuas ragum untuk mengatur penjepit benda kerja
b. Ragum yang dapat digeser geserkan
c. Benda kerja yaitu logam besi
d. Daun gergaji unuk memotong benda kerja
e. Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji
f.

Hantaran bingkai gergaji

g. Pipa alat pendingin
h. Perkakas angkat
i.

D.

Motor penggerak bagin ini adalah yang paling penting dikarenakan merupakan penggerak
utama pada gergaji mesin

Cara kerja gergaji mesin
•

Mengukur benda kerja yang akan dipotong dengan menggunakan sikmat/jangka sorong

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
•

Setelah diukur benda kerja ditandai dengan penggores.

•

Cek kondisi gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman.

•

Setelah itu pasang benda kerja pada ragam gergaji mesin

•

Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja dengan mata gergaji untuk memperoleh hasil
yang diinginkan dan diikatkan dengan pengunci

•

Atur dengan kecepatan tertentu agar hasilnya lebih baik

•

Setelah itu nyalakan mesin gergaji dengan menekan tombol ON

•

Setelah benda kerja tersebut putus matikan gergaji dengan menekan tombol OFF

•

Untuk proses finishing kita diamkan sebentar dan dicelupakan kedalam air utuk mengurangi
suhu pada benda kerja tersebut.

5.4. Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut dan digunakan untuk proses pengerjaan
pelubangan. Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam
lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut Mata BOR.
Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagian-bagian penting mesin
ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti. Presisi dan kestabilan merupakan kunci
penting untuk mendapatkan hasil yang baik dari sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun
mesin bor vertikal.
Pergeseran 1 mm pun akan membuat kontruksi benda kerja menjadi rusak dan tidak
terbentuk sebagaimana yang direncanakan. Bagian utama mesin bor (dengan mata bor tunggal)

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
dapat

dilihat

pada

gambar

berikut:

Keterangan :

a. Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling
bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan
mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

b. Column (Tiang)
Column Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang
digunakan untuk proses pengeboran. Colom berbentuk silinder yang mempunyai alur
atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
c. Table (Meja)

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja
dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang
berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang
melekat pada tiang(column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600
dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table
clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit
benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
d. Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling
sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih
(geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang
menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor.
Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garisgaris singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
e. Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja
( memakankan)
f.

Motor
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai
dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off
dan saklar pengatur kecepatan.

g. Drill table Handle
Handel untuk menurunkan atau menaikkan spindle untuk menahan benda kerja
Mesin bor horisontal memiliki bagian mesin yang hampir sama dengan mesin bor vertikal.
Dengan 2 sistem dasar mesin bor tersebut, terdapat mesin kombinasi yang memiliki lebih dari satu
poros mata bor. Mesin sangat efektif ketika produksi masal terutama untuk produksi perabot knock
down menggunakan papan buatan yang membutuhkan banyak sekali lubang untuk kontruksi dowel.
Tips pemakaian mesin bor:
1. Buat titik pusat lubang pengeboran dengan penitik sebagai penandaan sehingga ujung pusat
mata bor lebih mudah 'menemukan' jalurnya. Cara ini direkomendasikan untuk pengeboran
dengan jumlah kecil.
2.

Ikat benda kerja dengan kuat terhadap meja kerja sehingga tidak mudah bergeser.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
3. Gunakan stopper penghantar yang baik pada meja kerja. Permukaan yang kurang rata dan
halus akan mempengaruhi posisi center pengeboran.
4. Pastikan bahwa mata bor terikat kuat dan benar pada rumah mata bor.
5. Selalu gunakan mata bor yang masih tajam

5.5. MESIN GERINDA
Mesin gerinda adalah sebuah mesin pengasah untuk mempertajam alat-alat potong, misalnya
pahat tangan, pahat bubut, pahat sekerap, mata bor, dan sebagainya. Mesin gerinda terdiri dari dua
buah batu gerinda, pada umumnya yang satu halus dan lainnya kasar. Pengikatan batu gerinda
dilakukan pada porosnya dimana ulir pengikatnya adalah ulir kiri dengan sebuah flens, pengikatan
tidak boleh terlalu kuat agar batu gerinda tidakpecah, biasanya diperlukan bos (bush) untuk
menahan antara batu gerinda dengan porosnya.
Pada mesin gerinda terdapat tempat dudukan benda kerja dan tempat air pendingin.
Tempat dudukan benda kerja dapat disetel posisinya sesuai dengan ketepatan posisi dan jarak
dengan batu gerinda, diman jarak dengan batu gerinda diatur kurang lebih 1-2 mm.
Untuk air pendingin tidak disarankan menggunakan campuran oli pendingin (dromus), karena
dengan menambah oli pendingin bila air pendingin mengenai tangan akan membuat licin pada saat
menggerinda.

A. Roda Gerinda
Roda gerinda terdiri dari abrassive (butiran pemotong) dan bond(perekat) yang
dibuat dengan cara pemanasan pada dapaur listrik sampai temperatur tertentu kemudian
dikempa dalam bentuk cetakan yang diinginkan. Roda gerinda digunakan untuk pekerjaan
finishing, mengasah pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yang tidak bisa dikerjakn secara
pemesinan

B. Struktur Roda Gerinda
Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat
di antara butiran pemotong. Pori-pori berfungsi sebagai ruang/tempat beram dan
memperbaiki proses pendinginan.
Macam-macam struktur roda gerinda :
•

Struktur Terbuka

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
•

Struktur Padat

•

Struktur Pori-pori

C. Pemeliharaan Roda Gerinda
1. Pemeriksaan Roda Gerinda
Akibat pengangkutan atau penyimpanan yang tidak hati-hati, kemungkinan
roda gerinda rusak/retak bisa terjadi. Jika hal ini dibaikan akan menyebabkan
kecelakaan yang fatal. Oleh karena itu sebelum dipasang roda gerinda harus
diperiksa dari keretakan dengan cara dipikul pelan memakai sejenis tangkai obeng.
Daerah yang harus diperinsa dengan cara tadi pada setiap 45° seperti terlihat pada
gambar

dibawah

Roda gerinda yang tidak retak jika dipukul suaranya lebih nyaring dibandingkan
dengan roda gerinda yang retak.
2. Pemasangan Roda Gerinda
Roda gerinda harus terpasang kuat dan aman pada spindel mesin. Oleh
karena itu paking kertas tebal yang sudah terpasang pada kedua sisi roda gerinda
baru jangan sampai dilepas, bahkan jika tidak ada harus dibuat baru dengan jenis
yang serupa. Paking ini berfungsi sebagai peredam dan perapat antara roda gerinda
dengan flens.
3. Pengasahan (Dressing) Roda Gerinda
Akibat pemakaian terus menerus atau pemakaian jenis bahan yang tidak
cocok, permukaan roda gerinda bisa tumpul atau rusak/tidak rata sehingga perlu
diasah/didreser supaya permukaan menjadi rata dan tajam kembali.

D. Jenis-jenis mesin gerinda
1. Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin
gerinda yang digunakan untuk memutarkan roda

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan adalah sebuah piringan
gerinda tipis. Mesin gerinda tangan dapat digunakan untuk mengikis permukaan benda
kerja (menggerinda)
maupun
memotong
benda
kerja.
Gerinda
tangan
biasanya digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja setelah
proses pengelasan, terutama pada benda kerja yang berukuran besar.

2. Mesin Gerinda Duduk
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya
saja posisi mesin gerinda dipasangkan pada
dudukan.
Untuk
melakukan
penggerindaan, benda kerja didekatkan dan
ditempelkan
ke
roda
gerinda
yang
berputar hingga permukaan benda kerja terkikis
oleh roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan
pada mesin gerinda duduk berukuran lebih
tebal dibandingkan roda gerinda pada mesin
gerinda tangan. Mesin gerinda duduk banyak
digunakan untuk mengasah pahat, mengikis
benda kerja maupun menghaluskan permukaan
benda kerja setelah proses pengelasan.
3. Mesin Gerinda Potong
Mesin gerinda potong (drop saw)
merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk
memotong benda kerja dari bahan pelat
ataupun pipa. Roda gerinda yang digunakan
adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan
dengan kecepatan tinggi. Mesin gerinda potong
dapat memotong benda kerja pelat ataupun
pipa dari bahan baja dengan cepat

KESIMPULAN
Dari keterangan di atas dapat di ambil kesimpulan :
1. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan dan hasil olah yang berupa produk crude palm oil (CPO) dan palm karnel

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2
2. Kondisi buah menentukan lamanya waktu perebusan, masa perebusan buah yang masak
lebih cepat dari pada buah yang mentah.
3. Loses pada proses rata-rata 1,8 % dan masih bisa ditekan mencapai 1,65 % dengan menjaga
norma-norma kerja proses.
4. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH mengutamakan prinsip kerjasama antar karyawan demi
mencapai tujuan yang di inginkan bersama.
5. Siswa mengetahui cara pembuatan dan pemasangan onderdil yang dapat dikerjakan oleh
bahagian work shop.

DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V

2

More Related Content

What's hot

Tanaman perkebunan
Tanaman perkebunanTanaman perkebunan
Tanaman perkebunan
Azmi_MFN
 
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
izzahatifah
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
Poetra Chebhungsu
 
Vchonk keren
Vchonk kerenVchonk keren
Vchonk keren
vchonk
 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Yuke Puspita
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Arum Setyorini
 

What's hot (20)

Tanaman perkebunan
Tanaman perkebunanTanaman perkebunan
Tanaman perkebunan
 
Industri minyak jagung
Industri minyak jagungIndustri minyak jagung
Industri minyak jagung
 
Technology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobingTechnology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobing
 
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 
VCO
VCOVCO
VCO
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 
Vchonk keren
Vchonk kerenVchonk keren
Vchonk keren
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
Membuat vco
Membuat vco Membuat vco
Membuat vco
 
BAB 15 BTKI
BAB 15 BTKIBAB 15 BTKI
BAB 15 BTKI
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobing
 
gula semut
gula semutgula semut
gula semut
 
Proposal BAB I - BAB III
Proposal BAB I - BAB IIIProposal BAB I - BAB III
Proposal BAB I - BAB III
 
25851620 mengenal-jarak-pagar
25851620 mengenal-jarak-pagar25851620 mengenal-jarak-pagar
25851620 mengenal-jarak-pagar
 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
 
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendagKelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
 

Viewers also liked

Bioreaktor new
Bioreaktor newBioreaktor new
Bioreaktor new
rebolegi
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Zall Zallibeng N
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
nurulllah
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
henrianto leo
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
Putri Dinda
 

Viewers also liked (20)

Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
 
Laporan pkl yuk piks 2
Laporan pkl yuk piks 2Laporan pkl yuk piks 2
Laporan pkl yuk piks 2
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu
Laporan magang smk negeri 1 belimbing huluLaporan magang smk negeri 1 belimbing hulu
Laporan magang smk negeri 1 belimbing hulu
 
Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCEStrategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
Strategi TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
 
Bioreaktor new
Bioreaktor newBioreaktor new
Bioreaktor new
 
Ii. pemilihan lokasi
Ii. pemilihan lokasiIi. pemilihan lokasi
Ii. pemilihan lokasi
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Laporan pkl
Laporan pklLaporan pkl
Laporan pkl
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi PabrikMetode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
Metode Pemilihan dan Penetapan Lokasi Pabrik
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
 
MLM iexp4u
MLM iexp4uMLM iexp4u
MLM iexp4u
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
 

Similar to Laporan praktek kerja industri

Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
MasyithahFauzi
 
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
izzahatifah
 
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
izzahatifah
 
Profil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit finalProfil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit final
nawriz87
 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1
Ibenk Hallen
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
AGROTEKNOLOGI
 

Similar to Laporan praktek kerja industri (20)

Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
 
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
 
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...
 
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia panganMinyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
 
Economic development ~ ira kristina l. tobing
Economic development ~ ira kristina l. tobingEconomic development ~ ira kristina l. tobing
Economic development ~ ira kristina l. tobing
 
Makalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman palaMakalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman pala
 
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobingSocial and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
 
MAKALAH PENGANTAR BISNIS
MAKALAH PENGANTAR BISNISMAKALAH PENGANTAR BISNIS
MAKALAH PENGANTAR BISNIS
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 
Profil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit finalProfil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit final
 
International political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingInternational political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobing
 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1
 
Natural environment ~ ira kristina l. tobing
Natural environment ~ ira kristina l. tobingNatural environment ~ ira kristina l. tobing
Natural environment ~ ira kristina l. tobing
 
Tugas tanaman industri
Tugas tanaman industriTugas tanaman industri
Tugas tanaman industri
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
nara
naranara
nara
 
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
 
Makalah nira
Makalah niraMakalah nira
Makalah nira
 
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
 

More from dian haryanto

Laporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasan
Laporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasanLaporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasan
Laporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasan
dian haryanto
 
Kualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanianKualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanian
dian haryanto
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
dian haryanto
 
Pidato rayen (b.inggris)
Pidato rayen (b.inggris)Pidato rayen (b.inggris)
Pidato rayen (b.inggris)
dian haryanto
 
Dian haryanto pidato
Dian haryanto pidatoDian haryanto pidato
Dian haryanto pidato
dian haryanto
 
Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internet
dian haryanto
 

More from dian haryanto (20)

Laporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasan
Laporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasanLaporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasan
Laporan akhir perancangan elemen mesin kelompok 7 pengelasan
 
Dian haryanto 1407123394 paper peengganti uts
Dian haryanto 1407123394 paper peengganti utsDian haryanto 1407123394 paper peengganti uts
Dian haryanto 1407123394 paper peengganti uts
 
Pkm macondrong revisi 2017 3
Pkm macondrong revisi 2017 3Pkm macondrong revisi 2017 3
Pkm macondrong revisi 2017 3
 
Proposal kewirausahaan ayam goreng pedasssss
Proposal kewirausahaan ayam goreng pedasssssProposal kewirausahaan ayam goreng pedasssss
Proposal kewirausahaan ayam goreng pedasssss
 
Kelompok A9 dian haryanto 1407123394 modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
Kelompok A9 dian haryanto 1407123394  modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)Kelompok A9 dian haryanto 1407123394  modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
Kelompok A9 dian haryanto 1407123394 modul 01 rugi-rugi aliran (analisa)
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 
Modul 5 dian haryanto 1407123394
Modul 5 dian haryanto  1407123394Modul 5 dian haryanto  1407123394
Modul 5 dian haryanto 1407123394
 
Modul 4 dian haryanto 1407123394
Modul 4 dian haryanto 1407123394Modul 4 dian haryanto 1407123394
Modul 4 dian haryanto 1407123394
 
Modul 3 dian haryanto 1407123394
Modul 3 dian haryanto 1407123394Modul 3 dian haryanto 1407123394
Modul 3 dian haryanto 1407123394
 
Modul 2 dian haryanto 1407123304
Modul 2 dian haryanto 1407123304Modul 2 dian haryanto 1407123304
Modul 2 dian haryanto 1407123304
 
Modul 1 dian haryanto 1407123394
Modul 1 dian haryanto 1407123394Modul 1 dian haryanto 1407123394
Modul 1 dian haryanto 1407123394
 
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394
 
Kualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanianKualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanian
 
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steamAir umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
Air umpan adalah_air_yang_disuplai_ke_boiler_untuk_dirubah_menjadi_steam
 
pengertian dan agama yg paling cocok untuk manusia
pengertian dan agama yg paling cocok untuk manusiapengertian dan agama yg paling cocok untuk manusia
pengertian dan agama yg paling cocok untuk manusia
 
pengertian agama | kuliah semester 1 teknik mesin
pengertian agama | kuliah semester 1 teknik mesinpengertian agama | kuliah semester 1 teknik mesin
pengertian agama | kuliah semester 1 teknik mesin
 
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburatorLaporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
 
Pidato rayen (b.inggris)
Pidato rayen (b.inggris)Pidato rayen (b.inggris)
Pidato rayen (b.inggris)
 
Dian haryanto pidato
Dian haryanto pidatoDian haryanto pidato
Dian haryanto pidato
 
Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internet
 

Laporan praktek kerja industri

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam zaman globalisasi ini banyak problem yang timbul diberbagai kelompok umur. Dari sekian banyak problem yang sangat kerap dihadapi oleh tiap-tiap penduduk yaitu sulitnya melacak tempat pekerjaan. Kita sebagai manusia yang mempunyai visi misi, tujuan serta kiat, wawasan kedepan sebaiknya tidak melupakan dapat perkembangan teknologi administrasi manajerial yang memiliki makna mutlak didalam satu pekerjaan, dikarenakan perihal tersebut mentuntut kita untuk ikuti perkembangan zaman supaya tidak ketinggalan dengan info yang ada. Sekarang ini ilmu dan pengetahuan serta perkembangan teknologi dengan amat cepat dan dukungan dari media info yang sedemikian rupa hingga menyebabkan pergantian gaya hidup di beragam kelompok umur penduduk tanpa kelas. Saat ini keperluan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan info amat meningkat serta menyeseluruh. Karena oleh persaingan manusia atau grup / lembaga yang amat ketat untuk kemajuan usahanya, hingga perihal ini beresiko pada beban tiap-tiap siswa dikarenakan mereka dituntut untuk dapat menggali info dari beragam sumber, baik dengan administratif manajerial akan lalu didalam dunia pendidikan. Tiap-tiap sekolah menengah kejuruan ( SMK ), baik tehnik ataupun non tehnik harus untuk memberangkatkan siswa serta siswi mereka untuk melaksanakan aktivitas praktek kerja industri (Prakerin) . Aktivitas praktek ini dikerjakan di beragam perusahaan/ lembaga punya negara ataupun swasta manfaat untuk melatih keterampilan serta mental seseorang di lapangan. Aktivitas praktek ini sangat menguntungkan bagi siswa/i dikarenakan bisa menambah pengetahuan terutama didalam bidang pekerjaan yang sedang didalami serta menambah Pengalaman dan keprofesionalan saat melakukan satu bidang pekerjaan. Di samping itu, aktivitas praktek ini amat punya pengaruh pada nilai kelulusan siswa-siswi di sekolah. Dikarenakan adalah kenyataan bahwa pendidikan terutama pendidikan sekolah kejuruan non tehnik belum seutuhnya mempersiapkan tenaga trampil yang siap hubungan kerja dengan mahir atau propesional, barangkali dengan aktivitas praktek kerja lapangan ini bisa menolong siswa/i lebih trampil didalam dunia usaha. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 2. 1.2. Tujuan A. Tujuan praktek kerja industri (PKL) Praktek kerja lapangan (PKL) dikerjakan penulis dengan maksud serta tujuan seperti berikut : 1. Memperoleh pendidikan untuk jadi tenaga kerja yang mempunyai keahlian profesional. 2. Mengetahui perbedaan pada lingkungan dunia usaha / dunia industri dengan lingkungamsekolah 3. Memberikan gambaran untuk penulis mengenai bagaimana langkah bekerja yang baik serta benar, sesuai dengan pendidikan yang di dapat di dunia pendidikan atau disekolah. 4. Mempelajari secara langsung proses (TBS) tandan buah segar menjadi (CPO) crode palm oil dan (karnel) inti sawit. 5. Memahami proses – proses yang terjadi sepanjang alur produksi serta cara kerja alat yang di gunakan. 6. Memahami penerapan teori – teori yang di peroleh di bangku sekolah secara langsung di lapangan. 7. Mempelajari proses pekerjaan di workshop yang ada di bengkel PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS KEBUN SEI GALUH. 8. Menjalin hubungan baik antara SMKN 2 Pekanbaru dengan PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS KEBUN SEI GALUH. 9. Memenuhi salah satu syarat kurikulum teknik mesin produksi sebagai syarat kenaikan kelas ke kelas IIX di SMKN2 Pekanbaru B. Tujuan pembuatan laporan Tujuan pembuatan laporan diantaranya : a. Sebagai bukti melaksanakan praktek kerja lapangan pada kantor KTU PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) b. Sebagai laporan dari hasil praktek kerja lapangan ( PKL ) yang sudah dikerjakan dengan tertulis. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 3. c. Sebagai dasar untuk pembuatan karya catat setelah itu. d. Mengumpulkan data, manfaat keperluan sekolah serta terutama penulis sendiri serta juga untuk mendukung peningkatan pengetahuan siswa tingkat setelah itu. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SPENSIFIKASI BAHAN BAKU Bahan baku yang di gunakan untuk pengolahan minyak kelapa sawit menjadi CPO Crude palm iol dan karnel adalah TBS (tandan buah segar). Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman golongan palm yang tinginya dapat mencapai 24 m dan buah dan bunganya berupa tandan. Kelapa sawit berkembang dengan biji, tumbuh di daerah tropika, pada ketingian 0-500 m di atas permukaan laut. Kelapa sawit tumbuh di daerah tanah yang subur, di tempat lahan terbukan, dengan kelembaban tanah yang tinggi itu antara lain di tentukan oleh curah hujan yang tinggi, sekitar 2000-2500 m setahun. Kelapa sawit berbuah pada umur (3-4) tahun dan buah menjadi masak 5-6 bulan setelah penyerbukan. Masak buah kelapa sawit dapat di lihat dari perubahan warna kulitnya. Dari warna hijau menjadi merah. Pada saat buah berwarna merah, ini buah sudah siap di panen. Dalam kandungan minyak kelapa sawit sudah maksimal. Jika buah terlalu matang maka buah akan terlepas dari tandanya dan hal ini di kenal sebagai berondolan. Minyak sawit dan inti sawit mulai terbentuk sesudah 100 hari setelah penyerbukan dan berhenti 180 hari atau setelah dalam buah minyak sudah jenuh. Jika buah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi pemecahan trigliserida menjadiasam lemak bebas dan gliserol. Pembentukan minyak berahir jika dalam tandan bersangkutan telah terdapat buah sehinga terjadi berodolan. Secara botani, buah kelapa sawit terdiri dari pericarp, excocarp (kulit), mensocarp, dan endorcarp (cangkang) yang membungkus 1-4 inti (karnel). Inti memiliki testa (kulit) endosperm yang padat, dan sebuah embiro. Secara anatomi, bagian buah kelapa sawit dari luar ke dalam adalah sebagai berikut ini: 1. Perikarprium, terdiri dari: a. Epikarprium, kulit buahyang licin dan keras. b. Mesokaprium, daging buah berserabut dan mengandung minyak dan rendamen yang paling tinggi. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 5. 2. Biji mempunyai bagian: a. Endorkaprium (kulit biji / cangkang), berwarna hitam dan keras. b. Endorsperm (kernel / daging biji), berwarna putih dan dari bagian ini akan di hasilkan bagian minyak inti sawit setelah melakuan extraksi. Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian buah kelapa sawit dapat di lihat pada gambar di bawah ini: Gambar 2.1 sebagai berikut. Salah satu sifat ekonomis yang penting dari kelapa sawit yaitu keyebalan cangkang berdasarkan sifat ini. Ada tiga jenis tanaman sawit yang di kenal secara umum yaitu: 1. Dura Dura buah ini mempunyai daging buah (mensocorp) sekitar 35-65% dari total buah, pericaprium (cangkang) tebal dan inti (karnel) kecil. Jenis buah ini jarang di tanam di Indonesia karena menghasilkan rendamen minyak yang rendah. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 6. 2. Pisifera Pisifera merupakan salah satu varietas sawit yang mempunyai mensocarp ( daging buah) yang tebal, pericarpium (cangkang) tipis dan inti (karnel) yang kecil . 3. Tenera Tanera merupakan hasil persilangan buah dura dan pesifera. Buah ini mempunyai daging buah tebal (55-96%) dari buah dengan cangkang tipis dan inti sedang. Secara komersial, jenis inilah yang banyak di budidayakan oleh pemerintah dan swasta. Karakteristik buah kelapa sawit. Dapat di lihat pada tabel 2.1 sebagai berikut: Tipe Cangkang, mm Mensokarp / buah,% Inti buah,% Dura 2-5 20-65 4-20 Tanera 1-2,5 60-90 3-15 Pisifera Tidak ada 92-97 3-8 tabel 2.1karakteristik buah kelapa sawit Umur buah tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman dan iklim. Umumnya buah telah dapat di panen setelah umur 6 bulan dapat di panen,terhitung sejak penyerbukan (kelapa sawit telah berumur ±3- 4 tahun). Buah pertama yang di hasilkan adalah buah dompet atau buah pasir, artinya buah tidak dapat di olah dalam pabrik karena hanya mengandung minyak sedikit. Masaknya buah kelapa sawit dapat di lihat pada warna perubahan warna kulit buah. Warna hijau menjadi warna merah jingga. Pada saat buah berwarna merah jingga inilah buah tersebut telah siap di panen, dan kandungan minyak telah maksimal. Jika buah terlalu matang maka buah akan terlepas dari tandanya sehinga menjadi berondolan. 2.2. Komposisi minyak kelapa sawit. CPO (crude palm oil) yang di hasilkan memiliki komposisi:  Minyak (40-75%). DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 7.  Air (10-40%).  Nos (non oil solid, (6-25%) Bagian terbesar dari minyak sawit adalah trigliserida 95,5%, dengan komposisi asam lemak jenuh 50%, dan asam lemak tak jenuh 50%. selain itu minyak sawit juga mengandung asam lemak bebas 4,5%. hasil extraksi (TBS) TANDAN BUAH SERGAR terdiri dari campuran trigliserida dan komponen minor. Komponen minor memiliki jumblah yang relative kecil tetapi memegang peranan dalam menentukan mutu kwalitas minyak kelapa sawit. 1. KOMPONEN TRIGLISERIDA Trigliserida adalah senyawa antara asam lemak yang terikat antara gliserol. Jika asam lemak terikat jumblahnya satu di sebut monogliserid, sedangkan asam lemak yang terikat jumblahnya dua di sebut streo digliserida dan asam lemak yang terikat dalam jumblahnya tiga triglisirida. A. MONOGLISERIDA DAN DIGLISERIDA Komponen gliserida yang terkandung dalam minyak sawit adalah monogliserida dan digliserida yaitu asam lemak yang terkandung dalam tumbuhan. B. TRIGLISERIDA Asam lemak penyusun trigeliserida berupa asam dan lemak jenuh dan tidak jenuh. Trigliserida merupakan aster dari gliserol dan asam lemak ini dapat berbentuk padat atau cair padat suhu ruangan. Fasa ini di pengaruhi oleh komposisi asam lemak penyusunya. CPO (crude palm oil) memiliki suhu padat pada temperature ruangan/kamar. Yang di sebabkan oleh komposisi asam lemak berfariasi sehinga titik lelehnya juga berfariasi (ketaren 1886) komposisi asa lemak penyusun minyak sawit di lihat pada tabel 2.2 sebagai berikut: KLARIFIKASI RUMUS ASAM LEMAK CPO CRUDE PALM OIL MELEKUL DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V PKO PALM OIL KARNEL 2
  • 8. Asam kaproat - 3-7 Asam kaprilat - 3-4 Asam laurat - 46-52 Asam miristat 1,1-2,5 14-17 Asam palmitat 40-46 6,5-9 3,6-4,7 1-2,5 Asam oleat 39-45 15-19 Asam linoleat 7-11 1,5-2 Asam stearat Tabel 2.2 Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit Keterangan : cpo = crude palm oil. : pko = palm karnel oil. Perbedaan bentuk dan sifat asam biasanya di sebabkan olah jumlah atom karbon, posisi rantai cabang dan ikatan rangkap antara dua atom karbon. Berdasarkan perbedaan ini, asam lemak terbagi atas asam lemak jenuh dan asam tidak lemak jenuh. 1. Asam lemak jenuh Asam lemak jenuh adalah asam ini berikatan tunggal yaitu semua atom karbonya atom tidak mempunyai ikatan rangkap dan sedikitnya berikatan dengan dua atom hidrogen. Dengan adanya asam lemak jenuh ini akan menyebabkan minyak berbentuk padat pada suhu rueng/kamar, semakin panjang rantai karbonya maka titik leleh semakin tinggi contoh asam lemak jenih minyak kelapa sawit seperti asam kaproat, kaprilat, laurat, miristat, palmitat, dan stearat. 2. ASAM LEMAK TIDAK JENUH DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 9. Asam lemak tidak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki akatan rangkap baik dua maupun tiga ikatan. Derajat ketidak jenuhan tergantung jumblah ikatan rangkapnya dan senyawa ini mempengaruhi bentuk fisik. Dengan kandungan asam lemak tidak jenuh pada asam minyak kelapa sawit akan menyebabkan minyak kelapa sawit berbentuk cair pada suhu kamar dengan titik cair yang lebih rendah, semakin bayak ikatan rangkap maka semakin besar ketidak jenuhanya dan makin rendah titik leleh asam tersebut. Asam lemak tidak jenuh pada minyak kelapa sawit terdiri dari asam otleat dan asam linotlet. 2. KOMPONEN MINOR Beberapa komponen minor yang terdapat dalam minyak kelapa sawit adalah sebagai beriku: a. Streo dan Alkohol. Stereo adalah alkohol siklik seder hana yang jumblahnya sedikit derdalam kandungan minyak kelapa sawit. Sedangkan alkohol merupakan senyawa karbon untuk mudah menguap dengan rumus melekul R-OH. b. TRACE LOGAM Trace logam ini terdapat dalam kandungan minyak kelapa sawit adalah CU dan Fe, terdapat dalam jumblah sedikit dan dapat mempercepat proses oksidasi sehinga perlu di hilangkan dengan absorsi. c. KAROTEN Karena senyawa menimbulkan warna merah pada minyak kelapa sawit CPO (crude palm oil) adalah karoten. Fraksi karoten yang paling bayak terdapat pada minyak kelapa sawit adalah B –KAROTEN, dimana proses absorsi senyawa ini dapat di hilangkan dengan bantuan pemucat (blecing earth) tanah pemucat. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 10. d. TOKOFEROL Tokoferol atau vitamin E dalam minyak sawit dikenal anti oksidan alami sehinga senyawa ini tetap ada dalam kandungan minyak kelapa sawit. 2.3. SIFAT FISIK DAN DAN KIMIA MINYAK KELAPA SAAWIT A. SIFAT FISIK MINYAK KELAPA SAWIT. 1) TITIK LELEH (MELTING POINT). Titik leleh adalah suatu keadaan dimana suatu asam lemak meleleh dan menjadi cairan berwarna bening. Titik leleh asam lemak akan bertambah besar dengan bertambah panjang rantai karbon. 2) TITIK DIDIH (BOILING POINT). Titik didih minyak akan meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon asam lemak. 3) VISKOSITAS Viskositas minyak akan naik dengan naiknya berat melekul dan turun dengan peningkatan ketidak jenuhan serta kenaikan temperatur. 4) KELARUTAN Sifat kelarutan dari minyak kelapa sawit digunakan sebagai dasar untuk mengektrasi dari minyak bahan yang mengandung minyak. Umumnya minyak sawit larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Asam-asam lemak tidak jenuh lebih mudah larut dalam pelarut organik di bandingkan dengan asam-asam lemak jenuh. B. SIFAT KIMIA MINYAK KELAPA SAWIT Sifat kimia yang mempengaruhi mutu CPO (Crude Palm Oil) adalah sebagai berikut: DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 11. 1. HIDROLISA Hidrolisa merupakan suatu reaksi kimia yang kecepatan reaksinya di pengaruhi oleh air di dalam minyak. Dalam reaksi hidrolisa, minyak akan di rubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas dalam minyak menimbulkan bau tengik sehinga berpengaruh untuk kwalitas minyak kelapa sawit. 2. OKSIDASI Kecepatan reaksi oksidasi dipengaruhi aerasi, mental, peroksida lain dan suhu. Proses oksidasi akan terjadi bila minyak atau lemak di kontrakan dengan oksigen. Terjadinya reaksi ini mengakibatkan minyak menjadi tengik/ bau. 3. SOFANIFIKASI Minyak kelapa sawit dapat bereaksi dengan larutan basa Na OH dan KOH menghasilkan sabun dan gliserol. 2.4. KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT. Factor-factor yang mempengaruhi standar mutu / kualitas minyak kelapa sawit yaitu di tentukan oleh : a. KADAR AIR. Kadar air pada minyak kelapa sawiot tergantung pada efektifitas pengolahan minyak tersebut dan juga tingkat kematangan buah yang di panen. Buah yang terlalu matang mengadung jumblah airnya tingi. b. ASAM LEMAK BEBAS. Kadungan asam lemak bebas yang terlalu tinggi dalam minyak maka akan menyebabkan bau tengik. Factor ini mengakibatkan kenaikan asam lemak bebas dalam minyak sawit adalah kadar air dan temperatur. Kandungan air terlalu tinggi akan menyebabkan trigliserida dalam minyak kelapa sawit terhidrolisa menjadi asam lemak bebas. Temperature cpo harus di jaga 50 derajad Celsius, karena suhu ini terlalu tinggi dapat menyebabkan oksidasi panas menyebabkan minyak kelapa sawit menjadi rusak. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 12. c. WARNA. Warna minyak di tentukan oleh kandungan karoten ini dapat larut dalam minyak, koroten akan menyebabkan warna merah dan kuning pada minyak kelapa sawit. Tetapi jika minyak ber warna coklat, menunjukan minyak mengalami kerusakan karena adanya reaksi antara asam dengan Fe yang mengakitbatkan adanya kenaikan bilangan peroksida terjadi pada suhu lewat 50 derajad Celsius. 2.5. PEMANFAATAN MINYAK KELAPA SAWIT DAN HASIL OLAH (TBS) TANDAN BUAH SEGAR Untuk saat ini pemanfaatan minyak kelapa sawit dan produk turunanya belum optimal, hal ini di karenakan minimnya industri hilir dan keterbatasan Indonesia dalam segi (SDM) sumber daya manusia sehinga produk turunan kelapa sawit (CPO) crude palm oil sebagian besar dialokasikan ekspor ke luar negri. A. MINYAK KELAPA SAWIT UNTUK INDUSTRI NON-PANGAN. 1) Minyak kelapa sawit menjadi sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak goreng, es krim kosmetik, dan lain-lain. Pengunaan minyak kelapa sawit sebagai minyak cukup menguntungkan , karena minyak kelapa sawit mempunyai kandungan asam linoleat dan linolenat yang rendah sehinga tidak mudah teroksidasi. Selain itu minyak sawit mengandung kolesterol yang rendah. (penebar swadaya 1996). 2) Minyak Kelapa Sawit Non-Pangan. Minyak dapat di manfaatkan sebagai bahan baku industry farmasi dan bahan baku oleokimia seperti asam lemak, metal ester (bio disel), lemak alkohol, lemak aminah, gliserin dan sabun. B. PEMANFAATAN HASIL OLAH (TBS) TANDAN BUAH SEGAR. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 13. 1) SEBAGAI MAKANAN TERNAK. Sebagai makanan ternak salah sayu bahan yang di gunakan bahan makanan ternak adalah bungil inti sawit. bahan tersebut dapat di manfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak karena di dalamnya masih mengandung zat-zat makanan yang masih berguna. 2) SEBAGAI BAHAN BAKAR DAN INDUSTRI. • Cangkang (tempurung) dapat di manfaatkan sebagai bahan bahan bakar. Baik secara langsung (bahan bakar boiler) atau diolah lebih lanjud di olah menjadi karbon aktif dan asap cair. • Serat, (fibre) sebagai bahan bakar dan pembuatan kertas. • Tandan kosong,dimanfaatkan sebagai pupuk kertas dan bio-disel. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 14. BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI 3.1. TIJAUAN UMUM Pada pabrik kelpa sawit , pengolahan bahan baku lebih di titik beratkan dalam memproduksi Crude palm oil (CPO) dan palm kernel. hasil produksi diharapkan dapat memenuhi persyaratan mutu sehingga dapat di jual dengan harga yang tinggi dan biaya yang minimal . Di samping itu , limbah sebagai produk samping harus di kendalikan dengan baik. Proses pengolahan kelapa sawit merupakan proses ekstrasi TBS (tandan buah segar) secara mekanis yang di lanjutkan dengan proses pemurnian sehingga diperoleh CPO dan palm kernel. pada pengolahan terdapat beberapa tahap yang saling berkaitan dan berkesinambungan , sehingga setiap tahap harus berjalan dengan baik dan lancar. tahapan proses pengolahan TBS menjadi CPO yaitu : a. Stasiun penerima buah ( sortasi) b. Stasiun perebusan (Sterilizer station) c. Station penebahan (Thressing station) d. Stasiun pengepaan (Pressing station) e. Stasiun klarifikasi (Clarification station) f. Stasiun pengolahan biji (Kernel station) g. Stasiun penyimpanan (Storage station) h. A. UNIT PENERIMAAN TANDAN BUAH SEGAR DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 15. Stasiun penerimaan buah ini sebagai tempat penerimaan (TBS) dari kebun kelapa sawit. Dari stasiun ini dapat di ketahua bahwa produksi (TBS) setiap harinya. Mutu tandan buah segar harus benar-benar di ketahui atau di perhatikan sebelum (TBS) di olah pada tahap berikutnya untuk menghasilkan minyak rendamen dan kualitas yang di inginkan. Sumber buah sawit sei galuh saat ini berasal dari : 1. Kebun inti (afdiling inti) 2. Kebun plasma (afdiling plasma) sei galuh 3. Kebun non plasma atau pihak ke-tiga Unit penerimaan buah ini terdiri dari : 1. Jembatan timbangan (weight bridge) Sebelum melewati jembatan timbangan, mobil truk TBS dan CPO melapor ke pos keamanan. Tujuan adanya pos tersebut adalah untuk memperoleh data truk yang masuk dan keluar kendaraan. Selajudnya, truk melewati jembatan timbangan. Fungsi jembatan timbangan mengetahui berat TBS ini yang masuk dan CPO yang di kirim. Berat netto TBS dan CPO di hitung dengan cara mengurangi berat truk dan isinya (bruto) dengan truk kosong(tarra). 2. SORTASI Sortasi dilakukan untuk mengontrol mutu TBS yang akan di oleh dan di peroleh mengetahui sejauh mana kualitas buah dari TBS yang di hasilkan oleh pihak kebun. Penyortiran dilakukan berdasarkan fraksi-fraksi sebagai berikut sesuai dengan SPED NO. 02 SPED/05./02/IV/2013 TANGAL01 JANUARI 2013 sebagai berikut : TM JUMBLAH BERONDOLAN PER TANDAN JUMBLAH DI PINGIRAN POKOK (BUTIR) TANDAN DI LODING RAMP (BUTIR) 1-3 5 >8 4-8 4 >16 DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V BERONDOLAN PER 2
  • 16. >8 3 Tabel 3.1 >20 kualitas TBS 3. LODING RAMP Loding ramp sebagai tempat penimbunan sementara dan pemindahan TBS ke dalam lori. Pada loading ramp terdapat kisi – kisi ter buat dari logam yang memiliki panjang 3 meter, lebar 2 in, dan dan jarak antara 1 - 1,3 cm. ruang antar kisi ini berfungsi sebagai tempat mengeluakan kotoran ter bawa bersama TBS. sudut ke miringan adalah 27 O, dengan tujuan untuk mengurangi pasir dan sampah yang terbawa oleh TBS dari kebun. 4. Lori Lori adalah tempat untuk meletakan TBS (tandan buah segar) ini di masukan ke lori untuk di olah, rebusan di tangki sterillizer. lori di isi dengan kapasitas 2,5 ton. Berbentuk tabung horizontal dengan bagian atas terbuka berfungsi untuk mempertingi untuk penetrasi uap pada buah dan penetesan air kondensat terdapat pada buah. Pengisian lori yang berlebihan akan mengakibatkan rusaknya packing pintu dan jatuhnya buah dalam sterilizer. Jika pengisian lori tidak penuh akan menurunkan kapasitas olah pabrik. Untuk memudahkan pengerekan lori di manfaatkan capstand berfungsi sebagai penarikan atau pendorong lori masuk dan keluarnya dari transfer carriage maupun sterilizer. 5. Transfer Carringe Transfer carringe berfungsi sebagai pemindahan lori dari satu ke rel lainya. Jumblah transfer Transfer carringe pada (PKS) KEBUN SEI GALUH sebanyak 2 (DUA) UNIT. B. Station Perebusan (Sterillisser Station) Setelah TBS di masukan ke dalam lori, dengan bantuan kapstand dan di masukan ke dalam sterillisser. Sterillisser merupakan bejana uap bertekanan antara 2,8 sampai 3,0 kg/ yang di lengkapi dengan pipa uap masuk (inlet pipe), pipa uap keluaran (exhaust pipe) pipa kondensat, DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 17. plat pembagi uap (weir plate), dan safety valve. PKS SEI GALUH memiliki 4 (empat) unit sterilisser. Perebusan dilakukan dengan pengaliran stemp dari beck pressure vessel (BPV) ke inlet pipe. System perebusan yang di lakukan adalah system triple peak. Hal ini di lakukan agar buah kelapa sawit yang ada pada tandan bagian dalam dapat terpipih dengan sempurna. Proses sterillisser meliputi sebagai berikut : 1. Lori yang berisi TBS di masukan ke dalam rebusan dan pintu di tutup rapat. Satu unit sterillisser dapat memuat 10 (sepuluh) ton lori memuat TBS. 2. steam dimasukan melalui ke inlet pipe 3. Perebusan di gunakan system 3 (tiga) puncak (tripele peak), selama ± 90 menit dengan tahap sebagai berkut ini: a. Stem di masukan ke dalam tekanan 1-1,5 kg/ lalu stem di buang habis sampai mencapai tekanan 0 (nol) (puncak satu). b. Steam kemudian dimasukan kembali sampai 2-2,5 kg/ stem di buang kembali melalui pipa kondensat / blow up sampai nol. c. Steam kemudian dimasukan kembali sampai tekanan mencapai 2,5-3 kg/ dan di tahan selama ± 40-50 menit.setelah masuk inlete pipe di tutup dan di buang air melalui pipa kondensat. Tekanan dan waKtu perebusan sangat menentukan kualitas dan rendamen minyak yang dihasilkan tekanan terlalu tinggi waktu perebusan terlalu lama dapat mengakibatkan minyak terlalu tua dan losses perebusan meningkat. Sedangkan tekanan pada waktu perebusan kurang dapat menyebabkan buah kurang masak, pelumatan dalam di gester tidak sempurna dan fiber menjadi besar dan ini menyebabkan pembakaran di boiller tidak efektif. Setiap siklus perebusan proses terjadi adalah sebagai berikut : Step Waktu Tekanan In Valve Cond I 5 1.5 B exst B T Buang udara DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 18. II 3 2 B T T Puncak Pertama III 2 0 T B B Menurunkan tekanan puncak pertama IV 6 2 B T B Memasukkan steam puncak kedua V 2 0 T B B Menurunkan takanan puncak kedua VI 7 3 B T T Memasukkan steam puncak ketiga VII 46 3 T T T Menahan steam puncak ketiga VIII 4 1.8 T B T Buang kondensat IX 10 0 T B B Buang steam X 15 0 T B B Buka pintu, mengelurkan buah, memasukkan buah baru, tutup pintu Tabel 3.2 siklus perebusan dengan system triple peak Ket : B = buka : T = tutup Fungsi perebusan adalah : 1. Menonaktifkan enzim lipase dan enzim oksidase, enzim ini bertindak sebagai katalisator yang mengurangi minyak menjadi asam lemak bebas (ALB). Asam lemak bebas ini tidak di inginkan keberadaannya karena menyebabkan bau tengik. 2. Melunakan daging buah sehingga mudah lepas dari biji dalam di gester. 3. Menurut kadar air dalam buah dan inti melalui proses penguapan akibat perebusan. 4. Pemecahan, sehingga minyak dan air masing-masing terpisah. 5. Memudahkan pelepasan inti dari cangkang. Perebusan sempurna akan menyebabkan penyusutan inti karea berkurangnya kadar air, sehingga terjadi pelepasan inti dari cangkang. Memudahkan pelepasam buah (berondolan) dari cangkang. Suhu tinggi menyebabkan zat perekat buah dengan tandan terhidrolisa sehingga mudah terpisah di tresser. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu perebusan adalah : DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 19. 1. Tekanan uap dan lama perebusan. Tekanan uap dan lama perebusan kurang cukup akan mengakibatkan : - Buah kurang masak, sebagaian brondolan tidak lepas dari tandan (Unstripped bunch) yang menyebabkan kehilangan minyak dalam tandan kosong meningkat. - Pelumatan dalam digester tidak sempurna. Sebagian daging buah tidak lepas dari biji sehingga mangakibatkan proses pengepresan tidak sempurna dan akibatnya kerugian minyak pada ampas dan biji bertambah. - Ampas/fiber menjadi basah yang mengakibatkan pambakaran dalam ketel uap tidak sempurna. Apabila tekanan tidak dapat dicapai maka perebusan dapat diperpanjang. Tetapi Perebusan yang terlalu lama akan berakibat: - Buah menjadi memar, kerugian minyak dalam air rebusan (kondensat) dan tandan kosong bertambah. - Mutu minyak dan inti akan turun. 2. Pembuangan udara dan air kondensat Udara merupakan penghantar panas yang kurang baik. Apabila udara dalam sterilliser tidak dikeluarkan dengan sempurna, maka terjadi pencampuran udara dan uap yang mengakibatkan pamindahan panas dari uap ke buah tidak sempurna. Dengan demikian buah harus benar-benar dikeluarkan dari dalam sterilliser. C. Stasiun penebahan (Thressing Station) Stasiun penebahan merupakan stasiun yang berfungsi untuk memisahkan brondolan buah dari tandan. Stasiun ini terdiri dari beberapa peralatan, yaitu : 1. Hoisting Crane Sebelum lori diangkat, lori berisi buah masak ditarik dari sterilizer dan ditempatkan dibawah jalur hosting crane menggunakan capstand. Hosting crane adalah alat yang digunakan untuk memindahkan lori berisi buah masak dari lantai bawah ke automatic feeder dengan mengangkat lori dan menuangkan kedalam automatic feeder, kemudian lori diturunkan ke posisi semula. 2. Auto feeder DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 20. Untuk menuangkan buah masak kedalam stripper drum secara perlahan-lahan yang dapat diatur secara otomatis digunakan auto feeder. 3. Thresher Thresher merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan brondolan buah dari tandannya. Thresher bekerja dengan cara berputar-putar dengan putaran 23 rpm yang menyebabkan tandan buah rebus (TBR) terbanting pada dinding Thresher. Buah yang telah lepas jatuh ke fruit under thresher conveyor dan diangkut dengan fruit elevatori untuk selanjutnya di olah di digester. Sedangkan tandan kosong diangkut dengan ampty bunch conveyor untuk dikirim ke incenerator. 4. Conveyor Buah yang telah membrondol jatuh diantara batangan-batangan ke conveyor under thressing, kemudian brondolan dikirim ke Digester menggunakan fruit elevator dan Distributing conveyor. Untuk brondolan yang tidak tertampung di digester, brondolan dikirim kembali ke fruit elevator menggunakan recycling conveyor yang berbentuk ulir. Sedangkan tandan kosong yang keluar/jatuh dari stripper drum dikirim ke incinerator untuk proses pembakaran melalui inclined empty bunch conveyor dan dikirim ke afdelling yang digunakan sebagai pupuk. 5. Incenerator Proses pembakaran tandan kosong menjadi abu berlangsung dalam incenerator. Abu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk di afdelling. D. Stasiun Pengempaan ( Pressing Station) Berondolan yang terpisah dari tandan selanjutnya akan diproses pada stasiun pengempaan (Pressing Station). Tujuan utama proses pengempaan adalah untuk mengeluarkan minyak dari buah. Alat utama yang digunakan pada stasiun ini meliputi : 1. Digister DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 21. Brondolan yang berasal dari unit pengempaan ditransfer dan dibagi ke digister menggunakan distributing conveyor, sedangkan brondolan yang tidak tertampung di digister ditransfer kembali ke Fruit elevator. Digester merupakan bejana yang berbentuk silinder yang berfungsi sebagai tempat pelumatan brondolan yang telah direbus. Digister dilengkapi dengan pisau-pisau perajang yang berfungsi untuk melumatkan brondolan, pemanas yang berasal dari steam untuk mempersiapkan bahan agar lebih mudah dikempa di screw press, bahagian dalam dilapisi skave plate untuk menghindari keausan body, dan bagian luar dilapisi glass woll untuk meredam panas dalam digester. Pelumatan terjadi karena adanya gesekan antara sesama brondolan dengan pisau pelumat sehingga daging buah menjadi lumat dan terlepas dari biji (nut). Digester diisi ¾ bahagian dari volume digester agar brondolan dapat terajang sempurna, sehingga losses yang dihasilkan tidak tinggi. Umpan yang masuk ke digester berjalan secara kontiniu dengan suhu pemanasan 90-95̊C karena pada suhu ini minyak telah mencair dan yang masih dalam bentuk emulsi pecah menjadi minyak. Minyak yang dihasilkan dari digester dikirim ke screw press untuk diproses lebih lanjut. 2. Screw Press Screw press berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari fibre dan nut (biji). Screw press terdiri dari silinder yang berlubang-lubang dan didalamnya terdapat dua buah ulir (screw) yang bergerak berlawanan arah. Tekanan pengempaan diatur oleh dua buah cone yang berada di ujung pengempa yang dapat digerakkan maju mundur. Untuk mencegah banyaknya nut yang pecah, tekanan di set sekitar 50 kg/ . Apabila tekanan tidak cukup akan menyebabkan proses ekstraksi kurang sempurna sehingga losses pada ampas press tinggi. Untuk membantu proses ektraksi, ditambahkan air panas dengan suhu 90-95̊C sebanyak 7% (maksimal) dari banyaknya TBS olah. Minyak kasar (crude oil) hasil pengempaan akan jatuh melalui lubag-lubang silinder dan ditampung kedalam crude oil pipe. Dan secara gravitasi minyak dialirkan kedalam sand trap tank (STT), sedangkan ampas dan biji akan keluar melalui depan press cake dan jatuh di cake breaker conveyor. E. Unit Klarifikasi (Clarification Station) DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 22. Stasiun klarifikasi merupakan stasiun terakhir pengolahan minyak. Di stasiun ini minyak kasar dipisahkan dari zat-zat pengotornya. Proses pemisahan dilakukan dengan sara pengendapan, sentrifugasi dan penguapan. Beberapa peralatan utama yang dipergunakan pada unit klarifikasi adalah: 1. Sand Trap Tank (STT) Send trap tank berfungsi untuk menampung minyak yang keluar dari digester dan screw press yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang akan dialirkan ke ayakan getar. Hal ini dilakukan agar ayakan terhindar dari gesekan pasir kasar yang dapat menyebabkan kausan. Alat ini bekerja berdasarkan grafitasi, pasir dengan berat jenis yang lebih besar akan mengendap dan dikeluarkan sacara kontinyu sekali dalam empat jam melalui blow down. Sedangkan minyak yang berada dilapisan atas mengalir karena over flow ke vibro double deck. Temperatur dalam sand trap tank dijaga 90-95̊ C dengan menginjeksikan steam. 2. Vibro Double Deck Vibro double deck adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan NOS yang berukuran besar, yang tidak dapat mengendap dalam sand trap tank. Vibro double deck merupakan ayakan dua tingkat dengan ukuran masing-masing 20 dan 30 mesh. Minyak hasil saringan dialirkan ke crude oil tank (COT). 3. Crude Oil Tank (COT) Crude oil tank merupakan tampat pengandapan partikel-pertikel yang lebih halus dan lolos pada ayakan getar. Dalam crude oil tank ditambahkan steam untuk mempertahankan suhu pada kisaran 90-95̊ C. Perbandingan kadar minyak, air dan kotoran (NOS) dalam tangki ini 50:42:8. 4. Vertical Continous Tank (VTC) Minyak yang berada dilapisan atas crude oil tank dipompakan ke vertical continous tank. Tangki ini untuk mengendapkan kotoran yang masih terdapat dalam minyak. Proses pengendapan diikuti sentrifusi dan pengadukan. Temperatur tangki dipertahankan 90-95 ̊C. Proses pemisahan dibantu dengan pengadukan 3-5 RPM untuk mempermudah naiknya emulsi minyak dalam sludge didasar tangki. Kecepatan pengadukan tidak boleh terlalu tinggi karena akan menyebabkan turbulensi sehingga mempersulit proses pemisahan. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 23. Akibat adanya pengadukan, minyak yang mempunyai berat jenis kecil akan bergerak ke atas dan over flow ke skimmer dan mengalir menuju oil tank, sedangkan sludge yang masih mengandung minyak di alirkan ke sludge tank. NOS yang berada dilapisan bawah dialirkan ke bak penampungan kotoran. 5. Oil Tank Oil tank berfungsi sebagai tempat penampungan minyak sebelum diteruskan ke oil purifier. Minyak ini masih mengandung air dan kotoran-kotoran ringan. Oil tank dilengkapi dengan pipa coil pemanas, yang digunakan untuk menaikkan suhu minyak hingga 90 ̊ C. Tujuan pemanasan minyak adalah untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air dan kotoran ringan dengan cara pengendapan, yaitu zat yang memiliki berat jenis yang lebih berat dari minyak akan mengendap pada dasar tangki, kemudian di blow down sekali 4 jam dan ditampung di sludge drain tank untuk diproses kembali. 6. Oil Purifier Oil purifier merupakan alat pemisah minyak denga air dan kotoran-kotoran halus secara sentripugasi dengan kecepatan antara 5000-6000 rpm. Akibat perputaran yang cepat, minyak dengan berat jenis lebih randah bergerak keporos dan terdorong keluar selanjutnya dipompakan ke float tank untuk di umpankan ke vacuum dryer. Sedangkan kotoran yang mempunyai berat jenis yang lebih tinggi bergerak kebawah, kemudian di alirkan ke bak penampungan kondensat. Kadar kotoran yang kekuar dari oil purifier kurang dari 0,02% namn minyak tersebut belum layak dipasarkan karena masih mengandung air dengan kadar yang tinggi, untuk itu minyak dari oil pirifier perlu diproses kembali di vacuum dryer untuk mengurangi kadar air. 7. Floating Tank Minyak dari oil purifier mengalir ke float tank secara kontiniu. Tangki ini berfungsi untuk mengatur jumlah minyak yang masuk kedalam vacuum dryer secara kontiniu. 8. Vacuum Dryer DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 24. Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung air, maka perlu dikurangi hingga batas maksimum yang didasarkan pada mutu standar hingga 0,15%. Alat ini terdiri dari tabung yang berdiri tegak yang dihubungkan dengan steam injector atau vacuum pump untuk menurunkan tekanan dalam minyak hingga 600-700 mmHg. Pengisian minyak kedalam alat ini tidak dapat dilakukan dengan bantuan pompa, akan tetapi masuknya minyak didasarkan pada kevacuuman alat pengering. Oleh sebab itu pengaturan pemasukan minyak dan tekanan uap memerlukan perhatian yang serius dalam pengaturan kapasitas dan mutu minyak produksi. 9. Storage Tank Storage tank adalah tempat penimbunan sementara sebelum dikirim ke konsumen. Temperatur storage tank sekitar 45-55 ̊ C dengan pemanasan system coil supaya minyak tidak membeku. 10. Sludge Tank Tangki ini berfungsi untuk menampung sludge dari vertical continous tank yang masih mengandung 8-14% minyak dan mengurangi kadar kotoran dalam sludge secara gravitasi. Alat ini berbentuk silinder dengan bagian bawah berbentuk kerucut. Didalam sludge tank dilakukan pemanasan dengan injeksi steam untuk mempertahankan suhu 90-95 ̊C. Sludge yang masih mengandung minyak disaring di vibro single deck dengan saringan 40 mesh. Kotoran yang berada di lapisan bawah dialirkan ke sludge drain tank. 11. Vibro Singgle Deck Minyak yang berasal dari sludge tank yang masih mengandung air serta kotoran lainnya dialirkan ke vibro single deck. Minyak hasil saringan dialirkan ke bak penampungan, kemudian dipompakan ke buffer tank yang sebelumnya melewati desanding cyclone. 12. Desanding Cyclone Hasil saringan dari vibro single deck, sebelum dipompakan ke buffer tank terlebih dahulu dilewatkan ke desanding cyclone. Desanding cyclone berfungsi untuk mengurangi pasir dalam sludge secara sentrifugasi. Pasir yang terendapkan dibuang melalui valve secara otomatis apabila telah banyak pasir yang mengendap. 13. Buffer Tank DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 25. Buffer tank merupakan tempat penampungan sementara minyak dari vibro single deck sebelum dialirkan ke sludge separator. Pada alat ini diberikan pemanasan dengan system injeksi steam langsung, dengan suhu sekitar 90-95 ̊C. Dan tekanan 3 kg/cm 2 14. Sludge Separator Sludge separator berfungsi untuk memisahkan minyak yang masih terkandung dalam sludge secara sentrifugasi. Sludge separator terdiri dari bowl disc yang berputar dengan kecepatan sekitar 5000-6000 rpm, maka terpisahlah minyak dengan lumpur, dimana minyak akan mendekati titik pusat dan keluar malalui sudut-sudut kemudian dialirkan ke reclamed oil tank. Selanjutnya minyak diproses kembali kedalam VTC. Lumpur dan kotoran lainnya yang memiliki berat jenis yang lebih besar dari minyak terdorong ke dinding bowl dan keluar melalui nozzle dibuang ke bak kondensat. 15. Sludge Drain Tank Sludge drain tank berfungsi untuk manampung sludge yang berasal dari blow down oil tank dan sludge tank. Disini terjadi pemisahan secara gravitasi. Untuk mempermudah pemisahan di injeksikan steam agar suhu tetap 90-95 ̊ C. Minyak yang berada pada lapisan atas dikembalikan ke continous settling tank. 16. Fat Fit Fat fit berfungsi sebagai tempat pengutipan minyak terakhir yang berbentuk tangki bersekat. Campuran dalam fat fit dipanaskan dengan menggunakan injeksi uap steam. Pengutipan minyak berasal dari fat fit dilakukan berdasarkan system over flow (aliran limpah) yang mengalir pada suatu tempat kemudian dipompakan kembali ke VTC. Kotoran dialirkan ka bak kondensat yang kemudian dipompakan ke unit pengolahan limbah. F. Stasiun Pengolahan Inti (Karnel Station) Unit pengolahan inti berfungsi untuk memisahkan campuran antara cangkang, (sell), (fiber), dan inti sawit (karnel) yang keluar dari screw press. Cangkang dan fiber pada tahap berikutnya di gunakan sebagai bahan bakar boiller sedangkan karnel sebagai produkyang siap di pasarkan. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 26. Tujuan stasiun karnel adalah sebagai berikut : 1. Mengaktraksikan inti (karnel) dari nut. 2. Sasaran yang harus di capai adalah : a. Kehilangan losses ini minimun pada semua tingkatan pemisahan. b. Kualitas karnel yang dapat diterima dipasar. c. Kapasitas stasiun dapat dicapai. d. Minimum biaya pengolahan. e. Pengoperasian pleksibel dan perawatan, serta kontrol mudah dilakukan. f. Kebutuhan daya yang lebih rendah. g. Pemakaian air dan produksi limbah yang minimal. h. Kebersihan lingkungan kerja. Adapun urutan proses pengolahan adalah sebagai berikut: 1. Cake Breker Conveyyor (CBC) Ampas press yang keluar dari screw press terdiri dari serat dan biji masih mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan. CBC berperan untuk memecahkan gumpalan terserbut dan mengangkutnya ke depericarper. 2. Depericarper. Depericaper adalah suatu tromol tegak dan panjang ujungnya terdapat blower penghisap dan fiber cyclone fungsi dari depericarper adalah untuk memisahkan fiber dan Nut melalui hisapan blower. Fiber akan dihisap blower dan masuk kedalam fiber cyclone kemudian melalui fiber cell conveyyor dibawa ke boiler sebagai bahan bakar, sedangkan nut yang lebih berat akan masuk ke Nut polishing drum atau bak penampungan. 3. Nut Polishing Drum Nut polishing drum adalah alat untuk memisahkan serabut yang masih melekat pada nut alat ini berbentuk drum berputar dan berlubang. Nut yang telah terlepas dari serabutnya akan jatuh melalui lubang yang ada pada nut polishing drum dan diangkut dengan Nut transport fun ke nut silo. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 27. 4. Nut Silo Nut silo merupakan tempat menampung yang dikeluarkan dari polishing drum dan kemudian nut dipecahkan di ripple mill. 5. Ripple Mill Ripple mill merupakan pemecah nut. Ripple mill terdiri dari dua bagian yaitu rotating rotor dan stationary plate. Pemecah nut dilakukan dengan cara membilas nut dengan rotor pada stationary plate. Setelah nut pecah, campuran pecah (cell dan karnel) tersebut jatuh pada cracket mixture conveyyor masuk ke cracket mixture elevator untuk diumpankan ke sperating coloumn 1. 6. Light Tenera Dust Sparator 1 (LTDS) LTDS 1 merupakan kolom pemisah campuran pertama yang terdiri dari tromol tegak mempunyai blowwer di ujungnya dan bekerja berdasarkan atas perbedaan berat dan kemampuan hisap blower. Dengan adanya hisapan blower ini campuran akan menjadi 3 bagian: • Cell yang lebih ringan akan terhisap dan masuk ke sel hopper untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler. • Nut yang lebih berat tidak dapat dihisap sehingga jatuh kelantai melalui kolom sparator, ditampung dan dikembalikan ke nut silo. • Inti dan sebagian cangkang akan masuk ke sparating kolom 2 sedangkan cangkang dan inti pecah masih tersisa akan masuk ke clay bath. 7. Light Tanera Dust Sparator 2 LTDS 2 berfungsi untuk memisahkan inti dari cangkang yang masih lewat dari LTDS 1. Bentuk dan prinsip kerja LTDS 2 sama dengan LTDS 1 tetapi hisapan blower lebih kuat. Pada LTDS 2 cangkang dan inti pecah ringan terhisap dan masuk ke clay bath. Karnel untuk yang berat jatuh ke karnel transport fun, kemudian dimasukkan ke karnel silo. 8. Clay Bath DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 28. Clay bath merupakan tempat pemisahan cangkang, inti utuh dan inti pecah. Proses pemisahan terjadi karena ada perbedaan berat jenis antara inti dengan cangkang dengan bantuan larutan CACO 3. Inti dengan berat jenis yang lebih ringan dalam larutan CaCO3 mengapung dan cangkang dengan berat jenis lebih besar mengendap dibagian bawah. Cangkang dan inti yang telah terpisah dikirim ke vibrating screen untuk membersihkan dari CaCo3 dengan menyemprotkan air. Cangkang yang telah terpisah dari inti masuk ke cell conveyyor dan dikirim ke cell cyclone sedangkan inti masuk ke carnell conveyyor untuk dikirim ke carnel silo. 9. Carnell Silo Carnel Silo adalah silinder tegak berlubang-lubang tepat pada menimbun dan pengering carnell sebelum disimpan di carnell storage. Pengeringan dilakukan pada suhu 60-70 ̊C agar carnell tidak berjamur dan dapat tahan lebih lama serta mencegah naiknya kadar asam lemak bebas. G. Stasiun Penyimpanan (storage station) Storage Station ini merupakan tempat air produk sebelum dipasarkan. Station ini terdiri dari storage tank dan gudang inti sebagai berikut: 1. Storage Tank Storage tank merupakan tangki penyimpanan minyak sawit sebelum dikirim ke konsumen. Tangki ini dilengkapi dengan alat pemanas sistem coil yang dipasang pada dasar tangki. Temperatur minyak dalam tengki dipertahankan dalam kisaran 45-55 ̊C untuk menjaga kualitas minyak karena pada suhu kamar minyak sawit akan berfasa semi padat dan hal ini akan mempersulit pengiriman dan dapat menyebabkan menaiknya kadar asam lemak bebas. 2. Gudang inti Carnell yang telah bersih dari vibre dan cangkang dikirim ke gudang inti. Gudang inti merupakan tempat penyimpanan carnell sebelum dikirim ke konsumen. Gudang inti dijaga dalam keadaan kering dan tidak lembab agar carnell tahan lama. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 29. 3.2 Pengendalian mutu Pengendalian Mutu dilakukan oleh bagian laboratorium. Pengendalian mutu produk merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan, karena baik buruknya mutu produk akan mempengaruhi nilai jual produk itu sendiri. Laboratorium sebagai pusat pengendalian mutu produk berfungsi sebagai peneliti, pengontrol dan pemeriksa hasil produk olahan apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengawasan mutu tidak hanya dilakukan pada produk yang siap dijual namun juga pada proses pengolahan produk itu sendiri. Selain itu pengawasan juga dilakukan pada material-material pendukung proses pengolahan, seperti pengawasan terhadap mutu air, terutama air boiler. Dengan dilakukannya pemeriksaan produk, maka kehilangan minyak, kehilangan carnell, dan kerusakan alat karena mutu air yang kurang baik dapat dikurangi. Pada lampiran A dapat dilihat proses pada pabrik tersebut. 3.3. Spesifikasi Alat A. Spesifikasi Alat Proses 1. Jembatan timbangan No. 1 Merk : Fuel Load Cell No. 2 Merk : HBM coputer Kapasitas Max : 50 ton per unit Kapasitas Min : 10 kg Jumlah : 2 unit Sistem penimbangan : komputer dan manual 2. Loding ramp DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 30. Kapasitas : 12,5 ton /pintu Kapasitas max: 250 ton (TBS) per unit tinggi dari permukaan : 175 cm lebar pintu : 225cm jumlah pintu:40 pintu (2 line) 3. Lori Buah Panjang : 2,5 m Kapasitas :2,5 ton/unit Jumlah : ± 90 unit 4. Capstand Jumlah : 4 unit Merek : Renold Desain : 7,5 kw, 1450 rpm 5. Transfer carriage Jumlah : 2 unit Kapasitas : 12 ton 6. Rebusan Jumlah : 4 unit Merek : kaipeng Panjang :25 m Kapasitas :10 lori per unit Diamer : 2 m Tekanan kerja : 2,8-3 kg/ DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 31. Suhu kerja : 90-95oc 7. Hoisting crone Jumlah : 3 unit Kapasitas : 8 ton unit Merek : demag Desain : 3 kwh, 1405 rpm 8. Auto veeder Jumlah : 3 unit Kapasitas : 35 ton per jam Desain :1,5 kw, 1420 rpm 9. Thresher Jumlah : 3 unit Kapasitas :35 ton per jam Putaran : 23 rpm Panjang : 4,6 m Diameter : 2 m Desain: 11 kw, 1460 rpm 10. Conveyor Blow Thresher Jumlah : 3 unit Panjang :35 ton per jam Desain :22 KW, 1450 rpm 11. Fruit Elevator DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 32. Jumlah : 3 unit Kapasitas : 35 ton/jam Panjang : 2 m/unit Disain : 7,5 kw, 1420 rpm 12. Frit Cross Conveyor Panjang : 11 m/unit Desain : 4 kw, 1420 rpm 13. Fruit Distributing Conveyor Jumlah : 2 unit Panjang : 13,5 m/unit 14. Horizontal Empty Bunch Conveyor Panjang rantai : 70 m 15. Digester Jumlah : 8 unit Volume : 3000 liter/unit Tinggi : 3 m Diameter : 130 m Jumlah pisau : 10 buah per unit Desain: 22 kw, 1470 rpm 16. Screw Press Jumlah : 8 unit Kapasitas : 10-12 ton per jam Suhu di alat : 90-95 ºc DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 33. Tekanan : 30-50 bar Putaran : 12 rpm 17. Sand Trap Tank (STT) Jumlah : 2 Unit Tinggi :203 Cm Kapasitas : 8 Ton Diameter : 220 Cm 18. Vibro Dauble Deck Jumlah : 2 unit Kapasitas : 30 ton/jam Ukuran saringan : 20-30 mesh Screening area : 18860 19. Crude Oil Tank (COT) Jumlah : 1 unit Panjang : 306 cm Tinggi : 167 cm lebar : 180 cm kapasitas :10 ton kapasitas temperature : 90-95ºC 20. Vertical Continous Tank (VCT) Jumlah : 2 unit Tinggi : 6,4 cm diameter :4 m DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 34. kapasitas : 90 ton 21. Oil Tank Jumlah : 2 unit kapasitas : 10 -12 22. Vacum Dryer Jumlah : 2 unit Kapasitas : 16 ton/ jam Tekanan hampa : 680-720 mmHg 23. Sludge Tank Jumlah : 1 unit tinggi : 285 cm diameter :240 cm Volume : 8000 liter 24. vibro single deck Jumlah : 2 unit Kapasitas : 30 ton/jam Ukuran saringan : 20 mesh Screening area : 18860 25. Sand Cyclone Jumlah :2 unit Kapasitas : 8 ton/jam DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 35. 26. Buffer Tank Jumlah : 1 unit 27. Sludge Separator Merek : alva laval type : 610 T Jumblah : 3 unit Merk : weslake type : 410 T jumlah : 1 unit volume : 16 jam (type 1-3) & 18 jam (4) 28. Sludge Drain Tank Jumlah : 1 unit Volume : 7 29. Sludge Recovery Jumlah : 1 Unit 30. Fat Fit Jumlah : 1 unit 31. Storage Tank Jumlah : 3 unit Kapasitas : 2000 ton 32. Cake Breaker Conveyor Jumlah : 2 unit Panjang : 35,6 m Putaran :70 rpm DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 36. Desain : 7,5 kw, 1450 rpm 33. Depericarper Jumlah : 2 unit Kapasitas : 35 ton/jam 34. Nut Polising Drum Jumlah : 1 unit kapasitas : unit 30 ton/jam panjang : 585 cm Diameter : 50 cm Putaran : 15 Rpm 35. Nut Conveyor Jumlah : 2 unit kapasitas : 5 ton/jam 36. nut transport fan Jumlah : 1 unit kapasitas : 6 ton/jam desain : 30 kw, 2945 rpm 37. nut happer Jumlah : 2 unit Kapasitas : 30 38. Ripple Mill Jumlah : 2 unit Kapasitas : 4-10 ton/jam DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 37. Putaran : 960 rpm Merk : super roller crecker (unit1, HJ 2-4unit) Desain :11, 1460 rpm 39. Crecked Mixture Conveyor Jumlah : 1 unit 40. Creacked Elevator Jumlah : 1 unit 41. light tanera dust separator 1 Jumlah : 1 unit Desain : 22 KW, 2920 rpm 42. light tanera dust separator ll Jumlah : 1 unit merek : phoenix desain :22 kw, 2920 rpm 43. clay bath Jumlah : 1 unit Kapasitas : 30 /jam Sistem : pemisahan berdasarkan densitas 44. karnel transport fan Jumlah : 4 unit Merk : phoenik Desain : 15 kw, 1420 rpm DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 38. 45. karnel sillo Jumlah :4 unit Volum : 40 46. dry karnel transport fan Jumlah : 2 unit merk : phoenik desain : 18,5 kw, 2950 rpm B. Spensifikasi Alat Utilitas 1. Clarifier Tank Tinggi : 535 cm Diameter : 900 cm Volume : 90 2. Sediment Tank Jumlah : 1 unit Volum : 200 3. Sand Filter Tank Jumlah : 3 unit diameter : 270 cm tinggi : 40 cm volume : 45 DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 39. 4. Water Tower Tank no 1 Jumlah : 2 unit Tinggi : 442 cm Volume : 70 Tank no ll Jumblah : 3 unit Tinggi :482 cm Volume : 45 5. Demint Plant Tanki anion volume :6,2 tanki kation volume :3,2 6. Boiler Feet Water Tank Kapasitas : 150 ton Temperature : 60-80 ºC 7. Boiler NO 1 merk : Vickers Hoskins NO 2 merk : Vickers Hoskins NO 3 merk : babcock DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 40. Kapasitas : 20 ton uap/jam Tekanan : 20 kg/ Tekanan maks: 21,5 kg/ 8. Back Pressure Vessel Jumblah : 1 unit Temperature uap : 135 ºC Tekanan uap : 3 kg/ 9. Turbin Merk : dresser / turbodyne Inlet press (N) : 360 psig Inlet press (M) : 368 psig Inlet T (N) : 409 ºf Inlet T (M) : 412 ºf Turbin NO 1,2,3 : 1152 Hp Turbin NO 4 :350 Hp Rpm : 4750 Daya : 800 kw Keluaran T :300 ºf Keluaran P : 51 psig 10. Genset Merk : cummin Type : kta 19 DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 41. Jumblah : 2 unit daya : 375 hp (300 kw) putaran : 1500 rpm BAB IV SISTEM UTILITAS Untuk membantu pelaksanaan dan oprasi pabrik kelapa sawit Sei Galuh maka harus di lengkapi dengan unit pembantu yaitu unit utulitas. Unit utilitas pabrik tersebut meliputi: 1. Unit pengelolahan air (water treatment). 2. Unit pengelolahan air umpan boiler. 3. Unit penghasil uap (steam) dan tenaga listrik. 4. Unit pengelolahan limbah. 4.1. Unit Pengelolahan Air (Water Treatment) Pada paabrik pengelolahan kelapa sawit air merupakan kebutuhan yang sangat penting, antara lain digunakan untuk: a. Penyediaan air untuk kebutuhan ketel uap (boiller) b. Pengelolahan dan pengenceran pada stasiun press dan klarisifikasi. c. Pendingin mesin-mesin d. Membersihkan pabrik dan kebutuhan domestik. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 42. Pada umumnya air yang digunakan berasal dari sungai. Tapi di Galuh PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PKS Sei, air yang digunakan berasal dari waduk. Tetapi air tersebut belum memenuhi kriteria yang di gunakan, untuk itu dibutuhkan suatu stasiun pengelolahan air (water treatment station). Water treatment station pada pabrik kelapa sawit merupakan stasiun proses perlakuan air untuk menghilangkan sebagian atau semua zat-zat yang tidak diperlukan yang terdapat dalam air sesuai mutu dan kondisi yang diinginkan. Adapun tahapan pengelolahan air sebagai berikut: A. Clarifier tank Clarifier thank merupakan tangki yang berbentuk silinder atau kerucut yang digunakan sebagai tempat penampungan air yang di pompa dari waduk. Clarifier thank berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang dapat larut seperti lumpur. Alat ini bekerja memisahkan partikel berat dengan aliran berputar. Partikel dengan berat jenis < 1 akan bergerak menuju permukaan air sedangkan partikel dengan berat jenis > 1 akan mengendap kedasar clarifier. Sebelum masuk ke clarifier thank, air terlebih dahulu diinjeksi tawas (A12(SO4)3 18H2O) dan soda ash (Na 2CO3) dengan menggunakan pompa bahan kimia, yang bertujuan untuk menjernihkan dan menaikkan PH air. B. Sediment tank Sediment thank adalah tempat penampungan air dari Clarifier thank. Sediment thank berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang masih terbawa dari Clarifier thank. Pengendapan kotoran terjadi secara gravitasi. C. Sand filter Sand filter merupakan saringan yang digunakan untuk memisahkan padatan yang tersuspensi yang terdapat pada air dengan melewati media penyaringan berupa pasir. Proses penyarinagan terjadi karena adanya tekanan pada saringan. Selama oprasi zat-zat yang tersuspensi tertahan didalam medium penyaringan. Lama kelamaan tekanan akan semakin tinggi, sehingga akan menyebabkan penyumbatan pada penyaringan. Sand filter. Air hasil saringan yang bebas dari padatan selanjutnya dialirkan ke water tower dengan bantuan water treated pump. D. Water tower DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 43. Water tower merupakan tangki persediaan air untuk keperrluan boiller. Pengolahan, pendingin mesin dan kebutuhan domestik. Khusus untuk boiller, air harus mendapatkan pengolahan lebih lanjut. 4.2. Unit Pengolahan Air Umpan Boiler Air hasil unit pengolahan air tidak secara langsung di pergunakan sebagai air umpan boiler dan harus adanya proses lain yang harus dilakukan agar air tersebut dapat digunakan pada boiler. Hal ini dikarenakan air tersebutmasih mengandung zat-zat terlarut yang dapat menyebabkan kerusakan pada pipa. Adapun peroses pengolahan air umpan boiller terdiri dari : A. Demint plant Demint plant merupakan pertukaran kation dan anion yang banyak digunakan pada sumber air yang tidakl memenuhi baku mutu air industri. Demint plant terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Anion excange Alat ini berfungsi untuk menukar anion yang terdapat didalam air. Bahan dasarnya adalah resin sebagai tempat pertukaran ion seperti R-NH 3+, R-NH2+R+, dan R-H+ dengan reaksi sebagai berikut: R-H+C1RNH3+SIO3= RH-C1 RH3-SIO3-NH3R apabila resin telah jenuh, maka perlu dilakukan regenerasi dengan penambahan Na ++ sehingga resin aktif kembali sebagai penukar ion. Regenerasi hendak dilakukan secara teratur dengan regenant dengan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat. Suatu hal yang perlu dipergatikan yaitu pemberian regenerant yang terlalu tinggi konsentrasinya dapat menyebabkan kerusakan resin, terutama dari kehomogenannya. Pencucian secara terjadwal yang masuk kedalam tabung akan menyebabkan permukaan resin (active site) tidak berfungsi. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 44. 2. Cation excange Unit penukar kation mengandung asam kuat dan basah lemah yang terkait denagan resin sebagai bahan dasar, seperti: R-SO 3-, R-PO3- DAN R-C6H5O- . Perlakuan regenerasi dan pencucian ulang tidak berbeda dengan perlakuan pada Penukaran ion. B. feed thank Feed thank merupakan tangki persediaan air yang telah dilakukan di softener untuk air suplai ke boiler. Pada tangki ini telah dilakukan pemanasan awal dengan suhu8 60-80 co, pemanasan awal bertujuan untuk mengurangi beban pemanasan pada deareator. C. Deareator Deraerator berfungsi untuk mengurangi oksigen co 2 pada air yang akan dapt mengakibatkan terjadinya korosi pada pipa boiler. Suhu dipertahankan pada 85-95 oc, hal ini dilakukan agar mempercepat proses pembentukan uap pada boiler. Komposisi air umpan boiler dapat dilihat pada tabel 4.1. Komposisi air umpan pada boiler yang ditunjukkan pada tabel 4.1. merupakan syarat-syarat air yang akan masuk pada boiler. Jika keadaan air yang akan masuk memiliki niali yang berada dibawah atau diatas nilai yang telah di tentukan maka steam yang di hasilkan dari boiler tidak optimal dan efektif. Jika hal ini terjadi akan menyebabkan injeksi steam untuk setiap stasiun tidak maksimum dan akan mempengaruhi mutu dari cpo yang akan dihasilkan. no Para meter nilai 1. pH 9-11 2. total dissolved solids <3000 ppm 3. sulphite 30-80 ppm 4. caustic alkalinty 200-500 ppm DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 45. 5. phenolphthalein alkalinty 200-800 ppm 6. total hardness Trace 7. phospate 20-60 8. cloride <500 ppm 9. silica 150 ppm 10. iron <5 ppm Sumber : ptpn v sei galuh Tabel 4.1. Komposisi Air Boiler 4.3. Unit Penghasil Uap (Steam) Dan Tenaga Listrik Unit ini bertujuan menghasilkan steam yang digunakan untuk membangkitkan panas dan tenaga listrik yang dibutuhkan pada proses pengolahan, utilitas dan penerangan. Dimana penghasil uap dan tenaga listrik ini terdiri dari: A. BOILLER Boiller merupakan serangkaian alat yang berfungsi menghasilkan steam. Steam yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin uap sebagai pembangkit listrik di pabrik. Tekanan yang dihasilkan 20 kg/cm 2 dengan suhu 290-295 oc. bahan bakar boiller adalah cangkang dan fiber berasal dari shell cyclone dan fibre cyclone. B. Turbin uap (steam turbin) Turbin uap adalah suatu alat yang berfungsi merubah energi uap menjadi energi listrik dan kemudian menjadi energi mekanik (energi gerak) dimana turbin memanfaatkan uap sebagai fluida kerja. Mekanik yang digunakan mengerakkan generator sehingga menghasilkan energi listrik. Tekanan di jaga 3,2 kg/cm 3 . C. Diesel genset DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 46. Diesel genset merupakan alat yang digunakan untuk pembangkit listrik selain turbin. Alat ini menggunakan solar atau biodiesel sebagai bahan bakar sehingga diesel hanya digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik alternatif jika turbin tidak beroprasi. D. Bpv (back pressure vessel) Alat ini berfungsi pengumpulan uap dari turbin dan untuk membagikan uap pada setiap peralatan proses yang sesuai kebutuhan seperti pada stasiun perebusan. Alat ini di lengkapi dengan katup pengaman (safety valve) dan dan katup pembagi steam. Tekanan di bpv dijaga 3,2 kg/cm2 dan temperatur 145oC. 4.4. Unit Pengolahan Limbah Dalam setiap proses pengholahan dari bahan baku menjadi produk pada suatu pabrik selain menghasilkan produk yang berniali jual, terdapat juga produk samping yang berupa limbah baik padat, cair maupun udara. Limbah-limbah ini jika tidak dilakukan proses penetralisai akan menyebabkan pencemaran lingkngan yang sangat berbahaya. A. pengolahan limba cair Limba Cair PT.PERKEBUNAN NUSANTARA V Pks Sei Galuh ber sumber dari 4 (empat) bagian pengolahan yaitu: a. Air buangan kondensat dari stasiun perebusan b. Air buangan dari stasiun klarifikasi c. Air buangan hydrocylone dari stasiun pengolahan inti. d. Air buangan pencucian. Parameter yang dijadikan indikator dalam penilaian mutu limba cair adalah ph, bod (bilogical oxygen demand), cod (chemical oxygen dmand), tds (total disolved solid), temperatur, minyak dan lemak. Pks sei galuh pt. nusantara v menggunakan sistem land application untuk memanfaatkan limba cair yang di hasilkan. no Parameter inlet DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V Outlet 2
  • 47. 1 Temperatur 70oc 30-25oc 2 pH 4-5 6-9 3 BOD 20000-30000 mg/i 100 mg/i 4 COD 40000-60000 mg/i 350 mg/i 5 Suspended solid 1500-40000 mg/i 245 mg/i 6 Total nitrogen 500-800 mg/i 50 mg/i 7 Minyak dan lemak 5000-7000 mg/i 6,5 mg/i 8 Debit limba max 6m3/ ton produk 6 m3/ ton produk Sumber: ptpn v sei galuh (2013) Tabel 4.2.parameter limba cair yang dihasilkan Unit pengolahan limba cair terdiri dari: 1. Primary anaerobic pond Pada kolam ini terjadi reaksi mikrobiologis yang bertujuan untuk merombak senyawa bahan organik yang komplek menjadi senyawa asam organik yang lebih sederhana yang mudah menguap. Proses ini ditandai dengan adanya gelembung gas metana dan co 2 DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 48. sebagai hasil dari proses fermentasi secara anaerob. Bod air yang diharapkan setelah proses ini adalah < 5000 ppm. Pada pks sei. Galuh terdapat 2kolam anaerobbic perimer. 2. Sconddary anaerobic pond Kolam ini berfungsi menguraikan senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa terlarut. Pada proses ini gelembung gas metana dan co 2 sudah berkurang. Kedalamkolam ini 6,5m. pks sei.galuh juga mempunyai 2 kolam anaerobic sekunder. 3. Aeration pond Proses aerasi yaitu penambahan oksigen terlarut kedalam air limbah, sehingga bod diharapkan turun menjadi <100 ppm. Kolam aerasi dilengkapi dengan aerator yang dapat meningkatkan jumblah oksigen terlarut dalam air, dengan tujuan agar dapat berlangsung reaksi oksigen dengan baik. Pada pks sei.galuh juga terdapat 2 kolam aerasi. 4. Sedimentation pond Sedimeentation pond berfungsi sebagai pembersih limba secara keseluruhan dengan cara mengendapkan lumpur. Kolam ini adalah kolam terakhir dan air limbah telah dapat dialirkan ke land application ke afdeling 2 (dua). B. Pengolahan Limbah Padat Limbah pada yang dihasilkan dari pengolahan TBS dapat diolah lagi sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual. Adapun limbah padat dan kegunaanya adalah sebagai berikut: • Tanda kosong yang dihasilkan sekitar 23-25% dari tbs yang diolah, sehingga jumblahnya sangat besar. Ada tiga cara dalam memanfaatkan tanda kosong: - Digunakan sebagai mulsa, diserakkan di gawangan mati dengan rotasi sekali setahun dan dosis 35 ton/ha - Tanda kosong dibakar di encenerator, abu hasil pembakaran digunakan sebagai pengganti pupuk. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 49. - Membuat areal pengomposan seluas 16 ha untuk satu pabrik dengan bahan baku tanda kosong, solid, dan disiram dengan limba cair. • Solid, yang dihasilkan dari stasiun klarifikasi digunakan sebagai pupuk organik, dimasukkan kedalam karung dengan berat 3 5 kg/karung dan diaplikasikan di gawang mati dengan dosis 75 kg/pokok atau 2 karung/pokok • Cangkang dan serabut dapat digunakan sebagai bahan bakar boiller. Serabut biasanya terbakar habis, sementara cangkang tidak. Sebagian cangkang digunakan sebagai pengeras jalann. C. Pengolahan Limba Udara Limba yang berupa gas dari pks sei galuh pt. perkebunan usantara v hanya berasal dari pembakaran tanda kosong di incenerator, asap genset dan pembakaran cangkang serta serabut pada boiller. Untuk mengurangi polusi udara, chimney (cerobong) boiler dan insenerator dibuat lebig dari 18 m tingginya dan chimney boiller dilengkapi dengan cyclone sebagai penangkap debu. Emisi asap boiller, genset dan incenerator diukur setisp 6 bulan oleh sucofindo dan masih dalam batas standar yang telah ditentukan. Ambien ruangan bersumber dari kegiatan gudang bahan kimia, gudang bbm oli, gudang limbah B3. Gudang tersebut dirangcang harus kedap air, berventilasi, ada penerangan, dan ada peralatan tnggap darurat dan sebagainya. Karyawan yang bekerja disini diwajibkan memakai alat pelindung diri, seperti masker, kacamata pelindung, sarung tangan. Kebauan bersumber dari pengolahan limba cair, (IPAL) dan land application. Kebisingan bersumber dari kegiatan stasiun genset dan stasiun lainnya. Getaran bersumber dari kegiatan stasiun press di pabrik. Beroprasinya unit-unit mesin pabrik mempengaruhi temperatur di dalam pabrik. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 50. BAB V BENGKEL (WORK SHOP) 5.1. Mesin Bubut A. Macam-macam dan guna mesin bubut Mesin bubut ialah mesin yang gerak utamanya adalah berputar , dan benda kerjanya dalam keadaan dcepit chuck. Dimana gunanya untuk membuat ulir,mengupas benda kerja, membuat lubang, mengebor dan lain-lain.pada garis besarnya mesin bubut dapat di kelompokkan menjadi: 1. Mesin bubut ringan, 2. Mesin bubut sedang, 3. Mesin bubut standard dan, 4. Mesin bubut beralaskan panjang. B. Bagian-bagian dari mesin bubut 1. Kepala lepas (Tailstock) Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kanan mesin dan di pasangdi atas mesin. Guna alat iniialah menyenter benda kerja agar benda kerja tidak lepas. Dan guna kedua untuk meletakkan mata bor. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 51. 2. Chuck Chuck ini adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Bentuknya bulat bundar. Ukurannya bermacam macam tergantung dengan ukuran kemampuan dari mesin bubut tersebut. Menurut banyak rahang penjepit, Chuck ini ada 2 jenis, yaitu; a. Chuck rahang 3 Chuck rahang 3 ini terkadang juga di sebut dengan chuck otomatis. Karena proses pencepitannya secara otomatis. Jika satu rahang di putar maka rahang yang lainnya ikut bergerak. Sehingga mempermudah proses pencepitan. Kelemahannya menggunakan chuck jenis ini adalah benda yang dapat dijepit hanya benda silinder dan benda yang mempunyai sisi kelipatan 3 dan sama sisi. b. Chuck rahang 4 Chuck rahang 4 ini biasa juga disebut dengan chuck manual. Di sebut demikian karena proses penjepitan harus di stel satu per satu setiap rahang. Cara meenyetelnya menggunakan cresblock, jika satu sisi lebih tinggi maka sisi sebaleknya harus di kendorkan dan sisi yang tinggi di kencangkan. Menyetel di rahang 4 membutuhkan waktu cukuplama dari pada menggunakan chuck rahang 3. Tetapi kelebihannya, kita dapat menjepit segala macam bentuk benda kerja. 3. Eretan Fungsi utama dari eretan adalah untuk menggerakkan tool post. Tool post ini di sebut juga dengan rumah pahat. Karena guna utama dari tool post ini adalah untuk menjepit pahat. Eretan sendiri ada 3, yaitu; a. Eretan memanjang DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 52. Eretan panjang adalah eretan yang befungsi menggerakkan tool post menjauh dan mendekati (kekanan dan kekiri) chuck. Eretan ini dapat digeerakkan secara manual maupun otomatis. Cara menggunakan otomatisnya dengan cara menggerakkan spindel otomatisnya dan mengatur ketebalan pemakanannya. b. Eretan melintang Eretan melintang terletak di atas eretan panjang. Fungsi utamanya untuk memaju, mundurkan pisau pahat. Eretan ini pun bisa di gerakkan secara otomatis mau pun manual. Caranya sama dengan cara meng hidupkan otomatis pada eretan memanjang. c. Eretan atas Eretan atas berguna untuk menggerakkan pahat menjauh dan mendekati benda kerja, secara umum sama dengan eretan memanjang. Tapi perbedaannya adalah eretan atas tidak ada gerak otomatisnya. Sehingga dapat digunakan untuk menyetel pahat pada saat membuat ulir. 4. Kepala tetap Kepala tetap Merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat transmisi roda gigi yang meneruskan putaran motor listrik yang memutar chuck mesin bubut. Transmisi roda gigi ini di atur oleh spindle. Sedangkan spindel untuk mengatur ulir biasanya letaknya di bawah berdekatan dengan tabel ulir. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 53. 5. Poros Pembawa Poros pembawa merupakan alat bantu untuk menggerakkan eretan melintang dan eretan memanjang mesin bubut secara otomatis. Dengan peergerakan tersebut secara tidak langsung menggerakkan tool post yang membawa pahat bubut. Kecepatan pergeseran poros pembawa dapat di atur pada kepala tetap. Letak spindel-spindelnya biasanya terletak di bawah spindel utama. Poros pembawa terdiri dari dua macam : a. Feed Rod Feed Rod Berfungsi untuk membawa eretan mendekati benda kerja yang terpasang pada cekam sehingga terjadi proses pembubutan. Feed Rod berputar karena adanya daya putaran yang dihasilkan oleh motor listrik. Biasanya digunakan untuk pembubutan muka dan pengupasan benda kerja. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 54. b. Tansportir Transportir Sama dengan feed rod tapi merupakan suatu ulir. Biasanya digunakan untuk pembubutan dalam poses pembuatan ulir. C. Perlengkapan mesin bubut 1. Pahat bubut Pahat bubut adalah pisau yang menyayat benda kerja yang kita buat. Menurut kekuatannya pahat bubut sangat banyak jenisnya. Pahat yang sering di gunakan adalah pahat jenis baja HSS, baja intan, pahat karbit dan lainnya. Yang membedakan pahat ini adalah tingkat kekerasan pahat tersebut. Semakin keras pahat semakin mahal nilai ekonomisnya. Sedangkan jenis pahat menurut bentuk dan kegunaannya yaitu pahat rata diameter luar, pahat ulir, pahat rata diameter dalam, pahat ulir diameter dalam. 2. Kunci chuck dan kunci tool post Kunci chuck dan kunci tool post merupakan alat yang paling di butuhkan dalam mesin bubut. Karena kunci ini yang paling sering digunakan. Kunci chuck digunakan sebagai pengunci chuck penjepit benda kerja. Sedangkan guna dari kunci tool post adalah untuk menjepit pahat bubut. 3. Senter Putar Senter Putar digunakan untuk membantu menyangga ujung sebuah benda kerja yang berbentuk shaft atau as atau poros. Dengan tujuan agar ketika dibubut,benda tersebut tidak goyang,bengkok,bergetar atau pun lepas. Tentunya sebelumnya ujung dari as tersebut diberi lubang untuk tempat senter. 4. Senter Pipa Senter Pipa digunakan dengan maksud yang sama dengan penggunaan senter putar namun senter pipa dikhususkan untuk pipa atau as yang memiliki lubang yang tidak bisa disokong dengan senter putar biasa. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 55. 5. Catok bor (Drill Chuck) Catok Bor atau drill chuck adalah pencekam mata bor dan yang di gambar di samping adalah yang kapasitasnya bisa mencekam bor diameter 1,5-13mm. Biasanya ada juga yang 1-10mm dan yang bisa mencekam bor diameter 3-16mm. 6. Collet Chuck Chuck model ini digunakan untuk mencekam mata bor dalam suatu diameter tertentu saja. Dia hanya punya setelan mengendur dan mengencangkan untuk satu ukuran tertentu saja. Karena itu,proses pergantian benda yang memiliki ukuran sama di catok ini menjadi lebih cepat. Biasanya dalam satu set terdiri dari beberapa collet seperti gambar di samping. 7. Adaptor Atau Sarung Tangkai senter,mata bor dan tangkai chuck bor memiliki beberapa tingkat ukuran. Agar kita bisa menggunakan semuanya di kepala lepas mesin bubut kita, maka kita perlu menggunakan adaptor. Misalnya,jika kita hendak memasang mata bor 32mm langsung di kepala lepas mesin bubut kecil tidak akan muat,maka kita perlu sarung pengurang diameternya seperti gambar berikut. Begitupun sebaliknya,jika kekecilan maka kita pakai sarung penambah. 8. Penyagga Tetap (Steady Rest) Digunakan untuk membantu memegang benda yang panjang yang akan mendapat pengerjaan dibagian ujungnya. Dipasang pada bed mesin dengan dikunci mur baut. Bagian yang memegang benda kerja dibuat dengan bronze atau kuningan sehimgga tidak banyak merusak benda kerja. Namun begitu harus teatap dilumasi selama pemakaian. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 56. D. Contoh Pekerjaan Yang Menggunakan Mesin Bubut 1. Pembuatan Rotor Ripelmill Rotor ripelmill ini berguna untuk memecah inti sawit yang disebut karnel. Jenis dari ripelmill ini ada dua, yaitu yang berdiameter 22mm dan diameter 20mm. Panjang ripelmill dari kedua jenis tersebut sama yaitu sepanjang Sebelum kita memulai membubut 45cm. rotor ripelmill, kita harus terlebih dahulu menyiapkan seluruh alat yang kita gunakan di mesin bubut. Alat-alat yang kita gunakan antara lain: pahat rata, kunci chuck, dan kunci tool post. Pada rotor ukuran 22mm adalah setebal 6,5mm otomatis diameternya menjadi 15,5mm dan sepanjang 15mm. Karena yang dibubut hanya 6,5mm kita dapat menguranginya dalam sekali pemakanan dengan kecepatan 48rpm. Setelah sisi yang satu siap kita pindah ke sisi yang sebelah. Sedangkan proses pembubutan rotor jenis yang kedua sedikit berbeda karena rotor yang berdiameter 20mm ini yang di bubut cukup panjang, untuk menentukan panjang yang di bubut, harus di gambar terlebih dahulu. Karena ukurannya agar pas dan rotor pun awet, tidak mudah habis. Disamping adalah gambar rotor diameter 20mm. 2. Pembuatan Baut Kopling Baut kopling adalah baut yang berguna untuk menyambung secara tidak permanen pada putaran elmot ke ger box yang digunakan. Tetapi baut yang dibuat di sini baut kopling untuk press. Bahan yang digunakan yaitu besi ukuran diameter 35mm dan panjang 18cm. pertama jepit benda kerja kirakira 20mm, karena untuk kepala bautnya. Untuk langkah ke dua, bubut rata dari ujung hingga 16cm dan pemakanan 6mm karna ukuran diameter sisi ke-2 29mm. setelah selesai bubut lagi untuk sisi ke-3 dengan panjang 10cm dan tebal pemakanan 4,5mm, sehingga diameter akhirnya sebesar 24,5mm. setelah proses DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 57. pembubutan sisi ketiga selesai. Lanjut ke tahap penguliran dengan ukuran ulir 8g/inc sepanjang 7cm. dibawah gambar baut kopling pres 5.2. Mesin Skrap A. Prinsip Kerja Mesin Skrap Mesin skrap adalah mesin dengan pahat pemotong yang bergerak translasi bolakbalik (gerak potong). Dengan menggerakkan meja kerja menyilang dari pahat (gerak makan), maka akan menyebabkan terpotongnya permukaan logam sehingga menjadi rata. Pahat yang digunakan di mesin skrap ini Dengan pahat khusus, perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja sebuah mesin skrap dapat membuat alur pasak dalam, alur luar, alur spiral, celah T dan bentuk lainnya. Mesin dijalankan oleh motor listrik yang menggerakkan sistem transmisi roda gigi lalu akan menggerakkan pinion (roda gigi kecil). Pinion ini akan menggerakkan roda gigi yang dihubungkan dengan ram, kemudian ram inilah yang akan menggerakkan pahat dan menghasilkan gerak potong secara translasi. B. Bagian-bagian mesin skrap a. Badan mesin Badan Mesin merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur di samping kiri mesin. b. Meja mesin Meja Mesin fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis c. Lengan Lengan fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus d. Eretan pahat Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan e. Pengatur kecepatan Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti. f. Tuas panjang langkah Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 58. g. Tuas posisi pahat Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan. h. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding). C. Proses Mesin Skrap Proses skrap (Shaping Machine) atau ketam adalah salah satu proses pemesinan yang digunakan untuk membentuk permukaan lurus dan berprofil. Beram yang terbentuk dari proses skrap berbentuk strip akibat dari gerak potong yang bergerak lurus. Gerak pemakanan terjadi pada arah yang menyilang terhadap gerak potong, sedemikian hingga dihasilkan permukaan yang rata. Mesin skrap yang dilengkapi dengan pahat khusus serta kelengkapan dan pemegang benda kerja dapat digunakan untuk membuat alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang gigi dan berbagai bentuk lain. Panjang benda yang dapat di kerjakan di sini tergantung kepada besar mesin skrap yang di gunakan. Semakin besar mesin maka semakin panjang pula benda yang dapat di kerjakan di sini. Mesin skrap dengan arah pemotongan horizontal disebut sebagai mesin skrap horizontal, sementara mesin skrap dengan arah pemotongan vertikal lebih dikenal dengan mesin sloter. Mesin skrap beroperasi dengan cara mengggerakkan pahat maju dan mundur di atas benda kerja. Pada langkah balik ram, pahat harus terangkat dan bebas dari benda kerja, kerja pemotogan dikurangi hanya pada satu arah saja yaitu pada saat mesin skrap bergerak maju. Benda kerja dicekam kaku pada meja berbentuk kotak di bagian depan mesin atau disebut juga ragum skrap. Tinggi meja dapat diatur untuk menyesuaikan posisi benda kerja terhadap pahat. Meja juga dapat bergerak transversal ke arah samping di bawah pahat yang bergerak bolak-balik yang dipasang pada ram. Gerakan meja kerja biasanya berada dikendalikan dari mekanisme pemakanan otomatis yang dilakukan oleh feed screw. Gerak pemakanan akan menentukan ketebalan geram yang dihasilkan. Gerak pemakanan DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 59. memiliki arah tegak lurus terhadap gerak potong. Untuk skrap horizontal, benda kerja akan bergerak terhadap pahat. Untuk mesin skrap vertikal, pahat harus digerakkan terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan untuk kedalaman pemakanan. Selama proses skrap horizontal, hal tersebut dapat dilakukan dengan menggerakkan pahat ke arah bawah. Selama proses skrap vertikal, dilakukan dengan menggerakkan benda kerja ke arah samping. 1) Proses Pembuatan Rel Pintu Rebusan Rel pintu rebusan ini berguna untuk menaik dan menunkan pintu rebusan TBS yang terletak di loading ramp. Bahan yang di gunakan untuk membuat rel pintu rebusan iniyaitu sebuah plat setebal 20 mm panjang 300mm dan lebar 30 mm. alat yang di gunakan adalah pahat sekrapyang berbentuk segitiga dengan sudut kurakira 45 o. lankah langkah yang dilalui untuk membuat rel ini adalah sebagai berikut: • Jepit benda dengan keadaan miring • Sekrap Kedua sisi kanan dan kiri rel hingga rata seperti gambar berikut, • Setelah kedua sisi bagus dan rara untuk d jadikan alas rel • Setelah diketahui sisi mana yang akan di sekrap, pasang pada ragum dan jepit hingga kuat • Tandai seberapa besar gang yang di minta, seperti gambar berikut, • Setelah selesai menandai, dalamkan permukaan yg akan di sekrap dengan cara memakan kekanan dan kekiri hingga pahat dalam sampai pahat tidak ada ruang untuk bergerak kekanan dan ke kiri lagi. • Setelah selesai satu gang, pindah ke gang berikutnya, pada saat memindahkan pahat ke gang berikutnya, pahat harus di naikkan terlebih dahulu agar tidak menyinggung bukit gang yg sudah terbuat. Seperti gambar berikut. rel rata, kemudian pilih sisi yang lebih DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 60. • • 5.3. A. Setalah selesai semua gang, percing lagi semua gang menggunakan pahat yang sudutnya lebih kecil, agar lubang bisa lebih dalam. Setelah selesai semua langkah di atas, inilah gambar jadinya MESIN GERGAJI POTONG Pengertian Gergaji mesin Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi. Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat memotong benda kerja dengan baik dan benar Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung listrik. B. Macam macam tipe gergaji mesin 1. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine) Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang bolak-balik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 61. 2. Mesin gergaji piringan (Circular Saw) Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji circular menggunakan mata berupa piringan yang berputar ketika memotong 3. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw) Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong 4. Mesin Gergaji pita (Band Saw) Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja C. Bagian bagian gergaji mesin a. Tuas ragum untuk mengatur penjepit benda kerja b. Ragum yang dapat digeser geserkan c. Benda kerja yaitu logam besi d. Daun gergaji unuk memotong benda kerja e. Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji f. Hantaran bingkai gergaji g. Pipa alat pendingin h. Perkakas angkat i. D. Motor penggerak bagin ini adalah yang paling penting dikarenakan merupakan penggerak utama pada gergaji mesin Cara kerja gergaji mesin • Mengukur benda kerja yang akan dipotong dengan menggunakan sikmat/jangka sorong DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 62. • Setelah diukur benda kerja ditandai dengan penggores. • Cek kondisi gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman. • Setelah itu pasang benda kerja pada ragam gergaji mesin • Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja dengan mata gergaji untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan diikatkan dengan pengunci • Atur dengan kecepatan tertentu agar hasilnya lebih baik • Setelah itu nyalakan mesin gergaji dengan menekan tombol ON • Setelah benda kerja tersebut putus matikan gergaji dengan menekan tombol OFF • Untuk proses finishing kita diamkan sebentar dan dicelupakan kedalam air utuk mengurangi suhu pada benda kerja tersebut. 5.4. Mesin Bor Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut dan digunakan untuk proses pengerjaan pelubangan. Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut Mata BOR. Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagian-bagian penting mesin ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti. Presisi dan kestabilan merupakan kunci penting untuk mendapatkan hasil yang baik dari sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun mesin bor vertikal. Pergeseran 1 mm pun akan membuat kontruksi benda kerja menjadi rusak dan tidak terbentuk sebagaimana yang direncanakan. Bagian utama mesin bor (dengan mata bor tunggal) DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 63. dapat dilihat pada gambar berikut: Keterangan : a. Base (Dudukan ) Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi. b. Column (Tiang) Column Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Colom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja. c. Table (Meja) DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 64. Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang(column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja. d. Drill (Mata Bor) Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garisgaris singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor. e. Drill Feed Handle Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan) f. Motor Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan. g. Drill table Handle Handel untuk menurunkan atau menaikkan spindle untuk menahan benda kerja Mesin bor horisontal memiliki bagian mesin yang hampir sama dengan mesin bor vertikal. Dengan 2 sistem dasar mesin bor tersebut, terdapat mesin kombinasi yang memiliki lebih dari satu poros mata bor. Mesin sangat efektif ketika produksi masal terutama untuk produksi perabot knock down menggunakan papan buatan yang membutuhkan banyak sekali lubang untuk kontruksi dowel. Tips pemakaian mesin bor: 1. Buat titik pusat lubang pengeboran dengan penitik sebagai penandaan sehingga ujung pusat mata bor lebih mudah 'menemukan' jalurnya. Cara ini direkomendasikan untuk pengeboran dengan jumlah kecil. 2. Ikat benda kerja dengan kuat terhadap meja kerja sehingga tidak mudah bergeser. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 65. 3. Gunakan stopper penghantar yang baik pada meja kerja. Permukaan yang kurang rata dan halus akan mempengaruhi posisi center pengeboran. 4. Pastikan bahwa mata bor terikat kuat dan benar pada rumah mata bor. 5. Selalu gunakan mata bor yang masih tajam 5.5. MESIN GERINDA Mesin gerinda adalah sebuah mesin pengasah untuk mempertajam alat-alat potong, misalnya pahat tangan, pahat bubut, pahat sekerap, mata bor, dan sebagainya. Mesin gerinda terdiri dari dua buah batu gerinda, pada umumnya yang satu halus dan lainnya kasar. Pengikatan batu gerinda dilakukan pada porosnya dimana ulir pengikatnya adalah ulir kiri dengan sebuah flens, pengikatan tidak boleh terlalu kuat agar batu gerinda tidakpecah, biasanya diperlukan bos (bush) untuk menahan antara batu gerinda dengan porosnya. Pada mesin gerinda terdapat tempat dudukan benda kerja dan tempat air pendingin. Tempat dudukan benda kerja dapat disetel posisinya sesuai dengan ketepatan posisi dan jarak dengan batu gerinda, diman jarak dengan batu gerinda diatur kurang lebih 1-2 mm. Untuk air pendingin tidak disarankan menggunakan campuran oli pendingin (dromus), karena dengan menambah oli pendingin bila air pendingin mengenai tangan akan membuat licin pada saat menggerinda. A. Roda Gerinda Roda gerinda terdiri dari abrassive (butiran pemotong) dan bond(perekat) yang dibuat dengan cara pemanasan pada dapaur listrik sampai temperatur tertentu kemudian dikempa dalam bentuk cetakan yang diinginkan. Roda gerinda digunakan untuk pekerjaan finishing, mengasah pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yang tidak bisa dikerjakn secara pemesinan B. Struktur Roda Gerinda Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat di antara butiran pemotong. Pori-pori berfungsi sebagai ruang/tempat beram dan memperbaiki proses pendinginan. Macam-macam struktur roda gerinda : • Struktur Terbuka DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 66. • Struktur Padat • Struktur Pori-pori C. Pemeliharaan Roda Gerinda 1. Pemeriksaan Roda Gerinda Akibat pengangkutan atau penyimpanan yang tidak hati-hati, kemungkinan roda gerinda rusak/retak bisa terjadi. Jika hal ini dibaikan akan menyebabkan kecelakaan yang fatal. Oleh karena itu sebelum dipasang roda gerinda harus diperiksa dari keretakan dengan cara dipikul pelan memakai sejenis tangkai obeng. Daerah yang harus diperinsa dengan cara tadi pada setiap 45° seperti terlihat pada gambar dibawah Roda gerinda yang tidak retak jika dipukul suaranya lebih nyaring dibandingkan dengan roda gerinda yang retak. 2. Pemasangan Roda Gerinda Roda gerinda harus terpasang kuat dan aman pada spindel mesin. Oleh karena itu paking kertas tebal yang sudah terpasang pada kedua sisi roda gerinda baru jangan sampai dilepas, bahkan jika tidak ada harus dibuat baru dengan jenis yang serupa. Paking ini berfungsi sebagai peredam dan perapat antara roda gerinda dengan flens. 3. Pengasahan (Dressing) Roda Gerinda Akibat pemakaian terus menerus atau pemakaian jenis bahan yang tidak cocok, permukaan roda gerinda bisa tumpul atau rusak/tidak rata sehingga perlu diasah/didreser supaya permukaan menjadi rata dan tajam kembali. D. Jenis-jenis mesin gerinda 1. Mesin Gerinda Tangan Mesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memutarkan roda DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 67. gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan adalah sebuah piringan gerinda tipis. Mesin gerinda tangan dapat digunakan untuk mengikis permukaan benda kerja (menggerinda) maupun memotong benda kerja. Gerinda tangan biasanya digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan, terutama pada benda kerja yang berukuran besar. 2. Mesin Gerinda Duduk Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda dipasangkan pada dudukan. Untuk melakukan penggerindaan, benda kerja didekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada mesin gerinda tangan. Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan. 3. Mesin Gerinda Potong Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerinda yang digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi. Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan baja dengan cepat KESIMPULAN Dari keterangan di atas dapat di ambil kesimpulan : 1. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan hasil olah yang berupa produk crude palm oil (CPO) dan palm karnel DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2
  • 68. 2. Kondisi buah menentukan lamanya waktu perebusan, masa perebusan buah yang masak lebih cepat dari pada buah yang mentah. 3. Loses pada proses rata-rata 1,8 % dan masih bisa ditekan mencapai 1,65 % dengan menjaga norma-norma kerja proses. 4. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH mengutamakan prinsip kerjasama antar karyawan demi mencapai tujuan yang di inginkan bersama. 5. Siswa mengetahui cara pembuatan dan pemasangan onderdil yang dapat dikerjakan oleh bahagian work shop. DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V 2