Ada tiga poin utama dari dokumen tersebut tentang bukti penghindaran risiko:
1. Individu cenderung penghindar risiko dan semakin penghindar jika taruhannya lebih besar.
2. Ada perbedaan besar penghindaran risiko antar kelompok populasi seperti perempuan lebih penghindar dari laki-laki.
3. Meskipun teori utilitas diharapkan konsisten dengan penghindaran risiko, bukti lain menunjukkan bias perilaku seperti
Bukti tentang penghindaran risiko berasal dari berbagai sumber seperti eksperimen, survei, dan harga pasar aset berisiko. Secara umum, individu cenderung menghindari risiko dan semakin besar taruhannya. Ada perbedaan penghindaran risiko antar kelompok seperti perempuan lebih risikoaversif dari laki-laki. Meskipun bukti mendukung teori utilitas harapan, perilaku sistematis seperti aversi kerugian tidak selalu
TUGAS AKHIR - AZYAH ASRI ANINGRUM - 4EA29Arrum Asri
Analisis skenario, pohon keputusan, dan simulasi merupakan pendekatan probabilistik untuk menilai risiko dalam investasi. Analisis skenario memperkirakan nilai aset dalam berbagai skenario untuk memahami pengaruh risiko. Pohon keputusan menggambarkan risiko sekuensial dan memberikan nilai harapan. Simulasi menguji konsekuensi risiko berkelanjutan dengan memberikan distribusi nilai yang diharapkan. Ketiga pendekatan memberikan perspektif
MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...DavidRoberdto
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan risiko secara eksperimental dan survei. Secara umum ditemukan bahwa sebagian besar orang cenderung menghindari risiko dan penghindaran risiko bervariasi tergantung pada jenis, setting, dan karakteristik subjek seperti jenis kelamin, usia, dan latar belakang. Studi eksperimental memberikan bukti bahwa penghindaran risiko berbeda antara laki-laki dan perempuan, antara yang ber
Manajemen Risiko | Bab 3 Apa Yang Kita Pikirkan Tentang RisikoNadiyahJannathi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep risiko dalam bisnis dan bagaimana orang-orang memahami risiko.
2. Teori ekonomi umumnya menyatakan bahwa individu cenderung menghindari risiko dan bertindak secara rasional.
3. Penelitian empiris menunjukkan bahwa penghindaran risiko bervariasi tergantung pada desain eksperimennya, namun pada umumnya individu cenderung mengh
Ada tiga poin utama dari dokumen tersebut tentang bukti penghindaran risiko:
1. Individu cenderung penghindar risiko dan semakin penghindar jika taruhannya lebih besar.
2. Ada perbedaan besar penghindaran risiko antar kelompok populasi seperti perempuan lebih penghindar dari laki-laki.
3. Meskipun teori utilitas diharapkan konsisten dengan penghindaran risiko, bukti lain menunjukkan bias perilaku seperti
Bukti tentang penghindaran risiko berasal dari berbagai sumber seperti eksperimen, survei, dan harga pasar aset berisiko. Secara umum, individu cenderung menghindari risiko dan semakin besar taruhannya. Ada perbedaan penghindaran risiko antar kelompok seperti perempuan lebih risikoaversif dari laki-laki. Meskipun bukti mendukung teori utilitas harapan, perilaku sistematis seperti aversi kerugian tidak selalu
TUGAS AKHIR - AZYAH ASRI ANINGRUM - 4EA29Arrum Asri
Analisis skenario, pohon keputusan, dan simulasi merupakan pendekatan probabilistik untuk menilai risiko dalam investasi. Analisis skenario memperkirakan nilai aset dalam berbagai skenario untuk memahami pengaruh risiko. Pohon keputusan menggambarkan risiko sekuensial dan memberikan nilai harapan. Simulasi menguji konsekuensi risiko berkelanjutan dengan memberikan distribusi nilai yang diharapkan. Ketiga pendekatan memberikan perspektif
MANAJEMEN RISIKO 4_EA29_BAB 3_APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG RISIKO_DAVID ROB...DavidRoberdto
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan risiko secara eksperimental dan survei. Secara umum ditemukan bahwa sebagian besar orang cenderung menghindari risiko dan penghindaran risiko bervariasi tergantung pada jenis, setting, dan karakteristik subjek seperti jenis kelamin, usia, dan latar belakang. Studi eksperimental memberikan bukti bahwa penghindaran risiko berbeda antara laki-laki dan perempuan, antara yang ber
Manajemen Risiko | Bab 3 Apa Yang Kita Pikirkan Tentang RisikoNadiyahJannathi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep risiko dalam bisnis dan bagaimana orang-orang memahami risiko.
2. Teori ekonomi umumnya menyatakan bahwa individu cenderung menghindari risiko dan bertindak secara rasional.
3. Penelitian empiris menunjukkan bahwa penghindaran risiko bervariasi tergantung pada desain eksperimennya, namun pada umumnya individu cenderung mengh
Dokumen tersebut membahas mengapa kita harus memperhatikan risiko dan bagaimana risiko mempengaruhi perilaku manusia. Manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu pencari risiko, netral terhadap risiko, dan penghindar risiko. Teori utilitas digunakan sebagai dasar manajemen risiko karena menawarkan metode rasional untuk menilai risiko.
MANAJEMEN RISIKO_4EA22_BAB 2_MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO_KRISTINA APRILIANIKristina Apriliani
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan sikap individu terhadap risiko. Mengutip teori Bernoulli, utilitas tambahan dari uang akan menurun seiring bertambahnya kekayaan seseorang. Teori ini mendasari sikap penghindaran risiko. Von Neumann dan Morgenstern memperkenalkan konsep harapan utilitas untuk menilai risiko suatu tindakan. Prospect theory Kahneman dan Tversky menunjukkan penyimpangan dari rasionalitas dalam penilaian risiko. Pandangan terhad
Tugas Akhir - Resinta Puspa Diana - 4EA21resinta puspa
Persentasi mengenai mengapa kita harus peduli pada risiko dengan pembahasan apa yang dimaksud risiko?, bagaimana cara menghindari risiko, bagaimana mengukur risiko?, dan lain-lain sebaginya
Semoga Bermanfaat :)
Dibuat oleh : Kelompok 3
Nurlita Anggraeni dan Resinta Puspa Diana
Kelas : 4EA21 (Universitas Gunadarma)
Mata Kuliah : Manajemen Risiko
Judul Bab dan Materi : Bab 2- Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Risiko ?
Daftar Pustaka : :Prof. Johannes Supranto, M.A., APU dan Dr. Luqman Hakim, S.E., M.M. 2013. Pengambilan Risiko Secara Strategis Bagi Pengambilan Keputusan Bisnis. RajaGrafindo Persada. jakarta
MATERI NILAI YANG DISESUAIKAN DENGAN RISIKO (RISK ADJUSTED VALUE)rerenanggunw
Bab ini membahas empat pendekatan untuk melakukan penyesuaian nilai aset terhadap risiko, yaitu menggunakan suku bunga diskonto yang disesuaikan risiko, mengganti arus kas tidak pasti dengan nilai kepastian, membandingkan rasio nilai atau imbal hasil dengan perusahaan sejenis untuk mengontrol risiko, dan melakukan penyesuaian pasca penilaian seperti diskonto likuiditas.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Langkah-langkah manajemen risiko mencakup membuat daftar risiko, mengkategorikan risiko, mengukur eksposur risiko, dan menganalisis risiko. Dokumen juga membahas tentang manfaat pemberian perlindungan terhadap risiko melalui instrumen seperti asuransi, derivatif, kontrak berjangka, dan opsi.
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah Assagaf
Seminar ini membahas analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT) untuk memprediksi return saham, dimana CAPM menggunakan satu faktor yaitu return pasar sedangkan APT mempertimbangkan penggunaan berbagai faktor makroekonomi. Terdapat perdebatan mengenai keakuratan kedua model ini, sehingga perlu dilakukan penelitian perbandingan untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam mempred
MANAJEMEN RISIKO – BAB 5 : Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted Value)
Sebagai investor yang penghindar risiko, biasanya akan memberikan nilai yang lebih rendah pada aset yang risikonya lebih tinggi. Pada bab ini, kita akan mempertimbangkan 4 cara agar kamu bisa membuat penyesuaian terhadap risiko.
--------------------------------------------------
Kami kelompok 2 dari kelas 4EA21 yang beranggotakan : Adam Ismail, Anggita Sulistyaningroom, Asri Widayati, Fanny Agniya Nur Azizah, Indah Ayu Purnamasari, Pascal Anarqi Krisvy, Reren Anggun Wulandari, Suci Lestari, Tajdidatul Khiyaroh, dan Vira Lili Apriyanti.
Pada Bab 5 di presentasikan oleh Adam Ismail dan Indah Ayu Purnamasari.
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah Assagaf
Dokumen tersebut membahas perbandingan model penilaian saham Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT), termasuk asumsi, variabel, dan cara kerja masing-masing model."
Dokumen tersebut membahas sejarah evolusi pengukuran risiko dalam keuangan, dimulai dari upaya awal untuk mengukur risiko secara kuantitatif hingga pengembangan model-model pengukuran risiko modern seperti teori portofolio Markowitz dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Dokumen tersebut juga membahas berbagai asumsi yang mendasari model-model tersebut serta kritik yang muncul terhadap distribusi normal dalam mengestimasi risiko aset keuangan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Dokumen tersebut membahas mengapa kita harus memperhatikan risiko dan bagaimana risiko mempengaruhi perilaku manusia. Manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu pencari risiko, netral terhadap risiko, dan penghindar risiko. Teori utilitas digunakan sebagai dasar manajemen risiko karena menawarkan metode rasional untuk menilai risiko.
MANAJEMEN RISIKO_4EA22_BAB 2_MENGAPA KITA PEDULI PADA RISIKO_KRISTINA APRILIANIKristina Apriliani
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan sikap individu terhadap risiko. Mengutip teori Bernoulli, utilitas tambahan dari uang akan menurun seiring bertambahnya kekayaan seseorang. Teori ini mendasari sikap penghindaran risiko. Von Neumann dan Morgenstern memperkenalkan konsep harapan utilitas untuk menilai risiko suatu tindakan. Prospect theory Kahneman dan Tversky menunjukkan penyimpangan dari rasionalitas dalam penilaian risiko. Pandangan terhad
Tugas Akhir - Resinta Puspa Diana - 4EA21resinta puspa
Persentasi mengenai mengapa kita harus peduli pada risiko dengan pembahasan apa yang dimaksud risiko?, bagaimana cara menghindari risiko, bagaimana mengukur risiko?, dan lain-lain sebaginya
Semoga Bermanfaat :)
Dibuat oleh : Kelompok 3
Nurlita Anggraeni dan Resinta Puspa Diana
Kelas : 4EA21 (Universitas Gunadarma)
Mata Kuliah : Manajemen Risiko
Judul Bab dan Materi : Bab 2- Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Risiko ?
Daftar Pustaka : :Prof. Johannes Supranto, M.A., APU dan Dr. Luqman Hakim, S.E., M.M. 2013. Pengambilan Risiko Secara Strategis Bagi Pengambilan Keputusan Bisnis. RajaGrafindo Persada. jakarta
MATERI NILAI YANG DISESUAIKAN DENGAN RISIKO (RISK ADJUSTED VALUE)rerenanggunw
Bab ini membahas empat pendekatan untuk melakukan penyesuaian nilai aset terhadap risiko, yaitu menggunakan suku bunga diskonto yang disesuaikan risiko, mengganti arus kas tidak pasti dengan nilai kepastian, membandingkan rasio nilai atau imbal hasil dengan perusahaan sejenis untuk mengontrol risiko, dan melakukan penyesuaian pasca penilaian seperti diskonto likuiditas.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Langkah-langkah manajemen risiko mencakup membuat daftar risiko, mengkategorikan risiko, mengukur eksposur risiko, dan menganalisis risiko. Dokumen juga membahas tentang manfaat pemberian perlindungan terhadap risiko melalui instrumen seperti asuransi, derivatif, kontrak berjangka, dan opsi.
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah Assagaf
Seminar ini membahas analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT) untuk memprediksi return saham, dimana CAPM menggunakan satu faktor yaitu return pasar sedangkan APT mempertimbangkan penggunaan berbagai faktor makroekonomi. Terdapat perdebatan mengenai keakuratan kedua model ini, sehingga perlu dilakukan penelitian perbandingan untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam mempred
MANAJEMEN RISIKO – BAB 5 : Nilai Yang Disesuaikan Dengan Risiko (Risk Adjusted Value)
Sebagai investor yang penghindar risiko, biasanya akan memberikan nilai yang lebih rendah pada aset yang risikonya lebih tinggi. Pada bab ini, kita akan mempertimbangkan 4 cara agar kamu bisa membuat penyesuaian terhadap risiko.
--------------------------------------------------
Kami kelompok 2 dari kelas 4EA21 yang beranggotakan : Adam Ismail, Anggita Sulistyaningroom, Asri Widayati, Fanny Agniya Nur Azizah, Indah Ayu Purnamasari, Pascal Anarqi Krisvy, Reren Anggun Wulandari, Suci Lestari, Tajdidatul Khiyaroh, dan Vira Lili Apriyanti.
Pada Bab 5 di presentasikan oleh Adam Ismail dan Indah Ayu Purnamasari.
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah Assagaf
Dokumen tersebut membahas perbandingan model penilaian saham Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT), termasuk asumsi, variabel, dan cara kerja masing-masing model."
Dokumen tersebut membahas sejarah evolusi pengukuran risiko dalam keuangan, dimulai dari upaya awal untuk mengukur risiko secara kuantitatif hingga pengembangan model-model pengukuran risiko modern seperti teori portofolio Markowitz dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Dokumen tersebut juga membahas berbagai asumsi yang mendasari model-model tersebut serta kritik yang muncul terhadap distribusi normal dalam mengestimasi risiko aset keuangan
Similar to Tugas Akhir- Amelia Apriani- 4EA21 (20)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. BAB 3
APA YANG KITA PIKIRKAN TENTANG
RESIKO?
Nama :
Amelia Apriani 10216701
Nita Krisdiana 15216456
Rita Cahyani 16216510
KELOMPOK 3 - 4EA21 - ATA 2019/2020 - UNIVERSITAS GUNADARMA
2. Prinsip Umum
(General Principles)
Di dalam bab 3 ini, kita akan beralih dari ukuran
penghindaran resiko yang teoritis dan argumentasi
yang rasional dan melihat pada bukti empiris pada
penghindaran resiko. Di dalam proses kita bisa
menentukan untuk kita sendiri bagaimana kita bisa
menyelamatkan (salvage) pandangan ekonomi
tentang risiko secara konvensional dan apakah
pandangan risiko berdasarkan perilaku akan
menggantikannya atau merupakan suplemen
(tambahan) dalam analisis.
3. BUKTI PADA PENGHINDARAN RISIKO
Pendekatan 1 Pendekatan 3Pendekatan 2
studi eksperimental , di
mana menawarkan
individu judi yang
sederhana dan
mengamati bagaimana
mereka bereaksi
terhadap perubahan
dalam variabelkontrol
survey investor dan
konsumen yang
mencari untuk
menyempurnakan
“perspective on risk”
observasi harga pasar
untuk asset berisiko
“which offer a
window into the price
that investors change
for risk”
4. Studi Eksperimental
Dengan mendesain eksperimen yang sederhana dangan subjek “in
controlled settings”, kita bisa mengubah satu atau lebih variabel dan
mencatat pengaruhnya pada perilaku , jadi menghindari persoalan-
persoalan yang biasa “of full fledging” studi empiris, di mana kita perlu
mengontrol untuk factor lainnya yang banyak.
Roth menyajikan dua cara di mana suatu ekonomi
eksperimental bisa dirancang /didesain dan dijalankan:
1. Metode “of planned experimental design”
2. Metode “ independent trials”
Desain Eksperimental
8. “Extent of Risk Aversion”
Penemuan Bernoulli dimana sebagian
besar subjek akan memberikan perhatian
relative kecil dalam mengambil bagian
dalam setiap lotere dengan sutau nilai
harapan tak terhingga, mendorong
timbulnya teori harapan utilitas (=”expected
utility theory”) dan meletakan dasar untuk
bagaimana kita mengukur penghindaran
risiko dalam ekonomi.
9. “Differences Acros
Differencet Gambles/Setting”
Beberapa bukti tentang bagaimana
“eksperimental setting” memengaruhi
penghindaran risiko dan apa implikasi
mereka yang timbul:
1. “Lotteries versus auctions”
2. “Institutional Setup”
3. “Information effects”
10. “Risk Aversion Differences
Acros Subgroups”
Beberapa bukti eskperimental :
1. “Male versus female”
2. “Naïve versus experienced”
3. “Young versus Old”
4. “Racial and cultural difference”
11. “Other Risk Aversion
Evidence”
Beberapa yang lebih penting dari
penemuan ini:
1. “Framing”
2. “Loss Aversion”
3. House money effect”
4. “Break- even effect”
12. “Survey Measure”
Berlawanan dengan eksperimen, dimana
beberapa subjek saja yang di Observasi
dalam lingkungan yang terkontrol ,
pendekatan survey terlihat pada perilaku
actual keputusan pilihan fortofolio daan
asuransi.
13. “Survei Design”
Cara menyurvei risiko dalam tiga cara :
1. “Investment chices”
2. Daftar pertanyaan (Questionnarires)
3. Keputusan Asuransi (Insurance
decisions)
14. "SURVEI FINDINGS"
Bukti dari survei tentang penghindaran risiko untuk
sebagian besar konsisten dengan penemuan dari studi
eksperimental.
1. Individu penghindaran risiko meskipun studi
berbeda pada apa yang mereka temukan tentang
penghindaran risiko relatif ketika kekayaan meningkat.
2. Survei menemukan bahwa perempuan lebih
penghindar risiko daripada laki-laki, bahkan setelah
mengontrol untuk perbedaan dalam umur, pendapatan
(income) dan pendidikan.
3. Hipotesis penghindaran risiko siklus hidup
menyebutkan bahwa penghindaran risiko akan
meningkat seiring dengan umur, akan tetapi survei
tidak bisa secara langsung mengukir preposisi ini
sebab memerlukan pengujian orang yang sama pada
umur yang berbeda.
4. Ada bukti keterkaitan penghindaran risiko keduanya,
kesukaan/etnisitas dan pendidikan, akan tetapi itu
campuran (mixed).
15. "CRITIQUING SURVEI
EVIDENCE"
Membandingkan eksperimen dengan
survei, survei mempunyai kebaikan yaitu
sampelnya cukup besar (large sample size)
akan tetapi mempunyai kelemahan yaitu
tidak bisa mengontrol variabel lainnya. Di
dalam survei tidak ada variabel yang
dikontrol sedangkan dalam eksperimen
ada. Eksperimen memungkinkan peneliti
untuk menganalisis risiko dalam
lingkungan yang dikontrol dengan ketat,
menghasilkan pengukuran penghindaran
risiko yang lebih bersih.
16. "PRICING OF RISKY
ASSETS"
Pasar finansial mewakili eksperimen dalam
progres, dengan jutaan subjek mengatakan
preferensi risiko mereka dengan cara
mereka menentukan harga aset berisiko. Di
dalam seksi ini, akan mempertimbangkan
bagaimana menggunakan harga aset untuk
mendukung pengukuran penghindaran
risiko dan apakah bukti konsisten dengan
penemuan dari pendekatan.
17. "MEASURING THE EQUITY
RISKY PREMIUM"
Kalau kita mempertimbangkan investasi
dalam saham sebagai suatu alternatif risiko
ke investasi yang tidak beresiko dalam
"tresury bonds", kita menggunakan "a level
of the stock market to back out how much
investor are demanding for being exposed
to equity risk” . Ini adalah ide dibelakang
suatu premi risiko equitas yang ditutupkan
(implied equity risk premium).
18. "EQUITY RISK PREMIUM
OVER TIME"
Premi ekuitas yang ditetapkan berubah
menurut waktu lebih banyak daripada premi
risiko historis. Premi risiko ekuitas yang
ditetapkan juga membawa suatu titik yang
penting. Premi risiko dan harga saham
umumnya bergerak dalam arah yang
berlawanan. Harga saham akan sangat
tinggi kalau "investors demand low risk
premium" dan akan menurun kalau investor
menjadi lebih penghindar risiko,
mendorong keatas.
19. "THE EQUITY RISK
PREMIUM PUZZLE"
Meskipun seksi ini sebelumnya
memberikan suatu perkiraan premi risiko
ekuitas berorientasi ke masa depan (a
forward looking estimate), kita juga bisa
mendapatkan suatu premi risiko ekuitas
historis dengan jalan melihat seberapa
banyak investors telah "earned investing in
stock", sebagai lawan menginvestasi dalam
"goverment security" waktu sebelumnya.
20. "BEYOND EQUITIES"
Pendekatan yang dipergunakan untuk
memperkirakan premi risiko ekuitas dan,
dengan perluasan, mendapatkan ukuran
penghindaran risiko yang bisa di
generalisasi untuk melihat setiap kelas aset
atau aset individual. Dengan cara
bagaimana investor menentukan harga aset
berisiko, kita mendapatkan "a sense of
how" investor mengakses risiko dan berapa
"the yang charge for baring it"?
21. "THE LIMITATIONS OF
MARKET PRICES"
Secara ringkas, mereka menunjukkan
bahwa model utilitas harapan kurang jelas
dalam menjelaskan bagaimana individual
menentukan harga untuk aset berisiko dan
ada perubahan yang signifikan dalam
penghindaran risiko populasi dari waktu ke
waktu.
22. "EVIDENCE FROM
RACETRACKS, GAMBLING, AND
GAMENYA SHOWS"
Beberapa bukti pada penghinaan risiko
yang paling ganjil/aneh, bagaimana
individual berperilaku ketika berada pada
"the racetracks anda in casino" dan akhir-
akhir ini pada "gamis show". Ditanyakan
cara, menjelaskan mengapa "human
gamble" telah merupakan suatu tantangan
bagi para ahli ekonomi, oleh karena imbal
hasil yang diharapkan (paling tidak
berdasarkan pada probabilitas) negatif dan
risikonya sangat substansial.
23. "RACETRACKS AND
GAMBLING"
Judi merupakan bisnis yang besar. Pada
tempat pacuan kuda, kasino dan peristiwa
olahraga, individual bertaruh dalam
sejumlah uang yang besar setiap tahun. Di
dalam suatu survei artikel, mengkaji bukti
taruhan pada tempat pacuan kuda dan
menemukan yang membayar terlalu sedikit
untuk "favorites" dan terlalu besar untuk
"long shots".
24. "GAME SHOWS"
Suatu ser studi akhir yang akan digunakan
sebagau rujukan yang secara relatif baru
dan "mine data" yang diperoleh dari cara
kontestan verperulaku pada "game shows".
Secara ringkas, "game shows"
menawarkan suatu peluang untuk melihat
bahwa bagaimana individual berperilaku
ketika taruhan terlalu besar dan keputusan
harus dibuat secara tepat.
25. PROSISI TENTANG
PENGHINDARAN RESIKO
Bukti tentang penghindaran resiko datang dari
berbagai sumber, dan ada keduanya “common
findings and differences” lintas pendekatan
yang berbeda. Kita bisa melihat pada semua
bukti dan meringkas seperrti berikut :
Tolong klik saya
26. 1
Individual umumnya
penghindar resiko dan
lebih dari itu ketika
taruhan lebih besar
daripada taruhan yang
lebih kecil.
Contohnya seperti
Individual ingin
menginvestasi aset
berisiko dalam jumlah
besar ketika mereka
menjadi lebih kaya.
27. 2
Ada perbedaan yang
besar dalam
penghindaran risiko
lintas populasi dan
perbedaan lintas
“subgroup” yang
mudah terlihat.
Contohnya seperti
“perempuan ternyata
lebih penghindar risiko
daripada laki laki dan
orang yang lebih tua
akan lebih penghindar
risiko daripada orang
yang lebih muda.
28. 3
Meskipun bukti penghindar
risiko pada individual
mungkin membuat orang
percaya dalam teori utilitas
yang diharapkan merasa
bahagia, bukti lainnya yang
telah berakumulasi tentang
kebiasaan yang sistematis
bagi para individual
pengambil risiko, tidak
demikian artinya tidak
bahagia.
Contohnya seperti
individual jauh lebih
terpengaruh oleh
kekalahan daripada
kemenangan yang setara
(loss aversion), dan
perilaku ini menjadi lebih
jelek dengan pemantauan
yang sering ( myopia)