3. 1. Dengan menuliskan skor pada setiap indikator
kemampuan, yang dapat menggunakan instrumen
berupa skala penilaian (rating scale) yaitu
menggunakan rentangan yang terentang dari sangat
kurang sampai sangat baik.
2. Menjumlahkan skor – skor setiap indikator
kemampuan tersebut sehingga diperoleh skor total.
4. Skala Penilaian
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Satuan Pendidikan : SMA 1 Paris
Kelas/Semester : XII/2
Mata Pelajaran :Al-Qur’an – Hadits
No Nama
Aspek yang Dinilai
Total
Skor
A B C D
1 Anida Kumalasari 4 4 5 5 18
2 BayuWicaksono 5 3 3 4 15
3 Chanis Usman 4 4 4 5 17
4 Deny Frust 3 5 3 5 16
5 Eko Febrian 5 5 4 3 17
5. Keterangan :
Aspek yang dinilai;
A = kemampuan melafalkan hukum bacaan nun mati atau tanwin.
B = Kemampuan melafalkan bacaan sesuai dengan makharij al huruf.
C = Kemampuan melafalkan bacaan mad.
D = Kemampuan melafalkan bacaan qolqolah.
Pedoman penskoran;
Sangat baik = 5
Baik = 4
Cukup = 3
Kurang = 2
Sangat Kurang = 1
7. SKALA PENILAIAN PENAMPILAN DISKUSI KELAS
Kelas/Semester : .....................
Jumlah Siswa : .....................
Mata Pelajaran : .....................
*Pedoman Penskoran
Skor :
5 : Sangat Baik 2 : Kurang
4 : Baik 1 : Sangat Kurang
3 : Sedang
NO Nama Indikator Skor
Aktif Tanya Aktif Jawab Mengemuka
kan Ide
Menanggapi
Ide
Jalinan
Komunikasi
1 Anida Kumalasari 4 3 5 4 5 21
2 Bayu Wicaksono 5 4 4 5 4 22
3 Chanis Usman 5 5 4 4 5 23
Dst
8. * Pedoman Penafsiran
Langkah-langkah untuk memberikan pemaknaan terhadap
skor yang dicapai oleh masing-masing siswa
1. Menghitung skor terendah (lowest score)
Diperoleh dengan mengalikan skor terendah masing-masing
indikator / aspek yang dinilai dikalikan dengan banyaknya indikator
/ aspek yang dinilai.
ex :
Skor terendah = 1 (Sangat Kurang)
Indikator yang dinilai = 5 (Aktif Tanya, Aktif Jawab, Mengemukakan Ide,
Menanggapi Ide, menjalin Komunikasi)
JADI, skor terendah adalah 1 x 5 = 5
9. 2. Menghitung Skor Tertinggi (Highest Score)
Diperoleh dengan mengalikan skor tertinggi masing-masing
indikator / aspek yang dinilai dikalikan dengan banyaknya indikator
/ aspek yang dinilai.
ex :
Skor tertinggi = 5 (Sangat Baik)
Indikator yang dinilai = 5 (Aktif Tanya, Aktif Jawab, Mengemukakan Ide,
Menanggapi Ide, menjalin Komunikasi)
JADI, skor tertinggi adalah 5 x 5 = 25
3. Menghitung Selisih Skor
Diperoleh dari skor tertinggi dikurangi skor terendah.
JADI, selisih skor adalah 25-5 = 20
10. 4. Menentukan Jumlah Kategori
Jumlah kategori ini sebaiknya sebanding dengan pedoman penskoran awal.
Dalam contoh, jumlah kategori ada 5 (Sangat baik, Baik, Sedang, Kurang,
Sangat kurang). Oleh karena itu, jumlah kategori disini juga sama dengan
kategori tersebut.
5. Menentukan Rentangan Kategori
Skor tertinggi – Skor terendah
Rentangan =
Banyak kategori
ex :
Rentangan = 25-5 = 4
5
JADI, rentangan masing-masing kategori adalah 4. Ini berarti setiap
kategori memuat 4 skor.
11. 6. Menetapkan Skor Masing-masing Kategori
Untuk penetapan skor masing-masing kategori dapat dimulai dari skor
terendah ataupun skor tertinggi. Sebagai contoh, dari hasil perhitungan
poin 5, banyaknya skor masing-masing adalah 4 skor, maka :
Sangat kurang : 5-8
Kurang : 9-12
Cukup : 13-16
Baik : 17-20
Sangat Baik : 21-25
7. Memberikan Pemaknaan atau Penafsiran
Ex :
Skor Chanis Usman adalah 23. Jika dikonsultasikan dengan poin 6, berada
pada rentangan 21-25, berarti penampilan Chanis Usman dikategorikan
Sangat Baik.
12. Teknik Pengolahan Nilai
Skor adalah pemberian angka, yaitu dengan menjumlahkan
angka setiap aspek.
Nilai (skor standar) adalah angka / huruf yg merupakan hasil
konversi skor total, yang disesuaikan pengaturannya dengan
standar tertentu.
Teknik pengolahan nilai ada 2 pendekatan :
1. Penilaian Acuan Patokan (PAP)
2. Penilaian Acuan Norma (PAN)
13. 1. Penilaian Acuan Patokan
Pemberian nilai didasarkan pada standar mutlak yang
telah ditetapkan, dengan cara membandingkan antara
skor total yang dimiliki siswa dengan skor maksimum
ideal.
Rumusnya :
Nilai = Skor Real X 10
Skor maksimum ideal
Keterangan:
Skor Real : Skor total yang dicapai siswa
Skor Maksimum Ideal : Skor yang mungkin dapat
dicapai oleh siswa bila mampu
menjawab benar semua soal
14. Contoh :
Pada tes kemampuan membaca Al-Qur’an, seperti contoh
diatas, siswa yang bernama Bayu Wicaksono memperoleh
skor 15, lau berapakah nilai siswa tsb?
Nilai = 15 x 10
20
= 7,5
15. 2. Penilaian Acuan Norma
Yaitu pengolahan penilaian yang didasarkan pada standar relatif,
atau dikenal dengan penilaian acuan kelompok. Hal ini disebabkan
dalam penentuan nilai hasil evaluasi skor mentah hasil evaluasi yang
dicapai siswa diperbandingkan dengan skor mentah hasil evaluasi
yang dicapai oleh siswa yang lain, sehingga kualitas yang dimiliki oleh
seorang siswa akan sangat ditentukan oleh kualitas kelompoknya.
Nilai Standar yang biasa digunakan adalah Nilai Standar Sebelas
(Standard Eleven)
16. Langkah-langkah Penilaian Acuan Norma
Hasil evaluasi 20 siswa di peroleh skor sebagai
berikut :
9 8 7 8 5 4 5 6 7 8 9 8 7 7 6 8 9 7 8 7
Maka, dapat dicari:
∑ X = 9+8+7+...........+7+8+7 = 143
∑ fx² = 30,260
N = 20
17. 1. Menghitung Nilai Rata-rata
Mx = ∑X
N
Dimana :
Mx : Mean atau nilai rata-rata yang dicari
∑X : Jumlah seluruh skor yang dicapai
kelompok
N : Banyaknya siswa yang dievaluasi
Jadi :
Mx = 143 = 7,15
20
18. 2. Menghitung Simpangan Baku / Deviasi
SDx = √ ∑ x² atau √ ∑ fx²
N N
Dimana :
SDx : Simpangan baku yang dicari
∑x² : Jumlah semua deviasi, setelah dikuadratkan
∑ fx² : Jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing skor dengan
deviasi skor yang telah dikuadratkan
N : banyaknya siswa dalam kelompok
Jadi :
SDx = √ 30,260 = √ 1,51 = 1,2
20
20. Maka dapat dibuat ringkasan patokan untuk konversi sebagai
berikut :
Skor Mentah N1ilai Standar
9.85 ke atas 10
9.25 – 9.84 9
8.65 – 9.24 8
8.05 – 8.64 7
7.45 – 8.04 6
6.85 – 7.44 5
6.25 – 6.84 4
5.65 – 6.24 3
5.05 – 5.64 2
4.45 – 5.04 1
4.44 ke bawah 0
21. 4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Nilai
Standar
ex :
Anida Kumalasari mendapat skor 8. Jika dikonversikan pada nilai
standar, maka ia memperoleh nilai 6.