2. Tujuan Pembahasan
Materi
Dapat mengetahui dan
menghitung/merencanakan
ukuran pada balok
Ukuran Balok
01 Dapat mengetahui dan
menghitung/merencanakan
tulangan pada balok.
Tulangan Balok
02
Mari pahami bersama!!!
Mari pahami bersama!!!
3. Materi Pembahasan
01.1 01.2 02.201 02
Menentukan ukuran
dan dimensi Balok.
Dimensi Balok
Merencanakan
tulangan Balok
Tulngan Balok
Menentukan tinggi
balok.
Tinggi Balok
Menentukan lebar
balok
Lebar Balok
Merencanakan
tulangan longitudinal
balok.
Tulangan Pokok
4. Dalam suatu perencanaan
balok, hal yang pertama
dilakukan adalah menentukan
ukuran dari balok tersebut.
Hal ini dapt berpengaruh
terhadap kekuatan dari balok
itu sendiri.
Menentukan
ukuran/dimensi Balok
Pada saat kita mengawas
lapangan tentunya akan timbul
suatu pertanyaan pertama kali
ditanyakan oleh tukang yaitu
mengenai ukuran. Sebagai
perencana kita harus dapat
menentukan ukuran dari balok
tersebut sesuai dengan
perhitungan agar dapat
memudahkan tukang dalam
bekerja
hildaaufaaa09@gmail.com
5. Menentukan tinggi Balok
Berikut adalah rumus untuk tinggi minimum
balok menurut SKSNI ‘91
Kecuali untuk kantilever, di
Indonesia diambil tinggi
balok antara 1/12 s/d 1/10
untuk memperhitungkan
efek pelaksanaan konstruksi
12. Menentukan Lebar Balok
Setelah kita mengetahui tinggi balok
yaitu 400 mm, maka langkah selanjutnya
adalah mencari lebar balok tersebut.
Dengan langkah sebagai berikut
berdasarkan SKSNI ‘91
Penentuan lebar balok sangat tergantung
dari besarnya gaya lintang. Seringkali
dengan mengambil
Menentukan Lebar Balok Dengan Rumus
bw = 1/2 h sampai 2/3 h
→ ternyata cukup memadai
13. Langkah Perhitungan
40%
30%
20%
10%
Dari perhitungan berdasarkan contoh soal, maka dapat
dihitung lebar balok (bw) dengan h sudah diketahui = 400
mm
bw = 1/2 h
bw = 1/2 400 mm
bw = 200 mm
Lebar balok = 200 mm
Jadi ukuran/dimensi balok berdasarkan gambar
adalah
20cm x 40cm atau 20/40
14. Menentukan Tulangan Balok
Setelah sudah
diketahui
ukuran
/dimensi dari
balok, maka hal
yang akan
ditanyakan oleh
tukang selanjut
nya adalah
mengenai besi
yang digunakan
.
Biasanya
tulangan
yang
digunakan
Adalah
tulangan
pokok dan
sengkang.
Untuk itu
dalam kita
harus dapat
merencanakan
jumlah
tulangan yang
digunakan dan
diameter yang
digunakan
pada balok
tersebut.
15. Perencanaan Tulangan Longitudinal Balok (Pokok)
Keadaan ini terjadi terutama pada daerah yang
menahan momen lentur besar (umumnya di daerah
lapangan/tengah bentang, atau di atas tumpuan),
sehingga sering mengakibatkan terjadinya retakan
beton akibat tegangan lentur tersebut. (Pedoman
Pengerjaan Beton, 1997 :104).
.
Fungsi utama baja tulangan pada struktur beton bertulang
yaitu untuk menahan gaya tarik, Oleh karena itu pada
struktur balok bahan beton bertulang, selalu diupayakan agar
tulangan longitudinal ( tulangan memanjang ) dipasang pada
serat-serat beton yang mengalami tegangan tarik.
21. Langkah Terakhir
Gunakan rumus As total
As total = ρ . b . d
= 0,0058 . 0,417m .
0,340m
= 8,223 . 10-4 m2
= 822,3 mm2
Jadi, dari perhitungan tersebut tulangan pokok yang dipakai adalah ø17 mm
sebanyak 4 batang (4ø17 mm) → (As = 907,92 mm2) di dapat dari tabel
22. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dijelaskan dapat diambil kesimpulan bahwa balok
merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak terkecuali
pada bangunan rumah tinggal sederhana. Balok merupakan bagian struktur yang
fungsinya diantaranya ialah, sebagai pengaku horizontal, pendukung plat, dan bagian
rangka struktur bangunan.
bw = 1/2 h sampai 2/3 h
→ ternyata cukup memadai
As total = ρ . b . d
RUMUS TINGGI BALOK
RUMUS LEBAR BALOK
RUMUS TULANGAN
BALOK