SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
1
Analisa Perhitungan Kontruksi Pengaman Tebing di Desa Terusan
Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari
Riky Irawan
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik , Universitas Batanghari, Jambi
E-mail : Rikyirawan11@yahoo.com
Abstrak
Analisa ini didasarkan karena sering terjadinya erosi tebing sungai Batanghari
terutama di desa terusan kecamatan muara bulian kabupaten batanghari. Oleh
karena itu harus dilakukan penanganan dengan melakukan pembangunan kontruksi
pengaman tebing. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran perancang kontruksi
pengaman tebing untuk memperhitungkan kekuatan kontruksi pengaman tebing
sebagai pengaman tebing sungai tersebut. Untuk merencanakan suatu konstruksi
pengaman tebing perlu dilakukan perhitungan terhadap struktur tebing sungai yang
akan direncanakan disepanjang alur sungai batanghari yang meliputi tekanan tanah
dan stabilitas kontruksi pengaman tebing. Untuk tinggi perencanaan pengaman
tebing ini adalah 7 m. Pada perhitungan dimensi dan penulangan pelat dinding dan
balok mengacu pada SNI 2847 : 2013 dimensi pelat dinding dengan tebal 12 cm,
balok pengikat 25 cm x 40 cm digunakan tulangan pokok 8 Ø 16 mm dan sengkang
tulangan Ø 8 mm – 150 mm . Pada perhitungan pondasi dalam menggunakan
metode data sondir dan diperoleh tiang pancang diameter 30 cm. Stabilitas
kontruksi perkuatan tebing didapatkan factor keamanan yang diperoleh berada
diatas factor keamanan yang telah disyaratkan yaitu 1,53 ≥ 1,50.
Kata Kunci: Perkuatan Tebing, Dimensi, Tiang Pancang dan Stabilitas
Kontruksi
Analysis of Revetmens Construction in Desa Terusan Village Kecamatan
Muara Bulian Kabupaten Batanghari
Riky Irawan
Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Batanghari University,
Jambi
E-mail : Rikyirawan11@yahoo.com
Abstract
This analysis is based on the frequent erosion of Batanghari river cliffs, especially
in sub-district village of Batanghari district. Therefore must be done by handling
the construction of cliff construction. This can not be separated from the role of the
designer of the cliff construction to take into account the strength of the safety of
the cliff as a safety of the river's cliff. To plan a rock cliff construction, it is
necessary to calculate the river bank structure which will be planned along the
batanghari river channel which includes the ground pressure and the stability of the
cliff construction. For high planning this cliff safety is 7 m. In the calculation of
dimensions and reinforcement of wall and beam plates referring to the SNI 2847:
2013 dimension of the wall plate with 12 cm thick, 25 cm x 40 cm binding beam is
used 8 Ø 16 mm principal reinforcement and Ø 8 mm - 150 mm. In the calculation
of the foundation in using data method sondir and obtained piles diameter 30 cm.
The stability of the clarity reinforcement construction obtained the security factor
obtained above the required safety factor that is 1.53 ± 1.50.
Keywords: Revetment, Dimension, Bore Pile and Construction Stability
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Faktor morfologi sungai yang dinamis
sehingga adanya gerakan lateral yang
sering terjadi dan sering minimbulkan erosi
tebing dan longsor, terjadinya arus banjir
pada beberapa daerah yang merupakan
berkembangnya erosi sehingga menambah
hancurnya tebing. Banyak alternatif yang
dapat dilakukan untuk mengatasi salah
satunya dengan merencanakan kontruksi
perkuatan tebing Sungai Batanghari yang
berlokasi di Desa Terusan dengan tujuan
menahan tanah disekelilingnya dan
mencegah terjadinya kelongsoran. Hal ini
tidak dapat dilepaskan dari peran
perancang kontruksi perkuatan tebing
untuk memperhitungkan kekuatan
kontruksi perkuatan tebing sebagai
pengaman tebing sungai tersebut.
Dalam perencanaannya perlu diperhatikan
aspek geoteknik mengenai perencanaan
konstruksi pengamanan tebing tersebut.
Konstruksi perkuatan tebing ini digunakan
untuk menjaga kestabilan tanah dan
mencegah keruntuhan konstruksi akibat
tekanan tanah. Karena itu sangat penting
untuk merencanakan konstruksi perkuatan
tebing dengan baik untuk keamanan dan
kestabilannya demi mencegah hal-hal yang
merugikan.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini adapun batasan-
batasan masalah dari Tugas Akhir “Analisa
Perhitungan Kontruksi Perkuatan Tebing
Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian
Kabupaten Batanghari” adalah sebagai
berikut :
1. Daerah studi adalah Sungai
Batanghari pada proyek pembangunan
Kontruksi Perkuatan Tebing Desa
Terusan Kecamatan Muara Bulian
Kabupaten Batanghari dengan panjang
144 m yang terdiri dari 26 segmen
dimana panjang persegmen 4 m.
Gambar 1.1 Existing Kontruksi
Pengaman Tebing di Desa Terusan
2. Identifikasi klasifikasi tanah
3. Tekanan tanah aktif
4. Perhitungan Konstruksi Pengaman
Tebing.
a. Analisa gaya-gaya dalam pada
strukutur perkuatan tebing
menggunakan
Program SAP 2000 versi 14.
b. Dimensi pelat dinding dan balok
pengikat.
c. Stabilitas kontruksi perkuatan
tebing.
d. Stabilitas lereng.
e. Penulangan pelat dinding dan balok
penginkat mengacu kepada SNI
2847:2013.
f. Pondasi tiang pancang.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah
menambah pengetahuan penulis dibidang
Kontruksi Perkuatan Tebing di Desa
Terusan Kecamatan Muara Bulian
Kabupaten Batanghari yang sudah
dikerjakan dengan cara menganalisa ulang
data-data yang diperoleh.
Adapun tujuannya adalah untuk
mendapatkan detail struktur Kontruksi
Perkuatan Tebing yaitu pelat dinding,
balok pengikat dan kebutuhan pondasi
tiang pancang.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian Kontruksi
Perkuatan Tebing di Desa Terusan
Kecamatan Muara Bulian Kabupaten
Batanghari yaitu :
1. Menerapkan ilmu pengetahuan tentang
kontruksi perkuatan tebing yang
diperoleh dari perkuliahan kedalaman
aspek pekerjaan kontruksi tersebut di
lapangan.
2. Menjadi referensi dalam merencanakan
kontruksi perkuatan tebing untuk
instansi pemerintah maupun swasta
yang terkait serta bisa menjadi
pedoman dan acuan mahasiswa/i prodi
terkait.
LANDASAN TEORI
2.1. Uraian Umum
Perkuatan Tebing/Lereng (revetments)
adalah bangunan yang ditempatkan pada
peermukaan suatu tebing/lereng guna
melindungi suatu tebing alur sungai atau
permukaan lereng tanggul dan secara
kesuluruhan berperan meningkatkan
stabiltas alur sungai atau tubuh tanggul
yang dilindunginya (Suyono Sosrodarsono
dan Masateru Tominaga, 2008). Beberapa
tipe bangunan perkuatan tebing yang cocok
untuk kondisi tebing sungai yang pernah
dibangun dengan hasi yang baik antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Tipe Pondasi Rendah
Tipe ini merupakan tipe yang paling
umum digunakan dan dapat dianggap
sebagai tipe yang standar karena
pelaksanaannya mudah, terutama pada
lokasi yang mudah dikeringkan.
2. Tipe Pondasi Tinggi
Tipe ini dipergunakan pada sungai-
sungai yang sukar dikeringkan, sehingga
pekerjaan penggalian dan pembuatan
pondasi tidak dapat dikerjakan dalam
keadaan kering.
3. Tipe Turap
Dibandingkan kedua tipe diatas, biaya
untuk pembuatan tipe turap lebih tinggi
karena tipe ini hanya digunakan jika sulit
dikerjakan. Perkuatan bangunan
pengaman tebing tipe turap memiliki
beberapa jenis, yaitu :
1. Turap pancang baja (Steel sheet pile)
2. Turap kayu/papan (Wooden plank
hurdle work)
3. Turap beton (Concrete plank hurdle
work)
4. Turap pancang beton (Concrete sheet
pile)
Beberapa jenis pelindung tebing
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Gebalan Rumput
Gebalan rumput sangat umum
dipergunakan sebagai pengamanan tebing
guna melindungi tebing terhadap
hempasan air hujan agar tidak terjadi erosi
atau longsoran dan terhadap arus sungai
agar tidak terjadi gerusan.
2. Bronjong Kawat Silinder
Batu kali yang didapat dari sungai atau
batu belah dapat ditempatkan di atas
permukaan tebing yang akan dilindungi.
Kelebihan dari bronjong kawat silinder
(Wire Cylinder Work) ini adalah
kekasarannya yang tinggi, fleksibel, dapat
dikerjakan dengan cepat dan cukup
ekonomis.
3. Blok Beton
Fungsinya hampir sama dengan
bronjong kawat silinder. Blok-blok beton
tersebut satu dengan lainnya dirangkai
dengan media kawat menjadi hamparan
blok beton yang fleksibel dan menyatu.
4. Pasangan Batu
Pelindung tebing atau lereng dari
pasangan batu biasanya paling murah
dibandingkan dengan jenis pelindung
lainnya. Pasangan batu kosong tanpa
pengikat dan pasangan batu biasa dengan
pengikat dari adukan semen pasir.
5. Pasangan Blok Beton
Pelindung tebing atau lereng dengan
pasangan blok beton ini memiliki 2 jenis
yaitu:
1. Block beton permukaan rata.
2. Block beton Kenchiishi.
6. Perkerasan Dengan Beton
Keuntungan tipe ini adalah tidak terlalu
banyak sambungan, seperti halnya
pasangan batu atau pasangan blok beton,
dimana sambungan adalah merupakan
bagian yang paling lemah. Ada beberapa
jenis tipe perkerasan tebing sungai dengan
beton seperti perkerasan beton rata dan
perkerasan beton berkisi.
2.2. Klasifikasi Tanah Berdasarkan
Data SondirGambar 2.1 Diagram
Gambar 2.1 Klasifikasi Tanah
Didasarkan Pada Hasil Uji Kerucut
Statis (Sondir)
Tabel 2.1 Nilai Kerapatan dan Berat
Volume beberapa jenis tanah (Das, 1985)
Jenis Kerapatan Tanah Nilai Dr γ (T/m³)
Sangat Lepas 0 - 15 1,1 - 1,6
Lepas 15 -50 1,4 - 1,8
Sedang 50 - 70 1,7 - 2,0
Padat 70 -85 1,7 - 2,2
Sanga Padat 85- 100 2,0 - 2,3
2.3. Tekanan Tanah Lateral
Tekanan Tanah Lateral adalah gaya
yang ditimbulkan oleh akibat dorongan
tanah dibelakang struktur penahan tanah.
Besarnya tekanan lateral sangat
dipengaruhi oleh perubahan letak
(displacement) dari dinding penahan dan
sifat-sifat tanahnya. (Hary Cristady
Hardiyatmo, 2007)
Koefisien tekanan tanah aktif menurut
Rankine adalah :
K𝑎 = tan² (45 -
𝜑
2
)
Koefisien tekanan tanah pasif menurut
Rankine adalah :
K𝑝 = tan² (45 +
𝜑
2
)
Untuk kedudukan aktif Rankine,
tekanan tanah aktif (P𝑎) dan tekanan tanah
pasif (P𝑝) pada dinding penahan tanah
pada sembarang kedalaman dapat
dinyatakan dengan:
P𝑎 =
1
2
Ka γ H²
Pp =
1
2
Kp γ H²
Besarnya tekanan tanah aktif dan pasif total
pada dinding penahan setinggi H, dengan
tanah urug berupa kohesif, dinyatakan :
P𝑎 =
1
2
Ka γ H² - 2cH√𝐾𝑎
Pp =
1
2
Kp γ H² + 2cH√𝐾𝑝
Gs =
γd (1+e)
γw
γd =
𝐺𝑠 γw
1+𝑒
γsat =
(Gs+e)γw
1+e
Dengan,
P𝑎 = tekanan tanah aktif total (kN/m)
Pp = teakanan tanah pasif total (kN/m)
H = tinggi dinding penahan tanah (m)
γ = berat volume tanah (kN/m³)
c = kohesi (kN/m²)
α = sudut kemiringan dinding penahan
Gs = berat jenis spesifik
γd = berat volume kering tanah
(kN/m³)
γsat = berat volume tanah jenuh air
(kN/m³)
γw = berat volume air (kN/m³)
e = angka pori
2.4. Beton Bertulang
Menurut SNI-2847-2013 Beton
(Concrete) adalah campuran semen
portland atau semen hidrolis lainnya,
agregat halus, agregat kasar dan air dengan
atau tanpa bahan campuran tambahan
(Admixturs). Selanjutnya, beton bertulang
adalah beton struktural yang ditulangi
dengan tidak kurang dari jumlah baja
prategang ataupun tulangan non-prategang
minimum yang ditetapkan dengan
ketentuan tertentu.
2.4.1. Pembebanan
Berdasarkan SNI 2847:2013 apabila
tekanan tanah lateral H disertakan dalam
kombinasi beban dengan faktor beban
sesuai dengan :
1. Bila H bekerja sendirian atau
menambah pada pengaruh beban
lainnya, harus disertakan dengan
faktor beban sebesar 1,6
2. Bila pengaruh H permanen dan
melawan pengaruh beban lainnya,
harus disertakan dengan faktor
beban sebesar 0,9
3. Bila pengaruh H tidak permanen
tetapi bila ada, melawan pengaruh
beban lainnya, H tidak boleh
disertakan
Perhitungan beton bertulang
menggunakan metode SNI-2847-2013,
dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
1. Pelat Dinding
Perhitungan dimensi pelat
β =
Lny
Lnx
hmin =
𝐿𝑛 [ 0,8+
𝑓𝑦
1500
]
36+9 𝛽
hmax =
𝐿𝑛 [ 0,8+
𝑓𝑦
1500
]
36
Perhitungan penulangan pelat
Mn =
Mu
∅
Rn =
Mn
b .d2
m =
fy
0,85 . f’c
min = max =
1,4
fy
atau
√f’c
4 . fy
 perlu=
1
m
(1 − √1 −
2 . m .Rn
fy
)
 b =(
0,85 . f′c
fy
) . β1. (
600
600+fy
)
 max = 0,75 . b
Perhitungan tulangan arah vertikal
As perlu =  . b . d
Digunakan Tul. Pokok
As tul =
2.π . ∅2
4
Jarak antar tulangan:
s =
A Tul . b
As perlu
As pakai =
As Tul . b
S pakai
Keterangan:
hmin = tebal minimum pelat (mm)
hmax= tebal maksimum pelat (mm)
Fc’ = mutu beton (MPa)
Fy = mutu baja (MPa)
ρ = rasio tulangan
b = lebar muka tekanan komponen
struktur (mm)
d = jarak dari serat tekan terjauh ke
pusat tulangan tarik (mm)
As = luas tulangan tarik (mm²)
s = jarak antar tulangan (mm)
Rn = koefisien lawan untuk
perencanaan kekuatan
m = pernbandingan tegangan
2. Balok
Perhitungan dimensi balok
h min = L/16
b = ½ h
Perhitungan penulangan balok
Tulangan Pokok
Ru =
Mu
∅. b .d2
 perlu=
0,85 . f'c
fy
(1-√1-
2 . Ru
0,85 . f'c . ∅
)
min = max =
1,4
fy
atau
√f’c
4 . fy
 b = (
0,85 . f′c
fy
). β1 . (
600
600+fy
)
 max = 0,75 . b
As =  . b . d
n =
As
A.tul
Tulangan sengkang
Vc = 0,17 λ √f′c . b . d
Vs =
Vu
∅
– Vc
Vs < 0,66 √f′c . b . d
Vs < 0,66 √f′c . b . d, jika tidak maka
redesain dimensi penampang diperbesar.
Av =
75 √f′c
1200
b.S
fy
s =
Av . fy . d
Vs
Vs > 0,33 √f′c . b . d
Vs > 0,33 √f′c . b . d, jika ya maka s maks
adalah nilai terkecil antara d/4 atau 300mm
dan jika tidak maka s maks adalah nilai
terkecil antara d/2 atau 600 mm.
Keterangan:
h = tebal balok (mm)
b = lebar muka tekanan komponen
struktur (mm)
d = tinngi efektif (mm)
As = luas tulangan tarik (mm²)
s = jarak antar tulangan (mm)
Vu = Gaya geser terfaktor pada
penampang (N)
Ru = koefisien tahanan penampang
Vc = kekuatan geser nominal yang
disediakan oleh beton (N)
Vs = kekuatan geser yang ditahan oleh
begel (N)
Av = luas tulangan sengkang (mm²)
2.5. Pondasi Dalam
Kapasitas daya dukung pondasi tiang
(Qu):
Qu = (qc . Ap) + (JHL . Θi)
Daya dukung yang diizinkan (Qa) :
Qa = Qu / SF
Keterangan:
Qu = kapasitas daya dukung batas beban
pondasi (kg)
Qa = kapasitas daya dukung yang diizinkan
pondasi (kg)
qc = nilai tahanan ujung dari data sondir
(kg/cm)
Ap = luas penampang ujung tiang (cm2
)
JHL = jumlah hambatan lekat dari data
sondir hingga ujung tiang (kg/cm)
Θi = keliling tiang (cm)
SF =faktor keamanan yang dianjurkan
apabila tidak ada data pengujian
selain data sondir dengan mengambil
faktor keamanan antara 10 hingga
15.
2.6. Stabilitas Perkuatan Tebing
Gaya-gaya yang bekerja anatara lain:
1. Akibat Berat Sendiri
Gambar 2.2 Ilustrasi Beban Akibat
Berat Sendiri
2. Akibat Tekanan Tanah Aktif
Gambar 2.3 Ilustrasi Beban Akibat
Tekanan Tanah
Kontrol terhadap guling
SFguling =
Mt
Mg
≥ 1,5
Keterangan :
Mt = momen penahan (kNm)
Mg = momen pendorong (kNm)
γb = berat volume beton betulang
(kN/m³)
W1
W2
W3
W4
W5
W6
W7
W8
W9
W10
W11
W12
W13
W14
W15
0
L15
L14
L13
L12
L11
L10
L9
L8
L7
L6
L5
L4
L3
L2
L1
Pa2
Pa4
Pa1
Pa3
h1
h2
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Kajian
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini
digunakan sebagai kajian objek analisis
adalah Kontruksi Pengaman Tebing di
Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian
Kabupaten Batanghari dengan beton dan
menggunakan tiang pancang dengan
panjang 144 m yang terbagi dalam bentang
persegmen 4 m.
3.2. Lokasi Studi
Lokasi pengkajian studi dihilir
sungai Batanghari yaitu tepatnya di Desa
Terusan Kecamatan Muara Bulian
Kabupaten Batanghari, ±71 Km dari Kota
Jambi ke Lokasi.
Gambar 3.1. Peta Kabupaten
Batanghari
3.4. Metode Pengumpulan Data
Adapun hal-hal yang diperhatikan
dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut :
1. Jenis data
2. Sumber data
3.5. Metode Pembahasan
Dari semua data yang diperoleh
penulis mendapatkan data yang cukup
untuk meninjau ulang perhitungan
Kontruksi Pengaman Tebing Sungai
Batanghari di Desa Terusan Kecamatan
Muara Bulian Kabupaten Batanghari.
Adapun Diagram Alir Penelitian adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.2. Diagram Alir Proses
Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tekanan Tanah Aktif
Untuk Tekanan tanah aktif diketahui
data tanah sebagai berikut :
1. Berat Volume Tanah (γ)
= 15,70 kN/m³
2. Berat Volume Kering Tanah (γd)
= 14,50 kN/m³
3. Berat Volume Air (γw) = 9,81 kN/m³
4. Sudut Geser tanah (𝜙) = 26,03°
5. Kohesi (c) = 8,17kN/m²
K𝑎 = tan² (45 -
𝜙
2
)
K𝑎 = tan² (45 -
26,03
2
) = 0,41
γd =
𝐺𝑠 γw
1+𝑒
γd (1+e)= Gs γw
Gs =
γd (1+e)
γw
=
14,50 (1+0,6)
9,81
= 2,36
γsat =
(Gs+e)γw
1+e
=
(2,36+0,6)9,81
1+0,6
= 18,18 kN/m³
P𝑎 1 = Ka γ h1² - 2 c h1 √𝐾𝑎
= 0,41 x 15,70 x 3,5² – 2 x 8,17 x
3,5 √0,41 = 42,11 kN
P𝑎 2 =
1
2
Ka γ h1² - 2 c h1 √𝐾𝑎
=
1
2
x 0,41 x 15,70 x 3,5² – 2 x 8,17
x 3,5 √0,41 =2,76 kN/m
P𝑎 3 = Ka γsat h2² - 2 c h2 √𝐾𝑎
=0,41 x 18,18 x 3,5² – 2 x 8,17 x
3,5 √0,41 = 54,54 kN/m
P𝑎 4 =
1
2
Ka γsat h2² - 2 c h2 √𝐾𝑎
=
1
2
x 0,41 x 18,18 x 3,5² – 2 x
8,17 x 3,5 √0,41 = 8,98 kN/m
4.2. Perhitungan Stabilitas Kontruksi
Pengaman Tebing
Tabel 4.1 Perhitungan Momen Akibat Berat
Sendiri
Beban
Gaya
(kN)
Jarak
(m)
Momen
(kN m)
W1 2,35 10,375 24,43
W2 1,41 9,75 13,77
W3 2,35 9,375 22,07
W4 6,71 9,143 61,36
W5 2,35 7,5 17,66
W6 6,71 6,59 44,22
W7 2,94 5,625 16,56
W8 1,41 5,25 7,42
W9 2,94 4,875 14,35
W10 6,71 4,643 31,16
W11 2,35 3 7,06
W12 6,71 2,09 14,03
W13 2,35 1,125 2,65
W14 1,41 0,75 1,06
W15 4,71 0,25 1,18
Total 278,97
Tabel 4.2 Perhitungan Momen Akibat
Tekanan Tanah
Beban
Gaya
(kN)
Jarak
Momen
(m)
Momen
(kNm)
V H V H
Pa1 42,11 1,75 73,69
Pa2 2,76 1,17 3,22
Pa3 54,54 1,75 95,45
Pa4 8,98 1,17 10,48
Total 182,83
Kontrol terhadap guling
SFguling =
Mt
Mg
≥ 1,5
=
278,97
182,82
≥ 1,5
= 1,53 ≥ 1,5.....Aman
4.3. Perhitungan Penulangan
1. Pelat Dinding
Data-data untuk perhitungan :
h = 120 mm
Fc’ = 19,3 MPa
γb = 2400 kg/m³
= 23,536 kN/m³
β1 = 0,85
Fy = 240 MPa
Es = 200.000 MPa
Mu = 9,7 kNm x 106
= 9.700.000 Nmm
∅ = 0,90
cc = 40 mm
Perhitungan penulangan
Tul. Vertikal = 10 mm
Tul. Horizontal = 8 mm
d = h – cc – (
1
2
Dtul)
= 120 – 40 - (
1
2
x 10) = 75 mm
Mn =
Mu
∅
=
9.700.000
0,9
= 10.777.777,78 Nmm
Rn =
Mn
b . d2
=
10.777.777,78
1000 .752
= 1,91605
m =
Fy
0,85 . Fc'
=
240
0,85 . 25
= 14,62929
` =
1,4
fy
=
1,4
240
=
0,00583
min = max
=
√f’c
4 . fy
=
√19,3
4 . 240
=
0,00458
Jadi,  min = 0,00583
 perlu=
1
m
(1 − √1 −
2 . m .Rn
fy
)
=
1
14,62929
(1-
√1-
2 . 14,62929 . 1,91605
240
)
= 0,00851
 b =(
0,85 . f′c
fy
) . β1. (
600
600+fy
)
= (
0,85 .25
240
) . 0,85 . (
600
600+240
)
= 0,04150
 max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,04150
= 0,03113
 min <  perlu <  max
 pakai = 0,00851
Perhitungan tulangan arah vertikal
b = 1000 mm
As perlu =  . b . d
= 0,00851. 1000 . 75
= 638.25 mm2
Digunakan Tul. Pokok D10 mm
As tul =
2.π . ∅2
4
=
2.π .102
4
= 157,08 mm2
Jarak antar tulangan:
s =
A Tul . b
As perlu
=
157,08 . 1000
638.25
= 246,11 mm
s pakai = 200 mm
As pakai =
As Tul . b
S pakai
=
157,08 .1000
200
= 785,40 mm2
As pakai > As perlu.....oke
Perhitungan tulangan arah horizontal
b = 1000 mm
As perlu =  . b . d
= 0,00851. 1000 . 75
= 638.25 mm2
Digunakan Tul. Pembagi D 8 mm
As tul =
2.π . ∅2
4
=
2.π .82
4
= 100,53 mm2
Jarak antar tulangan:
s =
A Tul . b
As perlu
=
100,53 . 1000
638.25
= 157,51 mm
s pakai = 150 mm
As pakai =
As Tul . b
s pakai
=
177,54 .1000
150
= 670,21 mm2
As pakai > As perlu.....oke
Gambar 4.1 Gambar Detail Tulangan
Pelat Dinding
2. Balok
1. Balok 25 mm x 40 mm
Data-data perhitungan
B = 250 mm
h = 400 mm
Fc’ = 19,3 MPa
Fy = 345 MPa
cc = 75 mm
β1 = 0,85
∅ = 0,90
Perhitungan penulangan
Digunakan tulangan pokok D 16 mm dan
tulangan sengkang D 8 mm
Ø 8 - 150 mm
Ø 8 - 150 mm
Ø10-200mm
Ø10-200mm
Ø 8 - 150 mm
Ø 10 - 200 mm
Potongan A-A
120
d = h – cc –
1
2
Dp – Ds
= 400 – 75 –
1
2
16 – 8
= 309 mm
Mu = 60,20 kN.m x 106
= 60.200.000 N.mm
Ru =
Mu
∅. b .d2
=
60.200.000
0,9 . 250 . 3092
= 2,80219
 perlu =
0,85 . f'c
fy
(1-√1-
2 . Ru
0,85 . f'c . ∅
)
=
0,85 . 19,3
345
(1-√1-
2 . 2,80219
0,85 . 19,3 . 0,90
)
= 0,00897
=
1,4
fy
=
1,4
345
= 0,00406
 min = max
=
√f’c
4 . fy
=
√19,3
4 . 345
= 0,00318
 min = 0,00406
 b = (
0,85 . f′c
fy
) . β1 . (
600
600+fy
)
= (
0,85 . 19,3
345
) . 0,85 . (
600
600+345
)
= 0,02566
 max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,02566
= 0,01925
 min <  perlu <  max
 = 0,00897
Maka :
As =  . b . d
= 0,00897. 250 . 309
= 692,93250 mm2
Dipakai Tulangan Pokok D16 mm
A.tul = ¼ 𝜋 D2
= ¼ . 𝜋 162
= 201,062 mm2
n =
As
A.tul
=
692.93250
201,062
= 3,45 ≈ 4
Maka, digunakan tulangan sebanyak 4
buah
As pakai = 4 . A.Tul
= 4 . 201,062
= 804,24772 mm2
As pakai > As Minimum.....Oke
Digunakan tulangan extra 2 D 16 mm
Tulangan sengkang
Digunakan tulangan sengkang D 8 mm
Fy = 240 MPa
∅ = 0,75
λ = 1
Vu =107,87 kN x 103
= 107870 N
Vc = 0,17 λ √f′c . b . d
= 0,17 . 1 √19,3 . 250. 309
= 57693,39074 N
Vs =
Vu
∅
– Vc
=
107870
0,75
– 57693,39074
= 86133,27592 N
Vs < 0,66 √f′c . b . d
86133,27592 < 0,66 √19,3 . 250 . 309
86133,27592 < 223986,10524.....ya
∅Vc = 0,75. 57693,39074
= 43270,04306 N
Vu ≥ ∅Vc.....ya
Av =
75 √f′c
1200
b.S
fy
, dengan S = 1000 mm
Av =
75 √19,3
1200
250. 1000
240
= 286,0141mm2
s =
Av . fy . d
Vs
=
100,530 . 240 . 309
86133,27592
= 246,26 mm
Vs > 0,33 √f′c . b . d
86133,27592 > 0,33 √19,3 . 250. 309
86133,27592 > 111399.05262.....tidak
Maka, s maks adalah nilai terkecil antara
d/2 atau 600 mm
Jadi,
s maks = d/2
= 309/2
= 154,5 mm
s ≤ s maks.....tidak
Maka, s = s maks
s pakai = 150 mm
s pakai < s maks
Gambar 4.2 Gambar Detail Tulangan
Balok 250 X 400
4.4. Perencanaan Pondasi Dalam
Perhitungan kapasitas daya dukung
tiang dengan metode Meyerhoff pada data
sondir (CPT) adalah sebagai berikut :
1. qc = 150 kg/cm
2. JHL = 400,34 kg/cm
Tiang pancang yang digunakan
1. Ø 30 cm
-Ap = 1/4 .π.D2
/4.π 302
.= 706,86 cm2
-Θi = π . D = π . 30 = 94,25 cm
Adapun beban yang bekerja :
1.Balok pile cap= 0,5 x 0,4 x 4m x 2400
kg/m³ = 1920 kg
2.Berat air = 0,5 m x 4 m x 7 m x 1000
kg/m³= 14.000 kg
Wt = 1.920 kg + 14.000 kg = 15.920 kg
Kapasitas daya dukung pondasi tiang
tunggal (Qu) :
Qu = (qc . Ap) + (JHL . Θi )
= ( 150 . 962,5) + (1400,34. 94,25)
= 23.8007,46 kg
Kapasitas daya dukung ijin pondasi (Qa) :
Qa =
Qu
15
=
23.8007,46
15
= 15.867,16 kg
n =
Wtotal
Qijin
=
15.920
15.867,16
= 1,00
Digunakan tiang pancang D 30 cm
sebanyak 3 buah dengan jarak 2 m.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Keimpulan
Berdasarkan pembahasan dan
pengolahan data, maka penulisan Tugas
Akhir ini memperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan data sondir yang dikelolah
maka data pada kedalaman 0 – 9,8 m
merupakan tanah yang berjenis tanah
lempung dengan NSPT 2,63, sudut
geser 26,03 °, 18,7 kN/m2
dan berat
volume tanah 15,7 kN/m3
. Kemudian
pada kedalaman 9,8 – 12,6 m
merupakan tanah yang berjenis tanah
berpasir dengan NSPT 18,06, sudut
geser 40,64 °, kohesi 0,33 kg/cm2
atau
32,4 kN/m2
dan berat volume tanah 19,6
kN/m3
.
2. Desain dan penulangan kontruksi
perkuatan tebing diperoleh :
a. Pelat dinding tebal 120 mm dengan
selimut beton 40 mm, detail tulangan
vertikal menggunakan tulangan Ø10
mm – 200 mm sedangkan tulangan
horizontal menggunakan tulangan
Ø8 mm – 150 mm.
b. Balok 25 cm x 40 cm dengan selimut
beton 75 mm, detail tulangan pokok
menggunakan tulangan 8 Ø16 mm,
tulangan extra menggunakan
tulangan 2 Ø16 mm dan tulangan
sengkang menggunakan tulangan Ø8
mm – 150 mm.
c. Tiang pancang pipa baja Ø 30 cm
pada bentang 400 cm digunakan
sebanyak 3 buah dengan jarak 2 m
dan tiang pancang pipa baja Ø 10 cm
pada bentang 400 cm digunakan
sebanyak 3 buah dengan jarak 2 m.
3. Berdasarkan perhitungan stabilitas
kontruksi perkuatan tebing, faktor
keamanan terhadap stabilitas guling
melebihi faktor keamanan yang
disyaratkan yaitu 1,53 ≥ 1,5 sehingga
dimensi kontruksi perkuatan tebing
dikatagorikan aman.
4. Berdasarkan perhitungan stabilitas
lereng, faktor keamanan terhadap
stabilitas guling melebihi faktor
keamanan yang disyaratkan yaitu 1,56 ≥
1,5, sehingga stabilitas lereng
dikatagorikan aman.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis
berdasarka pembahasan dan pengolahan
data yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk pengujian data tanah
dilapangan sebaiknya juga melakukan
uji handboring sehingga hasil data
tanah yang diperoleh lebih akurat.
2. Sebaiknya perencanaan beton
bertulang pada kontruksi perkuatan
tebing mengacu kepada SNI terbaru
seperti SNI 2847:2013.
3. Perlu dilakukan evaluasi kembali
perencanaan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Jambi Bidang Sumber
Daya Air mengenai pembangunan
Kontruksi Perkuatan Tebing Sungai
Batanghari Desa Terusan Kecamatan
Muara Bulian Kabupaten Batanghari
agar lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Hakam, Abdul. 2008. Rekayasa
Pondasi.Padang : CV. Bintang
Grafika
Hardiyatmo, Hary Cristady. 2010.
Analisisdan Perancangan PondasiII.
Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Hardiyatmo, Hary Cristady. 2014.
Mekanika Tanah 2. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Hatmoko, John Tri. 2016. Dinamika Tanah
dan Liquefaction. Yogyakarta :
Cahaya Atma Pusaka
M. Das, Braja. 1993. Mekanika Tanah Jilid
2. Jakarta : Erlangga
Sosilo, Budi. 1989. Mekanika Tanah Edisi
Keempat. Jakarta : Erlangga
Sosrodarsono, Suryono dan Tominaga,
Masateru. 2008. “Perbaikan dan
Pengaturan Sungai”. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita
Jurnal 2

More Related Content

What's hot

Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Edi Supriyanto
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
DedyEko4
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
heny novi
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
heny novi
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Isya Ansyari
 

What's hot (20)

2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
 
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
Implikasi peraturan rsni3 03 1726 201x terhadap perencanaan struktur bangunan...
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
Paper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowonganPaper geoteknik terowongan
Paper geoteknik terowongan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)
 
Sni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempaSni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempa
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANMETODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
 
Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
 
98 107-1-pb
98 107-1-pb98 107-1-pb
98 107-1-pb
 
Geotextile muzaki
Geotextile muzakiGeotextile muzaki
Geotextile muzaki
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Divisi 1 des 2010 r3 sec dan aspek
Divisi 1   des 2010 r3 sec dan aspekDivisi 1   des 2010 r3 sec dan aspek
Divisi 1 des 2010 r3 sec dan aspek
 
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturPerhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lentur
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
 

Similar to Jurnal 2

140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
Irfan Ibrahim
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
CandraSartiko
 
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.pptfdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
Alrifqi3
 

Similar to Jurnal 2 (20)

Bengkel beton
Bengkel betonBengkel beton
Bengkel beton
 
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-uruganMateri ii-tipe-bendungan-urugan
Materi ii-tipe-bendungan-urugan
 
PPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptxPPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptx
 
5. BANTALAN REL DAN BALAS.pptx
5. BANTALAN REL DAN BALAS.pptx5. BANTALAN REL DAN BALAS.pptx
5. BANTALAN REL DAN BALAS.pptx
 
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
 
05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
BAB 2.PDF
BAB 2.PDFBAB 2.PDF
BAB 2.PDF
 
Dinding Penahan Tanah.pptx
Dinding Penahan Tanah.pptxDinding Penahan Tanah.pptx
Dinding Penahan Tanah.pptx
 
Presentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KPPresentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KP
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
 
Jurnal 1.pdf
Jurnal 1.pdfJurnal 1.pdf
Jurnal 1.pdf
 
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.pptfdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
fdokumen.com_minggu-9-kemampuan-layanan.ppt
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
 
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
Jasa Arsitek dan Kontraktor Klaten Berstandar SNI Murah dan Berkualitas PT Dl...
 
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
 
8. pemecah gelombang
8. pemecah gelombang8. pemecah gelombang
8. pemecah gelombang
 
2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding
 
Struktur jembatan
Struktur jembatanStruktur jembatan
Struktur jembatan
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxErosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) Samarinda
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
arisvanrush
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
HeriGeologist
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Obat Aborsi Jakarta ( Ampuh _ No. 1 ) Kandungan Jakarta
 

Recently uploaded (15)

Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
 

Jurnal 2

  • 1. 1 Analisa Perhitungan Kontruksi Pengaman Tebing di Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari Riky Irawan Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik , Universitas Batanghari, Jambi E-mail : Rikyirawan11@yahoo.com Abstrak Analisa ini didasarkan karena sering terjadinya erosi tebing sungai Batanghari terutama di desa terusan kecamatan muara bulian kabupaten batanghari. Oleh karena itu harus dilakukan penanganan dengan melakukan pembangunan kontruksi pengaman tebing. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran perancang kontruksi pengaman tebing untuk memperhitungkan kekuatan kontruksi pengaman tebing sebagai pengaman tebing sungai tersebut. Untuk merencanakan suatu konstruksi pengaman tebing perlu dilakukan perhitungan terhadap struktur tebing sungai yang akan direncanakan disepanjang alur sungai batanghari yang meliputi tekanan tanah dan stabilitas kontruksi pengaman tebing. Untuk tinggi perencanaan pengaman tebing ini adalah 7 m. Pada perhitungan dimensi dan penulangan pelat dinding dan balok mengacu pada SNI 2847 : 2013 dimensi pelat dinding dengan tebal 12 cm, balok pengikat 25 cm x 40 cm digunakan tulangan pokok 8 Ø 16 mm dan sengkang tulangan Ø 8 mm – 150 mm . Pada perhitungan pondasi dalam menggunakan metode data sondir dan diperoleh tiang pancang diameter 30 cm. Stabilitas kontruksi perkuatan tebing didapatkan factor keamanan yang diperoleh berada diatas factor keamanan yang telah disyaratkan yaitu 1,53 ≥ 1,50. Kata Kunci: Perkuatan Tebing, Dimensi, Tiang Pancang dan Stabilitas Kontruksi
  • 2. Analysis of Revetmens Construction in Desa Terusan Village Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari Riky Irawan Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Batanghari University, Jambi E-mail : Rikyirawan11@yahoo.com Abstract This analysis is based on the frequent erosion of Batanghari river cliffs, especially in sub-district village of Batanghari district. Therefore must be done by handling the construction of cliff construction. This can not be separated from the role of the designer of the cliff construction to take into account the strength of the safety of the cliff as a safety of the river's cliff. To plan a rock cliff construction, it is necessary to calculate the river bank structure which will be planned along the batanghari river channel which includes the ground pressure and the stability of the cliff construction. For high planning this cliff safety is 7 m. In the calculation of dimensions and reinforcement of wall and beam plates referring to the SNI 2847: 2013 dimension of the wall plate with 12 cm thick, 25 cm x 40 cm binding beam is used 8 Ø 16 mm principal reinforcement and Ø 8 mm - 150 mm. In the calculation of the foundation in using data method sondir and obtained piles diameter 30 cm. The stability of the clarity reinforcement construction obtained the security factor obtained above the required safety factor that is 1.53 ± 1.50. Keywords: Revetment, Dimension, Bore Pile and Construction Stability
  • 3. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Faktor morfologi sungai yang dinamis sehingga adanya gerakan lateral yang sering terjadi dan sering minimbulkan erosi tebing dan longsor, terjadinya arus banjir pada beberapa daerah yang merupakan berkembangnya erosi sehingga menambah hancurnya tebing. Banyak alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi salah satunya dengan merencanakan kontruksi perkuatan tebing Sungai Batanghari yang berlokasi di Desa Terusan dengan tujuan menahan tanah disekelilingnya dan mencegah terjadinya kelongsoran. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran perancang kontruksi perkuatan tebing untuk memperhitungkan kekuatan kontruksi perkuatan tebing sebagai pengaman tebing sungai tersebut. Dalam perencanaannya perlu diperhatikan aspek geoteknik mengenai perencanaan konstruksi pengamanan tebing tersebut. Konstruksi perkuatan tebing ini digunakan untuk menjaga kestabilan tanah dan mencegah keruntuhan konstruksi akibat tekanan tanah. Karena itu sangat penting untuk merencanakan konstruksi perkuatan tebing dengan baik untuk keamanan dan kestabilannya demi mencegah hal-hal yang merugikan. 1.2. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini adapun batasan- batasan masalah dari Tugas Akhir “Analisa Perhitungan Kontruksi Perkuatan Tebing Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari” adalah sebagai berikut : 1. Daerah studi adalah Sungai Batanghari pada proyek pembangunan Kontruksi Perkuatan Tebing Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari dengan panjang 144 m yang terdiri dari 26 segmen dimana panjang persegmen 4 m. Gambar 1.1 Existing Kontruksi Pengaman Tebing di Desa Terusan 2. Identifikasi klasifikasi tanah 3. Tekanan tanah aktif 4. Perhitungan Konstruksi Pengaman Tebing. a. Analisa gaya-gaya dalam pada strukutur perkuatan tebing menggunakan Program SAP 2000 versi 14. b. Dimensi pelat dinding dan balok pengikat. c. Stabilitas kontruksi perkuatan tebing. d. Stabilitas lereng. e. Penulangan pelat dinding dan balok penginkat mengacu kepada SNI 2847:2013. f. Pondasi tiang pancang. 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah menambah pengetahuan penulis dibidang Kontruksi Perkuatan Tebing di Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari yang sudah dikerjakan dengan cara menganalisa ulang data-data yang diperoleh. Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan detail struktur Kontruksi Perkuatan Tebing yaitu pelat dinding, balok pengikat dan kebutuhan pondasi tiang pancang.
  • 4. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian Kontruksi Perkuatan Tebing di Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari yaitu : 1. Menerapkan ilmu pengetahuan tentang kontruksi perkuatan tebing yang diperoleh dari perkuliahan kedalaman aspek pekerjaan kontruksi tersebut di lapangan. 2. Menjadi referensi dalam merencanakan kontruksi perkuatan tebing untuk instansi pemerintah maupun swasta yang terkait serta bisa menjadi pedoman dan acuan mahasiswa/i prodi terkait. LANDASAN TEORI 2.1. Uraian Umum Perkuatan Tebing/Lereng (revetments) adalah bangunan yang ditempatkan pada peermukaan suatu tebing/lereng guna melindungi suatu tebing alur sungai atau permukaan lereng tanggul dan secara kesuluruhan berperan meningkatkan stabiltas alur sungai atau tubuh tanggul yang dilindunginya (Suyono Sosrodarsono dan Masateru Tominaga, 2008). Beberapa tipe bangunan perkuatan tebing yang cocok untuk kondisi tebing sungai yang pernah dibangun dengan hasi yang baik antara lain adalah sebagai berikut : 1. Tipe Pondasi Rendah Tipe ini merupakan tipe yang paling umum digunakan dan dapat dianggap sebagai tipe yang standar karena pelaksanaannya mudah, terutama pada lokasi yang mudah dikeringkan. 2. Tipe Pondasi Tinggi Tipe ini dipergunakan pada sungai- sungai yang sukar dikeringkan, sehingga pekerjaan penggalian dan pembuatan pondasi tidak dapat dikerjakan dalam keadaan kering. 3. Tipe Turap Dibandingkan kedua tipe diatas, biaya untuk pembuatan tipe turap lebih tinggi karena tipe ini hanya digunakan jika sulit dikerjakan. Perkuatan bangunan pengaman tebing tipe turap memiliki beberapa jenis, yaitu : 1. Turap pancang baja (Steel sheet pile) 2. Turap kayu/papan (Wooden plank hurdle work) 3. Turap beton (Concrete plank hurdle work) 4. Turap pancang beton (Concrete sheet pile) Beberapa jenis pelindung tebing diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Gebalan Rumput Gebalan rumput sangat umum dipergunakan sebagai pengamanan tebing guna melindungi tebing terhadap hempasan air hujan agar tidak terjadi erosi atau longsoran dan terhadap arus sungai agar tidak terjadi gerusan. 2. Bronjong Kawat Silinder Batu kali yang didapat dari sungai atau batu belah dapat ditempatkan di atas permukaan tebing yang akan dilindungi. Kelebihan dari bronjong kawat silinder (Wire Cylinder Work) ini adalah kekasarannya yang tinggi, fleksibel, dapat dikerjakan dengan cepat dan cukup ekonomis. 3. Blok Beton Fungsinya hampir sama dengan bronjong kawat silinder. Blok-blok beton tersebut satu dengan lainnya dirangkai dengan media kawat menjadi hamparan blok beton yang fleksibel dan menyatu. 4. Pasangan Batu Pelindung tebing atau lereng dari pasangan batu biasanya paling murah dibandingkan dengan jenis pelindung lainnya. Pasangan batu kosong tanpa pengikat dan pasangan batu biasa dengan pengikat dari adukan semen pasir. 5. Pasangan Blok Beton Pelindung tebing atau lereng dengan pasangan blok beton ini memiliki 2 jenis yaitu: 1. Block beton permukaan rata. 2. Block beton Kenchiishi.
  • 5. 6. Perkerasan Dengan Beton Keuntungan tipe ini adalah tidak terlalu banyak sambungan, seperti halnya pasangan batu atau pasangan blok beton, dimana sambungan adalah merupakan bagian yang paling lemah. Ada beberapa jenis tipe perkerasan tebing sungai dengan beton seperti perkerasan beton rata dan perkerasan beton berkisi. 2.2. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Data SondirGambar 2.1 Diagram Gambar 2.1 Klasifikasi Tanah Didasarkan Pada Hasil Uji Kerucut Statis (Sondir) Tabel 2.1 Nilai Kerapatan dan Berat Volume beberapa jenis tanah (Das, 1985) Jenis Kerapatan Tanah Nilai Dr γ (T/m³) Sangat Lepas 0 - 15 1,1 - 1,6 Lepas 15 -50 1,4 - 1,8 Sedang 50 - 70 1,7 - 2,0 Padat 70 -85 1,7 - 2,2 Sanga Padat 85- 100 2,0 - 2,3 2.3. Tekanan Tanah Lateral Tekanan Tanah Lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah dibelakang struktur penahan tanah. Besarnya tekanan lateral sangat dipengaruhi oleh perubahan letak (displacement) dari dinding penahan dan sifat-sifat tanahnya. (Hary Cristady Hardiyatmo, 2007) Koefisien tekanan tanah aktif menurut Rankine adalah : K𝑎 = tan² (45 - 𝜑 2 ) Koefisien tekanan tanah pasif menurut Rankine adalah : K𝑝 = tan² (45 + 𝜑 2 ) Untuk kedudukan aktif Rankine, tekanan tanah aktif (P𝑎) dan tekanan tanah pasif (P𝑝) pada dinding penahan tanah pada sembarang kedalaman dapat dinyatakan dengan: P𝑎 = 1 2 Ka γ H² Pp = 1 2 Kp γ H² Besarnya tekanan tanah aktif dan pasif total pada dinding penahan setinggi H, dengan tanah urug berupa kohesif, dinyatakan : P𝑎 = 1 2 Ka γ H² - 2cH√𝐾𝑎 Pp = 1 2 Kp γ H² + 2cH√𝐾𝑝 Gs = γd (1+e) γw γd = 𝐺𝑠 γw 1+𝑒 γsat = (Gs+e)γw 1+e Dengan, P𝑎 = tekanan tanah aktif total (kN/m) Pp = teakanan tanah pasif total (kN/m) H = tinggi dinding penahan tanah (m) γ = berat volume tanah (kN/m³) c = kohesi (kN/m²) α = sudut kemiringan dinding penahan Gs = berat jenis spesifik γd = berat volume kering tanah (kN/m³) γsat = berat volume tanah jenuh air (kN/m³) γw = berat volume air (kN/m³) e = angka pori 2.4. Beton Bertulang Menurut SNI-2847-2013 Beton (Concrete) adalah campuran semen portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan
  • 6. (Admixturs). Selanjutnya, beton bertulang adalah beton struktural yang ditulangi dengan tidak kurang dari jumlah baja prategang ataupun tulangan non-prategang minimum yang ditetapkan dengan ketentuan tertentu. 2.4.1. Pembebanan Berdasarkan SNI 2847:2013 apabila tekanan tanah lateral H disertakan dalam kombinasi beban dengan faktor beban sesuai dengan : 1. Bila H bekerja sendirian atau menambah pada pengaruh beban lainnya, harus disertakan dengan faktor beban sebesar 1,6 2. Bila pengaruh H permanen dan melawan pengaruh beban lainnya, harus disertakan dengan faktor beban sebesar 0,9 3. Bila pengaruh H tidak permanen tetapi bila ada, melawan pengaruh beban lainnya, H tidak boleh disertakan Perhitungan beton bertulang menggunakan metode SNI-2847-2013, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : 1. Pelat Dinding Perhitungan dimensi pelat β = Lny Lnx hmin = 𝐿𝑛 [ 0,8+ 𝑓𝑦 1500 ] 36+9 𝛽 hmax = 𝐿𝑛 [ 0,8+ 𝑓𝑦 1500 ] 36 Perhitungan penulangan pelat Mn = Mu ∅ Rn = Mn b .d2 m = fy 0,85 . f’c min = max = 1,4 fy atau √f’c 4 . fy  perlu= 1 m (1 − √1 − 2 . m .Rn fy )  b =( 0,85 . f′c fy ) . β1. ( 600 600+fy )  max = 0,75 . b Perhitungan tulangan arah vertikal As perlu =  . b . d Digunakan Tul. Pokok As tul = 2.π . ∅2 4 Jarak antar tulangan: s = A Tul . b As perlu As pakai = As Tul . b S pakai Keterangan: hmin = tebal minimum pelat (mm) hmax= tebal maksimum pelat (mm) Fc’ = mutu beton (MPa) Fy = mutu baja (MPa) ρ = rasio tulangan b = lebar muka tekanan komponen struktur (mm) d = jarak dari serat tekan terjauh ke pusat tulangan tarik (mm) As = luas tulangan tarik (mm²) s = jarak antar tulangan (mm) Rn = koefisien lawan untuk perencanaan kekuatan m = pernbandingan tegangan 2. Balok Perhitungan dimensi balok h min = L/16 b = ½ h Perhitungan penulangan balok Tulangan Pokok Ru = Mu ∅. b .d2  perlu= 0,85 . f'c fy (1-√1- 2 . Ru 0,85 . f'c . ∅ ) min = max = 1,4 fy atau √f’c 4 . fy  b = ( 0,85 . f′c fy ). β1 . ( 600 600+fy )  max = 0,75 . b As =  . b . d n = As A.tul Tulangan sengkang Vc = 0,17 λ √f′c . b . d Vs = Vu ∅ – Vc Vs < 0,66 √f′c . b . d Vs < 0,66 √f′c . b . d, jika tidak maka redesain dimensi penampang diperbesar.
  • 7. Av = 75 √f′c 1200 b.S fy s = Av . fy . d Vs Vs > 0,33 √f′c . b . d Vs > 0,33 √f′c . b . d, jika ya maka s maks adalah nilai terkecil antara d/4 atau 300mm dan jika tidak maka s maks adalah nilai terkecil antara d/2 atau 600 mm. Keterangan: h = tebal balok (mm) b = lebar muka tekanan komponen struktur (mm) d = tinngi efektif (mm) As = luas tulangan tarik (mm²) s = jarak antar tulangan (mm) Vu = Gaya geser terfaktor pada penampang (N) Ru = koefisien tahanan penampang Vc = kekuatan geser nominal yang disediakan oleh beton (N) Vs = kekuatan geser yang ditahan oleh begel (N) Av = luas tulangan sengkang (mm²) 2.5. Pondasi Dalam Kapasitas daya dukung pondasi tiang (Qu): Qu = (qc . Ap) + (JHL . Θi) Daya dukung yang diizinkan (Qa) : Qa = Qu / SF Keterangan: Qu = kapasitas daya dukung batas beban pondasi (kg) Qa = kapasitas daya dukung yang diizinkan pondasi (kg) qc = nilai tahanan ujung dari data sondir (kg/cm) Ap = luas penampang ujung tiang (cm2 ) JHL = jumlah hambatan lekat dari data sondir hingga ujung tiang (kg/cm) Θi = keliling tiang (cm) SF =faktor keamanan yang dianjurkan apabila tidak ada data pengujian selain data sondir dengan mengambil faktor keamanan antara 10 hingga 15. 2.6. Stabilitas Perkuatan Tebing Gaya-gaya yang bekerja anatara lain: 1. Akibat Berat Sendiri Gambar 2.2 Ilustrasi Beban Akibat Berat Sendiri 2. Akibat Tekanan Tanah Aktif Gambar 2.3 Ilustrasi Beban Akibat Tekanan Tanah Kontrol terhadap guling SFguling = Mt Mg ≥ 1,5 Keterangan : Mt = momen penahan (kNm) Mg = momen pendorong (kNm) γb = berat volume beton betulang (kN/m³) W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10 W11 W12 W13 W14 W15 0 L15 L14 L13 L12 L11 L10 L9 L8 L7 L6 L5 L4 L3 L2 L1 Pa2 Pa4 Pa1 Pa3 h1 h2
  • 8. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Kajian Dalam penyusunan Tugas Akhir ini digunakan sebagai kajian objek analisis adalah Kontruksi Pengaman Tebing di Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari dengan beton dan menggunakan tiang pancang dengan panjang 144 m yang terbagi dalam bentang persegmen 4 m. 3.2. Lokasi Studi Lokasi pengkajian studi dihilir sungai Batanghari yaitu tepatnya di Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari, ±71 Km dari Kota Jambi ke Lokasi. Gambar 3.1. Peta Kabupaten Batanghari 3.4. Metode Pengumpulan Data Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Jenis data 2. Sumber data 3.5. Metode Pembahasan Dari semua data yang diperoleh penulis mendapatkan data yang cukup untuk meninjau ulang perhitungan Kontruksi Pengaman Tebing Sungai Batanghari di Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari. Adapun Diagram Alir Penelitian adalah sebagai berikut : Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tekanan Tanah Aktif Untuk Tekanan tanah aktif diketahui data tanah sebagai berikut : 1. Berat Volume Tanah (γ) = 15,70 kN/m³ 2. Berat Volume Kering Tanah (γd) = 14,50 kN/m³ 3. Berat Volume Air (γw) = 9,81 kN/m³ 4. Sudut Geser tanah (𝜙) = 26,03° 5. Kohesi (c) = 8,17kN/m² K𝑎 = tan² (45 - 𝜙 2 ) K𝑎 = tan² (45 - 26,03 2 ) = 0,41 γd = 𝐺𝑠 γw 1+𝑒 γd (1+e)= Gs γw Gs = γd (1+e) γw = 14,50 (1+0,6) 9,81 = 2,36 γsat = (Gs+e)γw 1+e = (2,36+0,6)9,81 1+0,6 = 18,18 kN/m³ P𝑎 1 = Ka γ h1² - 2 c h1 √𝐾𝑎
  • 9. = 0,41 x 15,70 x 3,5² – 2 x 8,17 x 3,5 √0,41 = 42,11 kN P𝑎 2 = 1 2 Ka γ h1² - 2 c h1 √𝐾𝑎 = 1 2 x 0,41 x 15,70 x 3,5² – 2 x 8,17 x 3,5 √0,41 =2,76 kN/m P𝑎 3 = Ka γsat h2² - 2 c h2 √𝐾𝑎 =0,41 x 18,18 x 3,5² – 2 x 8,17 x 3,5 √0,41 = 54,54 kN/m P𝑎 4 = 1 2 Ka γsat h2² - 2 c h2 √𝐾𝑎 = 1 2 x 0,41 x 18,18 x 3,5² – 2 x 8,17 x 3,5 √0,41 = 8,98 kN/m 4.2. Perhitungan Stabilitas Kontruksi Pengaman Tebing Tabel 4.1 Perhitungan Momen Akibat Berat Sendiri Beban Gaya (kN) Jarak (m) Momen (kN m) W1 2,35 10,375 24,43 W2 1,41 9,75 13,77 W3 2,35 9,375 22,07 W4 6,71 9,143 61,36 W5 2,35 7,5 17,66 W6 6,71 6,59 44,22 W7 2,94 5,625 16,56 W8 1,41 5,25 7,42 W9 2,94 4,875 14,35 W10 6,71 4,643 31,16 W11 2,35 3 7,06 W12 6,71 2,09 14,03 W13 2,35 1,125 2,65 W14 1,41 0,75 1,06 W15 4,71 0,25 1,18 Total 278,97 Tabel 4.2 Perhitungan Momen Akibat Tekanan Tanah Beban Gaya (kN) Jarak Momen (m) Momen (kNm) V H V H Pa1 42,11 1,75 73,69 Pa2 2,76 1,17 3,22 Pa3 54,54 1,75 95,45 Pa4 8,98 1,17 10,48 Total 182,83 Kontrol terhadap guling SFguling = Mt Mg ≥ 1,5 = 278,97 182,82 ≥ 1,5 = 1,53 ≥ 1,5.....Aman 4.3. Perhitungan Penulangan 1. Pelat Dinding Data-data untuk perhitungan : h = 120 mm Fc’ = 19,3 MPa γb = 2400 kg/m³ = 23,536 kN/m³ β1 = 0,85 Fy = 240 MPa Es = 200.000 MPa Mu = 9,7 kNm x 106 = 9.700.000 Nmm ∅ = 0,90 cc = 40 mm Perhitungan penulangan Tul. Vertikal = 10 mm Tul. Horizontal = 8 mm d = h – cc – ( 1 2 Dtul) = 120 – 40 - ( 1 2 x 10) = 75 mm Mn = Mu ∅ = 9.700.000 0,9 = 10.777.777,78 Nmm Rn = Mn b . d2 = 10.777.777,78 1000 .752 = 1,91605 m = Fy 0,85 . Fc' = 240 0,85 . 25 = 14,62929
  • 10. ` = 1,4 fy = 1,4 240 = 0,00583 min = max = √f’c 4 . fy = √19,3 4 . 240 = 0,00458 Jadi,  min = 0,00583  perlu= 1 m (1 − √1 − 2 . m .Rn fy ) = 1 14,62929 (1- √1- 2 . 14,62929 . 1,91605 240 ) = 0,00851  b =( 0,85 . f′c fy ) . β1. ( 600 600+fy ) = ( 0,85 .25 240 ) . 0,85 . ( 600 600+240 ) = 0,04150  max = 0,75 . b = 0,75 . 0,04150 = 0,03113  min <  perlu <  max  pakai = 0,00851 Perhitungan tulangan arah vertikal b = 1000 mm As perlu =  . b . d = 0,00851. 1000 . 75 = 638.25 mm2 Digunakan Tul. Pokok D10 mm As tul = 2.π . ∅2 4 = 2.π .102 4 = 157,08 mm2 Jarak antar tulangan: s = A Tul . b As perlu = 157,08 . 1000 638.25 = 246,11 mm s pakai = 200 mm As pakai = As Tul . b S pakai = 157,08 .1000 200 = 785,40 mm2 As pakai > As perlu.....oke Perhitungan tulangan arah horizontal b = 1000 mm As perlu =  . b . d = 0,00851. 1000 . 75 = 638.25 mm2 Digunakan Tul. Pembagi D 8 mm As tul = 2.π . ∅2 4 = 2.π .82 4 = 100,53 mm2 Jarak antar tulangan: s = A Tul . b As perlu = 100,53 . 1000 638.25 = 157,51 mm s pakai = 150 mm As pakai = As Tul . b s pakai = 177,54 .1000 150 = 670,21 mm2 As pakai > As perlu.....oke Gambar 4.1 Gambar Detail Tulangan Pelat Dinding 2. Balok 1. Balok 25 mm x 40 mm Data-data perhitungan B = 250 mm h = 400 mm Fc’ = 19,3 MPa Fy = 345 MPa cc = 75 mm β1 = 0,85 ∅ = 0,90 Perhitungan penulangan Digunakan tulangan pokok D 16 mm dan tulangan sengkang D 8 mm Ø 8 - 150 mm Ø 8 - 150 mm Ø10-200mm Ø10-200mm Ø 8 - 150 mm Ø 10 - 200 mm Potongan A-A 120
  • 11. d = h – cc – 1 2 Dp – Ds = 400 – 75 – 1 2 16 – 8 = 309 mm Mu = 60,20 kN.m x 106 = 60.200.000 N.mm Ru = Mu ∅. b .d2 = 60.200.000 0,9 . 250 . 3092 = 2,80219  perlu = 0,85 . f'c fy (1-√1- 2 . Ru 0,85 . f'c . ∅ ) = 0,85 . 19,3 345 (1-√1- 2 . 2,80219 0,85 . 19,3 . 0,90 ) = 0,00897 = 1,4 fy = 1,4 345 = 0,00406  min = max = √f’c 4 . fy = √19,3 4 . 345 = 0,00318  min = 0,00406  b = ( 0,85 . f′c fy ) . β1 . ( 600 600+fy ) = ( 0,85 . 19,3 345 ) . 0,85 . ( 600 600+345 ) = 0,02566  max = 0,75 . b = 0,75 . 0,02566 = 0,01925  min <  perlu <  max  = 0,00897 Maka : As =  . b . d = 0,00897. 250 . 309 = 692,93250 mm2 Dipakai Tulangan Pokok D16 mm A.tul = ¼ 𝜋 D2 = ¼ . 𝜋 162 = 201,062 mm2 n = As A.tul = 692.93250 201,062 = 3,45 ≈ 4 Maka, digunakan tulangan sebanyak 4 buah As pakai = 4 . A.Tul = 4 . 201,062 = 804,24772 mm2 As pakai > As Minimum.....Oke Digunakan tulangan extra 2 D 16 mm Tulangan sengkang Digunakan tulangan sengkang D 8 mm Fy = 240 MPa ∅ = 0,75 λ = 1 Vu =107,87 kN x 103 = 107870 N Vc = 0,17 λ √f′c . b . d = 0,17 . 1 √19,3 . 250. 309 = 57693,39074 N Vs = Vu ∅ – Vc = 107870 0,75 – 57693,39074 = 86133,27592 N Vs < 0,66 √f′c . b . d 86133,27592 < 0,66 √19,3 . 250 . 309 86133,27592 < 223986,10524.....ya ∅Vc = 0,75. 57693,39074 = 43270,04306 N Vu ≥ ∅Vc.....ya Av = 75 √f′c 1200 b.S fy , dengan S = 1000 mm Av = 75 √19,3 1200 250. 1000 240 = 286,0141mm2 s = Av . fy . d Vs = 100,530 . 240 . 309 86133,27592 = 246,26 mm Vs > 0,33 √f′c . b . d
  • 12. 86133,27592 > 0,33 √19,3 . 250. 309 86133,27592 > 111399.05262.....tidak Maka, s maks adalah nilai terkecil antara d/2 atau 600 mm Jadi, s maks = d/2 = 309/2 = 154,5 mm s ≤ s maks.....tidak Maka, s = s maks s pakai = 150 mm s pakai < s maks Gambar 4.2 Gambar Detail Tulangan Balok 250 X 400 4.4. Perencanaan Pondasi Dalam Perhitungan kapasitas daya dukung tiang dengan metode Meyerhoff pada data sondir (CPT) adalah sebagai berikut : 1. qc = 150 kg/cm 2. JHL = 400,34 kg/cm Tiang pancang yang digunakan 1. Ø 30 cm -Ap = 1/4 .π.D2 /4.π 302 .= 706,86 cm2 -Θi = π . D = π . 30 = 94,25 cm Adapun beban yang bekerja : 1.Balok pile cap= 0,5 x 0,4 x 4m x 2400 kg/m³ = 1920 kg 2.Berat air = 0,5 m x 4 m x 7 m x 1000 kg/m³= 14.000 kg Wt = 1.920 kg + 14.000 kg = 15.920 kg Kapasitas daya dukung pondasi tiang tunggal (Qu) : Qu = (qc . Ap) + (JHL . Θi ) = ( 150 . 962,5) + (1400,34. 94,25) = 23.8007,46 kg Kapasitas daya dukung ijin pondasi (Qa) : Qa = Qu 15 = 23.8007,46 15 = 15.867,16 kg n = Wtotal Qijin = 15.920 15.867,16 = 1,00 Digunakan tiang pancang D 30 cm sebanyak 3 buah dengan jarak 2 m. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Keimpulan Berdasarkan pembahasan dan pengolahan data, maka penulisan Tugas Akhir ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan data sondir yang dikelolah maka data pada kedalaman 0 – 9,8 m merupakan tanah yang berjenis tanah lempung dengan NSPT 2,63, sudut geser 26,03 °, 18,7 kN/m2 dan berat volume tanah 15,7 kN/m3 . Kemudian pada kedalaman 9,8 – 12,6 m merupakan tanah yang berjenis tanah berpasir dengan NSPT 18,06, sudut geser 40,64 °, kohesi 0,33 kg/cm2 atau 32,4 kN/m2 dan berat volume tanah 19,6 kN/m3 . 2. Desain dan penulangan kontruksi perkuatan tebing diperoleh : a. Pelat dinding tebal 120 mm dengan selimut beton 40 mm, detail tulangan vertikal menggunakan tulangan Ø10 mm – 200 mm sedangkan tulangan horizontal menggunakan tulangan Ø8 mm – 150 mm. b. Balok 25 cm x 40 cm dengan selimut beton 75 mm, detail tulangan pokok menggunakan tulangan 8 Ø16 mm, tulangan extra menggunakan
  • 13. tulangan 2 Ø16 mm dan tulangan sengkang menggunakan tulangan Ø8 mm – 150 mm. c. Tiang pancang pipa baja Ø 30 cm pada bentang 400 cm digunakan sebanyak 3 buah dengan jarak 2 m dan tiang pancang pipa baja Ø 10 cm pada bentang 400 cm digunakan sebanyak 3 buah dengan jarak 2 m. 3. Berdasarkan perhitungan stabilitas kontruksi perkuatan tebing, faktor keamanan terhadap stabilitas guling melebihi faktor keamanan yang disyaratkan yaitu 1,53 ≥ 1,5 sehingga dimensi kontruksi perkuatan tebing dikatagorikan aman. 4. Berdasarkan perhitungan stabilitas lereng, faktor keamanan terhadap stabilitas guling melebihi faktor keamanan yang disyaratkan yaitu 1,56 ≥ 1,5, sehingga stabilitas lereng dikatagorikan aman. 5.2. Saran Saran yang dapat diberikan penulis berdasarka pembahasan dan pengolahan data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk pengujian data tanah dilapangan sebaiknya juga melakukan uji handboring sehingga hasil data tanah yang diperoleh lebih akurat. 2. Sebaiknya perencanaan beton bertulang pada kontruksi perkuatan tebing mengacu kepada SNI terbaru seperti SNI 2847:2013. 3. Perlu dilakukan evaluasi kembali perencanaan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Bidang Sumber Daya Air mengenai pembangunan Kontruksi Perkuatan Tebing Sungai Batanghari Desa Terusan Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari agar lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Hakam, Abdul. 2008. Rekayasa Pondasi.Padang : CV. Bintang Grafika Hardiyatmo, Hary Cristady. 2010. Analisisdan Perancangan PondasiII. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Hardiyatmo, Hary Cristady. 2014. Mekanika Tanah 2. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Hatmoko, John Tri. 2016. Dinamika Tanah dan Liquefaction. Yogyakarta : Cahaya Atma Pusaka M. Das, Braja. 1993. Mekanika Tanah Jilid 2. Jakarta : Erlangga Sosilo, Budi. 1989. Mekanika Tanah Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga Sosrodarsono, Suryono dan Tominaga, Masateru. 2008. “Perbaikan dan Pengaturan Sungai”. Jakarta : PT. Pradnya Paramita