bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Evaluasi Prasarana
1. EVALUASI PRASARANA DAN SARANA LABORATORIUM
INSTALASI LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
(Studi Pada SMKN 5 Jakarta Timur)
Penulis Skripsi:
M. Fiqri Rizal 5115082323
Alumni angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Dosen Pembimbing:
Drs. Faried Wadjdi, MM.
Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro
Drs. Readysal Monantum, MM.
Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro
Penulis Jurnal:
Haryadi 5215097004
Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektronika 2009
Abstract
The study aims to determine the extent of infrastructure and laboratory feasibility
electrical installation engineering program utilization of electricity in SMK Negeri 5
Jakarta based standards required by Decree No. Permendiknas. 40 of 2008.
Methods of data collection by observation and documentation. The research instrument
used checklist used during observation with a scoring scale model of Rating Scale. The
results showed that the level of achievement in terms of feasibility learners capacity
100% (very decent), field laboratory room electrical installations
Kata Kunci : Kelayakan, Prasarana dan Sarana, Laboratorium Instalasi Listrik
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik Page 1
2. PENDAHULUAN tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
hanya sebesar 8,86 juta jiwa.
Pencetakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki keterampilan serta
Kendala tersebut, secara khusus
berdaya saing tinggi dalam persaingan global
disebabkan oleh beberapa masalah yaitu : (1)
masih diabaikan, kondisi sumber daya
Rendahnya kualitas sarana dan prasarana
manusia yang relatif rendah yang dicermati
fisik; (2) Rendahnya kualitas guru; (3)
dari latar belakang pendidikannya menjadi
Rendahnya kesejahteraan guru; (4)
cerminan dari hal tersebut.
Rendahnya prestasi siswa; (5) Kurangnya
pemerataan kesempatan pendidikan; (6)
Data terbaru menurut laporan Indeks
Rendahnya relevansi pendidikan dengan
Pembangunan Manusia (IPM) Badan
kebutuhan; (7) Mahalnya biaya pendidikan.
Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa
(UNDP) yang dirilis pada 2 November 2011
Prasarana dan sarana pendidikan menjadi
Indonesia dalam kancah persaingan global
salah satu faktor untuk mewujudkan tujuan
masih menduduki posisi ke-124 dari 187
pendidikan yang berarti meningkatkan mutu
negara, di bawah Malaysia (61), dan
lulusan sesuai standar mutu yang telah
menempatkan Indonesia pada kelompok
ditetapkan.
negara dengan pembangunan manusia
menegah.
Prasarana sarana sekolah menengah
kejuruan lebih rinci lagi dijelaskan dalam
Dari data yang disajikan, tidak dapat
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dipungkiri bahwa kualitas tamatan di
Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008
Indonesia masih rendah, termasuk kualitas
tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11 Page 2
3. Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Dari keseluruhan uraian yang
Kejuruan (SMK/MAK). disajikan bahwa proses belajar mengajar
khususnya praktik instalasi listrik yang
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 menggunakan laboratorium instalasi listrik
Jakarta sebagai salah satu pelaksana SMK Negeri 5 Jakarta dengan tujuan-tujuan
pendidikan kejuruan berkewajiban mencetak yang hendak dicapainya masih memerlukan
lulusan yang dapat bersaing pada era banyak dukungan dari berbagai aspek dan
globalisasi. Salah satu targetnya ialah menjadi pihak pihak terkait, maka sehubungan dengan
sekolah berstandar internasional (SBI) keadaan tersebut penelitian tentang “Evaluasi
dimana dalam kancah persaingan di jakarta Sarana dan Prasarana Laboratorium Instalasi
timur SMK Negeri 5 masih berada di bawah Listrik Program Keahlian Teknik
beberapa SMKN saingannya seperti SMKN Pemanfaatan Tenaga Listrik Studi Pada SMK
26 dan SMKN 4 yang sudah bertaraf Negeri 5 Jakarta” ini dilaksanakan.
internasional.
METODE PENELITIAN
Sehingga SMKN 5 berkewajiban
berbenah diri salah satunya adalah pada Pada penelitian Discrepancy model
prasarana dan sarana yang ada di laboratorium evaluation digunakan untuk
instalasi listrik. Proses belajar mengajar di menggambarkan kesenjangan anatara fakta
SMK Negeri 5 Jakarta lebih didominasi dan keterangan secara faktual sarana dan
dengan belajar praktik, dengan demikian prasarana terfokus pada laboratorium instalasi
kebutuhan akan sarana dan prasarana yang listrik yang sebenarnya dengan standar yang
memadai untuk praktik sangatlah tinggi. ada pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Republik Indonesia No.40 Tahun
2008 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik Page 3
4. Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliah
Kejuruan (SMK/MAK). 1. Observasi
Penelitian tentang kelayakan sarana dan Observasi dalam penelitian ini
prasarana laboratorium instalasi listrik pada merupakan pengamatan secara langsung
program keahlian teknik pemanfaatan tenaga mengenai kondisi sarana dan prasarana yang
listrik SMK Negeri 5 Jakarta merupakan ada dilapangan.
penelitian evaluatif. Dengan menggunakan
Adapun hal-hal yang akan diobservasi
data, fakta dan informasi yang dilukiskan
meliputi: (1) Prasarana laboratorium instalasi
dalam bentuk angka (metode kuantitatif).
listrik berupa lahan ruang laboratorium
instalasi listrik; dan (2) Sarana laboratorium
Discrepancy model evaliation merupakan
instalasi listrik yang meliputi perabot ruang
jenis pendekatan evaluasi yang berkaitan
laboratorium instalasi listrik, peralatan
dengan pencapaian tujuan dengan menekankan
laboratorium instalasi listrik berikut
pada kesenjangan yaitu mengukur adanya
spesifikasi peralatan, media pembelajaran
perbedaan antara yang seharusnya dicapai
ruang laboratorium laboratorium instalasi
dengan yang sudah rill dicapai.
listrik yang ada di ruang laboratorium
PENGUMPULAN DATA instalasi listrik pada program keahlian teknik
pemanfaatan tenaga listrik di SMK Negeri 5
Berikut teknik pengumpulan data yang Jakarta.
digunakan pada penelitian Kelayakan Sarana
Jenis instrumen yang digunakan dalam
dan Prasarana di Ruang laboratorium instalasi
penelitian adalah daftar cocok (checklist),
listrik SMK Negeri 05 Jakarta yaitu:
validasi instrumen penelitian ini dilakukan
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11 Page 4
5. dengan cara uji validasi oleh ahli (Judgement Dengan menggunakan rumus koefisien
Experts). Cara tersebut dilakukan dengan kesepakatan yang dikemukakan oleh H.J.X
pertimbangan para ahli atau pembimbing Fernandes.
untuk mengevaluasi secara sistematik apakah sebagai berikut :
butir-butir instrumen yang ada dapat
digunakan untuk menjaring data yang betul- KK = (N1 + N2)/S
betul diinginkan.
Dengan keterangan :
2. Dokumentasi KK = Koefisien kesepakatan
S = Sepakat, jumlah butir yang sama
Metode dokumentasi digunakan untuk N1 = Jumlah butir oleh pengamat 1
mencari data mengenai hal-hal atau variabel N2 = Jumlah butir oleh pengamat 2
yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, ANALISIS DATA
dsb. Penelitian ini dokumentasi digunakan
untuk menjaring data yang berkenaan dengan Dalam penelitian digunakan Model analisis
mutu SMK Negeri 5 Jakarta. diskriptif kualitatif digunakan untuk
menganalisa kesesuaian prasarana dan sarana
Dalam mencari reabilitas pengamatan laboratorium listrik dengan standar
observasi maka pengamatan dilaksanakan oleh permendiknas dan mutu program keahlian
dua orang pengamat dengan menggunakan teknik pemanfaatan tenaga listrik SMKN 5
instrumen yang sama, maka dapat ditentukan Jakarta.
toleransi perbedaan hasil pengamatan dengan
menggunakan teknik pengetesa pengamatan.
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik Page 5
6. Analisis data menggunakan skala Data hasil penelitian yang telah didapatkan
persentase untuk mengetahui tingkat dengan menggunakan teknik pengumpulan
kelayakan, yaitu perhitungan dalam analisis data berupa observasi, dan dokumentasi akan
data yang akan menghasilkan persentase yang diuraikan satu-persatu yaitu kapasitas
selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai peserta didik, lahan ruang laboratorium
yang diperoleh. instalasi listrik, perabot di ruang laboratorium
instalasi listrik, media pendidikan,
Penelitian ini dibuat dalam bentuk perlengkapan lain, peralatan praktik di ruang
checklist dengan menggunakan skala laboratorium instalasi listrik, serta mutu SMK
bertingkat yaitu: (a) Bobot 4 (sangat layak); Negeri 5 Jakarta.
(b) Bobot 3 (layak); (c) Bobot 2 (tidak layak);
Tabel Persentase Pencapaian Sarana
dan (d) Bobot 1 (sangat tidak layak).
dan Prasarana di Laboratorium Instalasi Listrik
Selanjutnya keempat dimensi tersebut akan
SMK Negeri 5 Jakarta.
dijabarkan menurut metode rating scale.
Aspek Skor Skor Presentase
HASIL PENELITIAN
Kapasitas siswa 4 4
100 %
Data yang akan disajikan adalah untuk Lahan ruang 16 9 56,25%
memberikan gambaran tentang situasi Perabot 20 16 80%
laboratorium instalasi listrik, dalam hal ini Media Belajar 4 4 100%
adalah prasarana dan sarana yang ada di ruang Perlengkapan 8 7 87,5%
laboratorium instalasi listrik pada program Peralatan 120 59 49%
keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik Di
SMK Negeri 5 Jakarta.
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11 Page 6
7. yang masih kurang terperinci untuk mengukur
KETERBATASAN PENELITIAN ketercapaian kelayakan prasarana dan sarana
ruang laboratorium instalasi listrik.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini
tidak sampai pada kebenaran yang mutlak.
KESIMPULAN
Peneliti masih merasa terdapat kekurangan dan
kelemahan, diantaranya : (1)Keterbatasan Dari hasil penelitian dan pembahasan
sampel penelitian, karena dalam penelitian ini yang telah disajikan di depan, diperoleh
yang menjadi sampel penelitian adalah hanya kesimpulan sebagai berikut: (1) Tingkat
cakupan evaluasi yaitu prasarana dan sarana kelayakan ditinjau dari aspek kapasitas siswa
laboratorium instalasi listrik SMK Negeri 5 ruang laboratorium instalasi listrik SMK
Jakarta. Negeri 5 Jakarta adalah 100% (sangat layak).
Hal ini masih dirasa kurang karena (2)Tingkat kelayakan ditinjau dari prasarana
pada SMK Negeri 5 Jakarta sendiri masih ruang laboratorium instalasi listrik SMK
terdapat beberapa laboratorium yang dapat Negeri 5 Jakarta yaitu pada segi aspek lahan
dievaluasi kelayakannya. Sehingga hasil ruang laboratorium instalasi listrik program
penelitian hanya berlaku hanya pada daerah keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik
populasi penelitian yaitu laboratorium instalasi adalah 56,25% (layak). (3) Tingkat
listrik SMK Negeri 5 Jakarta khususnya pada kelayakan ditinjau dari sarana di ruang
prasarana dan sarana yang ada. (2)Untuk data laboratorium instalasi listrik SMK Negeri 5
mutu SMK Negeri 5 Jakarta hanya diambil dari Jakarta adalah sebagai berikut: a)Tingkat
data sekunder dengan teknik dokumentasi yang kelayakan ditinjau dari aspek perabot pada
didapat dari situs resmi data pokok SMK, ruang laboratorium instalasi listrik teknik
http://datapokok.ditpsmk.net/. pemanfaatan tenaga listrik adalah 80%
(3)Keterbatasan standar prasarana dan sarana (sangat layak). b)Tingkat kelayakan ditinjau
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik Page 7
8. dari aspek media pendidikan di ruang berjenis kursi dengan busa pada dudukannya
laboratorium instalasi listrik teknik dan dapat diputar sehingga memberikan
pemanfaatan tenaga listrik adalah 100% kenyaanan dan memudahkan untuk guru dalam
(sangat layak). c)Tingkat kelayakan ditinjau proses mengajar. c)Perlu adanya peningkatan
dari aspek perlengkapan lain di ruang mutu peralatan di laboratorium instalasi listrik
laboratorium instalasi listrik teknik khususnya pada peralatan yang masih belum
pemanfaatan tenaga listrik adalah 87,50% tersedia seperti pisau cutter, crimping tool, bor
(sangat layak). d)Tingkat kelayakan ditinjau listrik multimeter, tang ampere, freet bor/jara,
dari aspek peralatan di ruang laboratorium motor 3 fasa, panel box, dan megger serta
instalasi listrik teknik pemanfaatan tenaga diharapkan pula agar peralatan laboratorium
listrik adalah 49% (tidak layak). instalasi listrik yang dipersyaratkan namun
masih berada di luar ruangan laboratorium
SARAN seperti peralatan megger, multimeter, box
panel yang berada di ruang ketua jurusan
Berdasarkan hasil penelitian yang
teknik pemanfaatan tenaga listrik agar
diperoleh, maka ada beberapa saran yang
dipindahkan ke dalam ruangan laboratorium
diber ikan penelit i bagi pihak seko lah
instalasi listrik SMK Negeri 5 Jakarta.
dan penelit i yang akan dat ang, yait u:
d)Diharapkan adanya perawatan yang berkala
(1) Bagi P ihak Seko lah: a) Perlunya
terhadap peralatan sehingga keawetan dan
penambahan luas laboratorium instalasi listrik
keoptimalisasian peralatan selalu terjaga
sehingga standar rasio luas minimal per
dengan baik. e)Beberapa peralatan yang
peserta didik sesuai PERMENDIKNAS yaitu
jumlahnya terbatas dan masih kurang
6 m2/siswa. b)Perlunya penggantian terhadap
hendaknya memperoleh prioritas dalam
perabot khususnya kursi guru. Kursi guru di
pengadaan, pengembangan maupun perbaikan
dalam laboratorium instalasi listrik harusnya
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11 Page 8
9. alatalat untuk masa yang akan datang. Badan Pusat Statistik. 2011. No. 77/12/Th. XIII
F)Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi Tentang Keadaan Ketenagakerjaan
SMKN 5 Jakarta dalam membangun Agustus 2011.Jakarta: Badan Pusat
laboratorium instalasi listrik yang layak dan Statistik.
bermutu serta sesuai dengan standar sarana
dan prasarana. Departemen Pendidikan Nasional. 2001.
(2)Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini Kamus Besar Bahasa Indonesia .Jakarta:
dapat dikembangkan lagi agar dapat diketahui Perum Balai Pustaka
tingkat ketercapaian untuk kondisi sarana dan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
prasarana laboratorium lainnya seperti Departemen Pendidikan dan
laboratorium PLC, laboratorium penumatik, Kebudayaan.
maupun laboratorium lainnya.
Hermawan Warsito. 1995. Pengantar
DAFTAR PUSTAKA
Metodelogi Penelitian . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Amr il Amar u lla h, “I PM I ndonesi a
Rendah, Tamparan Bagi
Keputusan Menteri. 1992 . Keputusan Menteri
Pemerintah”, diakses dari:
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
http://news.okezone.com/read/2011/
No. 129a/U/2004 Tentang Standar
11/10/337/527526/ipm-indonesia-
Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.
rendah-tamparan-bagi-
pemerintah.html, pada tanggal 6
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian.
Desember 2011 pukul 21.30.
Jakarta: Gahlia Indonesia.
Page 9
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik
10. Nasution. 1992. Berbagai Pendekatan Dalam Kabupaten Banjarnegara. Semarang :
Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi UNS, 2006
Aksara.
___ . 2004. Standar Minimal Soekartawi. 1995. Monitoring dan Evaluasi
Laboratorium, Workshop, dan Studio Proyek Pendidikan. Jakarta: Dunia
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Pustaka Jaya.
Jenjang S. Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Nasional. Suharismi Arikunto. 2008. Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadikoemoro, Soekismo & Sukma, Akosasih. __ . 1989 Manajemen Penelitian. Jakarta:
1985. Rencana Induk Pengembangan Rineka Cipta.
Perguruan Tinggi Swasta .Jakarta : ______ . 2006 Prosedur Penelitian Suatu
Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Pendekatan Praktik. Jakarta: Adi
Menengah Mahasatya
Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan(SMK/MAK). Sukasmo Kasmo, “Rendahnya Kualitas
_ . 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Pendidikan di Indonesia”, diakses dari
Tahun 2003, Bab II, pasal 3. http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/
24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-
Soejitno. 1983. “Laboratorium dan indonesia/.html, pada tanggal 6
Workshop”. dalam : Zainuddin Arabain Desember 2011 pukul 23.10.
Sobiroh, Pemanfaatan Laboratorium
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Undang-Undang. 2003. Tentang Sistem
Biologi Siswa Kelas 2 SMA Se- Pendidikan Nasional Bab JII.
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11 Page 10
11. Wahyu Sri Ambar, 2007. Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan,
Jakarta: Multi Karya Mulia
Page 11
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik