1. PENGEMBANGAN SOFT SKILLS TERINTEGRASI PADA
PEMBELAJARAN PRAKTEK BIDANG KELISTRIKAN
SMKN 1 WATANG PULU KABUPATEN SIDRAP
(Developing the Integrated Soft Skills in Practical Learning at Electrical Department of
SMKN 1 Watang Pulu Sidrap)
Amiruddin
(Supervised by Hasanah Nur and Riana T. Mangesa)
Universitas Negeri Makassar, e-mail: unm.amiruddin@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan cara pengembangan soft skills di SMK
Negeri 1 Watang Pulu Kabupaten Sidrap, (2) untuk menghasilkan soft skills terintegrasi yang
valid, praktis, dan efektif digunakan dalam pembelajaran praktek bidang kelistrikan di SMK
Negeri 1 Watang Pulu Kabupaten Sidrap. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
yang difokuskan untuk mengembangkan model soft skills terintegrasi pada pembelajaran
praktek bidang kelistrikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) langkah pengembangan
soft skills terintegrasi pada pembelajaran praktek bidang kelistrikan di SMK Negeri 1
Watang Pulu Kabupaten Sidrap dilakukan dengan beberapa tahapan yakni (a) tahap
analisis, analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dalam
menentukan model pada pembelajaran (b) tahap desain, perancangan model soft skills
terintegrasi pada pembelajaran berdasarkan kurikulum pada pembelajaran praktek bidang
kelistrikan yang telah dianalisis sebelumnya, (c) tahap pengembangan, mengembangkan
model soft skills terintegrasi pada pembelajaran praktek yang dapat di uji cobakan (d) tahap
implementasi, melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan model soft skills
terintegrasi pada pembelajaran praktek bidang kelistrikan jurusan teknik instalasi tenaga
listrik SMK Negeri 1 Watang Pulu Kabupaten Sidrap (e) tahap evaluasi, melakukan evaluasi
pada pengembangan soft skills terintegrasi pada pembelajaran praktek bidang kelistrikan
jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 Watang Pulu Kabupaten Sidrap. (2)
model soft skills terintegrasi pada pembelajaran praktek bidang kelistrikan telah memenuhi
kriteria kevalidan yang meliputi validasi buku panduan terintegrasi, Silabus terintegrasi, RPP
terintegrasi Angket respon siswa dan angket respon guru. Model pembelajaran dikatakan
praktis karena hasil respon siswa dan respon pengguna/ guru terhadap model soft skills
terintegrasi ini berada pada kategori sangat baik. Model soft skills terintegrasi dikatakan
efektif, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi soft skills siswa yang menunjukkan bahwa
model soft skills terintegrasi pada pembelajaran praktek bidang kelistrikan efektif
meningkatkan soft skills siswa.
Kata Kunci : Pengembangan ADDIE, Terintegrasi, Soft Skills, Praktek Bidang Kelistrikan
1
2. ABSTRACK
The study aims at (1) describing the process of the development of soft skills at SMKN 1
Watang Pulu in Sidrap district and (2) producing a valid, practical and effective integrated
soft skills used in practical learning at Electrical Department of SMKN 1 Watang Pulu in
Sidrap district. This study is a Research and Development, which focuses to develop
integrated soft skills model in practical learning at Electrical Department. The results of the
study reveal that (1) the steps of the development of integrated soft skills in practical learning
at Electrical Department of SMKN 1 Watang Pulu in Sidrap district are conducted in several
stages: (a) analysis stage, need analysis to define the problems and solutions in deciding the
learning model, (b) design stage, the design of integrated soft skills model in learning refers
to the curriculum of practical learning that had been analyzed, (c) development stage,
developing integrated soft skills model in practical learning that can be tested, (d)
implementation stage, implementing the learning program by applying integrated soft skills
model in practical learning at Electrical Department of SMKN 1 Watang Pulu in Sidrap
district, and (e) evaluation stage, conducting evaluation on the development of integrated soft
skills in practical learning at Electrical Department of SMKN 1 Watang Pulu in Sidrap
district; (2) the integrated soft skills model in practical learning at Electrical Department has
met the criteria of validity, which covers integrated guided book validation, integrated
syllabus, integrated lesson plan, questionnaire of students’ response and questionnaire of
teachers’ response. Integrated soft skills model is effective based on the evaluation result of
integrated soft skills that indicates students’ soft skills is increase.
Keywords : ADDIE Development, Integrated, Soft Skills, Practical Learning at Electrical
Department
2
3. LATAR BELAKANG
Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun
2003 menjelaskan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Undang-undang Sisdiknas juga
mengarahkan tujuan pendidikan nasional
untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pencapaian tujuan pendidikan
nasional diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pendidikan terutama kualitas
proses dan kualitas hasil. Kualitas proses
dapat dicapai apabila proses pembelajaran
berlangsung secara efektif dan peserta
didik dapat menghayati serta menjalani
proses pembelajaran secara bermakna.
Kualitas hasil dapat dilihat pada unjuk
kerja peserta didik yang menunjukan
kecakapan hidup dan kompetensi dengan
tingkat penguasaan yang tinggi meliputi
pemahaman dan penghayatan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan juga
nilai-nilai terhadap tugas-tugas belajar
sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dalam kehidupan dan tuntutan yang ada di
masyarakat (dunia kerja).
Realita saat ini menunjukkan
bahwa sistem pendidikan di Indonesia
berorientasi pada muatan hard skills.
Sehingga, para pengguna tenaga kerja
kerap mengeluhkan kualitas lulusan SMK.
Masyarakat, khususnya dunia kerja dan
dunia industri kecewa karena lulusan SMK
kurang tangguh, tidak jujur, cepat bosan,
tidak bisa bekerja team work dan
mempunyai kemampuan berkomunikasi
lisan dan menulis laporan yang kurang
baik. Sistem pendidikan idealnya harus
menyeimbangkan antara pemenuhan
kebutuhan jangka pendek berupa keahlian
dan keterampilan yang dibutuhkan oleh
stakeholders dengan kebutuhan jangka
panjang berupa Soft Skills. Proses
pembelajaran Soft Skills merupakan bagian
dari hidden curriculum yang harus
diimplementasikan dalam setiap kegiatan
belajar mengajar (Herminanto Sofyan,
2006).
Berdasarkan temuan dan observasi
awal yang telah dilakukan di SMK Negeri
1 Watang Pulu Kabupaten Sidrap ternyata
Soft Skills belum dikembangkan secara
maksimal, ini dapat dilihat dengan belum
adanya perangkat evaluasi untuk
mengukur ketercapaian soft skills siswa
serta pembelajaran yang diterapkan lebih
berorientasi pada ketercapaian hard skills
siswa. Oleh sebab itu, penelitian ini
mencoba mengembangkan Soft Skills
dengan mengintegrasikannya dalam
pembelajaran. Menyikapi pentingnya
pembelajaran Soft Skills di SMK dalam
keterkaitannya dengan dunia kerja maka
penulis menganggap penting melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan
Soft Skills Terintegrasi Pada
Pembelajaran Praktek Bidang
Kelistrikan di SMK Negeri 1 Watang
Pulu Kabupaten Sidrap”.
Tujuan dari penelitian yang ingin
dicapai adalah :
Mendeskripsikan cara pengembangan Soft
Skills di SMK Negeri 1 Watang Pulu
Kabupaten Sidrap.
Menghasilkan Soft Skills terintegrasi yang
valid, praktis dan efektif digunakan dalam
pembelajaran praktek bidang kelistrikan di
SMK Negeri 1 Watang Pulu Kabupaten
Sidrap.
Untuk mengetahui efektivitas hasil
pengembangan Soft Skills dalam
pembelajaran praktek bidang kelistrikan di
SMK Negeri 1 Watang Pulu Kabupaten
Sidrap.
Manfaat yang diharapkan oleh
peneliti dari hasil penelitiannya adalah :
Bagi siswa, membantu siswa dalam
memperbaiki kemampuan interpersonal
dan intra personal serta meningkatkan
kualitas Soft Skills siswa sebagai bahan
3
4. persiapan untuk bersosialisasi dan
memasuki dunia kerja.
Bagi guru, (1) Dapat membangun
hubungan interpersonal dengan baik, (2)
Mengambil keputusan secara tepat, (3)
Berkomunikasi secara efektif, (4)
Membuat seorang guru menjadi lebih
bermartabat, (5) Mendapat kesan (image)
dan pengaruh yang baik dalam
pengembangan keprofesionalan, (6) Dapat
memberikan teladan yang baik bagi
peserta didik, (7) Mendapatkan kesuksesan
hidup.
Bagi sekolah, membantu menciptakan
suasana kondusif, menciptakan iklim
sekolah yang baik dalam hubungan sosial
antara tenaga pendidik dan siswa serta
dapat meningkatkan kualitas output
lulusan yang dihasilkan sekolah sehingga
mudah di terima di dunia kerja.
Bagi industri, membantu industri dalam
hal menyiapkan tenaga kerja yang handal
dan mampu bekerja sama, berkomunikasi,
disiplin, berorientasi pada detail dan
kreatif sehingga dapat meningkatkan
produktifitas usaha.
METODE
Jenis penelitian ini adalah Research
and Development (R & D), untuk
menghasilkan model soft skills terintegrasi
pada pembelajaran praktek bidang
kelistrikan di SMK negeri 1 Watang Pulu
Kabupaten Sidrap. Model pengembangan
yang digunakan dalam penelitian ini ialah
model ADDIE yang terdiri dari lima tahap
yaitu Analysis, Desain, Development,
Implementation, dan Evaluation.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri
1 Watang Pulu Kabupaten Sidrap Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI yang
berjumlah 15 orang dengan mata pelajaran
praktel alat rumah tangga listrik (ARTL)
pada tahun ajaran 2015/2016. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut: Wawancara,
Observasi, dan Kuisioner.
Lembar validasi model
pembelajaran digunakan untuk
memperoleh informasi tentang instrumen
penelitian berdasarkan penilaian para ahli.
Informasi yang diperoleh melalui
instrumen ini digunakan sebagai masukan
dalam merevisi semua perangkat
pembelajaran yang telah dikembangkan.
Pada lembar validasi perangkat
pembelajaran, validator menuliskan
penilaian terhadap masing- masing
perangkat yang terdiri atas; Silabus
Terintegrasi, RPP Terintegrasi, Buku
Panduan terintegrasi soft skills, Angket
respon siswa dan angket respon pengguna/
guru. Data hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Proses pengembangan Soft Skills
Terintegrasi Pada Pembelajaran
Praktek Bidang Kelistrikan.
a) Tahap Analysis
Pada tahap ini kegiatan utama adalah
menganalisis perlunya pengembangan
Soft Skills terintegrasi pada
pembelajaran dan menganalisis
kelayakan dan syarat-syarat
pengembangan Soft Skills terintegrasi.
Berdasrkan pengamatan didapatkan
informasi bahwa 1) pembelajaran
belum memiliki standar ketercapaian
Soft Skills sehingga masih bisa
dikatakan bahwa penerapan Soft Skills
dalam pembelajaran belum
dilaksanakan secara maksimal, (2)
Guru atau pengajar kurang aktif
mengawasi dan mengamati
perkembangan Soft Skills siswa yang
tentunya sangat mempengaruhi
peningkatan Soft Skills siswa. Oleh
karena itu, dipandang perlu
mengembangkan Soft Skills yang
terintegrasi pada pembelajaran
sehingga muatan-muatan Soft Skills
dapat dilatihkan kepada siswa dalam
4
5. hal ini siswa jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik. Peran serta Guru
dalam pengawasan sangat
dibutuhkan dalam pencapaian dan
peningkatan Soft Skills siswa.
b) Tahap Design
Tahap ini melipti langkah-langkah
sebagai berikut: Pemilihan model,
format, dan merancang model soft
skills terintegrasi pada pembelajaran
praktek bidang kelistrikan.
c) Tahap Development
Development dalam model ADDIE
berisi kegiatan realisasi rancangan produk.
Tahapan ini merupakan tahapan produksi
dimana segala sesuatu yang telah dibuat
dalam tahapan desain menjadi nyata.
Langkah-langkah dalam tahapan ini
diantaranya adalah mengintegrasikan
muatan-muatan soft skills dalam
pembelajaran praktek bidang kelistrikan
yang di buat dalam bentuk perangkat
pembelajaran dan buku panduan soft skills
terintegrasi.
d) Tahap Implementation
Pada tahap ini diimplemtasikan model
yang telah dikembangkan pada situasi
yang nyata yaitu dikelas. Selama
implementasi, rancangan model yang telah
dikembangkan diterapkan pada kondisi
yang sebenarnya. Setelah penerapan,
dilakukan evaluasi awal untuk memberi
umpan balik pada penerapan model.
e) Tahap Evaluation
Setelah dilakukan uji coba, tahap
berikutnya adalah mempelajari apakah
produk model pembelajaran Soft Skills
terintegrasi sudah sesuai dengan tujuan
yang ditentukan sebelumnya dalam hal ini
meningkatkan soft skills siswa. Pada tahap
ini dilakukan evaluasi soft skills siswa
untuk melihat peningkatan soft skills siswa
selama pengaplikasian soft skills
terintegrasi pada pembelajaran praktek
bidang kelistrikan Data yang diperoleh
pada uji coba tersebut dianalisis, dan
pengembang melakukan perbaikan yang
diperlukan. Kemudian setelah itu
dilakukan tahap finalisasi produk,yaitu
tahapan akhir dari sebuah desain produk
soft skills terintegrasi pada pembelajaran
praktek bidang kelistrikan.
Pembahasan
Berdasarkan langkah-langkah
pengembangan model soft skills
terintegrasi dengan menggunakan model
pengambangan ADDIE mulai dari
analysis, design, development,
implemetation, dan evaluation
menunjukkan model soft skills terintegrasi
yang dikembangkan memenuhi syarat
valid, praktis, efektif sehingga layak
untuk digunakan dalam proses
pembelajaran praktek ARTL jurusan
teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri
1 Watang Pulu Kabupaten Sidrap.
Hasil penilaian dari dua validator,
menunjukkan bahwa hasil validasi buku
panduan, silabus terintegrasi, RPP
terintegrasi, angket respon siswa dan
angket respon guru yang dikembangkan
berada kategori sangat valid dan layak
diujicoba dengan revisi kecil. Oleh karena
itu dilakukan revisi berdasarkan saran para
ahli sebelum dilakukan uji coba
pengembangan selanjutnya.
Kepraktisan terhadap model soft
skills terintegrasi yang dikembangkan
diperoleh berdasarkan respon siswa dan
guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
respon siswa dan guru terhadap soft skills
terintegrasi pada pembelajaran praktek
bidang kelistrikan dalam kategori sangat
baik. Hal ini menunjukkan bahwa model
soft skills terintegrasi praktis digunakan
pada pembelajaran praktek bidang
kelistrikan.
Keefektifan terhadap model soft
skills terintegrasi yang dikembangkan
diperoleh berdasarkan hasil evaluasi soft
skills siswa. Hasil evaluasi soft skills
siswa menunjukkan adanya peningkatan
dari tiap pertemuan. Hal ini menunjukkan
bahwa penerapan model soft skills
terintegrasi efektif meningkatkan soft
skills siswa.
Hasil analisis terhadap indikator
keefektifan pada penjelasan tersebut telah
5
6. terpenuhi, sehingga dapat disimpulkan
bahwa produk akhir hasil pengembangan
soft skills terintegrasi dapat digunakan
dalam proses pembelajaran praktek bidang
kelistrikan jurusan teknik instalasi tenaga
listrik SMK Negeri 1 Watang Pulu
Kabupaten Sidrap.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan, serta
melihat permasalahan dari rumusan
masalah, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Proses pengembangan soft skills
terintegrasi pada pembelajaran
mengacu pada model pengembangan
ADDIE meliputi; (1) tahap analysis
yaitu: analisis kebutuhan untuk
menentukan masalah dan solusi yang
tepat dalam menentukan model pada
pembelajaran praktek bidang
kelistrikan jurusan teknik instalasi
tenaga listrik SMK Negeri 1 Watang
Pulu Kabupaten Sidrap, (2) tahap
design yaitu: perancangan model soft
skills terintegrasi pada pembelajaran
berdasarkan kurikulum pada
pembelajaran praktek bidang
kelistrikan yang telah dianalisis
sebelumnya., (3) tahap development
yaitu mengembangkan model soft
skills terintegrasi pada pembelajaran
praktek yang dapat di uji cobakan, (4)
tahap implementation yaitu
melaksanakan program pembelajaran
dengan menerapkan model soft skills
terintegrasi pada pembelajaran praktek
bidang kelistrikan jurusan teknik
instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1
Watang Pulu Kabupaten Sidrap, (5)
tahap evaluation yaitu: melakukan
evaluasi pada pengembangan soft
skills terintegrasi pada pembelajaran
praktek bidang kelistrikan jurusan
teknik instalasi tenaga listrik SMK
Negeri 1 Watang Pulu Kabupaten
Sidrap.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
model soft skills terintegrasi telah
memenuhi kriteria kevalidan yang
meliputi aspek model dan aspek
materi. Model soft skills terintegrasi
dikatakan praktis karena hasil respon
siswa dan respon pengguna/ guru
terhadap model soft skills terintegrasi
ini berada pada kategori sangat baik.
Model soft skills terintegrasi dikatakan
efektif, hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi soft skills siswa yang
menunjukkan adanya peningkatan soft
skills siswa pada tiap pertemuan
sehingga soft skills terintegrasi pada
pembelajaran praktek bidang
kelistrikan efektif meningkatkan soft
skills siswa. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model soft skills
terintegrasi yang dikembangkan
memenuhi kriteria valid, efektif, dan
praktis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hadis, 2010. Manajemen Mutu
Pendidikan. Bandung: Alfa Beta.
Abdul Majid, 2005. Perencanaan
Pembelajaran (mengembangkan
kompetensi guru), Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Baron, R & Byane D, (2000). Social
psychology ninth edition. Pinted in
the united State of America.
Bobbi DePorter, dkk, 2000. Quantum
Touching : Mempraktikkan
Quantum Learning di ruang-
ruang kelas. Bandung : Kaifa.
Chamid, Abdul dan Rochmanudin, 2011.
Lulus SMP/MTS?.Yogyakarta:
Paramitra Publishing
Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
6
7. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
__________, 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Edy Setiawan, 2013. Pengembangan
Model Soft Skills Melalui Kegiatan
Ekstrakulikuler Di SMK Negeri 3
Palopo. Makassar : Program Pasca
Sarjana UNM.
Effendy, Onong Uchjana, 2003. Teori dan
Filisafat Komunikasi. Cet. Ke-3.
Citra Aditya Bakti: Bandung.
Elfindri dkk, (2011). Soft Skills Untuk
Pendidik. Baduose Media.
Endang Soelistiyowati, 2009. Soft Skills:
peranannya dalam kesuksesan
seseorang. Makalah disampaikan
dalam pelatihan AMT di UNY.
Forgarty, Robin, 1991. How to Integrate
the Curricula. Illinois:
IRI/Skylight Publishing.
Hamalik, Oemar, 2003. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta :
Bumi Aksara.
Harefa, Andrias, 2001. Pembelajaran di
Era Serba Otonomi. Jakarta :
Penerbit Buku.
Herminarto Sofyan, 2006. Arah Kebijakan
dan Dinamika Kemahasiswaan.
Makalah disampaikan dalam
orientasi pengembangan
pendamping kemahasiswaan
UNY.
Illah Sailah, 2007. Pengembangan Soft
Skills di Perguruan Tinggi.
Makalah di sampaikan dalam
rangka Sosialisasi Soft Skills di
Undiksha. Singaraja, 20 Oktober.
Iyo Mulyono, 2011. Dari Karya Tulis
Ilmiah Sampai Dengan Soft
Skills. Bandung: Yrama Widya.
Joyce, B., Weil, M. & Calhoun, E. 2009.
Models of Teaching. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Mansyur, dkk. 2009. Assesment
Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta : Multi Pressindo.
Mathius Tandiontong, Rajampi &
Carolina, V, 2012. Pengaruh
Efektifitas Penerapan Metode
Balance Scorecard dalam
Meningkatkan Kinerja
Perusahaan (Studi Kasus pada
PT PLN (Persero) Distribusi
Jabar dan Banten). Jurnal Riset
Akuntansi, 3(1).
Mercer, 1989. Teaching students with
learning problems. United States :
Merrill Publishing Company.
Mulyana, Deddy, 2005. Ilmu Komunikasi :
Suatu Pengantar. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Mulyasa E, 2003. Manajemen Berbasis
Sekolah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
National Association Of College and
Employers (NACE). 2002. The
Survey of National Association of
College And Employers (NACE)
USA. Available at:
http://www.naceweb.org/home.as
px di akses tanggal 8 Juni 2015.
Nana Sudjana, 2009. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nieveen, N, 1999. Prototyping to Reach
Product Quality, dalam Jan Van
den Akker, R,M Branch, K,
Gustafson, N, Nieveen, & Tj,
Plom (eds.), Design Approach
and Education and Training,
7
8. (hlm.125-135), Dordrecht: Kluer
Academic Publishers.
Nurdin, 2007. Model Pembelajaran
Matematika yang menumbuhkan
Kemampuan Metakognotif Untuk
Menguasai Bahan Ajar.
Desertasi.Tidak diterbitkan,
Surabaya, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya.
Patrick S. O’ Brian, 1996. Making College
Count: A Real World Look at How
to Succeed in & After College.
Miami: Making it Count.
Pemerintah Republik Indonesia, 2003.
Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta:
Pemerintah Republik Indonesia.
Pidarta, Made, 2007. Wawasan
Pendidikan (Mencapai Tujuan
Pendidikan Nasional
Pengembangan Afeksi dan
Budaya Pancasila Mengurangi
Lulusan Menganggur).Surabaya :
Unesa University Press.
Republik Indonesia Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Riduwan, 2007. Belajar Mudah Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Saifuddin Azwar, 2003. Reliabilitas dan
Validitas (Edisi III). Yokyakarta:
Pustaka Pelajar.
Shambaugh, N., & Magliaro, G.S. (2006).
Instructional design a systematic
approach for reflective practice.
Boston: Pearson Education Inc.
Soekanto, S, (1990). Sosiologi suatu
pengantar. Edisi 4. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung : Alfabeta.
________, 2013. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen
Pengajaran Secara Manusiawi,
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2004.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Thiagarajan, S dkk, 1974. Intructional
Development for Training
Teachers of Exception Childrend.
A Sourse Book. Blomington:
Central for Innovation on Teaching
The Handicapped.
Widarto, 2009. Pengembangan Model
Pembelajaran Soft Skills Dan Hard
Skills Untuk Siswa SMK.
Yogyakarta : Program Pasca
Sarjana UNY.
8