SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek
621
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATA PELAJARAN
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK UNTUK MENGETAHUI PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS XI TIPTL SMK NEGERI 7 SURABAYA
Tri DianaSari
S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
tri.diana0912@gmail.com
Subuh Isnur H
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Unesa.subuh@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya. Penelitian ini
menggunakan metode Research and Development (R&D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
Pembuatan modul pembelajaran berbasis proyek melalui beberapa tahap yaitu (a) mendesain produk yaitu
modul, (b) validasi produk ke validator ahli, (c) revisi produk, (d) uji coba produk yang diujikan kepada
siswa kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya (e) pelaporan untuk melaporkan bahwa produk tersebut
dapat digunakan. (2) Modul pembelajaran berbasis proyek memperoleh kriteria sangat kuat dengan hasil
rating skor total sebesar 86,36%. (3) Respon siswa terhadap penggunaan modul pembelajaran berbasis
proyek pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik di SMK Negeri 7 Surabaya memperoleh kriteria
sangat kuat dengan hasil rating skor total sebesar 82,96%. (4) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek dan hasil belajar siswa yang tanpa
menggunakan modul pembelajaran pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. Ditunjukkan bahwa
pada kelas eksperimen hasil belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest sebesar 42,97 dan
rata-rata postest sebesar 86,19. Rata-rata nilai gain kelas eksperimen diperoleh hasil 0,50 dengan kriteria
sedang. Pada kelas kontrol hasil belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest sebesar 43,88
dan rata-rata postest sebesar 83,00. Rata-rata nilai gain kelas kontrol diperoleh hasil 0,47 dengan kriteria
sedang. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa hasil belajar kedua kelas sama meningkatnya. Akan
tetapi hasil belajar kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai yang lebih baik setelah menggunakan
modul pembelajaran. (5) Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan
hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. Ditunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif rata-
rata postest kelas eksperimen sebesar 86,19 dan rata-rata postest kelas kontrol sebesar 83,00.
Kata kunci: Modul Pembelajaran, Instalasi Penerangan Listrik, Project Based Learning.
Abstract
Generally the purpose of this research is to produce learning modules that could be used to enhance the
learning outcomes for students of XI TIPTL class at SMK Negeri 7 Surabaya. This research uses
Research and Development (R&D) method. The results showed that (1) the creation of project based of
learning module through several stages, those are (a) designing product which is the module, (b)
validating product to validator experts, (c) revising products, (d) testing products for students of
XI TIPTL class at SMK Negeri 7 Surabaya, (e) reporting products that could be use. (2) project based
learning module for gaining a strong result criteria with rating score total around 86.36%. (3) students
response for the usage of project based learning modules on electric lighting installation subject
at SMK Negeri 7 Surabaya gaining a strong result criteria with rating score total around 82,96%. (4)
project based learning module is used for the increasing of student learning results and student learning
results without project based learning module on on electric lighting installation subject. This research
indicated that in experimental class, students’ cognitive study results gain pretest around 42,97 and
postest around 86,19. The average gain value of experimental class obtained 0,50 medium criteria. In
control class, students’ cognitive study results gain pretest around 43,88 and postest around 83,00. The
average gain value of control class obtained 0,47 medium criteria. Overall, the study result in both class is
increased. However, the study result of experimental class gain better result after using learning module.
(5) there is a difference of students’ learning outcome between using learning module and without using
learning module. This research showed that cognitive study results for postest of experimental class
around 86,19 and study results for postest of control class around 83,00.
Keywords: Learning Modules, Electric Lighting Installation, Project Based Learning
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627
622
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian yang sangat berperan
penting untuk menciptakan manusia yang berkualitas,
melalui pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri
sehingga di dalam proses pengambilan keputusan
terhadap suatu masalah yang dihadapai selalu disertai
dengan rasa tanggung jawab yang besar. Mengingat
peran pendidikan tersebut maka seyogyanya aspek ini
menjadi perhatian pemerintah dalam rangka
meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang
berkualitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya
peningkatan mutu pendidikan. Maka, untuk
meningkatkan hal tersebut dilaksanakan proses
pembelajaran.
Menurut Zainal Arifin Ahmad (2012: 12)
pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru
dan peserta didik yang berisi berbagai kegiatan yang
bertujuan agar terjadi proses belajar (perubahan tingkah
laku) pada diri peserta didik. Kegiatan-kegiatan dalam
proses pembelajaran pada dasarnya sangat kompleks.
Tetapi pada intinya meliputi kegiatan penyampaian
pesan (pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan-
keterampilan) kepada peserta didik, penciptaan
lingkungan yang kondusif dan edukatif bagi proses
belajar peserta didik, dan pemberdayaan potensi peserta
didik melalui interaksi perilaku pendidik dan peserta
didik, dimana semua perbuatan itu dilaksanakan secara
bertahap.
Berdasarkan catatan peneliti pada bulan September
2014 dalam pelaksanaan kegiatan program pengelolahan
pembelajaran (PPP) terlihat pembelajaran yang
dilaksanakan secara garis besar masih dengan metode
ceramah dan penugasan serta belum tersedianya modul
pembelajaran. Pada saat menyampaikan materi guru
yang berperan aktif, sehingga menghambat aktifitas
siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan
suatu inovasi dengan memberikan modul pembelajaran
dalam pelaksanaan proses pembelajaran tersebut. Supaya
dapat membantu siswa lebih aktif dan mandiri.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti bermaksud
untuk melaksanakan penelitian dengan judul
“Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek
Pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Untuk
Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI
TIPTL SMK NEGERI 7 Surabaya”. Maka, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana
membuat modul pembelajaran berbasis proyek pada
mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK
Negeri 7 Surabaya (2) Bagaimana kelayakan modul
pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran
Instalasi Penerangan Listrik yang diterapkan pada siswa
SMK Negeri 7 Surabaya (3) Bagaimana respon siswa
terhadap penggunaan modul pembelajaran berbasis
proyek pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik
di SMK Negeri 7 Surabaya (4) Bagaimana peningkatan
hasil belajar siswa setelah menggunakan modul
pembelajaran berbasis proyek dan peningkatan hasil
belajar siswa yang tanpa menggunakan modul
pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi Penerangan
Listrik di SMK Negeri 7 Surabaya (5) Bagaimana
perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan
modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan
modul.
Sesuai dengan rumusan masalah tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) Menjelaskan langkah-langkah
penyusunan modul pembelajaran berbasis proyek pada
mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik. (2)
Menghasilkan modul pembelajaran berbasis proyek yang
dapat digunakan pada mata pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik dikarenakan belum tersedianya
modul pembelajaran di SMK Negeri 7 Surabaya. (3)
Mengetahui respon siswa setelah menggunakan modul
pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran
Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 7 Surabaya.
(4) Mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis
proyek dan peningkatan hasil belajar siswa yang tanpa
menggunakan modul pembelajaran. (5) Mengetahui
adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa
menggunakan modul.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat
sebagai berikut: (a) Bagi peneliti: Sebagai wawasan
untuk menambah dan memperdalam ilmu di bidang
pendidikan, khususnya pengembangan modul
pembelajaran. (b) Bagi sekolah: Hasil dari penelitian
pengembangan modul pembelajaran Instalasi Penerangan
Listrik ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. (c) Bagi guru:
Penggunaan modul pembelajaran ini dapat menjadi
masukan yang positif untuk lebih meningkatkan
keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaraan
Instalasi Penerangan Listrik. (d) Bagi siswa: Membantu
siswa memahami materi Instalasi Penerangan Listrik.
Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. (e) Bagi mahasiswa lain: Sebagai referensi
dalam mengadakan penelitian yang berhubungan dengan
modul pembelajaran. Secara umum manfaat dari
penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran
berbasis proyek yang dapat digunakan untuk mata
pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.
Penelitian ini terdapat batasan penelitian yang
dimaksudkan agar masalah yang ditulis tidak terlalu luas,
oleh karena itu penulisan ini dibatasi pada: Kompetensi
dasar yang diajarkan adalah: a) Menjelaskan lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan
lapangan (Outdoor) b) Menafsirkan gambar kerja
pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu penerangan lapangan (Outdoor).
Kurikulum yang digunakan pada penelitian ini adalah
kurikulum 2013.
Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI TIPTL 1
sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI TIPTL 2
sebagai kelas kontrol di SMK NEGERI 7 Surabaya.
Penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran
berbasis proyek, mengetahui kelayakan modul,
mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa
setelah menggunakan modul pembelajaran dan tanpa
menggunakan modul pembelajaran, serta mengetahui
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek
623
Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian Metode Research and
Development.
Gambar 2. Nonequivalent Control Group
O1 X O2
O3 O4
perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan modul
dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul.
METODE
Desain penelitian ini adalah Research and
Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013: 407)
metode ini digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Tahapan metode (Research and Development (R&D)
yang digunakan adalah 7 tahapan. Berikut tahapan
metode Research and Development (R&D) hasil
modifikasi peneliti dari Sugiyono.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMK Negeri
7 Surabaya Jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik kelas XI. Ditentukan sampel yang terdiri
dari dua kelas, yaitu 31 siswa XI TIPTL 1 pada kelas
eksperimen dan 32 siswa XI TIPTL 2 pada kelas kontrol.
Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan
adalah nonequivalent control group yang termasuk
dalam quasi experimental design (Sugiyono, 2013: 116).
Kelompok eksperimen yaitu kelas XI TIPTL 1
diberikan perlakuan berupa pemberian modul
pembelajaran. Kelompok kontrol yaitu kelas XI TIPTL 2
diberikan perlakuan tanpa pemberian modul
pembelajaran akan tetapi dengan menggunakan LKS.
Teknik pengumpulan data dan pengembangan
instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi modul
yang dianalisis dengan menggunakan skala likert untuk
mengetahui hasil rating modul, lembar angket respon
siswa yang dianalisis dengan menggunakan skala likert
untuk mengetahui hasil rating respon siswa, dan lembar
butir soal hasil belajar yang dianalisis menggunakan
software ANATES V4.
Teknik analisis data yang digunakan meliputi: (1)
teknik analisis penilaian modul yang diperoleh dari
penilaian oleh validator dengan kriteria presentase sangat
kuat, kuat, cukup, lemah, sangat lemah yang ditunjukkan
pada Tabel 1.
Berdasarkan kriteria presentase maka kelayakan
modul dikatakan baik apabila mempunyai nilai
presentase  61%. (2) teknik analisis penilaian respon
siswa yang diperoleh dari tanggapan siswa dengan
kriteria presentase sangat kuat, kuat, cukup, lemah,
sangat lemah yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Berdasarkan kriteria presentase maka respon siswa
terhadap kelayakan modul dikatakan baik apabila
mempunyai nilai presentase  61%. (3) teknik analisis
hasil belajar menggunakan software IBM SPSS Statistics
21. Metode analisis uji t dua sampel berpasangan
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
nilai rata-rata kelompok. Langkah-langkahnya sebagai
berikut: a) merumuskan hipotesis H0: tidak terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan
modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran
instalasi penerangan listrik. H1: terdapat peningkatan
hasil belajar siswa setelah menggunakan modul
pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran
instalasi penerangan listrik. b) taraf signifikan (α = 0,05)
c) Kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel,
tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. Kemudian
diuji t peningkatan (gain) dengan menggunakan n-gain
score (nilai gain yang dinormalisasi).
Metode analisis uji t dua sampel bebas digunakan
untuk membandingkan nilai rata-rata dari dua kelompok
yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Langkah-
langkahnya sebagai berikut: a) merumuskan hipotesis
H0: Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa
Potensi
dan
Masalah
Pengum
-pulan
Data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Uji Coba
Produk
Analisis
dan
Pelaporan
n
= 100%
Tabel 1. Kriteria Presentase Penilaian Respon Siswa
Presentase Kriteria
0%-20%
21%-40%
41%-60%
61-80%
81%-100%
Sangat lemah
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat kuat
(Sumber: Riduwan, 2013: 41)
= 100%
Tabel 2. Kriteria Presentase Penilaian Modul
Presentase Kriteria
0%-20%
21%-40%
41%-60%
61-80%
81%-100%
Sangat lemah
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat kuat
(Sumber: Riduwan, 2013: 41)
〈 〉 =
−
Keterangan:
〈 〉 = peningkatan hasil belajar ranah kognitif
= rata-rata hasil belajar awal (pre- test)
= rata-rata hasil belajar akhir (post-test)
Tabel 3. Kriteria Interprestasi Nilai Gain yang Dinormalisasi
Nilai <g> Interprestasi
〈 〉 ≥ 0,7 Tinggi
0,7 > 〈 〉 ≥ 0,3 Sedang
〈 〉 < 0,3 Rendah
(Hake, 1998)
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627
624
yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang
tanpa menggunakan modul. H1: Terdapat perbedaan
antara hasil belajar siswa yang hasil belajar siswa yang
menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa
menggunakan modul. b) taraf signifikan (α = 0,05) c)
kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel,
tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penilaian validator diperoleh dari validasi
instrumen yang dilakukan oleh validator ahli. Validator
ahli terdiri dari 2 dosen Teknik Elektro Universitas
Negeri Surabaya dan 1 orang guru SMK Negeri 7
Surabaya, validasi yang dilakukan menggunakan lembar
angket penilaian validator.
Hasil analisis butir soal dengan menggunakan
software Anates V4 diperoleh 5 butir soal yang tidak
signifikan dengan kriteria daya beda soal jelek, taraf
kesukaran soal sangat sukar/ sangat mudah, dan
reabilitas soal sangat rendah, sehingga harus digugurkan/
diperbaiki karena kurang baik untuk digunakan.
Sedangkan 25 butir soal lainnya memperoleh hasil yang
signifikan dengan kriteria daya beda soal baik sekali,
taraf kesukaran soal sedang/ mudah/ sukar, dan reabilitas
soal cukup/ baik, sehingga baik digunakan pada soal
pretes-postes.
Hasil validasi modul dapat dinyatakan sangat kuat
karena hasil rating nilai total sebesar 86,36% yang
diperoleh berdasarkan penilaian dari validator. Adapun
rincian penilaian kelayakan modul adalah fisik modul
mendapat rata-rata kelayakan sebesar 93,33%,
pembahasan mendapat rata-rata kelayakan sebesar
86,67%, tata bahasa mendapat rata-rata kelayakan
sebesar 80%, ukuran dan bentuk huruf mendapat rata-
rata kelayakan sebesar 80%.
Hasil angket respon diperoleh berdasarkan penilaian
siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Penilaian angket respon dinyatakan dengan kriteria
sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 82,96%.
Berikut rincian penilaian angket respon siswa adalah
respon terhadap mata pelajaran instalasi penerangan
listrik mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,83%,
respon terhadap konstruksi gaya bahasa dan tulisan
mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,19%, respon
terhadap modul pembelajaran mendapat rata-rata
kelayakan sebesar 84,90%.
Mengetahui adanya peningkatan nilai rata-rata
kelompok maka, dilakukan pengujian uji t paired sample
Data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas
eksperimen, diperoleh rata-rata pretest kelas eksperimen
sebesar 42,97 dan rata-rata postest kelas eksperimen
sebesar 86,19. Nilai t sebesar -33,840 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan
pada  = 0,05: 2= 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar
30, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,840 <
-1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah
menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar
siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran.
Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,50, maka hasil
belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori
sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain.
Selanjutnya, untuk kelas kontrol data yang digunakan
adalah pretest dan postest kelas kontrol, diperoleh rata-
rata pretest kelas kontrol sebesar 43,88 dan rata-rata
postest kelas kontrol sebesar 83,00. Nilai t sebesar
-33,323 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel
distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua
sisi) dengan df sebesar 31, maka ttabel sebesar -1,70. Dari
data tersebut -33,323 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat
diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang tanpa menggunakan modul
pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,47,
maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan
kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai
gain.
Rata-rata hasil belajar ranah afektif pada kelas
eksperimen sebesar 77,59 dan kelas kontrol sebesar
Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Modul
93,33%
86,00%
80% 80%
86,36%
Indikator Penilaian
Hasil Validasi Modul
Fisik Modul
Pembahasan
Tata Bahasa
Ukuran dan
Bentuk Huruf
Keseluruhan
Indikator
Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian Angket Respon
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627
624
yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang
tanpa menggunakan modul. H1: Terdapat perbedaan
antara hasil belajar siswa yang hasil belajar siswa yang
menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa
menggunakan modul. b) taraf signifikan (α = 0,05) c)
kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel,
tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penilaian validator diperoleh dari validasi
instrumen yang dilakukan oleh validator ahli. Validator
ahli terdiri dari 2 dosen Teknik Elektro Universitas
Negeri Surabaya dan 1 orang guru SMK Negeri 7
Surabaya, validasi yang dilakukan menggunakan lembar
angket penilaian validator.
Hasil analisis butir soal dengan menggunakan
software Anates V4 diperoleh 5 butir soal yang tidak
signifikan dengan kriteria daya beda soal jelek, taraf
kesukaran soal sangat sukar/ sangat mudah, dan
reabilitas soal sangat rendah, sehingga harus digugurkan/
diperbaiki karena kurang baik untuk digunakan.
Sedangkan 25 butir soal lainnya memperoleh hasil yang
signifikan dengan kriteria daya beda soal baik sekali,
taraf kesukaran soal sedang/ mudah/ sukar, dan reabilitas
soal cukup/ baik, sehingga baik digunakan pada soal
pretes-postes.
Hasil validasi modul dapat dinyatakan sangat kuat
karena hasil rating nilai total sebesar 86,36% yang
diperoleh berdasarkan penilaian dari validator. Adapun
rincian penilaian kelayakan modul adalah fisik modul
mendapat rata-rata kelayakan sebesar 93,33%,
pembahasan mendapat rata-rata kelayakan sebesar
86,67%, tata bahasa mendapat rata-rata kelayakan
sebesar 80%, ukuran dan bentuk huruf mendapat rata-
rata kelayakan sebesar 80%.
Hasil angket respon diperoleh berdasarkan penilaian
siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Penilaian angket respon dinyatakan dengan kriteria
sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 82,96%.
Berikut rincian penilaian angket respon siswa adalah
respon terhadap mata pelajaran instalasi penerangan
listrik mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,83%,
respon terhadap konstruksi gaya bahasa dan tulisan
mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,19%, respon
terhadap modul pembelajaran mendapat rata-rata
kelayakan sebesar 84,90%.
Mengetahui adanya peningkatan nilai rata-rata
kelompok maka, dilakukan pengujian uji t paired sample
Data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas
eksperimen, diperoleh rata-rata pretest kelas eksperimen
sebesar 42,97 dan rata-rata postest kelas eksperimen
sebesar 86,19. Nilai t sebesar -33,840 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan
pada  = 0,05: 2= 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar
30, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,840 <
-1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah
menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar
siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran.
Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,50, maka hasil
belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori
sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain.
Selanjutnya, untuk kelas kontrol data yang digunakan
adalah pretest dan postest kelas kontrol, diperoleh rata-
rata pretest kelas kontrol sebesar 43,88 dan rata-rata
postest kelas kontrol sebesar 83,00. Nilai t sebesar
-33,323 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel
distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua
sisi) dengan df sebesar 31, maka ttabel sebesar -1,70. Dari
data tersebut -33,323 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat
diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang tanpa menggunakan modul
pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,47,
maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan
kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai
gain.
Rata-rata hasil belajar ranah afektif pada kelas
eksperimen sebesar 77,59 dan kelas kontrol sebesar
Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Modul
Hasil Validasi Modul
Fisik Modul
Pembahasan
Tata Bahasa
Ukuran dan
Bentuk Huruf
Keseluruhan
Indikator
Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian Angket Respon
82,83%
82,19%
84,90%
83%
Indikator Penilaian
Hasil Penilaian Angket Respon
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627
624
yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang
tanpa menggunakan modul. H1: Terdapat perbedaan
antara hasil belajar siswa yang hasil belajar siswa yang
menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa
menggunakan modul. b) taraf signifikan (α = 0,05) c)
kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel,
tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penilaian validator diperoleh dari validasi
instrumen yang dilakukan oleh validator ahli. Validator
ahli terdiri dari 2 dosen Teknik Elektro Universitas
Negeri Surabaya dan 1 orang guru SMK Negeri 7
Surabaya, validasi yang dilakukan menggunakan lembar
angket penilaian validator.
Hasil analisis butir soal dengan menggunakan
software Anates V4 diperoleh 5 butir soal yang tidak
signifikan dengan kriteria daya beda soal jelek, taraf
kesukaran soal sangat sukar/ sangat mudah, dan
reabilitas soal sangat rendah, sehingga harus digugurkan/
diperbaiki karena kurang baik untuk digunakan.
Sedangkan 25 butir soal lainnya memperoleh hasil yang
signifikan dengan kriteria daya beda soal baik sekali,
taraf kesukaran soal sedang/ mudah/ sukar, dan reabilitas
soal cukup/ baik, sehingga baik digunakan pada soal
pretes-postes.
Hasil validasi modul dapat dinyatakan sangat kuat
karena hasil rating nilai total sebesar 86,36% yang
diperoleh berdasarkan penilaian dari validator. Adapun
rincian penilaian kelayakan modul adalah fisik modul
mendapat rata-rata kelayakan sebesar 93,33%,
pembahasan mendapat rata-rata kelayakan sebesar
86,67%, tata bahasa mendapat rata-rata kelayakan
sebesar 80%, ukuran dan bentuk huruf mendapat rata-
rata kelayakan sebesar 80%.
Hasil angket respon diperoleh berdasarkan penilaian
siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Penilaian angket respon dinyatakan dengan kriteria
sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 82,96%.
Berikut rincian penilaian angket respon siswa adalah
respon terhadap mata pelajaran instalasi penerangan
listrik mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,83%,
respon terhadap konstruksi gaya bahasa dan tulisan
mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,19%, respon
terhadap modul pembelajaran mendapat rata-rata
kelayakan sebesar 84,90%.
Mengetahui adanya peningkatan nilai rata-rata
kelompok maka, dilakukan pengujian uji t paired sample
Data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas
eksperimen, diperoleh rata-rata pretest kelas eksperimen
sebesar 42,97 dan rata-rata postest kelas eksperimen
sebesar 86,19. Nilai t sebesar -33,840 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan
pada  = 0,05: 2= 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar
30, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,840 <
-1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah
menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar
siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran.
Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,50, maka hasil
belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori
sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain.
Selanjutnya, untuk kelas kontrol data yang digunakan
adalah pretest dan postest kelas kontrol, diperoleh rata-
rata pretest kelas kontrol sebesar 43,88 dan rata-rata
postest kelas kontrol sebesar 83,00. Nilai t sebesar
-33,323 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel
distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua
sisi) dengan df sebesar 31, maka ttabel sebesar -1,70. Dari
data tersebut -33,323 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat
diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang tanpa menggunakan modul
pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,47,
maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan
kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai
gain.
Rata-rata hasil belajar ranah afektif pada kelas
eksperimen sebesar 77,59 dan kelas kontrol sebesar
Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Modul
Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian Angket Respon
83%
Indikator Penilaian
Hasil Penilaian Angket Respon
Respon Mata
Pelajaran
Respon
Konstruksi
Gaya Bahasa
dan Tulisan
Respon Modul
Pembelajaran
Keseluruhan
Indikator
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek
625
72,61, diperoleh rata-rata kriteria B dari ketiga
pertemuan tersebut. Maka dapat diartikan bahwa hasil
belajar ranah afektif pada kedua kelas mencapai kriteria
ketuntasan minimum. Sedangkan untuk rata-rata hasil
belajar ranah psikomotor pada kelas eksperimen sebesar
77,23 dan kelas kontrol sebesar 75,6, diperoleh rata-rata
nilai 3,33 dari ketiga pertemuan tersebut. Maka dapat
diartikan bahwa hasil belajar ranah psikomotor pada
kedua kelas mencapai kriteria ketuntasan minimum.
Membandingkan nilai rata-rata dari dua kelompok
maka, dilakukan pengujian uji t independent sample
dengan menggunakan data postest kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Diperoleh nilai t sebesar 1,999 dengan
nilai signifikansi 0,000. Tabel distribusi t ditentukan
pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan df = 61,
maka ttabel sebesar 1,67. Dari data tersebut 1,999 > 1,67,
sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat
perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan
modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan
modul.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Pembuatan modul
pembelajaran berbasis proyek melalui beberapa tahap
yaitu (a) desain produk, (b) validasi produk ke validator
ahli, (c) revisi produk, (d) uji coba produk yang diujikan
kepada siswa kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya
(e) analisis dan pelaporan untuk melaporkan bahwa
produk tersebut dapat digunakan. (2) Modul
pembelajaran berbasis proyek memperoleh kriteria
sangat kuat dengan hasil rating skor total sebesar
86,36%, sehingga modul tersebut dapat diterapkan untuk
mata pelajaran instalasi penerangan listrik pada siswa
kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya. (3) Respon
siswa terhadap penggunaan modul pembelajaran berbasis
proyek pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik di
SMKN 7 Surabaya memperoleh kriteria sangat kuat
dengan hasil rating skor total sebesar 82,96%. (4)
Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah
menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek dan
hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul
pembelajaran pada mata pelajaran instalasi penerangan
listrik. Ditunjukkan bahwa pada kelas eksperimen hasil
belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest
sebesar 42,97 dan rata-rata postest sebesar 86,19. Pada
hasil belajar ranah afektif rata-rata kelas eksperimen
sebesar 77,59 dengan kriteria B dan hasil belajar
psikomotor rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,23.
Rata-rata nilai gain kelas eksperimen diperoleh hasil
0,50 dengan kriteria sedang. Pada kelas kontrol hasil
belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest
sebesar 43,88 dan rata-rata postest sebesar 83,00. Hasil
belajar ranah afektif rata-rata kelas kontrol sebesar 72,61
dengan kriteria B dan hasil belajar psikomotor rata-rata
kelas kontrol sebesar 75,61. Rata-rata nilai gain kelas
kontrol diperoleh hasil 0,47 dengan kriteria sedang.
Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa hasil belajar
kedua kelas sama meningkatnya. Akan tetapi hasil
belajar kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai yang
lebih baik setelah menggunakan modul pembelajaran. (5)
Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa
menggunakan modul. Ditunjukkan bahwa hasil belajar
ranah kognitif rata-rata postest kelas eksperimen sebesar
86,19 dan rata-rata postest kelas kontrol sebesar 83,00.
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan adalah (1) Dalam
memberikan pembelajaran dengan menggunakan modul
sebaiknya siswa dikontrol dengan baik supaya siswa
tidak ribut sendiri. (2) Model pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan aktifitas siswa dan hasil
belajar siswa, sebaiknya model ini dicoba untuk mata
pelajaran yang lain. (3) Dalam penelitian modul
pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan lagi
dengan menggunakan media penunjang atau inovasi
yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran
Dari Desain Sampai Implementasi. Yogyakarta:
Pedagogia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Devi, dkk. 2009. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Untuk Guru SMP. Jakarta: Pusat
Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk Program Bermutu.
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. 2008. Penulisan Modul.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia.
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah. 2008. Teknik Penyusunan Modul.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Hake, R. 1998. Interactive-engagement Methods in
Introductory Mechanic Courses. Departmen of
Physic. Indiana University. Bloomington.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Kunandar. 2013. Teknik Dan Instrumen Penilaian.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mamang Sangadji, Etta dan Sopiah. 2010. Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan. Bandung:
Refika.
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627
626
Muslim, Supari dan Joko. 2009. Teknik Perencanaan
dan Pemasangan Instalasi Listrik. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Indonesia.
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data
Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. 2013. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Samanthis, Alunanda. 2014. “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Menggunakan Model Project Based
Learning Pada Standar Kompetensi Memperbaiki
Radio Penerima Di SMKN 3 Surabaya”. Jurnal
pendidikan teknik elektro. Vol. 03 (1): hal. 23-29.
http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses tanggal 24
Desember pukul 12.35 WIB.
Sani, Maulidia. 2015. “Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata Kuliah
Pemeliharaan Dan Perbaikan Mesin Listrik Di
Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri
Surabaya Jurnal Pendidikan Teknik Elektro”.
Jurnal pendidikan teknik elektro. Vol. 04 (1): hal.
259-267. http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses
tanggal 30 April pukul 12.44 WIB.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Standar Nasional Indonesia. 2008. Spesifikasi
Penerangan Di Kawasan Perkotaan. Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional.
Syafrudy. 2014. “Pengembangan Media Interaktif
Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Pada Mata Pelajaran Teknik
Pemrograman”. Jurnal pendidikan teknik elektro.
Vol. 03 (3): hal. 471-477.
http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses tanggal 30
April pukul 13.12 WIB.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulaiman, Wahid. 2005. Statistik Non Parametrik.
Yogyakarta: Andi.
Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tim Penyusun Skripsi. 2014. Pedoman Penulisan
Skripsi. Surabaya: University Press.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-
Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Uyanto, S Stanislaus. 2009. Pedoman Analisis Data
Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

More Related Content

Similar to document.pdf

02. boy fechera_p115-126_
02. boy fechera_p115-126_02. boy fechera_p115-126_
02. boy fechera_p115-126_eeyunk
 
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docxTUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docxUunMaskhun
 
Model Pembelajaran Project Based Learning.pptx
Model Pembelajaran Project Based Learning.pptxModel Pembelajaran Project Based Learning.pptx
Model Pembelajaran Project Based Learning.pptxAdiSaputra148533
 
289784871.pdf
289784871.pdf289784871.pdf
289784871.pdfMesinesId
 
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptxssuser83c7ab
 
PPT INOV KELOMPOK 2.pptx
PPT INOV KELOMPOK 2.pptxPPT INOV KELOMPOK 2.pptx
PPT INOV KELOMPOK 2.pptxnazirohherlia
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 BintanImplementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 BintanJoko Prasetiyo
 
Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...
Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...
Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...Bachrul Ilmi
 
METODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptx
METODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptxMETODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptx
METODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptxHaekalWahyudi1
 
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...Andyka Saputra
 

Similar to document.pdf (20)

Jurnal ka januardi
Jurnal ka januardiJurnal ka januardi
Jurnal ka januardi
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
02. boy fechera_p115-126_
02. boy fechera_p115-126_02. boy fechera_p115-126_
02. boy fechera_p115-126_
 
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docxTUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
TUGAS PROPOSAL PTK MASKHUN SOFWAN.docx
 
Analisis 8 jurnal
Analisis 8 jurnalAnalisis 8 jurnal
Analisis 8 jurnal
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Model Pembelajaran Project Based Learning.pptx
Model Pembelajaran Project Based Learning.pptxModel Pembelajaran Project Based Learning.pptx
Model Pembelajaran Project Based Learning.pptx
 
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
 
Jurnal mantab
Jurnal mantabJurnal mantab
Jurnal mantab
 
PPT_Sempro_Eka.pptx
PPT_Sempro_Eka.pptxPPT_Sempro_Eka.pptx
PPT_Sempro_Eka.pptx
 
289784871.pdf
289784871.pdf289784871.pdf
289784871.pdf
 
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
01. MERANCANG PEMBELAJARAN BASIS PROJECT RILL - Copy.pptx
 
PPT INOV KELOMPOK 2.pptx
PPT INOV KELOMPOK 2.pptxPPT INOV KELOMPOK 2.pptx
PPT INOV KELOMPOK 2.pptx
 
BAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptxBAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptx
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 BintanImplementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
 
Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...
Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...
Artikel: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DI SDN WATUK...
 
METODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptx
METODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptxMETODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptx
METODELOGI PENELITIAN REVIEW TESIS PRESENTATION.pptx
 
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

document.pdf

  • 1. Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek 621 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK UNTUK MENGETAHUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TIPTL SMK NEGERI 7 SURABAYA Tri DianaSari S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya tri.diana0912@gmail.com Subuh Isnur H Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Unesa.subuh@gmail.com Abstrak Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pembuatan modul pembelajaran berbasis proyek melalui beberapa tahap yaitu (a) mendesain produk yaitu modul, (b) validasi produk ke validator ahli, (c) revisi produk, (d) uji coba produk yang diujikan kepada siswa kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya (e) pelaporan untuk melaporkan bahwa produk tersebut dapat digunakan. (2) Modul pembelajaran berbasis proyek memperoleh kriteria sangat kuat dengan hasil rating skor total sebesar 86,36%. (3) Respon siswa terhadap penggunaan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik di SMK Negeri 7 Surabaya memperoleh kriteria sangat kuat dengan hasil rating skor total sebesar 82,96%. (4) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. Ditunjukkan bahwa pada kelas eksperimen hasil belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest sebesar 42,97 dan rata-rata postest sebesar 86,19. Rata-rata nilai gain kelas eksperimen diperoleh hasil 0,50 dengan kriteria sedang. Pada kelas kontrol hasil belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest sebesar 43,88 dan rata-rata postest sebesar 83,00. Rata-rata nilai gain kelas kontrol diperoleh hasil 0,47 dengan kriteria sedang. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa hasil belajar kedua kelas sama meningkatnya. Akan tetapi hasil belajar kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai yang lebih baik setelah menggunakan modul pembelajaran. (5) Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. Ditunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif rata- rata postest kelas eksperimen sebesar 86,19 dan rata-rata postest kelas kontrol sebesar 83,00. Kata kunci: Modul Pembelajaran, Instalasi Penerangan Listrik, Project Based Learning. Abstract Generally the purpose of this research is to produce learning modules that could be used to enhance the learning outcomes for students of XI TIPTL class at SMK Negeri 7 Surabaya. This research uses Research and Development (R&D) method. The results showed that (1) the creation of project based of learning module through several stages, those are (a) designing product which is the module, (b) validating product to validator experts, (c) revising products, (d) testing products for students of XI TIPTL class at SMK Negeri 7 Surabaya, (e) reporting products that could be use. (2) project based learning module for gaining a strong result criteria with rating score total around 86.36%. (3) students response for the usage of project based learning modules on electric lighting installation subject at SMK Negeri 7 Surabaya gaining a strong result criteria with rating score total around 82,96%. (4) project based learning module is used for the increasing of student learning results and student learning results without project based learning module on on electric lighting installation subject. This research indicated that in experimental class, students’ cognitive study results gain pretest around 42,97 and postest around 86,19. The average gain value of experimental class obtained 0,50 medium criteria. In control class, students’ cognitive study results gain pretest around 43,88 and postest around 83,00. The average gain value of control class obtained 0,47 medium criteria. Overall, the study result in both class is increased. However, the study result of experimental class gain better result after using learning module. (5) there is a difference of students’ learning outcome between using learning module and without using learning module. This research showed that cognitive study results for postest of experimental class around 86,19 and study results for postest of control class around 83,00. Keywords: Learning Modules, Electric Lighting Installation, Project Based Learning
  • 2. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627 622 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian yang sangat berperan penting untuk menciptakan manusia yang berkualitas, melalui pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga di dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapai selalu disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar. Mengingat peran pendidikan tersebut maka seyogyanya aspek ini menjadi perhatian pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan. Maka, untuk meningkatkan hal tersebut dilaksanakan proses pembelajaran. Menurut Zainal Arifin Ahmad (2012: 12) pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik yang berisi berbagai kegiatan yang bertujuan agar terjadi proses belajar (perubahan tingkah laku) pada diri peserta didik. Kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran pada dasarnya sangat kompleks. Tetapi pada intinya meliputi kegiatan penyampaian pesan (pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan- keterampilan) kepada peserta didik, penciptaan lingkungan yang kondusif dan edukatif bagi proses belajar peserta didik, dan pemberdayaan potensi peserta didik melalui interaksi perilaku pendidik dan peserta didik, dimana semua perbuatan itu dilaksanakan secara bertahap. Berdasarkan catatan peneliti pada bulan September 2014 dalam pelaksanaan kegiatan program pengelolahan pembelajaran (PPP) terlihat pembelajaran yang dilaksanakan secara garis besar masih dengan metode ceramah dan penugasan serta belum tersedianya modul pembelajaran. Pada saat menyampaikan materi guru yang berperan aktif, sehingga menghambat aktifitas siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan suatu inovasi dengan memberikan modul pembelajaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran tersebut. Supaya dapat membantu siswa lebih aktif dan mandiri. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI TIPTL SMK NEGERI 7 Surabaya”. Maka, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana membuat modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 7 Surabaya (2) Bagaimana kelayakan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik yang diterapkan pada siswa SMK Negeri 7 Surabaya (3) Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 7 Surabaya (4) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek dan peningkatan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 7 Surabaya (5) Bagaimana perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. Sesuai dengan rumusan masalah tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menjelaskan langkah-langkah penyusunan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik. (2) Menghasilkan modul pembelajaran berbasis proyek yang dapat digunakan pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik dikarenakan belum tersedianya modul pembelajaran di SMK Negeri 7 Surabaya. (3) Mengetahui respon siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 7 Surabaya. (4) Mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek dan peningkatan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran. (5) Mengetahui adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: (a) Bagi peneliti: Sebagai wawasan untuk menambah dan memperdalam ilmu di bidang pendidikan, khususnya pengembangan modul pembelajaran. (b) Bagi sekolah: Hasil dari penelitian pengembangan modul pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (c) Bagi guru: Penggunaan modul pembelajaran ini dapat menjadi masukan yang positif untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaraan Instalasi Penerangan Listrik. (d) Bagi siswa: Membantu siswa memahami materi Instalasi Penerangan Listrik. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. (e) Bagi mahasiswa lain: Sebagai referensi dalam mengadakan penelitian yang berhubungan dengan modul pembelajaran. Secara umum manfaat dari penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran berbasis proyek yang dapat digunakan untuk mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik. Penelitian ini terdapat batasan penelitian yang dimaksudkan agar masalah yang ditulis tidak terlalu luas, oleh karena itu penulisan ini dibatasi pada: Kompetensi dasar yang diajarkan adalah: a) Menjelaskan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (Outdoor) b) Menafsirkan gambar kerja pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (Outdoor). Kurikulum yang digunakan pada penelitian ini adalah kurikulum 2013. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI TIPTL 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI TIPTL 2 sebagai kelas kontrol di SMK NEGERI 7 Surabaya. Penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran berbasis proyek, mengetahui kelayakan modul, mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa setelah menggunakan modul pembelajaran dan tanpa menggunakan modul pembelajaran, serta mengetahui
  • 3. Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek 623 Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian Metode Research and Development. Gambar 2. Nonequivalent Control Group O1 X O2 O3 O4 perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. METODE Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013: 407) metode ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Tahapan metode (Research and Development (R&D) yang digunakan adalah 7 tahapan. Berikut tahapan metode Research and Development (R&D) hasil modifikasi peneliti dari Sugiyono. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMK Negeri 7 Surabaya Jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik kelas XI. Ditentukan sampel yang terdiri dari dua kelas, yaitu 31 siswa XI TIPTL 1 pada kelas eksperimen dan 32 siswa XI TIPTL 2 pada kelas kontrol. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah nonequivalent control group yang termasuk dalam quasi experimental design (Sugiyono, 2013: 116). Kelompok eksperimen yaitu kelas XI TIPTL 1 diberikan perlakuan berupa pemberian modul pembelajaran. Kelompok kontrol yaitu kelas XI TIPTL 2 diberikan perlakuan tanpa pemberian modul pembelajaran akan tetapi dengan menggunakan LKS. Teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi modul yang dianalisis dengan menggunakan skala likert untuk mengetahui hasil rating modul, lembar angket respon siswa yang dianalisis dengan menggunakan skala likert untuk mengetahui hasil rating respon siswa, dan lembar butir soal hasil belajar yang dianalisis menggunakan software ANATES V4. Teknik analisis data yang digunakan meliputi: (1) teknik analisis penilaian modul yang diperoleh dari penilaian oleh validator dengan kriteria presentase sangat kuat, kuat, cukup, lemah, sangat lemah yang ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan kriteria presentase maka kelayakan modul dikatakan baik apabila mempunyai nilai presentase  61%. (2) teknik analisis penilaian respon siswa yang diperoleh dari tanggapan siswa dengan kriteria presentase sangat kuat, kuat, cukup, lemah, sangat lemah yang ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan kriteria presentase maka respon siswa terhadap kelayakan modul dikatakan baik apabila mempunyai nilai presentase  61%. (3) teknik analisis hasil belajar menggunakan software IBM SPSS Statistics 21. Metode analisis uji t dua sampel berpasangan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan nilai rata-rata kelompok. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a) merumuskan hipotesis H0: tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. H1: terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. b) taraf signifikan (α = 0,05) c) Kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. Kemudian diuji t peningkatan (gain) dengan menggunakan n-gain score (nilai gain yang dinormalisasi). Metode analisis uji t dua sampel bebas digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata dari dua kelompok yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Langkah- langkahnya sebagai berikut: a) merumuskan hipotesis H0: Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa Potensi dan Masalah Pengum -pulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Analisis dan Pelaporan n = 100% Tabel 1. Kriteria Presentase Penilaian Respon Siswa Presentase Kriteria 0%-20% 21%-40% 41%-60% 61-80% 81%-100% Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat (Sumber: Riduwan, 2013: 41) = 100% Tabel 2. Kriteria Presentase Penilaian Modul Presentase Kriteria 0%-20% 21%-40% 41%-60% 61-80% 81%-100% Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat (Sumber: Riduwan, 2013: 41) 〈 〉 = − Keterangan: 〈 〉 = peningkatan hasil belajar ranah kognitif = rata-rata hasil belajar awal (pre- test) = rata-rata hasil belajar akhir (post-test) Tabel 3. Kriteria Interprestasi Nilai Gain yang Dinormalisasi Nilai <g> Interprestasi 〈 〉 ≥ 0,7 Tinggi 0,7 > 〈 〉 ≥ 0,3 Sedang 〈 〉 < 0,3 Rendah (Hake, 1998)
  • 4. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627 624 yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. H1: Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. b) taraf signifikan (α = 0,05) c) kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penilaian validator diperoleh dari validasi instrumen yang dilakukan oleh validator ahli. Validator ahli terdiri dari 2 dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya dan 1 orang guru SMK Negeri 7 Surabaya, validasi yang dilakukan menggunakan lembar angket penilaian validator. Hasil analisis butir soal dengan menggunakan software Anates V4 diperoleh 5 butir soal yang tidak signifikan dengan kriteria daya beda soal jelek, taraf kesukaran soal sangat sukar/ sangat mudah, dan reabilitas soal sangat rendah, sehingga harus digugurkan/ diperbaiki karena kurang baik untuk digunakan. Sedangkan 25 butir soal lainnya memperoleh hasil yang signifikan dengan kriteria daya beda soal baik sekali, taraf kesukaran soal sedang/ mudah/ sukar, dan reabilitas soal cukup/ baik, sehingga baik digunakan pada soal pretes-postes. Hasil validasi modul dapat dinyatakan sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 86,36% yang diperoleh berdasarkan penilaian dari validator. Adapun rincian penilaian kelayakan modul adalah fisik modul mendapat rata-rata kelayakan sebesar 93,33%, pembahasan mendapat rata-rata kelayakan sebesar 86,67%, tata bahasa mendapat rata-rata kelayakan sebesar 80%, ukuran dan bentuk huruf mendapat rata- rata kelayakan sebesar 80%. Hasil angket respon diperoleh berdasarkan penilaian siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Penilaian angket respon dinyatakan dengan kriteria sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 82,96%. Berikut rincian penilaian angket respon siswa adalah respon terhadap mata pelajaran instalasi penerangan listrik mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,83%, respon terhadap konstruksi gaya bahasa dan tulisan mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,19%, respon terhadap modul pembelajaran mendapat rata-rata kelayakan sebesar 84,90%. Mengetahui adanya peningkatan nilai rata-rata kelompok maka, dilakukan pengujian uji t paired sample Data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas eksperimen, diperoleh rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 42,97 dan rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 86,19. Nilai t sebesar -33,840 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2= 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar 30, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,840 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,50, maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain. Selanjutnya, untuk kelas kontrol data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas kontrol, diperoleh rata- rata pretest kelas kontrol sebesar 43,88 dan rata-rata postest kelas kontrol sebesar 83,00. Nilai t sebesar -33,323 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar 31, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,323 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,47, maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain. Rata-rata hasil belajar ranah afektif pada kelas eksperimen sebesar 77,59 dan kelas kontrol sebesar Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Modul 93,33% 86,00% 80% 80% 86,36% Indikator Penilaian Hasil Validasi Modul Fisik Modul Pembahasan Tata Bahasa Ukuran dan Bentuk Huruf Keseluruhan Indikator Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian Angket Respon Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627 624 yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. H1: Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. b) taraf signifikan (α = 0,05) c) kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penilaian validator diperoleh dari validasi instrumen yang dilakukan oleh validator ahli. Validator ahli terdiri dari 2 dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya dan 1 orang guru SMK Negeri 7 Surabaya, validasi yang dilakukan menggunakan lembar angket penilaian validator. Hasil analisis butir soal dengan menggunakan software Anates V4 diperoleh 5 butir soal yang tidak signifikan dengan kriteria daya beda soal jelek, taraf kesukaran soal sangat sukar/ sangat mudah, dan reabilitas soal sangat rendah, sehingga harus digugurkan/ diperbaiki karena kurang baik untuk digunakan. Sedangkan 25 butir soal lainnya memperoleh hasil yang signifikan dengan kriteria daya beda soal baik sekali, taraf kesukaran soal sedang/ mudah/ sukar, dan reabilitas soal cukup/ baik, sehingga baik digunakan pada soal pretes-postes. Hasil validasi modul dapat dinyatakan sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 86,36% yang diperoleh berdasarkan penilaian dari validator. Adapun rincian penilaian kelayakan modul adalah fisik modul mendapat rata-rata kelayakan sebesar 93,33%, pembahasan mendapat rata-rata kelayakan sebesar 86,67%, tata bahasa mendapat rata-rata kelayakan sebesar 80%, ukuran dan bentuk huruf mendapat rata- rata kelayakan sebesar 80%. Hasil angket respon diperoleh berdasarkan penilaian siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Penilaian angket respon dinyatakan dengan kriteria sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 82,96%. Berikut rincian penilaian angket respon siswa adalah respon terhadap mata pelajaran instalasi penerangan listrik mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,83%, respon terhadap konstruksi gaya bahasa dan tulisan mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,19%, respon terhadap modul pembelajaran mendapat rata-rata kelayakan sebesar 84,90%. Mengetahui adanya peningkatan nilai rata-rata kelompok maka, dilakukan pengujian uji t paired sample Data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas eksperimen, diperoleh rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 42,97 dan rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 86,19. Nilai t sebesar -33,840 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2= 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar 30, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,840 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,50, maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain. Selanjutnya, untuk kelas kontrol data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas kontrol, diperoleh rata- rata pretest kelas kontrol sebesar 43,88 dan rata-rata postest kelas kontrol sebesar 83,00. Nilai t sebesar -33,323 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar 31, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,323 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,47, maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain. Rata-rata hasil belajar ranah afektif pada kelas eksperimen sebesar 77,59 dan kelas kontrol sebesar Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Modul Hasil Validasi Modul Fisik Modul Pembahasan Tata Bahasa Ukuran dan Bentuk Huruf Keseluruhan Indikator Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian Angket Respon 82,83% 82,19% 84,90% 83% Indikator Penilaian Hasil Penilaian Angket Respon Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627 624 yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. H1: Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. b) taraf signifikan (α = 0,05) c) kriteria pengujian terima H0 jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, tolak H0 jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penilaian validator diperoleh dari validasi instrumen yang dilakukan oleh validator ahli. Validator ahli terdiri dari 2 dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya dan 1 orang guru SMK Negeri 7 Surabaya, validasi yang dilakukan menggunakan lembar angket penilaian validator. Hasil analisis butir soal dengan menggunakan software Anates V4 diperoleh 5 butir soal yang tidak signifikan dengan kriteria daya beda soal jelek, taraf kesukaran soal sangat sukar/ sangat mudah, dan reabilitas soal sangat rendah, sehingga harus digugurkan/ diperbaiki karena kurang baik untuk digunakan. Sedangkan 25 butir soal lainnya memperoleh hasil yang signifikan dengan kriteria daya beda soal baik sekali, taraf kesukaran soal sedang/ mudah/ sukar, dan reabilitas soal cukup/ baik, sehingga baik digunakan pada soal pretes-postes. Hasil validasi modul dapat dinyatakan sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 86,36% yang diperoleh berdasarkan penilaian dari validator. Adapun rincian penilaian kelayakan modul adalah fisik modul mendapat rata-rata kelayakan sebesar 93,33%, pembahasan mendapat rata-rata kelayakan sebesar 86,67%, tata bahasa mendapat rata-rata kelayakan sebesar 80%, ukuran dan bentuk huruf mendapat rata- rata kelayakan sebesar 80%. Hasil angket respon diperoleh berdasarkan penilaian siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Penilaian angket respon dinyatakan dengan kriteria sangat kuat karena hasil rating nilai total sebesar 82,96%. Berikut rincian penilaian angket respon siswa adalah respon terhadap mata pelajaran instalasi penerangan listrik mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,83%, respon terhadap konstruksi gaya bahasa dan tulisan mendapat rata-rata kelayakan sebesar 82,19%, respon terhadap modul pembelajaran mendapat rata-rata kelayakan sebesar 84,90%. Mengetahui adanya peningkatan nilai rata-rata kelompok maka, dilakukan pengujian uji t paired sample Data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas eksperimen, diperoleh rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 42,97 dan rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 86,19. Nilai t sebesar -33,840 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2= 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar 30, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,840 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,50, maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain. Selanjutnya, untuk kelas kontrol data yang digunakan adalah pretest dan postest kelas kontrol, diperoleh rata- rata pretest kelas kontrol sebesar 43,88 dan rata-rata postest kelas kontrol sebesar 83,00. Nilai t sebesar -33,323 dengan signifikansi sebesar 0,000. Tabel distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan df sebesar 31, maka ttabel sebesar -1,70. Dari data tersebut -33,323 < -1,70, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran. Rata-rata nilai gain diperoleh hasil 0,47, maka hasil belajar kelas eksperimen meningkat dengan kategori sedang sesuai dengan kriteria interprestasi nilai gain. Rata-rata hasil belajar ranah afektif pada kelas eksperimen sebesar 77,59 dan kelas kontrol sebesar Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Modul Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian Angket Respon 83% Indikator Penilaian Hasil Penilaian Angket Respon Respon Mata Pelajaran Respon Konstruksi Gaya Bahasa dan Tulisan Respon Modul Pembelajaran Keseluruhan Indikator
  • 5. Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek 625 72,61, diperoleh rata-rata kriteria B dari ketiga pertemuan tersebut. Maka dapat diartikan bahwa hasil belajar ranah afektif pada kedua kelas mencapai kriteria ketuntasan minimum. Sedangkan untuk rata-rata hasil belajar ranah psikomotor pada kelas eksperimen sebesar 77,23 dan kelas kontrol sebesar 75,6, diperoleh rata-rata nilai 3,33 dari ketiga pertemuan tersebut. Maka dapat diartikan bahwa hasil belajar ranah psikomotor pada kedua kelas mencapai kriteria ketuntasan minimum. Membandingkan nilai rata-rata dari dua kelompok maka, dilakukan pengujian uji t independent sample dengan menggunakan data postest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diperoleh nilai t sebesar 1,999 dengan nilai signifikansi 0,000. Tabel distribusi t ditentukan pada  = 0,05: 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan df = 61, maka ttabel sebesar 1,67. Dari data tersebut 1,999 > 1,67, sehingga H1 diterima dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Pembuatan modul pembelajaran berbasis proyek melalui beberapa tahap yaitu (a) desain produk, (b) validasi produk ke validator ahli, (c) revisi produk, (d) uji coba produk yang diujikan kepada siswa kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya (e) analisis dan pelaporan untuk melaporkan bahwa produk tersebut dapat digunakan. (2) Modul pembelajaran berbasis proyek memperoleh kriteria sangat kuat dengan hasil rating skor total sebesar 86,36%, sehingga modul tersebut dapat diterapkan untuk mata pelajaran instalasi penerangan listrik pada siswa kelas XI TIPTL di SMK Negeri 7 Surabaya. (3) Respon siswa terhadap penggunaan modul pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik di SMKN 7 Surabaya memperoleh kriteria sangat kuat dengan hasil rating skor total sebesar 82,96%. (4) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan modul pembelajaran berbasis proyek dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul pembelajaran pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. Ditunjukkan bahwa pada kelas eksperimen hasil belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest sebesar 42,97 dan rata-rata postest sebesar 86,19. Pada hasil belajar ranah afektif rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,59 dengan kriteria B dan hasil belajar psikomotor rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,23. Rata-rata nilai gain kelas eksperimen diperoleh hasil 0,50 dengan kriteria sedang. Pada kelas kontrol hasil belajar ranah kognitif siswa memperoleh rata-rata pretest sebesar 43,88 dan rata-rata postest sebesar 83,00. Hasil belajar ranah afektif rata-rata kelas kontrol sebesar 72,61 dengan kriteria B dan hasil belajar psikomotor rata-rata kelas kontrol sebesar 75,61. Rata-rata nilai gain kelas kontrol diperoleh hasil 0,47 dengan kriteria sedang. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa hasil belajar kedua kelas sama meningkatnya. Akan tetapi hasil belajar kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai yang lebih baik setelah menggunakan modul pembelajaran. (5) Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan modul dan hasil belajar siswa yang tanpa menggunakan modul. Ditunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 86,19 dan rata-rata postest kelas kontrol sebesar 83,00. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah (1) Dalam memberikan pembelajaran dengan menggunakan modul sebaiknya siswa dikontrol dengan baik supaya siswa tidak ribut sendiri. (2) Model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan aktifitas siswa dan hasil belajar siswa, sebaiknya model ini dicoba untuk mata pelajaran yang lain. (3) Dalam penelitian modul pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan media penunjang atau inovasi yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran Dari Desain Sampai Implementasi. Yogyakarta: Pedagogia. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Devi, dkk. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Guru SMP. Jakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Program Bermutu. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hake, R. 1998. Interactive-engagement Methods in Introductory Mechanic Courses. Departmen of Physic. Indiana University. Bloomington. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kunandar. 2013. Teknik Dan Instrumen Penilaian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mamang Sangadji, Etta dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi. Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan. Bandung: Refika.
  • 6. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, 621-627 626 Muslim, Supari dan Joko. 2009. Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Riduwan. 2013. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Samanthis, Alunanda. 2014. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Model Project Based Learning Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Radio Penerima Di SMKN 3 Surabaya”. Jurnal pendidikan teknik elektro. Vol. 03 (1): hal. 23-29. http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses tanggal 24 Desember pukul 12.35 WIB. Sani, Maulidia. 2015. “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata Kuliah Pemeliharaan Dan Perbaikan Mesin Listrik Di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya Jurnal Pendidikan Teknik Elektro”. Jurnal pendidikan teknik elektro. Vol. 04 (1): hal. 259-267. http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses tanggal 30 April pukul 12.44 WIB. Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo. Standar Nasional Indonesia. 2008. Spesifikasi Penerangan Di Kawasan Perkotaan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Syafrudy. 2014. “Pengembangan Media Interaktif Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Teknik Pemrograman”. Jurnal pendidikan teknik elektro. Vol. 03 (3): hal. 471-477. http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses tanggal 30 April pukul 13.12 WIB. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulaiman, Wahid. 2005. Statistik Non Parametrik. Yogyakarta: Andi. Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tim Penyusun Skripsi. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Surabaya: University Press. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Uyanto, S Stanislaus. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.