SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 1
“Pembuatan Lubang Biopori”
A. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan lubang biopori
2. Mendeskripsikan manfaat biopori dalam kehidupan sehari-hari
B. Landasan Teori
Menurut Kartika Chrysti S (2014) biopori adalah lubang-lubang kecil
pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti
cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi
udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk
ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang
tersebut.
Menurut Sinta Ardiyanti (2013) sampah organik adalah merupakan
barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang
benar. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos).
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-
daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis
yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar
khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif
seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah
ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam,
tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya
anorganik.
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 2
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah
lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya
resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos, (3)
memanfaatkan peran aktifitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi
masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam
berdarah dan malaria. (Anik Munawaroh, 2014)
Menurut S. Thioritz (2012 : 93) Aplikasi lubang resapan biopori pada
saluran yang terdapat dalam microcatchment dapat meningkatkan daya serap
tanah terhadap air sehingga dapat menekan aliran permukaan. Sistem
peresapan biopori merupakan sistem peresapan yang berdasarkan terhadap
perbaikan kondisi ekosistem tanah untuk meningkatkan fungsi hidrologis
pada tanah tersebut. Lubang resapan biopori dan penggunaan mulsa vertikal
pada saluran merupakan beberapa bentuk penerapan dari sistem peresapan
biopori.
Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan lubang berbentuk silindris
berdiameter sekitar 10 cm atau lebih yang digali di dalam tanah.
Kedalamannya tidak melebihi muka air tanah, yaitu sekitar 100 cm dari
permukaan tanah. LRB dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam
meresapkan air. Air tersebut meresap melalui biopori yang menembus
permukaan dinding LRB ke dalam tanah di sekitar lubang. Dengan demikian,
akan menambah cadangan air dalam tanah serta menghindari terjadinya aliran
air di permukaan tanah (Maryati, dkk : 2010).
Lubang resapan biopori “diaktifkan” dengan memberikan sampah
organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi
organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi.
Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos. Dengan
melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi
sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai “pabrik”
pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman,
seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya.
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 3
Peningkatan laju peresapan melalui lubang resapan biopori dapat
mencegah terjadinya kerusakan lahan yang diakibatkan oleh aliran
permukaan dan erosi, dapat digunakan untuk mengatasi sampah organik
sehingga mencegah terjadinya genangan air serta dapat juga dijadikan sebagai
tempat pengomposan bagi sampah organik yang dimasukan ke dalam lubang.
C. Alat dan Bahan
Bor biopori
Sampah organik
Cetok
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 4
Linggis
Paralon bekas
Koran bekas
Larutan EM-4
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 5
Semen
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mencari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat
dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur
terlebih dahulu.
3. Membuat lubang silindris secara vertikal diatas ditanah menggunakan
bor biopori dengan diameter 20 cm dan kedalaman 60 cm, bila terbentur
batu, gunakan linggis
4. Mendirikan paralon yang berdiameter sama dengan lubang dengan tinggi
10-15 cm yang telah dilapisi koran diatas lubang biopori
5. Memberikan adukan semen disekitar mulut lubang dengan tinggi sekitar
2 cm dan lebar 2-3 cm
6. Mengangkat paralon dan memasukkan koran ke dalam lubang
7. Mengisi lubang dengan sampah organik (dedaunan kering)
8. Menyiramkan larutan EM-4 pada lubang biopori yang sudah terisi
sampah organik
9. Mengulangi langkah 2-7 dengan jarak 50-100 cm dari lubang pertama
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 6
E. Hasil Pengamatan
Melubangi tanah dengan bor
biopori
Memasang paralon yang
dilapisi koran pada mulut
lubang dan mengisi lubang
dengan sampah organik
Menuangkan larutan EM-4
pada lubang yang sudah terisi
sampah organic
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 7
Melapisi sekitar mulut lubang
dengan adukan semen
Lubang biopori yang sudah
jadi
F. Hasil Percobaan
No. Tanggal Kedalaman
Keadaan Sampah
Organik
Lokasi
1. 25-11-2014 65 cm Kering Depan ruang
musik
2. 26-11-2014 65 cm Kering Depan ruang
musik
3. 27-11-2014 65 cm Sudah mulai
lembap
Depan ruang
musik
4. 02-12-2014 60 cm Ketinggian
sampah organik
Depan ruang
musik
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 8
(daun) mulai
menurun dan
sudah ada
beberapa daun
yang melekat
dengan tanah
serta warna daun
sudah agak
kecokelatan dan
tanah dalam
keadaan basah
karena cuaca
sedang hujan
5. 09-12-2014 60 cm Warna daun
sudah mulai
kecokelatan dan
semakin banyak
daun yang
melekat dengan
tanah, keadaan
tanah masih
basah karena
cuaca sedang
hujan
Depan ruang
musik
6. 16-12-2014 58 cm Warna daun
sudah banyak
yang kecokelatan,
dan daun pada
Depan ruang
musik
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 9
bagian bawah
mulai menyatu
dengan tanah
7. 23-12-2014 55 cm Ketinggian
sampah organik
(daun) pada
lubang menurun
jauh dari awal
pembuatan
lubang. Warna
daun sudah
cokelat gelap dan
lembap. Pada
bagian bawah
lubang, sudah ada
daun yang
menyatu dengan
tanah
Depan ruang
musik
G. Pembahasan
Pada praktikum pertama yaitu pembuatan lubang biopori. Menurut
Kartika Chrysti S (2014) biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang
terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau
pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan
menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran
pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 10
Kemudian lubang biopori disi oleh sampah organik. Menurut Sinta
Ardiyanti (2013) sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami
pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan
tidak berbau (sering disebut dengan kompos).
Lubang resapan biopori bermanfaat untuk mengatasi banjir dengan cara
(1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi
kompos, (3) memanfaatkan peran aktifitas fauna tanah dan akar tanaman, dan
mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit
demam berdarah dan malaria. (Anik Munawaroh, 2014)
Cara pemeliharaan lubang biopori yaitu dengan :
1. Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan
menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka
waktu tertentu.
2. Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim
kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.
Sistem peresapan biopori merupakan sistem peresapan yang berdasarkan
terhadap perbaikan kondisi ekosistem tanah untuk meningkatkan fungsi
hidrologis pada tanah tersebut. (S. Thioritz, 2012 : 93)
Manfaat dari pembuatan lubang biopori adalah :
1. Mencegah banjir
2. Tempat pembuangan sampah organik
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 11
4. Menyuburkan tanaman
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan
untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat
membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman
di sekitarnya.
4. Meningkatkan kualitas air tanah
Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-
mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi
berkualitas karena mengandung mineral.
Hari pertama (25 November 2014) pembuatan lubang biopori didepan
ruang musik dengan kedalaman 65 cm dan di isi dengan sampah organik.
Dihari kedua pada tanggal 26 November 2014 dan hari ketiga, 27 November
2014, sampah sudah mulai melembap. Pada tanggal 02 Desember 2014,
sampah organik (daun hijau) sudah mulai menampakkan perubahannya, yaitu
berubah warna menjadi agak kecokelatan dan keadaan sampah basah, karena
cuaca sedang hujan serta kedalaman sampah mulai menurun, dari 65 cm
menjadi 63 cm.
Grafik tingkat kedalaman lubang biopori
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 12
Empat belas hari setelah pembuatan lubang biopori yaitu pada tanggal 09
Desember 2014, sampah organik (daun) mulai berubah warna menjadi coklat
gelap dan sudah ada beberapa daun yang mulai menempel dengan tanah,
keadaan sampah sangat basah karena cuaca sedang hujan dan lubang biopori
dipenuhi oleh air dan kedalaman sampah didalam lubangpun menurun
kembali menjadi 60 cm.
Pada tanggal 16 Desember 2014 dan 23 Desember 2014, daun sudah
lembap dan berwarna cokelat gelap. Pada bagian bawah lubang, sampah
organik (daun) sudah mulai menyatu dengan tanah. Dan ketinggian sampah
organik menurun menjadi 55 cm.
Hal ini membuktikan bahwa sampah organik (daun) mengalami
pengomposan didalam lubang, karena kedalaman sampah semakin lama
semakin menurun yang menandakan bahwa sampah bagian bawah telah
mengalami pengomposan dengan tanah.
H. Kesimpulan
Biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat
aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar
dalam tanah.
Sampah dedaunan yang terdapat pada lubang biopori semakin lama akan
semakin lembab dan akhirnya menyatu dengan tanah. Hal ini dikarenakan
adanya proses pelapukan oleh organisme di dalam tanah.
Cara pembuatan lubang biopori yaitu :
1. Mencari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat
dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur
terlebih dahulu.
2. Membuat lubang silindris secara vertikal diatas ditanah menggunakan
bor biopori dengan diameter 20 cm dan kedalaman 60 cm, bila terbentur
batu, gunakan linggis
3. Mendirikan paralon yang berdiameter sama dengan lubang dengan tinggi
10-15 cm yang telah dilapisi koran diatas lubang biopori
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 13
4. Memberikan adukan semen disekitar mulut lubang dengan tinggi sekitar
2 cm dan lebar 2-3 cm
5. Mengangkat paralon dan memasukkan koran ke dalam lubang
6. Mengisi lubang dengan sampah organik (dedaunan kering)
Manfaat dari pembuatan lubang biopori adalah :
1. Mencegah banjir
2. Tempat pembuangan sampah organic
3. Menyuburkan tanaman
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan
untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat
membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman
di sekitarnya.
4. Meningkatkan kualitas air tanah
Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-
mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi
berkualitas karena mengandung mineral.
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 14
I. Daftar Pustaka
Ardiyanti, Sinta. 2013. Sampah Organik dan Non-organik. Diunduh pada
tanggal 11 November 2014 di situs
http://sintaardiyanti.wordpress.com/2013/03/30/sampah-organik-dan-
non-oraganik/
Maryati, Ekosari, dan Eko W. 2010. Lubang Resapan Biopori (LRB) :
Teknologi Tepat Guna Untuk Mengatasi Banjir dan Sampah serta
Menjaga Kelestarian Air Bawah Tanah. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.
Munawaroh, Anik. 2014. Laporan Biopori. Diunduh pada tanggal 11
November 2014 di situs
https://www.academia.edu/4531983/laporan_biopori
Suryandari, Kartika Chrysti. 2014. Laporan Praktikum Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Thioritz, S. 2012. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Masyarakat Volume 12
: Eksperimentasi Lubang Resapan Biopori Sebagai Solusi Untuk
Mengatasi Genangan Air. Makassar : Universitas Atma Jaya.

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutU Lhia Estrada
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganRicky Ramadhan
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesisNisa 'Icha' El
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 

What's hot (20)

Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkungan
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 

Viewers also liked

LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4Titin Indrawati
 
Dastan acara 3
Dastan acara 3Dastan acara 3
Dastan acara 3Muhamad H
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )
Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )
Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )Aon Ali Jaffery
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3Titin Indrawati
 

Viewers also liked (7)

MAKALAH BIOPORI
MAKALAH BIOPORIMAKALAH BIOPORI
MAKALAH BIOPORI
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
 
Buah
BuahBuah
Buah
 
Dastan acara 3
Dastan acara 3Dastan acara 3
Dastan acara 3
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )
Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )
Soil Investigation And Drilling ( Types,Drill Bits )
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
 

Similar to Lubang Biopori

Leaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet bioporiLeaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet bioporis Noor_Riyadi
 
Penerapan Model Pembelajaran CIRC materi
Penerapan Model Pembelajaran CIRC materiPenerapan Model Pembelajaran CIRC materi
Penerapan Model Pembelajaran CIRC materiMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarPresentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarEva Nurliawati
 
Lubang biopori
Lubang bioporiLubang biopori
Lubang bioporielmahazami
 
Lubang biopori
Lubang bioporiLubang biopori
Lubang bioporielmahazami
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2nurasiyahnabil
 
Bagaimana membuat biopori sendiri
Bagaimana membuat biopori sendiriBagaimana membuat biopori sendiri
Bagaimana membuat biopori sendiriswirawan
 
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjirLubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjirRomanza Al-Imron
 
Plh biopori
Plh bioporiPlh biopori
Plh bioporiPy Bayu
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalZuhriah As'ad
 

Similar to Lubang Biopori (20)

Bioporii 2
Bioporii 2Bioporii 2
Bioporii 2
 
Leaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet bioporiLeaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet biopori
 
Biopori
BioporiBiopori
Biopori
 
Biopori
BioporiBiopori
Biopori
 
Penerapan Model Pembelajaran CIRC materi
Penerapan Model Pembelajaran CIRC materiPenerapan Model Pembelajaran CIRC materi
Penerapan Model Pembelajaran CIRC materi
 
Biopori_ppt.pptx
Biopori_ppt.pptxBiopori_ppt.pptx
Biopori_ppt.pptx
 
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarPresentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
 
Lubang biopori
Lubang bioporiLubang biopori
Lubang biopori
 
Lubang biopori
Lubang bioporiLubang biopori
Lubang biopori
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2Makalah biopori yang ke 2
Makalah biopori yang ke 2
 
Bagaimana membuat biopori sendiri
Bagaimana membuat biopori sendiriBagaimana membuat biopori sendiri
Bagaimana membuat biopori sendiri
 
Kelompok 7 (Biopori) .pptx
Kelompok 7 (Biopori) .pptxKelompok 7 (Biopori) .pptx
Kelompok 7 (Biopori) .pptx
 
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjirLubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
 
Plh biopori
Plh bioporiPlh biopori
Plh biopori
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Biopori
BioporiBiopori
Biopori
 

More from Hariyatunnisa Ahmad

Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHariyatunnisa Ahmad
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemHariyatunnisa Ahmad
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeHariyatunnisa Ahmad
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Hariyatunnisa Ahmad
 

More from Hariyatunnisa Ahmad (20)

Model Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di JepangModel Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di Jepang
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Sastra Anak
Sastra AnakSastra Anak
Sastra Anak
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Pembuktian Fonem
Pembuktian FonemPembuktian Fonem
Pembuktian Fonem
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan Esensialisme
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
 

Recently uploaded

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Lubang Biopori

  • 1. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 1 “Pembuatan Lubang Biopori” A. Tujuan 1. Mengetahui cara pembuatan lubang biopori 2. Mendeskripsikan manfaat biopori dalam kehidupan sehari-hari B. Landasan Teori Menurut Kartika Chrysti S (2014) biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut. Menurut Sinta Ardiyanti (2013) sampah organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun- daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
  • 2. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 2 Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos, (3) memanfaatkan peran aktifitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria. (Anik Munawaroh, 2014) Menurut S. Thioritz (2012 : 93) Aplikasi lubang resapan biopori pada saluran yang terdapat dalam microcatchment dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap air sehingga dapat menekan aliran permukaan. Sistem peresapan biopori merupakan sistem peresapan yang berdasarkan terhadap perbaikan kondisi ekosistem tanah untuk meningkatkan fungsi hidrologis pada tanah tersebut. Lubang resapan biopori dan penggunaan mulsa vertikal pada saluran merupakan beberapa bentuk penerapan dari sistem peresapan biopori. Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan lubang berbentuk silindris berdiameter sekitar 10 cm atau lebih yang digali di dalam tanah. Kedalamannya tidak melebihi muka air tanah, yaitu sekitar 100 cm dari permukaan tanah. LRB dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air. Air tersebut meresap melalui biopori yang menembus permukaan dinding LRB ke dalam tanah di sekitar lubang. Dengan demikian, akan menambah cadangan air dalam tanah serta menghindari terjadinya aliran air di permukaan tanah (Maryati, dkk : 2010). Lubang resapan biopori “diaktifkan” dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai “pabrik” pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya.
  • 3. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 3 Peningkatan laju peresapan melalui lubang resapan biopori dapat mencegah terjadinya kerusakan lahan yang diakibatkan oleh aliran permukaan dan erosi, dapat digunakan untuk mengatasi sampah organik sehingga mencegah terjadinya genangan air serta dapat juga dijadikan sebagai tempat pengomposan bagi sampah organik yang dimasukan ke dalam lubang. C. Alat dan Bahan Bor biopori Sampah organik Cetok
  • 4. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 4 Linggis Paralon bekas Koran bekas Larutan EM-4
  • 5. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 5 Semen D. Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Mencari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu. 3. Membuat lubang silindris secara vertikal diatas ditanah menggunakan bor biopori dengan diameter 20 cm dan kedalaman 60 cm, bila terbentur batu, gunakan linggis 4. Mendirikan paralon yang berdiameter sama dengan lubang dengan tinggi 10-15 cm yang telah dilapisi koran diatas lubang biopori 5. Memberikan adukan semen disekitar mulut lubang dengan tinggi sekitar 2 cm dan lebar 2-3 cm 6. Mengangkat paralon dan memasukkan koran ke dalam lubang 7. Mengisi lubang dengan sampah organik (dedaunan kering) 8. Menyiramkan larutan EM-4 pada lubang biopori yang sudah terisi sampah organik 9. Mengulangi langkah 2-7 dengan jarak 50-100 cm dari lubang pertama
  • 6. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 6 E. Hasil Pengamatan Melubangi tanah dengan bor biopori Memasang paralon yang dilapisi koran pada mulut lubang dan mengisi lubang dengan sampah organik Menuangkan larutan EM-4 pada lubang yang sudah terisi sampah organic
  • 7. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 7 Melapisi sekitar mulut lubang dengan adukan semen Lubang biopori yang sudah jadi F. Hasil Percobaan No. Tanggal Kedalaman Keadaan Sampah Organik Lokasi 1. 25-11-2014 65 cm Kering Depan ruang musik 2. 26-11-2014 65 cm Kering Depan ruang musik 3. 27-11-2014 65 cm Sudah mulai lembap Depan ruang musik 4. 02-12-2014 60 cm Ketinggian sampah organik Depan ruang musik
  • 8. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 8 (daun) mulai menurun dan sudah ada beberapa daun yang melekat dengan tanah serta warna daun sudah agak kecokelatan dan tanah dalam keadaan basah karena cuaca sedang hujan 5. 09-12-2014 60 cm Warna daun sudah mulai kecokelatan dan semakin banyak daun yang melekat dengan tanah, keadaan tanah masih basah karena cuaca sedang hujan Depan ruang musik 6. 16-12-2014 58 cm Warna daun sudah banyak yang kecokelatan, dan daun pada Depan ruang musik
  • 9. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 9 bagian bawah mulai menyatu dengan tanah 7. 23-12-2014 55 cm Ketinggian sampah organik (daun) pada lubang menurun jauh dari awal pembuatan lubang. Warna daun sudah cokelat gelap dan lembap. Pada bagian bawah lubang, sudah ada daun yang menyatu dengan tanah Depan ruang musik G. Pembahasan Pada praktikum pertama yaitu pembuatan lubang biopori. Menurut Kartika Chrysti S (2014) biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
  • 10. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 10 Kemudian lubang biopori disi oleh sampah organik. Menurut Sinta Ardiyanti (2013) sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Lubang resapan biopori bermanfaat untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos, (3) memanfaatkan peran aktifitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria. (Anik Munawaroh, 2014) Cara pemeliharaan lubang biopori yaitu dengan : 1. Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu. 2. Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru. Sistem peresapan biopori merupakan sistem peresapan yang berdasarkan terhadap perbaikan kondisi ekosistem tanah untuk meningkatkan fungsi hidrologis pada tanah tersebut. (S. Thioritz, 2012 : 93) Manfaat dari pembuatan lubang biopori adalah : 1. Mencegah banjir 2. Tempat pembuangan sampah organik
  • 11. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 11 4. Menyuburkan tanaman Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya. 4. Meningkatkan kualitas air tanah Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral- mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral. Hari pertama (25 November 2014) pembuatan lubang biopori didepan ruang musik dengan kedalaman 65 cm dan di isi dengan sampah organik. Dihari kedua pada tanggal 26 November 2014 dan hari ketiga, 27 November 2014, sampah sudah mulai melembap. Pada tanggal 02 Desember 2014, sampah organik (daun hijau) sudah mulai menampakkan perubahannya, yaitu berubah warna menjadi agak kecokelatan dan keadaan sampah basah, karena cuaca sedang hujan serta kedalaman sampah mulai menurun, dari 65 cm menjadi 63 cm. Grafik tingkat kedalaman lubang biopori
  • 12. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 12 Empat belas hari setelah pembuatan lubang biopori yaitu pada tanggal 09 Desember 2014, sampah organik (daun) mulai berubah warna menjadi coklat gelap dan sudah ada beberapa daun yang mulai menempel dengan tanah, keadaan sampah sangat basah karena cuaca sedang hujan dan lubang biopori dipenuhi oleh air dan kedalaman sampah didalam lubangpun menurun kembali menjadi 60 cm. Pada tanggal 16 Desember 2014 dan 23 Desember 2014, daun sudah lembap dan berwarna cokelat gelap. Pada bagian bawah lubang, sampah organik (daun) sudah mulai menyatu dengan tanah. Dan ketinggian sampah organik menurun menjadi 55 cm. Hal ini membuktikan bahwa sampah organik (daun) mengalami pengomposan didalam lubang, karena kedalaman sampah semakin lama semakin menurun yang menandakan bahwa sampah bagian bawah telah mengalami pengomposan dengan tanah. H. Kesimpulan Biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Sampah dedaunan yang terdapat pada lubang biopori semakin lama akan semakin lembab dan akhirnya menyatu dengan tanah. Hal ini dikarenakan adanya proses pelapukan oleh organisme di dalam tanah. Cara pembuatan lubang biopori yaitu : 1. Mencari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu. 2. Membuat lubang silindris secara vertikal diatas ditanah menggunakan bor biopori dengan diameter 20 cm dan kedalaman 60 cm, bila terbentur batu, gunakan linggis 3. Mendirikan paralon yang berdiameter sama dengan lubang dengan tinggi 10-15 cm yang telah dilapisi koran diatas lubang biopori
  • 13. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 13 4. Memberikan adukan semen disekitar mulut lubang dengan tinggi sekitar 2 cm dan lebar 2-3 cm 5. Mengangkat paralon dan memasukkan koran ke dalam lubang 6. Mengisi lubang dengan sampah organik (dedaunan kering) Manfaat dari pembuatan lubang biopori adalah : 1. Mencegah banjir 2. Tempat pembuangan sampah organic 3. Menyuburkan tanaman Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya. 4. Meningkatkan kualitas air tanah Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral- mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
  • 14. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 14 I. Daftar Pustaka Ardiyanti, Sinta. 2013. Sampah Organik dan Non-organik. Diunduh pada tanggal 11 November 2014 di situs http://sintaardiyanti.wordpress.com/2013/03/30/sampah-organik-dan- non-oraganik/ Maryati, Ekosari, dan Eko W. 2010. Lubang Resapan Biopori (LRB) : Teknologi Tepat Guna Untuk Mengatasi Banjir dan Sampah serta Menjaga Kelestarian Air Bawah Tanah. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Munawaroh, Anik. 2014. Laporan Biopori. Diunduh pada tanggal 11 November 2014 di situs https://www.academia.edu/4531983/laporan_biopori Suryandari, Kartika Chrysti. 2014. Laporan Praktikum Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Alam 2. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Thioritz, S. 2012. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Masyarakat Volume 12 : Eksperimentasi Lubang Resapan Biopori Sebagai Solusi Untuk Mengatasi Genangan Air. Makassar : Universitas Atma Jaya.