Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
MENGURANGI BANJIR DENGAN BIOPORI
1. Biopori
Ditulis oleh matoa dalam kategori Info Lingkungan, Tips tanggal 11 Apr 2010
Lubang Biopori
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara
meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata,
salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah
dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik
untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian
dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam
tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas
organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang
tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung
masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
Tetapi, di daerah perkotaan, keberadaan pepohonan semakin tergusur oleh bangunan-
bangunan sehingga lubang biopori menjadi semakin langka. Lagi pula, banyaknya pepohonan
tidak selalu mengartikan akan ada banyak air yang terserap, karena permukaan tanah yang
tertutup lumut membuat air tidak dapat meresap ke tanah.
Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB:
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
2. Tempat yang dapat dibuat / dipasang Lubang Resapan Biopori:
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.
Alat yang digunakan untuk membuat Lubang Resapan Biopori:
Bor tanah (Bor Biopori) atau alat lain yang dapat membuat lubang vertikal, seperti linggis
dan alat untuk mengeluarkan tanah dari mata bor.
Bahan-bahan yang bisa dimasukkan ke dalam Lubang Resapan Biopori:
Adalah bahan-bahan yang mudah terurai oleh fauna tanah, misalnya daun, rumput dan sisa-
sisa makanan atau yang biasa disebut sampah organik. Tapi jangan memasukkan sampah
anorganik ya, seperti plastik, kaleng, mika/fiber karena tidak dapat terurai.
Cara Pembuatan Lubang Resapan Biopori:
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100
cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Tanah yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk dilubangi.
3. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter
serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
4. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon,
sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut
sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk
kompos alami.
5. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan,
laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan
(mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter /
jam).
Untuk menghindari bahaya terperosok dan longsoran tanah pada lubang resapan
biopori, bisa dilakukan dengan:
1. Beri paralon (pipa pvc) seukuran lubang dengan panjang 10-15 cm
2. Bila diperlukan, tambahkan penyemenan (campuran semen dan pasir) di sekeliling
mulut lubang
3. Bila daerah lubangsering dilalui orang, tutup lubang dengan kawat atau jaring
Sumber:
Kementerian Negara Lingkungan Hidup