Dokumen tersebut membahas tentang sumur resapan dan lubang resapan biopori sebagai teknik konservasi air. Sumur resapan adalah bangunan berbentuk sumur gali yang berfungsi menampung dan meresapkan air hujan ke tanah, sementara lubang resapan biopori adalah lubang berdiameter 10-30 cm yang diisi sampah organik untuk menjebak air hujan dan membantu pelapukan sampah menjadi kompos. Kedua teknik ini bertujuan memaksimalkan
2. Latar belakang
• Jatuhnya air hujan ke bumi merupakan sumber
air yang dapat dipakai untuk keperluan mahluk
hidup. Dalam siklus tersebut, secara alamiah air
hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan masuk
ke perut bumi dan sebagian lagi akan menjadi
aliran permukaan yang sebagian besar masuk
kesungai dan akhirnya terbuang percuma masuk
ke laut.
• Dengan kondisi daerah tangkapan air yang
semakin kritis, maka kesempatan air hujan
masuk ke perut bumi menjadi semakin sedikit.
Sementara itu pemakaian air tanah melalui
pompanisasi semakin hari semakin meningkat.
Akibatnya terjadi defisit air tanah,
3. Definisi Sumur Resapan
Rekayasa teknik konservasi air yang berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa
sehingga menyerupai bejntuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi
sebagai tempat menampung air hujan dan
meresapkannya ke dalam tanah.
4. Lokasi penempatan :
Muka air tanah di lokasi tersebut dalam dan jauh dari
sumber air permukaan seperti sungai, situ, danau
dll.
Sebagian besar permukaan lahan relative telah
menjadi kedap air (permeabilitas rendah) sehingga
tidak memungkinkan air terinfiltrasi masuk ke tubuh
bumi.
Tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan
permukiman di sekitar lokasi cukup tinggi.
5. Komponen sumur resapan
Saluran air sebagai jalan air yang akan dimasukkan
ke dalam sumur.
Pipa pemasukan atau saluran air masuk. Ukuran
tergantung jumlah aliran permukaan yang akan
masuk.
Sumur resapan
Pipa pembuangan yang bersungsi sebagai saluran
pembuangan jika air dalam sumur resapan sudah
penuh.
7. Definisi Lubang Resapan Biopori
Lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm
dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi
sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air
yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi
sumber cadangan air bagi air bawah tanah,
tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu
pelapukan sampah organik menjadi kompos yang
bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan
9. Manfaat LRB
Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah
sehingga menambah air tanah.
Membuat kompos alami dari sampah organik
daripada dibakar.
Mengurangi genangan air yang menimbulkan
penyakit.
Mengurangi air hujan yang dibuang percuma
Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna
tanah.
10. lanjutan
Sistem pori dan terowongan dalam tanah
yang dibentuk oleh cacing mampu
meresapkan air lebih cepat.
Pemilahan sampah dari sumber (rumah
tangga) dimana sampah organik yang
dimasukkan ke dalam LRB dapat menjadi
kompos, sedangkan sampah anorganik
didaur ulang
11. Cara membuat LRB
Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30
cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100
cm.
Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan
lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada
anak kecil atau orang yang terperosok.
Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah
dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb.
Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi
kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai
pupuk kompos alami.