SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Tugas : manajemen keperawatan
Dosen: Ns,Santy , S.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok III

1.SAMNIAH

7. SAWAL

2. SARMAN

8. RAHMATUL ILHAM

3. SAIFUDIN

9. SITIARA

4. RIZAL AMRULAH

10. ROSNA DANI

5. SITI DARMIN

11. RAHMAN RAHIM

6. SUHERMAN

12. NURMAYANTI
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilllah kami hatarkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada kami sehingga dapat
merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas individu
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah “manajemen keperawatan”
yang dipercayakan kepada kelompok kami yang pada dasarnya mengulas tentang “konflik,
kolaborasi, dan negosiasi”, .kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki, materi ulasan yang kami

sajikan masih jauh dari

kesempuranaan dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak akan luput dari
kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk masukan dan kritik
dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan menyegarkan wawasan
yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang kompetitif Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang kami harapkan.

Raha,

oktober 2012

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................................
A. Konflik .................................................................................................
B. Sejarah Menejemen Konflik .................................................................
C. Kategori Konflik ...................................................................................
D. Proses Konflik ....................................................................................
E. Penyelesaian Konflik ............................................................................
F. Negosiasi ...............................................................................................
G. Kunci Sukses Menuju Negosiasi ..........................................................
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................
BAN IV PENUTUP ...........................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
konflik terjadi dari suatu ketidak setujuan antara dua orang atau organisasi,
dimana orang tersebut menerima sesuatu yang akan mengancam kepentingannya.
Sebagai proses, konflik dimanifeestasikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang
akan dilakukan oleh dua orang atau kelompok, dimana setiap orang atau kelompok
berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan dari seseorang. Sumber konflik
diorganisasi dapat ditemukan pada kekuasaan, komunikasi, tujuan seseorang dalam
organisasi, ketersediaan sarana, perilaku kompetisi dan kepribadian, serta peran yang
membingungkan.
Sebagai manejer keperawatan, konflik sering terjadi pada setiap tatanan
asuhan keperawatan. Oleh karena itu, mmanejer harus mempunyai dua asumsi dasar
tentang konflik, meliputi :
Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam suatu organisasiJika
konflik dapat dikelola deengan baik, maka konflik dapat menghasilkan suatu kualitas
produksi, penyelesaian yang kreaktif dan berdampak terhadap peningkatan dan
pengembangan.
Di sini, peran manejer sangat penting dalam mengelola konflik, dengan
menciptakan

lingkungan

menggunakan

konflik

yang

konstruktif

dalam

pengembangan, peningkatan dan produktifitas. Jika konflik mengarah kesuatu yang
menghambat dalam suatu organisasi, maka manejer harus mengenali sejak awal dan
secara aktif melakukan interfensi supaya produktifitas dan motifasi tidak terkena efek.
Belajar menangani konflik secara kontruktif dengan menekankan pada winwin
solution merupakan keterampilan kkritis dalam suatu manajemen.
B. Rumusan Masalah
Adapn permasalahan yang di angkat dalam pembahasan ini yaitu agar kita
mengetahui bagaimana manajemen konflik, kolaborasi dan negosiasi dalam
menejemen keperawatan
C. Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana manajemen konflik, kolaborasi dan negosiasi
dalam menejemen keperawatan dan dapat

Membantu meningkatkan pengetahuan

kami tentang menejemen keperawatan . Sehingga kami dapat mengaplikasikanya
dalam

masyarakat

yang

berhubungan

mengaplikasikanya dalam ilmu keperarawatan

dengan

keperawatan,

serta

dapat
BAB II
PEMBAHASAN
Manejmen Konflik, Kolaborasi Dan Negosiasi
A. Konflik
Marquis dan huston (1998) mendifinisikan konflik sebagai masalah internal
dan eksternal yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau
keyakinan dari dua orang atau lebih. Littlefield (1995) mengatakan bahwa konflik
dapat dikategorikan sebagai suatu kejadian atau proses. Sebagai suatu kejadian,
konflik terjadi dari suatu ketidak setujuan antara dua orang atau organisasi, dimana
orang tersebut menerima sesuatu yang akan mengancam kepentingannya. Sebagai
proses, konflik dimanifeestasikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang akan
dilakukan oleh dua orang atau kelompok, dimana setiap orang atau kelompok
berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan dari seseorang. Sumber konflik
diorganisasi dapat ditemukan pada kekuasaan, komunikasi, tujuan seseorang dalam
organisasi, ketersediaan sarana, perilaku kompetisi dan kepribadian, serta peran yang
membingungkan
Sebagai manejer keperawatan, konflik sering terjadi pada setiap tatanan
asuhan keperawatan. Oleh karena itu, mmanejer harus mempunyai dua asumsi dasar
tentang konflik, meliputi :
1. Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi
2. Jika konflik dapat dikelola deengan baik, maka konflik dapat menghasilkan suatu
kualitas produksi, penyelesaian yang kreaktif dan berdampak terhadap
peningkatan dan pengembangan.
Di sini, peran manejer sangat penting dalam mengelola konflik, dengan
menciptakan

lingkungan

menggunakan

konflik

yang

konstruktif

dalam

pengembangan, peningkatan dan produktifitas. Jika konflik mengarah kesuatu yang
menghambat dalam suatu organisasi, maka manejer harus mengenali sejak awal dan
secara aktif melakukan interfensi supaya produktifitas dan motifasi tidak terkena efek.
Belajar menangani konflik secara kontruktif dengan menekankan pada winwin
solution merupakan keterampilan kkritis dalam suatu manajemen.
B. Sejarah menejemen konflik
Sejarah terjadinya suatu konflik pada suatu organisasi dimulai dari seratus
tahun yang lalu, dimana konflik adalah ssuatu kejadian yang alamiah dan peristiwa
yang pasti terjadi diorganisasi. Pada awal abad 20, konflik diindikasikan sebagai
ssuatu kelemahan manajemen pada suatu organisasi yang harus di hindari.
Kerarmonisan suatu organisasi sangat diharapkan, tetapi konflik selalu akan
merusaknya. Ketika konflik sudah mulai terjadi, meskipun dihindari dan ditolak,
namun harus tetap diselesaikan secepatnya. Konflik sebenarnya dapat dihindari, kalau
staf diarahkan terhadap suatu tujuan yang jelas dalam melaksanakan tugasnya dan
ketidakpuasan staf, harus diekspresikan secara langsung supaya masalah tidak
menumpuk dan bertambah banyak.
Pada pertengahan abad 19, ketika ketidak puasan staf dan umpan balik dari
atasan tidak ada, maka konflik diterima secara pasif sebagai suatu kejadian yang
normal dalam organisasi. Oleh karena itu, seorang manajer harus belajar banyak
tentang

bagaimana

menghindarinya.

menyelesaikan

konflik

tersebut

dari

pada

berusaha

Meskipun konflik dalam organisasi merupakan suatu unsur

penghambat staf dalam melaksanakan tugasnya, tetapi diakui bahwa konflik dan kerja
sama dapat terjadi secara bersamaan.
Teori interaksi pada tahun 1970 mengemukakan bahwa konflik merupakan
suatu hal yang penting, dan secara aktif mengajak organisasi untuk menjadikan
konflik sebagai salasatu pertumbuhan produksi. Teori ini menekankan bahwa konflik
dapat mengakibatkan pertumbuhan produksi sekaligus kehancuran organisasi,
keduanya tergantung bagaimana manajer mengelolahnya. Mengingat konflik adalah
sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam organisasi, maka manager harus dapat
mengelolanya dengan baik.
Konflik dapat berupa sesuatu yang kualitatif ataupun kuantitatif. Meskipun
konflik berakibat terhadap stres, tetapi dapat meningkatkan produksi dan kreatifitas.
Manajemen konflik yang konstruktif akan menghasilkan linggkungan yang kondusif
untuk didiskusikan sebagai fenomena yang utama, komunikasi yang terbuka melalui
pengutaraan perasaan, dan tukar pikiran serta tanggung jawab yang menguntungkan
dalam menyelesaikan suatu perbedaan (Erwin, 1992).
C. Kategori konflik
Konflik dapat dibedakan menjadi 3 jenis yakni, konflik intrapersonal,
interpersonal dan antarkelompok.
1. Intrapersonal. Konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini merupakan
masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan dari konflik yang
terjadi. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai akibat dari kompetisi peran.
Misalnya, manager merasa mempunyai konflik intrapersonal dengan loyalitas
terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekaryaan, dan loyalitas kepada
pasien.
2. Interpersonal. Konflik ini terjadi antara dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan
dan keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara konstan
berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan.
Manager sering medngalami konfflik dengan teman sesama manager, atasan, dan
bawahannya.
3. Antarkelompok(intergroup). Konflik ini terjadi antara dua atau lebih dari
kelompok orang, departemen, attau organisasi. Sumber konflik jenis ini adalah
hambatan dalam mmencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), serta
keterbasan prasarana.
Konflik

yang

terjadi

pada

suatu

organisasi

merekflesikan

konflik

intrapersonal, interpersonal, dan intergroup. Tetapi ndalam organisasi, konflik
dipandang secara vertikal dan horizontal (marquis dan huston, 1998). Konflik vertikal
terjadi antara atasan dan bawahan. Konflik horizontal terjadi antara staf dengan posisi
dengan kedudukan yang sama, misalnya : konflik horizonttal ini meliputi wewenang,
keahlian, dan praktek.
D. Proses Konflik
Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan :
1. Konflik laten
Tahapan konflik yang terjadi terus menerus (laten) dalam suatu organisasi
misalnya, kondisi tentang keterbatasan staf dan perubahan yang cepat. Kondisi
tersebut memicu pada ketidak stabilan organisasi dan kualiitas produksi,
meskipun konflik yang ada kadang tidak nampak secara nyata attau tidak perna
terjadi.
2. Felt conflict (konflik yang dirasakan)
Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman,
ketakutan, tidak percaya, dan marah. Konflik ini disebut juga sebagai konflik
affestiveness. Hal ini penting bagi seseorang untuk menerima konflik dan tidak
merasakan konflik tersebut sebagai suatu masalah atau ancaman terhadap
keberadannya.
3. Konflik yang nampak atau sengaja dimunculkan
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya. Tindakan yang
dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, debat, atau mencari penyelesaian
konflik. Setiap orang secara tidak sadar belajar menggunakan kompetisi,
kekuatan, dan agresifitas dalam menyelesaikan konflik. Sementara itu,
penyelesaian konflik dalam suatu organisasi memerlukan upaya dan strategi
sehingga dapat mencapai tujuan organisasi.
4. Resolusi konflik
Resolusi konflik adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan
semua orang yang terlibat didalamnya dengan prinsip (winwin solution).
5. Konflik aftermath
Konflik

aftermath

merupakan

konflik

yang

terjadi

akibat

dari

tidakterselesaikannya konflik yang pertama. Konflik ini akan menjadi masalah
besar njika tidak segera diatasi atau dikurangi bisa menjadi penyebap dari konflik
yang utama.
E. Penyelesaian Konflik
1. Langka-langka
Vestal (1994) menjabarkan langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik
meliputi : pengkajian, identifikasi, dan intervensi.
a. Pengkajian
1. Analisis situasi
Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan, setelah
dilakukan pengumpulan fakta dan memvalidasi semua pikiran melalui
pengkajian lebih mendalam . kemudian siapa yang terlibat dan peran masingmasing. Tentukan jika situasinya dapat diubah.
2. Analisis dan mematikan isu yang berkembang
Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan masalah
utama yang memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari masalah
tersebut. Hindari penyelesaian semua masalah dalam satu waktu.
3. Menyusun tujuan
Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.
b. Identifikasi
1. Mengelola perasaan
Hindari respon emosional : marah, sebab setiap orang mempunyai respon yang
berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan.
c. Intervensi
1. Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya
identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.
2. Menyelesaikan metode dalam menyelesaikan konflik. Penyelesaian konflik
memerlukan strategi yang berbeda-beda. Selesaikan metode yang paling
sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
2. Strategi menyelesaikan konflik
Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi 6 yakni :
a. Kompromi atau negosiasi
Suatu strategi menyelesaikan konflik dimana semua yang terlibat saling
menyadari dan sepakat pada keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering
diartikan seebagai (lose - lose situation). Kedua unsur yang terlibat menyerah dan
menyepakati hal yang telah dibuat. Didalam manajemen keperawatan, strategi
sering digunakan oleh middle dan top manager keeeperawatan.
b. Kompetisi
Strategi ini dapat diartikan sebagai (win lose) penyyelesaian konflik penyelesaian
ini menekankan bahwwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari strategi ini adalah kemarahan,
putus asa, dan keingginan untuk perbaikan ddiimasa mendatang.
c. Akomodasi
Istilah lain yang sering dugunakan adalah cooperative. Konflik ini berlawanan
dengan konpetisi. Pada strateggi ini, seseorang berusaha mengakomodasih
permasalahan dan memberi kesempatan pada orang lain untuk menang. Masalah
utama pada strategi ini sebenarnya ttidak terselesaikan. Strategi ini biasanya
digunakan

dalam

konsekuensinya.

politik

untuk

merebut

kekuasaan

dengan

berbagai
d. Smoothing
Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen
emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam konflik
berupaya mencapai kebersamaan ari pada perbedaan dengan penuh kesadaran dan
intropeksi diri. strategi ini bisa diterapkan ada konflik pada konflik yang ringan,
tetapi untuk kpnflik yang besar, misalnya persaingan pelayanan atau hasil
produksi,tidak dapat di pergunakan.
e. Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari tentang masalah
yang dihadapi, tetapi memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan
masalah. Strategi ini biasanya di pilih bila ketidak sepakatan membahayakan
kedua pihak, biaya penyelesaian lebih besar dari pada menghindar atau perlu
orang ketiga dalam menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan
dengan sendirinya.
f. Kolaborasi
Strategi ini merupakan strategi (win – win solution) dalam kolaborasi kedua unsur
yang terlibat menetukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu
tujuan. Karena keduanya meyakini akan tercapainya suatu tujuan yang telah
ditetapkan, masing – masing meyakininya. Strategi kolaborasi tidak akan bisa
berjalan bila kompetisi insentif sebagai bagian dari situasi tersebut. Kelompok
yang terlibat tidak mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah, dan
tidak adanya kepercayaan dari kedua kelompok/seseorang (Bowditch and Buono,
1994).
F. Negosiasi
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi, negosiasi
juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (marquis and huston, 1998).
Negosiasi sering dirancang sebagai suatu pendekatan kompromi jika digunakan
sebagai strategi menyelesaikan konflik. Selama negosiasi berlangsung, berbagai pihak
terlibat menyerah dan lebih menekankan waktu mengakomodasi perbedaan –
perbedaan.
Smeltzer 1991 mengedintifikasi dua tipe dasar negosiasi yakni :
1.

Kooperatif (setiap orang menang) dan

2.

Kompetitif (hanya satu orang yang menang).
Satu hal yang dalam negosiasi adalah bahwa ada salah satu pihak

menghendaki adanya perubahan hubungan yang berlangsung dengan meningkatkan
hubungan yang lebbih baik. Jika kedua pihak menghendaki adanya suatu perubahan,
maka hal ini merupakan cara koperatif yang baik. Jika hanya salah satu pihak yang
menghendaki, namun akan muncul adanya suatu persaingan.
Meskipun dalam negosiasi ada unsur yang menang dan kalah antara kedua
belah pihak, namun sebagai negotiator, penting untuk :
1.

Memaaksimalkan kemenangan kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama.

2.

Menimalkan kekalahan, dan bagi yang kalah tetap dapat mengikuti tujuan
bersama.

3.

Membuat kedua belah pihak merasa puas terhadap hasil negosiasi.

 Sebelum negosiasi
Tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manager setuju untuk memulai
proses negosiasi : masalah harus dapat dinegosiasikan; negotiator harus tertarik
terhadap “ take and give “ selama proses negosiasi; dan mereka harus saling
percaya (smeltzer 1991).
Langkah – langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi
adalah :
1. Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin. Karena
pengetahuan adalah kekuatan, semakin banyak informasi yang didapat, maka
semakin besar kemungkinan untuk menawarkan negosiasi.
2. Dimana manager harus memulai, karena tugas manager adalah melakukan
kompromi, maka mereka harus memilih tujuan yang utama. Tujuan tersebut
sebagai masukan darri tingkat bawah.
3. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi dan
efektifitas penggunaan waktu, anggaran, dan pegawaian terlibat perlu juga
diperhatikan oleh manager.
4. Mempunyai agenda yang disembunyikan. Suatu agenda negosiasi yang akan
ditawarkan jika alternatif negosiasi tidak dapat disepakati.


Selama negosiasi
Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam
menciptakan kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka :
1. Pilih fakta – fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian.
2. Dengarkan dengan seksama, dan perhatikan respon nonverbal yang nampak.
3. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternatif
informasi yang disampaikan.
4. Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan lawan bicara
anda. Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya memberikan persetujuan.
5. Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarkan masalah –
masalah pribadi pada saat negosiasi.
6. Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi.
7. Jujur
8. Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian yang terbaik.
9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berpikir, dan
mintalah waktu untuk menjawabnya
10. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi
berlangsung, istirahatlah sebentar.
11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu anda pahami.
12. Bersabarlah (smeltzer, 1991).

G. Kunci Sukses Melakukan Negosiasi
A. Lakukan
Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Pastikan bahwa anda mengetahui
keinginan orang lain.
Perlakukan orang lain sebagai teman dalam menyelesaikan masalah, bukan
sebagai musuh. Hadapi masalah yang ada, bukan orangnya.
Ingat, bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang dapat diterima
jika anda dapat menyajikan sesuatu dengan baik dan menarik.
Dengarkan baik – baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak. Perhatikan
gerakan tubuhnya.
Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit – belit.
Antisipasi penolakan.
Tahu apa yang dapat anda berikan
Tunjukan beberapa alternatif pilihan.
Tunjukan keterbukaan dan ketaatan jika orang lain sepakat terhadap pendapat
anda
Bersikaplah asertif, bukan agresif.
Hati – hati, anda mempunyai suatu kekuasaan untuk memutuskan
Pergunakan gerak tubuh, jika anda menyetujui atau tidak terhadap suatu
pendapat.
Konsisten terhadap apa yang anda anggap benar.
B. Hindari
Sikap yang tidak baik : sinis, kasar, dan menyepelehkan.
Trik yang tidak baik : manipulasi.
Distorsi.
Tergesa – gesa dalam proses negosiasi.
Tidak berurutan.
Membuat hanya satu pilihan.
Memaksakan kehendak.
Berusaha menekankan pada suatu pendapat.
DAFTAR PUSTAKA
Bowditch J.L and Buono A.F (1994). A Primer On Organizing Behavior. New York :
Wiley.
Erwin K (1992). Maniging Conflict. Nurse Manager. 23 (3:67).
Littlefield VM (1995). Conflict Resorution : Critical to Productive School of Nursing.
Journal of Profesional Nursing. 11 (1:7-15).
Marquis BL dan Huston CJ (1998). Management Decision Making 124 Case studies.
3rd Ed. New York : Lippincott – Raven.
Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Smeltzer C (1991). The Art of Negotiation : an Everyday Experience. J Nurse
Administration. 21 (7/8: 26 – 30).
Vestal ,K.W (1994). Nursing Managemen : Control Philadelphia: J.B. Lippincott.

More Related Content

What's hot

Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanHafiza .h
 
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaanMakalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaanjamal bae
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
Perilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konflikPerilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konfliksalehsmknj
 
Hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Hubungan manajemen konflik dengan kinerja Hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Hubungan manajemen konflik dengan kinerja IneAladawiyah
 
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikFirman Nugraha
 
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175ArifRachmad1
 
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaHubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaFerianWibisono
 
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja Karyawan
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja KaryawanHubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja Karyawan
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja KaryawanSanti Sulistyorini
 
Ppt hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Ppt hubungan manajemen konflik dengan kinerjaPpt hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Ppt hubungan manajemen konflik dengan kinerjaSabastianGiri
 
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...SUCIK PUJI UTAMI
 
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASIMANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI93220872
 

What's hot (17)

Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinan
 
9. manajemen konflik
9. manajemen konflik9. manajemen konflik
9. manajemen konflik
 
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaanMakalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
Makalah mengatasi dan menyelesaikan konflik dalam perusahaan
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Makalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen KonflikMakalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen Konflik
 
Perilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konflikPerilaku organisasi manajemen konflik
Perilaku organisasi manajemen konflik
 
Hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Hubungan manajemen konflik dengan kinerja Hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Hubungan manajemen konflik dengan kinerja
 
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
 
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
 
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaHubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
 
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja Karyawan
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja KaryawanHubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja Karyawan
Hubungan Antara Manajemen Konflik dengan Kinerja Karyawan
 
Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam Keperawatan
 
Ppt hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Ppt hubungan manajemen konflik dengan kinerjaPpt hubungan manajemen konflik dengan kinerja
Ppt hubungan manajemen konflik dengan kinerja
 
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASIMANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 

Similar to MANAJEMEN KONFLIK

Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna
Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna
Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen ritha5
Manajemen ritha5Manajemen ritha5
Manajemen ritha5lismanto
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasarandewantimega
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Hospitality Industry
 
Modul conflict management daniel doni s
Modul conflict management   daniel doni sModul conflict management   daniel doni s
Modul conflict management daniel doni sDaniel Doni
 
Manajemen Konflik (dalam organisasi)
Manajemen Konflik (dalam organisasi)Manajemen Konflik (dalam organisasi)
Manajemen Konflik (dalam organisasi)afnianisa
 
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan KinickiKonflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan KinickiAndini Safitri
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikFrans Dione
 
Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198
Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198 Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198
Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198 RizqyRiza
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalahSitti Hartinah
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflikiwayan suta
 
Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4ssjsk
 
Materi Manajemen Konflik IMM SMB.ppt
Materi Manajemen Konflik IMM SMB.pptMateri Manajemen Konflik IMM SMB.ppt
Materi Manajemen Konflik IMM SMB.pptMuhammadSupriyadioff
 
Pengelolaan Konflik dalam Pendidikan Islam
Pengelolaan Konflik dalam Pendidikan IslamPengelolaan Konflik dalam Pendidikan Islam
Pengelolaan Konflik dalam Pendidikan IslamJefril Rahmadoni
 

Similar to MANAJEMEN KONFLIK (20)

Menejemen konflik
Menejemen konflikMenejemen konflik
Menejemen konflik
 
Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna
Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna
Menejemen konflik akbid paramata muna akbid paramata muna
 
Menejemen konflik akbid paramata muna
Menejemen konflik akbid paramata muna Menejemen konflik akbid paramata muna
Menejemen konflik akbid paramata muna
 
Manajemen ritha5
Manajemen ritha5Manajemen ritha5
Manajemen ritha5
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Modul conflict management daniel doni s
Modul conflict management   daniel doni sModul conflict management   daniel doni s
Modul conflict management daniel doni s
 
Manajemen Konflik (dalam organisasi)
Manajemen Konflik (dalam organisasi)Manajemen Konflik (dalam organisasi)
Manajemen Konflik (dalam organisasi)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan KinickiKonflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
 
Kuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflikKuliah pengantar manajemen konflik
Kuliah pengantar manajemen konflik
 
Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198
Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198 Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198
Manajemen konflik. rizqy aqidatur riza 1761198
 
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
6 manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah
 
Modul 1 manajemen krisis
Modul 1 manajemen krisisModul 1 manajemen krisis
Modul 1 manajemen krisis
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4
 
Materi Manajemen Konflik IMM SMB.ppt
Materi Manajemen Konflik IMM SMB.pptMateri Manajemen Konflik IMM SMB.ppt
Materi Manajemen Konflik IMM SMB.ppt
 
Pengelolaan Konflik dalam Pendidikan Islam
Pengelolaan Konflik dalam Pendidikan IslamPengelolaan Konflik dalam Pendidikan Islam
Pengelolaan Konflik dalam Pendidikan Islam
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

MANAJEMEN KONFLIK

  • 1. Tugas : manajemen keperawatan Dosen: Ns,Santy , S.Kep Disusun Oleh: Kelompok III 1.SAMNIAH 7. SAWAL 2. SARMAN 8. RAHMATUL ILHAM 3. SAIFUDIN 9. SITIARA 4. RIZAL AMRULAH 10. ROSNA DANI 5. SITI DARMIN 11. RAHMAN RAHIM 6. SUHERMAN 12. NURMAYANTI
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulilllah kami hatarkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada kami sehingga dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas individu Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah “manajemen keperawatan” yang dipercayakan kepada kelompok kami yang pada dasarnya mengulas tentang “konflik, kolaborasi, dan negosiasi”, .kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, materi ulasan yang kami sajikan masih jauh dari kesempuranaan dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak akan luput dari kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan menyegarkan wawasan yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang kompetitif Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang kami harapkan. Raha, oktober 2012 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. A. Latar Belakang ...................................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................. C. Tujuan ................................................................................................... BAB II TINJAUAN TEORITIS ....................................................................... A. Konflik ................................................................................................. B. Sejarah Menejemen Konflik ................................................................. C. Kategori Konflik ................................................................................... D. Proses Konflik .................................................................................... E. Penyelesaian Konflik ............................................................................ F. Negosiasi ............................................................................................... G. Kunci Sukses Menuju Negosiasi .......................................................... BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. BAN IV PENUTUP ........................................................................................... A. Kesimpulan ........................................................................................... B. Saran ..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang konflik terjadi dari suatu ketidak setujuan antara dua orang atau organisasi, dimana orang tersebut menerima sesuatu yang akan mengancam kepentingannya. Sebagai proses, konflik dimanifeestasikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang akan dilakukan oleh dua orang atau kelompok, dimana setiap orang atau kelompok berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan dari seseorang. Sumber konflik diorganisasi dapat ditemukan pada kekuasaan, komunikasi, tujuan seseorang dalam organisasi, ketersediaan sarana, perilaku kompetisi dan kepribadian, serta peran yang membingungkan. Sebagai manejer keperawatan, konflik sering terjadi pada setiap tatanan asuhan keperawatan. Oleh karena itu, mmanejer harus mempunyai dua asumsi dasar tentang konflik, meliputi : Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam suatu organisasiJika konflik dapat dikelola deengan baik, maka konflik dapat menghasilkan suatu kualitas produksi, penyelesaian yang kreaktif dan berdampak terhadap peningkatan dan pengembangan. Di sini, peran manejer sangat penting dalam mengelola konflik, dengan menciptakan lingkungan menggunakan konflik yang konstruktif dalam pengembangan, peningkatan dan produktifitas. Jika konflik mengarah kesuatu yang
  • 5. menghambat dalam suatu organisasi, maka manejer harus mengenali sejak awal dan secara aktif melakukan interfensi supaya produktifitas dan motifasi tidak terkena efek. Belajar menangani konflik secara kontruktif dengan menekankan pada winwin solution merupakan keterampilan kkritis dalam suatu manajemen. B. Rumusan Masalah Adapn permasalahan yang di angkat dalam pembahasan ini yaitu agar kita mengetahui bagaimana manajemen konflik, kolaborasi dan negosiasi dalam menejemen keperawatan C. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana manajemen konflik, kolaborasi dan negosiasi dalam menejemen keperawatan dan dapat Membantu meningkatkan pengetahuan kami tentang menejemen keperawatan . Sehingga kami dapat mengaplikasikanya dalam masyarakat yang berhubungan mengaplikasikanya dalam ilmu keperarawatan dengan keperawatan, serta dapat
  • 6. BAB II PEMBAHASAN Manejmen Konflik, Kolaborasi Dan Negosiasi A. Konflik Marquis dan huston (1998) mendifinisikan konflik sebagai masalah internal dan eksternal yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua orang atau lebih. Littlefield (1995) mengatakan bahwa konflik dapat dikategorikan sebagai suatu kejadian atau proses. Sebagai suatu kejadian, konflik terjadi dari suatu ketidak setujuan antara dua orang atau organisasi, dimana orang tersebut menerima sesuatu yang akan mengancam kepentingannya. Sebagai proses, konflik dimanifeestasikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang akan dilakukan oleh dua orang atau kelompok, dimana setiap orang atau kelompok berusaha menghalangi atau mencegah kepuasan dari seseorang. Sumber konflik diorganisasi dapat ditemukan pada kekuasaan, komunikasi, tujuan seseorang dalam organisasi, ketersediaan sarana, perilaku kompetisi dan kepribadian, serta peran yang membingungkan Sebagai manejer keperawatan, konflik sering terjadi pada setiap tatanan asuhan keperawatan. Oleh karena itu, mmanejer harus mempunyai dua asumsi dasar tentang konflik, meliputi : 1. Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi
  • 7. 2. Jika konflik dapat dikelola deengan baik, maka konflik dapat menghasilkan suatu kualitas produksi, penyelesaian yang kreaktif dan berdampak terhadap peningkatan dan pengembangan. Di sini, peran manejer sangat penting dalam mengelola konflik, dengan menciptakan lingkungan menggunakan konflik yang konstruktif dalam pengembangan, peningkatan dan produktifitas. Jika konflik mengarah kesuatu yang menghambat dalam suatu organisasi, maka manejer harus mengenali sejak awal dan secara aktif melakukan interfensi supaya produktifitas dan motifasi tidak terkena efek. Belajar menangani konflik secara kontruktif dengan menekankan pada winwin solution merupakan keterampilan kkritis dalam suatu manajemen. B. Sejarah menejemen konflik Sejarah terjadinya suatu konflik pada suatu organisasi dimulai dari seratus tahun yang lalu, dimana konflik adalah ssuatu kejadian yang alamiah dan peristiwa yang pasti terjadi diorganisasi. Pada awal abad 20, konflik diindikasikan sebagai ssuatu kelemahan manajemen pada suatu organisasi yang harus di hindari. Kerarmonisan suatu organisasi sangat diharapkan, tetapi konflik selalu akan merusaknya. Ketika konflik sudah mulai terjadi, meskipun dihindari dan ditolak, namun harus tetap diselesaikan secepatnya. Konflik sebenarnya dapat dihindari, kalau staf diarahkan terhadap suatu tujuan yang jelas dalam melaksanakan tugasnya dan ketidakpuasan staf, harus diekspresikan secara langsung supaya masalah tidak menumpuk dan bertambah banyak. Pada pertengahan abad 19, ketika ketidak puasan staf dan umpan balik dari atasan tidak ada, maka konflik diterima secara pasif sebagai suatu kejadian yang normal dalam organisasi. Oleh karena itu, seorang manajer harus belajar banyak
  • 8. tentang bagaimana menghindarinya. menyelesaikan konflik tersebut dari pada berusaha Meskipun konflik dalam organisasi merupakan suatu unsur penghambat staf dalam melaksanakan tugasnya, tetapi diakui bahwa konflik dan kerja sama dapat terjadi secara bersamaan. Teori interaksi pada tahun 1970 mengemukakan bahwa konflik merupakan suatu hal yang penting, dan secara aktif mengajak organisasi untuk menjadikan konflik sebagai salasatu pertumbuhan produksi. Teori ini menekankan bahwa konflik dapat mengakibatkan pertumbuhan produksi sekaligus kehancuran organisasi, keduanya tergantung bagaimana manajer mengelolahnya. Mengingat konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam organisasi, maka manager harus dapat mengelolanya dengan baik. Konflik dapat berupa sesuatu yang kualitatif ataupun kuantitatif. Meskipun konflik berakibat terhadap stres, tetapi dapat meningkatkan produksi dan kreatifitas. Manajemen konflik yang konstruktif akan menghasilkan linggkungan yang kondusif untuk didiskusikan sebagai fenomena yang utama, komunikasi yang terbuka melalui pengutaraan perasaan, dan tukar pikiran serta tanggung jawab yang menguntungkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan (Erwin, 1992). C. Kategori konflik Konflik dapat dibedakan menjadi 3 jenis yakni, konflik intrapersonal, interpersonal dan antarkelompok. 1. Intrapersonal. Konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini merupakan masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan dari konflik yang terjadi. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai akibat dari kompetisi peran. Misalnya, manager merasa mempunyai konflik intrapersonal dengan loyalitas
  • 9. terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekaryaan, dan loyalitas kepada pasien. 2. Interpersonal. Konflik ini terjadi antara dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara konstan berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan. Manager sering medngalami konfflik dengan teman sesama manager, atasan, dan bawahannya. 3. Antarkelompok(intergroup). Konflik ini terjadi antara dua atau lebih dari kelompok orang, departemen, attau organisasi. Sumber konflik jenis ini adalah hambatan dalam mmencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), serta keterbasan prasarana. Konflik yang terjadi pada suatu organisasi merekflesikan konflik intrapersonal, interpersonal, dan intergroup. Tetapi ndalam organisasi, konflik dipandang secara vertikal dan horizontal (marquis dan huston, 1998). Konflik vertikal terjadi antara atasan dan bawahan. Konflik horizontal terjadi antara staf dengan posisi dengan kedudukan yang sama, misalnya : konflik horizonttal ini meliputi wewenang, keahlian, dan praktek. D. Proses Konflik Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan : 1. Konflik laten Tahapan konflik yang terjadi terus menerus (laten) dalam suatu organisasi misalnya, kondisi tentang keterbatasan staf dan perubahan yang cepat. Kondisi tersebut memicu pada ketidak stabilan organisasi dan kualiitas produksi,
  • 10. meskipun konflik yang ada kadang tidak nampak secara nyata attau tidak perna terjadi. 2. Felt conflict (konflik yang dirasakan) Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan marah. Konflik ini disebut juga sebagai konflik affestiveness. Hal ini penting bagi seseorang untuk menerima konflik dan tidak merasakan konflik tersebut sebagai suatu masalah atau ancaman terhadap keberadannya. 3. Konflik yang nampak atau sengaja dimunculkan Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya. Tindakan yang dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, debat, atau mencari penyelesaian konflik. Setiap orang secara tidak sadar belajar menggunakan kompetisi, kekuatan, dan agresifitas dalam menyelesaikan konflik. Sementara itu, penyelesaian konflik dalam suatu organisasi memerlukan upaya dan strategi sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. 4. Resolusi konflik Resolusi konflik adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat didalamnya dengan prinsip (winwin solution). 5. Konflik aftermath Konflik aftermath merupakan konflik yang terjadi akibat dari tidakterselesaikannya konflik yang pertama. Konflik ini akan menjadi masalah besar njika tidak segera diatasi atau dikurangi bisa menjadi penyebap dari konflik yang utama.
  • 11. E. Penyelesaian Konflik 1. Langka-langka Vestal (1994) menjabarkan langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik meliputi : pengkajian, identifikasi, dan intervensi. a. Pengkajian 1. Analisis situasi Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan, setelah dilakukan pengumpulan fakta dan memvalidasi semua pikiran melalui pengkajian lebih mendalam . kemudian siapa yang terlibat dan peran masingmasing. Tentukan jika situasinya dapat diubah. 2. Analisis dan mematikan isu yang berkembang Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan masalah utama yang memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari masalah tersebut. Hindari penyelesaian semua masalah dalam satu waktu. 3. Menyusun tujuan Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai. b. Identifikasi 1. Mengelola perasaan Hindari respon emosional : marah, sebab setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan. c. Intervensi 1. Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.
  • 12. 2. Menyelesaikan metode dalam menyelesaikan konflik. Penyelesaian konflik memerlukan strategi yang berbeda-beda. Selesaikan metode yang paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. 2. Strategi menyelesaikan konflik Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi 6 yakni : a. Kompromi atau negosiasi Suatu strategi menyelesaikan konflik dimana semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat pada keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering diartikan seebagai (lose - lose situation). Kedua unsur yang terlibat menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat. Didalam manajemen keperawatan, strategi sering digunakan oleh middle dan top manager keeeperawatan. b. Kompetisi Strategi ini dapat diartikan sebagai (win lose) penyyelesaian konflik penyelesaian ini menekankan bahwwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari strategi ini adalah kemarahan, putus asa, dan keingginan untuk perbaikan ddiimasa mendatang. c. Akomodasi Istilah lain yang sering dugunakan adalah cooperative. Konflik ini berlawanan dengan konpetisi. Pada strateggi ini, seseorang berusaha mengakomodasih permasalahan dan memberi kesempatan pada orang lain untuk menang. Masalah utama pada strategi ini sebenarnya ttidak terselesaikan. Strategi ini biasanya digunakan dalam konsekuensinya. politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai
  • 13. d. Smoothing Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam konflik berupaya mencapai kebersamaan ari pada perbedaan dengan penuh kesadaran dan intropeksi diri. strategi ini bisa diterapkan ada konflik pada konflik yang ringan, tetapi untuk kpnflik yang besar, misalnya persaingan pelayanan atau hasil produksi,tidak dapat di pergunakan. e. Menghindar Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari tentang masalah yang dihadapi, tetapi memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan masalah. Strategi ini biasanya di pilih bila ketidak sepakatan membahayakan kedua pihak, biaya penyelesaian lebih besar dari pada menghindar atau perlu orang ketiga dalam menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya. f. Kolaborasi Strategi ini merupakan strategi (win – win solution) dalam kolaborasi kedua unsur yang terlibat menetukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Karena keduanya meyakini akan tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan, masing – masing meyakininya. Strategi kolaborasi tidak akan bisa berjalan bila kompetisi insentif sebagai bagian dari situasi tersebut. Kelompok yang terlibat tidak mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah, dan tidak adanya kepercayaan dari kedua kelompok/seseorang (Bowditch and Buono, 1994).
  • 14. F. Negosiasi Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi, negosiasi juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (marquis and huston, 1998). Negosiasi sering dirancang sebagai suatu pendekatan kompromi jika digunakan sebagai strategi menyelesaikan konflik. Selama negosiasi berlangsung, berbagai pihak terlibat menyerah dan lebih menekankan waktu mengakomodasi perbedaan – perbedaan. Smeltzer 1991 mengedintifikasi dua tipe dasar negosiasi yakni : 1. Kooperatif (setiap orang menang) dan 2. Kompetitif (hanya satu orang yang menang). Satu hal yang dalam negosiasi adalah bahwa ada salah satu pihak menghendaki adanya perubahan hubungan yang berlangsung dengan meningkatkan hubungan yang lebbih baik. Jika kedua pihak menghendaki adanya suatu perubahan, maka hal ini merupakan cara koperatif yang baik. Jika hanya salah satu pihak yang menghendaki, namun akan muncul adanya suatu persaingan. Meskipun dalam negosiasi ada unsur yang menang dan kalah antara kedua belah pihak, namun sebagai negotiator, penting untuk : 1. Memaaksimalkan kemenangan kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama. 2. Menimalkan kekalahan, dan bagi yang kalah tetap dapat mengikuti tujuan bersama. 3. Membuat kedua belah pihak merasa puas terhadap hasil negosiasi.  Sebelum negosiasi Tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manager setuju untuk memulai proses negosiasi : masalah harus dapat dinegosiasikan; negotiator harus tertarik
  • 15. terhadap “ take and give “ selama proses negosiasi; dan mereka harus saling percaya (smeltzer 1991). Langkah – langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi adalah : 1. Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin. Karena pengetahuan adalah kekuatan, semakin banyak informasi yang didapat, maka semakin besar kemungkinan untuk menawarkan negosiasi. 2. Dimana manager harus memulai, karena tugas manager adalah melakukan kompromi, maka mereka harus memilih tujuan yang utama. Tujuan tersebut sebagai masukan darri tingkat bawah. 3. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi dan efektifitas penggunaan waktu, anggaran, dan pegawaian terlibat perlu juga diperhatikan oleh manager. 4. Mempunyai agenda yang disembunyikan. Suatu agenda negosiasi yang akan ditawarkan jika alternatif negosiasi tidak dapat disepakati.  Selama negosiasi Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menciptakan kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka : 1. Pilih fakta – fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian. 2. Dengarkan dengan seksama, dan perhatikan respon nonverbal yang nampak. 3. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternatif informasi yang disampaikan. 4. Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan lawan bicara anda. Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya memberikan persetujuan.
  • 16. 5. Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarkan masalah – masalah pribadi pada saat negosiasi. 6. Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi. 7. Jujur 8. Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian yang terbaik. 9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berpikir, dan mintalah waktu untuk menjawabnya 10. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi berlangsung, istirahatlah sebentar. 11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu anda pahami. 12. Bersabarlah (smeltzer, 1991). G. Kunci Sukses Melakukan Negosiasi A. Lakukan Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Pastikan bahwa anda mengetahui keinginan orang lain. Perlakukan orang lain sebagai teman dalam menyelesaikan masalah, bukan sebagai musuh. Hadapi masalah yang ada, bukan orangnya. Ingat, bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang dapat diterima jika anda dapat menyajikan sesuatu dengan baik dan menarik. Dengarkan baik – baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak. Perhatikan gerakan tubuhnya. Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit – belit. Antisipasi penolakan.
  • 17. Tahu apa yang dapat anda berikan Tunjukan beberapa alternatif pilihan. Tunjukan keterbukaan dan ketaatan jika orang lain sepakat terhadap pendapat anda Bersikaplah asertif, bukan agresif. Hati – hati, anda mempunyai suatu kekuasaan untuk memutuskan Pergunakan gerak tubuh, jika anda menyetujui atau tidak terhadap suatu pendapat. Konsisten terhadap apa yang anda anggap benar. B. Hindari Sikap yang tidak baik : sinis, kasar, dan menyepelehkan. Trik yang tidak baik : manipulasi. Distorsi. Tergesa – gesa dalam proses negosiasi. Tidak berurutan. Membuat hanya satu pilihan. Memaksakan kehendak. Berusaha menekankan pada suatu pendapat.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Bowditch J.L and Buono A.F (1994). A Primer On Organizing Behavior. New York : Wiley. Erwin K (1992). Maniging Conflict. Nurse Manager. 23 (3:67). Littlefield VM (1995). Conflict Resorution : Critical to Productive School of Nursing. Journal of Profesional Nursing. 11 (1:7-15). Marquis BL dan Huston CJ (1998). Management Decision Making 124 Case studies. 3rd Ed. New York : Lippincott – Raven. Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Smeltzer C (1991). The Art of Negotiation : an Everyday Experience. J Nurse Administration. 21 (7/8: 26 – 30). Vestal ,K.W (1994). Nursing Managemen : Control Philadelphia: J.B. Lippincott.