SlideShare a Scribd company logo
KONFLIK DAN
NEGOSIASI
ADITYA BAYU SAPUTRA 2320318310055
ISKANDAR ZULKARNAIN 2320318310019
Konflik berasal dari bahasa Latin ‘Confligo’, yang terdiri dari dua kata, yakni
‘con’, yang berarti bersama-sama dan ‘fligo’, yang berarti pemogokan,
penghancuran atau peremukan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata
"konflik" berarti "pertentangan" atau "percekcokan". Konflik atau pertentangan
bisa terjadi pada diri seseorang (konflik internal) ataupun di dalam kalangan
yang lebih luas. Dalam organisasi istilahnya menjadi "konflik organisasi"
KONFLIK
Konflik menurut Robbins, adalah suatu proses yang dimulai apabila satu
pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau
akan segera mempengaruhi secara negatif pihak lain, dan Alabenes dalam
Nimran (1996) mengartikan konflik sebagai kondisi yang dipersepsikan ada
diantara pihak-pihak atau lebih merasakan adanya ketidaksesuaian antara
tujuan dan peluang untuk mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain.
Menurut Nawawi (2010), konflik kerja adalah ketidaksesuaian dua orang
atau lebih anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul
karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-
sumber daya yang terbatas atau kegiatan kerja atau karena kenyataan
bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan nilai dan persepsi.
KONFLIK KERJA
Menurut Tommy (2010), konflik kerja adalah adanya pertentangan antara
seseorang dengan orang lain atau ketidakcocokan kondisi yang dirasakan
pegawai karena adanya hambatan komunikasi, perbedaan tujuan dan
sikap serta ketergantungan aktivitas kerja.
TRANSISI PANDANGAN
TENTANG KONFLIK
Pandangan Hubungan Manusia
Pandangan Tradisional Pandangan Interaksionis
Pandangan trandisional (traditional) ini sejalan dengan
sikap yang dianut banyak orang menyangkut perilaku
kelompok pada tahun 1930-an dan 1940-an.
Konflik dipandang sebagai akibat disfungsional
darikomunikasi yang buruk, tidak adanya keterbukaan
dan kepercayaan antar anggota serta ketidak mampuan
para manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan
aspirasi karyawan mereka. Pandangan ini meyakini
bahwa semua konflik membahayakan dan harus
dihindari.
Pandangan hubungan manusia
berpendapat bahwa konflik adalah kejadian
alamiah dalam semua kelompok dan
organisasi.
Karena konflik tak terhindarkan, mahzab
hubungan manusia mendorong kita untuk
menerima keberadaan konflik.
Pandangan interaksionis yang menyatakan
bahwa konflik bukan sekedar sesuatu
kekuatan positif dalam suatu kelompok,
melainkan juga mutlak perlu untuk suatu
kelompok agar dapat berkinerja positif. Oleh
karena itu konflik harus diciptakan.
Bentuk - bentuk Konflik
Konflik yang mendukung tujuan kolompok
dan meningkatkan kinerjanya.
Konflik Fungsional
Konflik Disfungsional
Konflik yang menghambat kinerja kelompok.
Konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan.
Konflik Tugas
Konflik Hubungan
Konflik berdasarkan hubungan interpersonal. Berdasarkan
penelitian konflik hubungan hampir selalu menghasilkan
konflik disfungsional
Yang membedakan konflik fungsional dan
disfungsional dengan menunjukan dan
memperhatikan jenis konfliknya secara spesifik,
ada tiga tipe konflik, yaitu:
Konflik Proses
Konflik tentang bagaimana pekerjaan
dilaksanakan.
Konflik dilihat dari posisi seseorang dalam struktur
organisasi:
Konflik vertikal (atasan dengan bawahan)
Konflik horizontal (kedudukannya sama)
Konflik garis dan staf (karyawan lini dengan
penasehat/middle management)
Konflik peran (seseorang mengemban lebih
dari satu peran)
Winardi (1992:174)
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
Jenis Konflik
1. Konflik Intrapersonal
Konflik ini dialami oleh individu dengan dirinya sendiri karena adanya tekanan peran dan dorongan
diluar dengan keinginan.
2. Konflik Interpersonal
Konflik yang terjadi antarindividu yang berbeda dalam suatu kelompok pada kelompok yang berbeda.
3. Konflik Antarkelompok
Konflik ini bersifat kolektif. Konflik Organisasi, konflik yang terjadi antar unit organisasi yang
bersifat struktural maupun fungsional. Contoh, konflik antara bagian pemasaran dengan bagian
produksi.
Penyebab Konflik
1. Saling bergantungan
Dalam sebuah organisasi saling bergantungan dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau
lebih saling membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas.
2. Perbedaan Tujuan
Perbedaan tujuan dari masing-masing sub unit atau kelompok mempengaruhi secara dari masing-masing
sub unit atau kelompok mengejar tujuannya, dan seringkali tujuan dari masing-masing subunit atau
kelompok tersebut saling bertentangan.
3. Perbedaan Persepsi
Perbedaan persepsi tentang kenyataan yang terjadi dalam suatu organisasi merupakan penyebab konflik
yang cukup potensial. Perbedaan persepsi ini menyebabkan perbedaan pandangan dan pendapat tentang
suatu kenyataan (atau kejadian) antara kelompok satu dengan lainnya sehingga terjadi suatu konflik.
Perbedaan persepsi ini bisa disebabkan karena perbedaan tujuan, horizon waktu, ketidakpastian status,
maupun persepsi yang tidak akurat.
TINGKAT KESULITAN
KONFLIK
Dimensi Sulit di pecahkan Mudah dipecahkan
Masalah yang menjadi pertanyaan Masalah prinsip Masalah yang dapat dibagi-bagi
Ukuran taruhan Besar Kecil
Kontinuitas interaksi Transaksi tunggal Hubungan jangka panjang
Struktur pihak-pihak yang terlibat Tak berbentuk atau terpecah-pecah,
dengan kepemimpinan yang lemah
Terpadu, dengan kepemimpinan yang kuat
Keterlibatan pihak ketiga Tidak ada pihak ketiga yang netral Pihak ketiga dipercaya, kuat, dihormati
dan netral
Kemajuan konflik yang dipandang Tidak seimbang, satu pihak merasa lebih
dirugikan
Pihak-pihak telah saling merugikan satu
sama lain
Pengertian negosiasi
Negosiasi menurut Ivancevich (2007) sebuah proses di mana dua pihak (atau lebih) yang
berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan. Menurut Sopiah (2008), negosiasi
merupakan suatu proses tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
Sedangkan Robbins (2008) menyimpulkan negosiasi adalah sebuah proses di mana dua
pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati
nilai tukarnya.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa negosiasi adalah suatu upaya
yang dilakukan antara pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud untuk mencari jalan
keluar untuk menyelesaikan pertentangan yang sesuai kesepakatan bersama.
Hal-hal yang harus dihindari dalam
Negosiasi
• Profit Motive, di mana masing-masing pihak harus mendapatkan sesuatu yang lebih dibanding
pihak yang lain.
• Concern for Justice, di mana masing-masing pihak menterjemahkan "fairness" hanya dari kaca
mata masing-masing individu.
Jenis-Jenis Negosiasi
Kompetitif atau Distributif
Yaitu suatu negosiasi yang menghasilkan ada
pihak yang kalah dan ada pihak yang menang.
Kooperatif atau Integratif
Yaitu suatu negosiasi yang menghasilkan
kemenangan untuk pihak-pihak yang
bernegosiasi.
1.Karakteristik Negosiasi Distributif:
1. Terdapat dua sisi: pihak yang menang dan pihak yang kalah.
2. Kepentingan yang bertentangan antara pihak yang bernegosiasi.
3. Mendominasi dan memanipulasi menjadi strategi yang cukup
penting.
2.Strategi Negosiasi Distributif:
1. Negosiasi distributif merupakan negosiasi kompetitif yang
menimbulkan persaingan. Untuk memenangkan negosiasi ini,
diperlukan strategi atau taktik yang tepat. Menurut Lewicki, strategi
yang dapat digunakan adalah dengan mendorong penyelesaian dekat
titik resisten lawan dan berusaha untuk membuat pihak lawan
mengubah titik resistennya.
3.Kelebihan Negosiasi Distributif:
1. Pihak yang menang akan mendapatkan keuntungan.
2. Menumbuhkan jiwa kompetitif.
3. Mengembangkan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain.
Manfaat negosiasi integratif meliputi:
•Semua orang merasa menang.
•Hubungan antar pihak tetap kuat.
•Memperluas nilai dan pilihan yang tersedia.
Strategi Umum dalam Negosiasi
1
Karakteristik
Negosiasi Distributif (Kalah Menang) dan
Negosiasi Integratif (Saling Menguntungkan)
2
Sumber daya Yang Tersedia
Negosiasi Distributif: Jumlah Sumber daya
untuk dibagi tetap. Negosiasi Integratif:
Jumlah sumber daya untuk dibagi merupakan
variabel.
3
Motivasi Primer
Negosiasi Distributif: Saya Menang; Anda
Kalah. Negosiasi Integratif: Saya menang;
Anda Menang.
Strategi Umum dalam Negosiasi R.J.
Lewicki & J.A. Litner dalam Robbins
(2001 :155)
Karakteristik
Negosiasi Distributif (Kalah
Menang)
Negosiasi Integratif (Saling
Menguntungkan)
Sumber daya Yang Tersedia Jumlah Sumber daya untuk
dibagi tetap
Jumlah sumber daya untuk
dibagi merupakan variabel
Motivasi Primer Saya Menang;Anda Kalah Saya menang; Anda Menang
Kepentingan Primer Saling Berlawanan Saling Cocok atau sama dan
sebangun
Fokus Pada Hubungan Jangka Pendek Jangka Panjang
Syarat-syarat Negosiasi Berjalan Efektif
Kualitas
Proses negosiasi
menghasilkan sebuah
kesepakatan yang
berkualitas dan
memberikan kepuasan dari
semua pihak.
Efisiensi
Proses negosiasi tidak
menghabiskan waktu dan
biaya yang tinggi.
Harmoni
Proses negosiasi harus
tetap bisa mempertahankan
hubungan yang baik di
antara individu yang
sedang melakukan
negosiasi.
Strategi Negosiasi
Ada beberapa Strategi Negosiasi atau strategi manajemen konflik antara
lain:
Pandangan klasik menyatakan bahwa negosiasi terjadi dalam bentuk
sebuah permainan yang nilai totalnya adalah nol (zero sum game). Artinya
apapun yang terjadi dalam negosiasi pastilah salah satu pihak akan
menang, sedangkan pihak yang lainnya kalah, atau biasa dikenal dengan
pendekatan distributif (ivancevich, 2007).
Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau pendekatan integratif,
dalam bernegosiasi memberikan cara pandang yang berbeda dalam proses
negosiasi. Negosiasi menang-menang adalah pendekatan penjumlahan
positif. Situasi–situasi penjumlahan positif adalah pendekatan di mana
setiap pihak mendapatkan keuntungan tanpa harus merugikan pihak lain
(Ivancevich, 2007).
1. Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose)
2. Negosiasi Menang-Menang (Win-Win)
Negosiasi Kalah-Kalah
Pandangan Konflik
Pandangan Konflik dimana konflik ini bersifat
saling kompromi dan mengambil keputusan
bersama untuk mengorbankan hal yang
dipermasalahkan untuk kepentingan bersama.
Contoh Konflik
Contoh dari konflik ini adalah sengketa lahan
yang akan dibangun untuk lapangan dimana
pihak yang berkonflik tidak mau mengalah untuk
pembuatan lapangan tersebut untuk itu kedua
belah pihak perlu melakukan kompromi untuk
mengatasi akar permasalahan ini dengan kedua-
duanya berkorban untuk kepentingan bersama.
Proses Negosiasi
Persiapan dan Perencanaan
Sebelum bernegosiasi perlu mengetahui apa tujuan dari Anda bernegosiasi dan
memprediksi rentangan hasil yang mungkin diperoleh dari "paling baik" hingga "paling
minimum bisa diterima".
Penentuan Aturan Dasar
Begitu selesai melakukan perencanaan dan menyusun strategi, selanjutnya mulai
menentukan aturan-aturan dan prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi itu
sendiri.
Klarifikasi dan Justifikasi
Ketika posisis awal sudah saling dipertukarkan, baik pihak pertama maupun kedua akan
memaparkan, menguatkan, mengklarifikasi, mempertahankan, dan menjustifikasi tuntutan
awal.
Penutupan dan Implementasi
Tahap akhir dalam negosiasi adalah memformalkan kesepakatan yang telah dibuat serta
menyusun prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan.
Ada lima metode untuk menangani konflik yang terjadi di dalam organisasi, yaitu:
1. Competition
Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan tanpa menghiraukan dampak terhadap pihak-pihak lain.
Biasanya, jika konflik terjadi di dalam suatu organisasi/kelompok yang formal, maka pihak yang
dominan/berkuasa akan berusaha untuk menyelesaikan konflik dengan memanfaatkan kekuasaan yang ada di
pihaknya.
2. Avoidance
Salah satu pihak yang berselisih menyadari bahwa konflik tersebut ada dan pihak ini menarik diri
ataupun berusaha menekan konflik dengan memaksanya ‘tenggelam’ ke bawah permukaan. Dengan metode ini,
pihak-pihak yang berselisih dapat juga mengambil keputusan untuk berpisah secara fisik. Tetapi jika perpisahan
secara fisik tidak memungkinkan/tidak diinginkan, maka pihak-pihak yang berselisih akan berusaha untuk
menekan konflik.
Metode Penyelesaian dari Konflik
3. Accommodation
Metode ini dilakukan dengan cara salah satu pihak berusaha untuk mengalah, dalam memenuhi tuntutan pihak oposisinya. Jadi dalam rangka
untuk memelihara hubungan, salah satu pihak bersedia untuk berkorban.
4. Compromise
Metode ini berusaha untuk menjelaskan konflik dengan menemukan dasar di tengah dari dua pihak yang beroposisi. Jika pihak-pihak yang
berselisih sama-sama bersedia berkorban, maka hasil kompromi akan tercapai. Cara ini bisa saja memperkecil kemungkinan untuk menimbulkan
permusuhan yang terpendam.
5. Collaboration
Pendekatan ini berusaha untuk memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Jadi, pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama
mencoba memecahkan masalahnya dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.
KEGAGALAN MENANGANI KONFLIK
 Berbagai aspek pencegahan dan pengendalian konflik yang perlu di cermati pada tingkat individu dan organisasi.
1. Pengendalian diri
 Pertimbangkan dan pilih reaksi anda, jangan emosional
 Kembangkan kemampuan bertenggang rasa, dan menerima org lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya
 Setiap rangsangan yang kita terima, lakukan analisa rasional terlebih dahulu sehingga bisa memilih tanggapan yang tepat
2. Hidup “sehat”
 Menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain, pelihara iklim emosional yang bersih
 Mencoba untuk tidak mendominasi, mengancam, menjelekkan, atau selalu menilai orang lain
 Berlatih untuk mendengar secara efektif dan beritahu orang lain apa yang sebenarnya anda butuhkan atau harapkan. Daripada
membiarkan orang menduga-duga
4. Kepribadian pemimpin  seorang pemimpin yang terbuka dan memberikan dukungan kepada bawahannya, cenderung akan mengurangi
konflik
3. Struktur organisasi  organisasi yang terpusat dan birokratis punya potensi lebih besar melahirkan konflik
5. Iklim dan Suasana kelompok  persaingan yang berlebihan dalam klpk atau antar kelompok terutama jika persaingan itu berakibat
adanya pihak yang menang dan kalah cenderung untuk melahirkan konflik yang tidak sehat
6. Kebijakan dan prosedur yang memadai dan jelas  ketidakjelasan kebijakan dan prosedur dapat menyebabkan interpretasi yang berbeda
dikalangan karyawan atau unit kerja; pada gilirannya kondisi ini akan memicu konflik

More Related Content

Similar to Perilaku Organisasi "Konflik dan Negosiasi 2024".pptx

Conflict management
Conflict managementConflict management
Conflict management
DyanSihysamastajati
 
Konflik dalam organisasi
Konflik dalam organisasiKonflik dalam organisasi
Konflik dalam organisasi
sukardikrtr
 
Management conflict
Management conflictManagement conflict
Management conflict
IchlasIbrahiem
 
Conflict and negotiation
Conflict and negotiation Conflict and negotiation
Conflict and negotiation
NCPA Advisory
 
Manajemen_Konflik_PPT.pptx
Manajemen_Konflik_PPT.pptxManajemen_Konflik_PPT.pptx
Manajemen_Konflik_PPT.pptx
MuhammadIkhsanAmar1
 
ppt.management tentang menagement konfilik pptx
ppt.management tentang menagement konfilik  pptxppt.management tentang menagement konfilik  pptx
ppt.management tentang menagement konfilik pptx
WahyudiSelan
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
KLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptx
KLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptxKLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptx
KLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptx
agusindrawirawan
 
Manajemen Konflik
Manajemen Konflik Manajemen Konflik
Manajemen Konflik
Nina Amalia Zaidan
 
Manajemen Konflik, Kepemimpinan dan Motivasi
Manajemen Konflik, Kepemimpinan dan MotivasiManajemen Konflik, Kepemimpinan dan Motivasi
Manajemen Konflik, Kepemimpinan dan Motivasi
Widhiss
 
Mengatasi Konflik tentang Aset
Mengatasi Konflik tentang AsetMengatasi Konflik tentang Aset
Mengatasi Konflik tentang Aset
Kanaidi ken
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflik
Fida Ailee
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
Favian Ahmad
 
10 konflik negosiasi
10 konflik  negosiasi10 konflik  negosiasi
10 konflik negosiasi
JejeOi
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
NurulEfiningsih2
 
Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...
Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...
Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...
Kanaidi ken
 
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptxKelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
012CicikWudiati
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
LailliyaNurjana
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
UFDK
 

Similar to Perilaku Organisasi "Konflik dan Negosiasi 2024".pptx (20)

Conflict management
Conflict managementConflict management
Conflict management
 
Konflik dalam organisasi
Konflik dalam organisasiKonflik dalam organisasi
Konflik dalam organisasi
 
Management conflict
Management conflictManagement conflict
Management conflict
 
Conflict and negotiation
Conflict and negotiation Conflict and negotiation
Conflict and negotiation
 
Manajemen_Konflik_PPT.pptx
Manajemen_Konflik_PPT.pptxManajemen_Konflik_PPT.pptx
Manajemen_Konflik_PPT.pptx
 
ppt.management tentang menagement konfilik pptx
ppt.management tentang menagement konfilik  pptxppt.management tentang menagement konfilik  pptx
ppt.management tentang menagement konfilik pptx
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
KLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptx
KLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptxKLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptx
KLP 4_REV. KONSEP KONFLIK DAN MANAJEMEN KONFLIK.pptx
 
Manajemen Konflik
Manajemen Konflik Manajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Manajemen Konflik, Kepemimpinan dan Motivasi
Manajemen Konflik, Kepemimpinan dan MotivasiManajemen Konflik, Kepemimpinan dan Motivasi
Manajemen Konflik, Kepemimpinan dan Motivasi
 
Mengatasi Konflik tentang Aset
Mengatasi Konflik tentang AsetMengatasi Konflik tentang Aset
Mengatasi Konflik tentang Aset
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflik
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
10 konflik negosiasi
10 konflik  negosiasi10 konflik  negosiasi
10 konflik negosiasi
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
 
Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...
Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...
Mengatasi Konflik _"SUSTAINABLE PROCUREMENT (Pengadaan Berkelanjutan)" Traini...
 
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptxKelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
 
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaHubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen Kinerja
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 

More from muhammadmasyhuri9

02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial
02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial
02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial
muhammadmasyhuri9
 
2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial
2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial
2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial
muhammadmasyhuri9
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
muhammadmasyhuri9
 
Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...
Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...
Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...
muhammadmasyhuri9
 
Muhammad Masyhuri - Global Strategies.pdf
Muhammad Masyhuri - Global Strategies.pdfMuhammad Masyhuri - Global Strategies.pdf
Muhammad Masyhuri - Global Strategies.pdf
muhammadmasyhuri9
 
Tugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdf
Tugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdfTugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdf
Tugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdf
muhammadmasyhuri9
 
PPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdf
PPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdfPPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdf
PPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdf
muhammadmasyhuri9
 
299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx
299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx
299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx
muhammadmasyhuri9
 

More from muhammadmasyhuri9 (8)

02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial
02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial
02-Sistem-Ekonomi-Indonesia dalam perspektif ekonomi manajerial
 
2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial
2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial
2.Konsep-Dasar-Ekonomi pada perspektif ekonomi manajerial
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...
Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...
Sistem ekonomi Indonesia saat ini adalah campuran dari berbagai pendekatan, n...
 
Muhammad Masyhuri - Global Strategies.pdf
Muhammad Masyhuri - Global Strategies.pdfMuhammad Masyhuri - Global Strategies.pdf
Muhammad Masyhuri - Global Strategies.pdf
 
Tugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdf
Tugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdfTugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdf
Tugas Individu_Muhammad Masyhuri_Uji Normalitas.pdf
 
PPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdf
PPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdfPPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdf
PPT Sumber Jangka Panjang Kelompok 1.pdf
 
299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx
299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx
299915680-JOHN-A-PEARCE-II-RICHARD-B-ROBINSON-Jr.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Perilaku Organisasi "Konflik dan Negosiasi 2024".pptx

  • 1. KONFLIK DAN NEGOSIASI ADITYA BAYU SAPUTRA 2320318310055 ISKANDAR ZULKARNAIN 2320318310019
  • 2. Konflik berasal dari bahasa Latin ‘Confligo’, yang terdiri dari dua kata, yakni ‘con’, yang berarti bersama-sama dan ‘fligo’, yang berarti pemogokan, penghancuran atau peremukan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata "konflik" berarti "pertentangan" atau "percekcokan". Konflik atau pertentangan bisa terjadi pada diri seseorang (konflik internal) ataupun di dalam kalangan yang lebih luas. Dalam organisasi istilahnya menjadi "konflik organisasi" KONFLIK Konflik menurut Robbins, adalah suatu proses yang dimulai apabila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif pihak lain, dan Alabenes dalam Nimran (1996) mengartikan konflik sebagai kondisi yang dipersepsikan ada diantara pihak-pihak atau lebih merasakan adanya ketidaksesuaian antara tujuan dan peluang untuk mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain.
  • 3. Menurut Nawawi (2010), konflik kerja adalah ketidaksesuaian dua orang atau lebih anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan nilai dan persepsi. KONFLIK KERJA Menurut Tommy (2010), konflik kerja adalah adanya pertentangan antara seseorang dengan orang lain atau ketidakcocokan kondisi yang dirasakan pegawai karena adanya hambatan komunikasi, perbedaan tujuan dan sikap serta ketergantungan aktivitas kerja.
  • 4. TRANSISI PANDANGAN TENTANG KONFLIK Pandangan Hubungan Manusia Pandangan Tradisional Pandangan Interaksionis Pandangan trandisional (traditional) ini sejalan dengan sikap yang dianut banyak orang menyangkut perilaku kelompok pada tahun 1930-an dan 1940-an. Konflik dipandang sebagai akibat disfungsional darikomunikasi yang buruk, tidak adanya keterbukaan dan kepercayaan antar anggota serta ketidak mampuan para manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan mereka. Pandangan ini meyakini bahwa semua konflik membahayakan dan harus dihindari. Pandangan hubungan manusia berpendapat bahwa konflik adalah kejadian alamiah dalam semua kelompok dan organisasi. Karena konflik tak terhindarkan, mahzab hubungan manusia mendorong kita untuk menerima keberadaan konflik. Pandangan interaksionis yang menyatakan bahwa konflik bukan sekedar sesuatu kekuatan positif dalam suatu kelompok, melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja positif. Oleh karena itu konflik harus diciptakan.
  • 5. Bentuk - bentuk Konflik Konflik yang mendukung tujuan kolompok dan meningkatkan kinerjanya. Konflik Fungsional Konflik Disfungsional Konflik yang menghambat kinerja kelompok.
  • 6. Konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan. Konflik Tugas Konflik Hubungan Konflik berdasarkan hubungan interpersonal. Berdasarkan penelitian konflik hubungan hampir selalu menghasilkan konflik disfungsional Yang membedakan konflik fungsional dan disfungsional dengan menunjukan dan memperhatikan jenis konfliknya secara spesifik, ada tiga tipe konflik, yaitu: Konflik Proses Konflik tentang bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
  • 7. Konflik dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi: Konflik vertikal (atasan dengan bawahan) Konflik horizontal (kedudukannya sama) Konflik garis dan staf (karyawan lini dengan penasehat/middle management) Konflik peran (seseorang mengemban lebih dari satu peran) Winardi (1992:174)
  • 10. Jenis Konflik 1. Konflik Intrapersonal Konflik ini dialami oleh individu dengan dirinya sendiri karena adanya tekanan peran dan dorongan diluar dengan keinginan. 2. Konflik Interpersonal Konflik yang terjadi antarindividu yang berbeda dalam suatu kelompok pada kelompok yang berbeda. 3. Konflik Antarkelompok Konflik ini bersifat kolektif. Konflik Organisasi, konflik yang terjadi antar unit organisasi yang bersifat struktural maupun fungsional. Contoh, konflik antara bagian pemasaran dengan bagian produksi.
  • 11. Penyebab Konflik 1. Saling bergantungan Dalam sebuah organisasi saling bergantungan dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas. 2. Perbedaan Tujuan Perbedaan tujuan dari masing-masing sub unit atau kelompok mempengaruhi secara dari masing-masing sub unit atau kelompok mengejar tujuannya, dan seringkali tujuan dari masing-masing subunit atau kelompok tersebut saling bertentangan. 3. Perbedaan Persepsi Perbedaan persepsi tentang kenyataan yang terjadi dalam suatu organisasi merupakan penyebab konflik yang cukup potensial. Perbedaan persepsi ini menyebabkan perbedaan pandangan dan pendapat tentang suatu kenyataan (atau kejadian) antara kelompok satu dengan lainnya sehingga terjadi suatu konflik. Perbedaan persepsi ini bisa disebabkan karena perbedaan tujuan, horizon waktu, ketidakpastian status, maupun persepsi yang tidak akurat.
  • 12. TINGKAT KESULITAN KONFLIK Dimensi Sulit di pecahkan Mudah dipecahkan Masalah yang menjadi pertanyaan Masalah prinsip Masalah yang dapat dibagi-bagi Ukuran taruhan Besar Kecil Kontinuitas interaksi Transaksi tunggal Hubungan jangka panjang Struktur pihak-pihak yang terlibat Tak berbentuk atau terpecah-pecah, dengan kepemimpinan yang lemah Terpadu, dengan kepemimpinan yang kuat Keterlibatan pihak ketiga Tidak ada pihak ketiga yang netral Pihak ketiga dipercaya, kuat, dihormati dan netral Kemajuan konflik yang dipandang Tidak seimbang, satu pihak merasa lebih dirugikan Pihak-pihak telah saling merugikan satu sama lain
  • 13. Pengertian negosiasi Negosiasi menurut Ivancevich (2007) sebuah proses di mana dua pihak (atau lebih) yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan. Menurut Sopiah (2008), negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Sedangkan Robbins (2008) menyimpulkan negosiasi adalah sebuah proses di mana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa negosiasi adalah suatu upaya yang dilakukan antara pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud untuk mencari jalan keluar untuk menyelesaikan pertentangan yang sesuai kesepakatan bersama.
  • 14. Hal-hal yang harus dihindari dalam Negosiasi • Profit Motive, di mana masing-masing pihak harus mendapatkan sesuatu yang lebih dibanding pihak yang lain. • Concern for Justice, di mana masing-masing pihak menterjemahkan "fairness" hanya dari kaca mata masing-masing individu.
  • 15. Jenis-Jenis Negosiasi Kompetitif atau Distributif Yaitu suatu negosiasi yang menghasilkan ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang. Kooperatif atau Integratif Yaitu suatu negosiasi yang menghasilkan kemenangan untuk pihak-pihak yang bernegosiasi. 1.Karakteristik Negosiasi Distributif: 1. Terdapat dua sisi: pihak yang menang dan pihak yang kalah. 2. Kepentingan yang bertentangan antara pihak yang bernegosiasi. 3. Mendominasi dan memanipulasi menjadi strategi yang cukup penting. 2.Strategi Negosiasi Distributif: 1. Negosiasi distributif merupakan negosiasi kompetitif yang menimbulkan persaingan. Untuk memenangkan negosiasi ini, diperlukan strategi atau taktik yang tepat. Menurut Lewicki, strategi yang dapat digunakan adalah dengan mendorong penyelesaian dekat titik resisten lawan dan berusaha untuk membuat pihak lawan mengubah titik resistennya. 3.Kelebihan Negosiasi Distributif: 1. Pihak yang menang akan mendapatkan keuntungan. 2. Menumbuhkan jiwa kompetitif. 3. Mengembangkan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Manfaat negosiasi integratif meliputi: •Semua orang merasa menang. •Hubungan antar pihak tetap kuat. •Memperluas nilai dan pilihan yang tersedia.
  • 16. Strategi Umum dalam Negosiasi 1 Karakteristik Negosiasi Distributif (Kalah Menang) dan Negosiasi Integratif (Saling Menguntungkan) 2 Sumber daya Yang Tersedia Negosiasi Distributif: Jumlah Sumber daya untuk dibagi tetap. Negosiasi Integratif: Jumlah sumber daya untuk dibagi merupakan variabel. 3 Motivasi Primer Negosiasi Distributif: Saya Menang; Anda Kalah. Negosiasi Integratif: Saya menang; Anda Menang.
  • 17. Strategi Umum dalam Negosiasi R.J. Lewicki & J.A. Litner dalam Robbins (2001 :155) Karakteristik Negosiasi Distributif (Kalah Menang) Negosiasi Integratif (Saling Menguntungkan) Sumber daya Yang Tersedia Jumlah Sumber daya untuk dibagi tetap Jumlah sumber daya untuk dibagi merupakan variabel Motivasi Primer Saya Menang;Anda Kalah Saya menang; Anda Menang Kepentingan Primer Saling Berlawanan Saling Cocok atau sama dan sebangun Fokus Pada Hubungan Jangka Pendek Jangka Panjang
  • 18. Syarat-syarat Negosiasi Berjalan Efektif Kualitas Proses negosiasi menghasilkan sebuah kesepakatan yang berkualitas dan memberikan kepuasan dari semua pihak. Efisiensi Proses negosiasi tidak menghabiskan waktu dan biaya yang tinggi. Harmoni Proses negosiasi harus tetap bisa mempertahankan hubungan yang baik di antara individu yang sedang melakukan negosiasi.
  • 19. Strategi Negosiasi Ada beberapa Strategi Negosiasi atau strategi manajemen konflik antara lain: Pandangan klasik menyatakan bahwa negosiasi terjadi dalam bentuk sebuah permainan yang nilai totalnya adalah nol (zero sum game). Artinya apapun yang terjadi dalam negosiasi pastilah salah satu pihak akan menang, sedangkan pihak yang lainnya kalah, atau biasa dikenal dengan pendekatan distributif (ivancevich, 2007). Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau pendekatan integratif, dalam bernegosiasi memberikan cara pandang yang berbeda dalam proses negosiasi. Negosiasi menang-menang adalah pendekatan penjumlahan positif. Situasi–situasi penjumlahan positif adalah pendekatan di mana setiap pihak mendapatkan keuntungan tanpa harus merugikan pihak lain (Ivancevich, 2007). 1. Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose) 2. Negosiasi Menang-Menang (Win-Win)
  • 20. Negosiasi Kalah-Kalah Pandangan Konflik Pandangan Konflik dimana konflik ini bersifat saling kompromi dan mengambil keputusan bersama untuk mengorbankan hal yang dipermasalahkan untuk kepentingan bersama. Contoh Konflik Contoh dari konflik ini adalah sengketa lahan yang akan dibangun untuk lapangan dimana pihak yang berkonflik tidak mau mengalah untuk pembuatan lapangan tersebut untuk itu kedua belah pihak perlu melakukan kompromi untuk mengatasi akar permasalahan ini dengan kedua- duanya berkorban untuk kepentingan bersama.
  • 21. Proses Negosiasi Persiapan dan Perencanaan Sebelum bernegosiasi perlu mengetahui apa tujuan dari Anda bernegosiasi dan memprediksi rentangan hasil yang mungkin diperoleh dari "paling baik" hingga "paling minimum bisa diterima". Penentuan Aturan Dasar Begitu selesai melakukan perencanaan dan menyusun strategi, selanjutnya mulai menentukan aturan-aturan dan prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi itu sendiri. Klarifikasi dan Justifikasi Ketika posisis awal sudah saling dipertukarkan, baik pihak pertama maupun kedua akan memaparkan, menguatkan, mengklarifikasi, mempertahankan, dan menjustifikasi tuntutan awal. Penutupan dan Implementasi Tahap akhir dalam negosiasi adalah memformalkan kesepakatan yang telah dibuat serta menyusun prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan.
  • 22.
  • 23. Ada lima metode untuk menangani konflik yang terjadi di dalam organisasi, yaitu: 1. Competition Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan tanpa menghiraukan dampak terhadap pihak-pihak lain. Biasanya, jika konflik terjadi di dalam suatu organisasi/kelompok yang formal, maka pihak yang dominan/berkuasa akan berusaha untuk menyelesaikan konflik dengan memanfaatkan kekuasaan yang ada di pihaknya. 2. Avoidance Salah satu pihak yang berselisih menyadari bahwa konflik tersebut ada dan pihak ini menarik diri ataupun berusaha menekan konflik dengan memaksanya ‘tenggelam’ ke bawah permukaan. Dengan metode ini, pihak-pihak yang berselisih dapat juga mengambil keputusan untuk berpisah secara fisik. Tetapi jika perpisahan secara fisik tidak memungkinkan/tidak diinginkan, maka pihak-pihak yang berselisih akan berusaha untuk menekan konflik. Metode Penyelesaian dari Konflik
  • 24. 3. Accommodation Metode ini dilakukan dengan cara salah satu pihak berusaha untuk mengalah, dalam memenuhi tuntutan pihak oposisinya. Jadi dalam rangka untuk memelihara hubungan, salah satu pihak bersedia untuk berkorban. 4. Compromise Metode ini berusaha untuk menjelaskan konflik dengan menemukan dasar di tengah dari dua pihak yang beroposisi. Jika pihak-pihak yang berselisih sama-sama bersedia berkorban, maka hasil kompromi akan tercapai. Cara ini bisa saja memperkecil kemungkinan untuk menimbulkan permusuhan yang terpendam. 5. Collaboration Pendekatan ini berusaha untuk memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Jadi, pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.
  • 26.  Berbagai aspek pencegahan dan pengendalian konflik yang perlu di cermati pada tingkat individu dan organisasi. 1. Pengendalian diri  Pertimbangkan dan pilih reaksi anda, jangan emosional  Kembangkan kemampuan bertenggang rasa, dan menerima org lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya  Setiap rangsangan yang kita terima, lakukan analisa rasional terlebih dahulu sehingga bisa memilih tanggapan yang tepat 2. Hidup “sehat”  Menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain, pelihara iklim emosional yang bersih  Mencoba untuk tidak mendominasi, mengancam, menjelekkan, atau selalu menilai orang lain  Berlatih untuk mendengar secara efektif dan beritahu orang lain apa yang sebenarnya anda butuhkan atau harapkan. Daripada membiarkan orang menduga-duga 4. Kepribadian pemimpin  seorang pemimpin yang terbuka dan memberikan dukungan kepada bawahannya, cenderung akan mengurangi konflik 3. Struktur organisasi  organisasi yang terpusat dan birokratis punya potensi lebih besar melahirkan konflik 5. Iklim dan Suasana kelompok  persaingan yang berlebihan dalam klpk atau antar kelompok terutama jika persaingan itu berakibat adanya pihak yang menang dan kalah cenderung untuk melahirkan konflik yang tidak sehat 6. Kebijakan dan prosedur yang memadai dan jelas  ketidakjelasan kebijakan dan prosedur dapat menyebabkan interpretasi yang berbeda dikalangan karyawan atau unit kerja; pada gilirannya kondisi ini akan memicu konflik