2. Yang pertama menjadi
tempat untuk complain
customer adalah customer
service. Salah satu divisi dari
customer yang melayani
konsumen tersebut harus bisa
menampung keluhan dari
pelanggan.
3. Seorang customer service harus mampu memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen, namun tidak
sedikit dari mereka yang tidak bisa memberikan
kepuasan pada konsumen sehingga konsumen
marah-marah. Bila demikian berarti karyawan hotel
tersebut belum bisa memberikan service excellence
yang maksimal.
4. Lantas, apa yang harus dilakukan oleh customer
service ketika konsumen marah-marah atau kesal
dengan pelayanan yang diberikan hotel yang
dianggap kurang memuaskan mereka?
6. Saat konsumen marah-marah atau menyampaikan
kekecewaan mereka pada pelayanan yang diberikan,
sebagai customer service harus bisa mendengarkan
konsumen dengan baik. Jangan menyela mereka dan
biarkan mereka menyampaikan semua yang mereka
keluhkan.
7. Konsumen yang complain pasti akan marah atau
berkata dengan nada yang tinggi sehingga bagi
customer service mereka harus lebih bersabar dan
dihadapi dengan senyuman.
8. Bila konsumen menginginkan pelayanan yang bisa
dilakukan oleh pihak hotel, maka customer service bisa
memberikan apa yang mereka inginkan. Tapi bila keinginan
konsumen tidak bisa dipenuhi oleh pihak hotel, customer
service bisa meminta maaf pada konsumen dan
memberikan pilihan lain untuk menggantikan pelayanan
yang kurang berkenan tersebut.
10. Customer service juga harus bersikap sabar dan
menjaga emosi mereka saat menghadapi
complain dari konsumen. Jika service excellence
masih dianggap belum memuaskan oleh
konsumen maka dari sikap yang sabar dan bisa
menahan emosi saat konsumen marah-marah,
hal ini akan memberikan perubahan pada
konsumen untuk lebih tenang kembali.
12. Kadang memang customer service bisa menangani
keluhan konsumen namun bila customer service
telah melakukan berbagai cara dan ini tidak
membuat konsumen puas maka tindakan yang tepat
adalah meminta bantuan supervisor atau manajer.