2. TableofContents
Pendahuluan
Here you could
describe the
topic of the
section
01
Farmakokine
tika Pediatrik
Here you could
describe the
topic of the
section
Toksisitas
Here you could
describe the
topic of the
section
Perhitungan
dosis terapi
pada pasien
pediatrik
02 03 04
3. ● Pertimbangan pengobatan pada anak, tidak saja diambil
berdasarkan ketentuan dewasa, tetapi perlu beberapa
penyesuaian seperti dosis dan perhatian lebih besar pada
kemungkinan efek samping, karena adanya imaturitas
fungsi organ-organ tubuh.
Anak-anak BUKANLAH miniatur dewasa
Anak-anak TIDAK BISA dikatakan orang dewasa
mini
● Hal tersebut menyebabkan diperlukan penyesuaian dosis
serta pemilihan obat yang benar-benar tepat. Selain itu,
pengobatan pada anak juga memerlukan pertimbangan
lebih kompleks, antara lain karena berbagai masalah
cara pemberian obat (banyaknya sediaan obat yg
diresepkan tdk tersedia dlm bentuk sediaan yg
dikehendaki>>>> resepkan obat racikan), pemilihan
bentuk sediaan, dan masalah ketaatan (patient's
compliance).
Introduction
01
4. Con’tIntroduction
Belum banyaknya penelitian tentang penggunaan obat pada bayi dan
anak atau sangat jarangnya data mengenai:
- farmakokinetik
- farmakodinamik
- efikasi
- keamanan obat
Hal tersebut menyebabkan risiko terjadinya DRP atau toksisitas
meningkat
6. Pedos = anak
Iatrica = pengobatan anak
Pediatri = Anak < 18 tahun
Definisi dan Klasifikasi Anak
Definisi Range Usia
Prematur < 37 minggu
Neonatus 0-1 bulan
Bayi 1-24 bulan
Anak 2-12 tahun
Remaja
(Adolecents)
12-18 tahun (depending
on region)
8. “Variations in absorption of medications
from the gastrointestinal tract,
intramuscular injection sites, and skin
are important in pediatric patients,
especially in premature and other
newborn infants”
Terjadi perubahan farmakokinetika
selama periode perkembangan dari masa
anak-anak sampai masa dewasa yang
menjadi pertimbangan dalam penetapan
dosis untuk pediatri.
9. Absorbsi
GastrointestinaI
1. PH lambung
Pada bayi dan anak sekresi asam lambung belum
sempurna sehingga pH lambungnya lebih bersifat
alkalis daripada orang dewasa. Hal tersebut
menyebabkan :
Pada obat yang bersifat basa lemah (absorbsinya
menurun) -> kadar obatnya menurun.
contoh : Ampicillin, penicillin, Nafcillin.
Pada obat yang bersifat Asam Lemah ( absorbsinya
meningkat) -> kadar obatnya meningkat.
contoh: Phenobarbital dan Fenitoin
10. Absorbsi (2)
2. Kecepatan pengosongan lambung
Waktu pengosongan lambung pada bayi
baru lahir yaitu 6-8 jam sedangkan dewasa
3-4 jam. Oleh karena itu obat yang memiliki
keterbatasan absorbsi pada dewasa akan
diserap lebih banyak pada anak karena
waktu kontak obat yang lebih lama di
saluran cerna.
“ Waktu pengosongan dan pH lambung akan
mencapai tahap normal pada usia sekitar
tiga tahun ”
11. KeyNumbers Intra Muscular
Absorbsi obat bervariasi dan sulit diperkirakan
pada anak karena perbedaan masa otot,
ketidakstabilan vasomotor perifer, kontraksi otot
dan perfusi darah yang relatif lebih kecil
dibandingkan dewasa.
contoh: fenobarbital diabsorpsi scr cepat, sdgkan
diazepam memerlukan waktu lebih lama.
Oleh karena itu,pemberian obat jalur intramuscular
jarang dilakukan kecuali keadaan darurat atau
tidak dimungkinkan pemberian i.v
12. KeyNumbers Kulit
Absorbsi perkutan pada anak lebih tinggi
dikarenakan stratum corneum (barier kulit )
belum berkembang secara sempurna dan
ratio Body Surface Area (BSA) : Total body
weight lebih besar.
Contoh : Kortikosteroid, Asam salisilat,
Teofilin, alkohol dan Hexaklorofen.
13. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Distribusi
Kecepatan distribusi anak berbeda pada kondisi dewasa dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Volume cairan ekstraseluler
Anak memiliki cairan ekstraseluler lebih besar dibandingkan
orang dewasa. Seiring dengan bertambahnya usia vol. cairan
ekstraseluler akan menurun :
neonatus: 50%
bayi usia 4-6 bulan: 35%
1 th: 25%
dewasa: 20-25% dr total berat badan
2. Total air tubuh
Anak memilki total air dalam tubuh lebih besar dibandingkan orang dewasa. Bayi prematur
mempunyai total cairan lebih tinggi: 80-85% dr total berat badan dibanding bayi normal (75% dr
total berat badan, bayi usia 3 bln 60%, dan pada orang dewasa (55% dr total berat badan).
Adanya peningkatan volume cairan ekstraseuler dan total air dalam tubuh menyebabkan
peningkatan distribusi obat-obatan seperti (Phenobarbital Na, Aminoglikosida, Penicillin).
Sehingga dosis penggunaan obat-obatan tersebut pada anak perlu di turunkan
14. KeyNumbers Cont’
3. Komposisi jaringan lemak
komposisi lemak pada anak lebih rendah dibandingkan orang
dewasa
- bayi prematur: 1-2 %
- bayi lahir cukup bulan 15%
- dewasa 20%
Hal tersebut menyebabkan distribusi obat yang larut lemak
lebih rendah dibandingkan orang dewasa (contoh ketoconazol)
sehingga perlu disesuaikan dengan meningkatkan dosis atau
penyesuaian interval penggunaannya
15. KeyNumbers Cont’
4. Ikatan protein
IIkatan obat dengan protein plasma pada
bayi dan anak lebih kecil dibanding dengan orang
dewasa.
Hal ini ditambah lagi dengan terjadinya
kompetisi untuk tempat ikatan obat tertentu oleh
senyawa endogen tertentu seperti bilirubin, contoh:
ikatan protein plasma fenobarbital, salisilat dan
fenitoin pada neonatus lebih kecil dws
16. J
J
J
J
J
J
j
Metabolisme
Rendahnya metabolisme obat di
hati pada pediatri antara lain
disebabkan oleh rendahnya aliran
darah ke hati, asupan obat oleh
hati, kapasitas enzim hati, dan
ekskresi empedu.
Contoh : Anti epilepsi dan teofilin
Eliminasi
Proses filtrasi glomerulus, sekresi tubuler, dan
reabsorbsi tubuler menentukan efisiensi dari
sekresi renal. Proses-proses tersebut belum
bekerja sempurna selama beberapa minggu
sampai dengan usia 1 tahun.
Kecepatan filtrasi glomerulus (GFR) pada pediatri
lebih kecil dibandingkan pada dewasa. Itulah
sebabnya pediatri membutuhkan dosis yang lebih
kecil dan dosis dapat ditingkatkan seiring
bertambahnya usia anak.
Contoh :
Chloramphenicol Succinate dapat terakumulasi
dalam jumlah banyak pada bayi prematur
dikarenakan proses eliminasi yang immature.
Meskipun bentuk chloramphenicol succinate
inaktif, akumulasi tersebut bisa menyebabkan
peningkatan bioavaillabilitas Chloramphenicol
pada bayi dibandingkan anak-anak.
17. Toksisitas
-Toksisitas pada anak dapat meningkat dikarenakan
sistem metabolime dan ekskresi yang belum sempurna
Contoh :
Sindrom Reye (Penggunaan Aspirin) pada kondisi bayi
yang mengalami fatty liver atau encepalopathy
Baby grey syndrom ( penggunaan chloramphenicol)
-Toksisitas pada anak dapat menurun
Contohnya : Pada penggunaan aminoglikosida
(Penggunaan Gentamisin. lebih rendah toksisitasnya
pada bayi dibandingkan pada orang dewasa)
18. Toksisitas
-Toksisitas pada anak dapat meningkat dikarenakan
sistem metabolime dan ekskresi yang belum sempurna
Contoh :
Sindrom Reye (Penggunaan Aspirin) pada kondisi bayi
yang mengalami fatty liver atau encepalopathy
Baby grey syndrom ( penggunaan chloramphenicol)
-Toksisitas pada anak dapat menurun
Contohnya : Pada penggunaan aminoglikosida
(Penggunaan Gentamisin. lebih rendah toksisitasnya
pada bayi dibandingkan pada orang dewasa)
19. KeyNumbers Faktor lain yang mempengaruh terapi pediatri
Hepatic Disease
Pengaruh di metabolisme obat
Renal Disease
Pengaruh di Fase Eliminasi obat
Cystic Fibrosis
Obesitas
20. KeyNumbers Rute Pemberian Obat
Bayi dan anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka
untuk tidur sehingga waktu pemberian obat harus dijadwal
ulang selama mereka terjaga.
Oleh karena itu pembagian dosis yg sederhana seperti 1x atau
2 x sehari akan memudahkan pada pemakaian anak-anak.
Rute oral merupakan yang paling sesuai terutama sediaan
cair sehingga cocok untuk bayi-balita.
21. KeyNumbers Con’t
Rute rektal merupakan alternatif terhadap rute oral yang
berguna bagi pasien yang tidak dapat meminum obat karena
mual atau pingsan, atau pada pasien yang memerlukan
absorpsi secara cepat misal diazepam untuk mengontrol
kekejangan.
Rute inhalasi pd anak-anak dpt menimbulkan kesulitan
karena penggunaan aerosol memerlukan bantuan dari pihak
lain.
Rute IV sering digunakan pd kondisi yang serius. Kecepatan
penyuntikan dan tampat penyuntikan obat bervariasi sesuai
dgn luas permukaan pasien pediatri.
24. KeyNumbers Rumus perhitungan dosis anak
Perhitungan dosis berdasarkan BSA adalah yg paling tepat
(umumnya digunakan dalam pemberian obat kemoterapi),
terdapat 3 cara perhitungan BSA
I. Menggunakan perkalian TB dengan BB
LPT= TB(cm) x BB(kg)
3600
II. Menurut Wagner;
LP = 0,09 W0.73
W= berat badan dalam kg
LP = luas permukaan tubuh dalam M2
25. KeyNumbers Con’t
III. Berdasarkan nomogram West
cara melakukan pengukuran
dengan nomogram west yaitu:
- ukur tinggi badan dalam cm
- ukur berat badan dalam kg
-tarik garis lurus yang
menghubungkan tinggi badan (TB)
dalam cm dan BB dalam kg, titik
potong garis yang ditarik dr titik
tinggi badan sampai berat badan
dgn garis PT (satuan m2) pada
nomogram West menunjukkan luas
permukaan tubuhnya.
26. KeyNumbers Con’t
Perhitungan dosis yang lazim digunakan
Berdasarkan umur
> Rumus Young:
Dosis anak= dosis dewasa x n (tahun)
n + 12 (tahun)
Rumus Dilling:
Dosis anak= n x dosis dewasa
20
27. KeyNumbers Con’t
Rumus Cowling:
dosis anak= n + 1 x dosis dewasa
24
Rumus Fried:
dosis anak= m x dosis dewasa
150
n= umur dalam tahun
m= umur dalam bulan
29. Terimakasih
Aby Question?
Jess Will
You can talk a
bit about her
John Doe
You can talk a
bit about him
Lola McKane
You can talk a
bit about her
Dan Begg
You can talk a
bit about him