SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Penggunaan
Obat Pada
Pediatrik
Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm.,Apt
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo
Semarang
Prodi S-1 Farmasi
gilangrizki,alfarizi@gmail.com
TableofContents
Pendahuluan
Here you could
describe the
topic of the
section
01
Farmakokine
tika Pediatrik
Here you could
describe the
topic of the
section
Toksisitas
Here you could
describe the
topic of the
section
Perhitungan
dosis terapi
pada pasien
pediatrik
02 03 04
● Pertimbangan pengobatan pada anak, tidak saja diambil
berdasarkan ketentuan dewasa, tetapi perlu beberapa
penyesuaian seperti dosis dan perhatian lebih besar pada
kemungkinan efek samping, karena adanya imaturitas
fungsi organ-organ tubuh.
 Anak-anak BUKANLAH miniatur dewasa
 Anak-anak TIDAK BISA dikatakan orang dewasa
mini
● Hal tersebut menyebabkan diperlukan penyesuaian dosis
serta pemilihan obat yang benar-benar tepat. Selain itu,
pengobatan pada anak juga memerlukan pertimbangan
lebih kompleks, antara lain karena berbagai masalah
cara pemberian obat (banyaknya sediaan obat yg
diresepkan tdk tersedia dlm bentuk sediaan yg
dikehendaki>>>> resepkan obat racikan), pemilihan
bentuk sediaan, dan masalah ketaatan (patient's
compliance).
Introduction
01
Con’tIntroduction
Belum banyaknya penelitian tentang penggunaan obat pada bayi dan
anak atau sangat jarangnya data mengenai:
- farmakokinetik
- farmakodinamik
- efikasi
- keamanan obat
Hal tersebut menyebabkan risiko terjadinya DRP atau toksisitas
meningkat
● Contoh DRP pada pasien pediatrik
diantaranya
- Grey baby sindrom (krn pemberian
kloramfenikol berlebih)
- Phocomelia (akibat pemberian
thalidomida)
- Kernicterus ( akibat pemberian
sulfonamida)
OurCenter
Pedos = anak
Iatrica = pengobatan anak
Pediatri = Anak < 18 tahun
Definisi dan Klasifikasi Anak
Definisi Range Usia
Prematur < 37 minggu
Neonatus 0-1 bulan
Bayi 1-24 bulan
Anak 2-12 tahun
Remaja
(Adolecents)
12-18 tahun (depending
on region)
Farmako
kinetik-
farmako
dinamik
“Variations in absorption of medications
from the gastrointestinal tract,
intramuscular injection sites, and skin
are important in pediatric patients,
especially in premature and other
newborn infants”
Terjadi perubahan farmakokinetika
selama periode perkembangan dari masa
anak-anak sampai masa dewasa yang
menjadi pertimbangan dalam penetapan
dosis untuk pediatri.
Absorbsi
GastrointestinaI
1. PH lambung
Pada bayi dan anak sekresi asam lambung belum
sempurna sehingga pH lambungnya lebih bersifat
alkalis daripada orang dewasa. Hal tersebut
menyebabkan :
Pada obat yang bersifat basa lemah (absorbsinya
menurun) -> kadar obatnya menurun.
contoh : Ampicillin, penicillin, Nafcillin.
Pada obat yang bersifat Asam Lemah ( absorbsinya
meningkat) -> kadar obatnya meningkat.
contoh: Phenobarbital dan Fenitoin
Absorbsi (2)
2. Kecepatan pengosongan lambung
Waktu pengosongan lambung pada bayi
baru lahir yaitu 6-8 jam sedangkan dewasa
3-4 jam. Oleh karena itu obat yang memiliki
keterbatasan absorbsi pada dewasa akan
diserap lebih banyak pada anak karena
waktu kontak obat yang lebih lama di
saluran cerna.
“ Waktu pengosongan dan pH lambung akan
mencapai tahap normal pada usia sekitar
tiga tahun ”
KeyNumbers Intra Muscular
Absorbsi obat bervariasi dan sulit diperkirakan
pada anak karena perbedaan masa otot,
ketidakstabilan vasomotor perifer, kontraksi otot
dan perfusi darah yang relatif lebih kecil
dibandingkan dewasa.
contoh: fenobarbital diabsorpsi scr cepat, sdgkan
diazepam memerlukan waktu lebih lama.
Oleh karena itu,pemberian obat jalur intramuscular
jarang dilakukan kecuali keadaan darurat atau
tidak dimungkinkan pemberian i.v
KeyNumbers Kulit
Absorbsi perkutan pada anak lebih tinggi
dikarenakan stratum corneum (barier kulit )
belum berkembang secara sempurna dan
ratio Body Surface Area (BSA) : Total body
weight lebih besar.
Contoh : Kortikosteroid, Asam salisilat,
Teofilin, alkohol dan Hexaklorofen.
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Distribusi
Kecepatan distribusi anak berbeda pada kondisi dewasa dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Volume cairan ekstraseluler
Anak memiliki cairan ekstraseluler lebih besar dibandingkan
orang dewasa. Seiring dengan bertambahnya usia vol. cairan
ekstraseluler akan menurun :
neonatus: 50%
bayi usia 4-6 bulan: 35%
1 th: 25%
dewasa: 20-25% dr total berat badan
2. Total air tubuh
Anak memilki total air dalam tubuh lebih besar dibandingkan orang dewasa. Bayi prematur
mempunyai total cairan lebih tinggi: 80-85% dr total berat badan dibanding bayi normal (75% dr
total berat badan, bayi usia 3 bln 60%, dan pada orang dewasa (55% dr total berat badan).
Adanya peningkatan volume cairan ekstraseuler dan total air dalam tubuh menyebabkan
peningkatan distribusi obat-obatan seperti (Phenobarbital Na, Aminoglikosida, Penicillin).
Sehingga dosis penggunaan obat-obatan tersebut pada anak perlu di turunkan
KeyNumbers Cont’
3. Komposisi jaringan lemak
komposisi lemak pada anak lebih rendah dibandingkan orang
dewasa
- bayi prematur: 1-2 %
- bayi lahir cukup bulan 15%
- dewasa 20%
Hal tersebut menyebabkan distribusi obat yang larut lemak
lebih rendah dibandingkan orang dewasa (contoh ketoconazol)
sehingga perlu disesuaikan dengan meningkatkan dosis atau
penyesuaian interval penggunaannya
KeyNumbers Cont’
4. Ikatan protein
IIkatan obat dengan protein plasma pada
bayi dan anak lebih kecil dibanding dengan orang
dewasa.
Hal ini ditambah lagi dengan terjadinya
kompetisi untuk tempat ikatan obat tertentu oleh
senyawa endogen tertentu seperti bilirubin, contoh:
ikatan protein plasma fenobarbital, salisilat dan
fenitoin pada neonatus lebih kecil dws
J
J
J
J
J
J
j
Metabolisme
Rendahnya metabolisme obat di
hati pada pediatri antara lain
disebabkan oleh rendahnya aliran
darah ke hati, asupan obat oleh
hati, kapasitas enzim hati, dan
ekskresi empedu.
Contoh : Anti epilepsi dan teofilin
Eliminasi
Proses filtrasi glomerulus, sekresi tubuler, dan
reabsorbsi tubuler menentukan efisiensi dari
sekresi renal. Proses-proses tersebut belum
bekerja sempurna selama beberapa minggu
sampai dengan usia 1 tahun.
Kecepatan filtrasi glomerulus (GFR) pada pediatri
lebih kecil dibandingkan pada dewasa. Itulah
sebabnya pediatri membutuhkan dosis yang lebih
kecil dan dosis dapat ditingkatkan seiring
bertambahnya usia anak.
Contoh :
Chloramphenicol Succinate dapat terakumulasi
dalam jumlah banyak pada bayi prematur
dikarenakan proses eliminasi yang immature.
Meskipun bentuk chloramphenicol succinate
inaktif, akumulasi tersebut bisa menyebabkan
peningkatan bioavaillabilitas Chloramphenicol
pada bayi dibandingkan anak-anak.
Toksisitas
-Toksisitas pada anak dapat meningkat dikarenakan
sistem metabolime dan ekskresi yang belum sempurna
Contoh :
Sindrom Reye (Penggunaan Aspirin) pada kondisi bayi
yang mengalami fatty liver atau encepalopathy
Baby grey syndrom ( penggunaan chloramphenicol)
-Toksisitas pada anak dapat menurun
Contohnya : Pada penggunaan aminoglikosida
(Penggunaan Gentamisin. lebih rendah toksisitasnya
pada bayi dibandingkan pada orang dewasa)
Toksisitas
-Toksisitas pada anak dapat meningkat dikarenakan
sistem metabolime dan ekskresi yang belum sempurna
Contoh :
Sindrom Reye (Penggunaan Aspirin) pada kondisi bayi
yang mengalami fatty liver atau encepalopathy
Baby grey syndrom ( penggunaan chloramphenicol)
-Toksisitas pada anak dapat menurun
Contohnya : Pada penggunaan aminoglikosida
(Penggunaan Gentamisin. lebih rendah toksisitasnya
pada bayi dibandingkan pada orang dewasa)
KeyNumbers Faktor lain yang mempengaruh terapi pediatri
 Hepatic Disease
Pengaruh di metabolisme obat
 Renal Disease
Pengaruh di Fase Eliminasi obat
 Cystic Fibrosis
 Obesitas
KeyNumbers Rute Pemberian Obat
Bayi dan anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka
untuk tidur sehingga waktu pemberian obat harus dijadwal
ulang selama mereka terjaga.
Oleh karena itu pembagian dosis yg sederhana seperti 1x atau
2 x sehari akan memudahkan pada pemakaian anak-anak.
Rute oral merupakan yang paling sesuai terutama sediaan
cair sehingga cocok untuk bayi-balita.
KeyNumbers Con’t
 Rute rektal merupakan alternatif terhadap rute oral yang
berguna bagi pasien yang tidak dapat meminum obat karena
mual atau pingsan, atau pada pasien yang memerlukan
absorpsi secara cepat misal diazepam untuk mengontrol
kekejangan.
 Rute inhalasi pd anak-anak dpt menimbulkan kesulitan
karena penggunaan aerosol memerlukan bantuan dari pihak
lain.
 Rute IV sering digunakan pd kondisi yang serius. Kecepatan
penyuntikan dan tampat penyuntikan obat bervariasi sesuai
dgn luas permukaan pasien pediatri.
Kebutuhan
Dosis Pada
Pediatrik
 Perhitungan dosis
berdasarkan BB pada
pasien pediatrik
 Beberapa obat seperti
anti neoplastic agent
diberikan
berdasarkan BSA
KeyNumbers
Hal-hal yang mendasariperhitungan dosis pada anak
Usia
Berat badan
Body Surface Area
Kominasi faktor diatas
KeyNumbers Rumus perhitungan dosis anak
Perhitungan dosis berdasarkan BSA adalah yg paling tepat
(umumnya digunakan dalam pemberian obat kemoterapi),
terdapat 3 cara perhitungan BSA
I. Menggunakan perkalian TB dengan BB
LPT= TB(cm) x BB(kg)
3600
II. Menurut Wagner;
LP = 0,09 W0.73
W= berat badan dalam kg
LP = luas permukaan tubuh dalam M2
KeyNumbers Con’t
III. Berdasarkan nomogram West
cara melakukan pengukuran
dengan nomogram west yaitu:
- ukur tinggi badan dalam cm
- ukur berat badan dalam kg
-tarik garis lurus yang
menghubungkan tinggi badan (TB)
dalam cm dan BB dalam kg, titik
potong garis yang ditarik dr titik
tinggi badan sampai berat badan
dgn garis PT (satuan m2) pada
nomogram West menunjukkan luas
permukaan tubuhnya.
KeyNumbers Con’t
Perhitungan dosis yang lazim digunakan
Berdasarkan umur
> Rumus Young:
Dosis anak= dosis dewasa x n (tahun)
n + 12 (tahun)
Rumus Dilling:
Dosis anak= n x dosis dewasa
20
KeyNumbers Con’t
Rumus Cowling:
dosis anak= n + 1 x dosis dewasa
24
Rumus Fried:
dosis anak= m x dosis dewasa
150
n= umur dalam tahun
m= umur dalam bulan
KeyNumbers Con’t
Berdasarkan berat badan (formula Clark):
Dosis anak = Dosis dewasa X Berat badan (kg)
70 (kg)
Terimakasih
Aby Question?
Jess Will
You can talk a
bit about her
John Doe
You can talk a
bit about him
Lola McKane
You can talk a
bit about her
Dan Begg
You can talk a
bit about him

More Related Content

What's hot

PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatDokter Tekno
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsMaulana Sakti
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikNesha Mutiara
 
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat Dedi Kun
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
 
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIKEKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIKSapan Nada
 
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITssusere6c40f
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinTaofik Rusdiana
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 

What's hot (20)

Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
 
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
Farmakodinamik interaksi obat (fauzi al amrie)
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Naranjo naranjo
Naranjo naranjoNaranjo naranjo
Naranjo naranjo
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIKEKSPEKTORAN & MUKOLITIK
EKSPEKTORAN & MUKOLITIK
 
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 

Similar to OBAT PEDIATRIK

3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...
3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...
3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...DickiBakhtiarPurkon1
 
Translate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahir
Translate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahirTranslate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahir
Translate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahiranismaulida
 
PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu HamilPPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamilanismaulida
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiFina Ratih Wiraputri
 
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanpjj_kemenkes
 
Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)
Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)
Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)AdetyaWulandari
 
52320021 dosis-obat-farset-dasar
52320021 dosis-obat-farset-dasar52320021 dosis-obat-farset-dasar
52320021 dosis-obat-farset-dasarWong Polos
 
Farmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptx
Farmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptxFarmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptx
Farmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptxKetutWidyani
 
Pengantar pemberian obat dalam kehamilan
Pengantar pemberian obat dalam kehamilanPengantar pemberian obat dalam kehamilan
Pengantar pemberian obat dalam kehamilantia_setiya
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatRetno Wulan
 
Stunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxStunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxssuser9495fe
 
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiPenggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiGilang Rizki
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxHelmiMildani
 
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.pptCARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.pptAtsutaneFuyujin
 
Piridoksin pada wanita hamil dan menyusui
Piridoksin pada wanita hamil dan menyusuiPiridoksin pada wanita hamil dan menyusui
Piridoksin pada wanita hamil dan menyusuiElizabeth Pandiangan
 

Similar to OBAT PEDIATRIK (20)

Dosis obat (3)
Dosis obat (3)Dosis obat (3)
Dosis obat (3)
 
3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...
3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...
3. Materi Pengaruh Interaksi Obat & Makanan pada Bayi & Anak-Anak (Jumat, 11 ...
 
Translate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahir
Translate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahirTranslate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahir
Translate e book bumil bab 40 penilaian gizi pada bayi baru lahir
 
Dosis farmasetika
Dosis farmasetikaDosis farmasetika
Dosis farmasetika
 
PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu HamilPPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
 
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusuiKonsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Konsep penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
 
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 2 tindakan dan pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
 
Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)
Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)
Kelompok 3 (penggunaan antibiotika pada kehamilan)
 
Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA
Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA
Bayi dgn ibu dm AKPER PEMKAB MUNA
 
52320021 dosis-obat-farset-dasar
52320021 dosis-obat-farset-dasar52320021 dosis-obat-farset-dasar
52320021 dosis-obat-farset-dasar
 
Farmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptx
Farmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptxFarmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptx
Farmakoterapi Pada Kehamilan Dan Menyusui.pptx
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
Pengantar pemberian obat dalam kehamilan
Pengantar pemberian obat dalam kehamilanPengantar pemberian obat dalam kehamilan
Pengantar pemberian obat dalam kehamilan
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 
Stunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptxStunting Presentasi Medimas.pptx
Stunting Presentasi Medimas.pptx
 
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiPenggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
 
4. askep marasmus
4. askep marasmus4. askep marasmus
4. askep marasmus
 
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.pptCARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
CARA_PERHITUNGAN_DOSIS_ppt.ppt
 
Piridoksin pada wanita hamil dan menyusui
Piridoksin pada wanita hamil dan menyusuiPiridoksin pada wanita hamil dan menyusui
Piridoksin pada wanita hamil dan menyusui
 

More from Gilang Rizki

Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistikGilang Rizki
 
Agen agen infeksius
Agen agen infeksiusAgen agen infeksius
Agen agen infeksiusGilang Rizki
 
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Gilang Rizki
 
Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Gilang Rizki
 
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangFarklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangGilang Rizki
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Gilang Rizki
 
Pharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IPharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IGilang Rizki
 
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIPharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIGilang Rizki
 
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Gilang Rizki
 
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Gilang Rizki
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienGilang Rizki
 
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingIdentifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingGilang Rizki
 
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalKuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalGilang Rizki
 
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikPegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikGilang Rizki
 

More from Gilang Rizki (18)

Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Agen agen infeksius
Agen agen infeksiusAgen agen infeksius
Agen agen infeksius
 
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
 
Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2
 
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangFarklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
 
Sterilisi farmasi
Sterilisi farmasiSterilisi farmasi
Sterilisi farmasi
 
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan
Kebutuhan Cairan
 
Pharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IPharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology I
 
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIPharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
 
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
 
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling Pasien
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingIdentifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
 
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalKuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
 
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikPegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

OBAT PEDIATRIK

  • 1. Penggunaan Obat Pada Pediatrik Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm.,Apt Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo Semarang Prodi S-1 Farmasi gilangrizki,alfarizi@gmail.com
  • 2. TableofContents Pendahuluan Here you could describe the topic of the section 01 Farmakokine tika Pediatrik Here you could describe the topic of the section Toksisitas Here you could describe the topic of the section Perhitungan dosis terapi pada pasien pediatrik 02 03 04
  • 3. ● Pertimbangan pengobatan pada anak, tidak saja diambil berdasarkan ketentuan dewasa, tetapi perlu beberapa penyesuaian seperti dosis dan perhatian lebih besar pada kemungkinan efek samping, karena adanya imaturitas fungsi organ-organ tubuh.  Anak-anak BUKANLAH miniatur dewasa  Anak-anak TIDAK BISA dikatakan orang dewasa mini ● Hal tersebut menyebabkan diperlukan penyesuaian dosis serta pemilihan obat yang benar-benar tepat. Selain itu, pengobatan pada anak juga memerlukan pertimbangan lebih kompleks, antara lain karena berbagai masalah cara pemberian obat (banyaknya sediaan obat yg diresepkan tdk tersedia dlm bentuk sediaan yg dikehendaki>>>> resepkan obat racikan), pemilihan bentuk sediaan, dan masalah ketaatan (patient's compliance). Introduction 01
  • 4. Con’tIntroduction Belum banyaknya penelitian tentang penggunaan obat pada bayi dan anak atau sangat jarangnya data mengenai: - farmakokinetik - farmakodinamik - efikasi - keamanan obat Hal tersebut menyebabkan risiko terjadinya DRP atau toksisitas meningkat
  • 5. ● Contoh DRP pada pasien pediatrik diantaranya - Grey baby sindrom (krn pemberian kloramfenikol berlebih) - Phocomelia (akibat pemberian thalidomida) - Kernicterus ( akibat pemberian sulfonamida) OurCenter
  • 6. Pedos = anak Iatrica = pengobatan anak Pediatri = Anak < 18 tahun Definisi dan Klasifikasi Anak Definisi Range Usia Prematur < 37 minggu Neonatus 0-1 bulan Bayi 1-24 bulan Anak 2-12 tahun Remaja (Adolecents) 12-18 tahun (depending on region)
  • 8. “Variations in absorption of medications from the gastrointestinal tract, intramuscular injection sites, and skin are important in pediatric patients, especially in premature and other newborn infants” Terjadi perubahan farmakokinetika selama periode perkembangan dari masa anak-anak sampai masa dewasa yang menjadi pertimbangan dalam penetapan dosis untuk pediatri.
  • 9. Absorbsi GastrointestinaI 1. PH lambung Pada bayi dan anak sekresi asam lambung belum sempurna sehingga pH lambungnya lebih bersifat alkalis daripada orang dewasa. Hal tersebut menyebabkan : Pada obat yang bersifat basa lemah (absorbsinya menurun) -> kadar obatnya menurun. contoh : Ampicillin, penicillin, Nafcillin. Pada obat yang bersifat Asam Lemah ( absorbsinya meningkat) -> kadar obatnya meningkat. contoh: Phenobarbital dan Fenitoin
  • 10. Absorbsi (2) 2. Kecepatan pengosongan lambung Waktu pengosongan lambung pada bayi baru lahir yaitu 6-8 jam sedangkan dewasa 3-4 jam. Oleh karena itu obat yang memiliki keterbatasan absorbsi pada dewasa akan diserap lebih banyak pada anak karena waktu kontak obat yang lebih lama di saluran cerna. “ Waktu pengosongan dan pH lambung akan mencapai tahap normal pada usia sekitar tiga tahun ”
  • 11. KeyNumbers Intra Muscular Absorbsi obat bervariasi dan sulit diperkirakan pada anak karena perbedaan masa otot, ketidakstabilan vasomotor perifer, kontraksi otot dan perfusi darah yang relatif lebih kecil dibandingkan dewasa. contoh: fenobarbital diabsorpsi scr cepat, sdgkan diazepam memerlukan waktu lebih lama. Oleh karena itu,pemberian obat jalur intramuscular jarang dilakukan kecuali keadaan darurat atau tidak dimungkinkan pemberian i.v
  • 12. KeyNumbers Kulit Absorbsi perkutan pada anak lebih tinggi dikarenakan stratum corneum (barier kulit ) belum berkembang secara sempurna dan ratio Body Surface Area (BSA) : Total body weight lebih besar. Contoh : Kortikosteroid, Asam salisilat, Teofilin, alkohol dan Hexaklorofen.
  • 13. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Distribusi Kecepatan distribusi anak berbeda pada kondisi dewasa dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Volume cairan ekstraseluler Anak memiliki cairan ekstraseluler lebih besar dibandingkan orang dewasa. Seiring dengan bertambahnya usia vol. cairan ekstraseluler akan menurun : neonatus: 50% bayi usia 4-6 bulan: 35% 1 th: 25% dewasa: 20-25% dr total berat badan 2. Total air tubuh Anak memilki total air dalam tubuh lebih besar dibandingkan orang dewasa. Bayi prematur mempunyai total cairan lebih tinggi: 80-85% dr total berat badan dibanding bayi normal (75% dr total berat badan, bayi usia 3 bln 60%, dan pada orang dewasa (55% dr total berat badan). Adanya peningkatan volume cairan ekstraseuler dan total air dalam tubuh menyebabkan peningkatan distribusi obat-obatan seperti (Phenobarbital Na, Aminoglikosida, Penicillin). Sehingga dosis penggunaan obat-obatan tersebut pada anak perlu di turunkan
  • 14. KeyNumbers Cont’ 3. Komposisi jaringan lemak komposisi lemak pada anak lebih rendah dibandingkan orang dewasa - bayi prematur: 1-2 % - bayi lahir cukup bulan 15% - dewasa 20% Hal tersebut menyebabkan distribusi obat yang larut lemak lebih rendah dibandingkan orang dewasa (contoh ketoconazol) sehingga perlu disesuaikan dengan meningkatkan dosis atau penyesuaian interval penggunaannya
  • 15. KeyNumbers Cont’ 4. Ikatan protein IIkatan obat dengan protein plasma pada bayi dan anak lebih kecil dibanding dengan orang dewasa. Hal ini ditambah lagi dengan terjadinya kompetisi untuk tempat ikatan obat tertentu oleh senyawa endogen tertentu seperti bilirubin, contoh: ikatan protein plasma fenobarbital, salisilat dan fenitoin pada neonatus lebih kecil dws
  • 16. J J J J J J j Metabolisme Rendahnya metabolisme obat di hati pada pediatri antara lain disebabkan oleh rendahnya aliran darah ke hati, asupan obat oleh hati, kapasitas enzim hati, dan ekskresi empedu. Contoh : Anti epilepsi dan teofilin Eliminasi Proses filtrasi glomerulus, sekresi tubuler, dan reabsorbsi tubuler menentukan efisiensi dari sekresi renal. Proses-proses tersebut belum bekerja sempurna selama beberapa minggu sampai dengan usia 1 tahun. Kecepatan filtrasi glomerulus (GFR) pada pediatri lebih kecil dibandingkan pada dewasa. Itulah sebabnya pediatri membutuhkan dosis yang lebih kecil dan dosis dapat ditingkatkan seiring bertambahnya usia anak. Contoh : Chloramphenicol Succinate dapat terakumulasi dalam jumlah banyak pada bayi prematur dikarenakan proses eliminasi yang immature. Meskipun bentuk chloramphenicol succinate inaktif, akumulasi tersebut bisa menyebabkan peningkatan bioavaillabilitas Chloramphenicol pada bayi dibandingkan anak-anak.
  • 17. Toksisitas -Toksisitas pada anak dapat meningkat dikarenakan sistem metabolime dan ekskresi yang belum sempurna Contoh : Sindrom Reye (Penggunaan Aspirin) pada kondisi bayi yang mengalami fatty liver atau encepalopathy Baby grey syndrom ( penggunaan chloramphenicol) -Toksisitas pada anak dapat menurun Contohnya : Pada penggunaan aminoglikosida (Penggunaan Gentamisin. lebih rendah toksisitasnya pada bayi dibandingkan pada orang dewasa)
  • 18. Toksisitas -Toksisitas pada anak dapat meningkat dikarenakan sistem metabolime dan ekskresi yang belum sempurna Contoh : Sindrom Reye (Penggunaan Aspirin) pada kondisi bayi yang mengalami fatty liver atau encepalopathy Baby grey syndrom ( penggunaan chloramphenicol) -Toksisitas pada anak dapat menurun Contohnya : Pada penggunaan aminoglikosida (Penggunaan Gentamisin. lebih rendah toksisitasnya pada bayi dibandingkan pada orang dewasa)
  • 19. KeyNumbers Faktor lain yang mempengaruh terapi pediatri  Hepatic Disease Pengaruh di metabolisme obat  Renal Disease Pengaruh di Fase Eliminasi obat  Cystic Fibrosis  Obesitas
  • 20. KeyNumbers Rute Pemberian Obat Bayi dan anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk tidur sehingga waktu pemberian obat harus dijadwal ulang selama mereka terjaga. Oleh karena itu pembagian dosis yg sederhana seperti 1x atau 2 x sehari akan memudahkan pada pemakaian anak-anak. Rute oral merupakan yang paling sesuai terutama sediaan cair sehingga cocok untuk bayi-balita.
  • 21. KeyNumbers Con’t  Rute rektal merupakan alternatif terhadap rute oral yang berguna bagi pasien yang tidak dapat meminum obat karena mual atau pingsan, atau pada pasien yang memerlukan absorpsi secara cepat misal diazepam untuk mengontrol kekejangan.  Rute inhalasi pd anak-anak dpt menimbulkan kesulitan karena penggunaan aerosol memerlukan bantuan dari pihak lain.  Rute IV sering digunakan pd kondisi yang serius. Kecepatan penyuntikan dan tampat penyuntikan obat bervariasi sesuai dgn luas permukaan pasien pediatri.
  • 22. Kebutuhan Dosis Pada Pediatrik  Perhitungan dosis berdasarkan BB pada pasien pediatrik  Beberapa obat seperti anti neoplastic agent diberikan berdasarkan BSA
  • 23. KeyNumbers Hal-hal yang mendasariperhitungan dosis pada anak Usia Berat badan Body Surface Area Kominasi faktor diatas
  • 24. KeyNumbers Rumus perhitungan dosis anak Perhitungan dosis berdasarkan BSA adalah yg paling tepat (umumnya digunakan dalam pemberian obat kemoterapi), terdapat 3 cara perhitungan BSA I. Menggunakan perkalian TB dengan BB LPT= TB(cm) x BB(kg) 3600 II. Menurut Wagner; LP = 0,09 W0.73 W= berat badan dalam kg LP = luas permukaan tubuh dalam M2
  • 25. KeyNumbers Con’t III. Berdasarkan nomogram West cara melakukan pengukuran dengan nomogram west yaitu: - ukur tinggi badan dalam cm - ukur berat badan dalam kg -tarik garis lurus yang menghubungkan tinggi badan (TB) dalam cm dan BB dalam kg, titik potong garis yang ditarik dr titik tinggi badan sampai berat badan dgn garis PT (satuan m2) pada nomogram West menunjukkan luas permukaan tubuhnya.
  • 26. KeyNumbers Con’t Perhitungan dosis yang lazim digunakan Berdasarkan umur > Rumus Young: Dosis anak= dosis dewasa x n (tahun) n + 12 (tahun) Rumus Dilling: Dosis anak= n x dosis dewasa 20
  • 27. KeyNumbers Con’t Rumus Cowling: dosis anak= n + 1 x dosis dewasa 24 Rumus Fried: dosis anak= m x dosis dewasa 150 n= umur dalam tahun m= umur dalam bulan
  • 28. KeyNumbers Con’t Berdasarkan berat badan (formula Clark): Dosis anak = Dosis dewasa X Berat badan (kg) 70 (kg)
  • 29. Terimakasih Aby Question? Jess Will You can talk a bit about her John Doe You can talk a bit about him Lola McKane You can talk a bit about her Dan Begg You can talk a bit about him