SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Dr. Frans Dione, M.Si
081319906898 / fransdionesa@gmail.com
TIM PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DITJEN OTDA/DOSEN IPDN-KEMDAGRI
(Wates, 5 Desember 2016)
POLA PIKIR
PENATAAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN
STRATEGIS
- GLOBAL
- NASIONAL
NKRI
PERAN
PEMERINTAH
URUSAN
PEMRINTAHAN
UU 23/2014
PP, RI no. 7 th 2015
ORGANISASI
PEMERINTAH
PUSAT TUJUAN
NASIONAL
UUD 1945
PERUBAHAN
PARADIGMA
- VISI
- MISI
STRATEGI
PP NO. 18/2016
ORGANISASI
PEMERINTAH
DAERAH
REFORMASI
BIROKRASI
N K R I
Tantangan Era Global
(Berkema, et. al, 2002)
PERGESERAN PERAN ORGANISASI PEMERINTAH
Paradigma Peran
Pemerintah
Proporsi Peran
Implikasi Bagi
Organisasi
Pemerintah
• Reinventing Government
• New Public Service
• Good Governance
• Privatization
• Peran Pemerintah Berkurang
• Peran Swasta Menguat
• Penguatan Peran Civil
Society
• Desentralisasi Peran /
Kewenangan /Urusan
• Rule Driven to Mission
Driven
P
r
o
p
o
r
s
i
P
e
r
a
n
PENATAAN KELEMBAGAAN DAERAH
KELEMBAGAAN
PEMERINTAH
DAERAH
SAAT INI
PENATAAN
POTENSI,
KERAKTERISTIK,
DAN KEBUTUHAN
DAERAH
VISI, MISI
STRATEGI,
KEBIJAKAN, DAN
PROGRAM
NASIONAL
KELEMBAGAAN YG
SESUI KEBUTUHAN
DAERAH DAN
MENDUKUNG
PENCAPAIAN
TUJUAN
NASIONAL
GOOD
GOVERNANCE
KELEMAHAN
KEKUATAN
Permasalahan Kelembagaan di Daerah
Pembagian
Kewenangan yang
belum jelas antar
level pemerintahan
Kecenderungan
membengkaknya kelembagaan
pemerintah daerah
Kecenderungan
kementerian sektor
mendesak pemerintdah
daerah untuk membentuk
kelembagaan
Peningkatan jumlah PNS
kecenderungan/trend belanja
APBD secara nominal, Belanja
Pegawai selalu lebih tinggi
dibandingkan jenis belanja
lainnya.
Kualitas Pelayanan
Publik belum
memenuhi harapan
masyarakat
Kecenderungan
pencantuman klausul amar
pembentukan kelembagaan
dalam UU sektoral
Proses penataan
organisasi pemda
yang belum
rasional-obyektif
Kinerja dan
akuntabilitas
penyelenggaraan
pem-an daerah blm
sesuai harapan
POLA KELEMBAGAAN CENDERUNG BESAR,
MAKSIMAL DAN SERAGAM
KETIDAKSEIMBANGAN KEMAMPUAN
KEUANGAN
3 MASALAH UTAMA KELEMBAGAAN DI DAERAH
KETIDAKJELASAN DAN TUMPANG TINDIH
KEWENANGAN (URUSAN PEMERINTAHAN)1
2
3
KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR (CONTOH)
Izin ESDM
Izin Kehutanan
Izin BPN
Izin Transmigrasi
STRUKTUR BELANJA APBD TA 2011-2014
Tahun Total
Belanja
Pegawai
%
Belanja Barang
& Jasa
%
Belanja
Modal
%
PROVINSI KAB
DAN KOTA
2011 513,34 228,35 44% 103,84 20% 113,57 22%
2012 617,55 261,38 42% 122,30 20% 137,70 22%
2013 736,56 296,08 40% 148,05 20% 175,51 24%
2014 844,81 321,40 38% 181,18 21% 211,42 25%
PROVINSI
2011 127,92 31,55 25% 33,8 26% 26,43 21%
2012 174,02 35,53 20% 41,99 24% 31,82 18%
2013 213,02 39,03 18% 50,94 24% 43,04 20%
2014 257,88 42,90 17% 59,74 23% 61,42 24%
KABUPATEN
DAN KOTA
2011 385,42 196,8 51% 70,04 18% 87,14 23%
2012 443,53 225,85 51% 80,31 18% 105,88 24%
2013 523,54 257,05 49% 97,11 19% 132,47 25%
2014 586,94 278,51 47% 121,44 21% 150,00 26%
(triliun rupiah)
Tahun 2014 Menggunakan Data 530 Daerah dari 539 Daerah Prov/Kab/Kota
WAJIB
PELAYANAN DASAR
NON PELAYANAYAN DASAR
P EM B AGIA N URUSA N P EM ERINTA H AN KO N KUREN
PILIHAN
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. PU & Tata Ruang;
4. Perumahan &
Kwsan
Permukiman
5. Tramtibum &
linmas
6. Sosial
1. Tenaga Kerja,
2. Pemberdayaan Perempuan
& Pelindungan Anak,
3. Pangan,
4. Pertanahan,
5. Lingkungan Hidup,
6. Adminduk & Capil,
7. PMD,
8. Pengendalian Pddk &KB,
9. Perhubungan,
10.Kominfo,
11.Koperasi, Usaha Kecil &
Menengah ,
12.Penanaman Modal,
13.Kepemudaan & Olahraga,
14.Statistik,
15.Persandian,
16.Kebudayaan,
17.Perpustakaan dan
18.Kearsipan
1. Kelautan &
Perikanan
2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. ESDM
6. Perdagangan
7. Perindustrian
8. Transmigrasi
Dibagi berdasarkan prinsip
Eksternalitas,
Akuntabilitas dan Efisiensi
dan Kriteria tertentu
Pilihan Sesuai
Potensi,
Keunggulan
Daerah
Dimungkinkan
Penggabungan
Dengan kriteria
tertentu dan
tetap
memperhatikan
kompetensi
urusan
Note : Menunjukkan
skala prioritas
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(Dari UU 22/1999 ke UU 32/2004 sampai UU 23/2014)
UU 22/1999
Psl. 60 s.d Psl. 68, Psl. 66 serta
Psl 120,
Perangkat Daerah Propinsi :
• Sekretariat Daerah;
• Dinas Daerah;
• Lembaga Teknis Daerah;
• Satuan Polisi Pamong Praja
Perangkat Daerah Kabupaten :
• Sekretariat Daerah;
• Dinas Daerah;
• Lembaga Teknis Daerah;
•Kecamatan;
• Satuan Polisi Pamong Praja.
PP NO. 8/2003 PP 41/2007
UU NO. 23/2014UU 32/2004
Psl. 120 s.d Psl. 128:
Perangkat Daerah Provinsi:
• Sekretariat Daerah;
• Sekretariat DPRD;
• Dinas Daerah;
• Lembaga Teknis Daerah;
Perangkat Daerah
Kab/Kota:
• Sekretariat Daerah;
• Sekretariat DPRD;
• Dinas Daerah;
• Lembaga Teknis Daerah;
• Kecamatan;
• Kelurahan.
Psl. 120 s.d Psl. 128:
Perangkat Daerah Provinsi:
• Sekretariat Daerah;
• Sekretariat DPRD;
• Inspektorat
• Badan;
• Dinas;
Perangkat Daerah
Kab/Kota:
• Sekretariat Daerah;
• Sekretariat DPRD;
•Inspektorat;
•Badan;
• Dinas;
• Kecamatan.
Stop
press
PP 18/2016
KDH
Wa. KDH
Badan2,
Inspektorat Setda
Dinas/Kecamatan
UNSUR-UNSUR ORGANISASI DI DAERAH
HENRY MINTZBERG (1979)
KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH
1. Besaran organisasi perangkat daerah tidak harus sama pada
setiap daerah tergantung dari beban kerja setiap urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan masing-masing
daerah.
2. Untuk itu dibentuk tipologi dinas atau badan daerah sesuai
dengan besarannya agar terbentuk Perangkat Daerah yang
efektif dan efisien.
3. Untuk menciptakan sinergi dalam pengembangan potensi
unggulan nasional, diperlukan pemetaan oleh K/L dan daerah
untuk mengetahui daerah yang mempunyai potensi unggulan
sesuai dengan bidang tugas K/L.
INDIKATOR PENENTU BEBAN KERJA
UMUM KHUSUS / TEKNIS
JUMLAH PENDUDUK
LUAS WILAYAH
BESARAN URUSAN
PEMERINTAHAN
Apa yang menjadi
Penentu Beban Kerja?
JUMLAH APBD
PASAL 24 AYAT 1 :
Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian bersama Pemerintah Daerah melakukan pemetaan
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan
yang diprioritaskan oleh setiap Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
TI P E DI NAS DAN BADAN
No. SKPD NILAI
INDIKATOR VARIABEL
1 TIPE A > 800
2 TIPE B 600 - 800
3 TIPE C 400 - 600
TIDAK DAPAT DIBENTUK DINAS < 400
Perhitungan total skor ditetapkan sebagai berikut :
1. Faktor Umum dan faktor teknis mempunyai interval skala nilai dari
200 s.d. 1000;
2. Persentase faktor umum = 40% dan faktor teknis = 60% ;
KLASIFIKASI DINAS
• dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dengan
beban kerja yang BESAR
Tipe
A
• dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dengan
beban kerja yang SEDANG
Tipe
B
• dibentuk untuk mewadahi Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dengan
beban kerja yang KECIL
Tipe
C
Jumlah penduduk
Luas wilayah
Besaran Urusan
Pemerintahan
Kemampuan
Keuangan Daerah
Potensi
Tenaga kerja
Pemanfaatan lahan
Urusan
Pilihan
Urusan
Wajib
perencanaan keuangan
KLASIFIKASI BADAN
• dibentuk untuk mewadahi
pelaksanaan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan dengan
beban kerja yang BESAR
Tipe
A
• dibentuk untuk mewadahi
pelaksanaan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan dengan
beban kerja yang SEDANG
Tipe
B
• dibentuk untuk mewadahi
pelaksanaan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan dengan
beban kerja yang KECIL
Tipe
C
Jumlah penduduk
Luas wilayah
Kemampuan
Keuangan Daerah
Cakupan tugas
Fungsi lainlitbang
Kepegawain
& diklat
FUNGSI PENUNJANG
KLASIFIKASI KECAMATAN
• dibentuk untuk Kecamatan
dengan beban kerja yang
BESAR
Tipe
A
• dibentuk untuk Kecamatan
dengan beban kerja yang
KECIL
Tipe
B
Jumlah penduduk
Luas wilayah
Jumlah
Desa/Kelurahan
JEN IS PERAN GK AT DAERAH
SEMUA PERANGKAT YANG MELAKSANAKAN URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH DISEBUT DINAS.
Catatan :
1. BPBD akan diatur dengan Permendagri.
2. Dinas Trantibum disebut Satpol PP.
SEMUA PERANGKAT DAERAH YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN TEKNIS
KEPADA SELURUH PRANGKAT DAERAH DISEBUT BADAN.
CATATAN :
DAPAT DIBENTUK BADAN LAINNYA DIATUR DENGAN PERMENDAGRI
SELAIN DINAS DAN BADAN DIBENTUK SEKRETARIAT DAERAH,
SET DPRD DAN INSPEKTORAT DAERAH.
TIPO LO GI PERAN GK AT DAERAH
DINAS DAN BADAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A, TIPE B
DAN TIPE C.
KECAMATAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A DAN TIPE B
SEMUA DINAS DAN BADAN DAPAT DITURUNKAN TIPENYA
MENJADI LEBIH RENDAH.
JIKA HASIL PEMETAAN MENGAKIBATKAN TERJADI
PENAMBAHAN STRUKTUR PERANGKAT DAERAH, MAKA TIPE C
DENGAN NILAI SAMPAI DENGAN 500 SEBELUM DIKALIKAN
FAKTOR GEOGRAFIS DAPAT DIGABUNG DENGAN DINAS TIPE
C, B ATAU A. JIKA DIGABUNG DENGAN DINAS TIPE C MAKA
MENJADI TIPE B DAN JIKA TIPE B MENJADI TIPE A.
BESARAN O RGAN ISASI SETDA
 Setda kab/kota tipe A maksimal 3 asisten, 12
bagian dan 36 subbagian
 Setda kab/kota tipe B maksimal 3 asisten, 9
bagian dan 27 subbagian
 Setda kab/kota tipe C maksimal 2 asisten, 6
bagian dan 18 subbagian
BESARAN O RGAN ISASI DIN AS DAN BADAN
BADAN/DINAS TIPE A MAKSIMAL 4 BIDANG, 1 SET.
SET MEMBAWAHI 3 SUBBAG DAN BIDANG
MEMBAWAHI 3 SEKSI
BADAN/DINAS TIPE B MAKSIMAL 3 BIDANG, 1 SET.
SET MEMBAWAHI 2 SUBBAG DAN BIDANG
MEMBAWAHI 3 SEKSI
BADAN/DINAS TIPE C MAKSIMAL 2 BIDANG, 1
SUBBAG, DAN BIDANG MEMBAWAHI 3 SEKSI
PERU MPU N AN U RU SAN PEMERIN TAHAN
 Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta
Pariwisata.
 Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan KB,
administrasi kependudukan dan capil, pemberdayaan
masyarakat dan desa.
 Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
dan pemadaman kebakaran
 Penanaman Modal, koperasi, usaha kecil dan menengah,
perindustrian, perdagangan, esdm, transmigrasi dan naker.
 Komunikasi dan informatika, statistik dan persandian
 Perumahan dan Kawasan permukiman, pekerjaan umum dan
tata ruang, pertanahan, perhubungan, lngkungan hidup,
kehutanan, pangan, pertanian, kelautan dan perikanan.
Proyeksi Jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
No. Kabupaten / Kota Propinsi Hasil Pemetaan Urusan Menurut Tipologi
Proyeksi Eksisting
Selisih
Keterangan
Jumlah OPD Jumlah OPD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A B C b s (A+B+C)
1 Kabupaten Badung Bali 8 22 5 2 3 35 27 8 Bertambah
2 Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat 10 18 10 1 1 38 24 14 Bertambah
3 Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah 12 12 11 3 2 35 23 12 Bertambah
4 Kabupaten Banyumas Jawa Tengah 20 11 5 1 3 36 25 11 Bertambah
5 Kabupaten Barito Utara Kalteng 6 14 14 4 2 34 24 10 Bertambah
6 Kabupaten Bekasi Jawa Barat 15 16 4 2 3 35 25 10 Bertambah
7 Kabupaten Boalemo Gorontalo 6 13 5 9 7 24 21 3 Bertambah
8 Kabupaten Kulon Progo DI Yogyakarta 4 21 9 2 4 34 23 11 Bertambah
9 Kabupaten Morowali Sulteng 4 12 12 7 5 28 26 2 Bertambah
10 Kabupaten Dharmasraya Sumbar 7 11 14 5 3 32 23 9 Bertambah
11 Kabupaten Karangasem Bali 14 17 5 0 4 36 28 8 Bertambah
12 Kabupaten Karo Sumut 7 16 10 3 4 33 28 5 Bertambah
13 Kabupaten Wajo Sulsel 20 10 6 2 2 36 29 7 Bertambah
14 Kabupaten Sabu Raijua NTT 0 10 15 8 7 25 21 4 Bertambah
15 Kota Ambon Maluku 10 12 10 5 3 32 28 4 Bertambah
16 Kota Dumai Riau 9 10 11 7 3 30 23 7 Bertambah
17 Kota Salatiga Jawa Tengah 3 13 16 2 6 32 20 12 Bertambah
JUMLAH 555 418 137
Proyeksi Jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
No. Kabupaten / Kota Propinsi
Proyeksi Jumlah Eksisting Jumlah
Selisih Keterangan
Bidang/Bagian Bidang/Bagian
1 2 3 4 5 6 7
1 Kabupaten Badung Bali 114 104 10 Bertambah
2 Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat 116 89 27 Bertambah
3 Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah 114 72 42 Bertambah
4 Kabupaten Banyumas Jawa Tengah 125 87 38 Bertambah
5 Kabupaten Barito Utara Kalteng 98 95 3 Bertambah
6 Kabupaten Bekasi Jawa Barat 118 105 13 Bertambah
7 Kabupaten Boalemo Gorontalo 82 65 17 Bertambah
8 Kabupaten Kulon Progo DI Yogyakarta 101 84 17 Bertambah
9 Kabupaten Morowali Sulteng 83 103 -20 Berkurang
10 Kabupaten Dharmasraya Sumbar 94 79 15 Bertambah
11 Kabupaten Karangasem Bali 117 121 -4 Berkurang
12 Kabupaten Karo Sumut 99 103 -4 Berkurang
13 Kabupaten Wajo Sulsel 124 105 19 Bertambah
14 Kabupaten Sabu Raijua NTT 70 67 3 Bertambah
15 Kota Ambon Maluku 101 76 25 Bertambah
16 Kota Dumai Riau 95 91 4 Bertambah
17 Kota Salatiga Jawa Tengah 85 59 26 Bertambah
JUMLAH 1736 1505 231
PERBANDINGAN JUMLAH OPD PP 8/2003 DGN PP 41/2007
NO.
KABUPATEN
/KOTA
PP NO. 8/2003
JUMLAH
PP NO. 41/2007
JUMLAH
ASISTEN DINAS BADAN KANTOR ASISTEN DINAS BADAN KANTOR
1 KUDUS 3 10 3 6 22 3 10 4 5 22
2 LEBAK 3 13 4 9 29 4 18 4 4 30
3 LANDAK 3 10 6 2 21 3 12 7 2 24
4 PALEMBANG 3 15 6 2 26 4 17 8 - 29
5 BULELENG 2 13 4 3 22 3 15 5 3 26
14 61 23 22 -
SUMBER : STUDI BAPPENAS 2008
POLA KELEMBAGAAN CENDERUNG
BESAR, MAKSIMAL DAN SERAGAM
KETIDAKSEIMBANGAN KEMAMPUAN
KEUANGAN
APAKAH KETIGA MASALAH UTAMA INI TERJAWAB?
KETIDAKJELASAN DAN TUMPANG
TINDIH KEWENANGAN (URUSAN
PEMERINTAHAN)
1
2
3
CUKUP TAPI MASIH
PERLU PROSES
PP DAPAT MENGURANGI
BEBAN KEUANGAN TETAPI
TIDAK MENJAWAB
PERSOALAN SUMBER
KEUANGAN
BELUM BANYAK
PERUBAHAN SEJAK PP
8/2003, 41/2007
WALAUPUN MASIH ADA
SEDIKIT RUANG DISKRESI
BAGI DAERAH.
PERBEDAAN FAKTOR PENGALI
TERLALU TINGGI
RATIO FAKTOR UMUM DAN
FAKTOR TEKNIS KURANG
PROPORSIONAL
PERSOALAN GENERIK PP 18 TAHUN 2016
KLAS TIPOLOGI TERLALU
BANYAK, SEHINGGA TIPIS
PERBEDAAN ANTAR KELAS
1
2
3 LEBIH “MENGUNTUNGKAN”
DAERAH DENGAN FAKTOR
PENGALI TINGGI
No. SKPD NILAI
1 TIPE A > 800
2 TIPE B 600 - 800
3 TIPE C 400 - 600
TIDAK DIBENTUK
DINAS
< 400
Persentase faktor umum = 40%
dan faktor teknis = 60%
SOSOK KELEMBAGAAN YANG DIHARAPKAN
ORGANISASI DISUSUN BERDASARKAN VISI DAN MISI YANG JELAS
ORGANISASI FLAT ATAU DATAR
ORGANISASI RAMPING/TIDAK TERLALU BANYAK PEMBIDANGAN
ORGANISASI BERSIFAT JEJARING (NETWORKING)
ORGANISASI LEBIH BANYAK DIISI JABATAN-JABATAN FUNGSIONAL
APAKAH PP 18 MAMPU MEWUJUDKAN?
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Paparan SPBE Kominfo.pptx
Paparan SPBE Kominfo.pptxPaparan SPBE Kominfo.pptx
Paparan SPBE Kominfo.pptx
yhal1
 
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptxSOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
MohamadSofiyullah
 

What's hot (20)

Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 
Paparan SPBE Kominfo.pptx
Paparan SPBE Kominfo.pptxPaparan SPBE Kominfo.pptx
Paparan SPBE Kominfo.pptx
 
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptxKebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
Kebijakan-Penerapan-SPBE-Ponorogo.pptx
 
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptxSOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA  PD.pptx
SOSIALISASI PERMENDAGRI 86 RENJA PD.pptx
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
IKK Pemerintahan
IKK PemerintahanIKK Pemerintahan
IKK Pemerintahan
 
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)  Kepala Daerah kepada DPRD sesua...Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)  Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
 
Sosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
Sosialisasi Jabatan Fungsional PerencanaSosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
Sosialisasi Jabatan Fungsional Perencana
 
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
Kebijakan Pengaturan CSR dalam Penyelenggaraan Pembangunan
 
Peran gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Peran gubernur sebagai Wakil Pemerintah PusatPeran gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Peran gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat
 
Proses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Proses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi DaerahProses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Proses Perencanaan APBD dan APBN dalam rangka Pertumbuhan Ekonomi Daerah
 
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
 

Similar to Tinjauan kritis penataan organisasi

Paparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptx
Paparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptxPaparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptx
Paparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptx
PSIKBAPPEDA
 
Bahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdf
Bahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdfBahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdf
Bahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdf
indrasyarif3
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaan
Sinergy Aditya
 

Similar to Tinjauan kritis penataan organisasi (20)

Peta proses bisnis permen panrb no 19 tahun 2018
Peta proses bisnis   permen panrb no 19 tahun 2018Peta proses bisnis   permen panrb no 19 tahun 2018
Peta proses bisnis permen panrb no 19 tahun 2018
 
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.pptBahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
 
MATERI KONSEPSI RPP PUPK.pptx
MATERI KONSEPSI RPP PUPK.pptxMATERI KONSEPSI RPP PUPK.pptx
MATERI KONSEPSI RPP PUPK.pptx
 
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan PemdaSinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
 
Langkah Penilaian Risiko (workshop).pptx
Langkah Penilaian Risiko (workshop).pptxLangkah Penilaian Risiko (workshop).pptx
Langkah Penilaian Risiko (workshop).pptx
 
Paparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptx
Paparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptxPaparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptx
Paparan Musrenbangcam 2024 - Utara - Bapp.pptx
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
 
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (LKPPD) TAHUN 2022
 
Akuntansi publik2
Akuntansi publik2Akuntansi publik2
Akuntansi publik2
 
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021Paparan kemiskinan lampung utara 2021
Paparan kemiskinan lampung utara 2021
 
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASAR
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASARTRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASAR
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASAR
 
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASAR
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASARTRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASAR
TRANSFORMASI DAN AKSELERASI PELAYANAN DASAR
 
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi BirokrasiPeran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
 
Bahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdf
Bahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdfBahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdf
Bahan Renstra OPD -2023-S.Budi-WI.pdf
 
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
Paparan draft lap akhir pel kab cianjur 27 des 2018
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaan
 
4 sop hubungan antar pihak pid
4 sop hubungan antar pihak pid4 sop hubungan antar pihak pid
4 sop hubungan antar pihak pid
 
Paparan seminar rpp diklatpim iii angkatan iv
Paparan seminar rpp diklatpim iii angkatan ivPaparan seminar rpp diklatpim iii angkatan iv
Paparan seminar rpp diklatpim iii angkatan iv
 

More from Frans Dione

Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptx
Frans Dione
 

More from Frans Dione (20)

Metodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptxMetodologi Penelitian - FD.pptx
Metodologi Penelitian - FD.pptx
 
Administrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptxAdministrasi Perkantoran-FD.pptx
Administrasi Perkantoran-FD.pptx
 
Kekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fdKekuasaan dan kepemimpinan fd
Kekuasaan dan kepemimpinan fd
 
From smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genueneFrom smartcity to smart village fd - genuene
From smartcity to smart village fd - genuene
 
Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020Evaluasi spbe fd-2020
Evaluasi spbe fd-2020
 
Smartcity and information system fd
Smartcity and information system fdSmartcity and information system fd
Smartcity and information system fd
 
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fdDinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
Dinamika politik-dan pemerintahan lokal-fd
 
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fd10 metode mengukur kinerja organisasi fd
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
 
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
09 faktor pengaruh dan masalah kinerja
 
08 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-201908 penilaian-kinerja-pns-2019
08 penilaian-kinerja-pns-2019
 
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
07 kesalahan dan meode-metode penilaian kinerja - fd
 
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem  akuntabilitas kinerja kinerja fdSistem  akuntabilitas kinerja kinerja fd
Sistem akuntabilitas kinerja kinerja fd
 
Kepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fdKepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fd
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahan Manajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fdOrganisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
 
Konflik keorganisasian fd
Konflik keorganisasian   fdKonflik keorganisasian   fd
Konflik keorganisasian fd
 
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fdPerkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
Perkembangan teori pembangunan dan penerapannya di indonesia-fd
 
Teori modernisasi fd
Teori modernisasi fdTeori modernisasi fd
Teori modernisasi fd
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan Teori ketergantungan lanjutan
Teori ketergantungan lanjutan
 

Recently uploaded

2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
hartonohajar
 

Recently uploaded (13)

2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 

Tinjauan kritis penataan organisasi

  • 1. Dr. Frans Dione, M.Si 081319906898 / fransdionesa@gmail.com TIM PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DITJEN OTDA/DOSEN IPDN-KEMDAGRI (Wates, 5 Desember 2016)
  • 2. POLA PIKIR PENATAAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS - GLOBAL - NASIONAL NKRI PERAN PEMERINTAH URUSAN PEMRINTAHAN UU 23/2014 PP, RI no. 7 th 2015 ORGANISASI PEMERINTAH PUSAT TUJUAN NASIONAL UUD 1945 PERUBAHAN PARADIGMA - VISI - MISI STRATEGI PP NO. 18/2016 ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH REFORMASI BIROKRASI N K R I
  • 4. PERGESERAN PERAN ORGANISASI PEMERINTAH Paradigma Peran Pemerintah Proporsi Peran Implikasi Bagi Organisasi Pemerintah • Reinventing Government • New Public Service • Good Governance • Privatization • Peran Pemerintah Berkurang • Peran Swasta Menguat • Penguatan Peran Civil Society • Desentralisasi Peran / Kewenangan /Urusan • Rule Driven to Mission Driven P r o p o r s i P e r a n
  • 5. PENATAAN KELEMBAGAAN DAERAH KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH SAAT INI PENATAAN POTENSI, KERAKTERISTIK, DAN KEBUTUHAN DAERAH VISI, MISI STRATEGI, KEBIJAKAN, DAN PROGRAM NASIONAL KELEMBAGAAN YG SESUI KEBUTUHAN DAERAH DAN MENDUKUNG PENCAPAIAN TUJUAN NASIONAL GOOD GOVERNANCE KELEMAHAN KEKUATAN
  • 6. Permasalahan Kelembagaan di Daerah Pembagian Kewenangan yang belum jelas antar level pemerintahan Kecenderungan membengkaknya kelembagaan pemerintah daerah Kecenderungan kementerian sektor mendesak pemerintdah daerah untuk membentuk kelembagaan Peningkatan jumlah PNS kecenderungan/trend belanja APBD secara nominal, Belanja Pegawai selalu lebih tinggi dibandingkan jenis belanja lainnya. Kualitas Pelayanan Publik belum memenuhi harapan masyarakat Kecenderungan pencantuman klausul amar pembentukan kelembagaan dalam UU sektoral Proses penataan organisasi pemda yang belum rasional-obyektif Kinerja dan akuntabilitas penyelenggaraan pem-an daerah blm sesuai harapan
  • 7. POLA KELEMBAGAAN CENDERUNG BESAR, MAKSIMAL DAN SERAGAM KETIDAKSEIMBANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN 3 MASALAH UTAMA KELEMBAGAAN DI DAERAH KETIDAKJELASAN DAN TUMPANG TINDIH KEWENANGAN (URUSAN PEMERINTAHAN)1 2 3
  • 8. KONFLIK PERIZINAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR (CONTOH) Izin ESDM Izin Kehutanan Izin BPN Izin Transmigrasi
  • 9. STRUKTUR BELANJA APBD TA 2011-2014 Tahun Total Belanja Pegawai % Belanja Barang & Jasa % Belanja Modal % PROVINSI KAB DAN KOTA 2011 513,34 228,35 44% 103,84 20% 113,57 22% 2012 617,55 261,38 42% 122,30 20% 137,70 22% 2013 736,56 296,08 40% 148,05 20% 175,51 24% 2014 844,81 321,40 38% 181,18 21% 211,42 25% PROVINSI 2011 127,92 31,55 25% 33,8 26% 26,43 21% 2012 174,02 35,53 20% 41,99 24% 31,82 18% 2013 213,02 39,03 18% 50,94 24% 43,04 20% 2014 257,88 42,90 17% 59,74 23% 61,42 24% KABUPATEN DAN KOTA 2011 385,42 196,8 51% 70,04 18% 87,14 23% 2012 443,53 225,85 51% 80,31 18% 105,88 24% 2013 523,54 257,05 49% 97,11 19% 132,47 25% 2014 586,94 278,51 47% 121,44 21% 150,00 26% (triliun rupiah) Tahun 2014 Menggunakan Data 530 Daerah dari 539 Daerah Prov/Kab/Kota
  • 10. WAJIB PELAYANAN DASAR NON PELAYANAYAN DASAR P EM B AGIA N URUSA N P EM ERINTA H AN KO N KUREN PILIHAN 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. PU & Tata Ruang; 4. Perumahan & Kwsan Permukiman 5. Tramtibum & linmas 6. Sosial 1. Tenaga Kerja, 2. Pemberdayaan Perempuan & Pelindungan Anak, 3. Pangan, 4. Pertanahan, 5. Lingkungan Hidup, 6. Adminduk & Capil, 7. PMD, 8. Pengendalian Pddk &KB, 9. Perhubungan, 10.Kominfo, 11.Koperasi, Usaha Kecil & Menengah , 12.Penanaman Modal, 13.Kepemudaan & Olahraga, 14.Statistik, 15.Persandian, 16.Kebudayaan, 17.Perpustakaan dan 18.Kearsipan 1. Kelautan & Perikanan 2. Pariwisata 3. Pertanian 4. Kehutanan 5. ESDM 6. Perdagangan 7. Perindustrian 8. Transmigrasi Dibagi berdasarkan prinsip Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi dan Kriteria tertentu Pilihan Sesuai Potensi, Keunggulan Daerah Dimungkinkan Penggabungan Dengan kriteria tertentu dan tetap memperhatikan kompetensi urusan Note : Menunjukkan skala prioritas
  • 11. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (Dari UU 22/1999 ke UU 32/2004 sampai UU 23/2014) UU 22/1999 Psl. 60 s.d Psl. 68, Psl. 66 serta Psl 120, Perangkat Daerah Propinsi : • Sekretariat Daerah; • Dinas Daerah; • Lembaga Teknis Daerah; • Satuan Polisi Pamong Praja Perangkat Daerah Kabupaten : • Sekretariat Daerah; • Dinas Daerah; • Lembaga Teknis Daerah; •Kecamatan; • Satuan Polisi Pamong Praja. PP NO. 8/2003 PP 41/2007 UU NO. 23/2014UU 32/2004 Psl. 120 s.d Psl. 128: Perangkat Daerah Provinsi: • Sekretariat Daerah; • Sekretariat DPRD; • Dinas Daerah; • Lembaga Teknis Daerah; Perangkat Daerah Kab/Kota: • Sekretariat Daerah; • Sekretariat DPRD; • Dinas Daerah; • Lembaga Teknis Daerah; • Kecamatan; • Kelurahan. Psl. 120 s.d Psl. 128: Perangkat Daerah Provinsi: • Sekretariat Daerah; • Sekretariat DPRD; • Inspektorat • Badan; • Dinas; Perangkat Daerah Kab/Kota: • Sekretariat Daerah; • Sekretariat DPRD; •Inspektorat; •Badan; • Dinas; • Kecamatan. Stop press PP 18/2016
  • 12. KDH Wa. KDH Badan2, Inspektorat Setda Dinas/Kecamatan UNSUR-UNSUR ORGANISASI DI DAERAH HENRY MINTZBERG (1979)
  • 13. KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH 1. Besaran organisasi perangkat daerah tidak harus sama pada setiap daerah tergantung dari beban kerja setiap urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan masing-masing daerah. 2. Untuk itu dibentuk tipologi dinas atau badan daerah sesuai dengan besarannya agar terbentuk Perangkat Daerah yang efektif dan efisien. 3. Untuk menciptakan sinergi dalam pengembangan potensi unggulan nasional, diperlukan pemetaan oleh K/L dan daerah untuk mengetahui daerah yang mempunyai potensi unggulan sesuai dengan bidang tugas K/L.
  • 14. INDIKATOR PENENTU BEBAN KERJA UMUM KHUSUS / TEKNIS JUMLAH PENDUDUK LUAS WILAYAH BESARAN URUSAN PEMERINTAHAN Apa yang menjadi Penentu Beban Kerja? JUMLAH APBD PASAL 24 AYAT 1 : Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian bersama Pemerintah Daerah melakukan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang diprioritaskan oleh setiap Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
  • 15. TI P E DI NAS DAN BADAN No. SKPD NILAI INDIKATOR VARIABEL 1 TIPE A > 800 2 TIPE B 600 - 800 3 TIPE C 400 - 600 TIDAK DAPAT DIBENTUK DINAS < 400 Perhitungan total skor ditetapkan sebagai berikut : 1. Faktor Umum dan faktor teknis mempunyai interval skala nilai dari 200 s.d. 1000; 2. Persentase faktor umum = 40% dan faktor teknis = 60% ;
  • 16. KLASIFIKASI DINAS • dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang BESAR Tipe A • dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang SEDANG Tipe B • dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang KECIL Tipe C Jumlah penduduk Luas wilayah Besaran Urusan Pemerintahan Kemampuan Keuangan Daerah Potensi Tenaga kerja Pemanfaatan lahan Urusan Pilihan Urusan Wajib
  • 17. perencanaan keuangan KLASIFIKASI BADAN • dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dengan beban kerja yang BESAR Tipe A • dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dengan beban kerja yang SEDANG Tipe B • dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dengan beban kerja yang KECIL Tipe C Jumlah penduduk Luas wilayah Kemampuan Keuangan Daerah Cakupan tugas Fungsi lainlitbang Kepegawain & diklat FUNGSI PENUNJANG
  • 18. KLASIFIKASI KECAMATAN • dibentuk untuk Kecamatan dengan beban kerja yang BESAR Tipe A • dibentuk untuk Kecamatan dengan beban kerja yang KECIL Tipe B Jumlah penduduk Luas wilayah Jumlah Desa/Kelurahan
  • 19. JEN IS PERAN GK AT DAERAH SEMUA PERANGKAT YANG MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DISEBUT DINAS. Catatan : 1. BPBD akan diatur dengan Permendagri. 2. Dinas Trantibum disebut Satpol PP. SEMUA PERANGKAT DAERAH YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN TEKNIS KEPADA SELURUH PRANGKAT DAERAH DISEBUT BADAN. CATATAN : DAPAT DIBENTUK BADAN LAINNYA DIATUR DENGAN PERMENDAGRI SELAIN DINAS DAN BADAN DIBENTUK SEKRETARIAT DAERAH, SET DPRD DAN INSPEKTORAT DAERAH.
  • 20. TIPO LO GI PERAN GK AT DAERAH DINAS DAN BADAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A, TIPE B DAN TIPE C. KECAMATAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A DAN TIPE B SEMUA DINAS DAN BADAN DAPAT DITURUNKAN TIPENYA MENJADI LEBIH RENDAH. JIKA HASIL PEMETAAN MENGAKIBATKAN TERJADI PENAMBAHAN STRUKTUR PERANGKAT DAERAH, MAKA TIPE C DENGAN NILAI SAMPAI DENGAN 500 SEBELUM DIKALIKAN FAKTOR GEOGRAFIS DAPAT DIGABUNG DENGAN DINAS TIPE C, B ATAU A. JIKA DIGABUNG DENGAN DINAS TIPE C MAKA MENJADI TIPE B DAN JIKA TIPE B MENJADI TIPE A.
  • 21. BESARAN O RGAN ISASI SETDA  Setda kab/kota tipe A maksimal 3 asisten, 12 bagian dan 36 subbagian  Setda kab/kota tipe B maksimal 3 asisten, 9 bagian dan 27 subbagian  Setda kab/kota tipe C maksimal 2 asisten, 6 bagian dan 18 subbagian
  • 22. BESARAN O RGAN ISASI DIN AS DAN BADAN BADAN/DINAS TIPE A MAKSIMAL 4 BIDANG, 1 SET. SET MEMBAWAHI 3 SUBBAG DAN BIDANG MEMBAWAHI 3 SEKSI BADAN/DINAS TIPE B MAKSIMAL 3 BIDANG, 1 SET. SET MEMBAWAHI 2 SUBBAG DAN BIDANG MEMBAWAHI 3 SEKSI BADAN/DINAS TIPE C MAKSIMAL 2 BIDANG, 1 SUBBAG, DAN BIDANG MEMBAWAHI 3 SEKSI
  • 23. PERU MPU N AN U RU SAN PEMERIN TAHAN  Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata.  Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan KB, administrasi kependudukan dan capil, pemberdayaan masyarakat dan desa.  Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat dan pemadaman kebakaran  Penanaman Modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan, esdm, transmigrasi dan naker.  Komunikasi dan informatika, statistik dan persandian  Perumahan dan Kawasan permukiman, pekerjaan umum dan tata ruang, pertanahan, perhubungan, lngkungan hidup, kehutanan, pangan, pertanian, kelautan dan perikanan.
  • 24. Proyeksi Jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) No. Kabupaten / Kota Propinsi Hasil Pemetaan Urusan Menurut Tipologi Proyeksi Eksisting Selisih Keterangan Jumlah OPD Jumlah OPD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A B C b s (A+B+C) 1 Kabupaten Badung Bali 8 22 5 2 3 35 27 8 Bertambah 2 Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat 10 18 10 1 1 38 24 14 Bertambah 3 Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah 12 12 11 3 2 35 23 12 Bertambah 4 Kabupaten Banyumas Jawa Tengah 20 11 5 1 3 36 25 11 Bertambah 5 Kabupaten Barito Utara Kalteng 6 14 14 4 2 34 24 10 Bertambah 6 Kabupaten Bekasi Jawa Barat 15 16 4 2 3 35 25 10 Bertambah 7 Kabupaten Boalemo Gorontalo 6 13 5 9 7 24 21 3 Bertambah 8 Kabupaten Kulon Progo DI Yogyakarta 4 21 9 2 4 34 23 11 Bertambah 9 Kabupaten Morowali Sulteng 4 12 12 7 5 28 26 2 Bertambah 10 Kabupaten Dharmasraya Sumbar 7 11 14 5 3 32 23 9 Bertambah 11 Kabupaten Karangasem Bali 14 17 5 0 4 36 28 8 Bertambah 12 Kabupaten Karo Sumut 7 16 10 3 4 33 28 5 Bertambah 13 Kabupaten Wajo Sulsel 20 10 6 2 2 36 29 7 Bertambah 14 Kabupaten Sabu Raijua NTT 0 10 15 8 7 25 21 4 Bertambah 15 Kota Ambon Maluku 10 12 10 5 3 32 28 4 Bertambah 16 Kota Dumai Riau 9 10 11 7 3 30 23 7 Bertambah 17 Kota Salatiga Jawa Tengah 3 13 16 2 6 32 20 12 Bertambah JUMLAH 555 418 137
  • 25. Proyeksi Jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) No. Kabupaten / Kota Propinsi Proyeksi Jumlah Eksisting Jumlah Selisih Keterangan Bidang/Bagian Bidang/Bagian 1 2 3 4 5 6 7 1 Kabupaten Badung Bali 114 104 10 Bertambah 2 Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat 116 89 27 Bertambah 3 Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah 114 72 42 Bertambah 4 Kabupaten Banyumas Jawa Tengah 125 87 38 Bertambah 5 Kabupaten Barito Utara Kalteng 98 95 3 Bertambah 6 Kabupaten Bekasi Jawa Barat 118 105 13 Bertambah 7 Kabupaten Boalemo Gorontalo 82 65 17 Bertambah 8 Kabupaten Kulon Progo DI Yogyakarta 101 84 17 Bertambah 9 Kabupaten Morowali Sulteng 83 103 -20 Berkurang 10 Kabupaten Dharmasraya Sumbar 94 79 15 Bertambah 11 Kabupaten Karangasem Bali 117 121 -4 Berkurang 12 Kabupaten Karo Sumut 99 103 -4 Berkurang 13 Kabupaten Wajo Sulsel 124 105 19 Bertambah 14 Kabupaten Sabu Raijua NTT 70 67 3 Bertambah 15 Kota Ambon Maluku 101 76 25 Bertambah 16 Kota Dumai Riau 95 91 4 Bertambah 17 Kota Salatiga Jawa Tengah 85 59 26 Bertambah JUMLAH 1736 1505 231
  • 26. PERBANDINGAN JUMLAH OPD PP 8/2003 DGN PP 41/2007 NO. KABUPATEN /KOTA PP NO. 8/2003 JUMLAH PP NO. 41/2007 JUMLAH ASISTEN DINAS BADAN KANTOR ASISTEN DINAS BADAN KANTOR 1 KUDUS 3 10 3 6 22 3 10 4 5 22 2 LEBAK 3 13 4 9 29 4 18 4 4 30 3 LANDAK 3 10 6 2 21 3 12 7 2 24 4 PALEMBANG 3 15 6 2 26 4 17 8 - 29 5 BULELENG 2 13 4 3 22 3 15 5 3 26 14 61 23 22 - SUMBER : STUDI BAPPENAS 2008
  • 27. POLA KELEMBAGAAN CENDERUNG BESAR, MAKSIMAL DAN SERAGAM KETIDAKSEIMBANGAN KEMAMPUAN KEUANGAN APAKAH KETIGA MASALAH UTAMA INI TERJAWAB? KETIDAKJELASAN DAN TUMPANG TINDIH KEWENANGAN (URUSAN PEMERINTAHAN) 1 2 3 CUKUP TAPI MASIH PERLU PROSES PP DAPAT MENGURANGI BEBAN KEUANGAN TETAPI TIDAK MENJAWAB PERSOALAN SUMBER KEUANGAN BELUM BANYAK PERUBAHAN SEJAK PP 8/2003, 41/2007 WALAUPUN MASIH ADA SEDIKIT RUANG DISKRESI BAGI DAERAH.
  • 28. PERBEDAAN FAKTOR PENGALI TERLALU TINGGI RATIO FAKTOR UMUM DAN FAKTOR TEKNIS KURANG PROPORSIONAL PERSOALAN GENERIK PP 18 TAHUN 2016 KLAS TIPOLOGI TERLALU BANYAK, SEHINGGA TIPIS PERBEDAAN ANTAR KELAS 1 2 3 LEBIH “MENGUNTUNGKAN” DAERAH DENGAN FAKTOR PENGALI TINGGI No. SKPD NILAI 1 TIPE A > 800 2 TIPE B 600 - 800 3 TIPE C 400 - 600 TIDAK DIBENTUK DINAS < 400 Persentase faktor umum = 40% dan faktor teknis = 60%
  • 29. SOSOK KELEMBAGAAN YANG DIHARAPKAN ORGANISASI DISUSUN BERDASARKAN VISI DAN MISI YANG JELAS ORGANISASI FLAT ATAU DATAR ORGANISASI RAMPING/TIDAK TERLALU BANYAK PEMBIDANGAN ORGANISASI BERSIFAT JEJARING (NETWORKING) ORGANISASI LEBIH BANYAK DIISI JABATAN-JABATAN FUNGSIONAL APAKAH PP 18 MAMPU MEWUJUDKAN?

Editor's Notes

  1. 7
  2. Terbaru
  3. 10
  4. 15
  5. 19
  6. 20
  7. 21
  8. 22
  9. 23
  10. 27
  11. 28
  12. 30