SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT II
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, CMA
Disusun Oleh :
Rizqi Wahyuningsih (43216110033)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tentang sistem informasi manajemen yang
ada di dalam Rumah Sakit dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada di Rumah
Sakit Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu penataan yang berdasar pada
pengumpulan data,pengolaan, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta pada
penyampaian informasi yang sangat dibutuhkan untuk kegiatan dalam rumah sakit tersebut.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama 1 tahun langsung pada objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukan globalisasi yang semakin membawa pengaruh yang besar terhadap
dunia kerja dan sistem informasi yang terpusat pada suatu lingkup kerja bertujuan meringankan
beban pegawai, mempermudah pencarian data pasien, membantu sekali dalam hal operasional
rumah sakit disana kita dituntut ketepata data pasien, ketepatan identifikasi, ketepatan tindakan
terhadap pasien yang sedang membutuhkan bantuan kita.
Dengan adanya sistem yang tersistem sangat baik disuatu perusahaan akan sangat membantu dalam
hal kecepatan tindakan dan apa yang harus kita lakukan selanjutnya, komunikasi yang eksklusif
terhadap pasien akan memperkecil adanya kesalahan yang fatal. Dibutuhkan kerjasama yang apik
untuk mendapatkan apresiasi dalam hal komunikasi dan informasi.
Kata Kunci : sistem informasi, sistem informasi manajemen, rumah sakit, komunikasi, pasien.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan sektor Kesehatan
terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yg sebaik-
baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan penyajian laporang yang akurat bagi para
pengambil keputusan, bakan rumah sakit vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah
sakit menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya.
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien
sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut
diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya
pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan
umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal,
serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang
terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan
data pada rumah sakit.Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena
dengan penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data
maupun proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan
“Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik
manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi
informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain
untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna
menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem informasi di sebuah Rumah Sakit ?
2. Bagaimana hubungan sistem informasi kesehatan rumah sakit dalam sistem informasi
kesehatan nasional ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan sistem informasi kesehatan rumah sakit?
4. Bagaimana sistem informasi kesehatan dimasa depan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem yang ada dirumah sakit
2. Untuk mengetahui lebih detai perbedaan sistem informasi kesehatan rumah sakit dan sistem
informasi kesehatan nasional
3. Untuk megetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi rumah sakit
4. Untuk mengetahui kira-kira sistem informasi kesehatan yang seperti apa dimasa depan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) NCI-Medismart
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu penataan yang berdasar pada pengumpulan
data,pengolaan, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta pada penyampaian
informasi yang sangat dibutuhkan untuk kegiatan dalam rumah sakit tersebut.
Didesain dan dikembangkan dengan sistem Modular untuk siap diimplementasikan secara bertahap,
terpisah maupun terintegrasi, serta mempunyai fasilitas lengkap dan dapat menghasilkan laporan-
laporan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
SIMRS NCI-Medismart adalah SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang didesain
serta dikembangkan berbasis desktop dan juga web, dengan sistem modular aplikasi kami siap
diimplementasikan dengan berbagai kondisi baik apakah itu secara bertahap, terpisah maupun
terintegrasi,selain itu aplikasi kami mempunyai fasilitas lengkap dan dapat menghasilkan laporan-
laporan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
Untuk Applikasi berbasis Desktop yang kami kembangkan dengan menggunakan Visual Basic,
dengan dbms SQL Server, Aplikasi yang kami kembangkan sudah teruji dan digunakan oleh
berbagai rumah sakit yang telah menjadi mitra kami sejak lama dan sanggup untuk menangani
berbagai case yang timbul dalam berbagai pengelolaan seputar masalah manajemen Rumah Sakit
baik dari segi Pelayanan (seperti : Pendaftaran,Penata Jasa,Kasir dll), Penunjang (Apotek,
Laboratorium, Radiologi, Farmasi dll) ataupun Pendukung (Akuntansi, Inventori, HRD dll).
Khusus Untuk Aplikasi berbasis Web yang kami kembangkan semuanya merupakan Opensource
dimana aplikasi SIMRS dibangung dengan menggunakan Bahasa Pemograman PHP, dengan
DBMS PostgreSQL kemudian berjalan pada server linux sehingga aplikasi kami bersifat Multi
Platform dapat dijalankan diaplikasi Browser komputer dengan Sistem Operasi Apapun,Kemudian
karena semua nya adalah produk opensource anda tidak perlu mengeluarkan biaya license untuk
setiap komponen Pengembangan dari SIMRS-nya.
2.2 Modul MediSmart
1. Pendaftaran Rawat Jalan
2. Kasir Rawat Jalan
3. Pendaftaran Gawat Darurat
4. Kasir Gawat Darurat
5. Farmasi (Gudang Obat)Apotek
6. Radiologi
7. Laboratorium
8. Pendaftaran Rawat Inap
9. Kasir Rawat Inap
10. Kamar Operasi (OK)
11. Rekam MedikExecutive
12. Summary ReportAkuntansi
13. Rumah SakitInventory
14. Rumah Sakit Sistem Antrian (Smart Queing)
15. BPJS Claim System
16. Bank Darah
17. Ambulance
18. Gizi
19. Kamar Jenazah
20. Loundry
NCI MediSmart, adalah Software Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
didesain dan dikembangkan dengan berbagai fasilitas untuk memberikan kemudahan, kecepatan
dan keakuratan proses Manajemen Rumah Sakit.
Keunggulan NCI MediSmart :
1. Modul, siap diimplementasikan secara bertahap, terpisah maupun terintegrasi, serta
mempunyai fasilitas lengkap dan dapat menghasilkan laporan-laporan sesuai dengan
kebutuhan rumah sakit.
2. Teknologi Barcode yang diterapkan di kartu pasien mempercepat pelayanan dan
mempermudah pekerjaan operator.
3. Sistem kemitraan KSO (Kerjasama Operasional) membuat rumah sakit tidak perlu investasi,
dengan jaminan keberhasilan dan maintenance terbaik.
4. Berbasis Windows (mudah dioperasikan).
5. User Friendly.
6. Berbahasa Indonesia.
BPJS Claim System merupakan Software Aplikasi Bridging antara SIM RS dengan Aplikasi INA
CBGs untuk claim BPJS, membantu RS memberikan kemudahan melakukan bridging SIM RS
dengan aplikasi claim BPJS
Cukup 3 langkah mudah untuk seluruh pasien dalam satu periode klaim :
 Import data pelayanan dari RWJ, RWI, atau IGD, periksa datanya
 Export data ke format txt.
 Import pada aplikasi INA-CBGs Kemenkes.
Dilengkapi dengan fasilitas:
 Import Data Pelayanan Pasien
 Entry/Edit Data Pasien
 Export Data Pelayanan Pasien
 Setup ICD X
 SetUp ICD IX
 Laporan Pasien
 Laporan Rekap Biaya Pelayanan
2.3 Hubungan sistem informasi rumah sakit dan sistem informasi nasional
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional ( SKN
) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan
arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan.
Kemudian sistem informasi kesehatan ( SIK ) merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional
( SKN ) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap
jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada
tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ), Sistem Informasi Kesehatan ( SIK
) merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola
fungsi-fungsi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan, dan hukum
kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar
berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN
sebagai satu kesatuan yang terpadu.
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi yang berhubungan dengan
sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama
yang saling mneguntungkan. SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan
merupakan bagian dari sistem kesehatan. SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem-
sistem informasi kesehtan provinsi dan sistem informasi kesehatan provinsi di bangun dari
himpunan atau jarngan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota.
Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu:
1. Upaya kesehatan
2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
4. Sumber daya manusia ( SDM ) kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan,dan makanan
6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat.
2.4 Tujuan Dan Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
1. Tujuan SIK
Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan ke arah terbentuknya
suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang mampu memberikan
informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk :
1. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.
2. Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya penanggulangannya.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
menolong dirinya sendiri.
4. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang
kesehatan.
2. Manfaat SIK
Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para pengelola program
kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi
(kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :
1. Mendukung manajemen kesehatan.
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas.
4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-
based decision).
5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal.
6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi.
7. Membantu penilaian transparansi.
2.5 Prinsip Dan Peranan Sistem Informasi Kesehatan
1.Prinsip SIK
1. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor
kesehatan atau pun dari berbagai sektor pembangunan lain.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan diberbagai jenjang administrasi kesehatan.
3. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan kepeutusan.
4. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan datamelalui cara-
cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin (yaitu survei dan lain-
lain).
6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan yang berlaku
dibidang kesehatan dan kedokteran.
2.Peranan SIK
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau
komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block)
sistem kesehatan tersebut adalah:
1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
3. Health worksforce (tenaga medis)
4. Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapat menghasilkan hal-
hal sebagai berikut :
1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang
ditentukan oleh pemerintah daerah.
2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable
dengan jaringan lain.
3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong
pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam
teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network
yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah
daerah.
5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan
memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi
teknologi informasi yang komprehensif.
6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis,
memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi
seluruh stakeholders.
7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point
lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung
jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna
dapat dicapai sebaik-baiknya.
8. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen
SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan,
penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi
pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan
pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk
mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
Bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada system informasi rumah sakit?
1. Rancang Bangun (desain) Sistem Informasi Rumah Sakit
Rancang Bangun Rumah Sakit (SIRS), sangat bergantung kepada jenis dari rumah sakit tersebut.
Rumah sakit di Indonesia, berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
1. Rumah Sakit Pemerintah, yang dikelola oleh:
a. Departemen Kesehatan,
b. Departemen Dalam Negeri,
c. TNI,
2. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit
Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2 hal penting yaitu
“kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS” dan “sasaran pengembangan SIRS” tersebut. Adapun
kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah
sebagai berikut:
1. SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam
memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
2. SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran
Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.
3. SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun
pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan.
4. SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap
usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang
sedang dikembangkan.
5. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan
dan perkembangan dimasa datang.
6. Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan biaya investasi
yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti (rate of
return) dalam waktu yang relatif singkat.
7. SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin.
8. Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan dengan keadaan masing-masing
subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.
9. SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi petugas
yang awam sekalipun terhadap teknologi komputer (user friendly).
10. SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan, karena
keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia, untuk melakukan adaptasi dengan
sistem yang baru.
11. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang kuat terhadap
pengembangan SIRS. Atas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS
tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran dari
Sasaran Jangka Pendek Pengembangan SIRS, sebagai berikut:
 Memiliki aspek pengawasan terpadu
 Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup
lengkap dan terpadu.
 Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.
 Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan
pemborosan.
 Terjaminnya konsistensi data.
 Orientasi ke masa depan.
 Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada
maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan mempertimbangkan
integrasinya sesuai.
2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
1.Kelebihan-kelebihan sistem informasi yaitu
1. Sebagai Sarana Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan sebuah keputusan,peran system informasi sanagatlah penting karena
dengan system informasi kita bisa mengetahui daapak ataupun konsekuensi dari keputusan yang
nanti kita ambil dalam kehidupan sehari-hari baik itu menguntungkan satu pihak maupun kedua
belah pihak yang sedang dalam sebuah masalah.
2. Sebagai Sarana Penyedia Data
Dalam hai ini peran system informasi sangatlah vital karena dengan perannya sebagai penyedia
data,dia dituntut untuk menyediakan,memfasilitasi bahkan memberikan data yang bermanfaat bagi
pengunanya yang sedang dibicarakan di kalangan masyarakat entah itu tentang
politik,social,budaya,ekonomi bahkan tentang kehidupan artis yang sedang naik daun.dalam
prosesnya memberikan data yang sedang menjadi topic di masyarakat bisa dalam berbagai
macam,misalnya radio,televise,majalah,surat kabar bahakan bisa saja melalui social media yang
lang ngetrend saat ini.
3. Sebagai Alat Pengontrol Data
Sebagai alat pengontrol data maksudnya ialah system informasi juga berperan penting dalam
pengontrol data yang beredar di masyarakat agar masyarakat tidak saja mengikuti arus dan bahkan
bisa saja menikmati tanpa memperhatikan efek dari data yang disajikan tersebut.disini peran dari
system informasi itu sendiri berguna untuk jembatan pengontrol data mana yang layak beredar di
masyarak dan mana juga yang tidak layak beredar di masyarakat tapi dengan tetap memperhatikan
efek dari data tersebut.
2.Kekurangan-Kekurangan Dari Sistem Informasi yaitu :
1. Adanya Indikasi Penyalahgunaan Kecanggihan Alat
Peran system informasi dimasyarakat sangatlah penting bahkan vital jadi tak jarang ada
oknum-oknum yang memanfaatkan kecanggihan alat yang sedang berkembang untuk kepentingan
segerombolan atau sekumpulan orang-orang yang menyalahgunakan manfaat kecanggihan alat yang
sedang berkembang untuk tindak kejahatan.penanganan dalam masalah ini sangatlah sulit karena
banyaknya factor-faktor yang menghambat dalam penanganan masalah ini jadi semua kembali ke
individu masing-masing untuk mempertimbangkan sisi baik dan sisi buruk dalam mau
menggunakan suatu alat tertentu.
2. Kurangnya Sosialisasi Tentang Pentingnya Sistem Informasi
Dalam hal ini peran semua pihak mulai dari lapisan bawah sampai lapisan atas harus saling
berkoordinasi untuk mensosialisasikan tentang pentingnya peran system informasi agar tidak ada
masyarakat yang sampai ketinggalan teknologi di jaman yang sekarang berkembang ini tanpa
memandan tingkatan lapisan ataupun derajat social.
2.7 System Informasi Di Masa Depan
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang
disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized.
2. Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan).
3. Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali).
4. Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban kerja
sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
5. Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke
bank data nasional (data warehouse).
6. Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit
pelayanan terdepan.
7. Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer.
8. Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda
Generik.
9. Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.
10. Secara bertahap akan diterapkan 3 aplikasi Sikda Generik yaitu Sistem Informasi
Manajemen Kesehatan, Sistem Informasi Dinas Kesehatan dan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit.
2.8 Fitur Unggulan
SIMRS kami memiliki fitur-fitur unggulan, diantaranya:
 Pencatatan akuntasi secara accrual
 Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO (Askes)
 Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES
 Fasilitas perhitungan unit cost
 Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual
 Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket
 Support Bridging dengan aplikasi SEP BPJS
Kemajuan SIM-RS dimasa yang akan datang
Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan sektor Kesehatan
terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yg sebaik-
baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan penyajian laporang yang akurat bagi para
pengambil keputusan, bakan rumah sakit vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah
sakit menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya.
Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan
“Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik
manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi
informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain
untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna
menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5
komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai
kebutuhan:
1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan
sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data
diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai
strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama
sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen
untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong „Indonesia Sehat
2010‟.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat
teraplikasikan dengan sukses :
1. Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari
survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya
faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian
dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun,
master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu
tidak terbatas.
2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan, akan
membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti
redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan
pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan
pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang
tenga medis.
3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan
berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun
sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik
Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah
berkecipung dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah sakit
(kesehatan).
4. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam
pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti
Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :
 Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.
 Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi
menangani proses maupun penampungan data.
 Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan kemudahan
pengembangan di masa yang akan datang.
 Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun
pasar.
Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa depan tentunya.
Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan
beberapa pendekatan, seperti:
1. Sistems Approach, pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem
informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan
lain di dalam organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran
keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.
2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic
planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan
informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data,
prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan
pendekatan sistem.
3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi
bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat
dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami
dan mudah dipelihara.
4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu
beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang,
sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit,
1. Rumah Sakit Vertikal
2. Rumah Sakt Umum Daerah
3. Rumah Sakit Umum Swasta
4. Rumah Sakit Spesialist
Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas guna mempermudah
sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-
modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical
maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:
1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan
berbasi kmputer.
2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada
proses migrasi data.
3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan
kekacaun pada data transakit.
4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
5. Berubah-ubahnya kebijakan.
6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
8. dan lain-lain
Konsep-konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang
bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut antara lain:
1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi
Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem
informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem
Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
1. Sisteminformasiorganisasiadalahsuatusistemyangdinamis.
Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan
organisasi tersebut.Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak
pernah berhenti.
1. Sistem informasi sebagai suatu system harus mengikut isiklus hidup system.
Panjang pendeknya umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:
 Perkembangan organisasi semakin cepat
 Perkembangan teknologi informasi
1. Dayaguna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi itu
sendiri.
Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan
dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem yang ada
didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dengan biaya
yang cukup besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
1. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih
untu kpengembangan sistem tersebut.
System Informasi Di Masa Depan
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang
disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized.
2 Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan).
3 Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali).
4 Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban kerja
sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
5 Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke bank
data nasional (data warehouse).
6 Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit pelayanan
terdepan.
7 Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer.
8 Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda Generik.
9 Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen sangat penting untuk kelangsungan sebuah bisnis yang saling
terpusat. Akan selalu terintegrasi dan saling mencakup satu sama lain dalam sebuah Rumah Sakit
data pasien harus selalu tersiman dengan rapih dan sifatnya sangt rahasia. Jadi tidak sembarang
orang boleh mengambilnya tu memintanya harus sesuai prosedur rumah sakit yang bersangkutan
bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan bahkan di puskesmas klinik atau rumah
sakit kecil sekalipun. Rumah Sakit akan saling berhubungan maka dari itu setiap rumah sakit
mempunyai link untuk merujuk pasiennya jika sudah tidak bisa ditangani di rumah sakit kita.
Implementasi bisa diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan dalam sebuah sistem pasti ada
kurang dan lebihnya, untuk itu dalam hal ini rumah sakit mempunyai ketepatan data pasien yang
akurat, penftaran juga bisa dilakukan oleh sistem yang online. Kekurangnya walaupun sudah
tersistem dengan canggih tapi tetap saja ada masanya sistem error dan sebagainya dan pasien juga
harus tetap mengantri untuk antrian berobat.
Daftar Pustaka
http://sis.binus.ac.id/2017/01/23/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit-sim-rs/
http://ncimedismart.com/
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2015/11/22/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit-
dalam-sistem-informasi-kesehatan-nasional-dan-tantangan-masa-depan-by-aep-nurul-
hidayah_rekam-medis-infokes/
http://ncimedismart.com/simrs-ncimedismart/
http://www.digital-sense.net/simrs
https://slurppsss.wordpress.com/2011/12/31/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit-sim-rs/

More Related Content

What's hot

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Geri Sugiran Abdul Sukur
 
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Fitria Hati
 
43117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas243117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas2refinagitaa
 
Modul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitModul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitSri Lestari
 
Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013
Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013
Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013dwi sty
 
Sistem informasi puskesmas
Sistem informasi puskesmasSistem informasi puskesmas
Sistem informasi puskesmasLihan Kronis
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSGeri Sugiran Abdul Sukur
 
Sistem Informasi Kesehatan - Sebuah Pengantar
Sistem Informasi Kesehatan - Sebuah PengantarSistem Informasi Kesehatan - Sebuah Pengantar
Sistem Informasi Kesehatan - Sebuah PengantarGeri Sugiran Abdul Sukur
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATANPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATANFIRSAOLIVIA2107
 
Ppt sistem informasi manajemen rumah sakit
Ppt sistem informasi manajemen rumah sakitPpt sistem informasi manajemen rumah sakit
Ppt sistem informasi manajemen rumah sakitprayoga945
 
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
 
Presentasi KSO SIMPUL - SIMRS
Presentasi KSO SIMPUL - SIMRSPresentasi KSO SIMPUL - SIMRS
Presentasi KSO SIMPUL - SIMRSAris Widiatmoko
 
Sistem informasi manajemen rumah sakit
Sistem informasi manajemen rumah sakitSistem informasi manajemen rumah sakit
Sistem informasi manajemen rumah sakitmuhammadbagja
 
Teknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatan
Teknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatanTeknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatan
Teknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatanGeri Sugiran Abdul Sukur
 
Kerjasama Operasional Implementasi SIMRS Terintegrasi
Kerjasama Operasional Implementasi SIMRS TerintegrasiKerjasama Operasional Implementasi SIMRS Terintegrasi
Kerjasama Operasional Implementasi SIMRS TerintegrasiAris Widiatmoko
 

What's hot (20)

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas dengan e-puskesmas
 
Permenkes 1171 tentang sirs
Permenkes 1171 tentang sirsPermenkes 1171 tentang sirs
Permenkes 1171 tentang sirs
 
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
 
43117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas243117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas2
 
Modul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitModul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakit
 
SIMRS Terintegrasi
SIMRS TerintegrasiSIMRS Terintegrasi
SIMRS Terintegrasi
 
Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013
Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013
Paparan simrs peraturan menkes ri no 82 tahun 2013
 
Sistem informasi puskesmas
Sistem informasi puskesmasSistem informasi puskesmas
Sistem informasi puskesmas
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
 
Sistem Informasi Kesehatan - Sebuah Pengantar
Sistem Informasi Kesehatan - Sebuah PengantarSistem Informasi Kesehatan - Sebuah Pengantar
Sistem Informasi Kesehatan - Sebuah Pengantar
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATANPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTIM INFORMASI KESEHATAN
 
Ppt sistem informasi manajemen rumah sakit
Ppt sistem informasi manajemen rumah sakitPpt sistem informasi manajemen rumah sakit
Ppt sistem informasi manajemen rumah sakit
 
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...
 
Ppt simrs
Ppt simrsPpt simrs
Ppt simrs
 
Presentasi KSO SIMPUL - SIMRS
Presentasi KSO SIMPUL - SIMRSPresentasi KSO SIMPUL - SIMRS
Presentasi KSO SIMPUL - SIMRS
 
Konsep simrs
Konsep simrsKonsep simrs
Konsep simrs
 
Sistem informasi manajemen rumah sakit
Sistem informasi manajemen rumah sakitSistem informasi manajemen rumah sakit
Sistem informasi manajemen rumah sakit
 
Teknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatan
Teknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatanTeknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatan
Teknologi informasi pemanfaatan dalam sistem informasi kesehatan
 
Kerjasama Operasional Implementasi SIMRS Terintegrasi
Kerjasama Operasional Implementasi SIMRS TerintegrasiKerjasama Operasional Implementasi SIMRS Terintegrasi
Kerjasama Operasional Implementasi SIMRS Terintegrasi
 
SIMRS Tugas
SIMRS TugasSIMRS Tugas
SIMRS Tugas
 

Similar to SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit

SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...Aflita Anggraini
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...Fitri Febriani
 
329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docx
329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docx329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docx
329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docxRefliSugiyanto
 
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
 
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptxPPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptxAtafAmir
 
Penerapan sistem informasi.
Penerapan sistem informasi.Penerapan sistem informasi.
Penerapan sistem informasi.indahrizkiana
 
Makalah informatika farmasi
Makalah informatika farmasiMakalah informatika farmasi
Makalah informatika farmasirezkyfebriani
 
Kak pengadaan sim-rs
Kak pengadaan sim-rsKak pengadaan sim-rs
Kak pengadaan sim-rsIvanRiansyah3
 
Konsep simrs
Konsep simrsKonsep simrs
Konsep simrsErnayuki
 
Proposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUPProposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUPNatashaVal
 
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...Fitri Febriani
 
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...Fitri Febriani
 
Proposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdf
Proposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdfProposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdf
Proposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdfirvanjs
 
Kelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdf
Kelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdfKelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdf
Kelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdfAndiFauzya
 
Proposal medical system_v.1.0
Proposal medical system_v.1.0Proposal medical system_v.1.0
Proposal medical system_v.1.0Riscky Excellent
 
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017Aulia Mahardi
 

Similar to SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit (20)

SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada Rumah Sa...
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Ar...
 
329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docx
329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docx329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docx
329065340-Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen-Rumah-Sakit.docx
 
PPT SIMRS
PPT SIMRSPPT SIMRS
PPT SIMRS
 
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)
 
Alur pengembangan simrs
Alur pengembangan simrsAlur pengembangan simrs
Alur pengembangan simrs
 
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptxPPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
PPT KELOMPOK 3 JARINGAN INFORMASI TEKNOLOGI (KOMPUTER)-1.pptx
 
Penerapan sistem informasi.
Penerapan sistem informasi.Penerapan sistem informasi.
Penerapan sistem informasi.
 
Makalah informatika farmasi
Makalah informatika farmasiMakalah informatika farmasi
Makalah informatika farmasi
 
Kak pengadaan sim-rs
Kak pengadaan sim-rsKak pengadaan sim-rs
Kak pengadaan sim-rs
 
Konsep simrs
Konsep simrsKonsep simrs
Konsep simrs
 
Konsep simrs
Konsep simrsKonsep simrs
Konsep simrs
 
Proposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUPProposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUP
 
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Rum...
 
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...
Power Point SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem I...
 
Proposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdf
Proposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdfProposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdf
Proposal_SIM Rumah Sakit Berbasi Jaringan_Mhd Iskandar Madani Siahaan (1).pdf
 
Kelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdf
Kelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdfKelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdf
Kelompok 2_Tugas 1_PPT_Perencanaan Pengembangan dan Evaluasi SIK.pdf
 
Proposal medical system_v.1.0
Proposal medical system_v.1.0Proposal medical system_v.1.0
Proposal medical system_v.1.0
 
Sims azis
Sims azisSims azis
Sims azis
 
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
 

SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit

  • 1. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT II Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, CMA Disusun Oleh : Rizqi Wahyuningsih (43216110033) UNIVERSITAS MERCU BUANA Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • 2. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tentang sistem informasi manajemen yang ada di dalam Rumah Sakit dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada di Rumah Sakit Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu penataan yang berdasar pada pengumpulan data,pengolaan, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta pada penyampaian informasi yang sangat dibutuhkan untuk kegiatan dalam rumah sakit tersebut. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama 1 tahun langsung pada objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan globalisasi yang semakin membawa pengaruh yang besar terhadap dunia kerja dan sistem informasi yang terpusat pada suatu lingkup kerja bertujuan meringankan beban pegawai, mempermudah pencarian data pasien, membantu sekali dalam hal operasional rumah sakit disana kita dituntut ketepata data pasien, ketepatan identifikasi, ketepatan tindakan terhadap pasien yang sedang membutuhkan bantuan kita. Dengan adanya sistem yang tersistem sangat baik disuatu perusahaan akan sangat membantu dalam hal kecepatan tindakan dan apa yang harus kita lakukan selanjutnya, komunikasi yang eksklusif terhadap pasien akan memperkecil adanya kesalahan yang fatal. Dibutuhkan kerjasama yang apik untuk mendapatkan apresiasi dalam hal komunikasi dan informasi. Kata Kunci : sistem informasi, sistem informasi manajemen, rumah sakit, komunikasi, pasien.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan sektor Kesehatan terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yg sebaik- baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan penyajian laporang yang akurat bagi para pengambil keputusan, bakan rumah sakit vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah sakit menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit.Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat. Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis. Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem informasi di sebuah Rumah Sakit ? 2. Bagaimana hubungan sistem informasi kesehatan rumah sakit dalam sistem informasi kesehatan nasional ? 3. Apa kelebihan dan kekurangan sistem informasi kesehatan rumah sakit? 4. Bagaimana sistem informasi kesehatan dimasa depan ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui sistem yang ada dirumah sakit 2. Untuk mengetahui lebih detai perbedaan sistem informasi kesehatan rumah sakit dan sistem informasi kesehatan nasional 3. Untuk megetahui kelebihan dan kekurangan sistem informasi rumah sakit 4. Untuk mengetahui kira-kira sistem informasi kesehatan yang seperti apa dimasa depan
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) NCI-Medismart Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu penataan yang berdasar pada pengumpulan data,pengolaan, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta pada penyampaian informasi yang sangat dibutuhkan untuk kegiatan dalam rumah sakit tersebut. Didesain dan dikembangkan dengan sistem Modular untuk siap diimplementasikan secara bertahap, terpisah maupun terintegrasi, serta mempunyai fasilitas lengkap dan dapat menghasilkan laporan- laporan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. SIMRS NCI-Medismart adalah SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang didesain serta dikembangkan berbasis desktop dan juga web, dengan sistem modular aplikasi kami siap diimplementasikan dengan berbagai kondisi baik apakah itu secara bertahap, terpisah maupun terintegrasi,selain itu aplikasi kami mempunyai fasilitas lengkap dan dapat menghasilkan laporan- laporan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Untuk Applikasi berbasis Desktop yang kami kembangkan dengan menggunakan Visual Basic, dengan dbms SQL Server, Aplikasi yang kami kembangkan sudah teruji dan digunakan oleh berbagai rumah sakit yang telah menjadi mitra kami sejak lama dan sanggup untuk menangani berbagai case yang timbul dalam berbagai pengelolaan seputar masalah manajemen Rumah Sakit baik dari segi Pelayanan (seperti : Pendaftaran,Penata Jasa,Kasir dll), Penunjang (Apotek, Laboratorium, Radiologi, Farmasi dll) ataupun Pendukung (Akuntansi, Inventori, HRD dll). Khusus Untuk Aplikasi berbasis Web yang kami kembangkan semuanya merupakan Opensource dimana aplikasi SIMRS dibangung dengan menggunakan Bahasa Pemograman PHP, dengan DBMS PostgreSQL kemudian berjalan pada server linux sehingga aplikasi kami bersifat Multi Platform dapat dijalankan diaplikasi Browser komputer dengan Sistem Operasi Apapun,Kemudian karena semua nya adalah produk opensource anda tidak perlu mengeluarkan biaya license untuk setiap komponen Pengembangan dari SIMRS-nya. 2.2 Modul MediSmart 1. Pendaftaran Rawat Jalan 2. Kasir Rawat Jalan 3. Pendaftaran Gawat Darurat 4. Kasir Gawat Darurat 5. Farmasi (Gudang Obat)Apotek 6. Radiologi 7. Laboratorium 8. Pendaftaran Rawat Inap 9. Kasir Rawat Inap 10. Kamar Operasi (OK) 11. Rekam MedikExecutive 12. Summary ReportAkuntansi 13. Rumah SakitInventory 14. Rumah Sakit Sistem Antrian (Smart Queing) 15. BPJS Claim System 16. Bank Darah
  • 5. 17. Ambulance 18. Gizi 19. Kamar Jenazah 20. Loundry NCI MediSmart, adalah Software Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang didesain dan dikembangkan dengan berbagai fasilitas untuk memberikan kemudahan, kecepatan dan keakuratan proses Manajemen Rumah Sakit. Keunggulan NCI MediSmart : 1. Modul, siap diimplementasikan secara bertahap, terpisah maupun terintegrasi, serta mempunyai fasilitas lengkap dan dapat menghasilkan laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. 2. Teknologi Barcode yang diterapkan di kartu pasien mempercepat pelayanan dan mempermudah pekerjaan operator. 3. Sistem kemitraan KSO (Kerjasama Operasional) membuat rumah sakit tidak perlu investasi, dengan jaminan keberhasilan dan maintenance terbaik. 4. Berbasis Windows (mudah dioperasikan). 5. User Friendly. 6. Berbahasa Indonesia. BPJS Claim System merupakan Software Aplikasi Bridging antara SIM RS dengan Aplikasi INA CBGs untuk claim BPJS, membantu RS memberikan kemudahan melakukan bridging SIM RS dengan aplikasi claim BPJS Cukup 3 langkah mudah untuk seluruh pasien dalam satu periode klaim :  Import data pelayanan dari RWJ, RWI, atau IGD, periksa datanya  Export data ke format txt.  Import pada aplikasi INA-CBGs Kemenkes. Dilengkapi dengan fasilitas:  Import Data Pelayanan Pasien  Entry/Edit Data Pasien  Export Data Pelayanan Pasien  Setup ICD X  SetUp ICD IX  Laporan Pasien  Laporan Rekap Biaya Pelayanan
  • 6. 2.3 Hubungan sistem informasi rumah sakit dan sistem informasi nasional Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan. Kemudian sistem informasi kesehatan ( SIK ) merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ), Sistem Informasi Kesehatan ( SIK ) merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan, dan hukum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu. Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama yang saling mneguntungkan. SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan. SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem- sistem informasi kesehtan provinsi dan sistem informasi kesehatan provinsi di bangun dari himpunan atau jarngan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota. Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu: 1. Upaya kesehatan 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan 3. Pembiayaan kesehatan 4. Sumber daya manusia ( SDM ) kesehatan 5. Sediaan farmasi, alat kesehatan,dan makanan 6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan 7. Pemberdayaan masyarakat. 2.4 Tujuan Dan Manfaat Sistem Informasi Kesehatan 1. Tujuan SIK Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan ke arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk : 1. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian. 2. Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya penanggulangannya. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri. 4. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan.
  • 7. 2. Manfaat SIK Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut : 1. Mendukung manajemen kesehatan. 2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan. 3. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas. 4. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence- based decision). 5. Mengalokasikan sumber daya secara optimal. 6. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi. 7. Membantu penilaian transparansi. 2.5 Prinsip Dan Peranan Sistem Informasi Kesehatan 1.Prinsip SIK 1. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari sektor kesehatan atau pun dari berbagai sektor pembangunan lain. 2. Mendukung proses pengambilan keputusan diberbagai jenjang administrasi kesehatan. 3. Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan kepeutusan. 4. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi. 5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan datamelalui cara- cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin (yaitu survei dan lain- lain). 6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan yang berlaku dibidang kesehatan dan kedokteran. 2.Peranan SIK Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah: 1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan) 2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan) 3. Health worksforce (tenaga medis) 4. Health system financing (system pembiayaan kesehatan) 5. Health information system (sistem informasi kesehatan) 6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
  • 8. Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapat menghasilkan hal- hal sebagai berikut : 1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah. 2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan jaringan lain. 3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan. 4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah. 5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif. 6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders. 7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya. 8. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir. 9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran. 10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif. 11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan. Bagaimana aplikasi sistem informasi kesehatan pada system informasi rumah sakit? 1. Rancang Bangun (desain) Sistem Informasi Rumah Sakit Rancang Bangun Rumah Sakit (SIRS), sangat bergantung kepada jenis dari rumah sakit tersebut. Rumah sakit di Indonesia, berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi 2, sebagai berikut: 1. Rumah Sakit Pemerintah, yang dikelola oleh: a. Departemen Kesehatan, b. Departemen Dalam Negeri, c. TNI,
  • 9. 2. Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2 hal penting yaitu “kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS” dan “sasaran pengembangan SIRS” tersebut. Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut: 1. SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. 2. SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu. 3. SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan. 4. SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan. 5. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang. 6. Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan biaya investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti (rate of return) dalam waktu yang relatif singkat. 7. SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin. 8. Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan dengan keadaan masing-masing subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas. 9. SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi petugas yang awam sekalipun terhadap teknologi komputer (user friendly). 10. SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan, karena keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia, untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru. 11. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang kuat terhadap pengembangan SIRS. Atas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran Jangka Pendek Pengembangan SIRS, sebagai berikut:  Memiliki aspek pengawasan terpadu  Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup lengkap dan terpadu.  Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.  Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan pemborosan.  Terjaminnya konsistensi data.  Orientasi ke masa depan.  Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan mempertimbangkan integrasinya sesuai.
  • 10. 2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional 1.Kelebihan-kelebihan sistem informasi yaitu 1. Sebagai Sarana Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan sebuah keputusan,peran system informasi sanagatlah penting karena dengan system informasi kita bisa mengetahui daapak ataupun konsekuensi dari keputusan yang nanti kita ambil dalam kehidupan sehari-hari baik itu menguntungkan satu pihak maupun kedua belah pihak yang sedang dalam sebuah masalah. 2. Sebagai Sarana Penyedia Data Dalam hai ini peran system informasi sangatlah vital karena dengan perannya sebagai penyedia data,dia dituntut untuk menyediakan,memfasilitasi bahkan memberikan data yang bermanfaat bagi pengunanya yang sedang dibicarakan di kalangan masyarakat entah itu tentang politik,social,budaya,ekonomi bahkan tentang kehidupan artis yang sedang naik daun.dalam prosesnya memberikan data yang sedang menjadi topic di masyarakat bisa dalam berbagai macam,misalnya radio,televise,majalah,surat kabar bahakan bisa saja melalui social media yang lang ngetrend saat ini. 3. Sebagai Alat Pengontrol Data Sebagai alat pengontrol data maksudnya ialah system informasi juga berperan penting dalam pengontrol data yang beredar di masyarakat agar masyarakat tidak saja mengikuti arus dan bahkan bisa saja menikmati tanpa memperhatikan efek dari data yang disajikan tersebut.disini peran dari system informasi itu sendiri berguna untuk jembatan pengontrol data mana yang layak beredar di masyarak dan mana juga yang tidak layak beredar di masyarakat tapi dengan tetap memperhatikan efek dari data tersebut. 2.Kekurangan-Kekurangan Dari Sistem Informasi yaitu : 1. Adanya Indikasi Penyalahgunaan Kecanggihan Alat Peran system informasi dimasyarakat sangatlah penting bahkan vital jadi tak jarang ada oknum-oknum yang memanfaatkan kecanggihan alat yang sedang berkembang untuk kepentingan segerombolan atau sekumpulan orang-orang yang menyalahgunakan manfaat kecanggihan alat yang sedang berkembang untuk tindak kejahatan.penanganan dalam masalah ini sangatlah sulit karena banyaknya factor-faktor yang menghambat dalam penanganan masalah ini jadi semua kembali ke individu masing-masing untuk mempertimbangkan sisi baik dan sisi buruk dalam mau menggunakan suatu alat tertentu. 2. Kurangnya Sosialisasi Tentang Pentingnya Sistem Informasi Dalam hal ini peran semua pihak mulai dari lapisan bawah sampai lapisan atas harus saling berkoordinasi untuk mensosialisasikan tentang pentingnya peran system informasi agar tidak ada masyarakat yang sampai ketinggalan teknologi di jaman yang sekarang berkembang ini tanpa memandan tingkatan lapisan ataupun derajat social.
  • 11. 2.7 System Informasi Di Masa Depan Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized. 2. Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan). 3. Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali). 4. Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat. 5. Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke bank data nasional (data warehouse). 6. Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit pelayanan terdepan. 7. Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer. 8. Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda Generik. 9. Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data. 10. Secara bertahap akan diterapkan 3 aplikasi Sikda Generik yaitu Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Sistem Informasi Dinas Kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. 2.8 Fitur Unggulan SIMRS kami memiliki fitur-fitur unggulan, diantaranya:  Pencatatan akuntasi secara accrual  Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO (Askes)  Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES  Fasilitas perhitungan unit cost  Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual  Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket  Support Bridging dengan aplikasi SEP BPJS
  • 12. Kemajuan SIM-RS dimasa yang akan datang Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan sektor Kesehatan terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yg sebaik- baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan penyajian laporang yang akurat bagi para pengambil keputusan, bakan rumah sakit vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah sakit menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya. Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis. Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik. Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan: 1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit) 2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya) 3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya) 4. SOP (Standar Operasional Prosedur) 5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input) 6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut) Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini. Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong „Indonesia Sehat 2010‟. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses : 1. Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas. 2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan
  • 13. pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis. 3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan). 4. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :  Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.  Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan data.  Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.  Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar. Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa depan tentunya. Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan, seperti: 1. Sistems Approach, pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja. 2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem. 3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara. 4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah. Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit, 1. Rumah Sakit Vertikal 2. Rumah Sakt Umum Daerah 3. Rumah Sakit Umum Swasta 4. Rumah Sakit Spesialist
  • 14. Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul- modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical maupun swasta. Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah: 1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer. 2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data. 3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit. 4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing. 5. Berubah-ubahnya kebijakan. 6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi. 7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait, 8. dan lain-lain Konsep-konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep tersebut antara lain: 1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System). 1. Sisteminformasiorganisasiadalahsuatusistemyangdinamis. Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut.Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti. 1. Sistem informasi sebagai suatu system harus mengikut isiklus hidup system. Panjang pendeknya umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:  Perkembangan organisasi semakin cepat  Perkembangan teknologi informasi 1. Dayaguna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi itu sendiri. Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan. 1. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih untu kpengembangan sistem tersebut.
  • 15. System Informasi Di Masa Depan Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1.input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik atau computerized. 2 Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan). 3 Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali). 4 Akurat, tepat, hemat sember daya (efisien) dan transfaran. Tejadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat. 5 Data yang dikirim (uploaded) ke pusat merupakan data individu yang digital di kirim ke bank data nasional (data warehouse). 6 Laporan diambil dari bank data sehingga tidak membebani petugas kesehatan di Unit pelayanan terdepan. 7 Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan dilengkapi dengan peralatan berbasis komputer. 8 Petugas akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan untuk menerapkan Sikda Generik. 9 Mudah dilakukan berbagai jenis analisis dan assesment pada data.
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem Informasi Manajemen sangat penting untuk kelangsungan sebuah bisnis yang saling terpusat. Akan selalu terintegrasi dan saling mencakup satu sama lain dalam sebuah Rumah Sakit data pasien harus selalu tersiman dengan rapih dan sifatnya sangt rahasia. Jadi tidak sembarang orang boleh mengambilnya tu memintanya harus sesuai prosedur rumah sakit yang bersangkutan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan bahkan di puskesmas klinik atau rumah sakit kecil sekalipun. Rumah Sakit akan saling berhubungan maka dari itu setiap rumah sakit mempunyai link untuk merujuk pasiennya jika sudah tidak bisa ditangani di rumah sakit kita. Implementasi bisa diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan dalam sebuah sistem pasti ada kurang dan lebihnya, untuk itu dalam hal ini rumah sakit mempunyai ketepatan data pasien yang akurat, penftaran juga bisa dilakukan oleh sistem yang online. Kekurangnya walaupun sudah tersistem dengan canggih tapi tetap saja ada masanya sistem error dan sebagainya dan pasien juga harus tetap mengantri untuk antrian berobat.