SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
DRUG RELATED PROBLEMS
(MASALAH TERKAIT OBAT)
APT. FARID ZULKARNAIN N.S,M.FARM
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu:
• Mampu membuat laporan Pemantauan Terapi Obat (PTO)
• Mengidentifikasi DRPs pada pasien
PENGERTIAN
• Drugs Related Problems (DRPs) adalah
sebuah kejadian atau keadaan terkait terapi
obat yang aktual dan potensial yang
mengganggu hasil terapi yang diharapkan
• PTO adalah proses yang mencakup
kegiatan untuk memastikan terapi obat
aman, efektif dan rasional bagi pasien
CAKUPAN PTO
• pemilihan obat,
• dosis,
• cara pemberian obat,
• respon terapi,
• reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) dan
• rekomendasi perubahan atau alternatif pilihan
SELEKSI PASIEN
• Multipenyakit
• Polifarmasi
• Gangguan fungsi liver dan/atau ginjal
• Pasien geriatric / pediatri
• Pasien hamil dan menyusui
• Pasien dengan perawatan intensif
JENIS OBAT
• Indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin)
• Nefrotoksik (ct: gentamisin)
• Hepatotoksik (ct: OAT)
• Sitostatika (ct: metotreksat)
• Antikoagulan (ct: warfarin, heparin)
• Obat yang sering menimbulkan ROTD (ct: metoklopramid,AINS)
• Kardiovaskular (ct: nitrogliserin)
KOMPLEKSITAS REGIMEN
• Polifarmasi
• Variasi rute pemberian
• Variasi aturan pakai
• Cara pemberian khusus (ct: inhalasi)
PENGUMPULAN DATA
• Rekam medis
• Resep
• Wawancara pasien, keluarga, nakes lain
IDENTIFIKASI MASALAH TERKAIT OBAT
• Kemenkes
• PCNE
Berdasar pada kondisi alami,
prevalensi dan insiden DRP
dalam melaksanakan pelayanan
kefarmasian akan membantu
dalam mendokumentasikan
informasi tentang DRP
Klasifikasi berdasar pada
kejadian yang terjadi di
lapangan berbeda dengan di
system karena sebagian masalah
berdasar penyebab
Staf yang berpengalaman akan
mengenali kesalahan pengobatan
Berdasar PCNE (Pharmaceutical
Care Network EuropeV08)
pembagian DRP dibagi menjadi
3 domain untuk problem,9
domain untuk penyebab dan 5
domain untuk intervensi
CONTOH
• Pasien mengalami bradikardi dan henti jantung derajat 2 hasil dari 0,5 mg
sehari digoksin untuk CHF
• DRP: keamanan
• Sub kategori: dosis terlalu tinggi
• Statemen: pasien mengalami toksisitas obta ditandai dengan bradikardi dan
hetni jantung derajat 2, karena dosis digoksin terlalu tinggi
• LG datang ke dokter karena anemia dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium.
Hasilnya zat besi dan Hb rendah. Meskipun LG sudah complain terkait terapinya,
Ketika farmasis bertanya ke padanya: dia mengatakan saya minum zat besi dan
calcium setelah makan siang
• DRP: efektivitas
• Sub kategori: Drug-drug interaction
• Pernyataan: pasien minum Fe secara oral bersamaan dengan kalsium. Hasilnya tidak
ada peningkatan Fe dan Hb, karena interaksi Fe dan Ca menurunkan efektivitas Fe
CONTOH
• Wanita HY usia 49 tahun dia dating ke dokter karena osteoporosis. Nilai
BMDT-score -2,8, jandi terakhir T-score -2,6. Ketika ditanya tentang
pengobatannya. Dia minum Alndronat70 mg sehari pada pagi hari sebulan
sekali
• DRP: efektivitas
• Sub kategori: dosis terlalu rendah, frekuensi tidakmencukupi
• DRP: kepatuhan
• Sub kategori: petunjuk tidak dipahami
• Keterangan: BMD tidak meningkat karena pasien tidak patuh, sehingga
minum obat tidak sesuai jadwal, terjadi penurunan dosis, penurunan
efektivitas
• Wanita usia 60 th, diabetes dan osteoporosis dan dislipidemia terapi:
R/ Alendronat 70 mg pagi hari seminggu sekali
Calcium carbonat 600 mg PO BID
Kolecalsiferol 800 unit tablet, satu tablet PO OD
Metformin 500 mg POTID
Glibenklamid 10 mg PO BID sebelum makan
• DRP: indikasi
• Sub kategori: butuh tambahan terapi, kondisi tidak tertangani
• Keterangan: pasien tidak mendapat terapi dislipidemia untuk menurunkan
kolsterol, butuh tambhana terapi
• Pria usia 32 tahun Riwayat penyakit asma dan nyerid ada. Datang ke klinik
menebus obatVentolin inhaler 2 puff PO q4-6 hr prn; Symbicort
turbuhaler *80/4,5 mcg) 2 inhalasi sehari 2 kali. Pasien mendapatkan
Zantac 150 mg tablet BID, Gaviscone (keuatan ekstra) 2 tab PO QID prm
n dan Maalox 1-2 tab PO setelah makan dan pada saat akan tidur prn
untuk mengatasi nyeri dada yang dia rasakan
• DRP: indikasi
• Sub kategori: terapi obat tidak diperlukan, duplikasi terapi
• Keterangan: pasien mendapatkan multiple obat untuk mengatasi nyeri,
kondisinya cocok diterapi dengan 1 dari 3 obat yang diterimanya
• Tn Art (63th) datang ke apotik dengan keluhan batuk pilek, biasanya minum
OBH combi 3-4 sehari x 1 sendok makan,beliau minta juga akan membeli
Tremenza untuk pileknya ( sudah sering menggunakan yang sebelumnya
diresepkan oleh dokter). Keluhan yang dirasakan adalah jantung berdebar
debar & gemetar setelah minumTremenza. Diketahui bahwa pasien menderita
DM karena sering membeli Glibenclamid
• Apakah terjadi DRP?
• Bagaimana rencana intervensi anda
KASUS APOTEK
• Nn Ann seorang professional muda yang
karirnya sedang naik daun datang untuk
menebus R/ dan membeli obat yang biasa dia
beli yaitu Dexametason untuk alergi gatal
yang sering dideritanya dan Mylanta syrup
untuk nyeri lambungnya. Pasien bercerita
bahwa dia suka sekali makan mie ramen yang
pedas kalau sudah stress menghadapi
pekerjaannya.
R/ Sanmag tab no XV
S 1dd1 on
R/ Zantac tab no XX
S 2 dd 1
R/ Pehafral tab no X
S 1dd1
Pro : Nn Ann ( 26 th)
Apakah ada DRP?
Bagaimana rencana intervensi anda?
KASUS APOTEK
1. Pasien a.n Ny. S umur 67 th, BB 45 kg, TB 160 cm MRS tgl 11 Oktober 2010 dgn
keluhan sesak, nyeri dada sebelah kiri, pusing, mual, muntah. Riwayat penyakit PJK-OMI
dan hipertensi. Riwayat obat ISDN, simvastatin, aspilet, furosemida, bisoprolol.Dari
anamnese dan data lab, pasien terdiagnosis PJK-OMI dan unstable angina. Data lab
menunjukkan kadar kolesterol total 300 mg/dL, LDL 100 mg/dL, Hb 5 mg/dL, leukosit
6500 / mm3, asam urat 10,5 mg/dL, Cr 3,5 mg/dL, BUN 78 mg/dL. TD 160/95 mmHg,
N 110 x/mnt, RR 24x/mnt. Pasien diterapi oksigen 3 l/jam, cedocard inj 0,5 mg/jam,
lasix inj 1-1-0, plavix 1-0-0, aspilet 1-0-0, arixtra 1-0-0, allopurinol 3x100 mg
STUDI KASUS GOUT
2. Pasien Tn. H datang ke poli rheumatologi dgn keluhan nyeri
akut dan bengkak pada ibu jari kaki kanan selama 3 hari.Riwayat
penyakit CKD dan hipertensi. Riwayat obat amlodipin,
furosemida tab 1-0-0, ketosteril 3x2, neurodex 2x1. Dari
anamnese dan data penunjang ( lab, X-ray) didiagnosis acute
gout. Pasien mendapat piroksikam 20 mg 2x1, allopurinol 3x100
mg, sohobion 3x1. Data lab : leukosit 8500 / mm3, Hb 9,0 mg/dL,
Cr 2,5 mg/dL, BUN 65 mg/dL, as urat 8,0 mg/dL. Data klinik :TD
150 / 90 mmHg
3. Pasien a.n Tn. JS, usia 41 thn, MRS di RS. Honoris tgl 3 Nopember
2014 dengan keluhan demam tinggi, muntah, kadang batuk, badan
kanan lemas, badan kiri sakit semua, ibu jari kanan bengkak,merah dan
nyeri. Riwayat penyakit pasien adalah hiperurisemia; riwayat obat
allopurinol, simvastatin. Pasien didiagnosis gout arthritis,AKI,
hiperurisemia. Data klinis : TD 120/80 mmHg, nadi 90x/mnt, RR 26
x/mnt, suhu 37oC; data lab : leukosit 24,6 / mm3, asam urat 10,2 mg/dL,
Hb 15,7 g/dL, Cr 4,3, BUN 86 g/dL. Pasien mendapat terapi colchisin
tab 4x1, deksamethason inj 3 x 2 amp, parasetamol 4 x 1,
metoklopramida inj 3x1. Pd tgl 12 Nop 2014, pasien mengalami diare.
4. Pasien a.n Tn. B, usia 65 th, BB 60 kg, MRS ke RS Buana dgn keluhan
mual, perut terasa nyeri dan bengkak, sebah,lemas, nyeri sangat dan
bengkak pd pergelangan kaki. Pasien memiliki riwayat CH dgn melena
dan gout. Data klinik TD 130 / 90 mmHg, nadi 70 x/mtt, RR 20 x/mnt,
suhu 36oC, tophaceus (+) pd pergelangan kaki (+) dan ibu jari kaki
kanan, ascites (+). Data lab : leukosit 13.000 / mm3, Hb 6,5 g/dL,
trombosit 70.000 / mm3 , albumin 2,3 g/L, globulin 4,8 g/L, as.urat 8,2
mg/dL.Pasien didiagnosis CH + gout akut. Pasien mendapat terapi
colcichine 2 x 0,5 mg, methyl prednisolon inj.3 x 125 mg,Na.diklofenak
3 x 50 mg, Inf. NaCl 0,9% 10 tts/mnt, furosemida injeksi 1 x 1,
allopurinol 1 x 100 mg.
Bagaimana pharm care pada pasien di atas ?
STUDI KASUS RA
1. Pasien a.n Ny. SH usia 67 th, MRS tgl 11 September 2010 dgn keluhan
mual, muntah dan BAB warna hitam,panas selama tiga hari . Pasien
gemuk,sering alami kekakuan dan nyeri sendi terutama pagi hari. Riwayat
obat jamu pegal linu dan puyer 16. Data vital sign ( nadi : 90 x/mnt ; RR
22x/mnt;suhu 38ºC). Data lab, leukosit 12.000 / mm3,Hb.12,0 g/dL, K 2,5
mEq/L. Pasien didiagnosis obs. Febris + gastritis + melena. Dari foto
genue pasien mengalami oateoarthritis. Dokter yang merawat memberi
antasida sir 3x CII, omeprazole 20 mg 2x1, parasetamol 4x1, ceftriaxone inj
2x1, piroksikam 10 mg 2x1
2. Tn. Str umur 60 thn, datang ke poli reumatologi dgn keluhan nyeri berat dan
inflamasi pada lutut kiri hingga betis.Pasien sudah mendapat Na diklofenak
3x50 mg, ranitidin 150 mg 2x1, neurobion tab 3x1 saat kontrol 1 bulan yang
lalu. Data lab menunjukkan leukosit 5000 / mm3 ( 4000-10.000/mm3), LED
30 mm/jam ( 0 – 20 mm/jam), trombosit 60.000 (150.000-400.000/mm3).
Pasien terdiagnosis OA
3. Pasien a.n. Tn Spd umur 50 th, MRS dgn keluhan perut membesar ± 1
bln,oedema pada kaki, bicara nglantur, somnolence, nyeri pada tangan
yang digerakkan terasa sakit.Data klinik ,TD 130/100, suhu 36ºC, nadi
88x / mnt, data lab,leukosit 7500 / mm3, trombosit 90.000 / mm3,
albumin 2,5 ( 4-6 g/dL), globulin 4,5 g/dL ( 4-6 g/dL). Pasien
terdiagnosis sirosis hepatika dengan penyakit penyerta osteoarthritis.
Pasien punya riwayat hematemesis melena.Di bangsal, pasien
mendapat terapi furosemida inj 1-1-0, spironolakton 100 mg 1-1-0,
kanamycin kaps 4 x 2, laktulose sir 3 x CII, meloxicam 7,5 mg 2x1

More Related Content

Similar to Kuliah Drug Related Problems Pengantar Farmasi Klinis v01

Diagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arvDiagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arvAbdul Hakim
 
Soal intensif 34
Soal intensif 34Soal intensif 34
Soal intensif 34SarjonoNew
 
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE SofiaNofianti
 
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxPresentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxSofia Yanti Sari
 
Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf
Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdfForm Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf
Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdfAnonymouscdLyeXKB
 
Case report dr hilya jaehee
Case report dr hilya jaeheeCase report dr hilya jaehee
Case report dr hilya jaeheeHilya Hilya
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeNesha Mutiara
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptxssuser40ff1a
 
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsiPELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsiSofiaNofianti
 
Farkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptx
Farkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptxFarkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptx
Farkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptxNadyaRahmawatiPutri
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptxliasaint
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxAlexFabrigaz Apt
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxekoprastia
 

Similar to Kuliah Drug Related Problems Pengantar Farmasi Klinis v01 (20)

Studi k
Studi kStudi k
Studi k
 
kasus sulit.ppt
kasus sulit.pptkasus sulit.ppt
kasus sulit.ppt
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
Diagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arvDiagnosis kegagalan terapi arv
Diagnosis kegagalan terapi arv
 
Soal intensif 34
Soal intensif 34Soal intensif 34
Soal intensif 34
 
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
 
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxPresentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
 
Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf
Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdfForm Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf
Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf
 
Case report dr hilya jaehee
Case report dr hilya jaeheeCase report dr hilya jaehee
Case report dr hilya jaehee
 
kmb 2 bph DEBBY.pptx
kmb 2 bph DEBBY.pptxkmb 2 bph DEBBY.pptx
kmb 2 bph DEBBY.pptx
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
 
Hypertensi enchepalophaty
Hypertensi enchepalophatyHypertensi enchepalophaty
Hypertensi enchepalophaty
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsiPELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
PELAYANAN KEFARMASIAN epilepsi
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 
Farkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptx
Farkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptxFarkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptx
Farkot Terapan B_Kelompok 3_Studi Kasus Gangguan Koagulasi.pptx
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
 

Recently uploaded

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 

Kuliah Drug Related Problems Pengantar Farmasi Klinis v01

  • 1. DRUG RELATED PROBLEMS (MASALAH TERKAIT OBAT) APT. FARID ZULKARNAIN N.S,M.FARM
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu: • Mampu membuat laporan Pemantauan Terapi Obat (PTO) • Mengidentifikasi DRPs pada pasien
  • 3. PENGERTIAN • Drugs Related Problems (DRPs) adalah sebuah kejadian atau keadaan terkait terapi obat yang aktual dan potensial yang mengganggu hasil terapi yang diharapkan • PTO adalah proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat aman, efektif dan rasional bagi pasien
  • 4. CAKUPAN PTO • pemilihan obat, • dosis, • cara pemberian obat, • respon terapi, • reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) dan • rekomendasi perubahan atau alternatif pilihan
  • 5. SELEKSI PASIEN • Multipenyakit • Polifarmasi • Gangguan fungsi liver dan/atau ginjal • Pasien geriatric / pediatri • Pasien hamil dan menyusui • Pasien dengan perawatan intensif
  • 6. JENIS OBAT • Indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin) • Nefrotoksik (ct: gentamisin) • Hepatotoksik (ct: OAT) • Sitostatika (ct: metotreksat) • Antikoagulan (ct: warfarin, heparin) • Obat yang sering menimbulkan ROTD (ct: metoklopramid,AINS) • Kardiovaskular (ct: nitrogliserin)
  • 7. KOMPLEKSITAS REGIMEN • Polifarmasi • Variasi rute pemberian • Variasi aturan pakai • Cara pemberian khusus (ct: inhalasi)
  • 8. PENGUMPULAN DATA • Rekam medis • Resep • Wawancara pasien, keluarga, nakes lain
  • 9. IDENTIFIKASI MASALAH TERKAIT OBAT • Kemenkes • PCNE
  • 10. Berdasar pada kondisi alami, prevalensi dan insiden DRP dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian akan membantu dalam mendokumentasikan informasi tentang DRP Klasifikasi berdasar pada kejadian yang terjadi di lapangan berbeda dengan di system karena sebagian masalah berdasar penyebab Staf yang berpengalaman akan mengenali kesalahan pengobatan Berdasar PCNE (Pharmaceutical Care Network EuropeV08) pembagian DRP dibagi menjadi 3 domain untuk problem,9 domain untuk penyebab dan 5 domain untuk intervensi
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. CONTOH • Pasien mengalami bradikardi dan henti jantung derajat 2 hasil dari 0,5 mg sehari digoksin untuk CHF • DRP: keamanan • Sub kategori: dosis terlalu tinggi • Statemen: pasien mengalami toksisitas obta ditandai dengan bradikardi dan hetni jantung derajat 2, karena dosis digoksin terlalu tinggi
  • 17. • LG datang ke dokter karena anemia dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium. Hasilnya zat besi dan Hb rendah. Meskipun LG sudah complain terkait terapinya, Ketika farmasis bertanya ke padanya: dia mengatakan saya minum zat besi dan calcium setelah makan siang • DRP: efektivitas • Sub kategori: Drug-drug interaction • Pernyataan: pasien minum Fe secara oral bersamaan dengan kalsium. Hasilnya tidak ada peningkatan Fe dan Hb, karena interaksi Fe dan Ca menurunkan efektivitas Fe CONTOH
  • 18. • Wanita HY usia 49 tahun dia dating ke dokter karena osteoporosis. Nilai BMDT-score -2,8, jandi terakhir T-score -2,6. Ketika ditanya tentang pengobatannya. Dia minum Alndronat70 mg sehari pada pagi hari sebulan sekali • DRP: efektivitas • Sub kategori: dosis terlalu rendah, frekuensi tidakmencukupi • DRP: kepatuhan • Sub kategori: petunjuk tidak dipahami • Keterangan: BMD tidak meningkat karena pasien tidak patuh, sehingga minum obat tidak sesuai jadwal, terjadi penurunan dosis, penurunan efektivitas
  • 19. • Wanita usia 60 th, diabetes dan osteoporosis dan dislipidemia terapi: R/ Alendronat 70 mg pagi hari seminggu sekali Calcium carbonat 600 mg PO BID Kolecalsiferol 800 unit tablet, satu tablet PO OD Metformin 500 mg POTID Glibenklamid 10 mg PO BID sebelum makan • DRP: indikasi • Sub kategori: butuh tambahan terapi, kondisi tidak tertangani • Keterangan: pasien tidak mendapat terapi dislipidemia untuk menurunkan kolsterol, butuh tambhana terapi
  • 20. • Pria usia 32 tahun Riwayat penyakit asma dan nyerid ada. Datang ke klinik menebus obatVentolin inhaler 2 puff PO q4-6 hr prn; Symbicort turbuhaler *80/4,5 mcg) 2 inhalasi sehari 2 kali. Pasien mendapatkan Zantac 150 mg tablet BID, Gaviscone (keuatan ekstra) 2 tab PO QID prm n dan Maalox 1-2 tab PO setelah makan dan pada saat akan tidur prn untuk mengatasi nyeri dada yang dia rasakan • DRP: indikasi • Sub kategori: terapi obat tidak diperlukan, duplikasi terapi • Keterangan: pasien mendapatkan multiple obat untuk mengatasi nyeri, kondisinya cocok diterapi dengan 1 dari 3 obat yang diterimanya
  • 21. • Tn Art (63th) datang ke apotik dengan keluhan batuk pilek, biasanya minum OBH combi 3-4 sehari x 1 sendok makan,beliau minta juga akan membeli Tremenza untuk pileknya ( sudah sering menggunakan yang sebelumnya diresepkan oleh dokter). Keluhan yang dirasakan adalah jantung berdebar debar & gemetar setelah minumTremenza. Diketahui bahwa pasien menderita DM karena sering membeli Glibenclamid • Apakah terjadi DRP? • Bagaimana rencana intervensi anda KASUS APOTEK
  • 22. • Nn Ann seorang professional muda yang karirnya sedang naik daun datang untuk menebus R/ dan membeli obat yang biasa dia beli yaitu Dexametason untuk alergi gatal yang sering dideritanya dan Mylanta syrup untuk nyeri lambungnya. Pasien bercerita bahwa dia suka sekali makan mie ramen yang pedas kalau sudah stress menghadapi pekerjaannya. R/ Sanmag tab no XV S 1dd1 on R/ Zantac tab no XX S 2 dd 1 R/ Pehafral tab no X S 1dd1 Pro : Nn Ann ( 26 th) Apakah ada DRP? Bagaimana rencana intervensi anda? KASUS APOTEK
  • 23. 1. Pasien a.n Ny. S umur 67 th, BB 45 kg, TB 160 cm MRS tgl 11 Oktober 2010 dgn keluhan sesak, nyeri dada sebelah kiri, pusing, mual, muntah. Riwayat penyakit PJK-OMI dan hipertensi. Riwayat obat ISDN, simvastatin, aspilet, furosemida, bisoprolol.Dari anamnese dan data lab, pasien terdiagnosis PJK-OMI dan unstable angina. Data lab menunjukkan kadar kolesterol total 300 mg/dL, LDL 100 mg/dL, Hb 5 mg/dL, leukosit 6500 / mm3, asam urat 10,5 mg/dL, Cr 3,5 mg/dL, BUN 78 mg/dL. TD 160/95 mmHg, N 110 x/mnt, RR 24x/mnt. Pasien diterapi oksigen 3 l/jam, cedocard inj 0,5 mg/jam, lasix inj 1-1-0, plavix 1-0-0, aspilet 1-0-0, arixtra 1-0-0, allopurinol 3x100 mg STUDI KASUS GOUT
  • 24. 2. Pasien Tn. H datang ke poli rheumatologi dgn keluhan nyeri akut dan bengkak pada ibu jari kaki kanan selama 3 hari.Riwayat penyakit CKD dan hipertensi. Riwayat obat amlodipin, furosemida tab 1-0-0, ketosteril 3x2, neurodex 2x1. Dari anamnese dan data penunjang ( lab, X-ray) didiagnosis acute gout. Pasien mendapat piroksikam 20 mg 2x1, allopurinol 3x100 mg, sohobion 3x1. Data lab : leukosit 8500 / mm3, Hb 9,0 mg/dL, Cr 2,5 mg/dL, BUN 65 mg/dL, as urat 8,0 mg/dL. Data klinik :TD 150 / 90 mmHg
  • 25. 3. Pasien a.n Tn. JS, usia 41 thn, MRS di RS. Honoris tgl 3 Nopember 2014 dengan keluhan demam tinggi, muntah, kadang batuk, badan kanan lemas, badan kiri sakit semua, ibu jari kanan bengkak,merah dan nyeri. Riwayat penyakit pasien adalah hiperurisemia; riwayat obat allopurinol, simvastatin. Pasien didiagnosis gout arthritis,AKI, hiperurisemia. Data klinis : TD 120/80 mmHg, nadi 90x/mnt, RR 26 x/mnt, suhu 37oC; data lab : leukosit 24,6 / mm3, asam urat 10,2 mg/dL, Hb 15,7 g/dL, Cr 4,3, BUN 86 g/dL. Pasien mendapat terapi colchisin tab 4x1, deksamethason inj 3 x 2 amp, parasetamol 4 x 1, metoklopramida inj 3x1. Pd tgl 12 Nop 2014, pasien mengalami diare.
  • 26. 4. Pasien a.n Tn. B, usia 65 th, BB 60 kg, MRS ke RS Buana dgn keluhan mual, perut terasa nyeri dan bengkak, sebah,lemas, nyeri sangat dan bengkak pd pergelangan kaki. Pasien memiliki riwayat CH dgn melena dan gout. Data klinik TD 130 / 90 mmHg, nadi 70 x/mtt, RR 20 x/mnt, suhu 36oC, tophaceus (+) pd pergelangan kaki (+) dan ibu jari kaki kanan, ascites (+). Data lab : leukosit 13.000 / mm3, Hb 6,5 g/dL, trombosit 70.000 / mm3 , albumin 2,3 g/L, globulin 4,8 g/L, as.urat 8,2 mg/dL.Pasien didiagnosis CH + gout akut. Pasien mendapat terapi colcichine 2 x 0,5 mg, methyl prednisolon inj.3 x 125 mg,Na.diklofenak 3 x 50 mg, Inf. NaCl 0,9% 10 tts/mnt, furosemida injeksi 1 x 1, allopurinol 1 x 100 mg. Bagaimana pharm care pada pasien di atas ?
  • 27. STUDI KASUS RA 1. Pasien a.n Ny. SH usia 67 th, MRS tgl 11 September 2010 dgn keluhan mual, muntah dan BAB warna hitam,panas selama tiga hari . Pasien gemuk,sering alami kekakuan dan nyeri sendi terutama pagi hari. Riwayat obat jamu pegal linu dan puyer 16. Data vital sign ( nadi : 90 x/mnt ; RR 22x/mnt;suhu 38ºC). Data lab, leukosit 12.000 / mm3,Hb.12,0 g/dL, K 2,5 mEq/L. Pasien didiagnosis obs. Febris + gastritis + melena. Dari foto genue pasien mengalami oateoarthritis. Dokter yang merawat memberi antasida sir 3x CII, omeprazole 20 mg 2x1, parasetamol 4x1, ceftriaxone inj 2x1, piroksikam 10 mg 2x1
  • 28. 2. Tn. Str umur 60 thn, datang ke poli reumatologi dgn keluhan nyeri berat dan inflamasi pada lutut kiri hingga betis.Pasien sudah mendapat Na diklofenak 3x50 mg, ranitidin 150 mg 2x1, neurobion tab 3x1 saat kontrol 1 bulan yang lalu. Data lab menunjukkan leukosit 5000 / mm3 ( 4000-10.000/mm3), LED 30 mm/jam ( 0 – 20 mm/jam), trombosit 60.000 (150.000-400.000/mm3). Pasien terdiagnosis OA
  • 29. 3. Pasien a.n. Tn Spd umur 50 th, MRS dgn keluhan perut membesar ± 1 bln,oedema pada kaki, bicara nglantur, somnolence, nyeri pada tangan yang digerakkan terasa sakit.Data klinik ,TD 130/100, suhu 36ºC, nadi 88x / mnt, data lab,leukosit 7500 / mm3, trombosit 90.000 / mm3, albumin 2,5 ( 4-6 g/dL), globulin 4,5 g/dL ( 4-6 g/dL). Pasien terdiagnosis sirosis hepatika dengan penyakit penyerta osteoarthritis. Pasien punya riwayat hematemesis melena.Di bangsal, pasien mendapat terapi furosemida inj 1-1-0, spironolakton 100 mg 1-1-0, kanamycin kaps 4 x 2, laktulose sir 3 x CII, meloxicam 7,5 mg 2x1