Berdasarkan studi kasus di atas, terdapat beberapa masalah terkait obat yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1. Keamanan obat, khususnya pada pasien dengan fungsi ginjal dan hati yang terganggu. Perlu penyesuaian dosis obat.
2. Efektivitas obat, seperti interaksi obat pada pasien polifarmasi.
3. Kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat, seperti aturan minum dan diet.
4. Edu
3. PENGERTIAN
• Drugs Related Problems (DRPs) adalah
sebuah kejadian atau keadaan terkait terapi
obat yang aktual dan potensial yang
mengganggu hasil terapi yang diharapkan
• PTO adalah proses yang mencakup
kegiatan untuk memastikan terapi obat
aman, efektif dan rasional bagi pasien
4. CAKUPAN PTO
• pemilihan obat,
• dosis,
• cara pemberian obat,
• respon terapi,
• reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) dan
• rekomendasi perubahan atau alternatif pilihan
5. SELEKSI PASIEN
• Multipenyakit
• Polifarmasi
• Gangguan fungsi liver dan/atau ginjal
• Pasien geriatric / pediatri
• Pasien hamil dan menyusui
• Pasien dengan perawatan intensif
10. Berdasar pada kondisi alami,
prevalensi dan insiden DRP
dalam melaksanakan pelayanan
kefarmasian akan membantu
dalam mendokumentasikan
informasi tentang DRP
Klasifikasi berdasar pada
kejadian yang terjadi di
lapangan berbeda dengan di
system karena sebagian masalah
berdasar penyebab
Staf yang berpengalaman akan
mengenali kesalahan pengobatan
Berdasar PCNE (Pharmaceutical
Care Network EuropeV08)
pembagian DRP dibagi menjadi
3 domain untuk problem,9
domain untuk penyebab dan 5
domain untuk intervensi
11.
12.
13.
14.
15.
16. CONTOH
• Pasien mengalami bradikardi dan henti jantung derajat 2 hasil dari 0,5 mg
sehari digoksin untuk CHF
• DRP: keamanan
• Sub kategori: dosis terlalu tinggi
• Statemen: pasien mengalami toksisitas obta ditandai dengan bradikardi dan
hetni jantung derajat 2, karena dosis digoksin terlalu tinggi
17. • LG datang ke dokter karena anemia dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium.
Hasilnya zat besi dan Hb rendah. Meskipun LG sudah complain terkait terapinya,
Ketika farmasis bertanya ke padanya: dia mengatakan saya minum zat besi dan
calcium setelah makan siang
• DRP: efektivitas
• Sub kategori: Drug-drug interaction
• Pernyataan: pasien minum Fe secara oral bersamaan dengan kalsium. Hasilnya tidak
ada peningkatan Fe dan Hb, karena interaksi Fe dan Ca menurunkan efektivitas Fe
CONTOH
18. • Wanita HY usia 49 tahun dia dating ke dokter karena osteoporosis. Nilai
BMDT-score -2,8, jandi terakhir T-score -2,6. Ketika ditanya tentang
pengobatannya. Dia minum Alndronat70 mg sehari pada pagi hari sebulan
sekali
• DRP: efektivitas
• Sub kategori: dosis terlalu rendah, frekuensi tidakmencukupi
• DRP: kepatuhan
• Sub kategori: petunjuk tidak dipahami
• Keterangan: BMD tidak meningkat karena pasien tidak patuh, sehingga
minum obat tidak sesuai jadwal, terjadi penurunan dosis, penurunan
efektivitas
19. • Wanita usia 60 th, diabetes dan osteoporosis dan dislipidemia terapi:
R/ Alendronat 70 mg pagi hari seminggu sekali
Calcium carbonat 600 mg PO BID
Kolecalsiferol 800 unit tablet, satu tablet PO OD
Metformin 500 mg POTID
Glibenklamid 10 mg PO BID sebelum makan
• DRP: indikasi
• Sub kategori: butuh tambahan terapi, kondisi tidak tertangani
• Keterangan: pasien tidak mendapat terapi dislipidemia untuk menurunkan
kolsterol, butuh tambhana terapi
20. • Pria usia 32 tahun Riwayat penyakit asma dan nyerid ada. Datang ke klinik
menebus obatVentolin inhaler 2 puff PO q4-6 hr prn; Symbicort
turbuhaler *80/4,5 mcg) 2 inhalasi sehari 2 kali. Pasien mendapatkan
Zantac 150 mg tablet BID, Gaviscone (keuatan ekstra) 2 tab PO QID prm
n dan Maalox 1-2 tab PO setelah makan dan pada saat akan tidur prn
untuk mengatasi nyeri dada yang dia rasakan
• DRP: indikasi
• Sub kategori: terapi obat tidak diperlukan, duplikasi terapi
• Keterangan: pasien mendapatkan multiple obat untuk mengatasi nyeri,
kondisinya cocok diterapi dengan 1 dari 3 obat yang diterimanya
21. • Tn Art (63th) datang ke apotik dengan keluhan batuk pilek, biasanya minum
OBH combi 3-4 sehari x 1 sendok makan,beliau minta juga akan membeli
Tremenza untuk pileknya ( sudah sering menggunakan yang sebelumnya
diresepkan oleh dokter). Keluhan yang dirasakan adalah jantung berdebar
debar & gemetar setelah minumTremenza. Diketahui bahwa pasien menderita
DM karena sering membeli Glibenclamid
• Apakah terjadi DRP?
• Bagaimana rencana intervensi anda
KASUS APOTEK
22. • Nn Ann seorang professional muda yang
karirnya sedang naik daun datang untuk
menebus R/ dan membeli obat yang biasa dia
beli yaitu Dexametason untuk alergi gatal
yang sering dideritanya dan Mylanta syrup
untuk nyeri lambungnya. Pasien bercerita
bahwa dia suka sekali makan mie ramen yang
pedas kalau sudah stress menghadapi
pekerjaannya.
R/ Sanmag tab no XV
S 1dd1 on
R/ Zantac tab no XX
S 2 dd 1
R/ Pehafral tab no X
S 1dd1
Pro : Nn Ann ( 26 th)
Apakah ada DRP?
Bagaimana rencana intervensi anda?
KASUS APOTEK
23. 1. Pasien a.n Ny. S umur 67 th, BB 45 kg, TB 160 cm MRS tgl 11 Oktober 2010 dgn
keluhan sesak, nyeri dada sebelah kiri, pusing, mual, muntah. Riwayat penyakit PJK-OMI
dan hipertensi. Riwayat obat ISDN, simvastatin, aspilet, furosemida, bisoprolol.Dari
anamnese dan data lab, pasien terdiagnosis PJK-OMI dan unstable angina. Data lab
menunjukkan kadar kolesterol total 300 mg/dL, LDL 100 mg/dL, Hb 5 mg/dL, leukosit
6500 / mm3, asam urat 10,5 mg/dL, Cr 3,5 mg/dL, BUN 78 mg/dL. TD 160/95 mmHg,
N 110 x/mnt, RR 24x/mnt. Pasien diterapi oksigen 3 l/jam, cedocard inj 0,5 mg/jam,
lasix inj 1-1-0, plavix 1-0-0, aspilet 1-0-0, arixtra 1-0-0, allopurinol 3x100 mg
STUDI KASUS GOUT
24. 2. Pasien Tn. H datang ke poli rheumatologi dgn keluhan nyeri
akut dan bengkak pada ibu jari kaki kanan selama 3 hari.Riwayat
penyakit CKD dan hipertensi. Riwayat obat amlodipin,
furosemida tab 1-0-0, ketosteril 3x2, neurodex 2x1. Dari
anamnese dan data penunjang ( lab, X-ray) didiagnosis acute
gout. Pasien mendapat piroksikam 20 mg 2x1, allopurinol 3x100
mg, sohobion 3x1. Data lab : leukosit 8500 / mm3, Hb 9,0 mg/dL,
Cr 2,5 mg/dL, BUN 65 mg/dL, as urat 8,0 mg/dL. Data klinik :TD
150 / 90 mmHg
25. 3. Pasien a.n Tn. JS, usia 41 thn, MRS di RS. Honoris tgl 3 Nopember
2014 dengan keluhan demam tinggi, muntah, kadang batuk, badan
kanan lemas, badan kiri sakit semua, ibu jari kanan bengkak,merah dan
nyeri. Riwayat penyakit pasien adalah hiperurisemia; riwayat obat
allopurinol, simvastatin. Pasien didiagnosis gout arthritis,AKI,
hiperurisemia. Data klinis : TD 120/80 mmHg, nadi 90x/mnt, RR 26
x/mnt, suhu 37oC; data lab : leukosit 24,6 / mm3, asam urat 10,2 mg/dL,
Hb 15,7 g/dL, Cr 4,3, BUN 86 g/dL. Pasien mendapat terapi colchisin
tab 4x1, deksamethason inj 3 x 2 amp, parasetamol 4 x 1,
metoklopramida inj 3x1. Pd tgl 12 Nop 2014, pasien mengalami diare.
26. 4. Pasien a.n Tn. B, usia 65 th, BB 60 kg, MRS ke RS Buana dgn keluhan
mual, perut terasa nyeri dan bengkak, sebah,lemas, nyeri sangat dan
bengkak pd pergelangan kaki. Pasien memiliki riwayat CH dgn melena
dan gout. Data klinik TD 130 / 90 mmHg, nadi 70 x/mtt, RR 20 x/mnt,
suhu 36oC, tophaceus (+) pd pergelangan kaki (+) dan ibu jari kaki
kanan, ascites (+). Data lab : leukosit 13.000 / mm3, Hb 6,5 g/dL,
trombosit 70.000 / mm3 , albumin 2,3 g/L, globulin 4,8 g/L, as.urat 8,2
mg/dL.Pasien didiagnosis CH + gout akut. Pasien mendapat terapi
colcichine 2 x 0,5 mg, methyl prednisolon inj.3 x 125 mg,Na.diklofenak
3 x 50 mg, Inf. NaCl 0,9% 10 tts/mnt, furosemida injeksi 1 x 1,
allopurinol 1 x 100 mg.
Bagaimana pharm care pada pasien di atas ?
27. STUDI KASUS RA
1. Pasien a.n Ny. SH usia 67 th, MRS tgl 11 September 2010 dgn keluhan
mual, muntah dan BAB warna hitam,panas selama tiga hari . Pasien
gemuk,sering alami kekakuan dan nyeri sendi terutama pagi hari. Riwayat
obat jamu pegal linu dan puyer 16. Data vital sign ( nadi : 90 x/mnt ; RR
22x/mnt;suhu 38ºC). Data lab, leukosit 12.000 / mm3,Hb.12,0 g/dL, K 2,5
mEq/L. Pasien didiagnosis obs. Febris + gastritis + melena. Dari foto
genue pasien mengalami oateoarthritis. Dokter yang merawat memberi
antasida sir 3x CII, omeprazole 20 mg 2x1, parasetamol 4x1, ceftriaxone inj
2x1, piroksikam 10 mg 2x1
28. 2. Tn. Str umur 60 thn, datang ke poli reumatologi dgn keluhan nyeri berat dan
inflamasi pada lutut kiri hingga betis.Pasien sudah mendapat Na diklofenak
3x50 mg, ranitidin 150 mg 2x1, neurobion tab 3x1 saat kontrol 1 bulan yang
lalu. Data lab menunjukkan leukosit 5000 / mm3 ( 4000-10.000/mm3), LED
30 mm/jam ( 0 – 20 mm/jam), trombosit 60.000 (150.000-400.000/mm3).
Pasien terdiagnosis OA
29. 3. Pasien a.n. Tn Spd umur 50 th, MRS dgn keluhan perut membesar ± 1
bln,oedema pada kaki, bicara nglantur, somnolence, nyeri pada tangan
yang digerakkan terasa sakit.Data klinik ,TD 130/100, suhu 36ºC, nadi
88x / mnt, data lab,leukosit 7500 / mm3, trombosit 90.000 / mm3,
albumin 2,5 ( 4-6 g/dL), globulin 4,5 g/dL ( 4-6 g/dL). Pasien
terdiagnosis sirosis hepatika dengan penyakit penyerta osteoarthritis.
Pasien punya riwayat hematemesis melena.Di bangsal, pasien
mendapat terapi furosemida inj 1-1-0, spironolakton 100 mg 1-1-0,
kanamycin kaps 4 x 2, laktulose sir 3 x CII, meloxicam 7,5 mg 2x1