SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
FORM KERJA IPE
Nama Pasien Bapak Wido TB
170 cm
BB
50 kg
L *
No.RM:-
Alamat:
- No.telp: -
Riwayat Pribadi/Keluarga Diabetes Melitus Tipe 2 dan TB Paru
Status*: Kawin Ruang/Kelas
UGD
TTL/Umur
65 tahun
Tgl.MRS
11 Juli 2020
Tgl.KRS
11 juli 2020
Riwayat Penyakit saat MRS
Lemas
Pusing
Dx: Hiperglikemia e.c Rifampisin pada TB
Paru Kasus Baru + DM Tipe 2
DD:
1. Hiperglikemia e.c Rifampisin pada TB
Paru Kasus Baru + DM Tipe 2
2. Hipoglikemia pada TB Paru Kasus Baru
+ DM Tipe 2
3. Anemia pada TB Paru Kasus Baru + DM
Tipe 2
Dokter:
dr.Widya
Perawat:
Ns. Candra
Ns. Gabriella
Ns. Ella
Keterangan.: * lingkari yg dipilih; U= Umum; A= Askes; J= Jamkesmas; K= Kredit (Perusahaan/ Asuransi lain)
; Dx= Diagnosis; DD= Diferensial Diagnosis; No.RM=No.Rekam Medis; TTL= Tempat Tanggal Lahir; MRS=
Masuk Rumah Sakit; KRS= Keluar Rumah Sakit
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Pasien mengatakan memiliki riwayat diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu
Sedang hamil:- minggu Sedang menyusui, anak umur : -
Riwayat Alergi
- Makanan: tidak ada
- Obat: tidak ada
- Lain-lain: tidak ada
Riwayat Penggunaan Obat Resep Dokter (minimal selama 6 bulan terakhir)
Obat Dosis Indikasi Hasil/Keterangan
Glibenclamide
Metformin
5 mg
500 mg
Diabetes mellitus
Diabetes mellitus
Gula darah tidak terkontrol
Riwayat Penggunaan Obat OTC (minimal selama 6 bulan terakhir)
Obat OTC Dosis Indikasi Hasil/Keterangan
- - - -
Riwayat Penggunaan Supplemen/Herbal/Jamu (minimal selama 6 bulan terakhir)
Suplemen/Herbal/Jamu Dosis Indikasi Hasil/Keterangan
- - - -
Life Style:
- Merokok (tidak merokok)
- Alkohol (tidak mengkonsumsi
alcohol)
- Lain-lain:
Apoteker:
apt. Amri Arminto, S.Farm
apt. Irena Sola Gracia, S.Farm
apt. Selviana Sanur, S.Farm
apt. Maria Sances Lobya, S.Farm
PEMANTAUAN PASIEN HARIAN Nama Pasien No RM
-
Tanda-tanda Vital
Tanggal
TTV
11-07-2020
Tek.Darah 130/80 mmHg
Nadi 96x/menit
Respirasi 24x/menit
Suhu 36,2o
C
SpO2 95%
Laboratorium
Tanggal
Hasil Lab 11-07-2020
GDS 312 mg/dL
Hb 12 g/dL
Eritrosit 4,5 x 106
/mL
Leukosit 11,7 x 103
/mL
Netrofil 1,4 x 103
/mL
Limfosit 4 x 103
/mL
Trombosit 265 x 103
/mL
Terapi
Tanggal
Terapi
11/06/20 11/07/20 12/07/20 11/08/20 11/09/20 11/10/20 11/11/20
Glibenclamide
1x5mg sehari
✓
Ditambah
1,25 mg
- - - - -
Metformin 3x500 mg
sehari
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
OAT FDC HRZE 3 tab
sehari
✓ ✓ ✓ ✓ - - -
OAT FDC HR
diminum 3 kali
seminggu 3 tab
- - - - ✓ ✓ ✓
Parasetamol
3x500mg sehari (Jika
perlu)
✓ - - - - - -
Glimepiride 1x sehari 2
mg
- - ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Glibenclamide
1x5mg sehari
✓
Ditambah
1,25 mg
- - - - -
Metformin 3x500 mg
sehari
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
OAT FDC HRZE 3 tab
sehari
✓ ✓ ✓ ✓ - - -
OAT FDC HR
diminum 3 kali
seminggu 3 tab
- - - - ✓ ✓ ✓
Parasetamol
3x500mg sehari (Jika
perlu)
✓ - - - - - -
Glimepiride 1x sehari 2
mg
- - ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Glibenclamide
1x5mg sehari
✓
Ditambah
1,25 mg
- - - - -
Metformin 3x500 mg
sehari
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
OAT FDC HRZE 3 tab
sehari
✓ ✓ ✓ ✓ - - -
OAT FDC HR
diminum 3 kali
seminggu 3 tab
- - - - ✓ ✓ ✓
Parasetamol
3x500mg sehari (Jika
perlu)
✓ - - - - - -
Glimepiride 1x sehari 2
mg
- - ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
LEMBAR CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Tanggal Profesi
Hasil Pemeriksaan, Analisa, Rencana, Penatalaksanaan Pasien
(Ditulis dengan format SOAP)
Instruksi tenaga kesehatan Paraf
11/07/20 Perawat
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi tertahan
Subjektif (S):
Pasien mengatakan batuk berdahak dan batuk berdarah sudah berkurang dari pada 1 bulan yang lalu
Objektif (O):
TD = 130/80 mmHg, RR = 24 x/menit, S = 36,2 oC, HR: 96x/menit, SpO2 = 95%, TB = 170 cm,
BB = 50 Kg, IMT = 17,3 (Berat Badan Kurang)
Assesment (A):
Ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
Plan (P):
Rencana tindakan dilanjutkan:
- Kaji frekuensi pernafasan
- Manajemen jalan napas
- Posisi semi fowler
- Latihan napas dalam dan batuk efektif
- Kolaborasi terapi
2. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan faktor resiko manajemen
diabetes yang tidak tepat
Subjektif (S):
Pasien mengatakan badan lemas dalam 3 jam terakhir semakin memberat, pusing, sering kencing
di malam hari, sering haus dan sering lapar.
- Monitor pernafasan
- lapor hasil observasi kepada dokter
penanggungjawab (DPJP)
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat
- Monitor kadar gula darah
- Edukasi kepada pasien dan keluarga
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi
- Cek gula darah 3-4 jam setelah pemberian
terapi obat
Ns. Candra
Ns. Ella
Objektif (O):
GDS = 312 mg/dL, akral hangat, tidak ada keringat dingin.
Assesment (A):
Resiko ketidakstabilan kadar gula darah belum teratasi
Plan (P):
Rencana tindakan dilanjutkan
- Monitor GDS
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
- Edukasi penanganan hipergikemi
- Kolaborasi dengan dokter
3. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik
Subjektif (S):
Pasien mengatakan sekarang mudah capek karna aktivitas sehari-hari bekerja di sawah
Objektif (O):
Pasien terlihat letih, lemas, dan lesu, aktifitas fisik dibantu oleh anaknya
Assesment (A):
Keletihan belum teratasi
Plan (P):
Rencana tindakan dilanjutkan
- Kaji faktor resiko keletihan
- Monitor aktivitas fisik
- Kolaborasi dengan dokter
- Monitor aktifitas fisik
- Edukasi pada pasien dan keluarga
Kolaborasi dengan dokter mengenai
pemberian suplemen dan gizi pasien
Ns. Gabriella
11/07/20 Dokter Subyektif:
- Lemas dan pusing sejak 3 jam SMRS
- Ganti glibenclamide dengan glimepiride 2
mg s.1.d.d tab1 a.c
dr. Widya
- Batuk-batuk e.c TBC 1 bulan sebelumnya sudah perlahan membaik
- Riwayat DM tipe 2 sejak 1 tahun yang lalu, dan TB Paru kasus baru sejak 1 bulan yang
lalu
- Rutin minum obat OAT FDC dan OHO (Metformin 500 mg 3dd p.c, glibenclamide 5 mg
1dd p.c)
Obyektif:
- TD: 130/80 mmHg
- Nadi: 96x/menit
- Frek. Napas: 24x/menit
- Suhu: 36,2o
C
- GDS: 312 mg/Dl
- SpO2: 95%
- TB: 170 cm
- BB: 50 kg
- IMTl 17,3 (Underweight)
- Hb: 12 g/dL (normal)
- Eritrosit: 4,5 x 106
/mL (normal)
- Leukosit: 11,7 x 103
/µL (normal)
- Netrofil: 45% atau 1,4 x 103
/µL (normal)
- Limfosit: 40% atau 4 x 103
/µL (normal)
- Trombosit: 265 x 103
/L (normal)
- Sputum BTA: (+/+/-)
Assement:
- Hiperglikemia e.c Rifampisin pada TB Paru Kasus Baru + DM Tipe 2
Plan:
- Menurunkan GDS <200 mg/dL serta keluhan lemas dan pusing hilang
- Periksa gula darah sewaktu tiap 1 jam
- Lapor 2 jam lagi GDS pasien dan gejala
yang dikeluhkan
- Periksan tanda vital tiap 30 menit
11/07/20 Apoteker
Subjektif :
- Pasien batuk terus menerus dan kadang disertai dahak sudah selama 21 minggu
- Pasien merasa lemas dan pusing
- Riwayat penyakit : Pasien menderita Diabetes Mellitus sejak 1 tahun yang lalu
- Riwayat pribadi (relevan):
Pasien tinggal bersama istri dan dua anaknya sudah bekerja, rumah agak lembab dan
kurang pencahayaan. Asupan makan pasien 3 kali sehari dengan gizi cukup dan terkontrol
karena pasien sadar bahwa dirinya menderita diabetes mellitus. Pasien tidak merokok,
tidak minum alkohol, dan tidak mengkonsumsi narkoba. Pasien tidak mempunyai riwayat
alergi obat.
- Pasien disarankan untuk memeriksa
glukosa darah setelah 2 minggu
- Pasien disarankan untuk patuh dalam
meminum OAT
- Monitoring efek samping obat
- Pasien disarankan untuk pemeriksaan
Hba1c 3 bulan sekali
- Urin yang dikeluarkan pasien nanti akan
berwarna merah dikarenakan efek samping
dari rifampisin (OAT)
- Monitoring tekanan darah
- Monitoring efek samping hipoglikemia
apt. Sances
apt. Irena
apt. Selvi
apt. Amri
- Riwayat pengobatan : Pasien mengkonsumsi Glibenclamide tab 5 mg 1 kali sehari setelah
sarapan, Metformin tab 500 mg 3 kali sehari saat makan
Objektif :
● Diagnosis : Diabetes mellitus tipe 2 dan Tuberkulosis paru kasus baru
● Data laboratorium dan tanda vital :
- TD = 130/80 mmHg
- RR = 24 x/menit
- Suhu = 36,2oC
- GDS = 312 mg/dL
- SpO2 = 95%
- TB = 170 cm
- BB = 50 Kg
- IMT = 17,3 (Berat Badan Kurang)
- Hb: 12 g/dL (normal)
- Eritrosit: 4,5 x 106
/mL (normal)
- Leukosit: 11,7 x 103
/µL (normal)
- Netrofil: 45% atau 1,4 x 103
/µL (normal)
- Limfosit: 40% atau 4 x 103
/µL (normal)
- Trombosit: 265 x 103
/L (normal)
Assessment :
Pasien menderita diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu, saat ini rutin meminum obat diabetes
(Glibenclamide 5 mg 1x sehari setelah makan dan metformin 500 mg 3x sehari saat makan) dan GDS
pasien 312 mg/dL saat datang ke rumah sakit karena merasa lemas dan pusing. Pasien juga
mengkonsumsi OAT FDC selama 1 bulan, pasien merasa lemas dan pusing karena gula darah naik.
Gula darah pasien naik dikarenakan ada interaksi antara glibenclamide dan rifampicin dari OAT FDC
yang dikonsumsi. Rifampisin menurunkan kadar glibenklamid dengan mempengaruhi metabolisme
enzim hati CYP2C9/10. Penginduksi CYP2C9 yang kuat dapat meningkatkan metabolisme
glibenclamide sehingga dapat menurunkan kadar glibenclamide (Medscape, 2020).
● Glibenclamide tab 5 mg 1x sehari setelah makan, merupakan obat yang diindikasikan untuk
diabetes melitus. Dosis maksimal 20 mg, dosis yang diberikan sudah sesuai, Tetapi ada
interaksi antara glibenclamide dan rifampisin (OAT FDC) sehingga perlu diganti.
● Metformin tab 500 mg 3x sehari, merupakan obat yang diindikasikan untuk diabetes
melitus. Dalam terapi yang diterima pasien sudah tepat dalam pemakaian obat metformin,
dan terapi ini dapat dilanjutkan dengan dosis 500 mg 3x sehari. Dosis maksimal sehari 500-
3000 mg (PERKENI, 2015).
● OAT FDC
Terapi OAT FDC ini untuk mengatasi Tuberkulosis paru pasien, terapi ini sudah tepat, tetapi
perlu dimonitoring karena ada penggunaan obat diabetes melitus golongan sulfonilurea.
Plan :
- Farmakologi
● Terapi diabetes mellitus, glibenclamide diganti dengan obat glimepiride 1x sehari 2 mg
sebelum makan pada siang hari.. Mekanisme glimepiride: efek awal untuk meningkatkan
sekresi insulin dari sel beta; juga dapat menurunkan tingkat produksi glukosa hepatik dan
meningkatkan sensitivitas reseptor insulin (Medscape, 2020).
● Obat metformin tetap dilanjutkan, 500 mg 3 kali sehari saat makan. Mekanisme
metformin: Mengurangi produksi glukosa hati; mengurangi penyerapan glukosa GI;
meningkatkan sensitivitas insulin sel target (Medscape, 2020).
● OAT FDC tetap dilanjutkan:
- (2HRZE/4(HR)3 (150 mg, 75 mg, 400 mg, 275 mg)/(150 mg,150 mg))
- Obat FDC (Fix Dose Combination) diminum selama 6 bulan :
➢ Tahap intensif setiap hari RHZE, selama 56 hari: 3 tablet 4FDC
➢ Tahap lanjutan 3 kali seminggu RH, selama 16 minggu: 3 tablet 2FDC
Diminum 1-2 jam sebelum makan (kecuali gangguan GI bisa segera sesudah
makan)
- Monitoring
● Monitoring kepatuhan pasien meminum obat
● Monitoring glukosa darah
● Monitoring tekanan darah
● Monitoring efek samping glimepiride seperti hipoglikemia
● Monitoring efek samping isoniazid seperti neuropati perifer
Outcome terapi tuberculosis:
● Identifikasi cepat kasus TB paru
● Inisiasi pengobatan anti-TB khusus
● Memberantas infeksi M. tuberculosis
● Pencapaian keadaan tidak menular pada pasien, sehingga mengakhiri isolasi
● Mencegah perkembangan resistensi
● Kepatuhan terhadap regimen pengobatan oleh pasien
● Sembuhkan pasien secepat mungkin (umumnya perawatan minimal 6 bulan) (Dipiro, 2017).
Outcome terapi diabetes mellitus:
● Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan
mengurangi risiko komplikasi akut.
● Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati
dan makroangiopati.
● Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM (Perkeni, 2015).
- Nonfamakologi
DM
● Dilakukan modifikasi gaya hidup sehat dan pemeriksaan HBA1C setiap 3 bulan
● Dilakukan diet dan olahraga, olahraga dapat dilakukan 30-45 menit selama 3-5 kali/minggu
● Dilakukan pengaturan makanan yang cenderung karbohidrat sedang seperti nasi merah
(Engkartin ,2010).
TBC
● Konseling kepada pasien untuk melakukan kontrol rutin jika ada keluhan dan mengambil
obat di Puskesmas jika obatnya habis
● Konseling kepada pasien untuk memeriksakan kembali dahaknya setelah dua bulan dan
enam bulan pengobatan
● Konseling kepada pasien untuk makan makanan yang bergizi berupa tinggi kalori dan tinggi
protein
● Konseling kepada pasien untuk mengalihkan stress psikososial dengan hal-hal bersifat
positif (Zettira, 2017).

More Related Content

Similar to Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf

MHR 1_Amaryl.pptx
MHR 1_Amaryl.pptxMHR 1_Amaryl.pptx
MHR 1_Amaryl.pptxElhaceShop1
 
ppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptxppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptxssuser75a738
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonRafi Mahandaru
 
sop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdfsop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdfAhmatHabi
 
study kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxstudy kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxRAHMIWARDHANI1
 
Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2Sisca Yoliza
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxSriRiaranti
 
Lapjag igd senin 17 juni 19
Lapjag igd senin 17 juni 19Lapjag igd senin 17 juni 19
Lapjag igd senin 17 juni 19GetaOktaPrayogi1
 
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxPPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxchindikia
 
Gangguan endokrin.pptx
Gangguan endokrin.pptxGangguan endokrin.pptx
Gangguan endokrin.pptxYANIMULYANI18
 
493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdf
493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdf493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdf
493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdfrsq9rq4hg8
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeNesha Mutiara
 
Meditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme KarbohidratMeditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme Karbohidratfitriani Intans
 
Clinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptx
Clinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptxClinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptx
Clinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptxssuser1f4118
 

Similar to Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf (20)

MHR 1_Amaryl.pptx
MHR 1_Amaryl.pptxMHR 1_Amaryl.pptx
MHR 1_Amaryl.pptx
 
CASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIACASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIA
 
ppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptxppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptx
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
kasus sulit.ppt
kasus sulit.pptkasus sulit.ppt
kasus sulit.ppt
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 
sop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdfsop-pelayanan-kusta.pdf
sop-pelayanan-kusta.pdf
 
study kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxstudy kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptx
 
Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2Rancangan Formularium 2
Rancangan Formularium 2
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptx
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Lapjag igd senin 17 juni 19
Lapjag igd senin 17 juni 19Lapjag igd senin 17 juni 19
Lapjag igd senin 17 juni 19
 
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptxPPK 1 DM icp jabar juara.pptx
PPK 1 DM icp jabar juara.pptx
 
Gangguan endokrin.pptx
Gangguan endokrin.pptxGangguan endokrin.pptx
Gangguan endokrin.pptx
 
493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdf
493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdf493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdf
493286765-Studi-Kasus-Hiperlipidemia.pdf
 
DIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.pptDIABETES-MELLITUS.ppt
DIABETES-MELLITUS.ppt
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Meditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme KarbohidratMeditamaya Metabolisme Karbohidrat
Meditamaya Metabolisme Karbohidrat
 
Clinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptx
Clinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptxClinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptx
Clinical Case Sharing Initiation with Co-Formulation Insulin FIX.pptx
 

Recently uploaded

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 

Recently uploaded (20)

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 

Form Kerja IPE mahasiswa YANG SUDAH DI ISI.pdf

  • 1. FORM KERJA IPE Nama Pasien Bapak Wido TB 170 cm BB 50 kg L * No.RM:- Alamat: - No.telp: - Riwayat Pribadi/Keluarga Diabetes Melitus Tipe 2 dan TB Paru Status*: Kawin Ruang/Kelas UGD TTL/Umur 65 tahun Tgl.MRS 11 Juli 2020 Tgl.KRS 11 juli 2020 Riwayat Penyakit saat MRS Lemas Pusing Dx: Hiperglikemia e.c Rifampisin pada TB Paru Kasus Baru + DM Tipe 2 DD: 1. Hiperglikemia e.c Rifampisin pada TB Paru Kasus Baru + DM Tipe 2 2. Hipoglikemia pada TB Paru Kasus Baru + DM Tipe 2 3. Anemia pada TB Paru Kasus Baru + DM Tipe 2 Dokter: dr.Widya Perawat: Ns. Candra Ns. Gabriella Ns. Ella Keterangan.: * lingkari yg dipilih; U= Umum; A= Askes; J= Jamkesmas; K= Kredit (Perusahaan/ Asuransi lain) ; Dx= Diagnosis; DD= Diferensial Diagnosis; No.RM=No.Rekam Medis; TTL= Tempat Tanggal Lahir; MRS= Masuk Rumah Sakit; KRS= Keluar Rumah Sakit Riwayat Penyakit Terdahulu: Pasien mengatakan memiliki riwayat diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu Sedang hamil:- minggu Sedang menyusui, anak umur : - Riwayat Alergi - Makanan: tidak ada - Obat: tidak ada - Lain-lain: tidak ada Riwayat Penggunaan Obat Resep Dokter (minimal selama 6 bulan terakhir) Obat Dosis Indikasi Hasil/Keterangan Glibenclamide Metformin 5 mg 500 mg Diabetes mellitus Diabetes mellitus Gula darah tidak terkontrol Riwayat Penggunaan Obat OTC (minimal selama 6 bulan terakhir) Obat OTC Dosis Indikasi Hasil/Keterangan - - - - Riwayat Penggunaan Supplemen/Herbal/Jamu (minimal selama 6 bulan terakhir) Suplemen/Herbal/Jamu Dosis Indikasi Hasil/Keterangan - - - - Life Style: - Merokok (tidak merokok) - Alkohol (tidak mengkonsumsi alcohol) - Lain-lain: Apoteker: apt. Amri Arminto, S.Farm
  • 2. apt. Irena Sola Gracia, S.Farm apt. Selviana Sanur, S.Farm apt. Maria Sances Lobya, S.Farm PEMANTAUAN PASIEN HARIAN Nama Pasien No RM - Tanda-tanda Vital Tanggal TTV 11-07-2020 Tek.Darah 130/80 mmHg Nadi 96x/menit Respirasi 24x/menit Suhu 36,2o C SpO2 95% Laboratorium Tanggal Hasil Lab 11-07-2020 GDS 312 mg/dL Hb 12 g/dL Eritrosit 4,5 x 106 /mL Leukosit 11,7 x 103 /mL Netrofil 1,4 x 103 /mL Limfosit 4 x 103 /mL Trombosit 265 x 103 /mL Terapi Tanggal Terapi 11/06/20 11/07/20 12/07/20 11/08/20 11/09/20 11/10/20 11/11/20 Glibenclamide 1x5mg sehari ✓ Ditambah 1,25 mg - - - - - Metformin 3x500 mg sehari ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ OAT FDC HRZE 3 tab sehari ✓ ✓ ✓ ✓ - - - OAT FDC HR diminum 3 kali seminggu 3 tab - - - - ✓ ✓ ✓ Parasetamol 3x500mg sehari (Jika perlu) ✓ - - - - - - Glimepiride 1x sehari 2 mg - - ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Glibenclamide 1x5mg sehari ✓ Ditambah 1,25 mg - - - - - Metformin 3x500 mg sehari ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ OAT FDC HRZE 3 tab sehari ✓ ✓ ✓ ✓ - - - OAT FDC HR diminum 3 kali seminggu 3 tab - - - - ✓ ✓ ✓ Parasetamol 3x500mg sehari (Jika perlu) ✓ - - - - - - Glimepiride 1x sehari 2 mg - - ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
  • 3. Glibenclamide 1x5mg sehari ✓ Ditambah 1,25 mg - - - - - Metformin 3x500 mg sehari ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ OAT FDC HRZE 3 tab sehari ✓ ✓ ✓ ✓ - - - OAT FDC HR diminum 3 kali seminggu 3 tab - - - - ✓ ✓ ✓ Parasetamol 3x500mg sehari (Jika perlu) ✓ - - - - - - Glimepiride 1x sehari 2 mg - - ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
  • 4. LEMBAR CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT) Tanggal Profesi Hasil Pemeriksaan, Analisa, Rencana, Penatalaksanaan Pasien (Ditulis dengan format SOAP) Instruksi tenaga kesehatan Paraf 11/07/20 Perawat 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi tertahan Subjektif (S): Pasien mengatakan batuk berdahak dan batuk berdarah sudah berkurang dari pada 1 bulan yang lalu Objektif (O): TD = 130/80 mmHg, RR = 24 x/menit, S = 36,2 oC, HR: 96x/menit, SpO2 = 95%, TB = 170 cm, BB = 50 Kg, IMT = 17,3 (Berat Badan Kurang) Assesment (A): Ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian Plan (P): Rencana tindakan dilanjutkan: - Kaji frekuensi pernafasan - Manajemen jalan napas - Posisi semi fowler - Latihan napas dalam dan batuk efektif - Kolaborasi terapi 2. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan faktor resiko manajemen diabetes yang tidak tepat Subjektif (S): Pasien mengatakan badan lemas dalam 3 jam terakhir semakin memberat, pusing, sering kencing di malam hari, sering haus dan sering lapar. - Monitor pernafasan - lapor hasil observasi kepada dokter penanggungjawab (DPJP) - Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat - Monitor kadar gula darah - Edukasi kepada pasien dan keluarga - Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi - Cek gula darah 3-4 jam setelah pemberian terapi obat Ns. Candra Ns. Ella
  • 5. Objektif (O): GDS = 312 mg/dL, akral hangat, tidak ada keringat dingin. Assesment (A): Resiko ketidakstabilan kadar gula darah belum teratasi Plan (P): Rencana tindakan dilanjutkan - Monitor GDS - Monitor tanda dan gejala hiperglikemi - Edukasi penanganan hipergikemi - Kolaborasi dengan dokter 3. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik Subjektif (S): Pasien mengatakan sekarang mudah capek karna aktivitas sehari-hari bekerja di sawah Objektif (O): Pasien terlihat letih, lemas, dan lesu, aktifitas fisik dibantu oleh anaknya Assesment (A): Keletihan belum teratasi Plan (P): Rencana tindakan dilanjutkan - Kaji faktor resiko keletihan - Monitor aktivitas fisik - Kolaborasi dengan dokter - Monitor aktifitas fisik - Edukasi pada pasien dan keluarga Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian suplemen dan gizi pasien Ns. Gabriella 11/07/20 Dokter Subyektif: - Lemas dan pusing sejak 3 jam SMRS - Ganti glibenclamide dengan glimepiride 2 mg s.1.d.d tab1 a.c dr. Widya
  • 6. - Batuk-batuk e.c TBC 1 bulan sebelumnya sudah perlahan membaik - Riwayat DM tipe 2 sejak 1 tahun yang lalu, dan TB Paru kasus baru sejak 1 bulan yang lalu - Rutin minum obat OAT FDC dan OHO (Metformin 500 mg 3dd p.c, glibenclamide 5 mg 1dd p.c) Obyektif: - TD: 130/80 mmHg - Nadi: 96x/menit - Frek. Napas: 24x/menit - Suhu: 36,2o C - GDS: 312 mg/Dl - SpO2: 95% - TB: 170 cm - BB: 50 kg - IMTl 17,3 (Underweight) - Hb: 12 g/dL (normal) - Eritrosit: 4,5 x 106 /mL (normal) - Leukosit: 11,7 x 103 /µL (normal) - Netrofil: 45% atau 1,4 x 103 /µL (normal) - Limfosit: 40% atau 4 x 103 /µL (normal) - Trombosit: 265 x 103 /L (normal) - Sputum BTA: (+/+/-) Assement: - Hiperglikemia e.c Rifampisin pada TB Paru Kasus Baru + DM Tipe 2 Plan: - Menurunkan GDS <200 mg/dL serta keluhan lemas dan pusing hilang - Periksa gula darah sewaktu tiap 1 jam - Lapor 2 jam lagi GDS pasien dan gejala yang dikeluhkan - Periksan tanda vital tiap 30 menit 11/07/20 Apoteker Subjektif : - Pasien batuk terus menerus dan kadang disertai dahak sudah selama 21 minggu - Pasien merasa lemas dan pusing - Riwayat penyakit : Pasien menderita Diabetes Mellitus sejak 1 tahun yang lalu - Riwayat pribadi (relevan): Pasien tinggal bersama istri dan dua anaknya sudah bekerja, rumah agak lembab dan kurang pencahayaan. Asupan makan pasien 3 kali sehari dengan gizi cukup dan terkontrol karena pasien sadar bahwa dirinya menderita diabetes mellitus. Pasien tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak mengkonsumsi narkoba. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat. - Pasien disarankan untuk memeriksa glukosa darah setelah 2 minggu - Pasien disarankan untuk patuh dalam meminum OAT - Monitoring efek samping obat - Pasien disarankan untuk pemeriksaan Hba1c 3 bulan sekali - Urin yang dikeluarkan pasien nanti akan berwarna merah dikarenakan efek samping dari rifampisin (OAT) - Monitoring tekanan darah - Monitoring efek samping hipoglikemia apt. Sances apt. Irena apt. Selvi apt. Amri
  • 7. - Riwayat pengobatan : Pasien mengkonsumsi Glibenclamide tab 5 mg 1 kali sehari setelah sarapan, Metformin tab 500 mg 3 kali sehari saat makan Objektif : ● Diagnosis : Diabetes mellitus tipe 2 dan Tuberkulosis paru kasus baru ● Data laboratorium dan tanda vital : - TD = 130/80 mmHg - RR = 24 x/menit - Suhu = 36,2oC - GDS = 312 mg/dL - SpO2 = 95% - TB = 170 cm - BB = 50 Kg - IMT = 17,3 (Berat Badan Kurang) - Hb: 12 g/dL (normal) - Eritrosit: 4,5 x 106 /mL (normal) - Leukosit: 11,7 x 103 /µL (normal) - Netrofil: 45% atau 1,4 x 103 /µL (normal) - Limfosit: 40% atau 4 x 103 /µL (normal) - Trombosit: 265 x 103 /L (normal) Assessment : Pasien menderita diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu, saat ini rutin meminum obat diabetes (Glibenclamide 5 mg 1x sehari setelah makan dan metformin 500 mg 3x sehari saat makan) dan GDS pasien 312 mg/dL saat datang ke rumah sakit karena merasa lemas dan pusing. Pasien juga mengkonsumsi OAT FDC selama 1 bulan, pasien merasa lemas dan pusing karena gula darah naik. Gula darah pasien naik dikarenakan ada interaksi antara glibenclamide dan rifampicin dari OAT FDC yang dikonsumsi. Rifampisin menurunkan kadar glibenklamid dengan mempengaruhi metabolisme enzim hati CYP2C9/10. Penginduksi CYP2C9 yang kuat dapat meningkatkan metabolisme glibenclamide sehingga dapat menurunkan kadar glibenclamide (Medscape, 2020). ● Glibenclamide tab 5 mg 1x sehari setelah makan, merupakan obat yang diindikasikan untuk diabetes melitus. Dosis maksimal 20 mg, dosis yang diberikan sudah sesuai, Tetapi ada interaksi antara glibenclamide dan rifampisin (OAT FDC) sehingga perlu diganti. ● Metformin tab 500 mg 3x sehari, merupakan obat yang diindikasikan untuk diabetes melitus. Dalam terapi yang diterima pasien sudah tepat dalam pemakaian obat metformin,
  • 8. dan terapi ini dapat dilanjutkan dengan dosis 500 mg 3x sehari. Dosis maksimal sehari 500- 3000 mg (PERKENI, 2015). ● OAT FDC Terapi OAT FDC ini untuk mengatasi Tuberkulosis paru pasien, terapi ini sudah tepat, tetapi perlu dimonitoring karena ada penggunaan obat diabetes melitus golongan sulfonilurea. Plan : - Farmakologi ● Terapi diabetes mellitus, glibenclamide diganti dengan obat glimepiride 1x sehari 2 mg sebelum makan pada siang hari.. Mekanisme glimepiride: efek awal untuk meningkatkan sekresi insulin dari sel beta; juga dapat menurunkan tingkat produksi glukosa hepatik dan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin (Medscape, 2020). ● Obat metformin tetap dilanjutkan, 500 mg 3 kali sehari saat makan. Mekanisme metformin: Mengurangi produksi glukosa hati; mengurangi penyerapan glukosa GI; meningkatkan sensitivitas insulin sel target (Medscape, 2020). ● OAT FDC tetap dilanjutkan: - (2HRZE/4(HR)3 (150 mg, 75 mg, 400 mg, 275 mg)/(150 mg,150 mg)) - Obat FDC (Fix Dose Combination) diminum selama 6 bulan : ➢ Tahap intensif setiap hari RHZE, selama 56 hari: 3 tablet 4FDC ➢ Tahap lanjutan 3 kali seminggu RH, selama 16 minggu: 3 tablet 2FDC Diminum 1-2 jam sebelum makan (kecuali gangguan GI bisa segera sesudah makan) - Monitoring ● Monitoring kepatuhan pasien meminum obat ● Monitoring glukosa darah ● Monitoring tekanan darah ● Monitoring efek samping glimepiride seperti hipoglikemia ● Monitoring efek samping isoniazid seperti neuropati perifer Outcome terapi tuberculosis: ● Identifikasi cepat kasus TB paru ● Inisiasi pengobatan anti-TB khusus
  • 9. ● Memberantas infeksi M. tuberculosis ● Pencapaian keadaan tidak menular pada pasien, sehingga mengakhiri isolasi ● Mencegah perkembangan resistensi ● Kepatuhan terhadap regimen pengobatan oleh pasien ● Sembuhkan pasien secepat mungkin (umumnya perawatan minimal 6 bulan) (Dipiro, 2017). Outcome terapi diabetes mellitus: ● Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut. ● Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati. ● Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM (Perkeni, 2015). - Nonfamakologi DM ● Dilakukan modifikasi gaya hidup sehat dan pemeriksaan HBA1C setiap 3 bulan ● Dilakukan diet dan olahraga, olahraga dapat dilakukan 30-45 menit selama 3-5 kali/minggu ● Dilakukan pengaturan makanan yang cenderung karbohidrat sedang seperti nasi merah (Engkartin ,2010). TBC ● Konseling kepada pasien untuk melakukan kontrol rutin jika ada keluhan dan mengambil obat di Puskesmas jika obatnya habis ● Konseling kepada pasien untuk memeriksakan kembali dahaknya setelah dua bulan dan enam bulan pengobatan ● Konseling kepada pasien untuk makan makanan yang bergizi berupa tinggi kalori dan tinggi protein ● Konseling kepada pasien untuk mengalihkan stress psikososial dengan hal-hal bersifat positif (Zettira, 2017).