SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Persepsi dan Pengambilan
Keputusan Individu
Bab 6
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
 Mendefinisikan persepsi dan menjelaskan faktor-
faktor yang memengaruhinya.
 Menjelaskan teori atribusi, dan mengetahui tiga
penentu atribusi
 Mengidentifikasi jalan pintas yang individu
gunakan dalam membuat penilaian mengenai
orang lain.
 Menjelaskan hubungan antara persepsi dan
pengambilan keputusan.
 Memperbandingkan model rasional pengambilan
keputusan dengan rasionalitas terbatas dan intuisi.
 Menjelaskan bias atau kesalahan keputusan yang
umum.
 Menjelaskan bagaimana perbedaan-perbedaan
individu dan batasan-batasan organisasi
memengaruhi pengambilan keputusan.
 Memperbandingkan tiga kriteria keputusan etis.
 Mendefinisikan kreativitas dan menjelaskan model
tiga tahap dari kreativitas.
Persepsi (perception) adalah sebuah proses individu
mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan
sensoris untuk memberikan pengertian pada
lingkungannya.
Ketika Anda melihat sebuah target, interpretasi Anda
tentang apa yang Anda lihat dipengaruhi oleh
karakteristik-karakteristik pribadi Anda—sikap,
kepribadian, motif, minat, pengalaman masa
lampau, dan ekspektasi.
Teori Atribusi
Teori atribusi (attribution theory) adalah sebuah percobaan
untuk menentukan apakah perilaku seorang individu
disebabkan dari internal atau eksternal. Penentuan itu terutama
tergantung pada tiga faktor, yaitu (1) perbedaan, (2)
konsensus, dan (3) konsistensi.
Perilaku yang disebabkan internal adalah yang dipercaya
pengamat berada dalam kendali perilaku pribadi dari individu.
Perilaku yang disebabkan eksternal adalah apa yang kita
bayangkan situasi memaksa individu untuk melakukannya.
Contoh . . .
Jika salah satu pekerja Anda datang terlambat,
Anda mungkin mengatribusikannya pada
bangun tidur kesiangan akibat pesta malam
yang ia adakan. Ini adalah atrubusi internal.
Tetapi, jika Anda mengatribusikannya pada
kecelakaan mobil yang membuat macet, Anda
membuat atribusi eksternal.
Perbedaan merujuk pada apakah seorang individu
menampilkan perilaku yang berbeda dalam situasi yang
berbeda. Misal, Apakah pekerja yang datang telat hari ini
adalah yang secara teratur mengingkari komitmen?
Konsensus mengacu pada apakah setiap orang
menghadapi situasi yang sama memberikan respons yang
sama. Misal, Perilaku dari pekerja yang terlambat memenuhi
kriteria ini jika semua pekerja yang menempuh rute yang
sama juga terlambat.
Konsistensi mengacu pada apakah apakah orang itu
merespons dengan cara yang sama sepanjang waktu? Misal,
Semakin konsisten perilakunya (terlambat), semakin mungkin
kita mengatribusikannya pada penyebab internal.
Salah satu temuan dari riset teori atribusi
adalah bahwa kesalahan atau bias
mengganggu atribusi. Hal tersebut terdiri atas:
1. Kesalahan atribusi fundamental (fundamental
attribution error), yaitu kecenderungan untuk
meremehkan pengaruh faktor-faktor eksternal dan
melebihkan pengaruh faktor-faktor internal atau
pribadi ketika membuat penilaian mengenai perilaku
orang lain.
2. Bias pelayanan diri (self-serving bias) adalah
kecenderungan individu untuk mengatribusikan
kesuksesan mereka pada faktor-faktor internal seperti
kemampuan atau usaha, tetapi menyalahkan
kegagalan pada faktor-faktor eksternal.
Jalan Pintas dalam Menilai Orang Lain secara Umum
1. Persepsi selektif (selective perception), yaitu
kecenderungan untuk secara selektif
menginterpretasikan apa yang seseorang lihat dalam
basis minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap
seseorang.
2. Efek halo (halo effect) adalah kecenderungan untuk
menggambarkan impresi umum mengenai seorang
individu berdasarkan karakteristik tunggal.
3. Efek kontras (contrast effect) adalah evaluasi atas
karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh
perbandingan dengan orang lain yang baru muncul
yang berperingkat lebih tinggi atau rendah dalam
karakteristik yang sama.
4. Stereotip (stereotype) adalah menilai seseorang
berdasarkan persepsi mengenai kelompok. asalnya.
Aplikasi Spesifik dari Jalan Pintas dalam Organisasi
1. Wawancara kerja: Informasi yang diperoleh dari
awal wawancara membawa bobot yang lebih
besar dibandingkan informasi yang diperoleh
sesudahnya,
2. Ekspektasi kinerja: Orang-orang mencoba untuk
memvalidasi persepsi mereka mengenai realitas,
bahkan ketika hal-hal ini salah. Berkaitan dengan
istilah prediksi pemenuhan diri dan efek Pygmalion
yang menjelaskan bagaimana perilaku seorang
individu ditentukan oleh ekspektasi orang lain.
3. Evaluasi Kinerja: Masa depan seorang pekerja
sangat terikat dengan penilaian—promosi,
kenaikan gaji, dan kelanjutan pekerjaan adalah
beberapa hasilnya.
Individu mengambil keputusan, yaitu pilihan yang dibuat dari
dua atau lebih alternatif. Pengambilan keputusan individu
merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Tetapi
cara individu mengambil keputusan dan kualitas pilihannya
sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka.
Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas masalah,
yaitu sebuah perbedaan antara situasi sekarang dan yang
diinginkan, yang mengharuskan kita mempertimbangkan
alternatif-alternatif tindakan.
Kesadaran bahwa suatu masalah ada dan bahwa sebuah
keputusan mungkin atau mungkin tidak diperlukan adalah isu
perseptual.
Terdapat beberapa model pengambilan keputusan rasional:
1. Pengambilan keputusan rasional: Sebuah model
pengambilan keputusan yang menjelaskan bagaimana
individu seharusnya berperilaku untuk memaksimalkan hasil.
2. Rasionalitas terbatas (bounded rationality): Sebuah proses
pengambilan keputusan dengan membangun model yang
disederhanakan yang mengeluarkan fitur-fitur esensial dari
masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya.
3. Pengambilan keputusan intuitif (intuitive decision making):
Sebuah proses tanpa sadar yang diciptakan dari
pengalaman yang diperoleh.
Bias dan Kesalahan Umum dalam Pengambilan
Keputusan
 Bias terlalu percaya dirI: Riset tekini terus menyimpulkan
bahwa kita cenderung terlalu percaya diri dengan
kemampuan kita dan kemampuan orang lain; juga, bahwa
kita biasanya tidak sadar dengan bias ini.
 Bias jangkar : Kecenderungan untuk bertahan pada informasi
awal dan gagal menyesuaikan dengan informasi selanjutnya
secara adekuat.
 Bias konfirmasi: Kecenderungan untuk mencari informasi yang
membenarkan pilihan-pilihan masa lampau dan untuk
mengurangi informasi yang menentang penilaian masa
lampau.
 Bias ketersediaan (availability bias): Kecenderungan orang
untuk mendasarkan penilaian pada informasi yang siap
tersedia bagi mereka.
 Eskalasi komitmen (escalation of commitment):
Komitmen yang meningkat pada sebuah keputusan
sebelumnya meskipun adanya informasi negatif.
 Kesalahan acak (randomness error): Kecenderungan
individu untuk percaya bahwa ia mampu memprediksi
hasil dari peristiwa acak.
 Aversi risiko (risk aversion): Kecenderungan untuk lebih
memilih hasil yang pasti dari jumlah yang menegah
daripada hasil yang lebih berisiko, bahkan sekalipun
hasil yang lebih berisiko itu memiliki ekspektasi payoff
lebih tinggi.
 Bias retrospeksi (hindsight bias): Kecenderungan yang
salah dalam mempercayai, sesudah hasil dari suatu
peristiwa sebenarnya diketahui, bahwa seseorang
tadinya akan dapat memprediksinya secara akurat.
Perbedaan Individu
Pengambilan keputusan dalam praktiknya
dikarakterisasikan oleh batasan-batasan rasionalitas,
bias dan kesalahan umum, serta pengunaan intuisi.
Perbedaan-perbedaan individu juga menciptakan
deviasi dari model rasional. Perbedaan itu antara
lain:
1. Kepribadian
2. Jenis kelamin
3. Kemampuan mental
4. Perbedaan budaya
Batasan Organisasi
Organisasi dapat membatasi pengambil keputusan,
menciptakan deviasi dari model rasional. Batasan
tersebut antara lain:
1. Evaluasi kinerja
2. Sistem imbalan
3. Peraturan baku
4. Batasan waktu akibat sistem
5. Contoh historis
Tiga Kriteria Keputusan Etis
1. Ukuran etis pertama adalah utilitarianisme, yang
mengusulkan pengambilan keputusan hanya
berdasarkan outcome/keluaran, idealnya untuk
memberikan yang paling baik dalam jumlah yang paling
besar.
2. Kriteria etis lainnya adalah untuk membuat keputusan
konsisten dengan kebebasan dan hak-hak fundamental,
seperti yang tercantum dalam Piagam Hak Asasi.
3. Kriteria ketiga adalah untuk menanamkan dan
mendorong aturan-aturan dengan adil dan netral untuk
memastikan keadilan atau distribusi yang merata atas
manfaat dan biaya.
Kreativitas (creativity) adalah kemampuan untuk
menghasilkan ide-ide inovatif dan berguna.
Kreativitas membuat pengambil keputusan untuk
secara penuh menilai dan memahami masalah,
termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat
orang lain.
Perilaku Kreatif
Perilaku kreatif terjadi dalam empat langkah, yang
masing-masing mengarah pada yang berikutnya:
1. Formulasi masalah. Tahapan perilaku kreatif di mana kita
mengidentifikasi sebuah masalah atau peluang yang
membutuhkan sebuah solusi yang belum diketahui.
2. Pengumpulan informasi. Tahapan perilaku kreatif ketika
solusi-solusi yang mungkin atas masalah diinkubasikan
dalam pikiran individu.
3. Pemunculan ide. Tahapan proses perilaku kreatif di mana
kita mengembangkan solusi-solusi yang mungkin atas
sebuah masalah dari informasi dan pengetahuan yang
relevan.
4. Evaluasi ide. Proses perilaku kreatif di mana kita
mengevalusi solusi-solusi potensial untuk mengidentifikasi
yang terbaik.
Penyebab Perilaku Kreatif
Potensi kreatif: Kecerdasan berhubungan dengan
kreativitas. Orang-orang cerdas lebih kreatif karena
mereka lebih baik dalam memecahkan masalah yang
kompleks. Meskipun demikian, individu-individu cerdas
bisa juga lebih kreatif karena mereka memiliki memori
kerja yang lebih besar, yaitu mereka dapat mengingat
lebih banyak informasi yang berhubungan dengan
tugas di tangan.
Lingkungan kreatif: Sebuah tinjauan atas 26 studi
mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik, atau
keinginan untuk mengerjakan sesuatu karena lebih
menarik, menyenangkan, memuaskan, dan
menantang (dibahas lebih detail di bab selanjutnya),
berkorelasi cukup kuat dengan hasil kreatif.
Keluaran dari Kreatif (Inovasi)
Perilaku kreatif tidak selalu menghasilkan hasil kreatif atau
inovatif. Seorang pekerja mungkin menghasilkan sebuah ide
kreatif dan tidak pernah membagikannya. Manajemen mungkin
menolak sebuah solusi yang kreatif. Tim mungkin membatasi
perilaku kreatif dengan mengisolasikan mereka yang
mengusulkan ide-ide berbeda
Solusi yang aneh hanya kreatif ketika ia membantu
memecahkan masalah. Ide-ide kreatif paling mungkin
diimplementasikan ketika individu dimotivasi untuk
mentranslasikan ide ke praktik. Selain itu, sebuah studi atas tim
perawatan kesehatan mendapati bahwa kreativitas tim itu
ditranslasikan menjadi inovasi hanya ketika iklim secara aktif
mendukung inovasi.

More Related Content

What's hot

Emosi dan mood
Emosi dan moodEmosi dan mood
Emosi dan mood
lisachmad
 
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokChapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Andi Iswoyo
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks global
Sigit Sanjaya
 

What's hot (20)

Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan InovasiMengelola Perubahan dan Inovasi
Mengelola Perubahan dan Inovasi
 
Emosi dan mood
Emosi dan moodEmosi dan mood
Emosi dan mood
 
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompokChapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
Chapter 6 dasar dasar perilaku kelompok
 
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and PersonalityRingkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks global
 
Bab 15
Bab 15Bab 15
Bab 15
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversity
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan NilaiPerilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
 

Similar to 6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdfTUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
RayhanAspar
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
SarahFarhani
 

Similar to 6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU (20)

Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
12,be gg, salomo roy freddy,hapzi ali ethical decision making in business, un...
12,be gg, salomo roy freddy,hapzi ali ethical decision making in business, un...12,be gg, salomo roy freddy,hapzi ali ethical decision making in business, un...
12,be gg, salomo roy freddy,hapzi ali ethical decision making in business, un...
 
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdfTUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
 
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
 
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
 
Pengambilan keputusan (Teori Organisasi Umum 2)
Pengambilan keputusan (Teori Organisasi Umum 2)Pengambilan keputusan (Teori Organisasi Umum 2)
Pengambilan keputusan (Teori Organisasi Umum 2)
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASIPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
 
dasar dan faktor pengambilan keputusan
dasar dan faktor pengambilan keputusandasar dan faktor pengambilan keputusan
dasar dan faktor pengambilan keputusan
 
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan Dalam OrganisasiPengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
 

More from YUSRA FERNANDO

Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
Chapter 3.3   css - tugas css (shared)Chapter 3.3   css - tugas css (shared)
Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
YUSRA FERNANDO
 

More from YUSRA FERNANDO (20)

Vs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdf
Vs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdfVs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdf
Vs Code - Keyboard-Shortcuts-Windows.pdf
 
Chp 03 - Software PTI - (Shared).pdf
Chp 03 - Software PTI - (Shared).pdfChp 03 - Software PTI - (Shared).pdf
Chp 03 - Software PTI - (Shared).pdf
 
Chp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdf
Chp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdfChp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdf
Chp 04 - Hardware PTI - (Shared).pdf
 
7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf
7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf
7. DATA RESOURCE MANAGEMENT.pdf
 
8. IT and Decision Making.pdf
8. IT and Decision Making.pdf8. IT and Decision Making.pdf
8. IT and Decision Making.pdf
 
06 - IT Infrastructure (shared).pdf
06 - IT Infrastructure (shared).pdf06 - IT Infrastructure (shared).pdf
06 - IT Infrastructure (shared).pdf
 
Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...
Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...
Fox, Richard - Information Technology _ An Introduction for Today’s Digital W...
 
Bab 1 pengantar desain web
Bab 1   pengantar desain webBab 1   pengantar desain web
Bab 1 pengantar desain web
 
Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
Chapter 3.3   css - tugas css (shared)Chapter 3.3   css - tugas css (shared)
Chapter 3.3 css - tugas css (shared)
 
Javascript yusra 2021 (shared)
Javascript   yusra 2021 (shared)Javascript   yusra 2021 (shared)
Javascript yusra 2021 (shared)
 
3. latihan css 01 (shared)
3. latihan css   01 (shared)3. latihan css   01 (shared)
3. latihan css 01 (shared)
 
2 property css (shared)
2   property css (shared)2   property css (shared)
2 property css (shared)
 
Css pengenalan css
Css   pengenalan cssCss   pengenalan css
Css pengenalan css
 
Chapter 1 introduction html (shared)
Chapter 1   introduction html (shared)Chapter 1   introduction html (shared)
Chapter 1 introduction html (shared)
 
Chapter 00 introduction - web desain -(shared)
Chapter 00   introduction - web desain -(shared)Chapter 00   introduction - web desain -(shared)
Chapter 00 introduction - web desain -(shared)
 
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan NilaiKepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
 
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku OrganisasiKonsep Dasar Perilaku Organisasi
Konsep Dasar Perilaku Organisasi
 
Etika bisnis di dalam dunia it
Etika bisnis di dalam  dunia itEtika bisnis di dalam  dunia it
Etika bisnis di dalam dunia it
 
E bussiness
E bussinessE bussiness
E bussiness
 

Recently uploaded

Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
b54037163
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
b54037163
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
gentengcor outdoor
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 

6. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

  • 1. Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individu Bab 6 Sasaran Pembelajaran Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:  Mendefinisikan persepsi dan menjelaskan faktor- faktor yang memengaruhinya.  Menjelaskan teori atribusi, dan mengetahui tiga penentu atribusi  Mengidentifikasi jalan pintas yang individu gunakan dalam membuat penilaian mengenai orang lain.  Menjelaskan hubungan antara persepsi dan pengambilan keputusan.
  • 2.  Memperbandingkan model rasional pengambilan keputusan dengan rasionalitas terbatas dan intuisi.  Menjelaskan bias atau kesalahan keputusan yang umum.  Menjelaskan bagaimana perbedaan-perbedaan individu dan batasan-batasan organisasi memengaruhi pengambilan keputusan.  Memperbandingkan tiga kriteria keputusan etis.  Mendefinisikan kreativitas dan menjelaskan model tiga tahap dari kreativitas.
  • 3. Persepsi (perception) adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya. Ketika Anda melihat sebuah target, interpretasi Anda tentang apa yang Anda lihat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi Anda—sikap, kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lampau, dan ekspektasi.
  • 4.
  • 5. Teori Atribusi Teori atribusi (attribution theory) adalah sebuah percobaan untuk menentukan apakah perilaku seorang individu disebabkan dari internal atau eksternal. Penentuan itu terutama tergantung pada tiga faktor, yaitu (1) perbedaan, (2) konsensus, dan (3) konsistensi. Perilaku yang disebabkan internal adalah yang dipercaya pengamat berada dalam kendali perilaku pribadi dari individu. Perilaku yang disebabkan eksternal adalah apa yang kita bayangkan situasi memaksa individu untuk melakukannya.
  • 6. Contoh . . . Jika salah satu pekerja Anda datang terlambat, Anda mungkin mengatribusikannya pada bangun tidur kesiangan akibat pesta malam yang ia adakan. Ini adalah atrubusi internal. Tetapi, jika Anda mengatribusikannya pada kecelakaan mobil yang membuat macet, Anda membuat atribusi eksternal.
  • 7. Perbedaan merujuk pada apakah seorang individu menampilkan perilaku yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Misal, Apakah pekerja yang datang telat hari ini adalah yang secara teratur mengingkari komitmen? Konsensus mengacu pada apakah setiap orang menghadapi situasi yang sama memberikan respons yang sama. Misal, Perilaku dari pekerja yang terlambat memenuhi kriteria ini jika semua pekerja yang menempuh rute yang sama juga terlambat. Konsistensi mengacu pada apakah apakah orang itu merespons dengan cara yang sama sepanjang waktu? Misal, Semakin konsisten perilakunya (terlambat), semakin mungkin kita mengatribusikannya pada penyebab internal.
  • 8. Salah satu temuan dari riset teori atribusi adalah bahwa kesalahan atau bias mengganggu atribusi. Hal tersebut terdiri atas: 1. Kesalahan atribusi fundamental (fundamental attribution error), yaitu kecenderungan untuk meremehkan pengaruh faktor-faktor eksternal dan melebihkan pengaruh faktor-faktor internal atau pribadi ketika membuat penilaian mengenai perilaku orang lain. 2. Bias pelayanan diri (self-serving bias) adalah kecenderungan individu untuk mengatribusikan kesuksesan mereka pada faktor-faktor internal seperti kemampuan atau usaha, tetapi menyalahkan kegagalan pada faktor-faktor eksternal.
  • 9.
  • 10. Jalan Pintas dalam Menilai Orang Lain secara Umum 1. Persepsi selektif (selective perception), yaitu kecenderungan untuk secara selektif menginterpretasikan apa yang seseorang lihat dalam basis minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang. 2. Efek halo (halo effect) adalah kecenderungan untuk menggambarkan impresi umum mengenai seorang individu berdasarkan karakteristik tunggal. 3. Efek kontras (contrast effect) adalah evaluasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang baru muncul yang berperingkat lebih tinggi atau rendah dalam karakteristik yang sama. 4. Stereotip (stereotype) adalah menilai seseorang berdasarkan persepsi mengenai kelompok. asalnya.
  • 11. Aplikasi Spesifik dari Jalan Pintas dalam Organisasi 1. Wawancara kerja: Informasi yang diperoleh dari awal wawancara membawa bobot yang lebih besar dibandingkan informasi yang diperoleh sesudahnya, 2. Ekspektasi kinerja: Orang-orang mencoba untuk memvalidasi persepsi mereka mengenai realitas, bahkan ketika hal-hal ini salah. Berkaitan dengan istilah prediksi pemenuhan diri dan efek Pygmalion yang menjelaskan bagaimana perilaku seorang individu ditentukan oleh ekspektasi orang lain. 3. Evaluasi Kinerja: Masa depan seorang pekerja sangat terikat dengan penilaian—promosi, kenaikan gaji, dan kelanjutan pekerjaan adalah beberapa hasilnya.
  • 12. Individu mengambil keputusan, yaitu pilihan yang dibuat dari dua atau lebih alternatif. Pengambilan keputusan individu merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Tetapi cara individu mengambil keputusan dan kualitas pilihannya sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka. Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas masalah, yaitu sebuah perbedaan antara situasi sekarang dan yang diinginkan, yang mengharuskan kita mempertimbangkan alternatif-alternatif tindakan. Kesadaran bahwa suatu masalah ada dan bahwa sebuah keputusan mungkin atau mungkin tidak diperlukan adalah isu perseptual.
  • 13. Terdapat beberapa model pengambilan keputusan rasional: 1. Pengambilan keputusan rasional: Sebuah model pengambilan keputusan yang menjelaskan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk memaksimalkan hasil. 2. Rasionalitas terbatas (bounded rationality): Sebuah proses pengambilan keputusan dengan membangun model yang disederhanakan yang mengeluarkan fitur-fitur esensial dari masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya. 3. Pengambilan keputusan intuitif (intuitive decision making): Sebuah proses tanpa sadar yang diciptakan dari pengalaman yang diperoleh.
  • 14.
  • 15. Bias dan Kesalahan Umum dalam Pengambilan Keputusan  Bias terlalu percaya dirI: Riset tekini terus menyimpulkan bahwa kita cenderung terlalu percaya diri dengan kemampuan kita dan kemampuan orang lain; juga, bahwa kita biasanya tidak sadar dengan bias ini.  Bias jangkar : Kecenderungan untuk bertahan pada informasi awal dan gagal menyesuaikan dengan informasi selanjutnya secara adekuat.  Bias konfirmasi: Kecenderungan untuk mencari informasi yang membenarkan pilihan-pilihan masa lampau dan untuk mengurangi informasi yang menentang penilaian masa lampau.  Bias ketersediaan (availability bias): Kecenderungan orang untuk mendasarkan penilaian pada informasi yang siap tersedia bagi mereka.
  • 16.  Eskalasi komitmen (escalation of commitment): Komitmen yang meningkat pada sebuah keputusan sebelumnya meskipun adanya informasi negatif.  Kesalahan acak (randomness error): Kecenderungan individu untuk percaya bahwa ia mampu memprediksi hasil dari peristiwa acak.  Aversi risiko (risk aversion): Kecenderungan untuk lebih memilih hasil yang pasti dari jumlah yang menegah daripada hasil yang lebih berisiko, bahkan sekalipun hasil yang lebih berisiko itu memiliki ekspektasi payoff lebih tinggi.  Bias retrospeksi (hindsight bias): Kecenderungan yang salah dalam mempercayai, sesudah hasil dari suatu peristiwa sebenarnya diketahui, bahwa seseorang tadinya akan dapat memprediksinya secara akurat.
  • 17. Perbedaan Individu Pengambilan keputusan dalam praktiknya dikarakterisasikan oleh batasan-batasan rasionalitas, bias dan kesalahan umum, serta pengunaan intuisi. Perbedaan-perbedaan individu juga menciptakan deviasi dari model rasional. Perbedaan itu antara lain: 1. Kepribadian 2. Jenis kelamin 3. Kemampuan mental 4. Perbedaan budaya
  • 18. Batasan Organisasi Organisasi dapat membatasi pengambil keputusan, menciptakan deviasi dari model rasional. Batasan tersebut antara lain: 1. Evaluasi kinerja 2. Sistem imbalan 3. Peraturan baku 4. Batasan waktu akibat sistem 5. Contoh historis
  • 19. Tiga Kriteria Keputusan Etis 1. Ukuran etis pertama adalah utilitarianisme, yang mengusulkan pengambilan keputusan hanya berdasarkan outcome/keluaran, idealnya untuk memberikan yang paling baik dalam jumlah yang paling besar. 2. Kriteria etis lainnya adalah untuk membuat keputusan konsisten dengan kebebasan dan hak-hak fundamental, seperti yang tercantum dalam Piagam Hak Asasi. 3. Kriteria ketiga adalah untuk menanamkan dan mendorong aturan-aturan dengan adil dan netral untuk memastikan keadilan atau distribusi yang merata atas manfaat dan biaya.
  • 20. Kreativitas (creativity) adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan berguna. Kreativitas membuat pengambil keputusan untuk secara penuh menilai dan memahami masalah, termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang lain.
  • 21. Perilaku Kreatif Perilaku kreatif terjadi dalam empat langkah, yang masing-masing mengarah pada yang berikutnya: 1. Formulasi masalah. Tahapan perilaku kreatif di mana kita mengidentifikasi sebuah masalah atau peluang yang membutuhkan sebuah solusi yang belum diketahui. 2. Pengumpulan informasi. Tahapan perilaku kreatif ketika solusi-solusi yang mungkin atas masalah diinkubasikan dalam pikiran individu. 3. Pemunculan ide. Tahapan proses perilaku kreatif di mana kita mengembangkan solusi-solusi yang mungkin atas sebuah masalah dari informasi dan pengetahuan yang relevan. 4. Evaluasi ide. Proses perilaku kreatif di mana kita mengevalusi solusi-solusi potensial untuk mengidentifikasi yang terbaik.
  • 22.
  • 23. Penyebab Perilaku Kreatif Potensi kreatif: Kecerdasan berhubungan dengan kreativitas. Orang-orang cerdas lebih kreatif karena mereka lebih baik dalam memecahkan masalah yang kompleks. Meskipun demikian, individu-individu cerdas bisa juga lebih kreatif karena mereka memiliki memori kerja yang lebih besar, yaitu mereka dapat mengingat lebih banyak informasi yang berhubungan dengan tugas di tangan. Lingkungan kreatif: Sebuah tinjauan atas 26 studi mengungkapkan bahwa motivasi intrinsik, atau keinginan untuk mengerjakan sesuatu karena lebih menarik, menyenangkan, memuaskan, dan menantang (dibahas lebih detail di bab selanjutnya), berkorelasi cukup kuat dengan hasil kreatif.
  • 24. Keluaran dari Kreatif (Inovasi) Perilaku kreatif tidak selalu menghasilkan hasil kreatif atau inovatif. Seorang pekerja mungkin menghasilkan sebuah ide kreatif dan tidak pernah membagikannya. Manajemen mungkin menolak sebuah solusi yang kreatif. Tim mungkin membatasi perilaku kreatif dengan mengisolasikan mereka yang mengusulkan ide-ide berbeda Solusi yang aneh hanya kreatif ketika ia membantu memecahkan masalah. Ide-ide kreatif paling mungkin diimplementasikan ketika individu dimotivasi untuk mentranslasikan ide ke praktik. Selain itu, sebuah studi atas tim perawatan kesehatan mendapati bahwa kreativitas tim itu ditranslasikan menjadi inovasi hanya ketika iklim secara aktif mendukung inovasi.