Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Ilmu pendidikan 5
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu
dikembangkan melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu
dengan lingkungan tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku,
pertumbuhan, perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya memalui
lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.Maka dari itu,
pendidikan perlu ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang baik. Karena
lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dalam
berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang terjadi dan
sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk membentuk
perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu.
B. Rumusan Masalah
Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dabahas
yaitu diantaranya :
1. Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2. Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?
3. Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?
4. Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk
lingkungan pendidikan.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Darmaningtyas mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan sistematis
untuk mecapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.1
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk
kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul.
Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai
dengan jenis dan tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter
lembaga tersebut.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena
satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan
pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara
umum fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan
proses pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti
bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan
pandangan keagamaan.
Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga,
kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.2
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan.Lingkungan bersifat negatif apabila
berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan.Maka intensitas
pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dapat
1 Ngainun Naim & Ahmad Syauqi,pendidikan multikulturalkonsep dan aplikasi(Jogjakarta:Ar-Ruzz
Media.2008)hal.9
2 Abdul Kadir,Dasar-dasar pendidikan,(Jakarta:Kencana.2012)hal 157
4. 4
menyerap rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan
mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta
didik.
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun
budaya, terutama berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat
dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta
mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
Dalam menjalankan kedua fungsinya, lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh diantara berbagai ragam bentuknya.Untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh, masing-masing llingkungan
mempunyai andil dalam mencapainya.
C. RAGAM BENTUK LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat
sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar
Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat.3
1. Lingkungan pendidikan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama.4Dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan
lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam
keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam
keluarga.Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar
bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
3Abdul Kadir,Dasar-dasar pendidikan,(Jakarta:Kencana.2012)hal 159.
4 Abd. Muis Thabrani,Pengantar danDimensi-Dimensi Pendidikan(Jember:STAIN Jember Press. 2013.).hal.51
5. 5
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga
pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar.Karena itu keluaraga merupaka
kelompok primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah
yang bersifat informal dan kodrati dan menjadi lembaga pendidikan tertua. Keluarga
bisa berbentuk keluarga inti (nucleus family : ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga
yang diperluas (di samping inti, ada orang lain seperti kakek, nenek, ipar dan lain
sebagainya).
Situasi keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam
keluarga.Pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah kediaman, persenase hubungan
orang tua, perkataan, dan bimbingan orang tua, mempengaruhi pencapaian hasil belajar
anak.5
a. Fungsi pendidikan keluarga6
1) Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Di dalam keluarga anak didik mulai mengenal hidupnya.Hal ini harus
didasari dan dimengerti oleh tiap keluarga, bahwa ank dilahirkan di dalam
lingkugan keluarga yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepaskan diri
dari ikatan keluarga.Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman
pertama yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak.
2) Menjamin kehidupan emosional anak
Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting di
dalam membentuk pribadi seseorang.Karena rasa kasih sayang dapat dipenuhi
atau dapat berkembang dengan baik, jika didasarkan atas dasar cinta kasih
sayang yang murni.
3) Menanamkan dasar pendidikan moral
Penanaman moral bagi anak tercermain dalam sikap dan prilaku orang
tua sebagai teladan yang dapat di contoh oleh anak dan segala nilai yang dikenal
anak akan melekat pada orang-orang yang disenangi dan dikaguminya, dan
melalui inilah salah satu proses yang ditempuh anak dalam mengenal nilai.
5 H. Jaali,Psikolologi pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara,2009)hal.99
6 Abd. Muis Thabrani, Pengantar danDimensi-Dimensi Pendidikan(Jember:STAINJember Press. 2013.).hal.51
6. 6
4) Memberikan dasar pendidikan social
Keluarga merupakan lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari
ayah, ibu dan anak.Perkembangan kesadaran sosial pada anak dapat di pupuk
sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh dengan rasa
tolang-menolong, gotong royong secara kekeluargaan.
5) Peletakan dasar dasar keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan
dasar dasar hidup beragama.Anak-anak di biasakan ikut ke masjid untuk
menjalankan ibadah, mendengarkan khotbah atau ceramah-ceramah keagamaan.
b. Tanggung jawab keluarga
Dasar dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi:
Adanya motifasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang
tua dan anak.
Pemnerian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang
tua terhadap keturunan.
Tanggung jawab sosial.
Memelihara dan membesarkan anak.
Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan.
2. Lingkungan pendidikan sekolah atau madrasah
Pendidikan sekolah atau madrasah merupakan pendidikan yang diperoleh
seseorang di sekolah atau madrasah secara teratur. Ada beberapa karekteristik proses
pendidikan yang berlangsung di sekolah atau madrasah yaitu:
Di selenggarakan secara khusus dan di bagi atas jenjang yang memiliki
hubungan hierarkis.
Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative homogen.
Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus di selesaiakan.
Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
7. 7
Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan dimas yang akan datang.
Sekolah memgang peranan penting dlam pendidikan karena pengaruhnya besar
sekali pada jiwa anak.Sekolah mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
membentukkan kepribadian anak. Karena sekolah itu sengaja disediakan khusus untuk
tempat pendidikan, dapatlah ia digolongkan sebagai tempat atau lembaga pendidikan
kedua setelah keluarga.
Pendidikan disekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia
adalah pendidikan yang mmempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun
secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan.
Sekolah hendaknya memberikan pendidikan keagamaan, akhlak, sesuai dengan
ajaran-ajaran agama. Pendidikan agama yang diberikan jangan bertentangan dengan
pendidikan agama yang telah diberikan keluarga, karena si anak akan dihadapkan
pertentangan nilai-nilai, sehingga mereka akan bingung dan akan kehilangan
kepercayaan. Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit ia telah
merelakan dirinya dan memikul tanggung jawab pendidkan yang dipikul orang tua.
a. Tanggung Jawab Sekolah atau Madrasah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab berikut ini.
Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang
pendidikan.
Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan.
b. Sifat-sifat lingkungan Pendidikan Sekolah atau Madrasah
lingkungan pendidikan sekolah atau madrasah memiliki sifat-sifat antara lain:
Tumbuh sesudah keluarga atau pendidikan kedua.
Lingkungan pendidikan formal, artinya sekolah atau madrasah mempunyai
bentuk yang jelas.
8. 8
Lingkungan pendidikan yang bersifat kodrati, artinya lingkungan pendidikan
yang didirikan tidak atas hubungan darah.
c. Fungsi Dan Peranan Sekolah Atau Madarasah
Peranan sekolah dengan melalui kurikulum, antara lain:
Peserta didik belajar bergaul sesama peserta didik, antara guru dengan
peserta didik, dan antara peserta didik dengan karyawan.
Peserta didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah atau madrasah.
Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna
bagi agama, bangsa dan Negara.
Sedangkan fungsi sekolah atau madrasah adalah sebagai berikut:
Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
Spesialisasi
Efesiensi.
Sosialisasi.
Konservasi dan transmisi cultural
Transisi dari rumah ke masyarakat.
d. Guru sebagai pengajar dan pendidik
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam pendidikan. Unsur manusiawi
lainnya adalah anak didik. Guru dan anak didik berada dalam suatu relasi kejiwaan.
Keduanya berada dalam proses interaksi edukatif dengan tugas dan peranan berbeda.
Guru yang mengajar dan mendidik dan anak didik yang belajar dengan menerima bahan
pelajaran dari guru di kelas.7
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif
dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang.System klasikal memungkinkan
sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau beberapa orang guru
sebagai fasilitator.Sekolah memiliki cirri jenjang dapat dijelaskan sebagi berikut.
a) Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman
Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh
7 Syaiful Bahri Djamarah,Psikologi belajar(Jakarta:Rineka cipta)hal.107
9. 9
Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh
Departemen Agama.
b) Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti
pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan
pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat
SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga kelas,
SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak
ditentukan dengan jenjang kelas.
3. Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah,
diikat oleh pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian, dan sadar akan akan
kesatuannya serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.
Dalam pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan
sekolah.Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini telah mulai dari ketika anak-
anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar dari
pendidikan sekolah atau madrasah.Apabila disekitar tempat tinggal keadaan mayarakat
terdiri atas orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata
bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.8
Lembaga pedidikan masyarakat ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Diselenggarakan dengan sengaja diluar sekolah atau madrasah.
Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah atau drop out.
Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka pendek.
Peserta tidak perlu homogeny.
Ada waktu belajar dan metode formal serta evaluasi yang sistematis.
Isi pendidkan bersifat praktis dan khusus.
Beberapa jalur pendidikan luar sekolah atau non formal:
Pendidikan sosial.
Pendidikan masyrakat
8 H. Jaali,Psikolologi pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara,2009)hal.100
10. 10
Pendidikan rakyat
Pendidikan luar sekolah
Mass education
Adult education
Extension education
Fundamental education
Sasaran dan program pendidikan jalur luar sekolah atau non-formal
a. Para buruh dan petani; program pendidikan yang diberikan kepada mereka
adalah:
Pendidikan yang mampu meningkatkan produktivitas mereka
Pendidikan yang mampu mendidik mereka agar bias memenuhi
kewajiban sebagai warga Negara
Pendidikan yang mendidik mereka bagaimana memnfaatkan waktu
senggang secara efektif.
b. Para remaja putus sekolah; program pendidikan yang diberikan kepada mereka
adalah pendidikan keterampilan agar mereka tidak menganggur.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan
Pendidikan di masyarakat dilaksanakan oleh yayasan swasta, kelompok sukarelawan,
organisasi non-pemerintah, dan bahkan perseorangan. Pendidikan berbasis masyarakat
merupaan pendidikan yang dirancang, dilaksanakan, dinilai dan dikembangkan oleh
masyarakat yang mengarah pada usaha menjawab tantangan dan peluang yang ada
dilingkungan masyarakat tertentu dengan berorientasi pada masa depan. Dengan kata
lain pendidikan berbasis masyarakat adalah konsep pendidikan “dari masyarakat, oleh
masyarakat, dan untuk masyarakat.9
D. PERANAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDIDIKAN
1. LEMBAGA KELUARGA
a. .Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama Dan Utama
9 Toto Suharto, pendidikan berbasis masyarakatorganic:pengalaman pesantren persatuan
islam(Surakarta:fataba press,2013)hal.41
11. 11
Kata “ Keluarga” secara etimologi menurut K.H. Dewantara adalah
sebagi berikut:
Bagi bangsa kita perkataan “keluarga” tadi kita kenal sebagai rangkaian
perkaan-prkataan “kawula” dan “warga”.Kalau kita tinjau dari ilmu sosiologie,
keluarga adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri beberapa individu yang
terikat oleh suatu keturunan, yakni kesatuan antara ayah ibu dan anakyang
merupakan kesatuan kecil dari bentuk-bentuk kesatuan masyarakat.
Pendidikan keluarga adalah juga pendidikan masyarakat , karna di
samping keluarga itu sendiri sebagai kesatuan kecil dari bentuk kesatuan-
kesatuan masyarakat, juga karena pendidikan yang diberikan oleh orang tua
kepada anak-anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak
dimasyarakat kelak.10
b. Keluarga Sebagai Alam Pendidikan Pertama(Dasar)
Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan di
dalam keluaraga.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk berdasarkan
sukarela dan cinta yang antara dua subyek manusia (suami-isteri).Berdasarkan
asas cinta yang asasi ini lahirlah anak sebagai generasi penerus .Keluarga
dengan cinta kasih dan pengabdian yang luhur membina kehidupan sang anak
.Oleh Ki Hajar Dewantara dikatakan supaya orang tua (sebagai pendidik)
mengabdi kepada sang anak.
Keluarga adalah pusat pendidikan yang pertama dan utama yang
dialami oleh anak .Sejak adanya kemanusiaan sampai sekarang ini kehidupan
keluarga selalu mempengaruhi perkembangan budi pekerti setiap
manusia.Pendidikan ldalam lembaga atau lingkungan keluarga muncul karena
manusia memiliki naluri asli untuk memperoleh keturunan demi
mempertahankan eksistensinya . Oleh karenanya manusia akan selalu mendidik
10 Abu ahmadi,ilmu pendidikan,(Jakarta:PTRineka Cipta. 2003)hal 176
12. 12
keturunannya dengan sebaik-baiknya menyangkut aspek jasmani maupun
rohani . Setiap manusia mempunyai dasar kecakapan dan keinginan untuk
mendidik anak-anaknuya , sehingga hakikat keluarga itu adalah semata-mata
pusat pendidikan , meskipun terkadang berlangsung secara amat sederhana dan
tanpa disadari , tetapi jelas bahwa keluarga memiliki adil yang sangat besar
dalam pendidikan anak .
Motivasi pengabdian keluarga ( Orang tua ) ini semata-mata demi
cinta kasih yang kodrat. Di dalam suasana cinta dan kemesraan inilah proses
pendidikan berlangsung seumur anak itu dalam tanggung jawab keluarga.
Perasaan cinta , saling mengasihi, ingin selalu menyatu, dan lain-lain perasaan
dan keadaan jiwa adalah sesuatu yang sangat berguna dalam membangun iklim
kehidupan keluarga yang kondusif bagi pendidikan anak khususnya pendidikan
budi pekerti.
Kepentingan keluarga sebagi pusat pendidikan tidak hanya
disebabkan adanya kesempatan yang sebaik-baiknya untuk menyelenggarahkan
pendidikan diri dan sosial, akan tetapi juga karena orang tua ( Ibu dan Ayah )
dapat menanamkan segala jenis kehidupan batiniah di dalam jiwa anak yang
sesuai denagn kehidupan batiniah dirinya. Inilah hak orang tua yang utama dan
tidak boleh digantikan oleh orang lain, karena orang tua itu berperan sebagai
guru yaitu mengajar, mendidik, membimbing, dan diharapkan mampu menjadi
teladan yang baik bagi putra dan putrinya.
Melalui pendidikan keluarga ini anak bukan saja diharapkan
memiliki pribadi yang mantap, mandiri dalam menjalani hidup dan
kehidupannya, namun juga diharapkan nantinya mampu menjadi warga
masyarakat yang baik. Mmelalui pendidikan keluarga anak disiapkan menjadi
sosok manusia yang nantinya akan bisa hidup di masyarakat secara mandiri dan
bertanggung jawab. Sehingga dalam hal ini lembaga keluarga bisa dikatakan
sebagai lembaga pendidikan “kawah candra dimuka”nsebagai persiapan anak
untuk kehidupan dimasyarakat.
13. 13
Oleh karena itu betapa pentingnya lembaga pendidikan keluarga
serta begitu pokoknya kehidupan keluarga bagi anak, maka keluarga dapat
dikatakan memiliki fungsi proteksi, rekreasi, inisiasi, sosialisasi, dan edukasi.
Fungsi proteksi dalam arti anak didalam keluarga slalu mendapat selalu
mendapat perlindungan, perawatan, serta selau dijaga dari gangguan keamanan
yang mengancam keselamatan jiwa dan raganya
Fungsi rekreasi dalam arti anak didalam keluarga merasa damai, tentram,
gembira bersama denagan anggota keluarga lainnya sehingga kehidupan
keluarga menjadi sarana hiburan bagi anak.
Fungsi inisiasi dalam arti anak diperkenalkan dengan nama-nama benda,
bintatang, orang yang ada disekitarnya. Diperkenalkan dengan sejumlah family,
para tetangga, dan anggota masyrakat lain
Fungsi soialisasi dalam arti anak diwarisi nilai-nilai, norma, kebiasaan,
dan adat istiadat yang dimiliki keluarga dan masyarakat.
Fungsi eduksi dalam arti anak diberi pengalaman belajar untuk bisa
berkembang selurh daya dan potensinya sehingga nabtinya akan menjadi sosok
manusia yang berkepribadian utuh.
2. Lembaga Sekolah
Ketika anak berumur 4-6 tahun, ia dipercayakan oleh keluarganya untuk dididik
oleh lembga pendidikan (Sekolah) seperti Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Dasar.
Lembaga ini meneruskan pembinaan yang telah diletakkan dasar-dasarnya dalam
lingkungan keluarga.Sekolah menerima tanggung jawab pendidikan berdasarkan
kepercayaan keluarga.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dibentuk oleh pemerintah dan
masyarakat.Sekolah menjalankan tugas mendidik anak yang sudah tidak mampu lagi
dilakukan oleh keluarga, mengingat semakin kompleksnya praktek mendidik anak.
14. 14
Menurut Yong Pai (1990) ada dua fungsi utama lembaga pendidikan sekolah (primary
function of school)
1. Sebagai instrument untuk mentransmisikan nilai-nilai sosial masyarakat (to
transmit societal values)
2. Sebagai agen untuk transformasi budaya(to be the agent of social transform)
3. Lembaga Masyarakat
Masyarakat sebagai lembaga ketiga sesudah keluarga dan sekolah mempunyai
peranan yang berbeda. Diantara peranan masyarakat dalam pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Norma-norma sosial Budaya.
Di masyarakat terdapat norma-norma sosial budaya yang harus diikuti
oleh wargaya dan norma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan
kepribadian warganya dalam bertindak dan bersikap.
2. Aktifitas kelompok sosial
Kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan bekerja
sama dibidang tertentu untuk mencapai tyjuan tertentu adalah merupakn sumber
pendidikan bagi warga masyarakat, seperti lembaga-lembaga pendidikan sosial
budaya, yayasan, organisasi-organisasi, perkumpulan-perkumpulan yang
kesemuanya itu merupakan unsur-unsur pelaksana asas pendidikan masyarakat.
15. 15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan
secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali
ia mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk
memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu,
sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan
pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan.
Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat
merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk
religius.
B. SARAN
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan
dalam hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan
melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan
lingkungan pendidikan yang kondusif.
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2003.Ilmu pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Jaali, Haji. 2009. Psikologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
Kadir, Abdul . 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Naim, Ngainun dan Ahmad Syauqi. 2008. Pendidikan Multicultural Konsep dan
Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Rodliyah, St. 2013. Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.Jember: STAIN Jember Press.
Suharto, Toto. 2013. Pendidikan Berbasis Masyarakat Organic:Pengalaman
Pesantren Persatuan Islam. Surakarta:Fataba Press
Thabrani, Abd. Muis. 2013. Pengantar dan Dimensi-Dimensi Pendidikan.Jember:
STAIN Jember Press.