SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH 
LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN 
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan 
Pendidikan Matematika 
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam 
IKIP PGRI SEMARANG 
2013
Dosen Pengampu : 
Dra. Sri Rahayu Sumardiyati, M. Pd. 
KELAS 2A 
Disusun oleh : 
KELOMPOK VI 
Silvina Susianti (12310005) 
Nur Kartika Rukmana (12310008) 
Nikhla Ainur Rosyada (12310013) 
Nailis Sa’adah (12310040)
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang 
Di dalam membangun masyarakat Indonesia baru tentunya tidak terjadi di dalam 
sekejap atau semudah membalikkan telapak tangan. Reformasi pendidikan merupakan 
suatu reformasi tingkah laku yang dengan sendirinya meminta waktu dan usaha yang ulet. 
Pendidikan yang merupakan aspek dari kebudayaan tidak mudah untuk diubah 
sebagaimana kebudayaan itu sendiri sulit untuk diubah dalam sekejap mata. Oleh sebab itu, 
reformasi pendidikan haruslah bertahap dengan memperhitungkan berbagai potensi, 
kelemahan, kekuatan, dan kemungkinan yang terbuka. Dengan demikian reformasi 
pendidikan menuntut adanya perencanaan yang matang dan persiapan yang cukup serta 
ditopang oleh sumber-sumber yang memadai termasuk komitmen politik masyarakat. 
Di dalam membangun masyarakat Indonesia baru, masalah-masalah kritis 
pendidikan yang dihadapi masyarakat dan bangsa Indonesia dalam jangka menengah antara 
lain sebagai berikut: (1) pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai demokrasi; (2) 
pengembangan hak asasi manusia; (3) pemberantasan kemiskinan; (4) pelaksanaan 
otonomi daerah dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. 
Dengan adanya beberapa contoh masalah diatas, itu merupakan hal yang melatar 
belakangi kami membuat makalah ini, yang berjudul “Lingkungan dan Lembaga 
Pendidikan”.
2. Rumusan Masalah 
A. Apa pengaruh lingkungan terhadap pendidikan? 
B. Apa pengertian lingkungan pendidikan dan tripusat pendidikan? 
C. Bagaimana pendidikan di keluarga itu? 
D. Bagaimana pendidikan di sekolah itu? 
E. Bagaimana pendidikan di masyarakat itu? 
F. Bagaiman pendidikan jalur formal, non formal dan informal itu? 
G. Apa hubungan diantara tripusat pendidikan? 
H. Apa yang diketahui dengan lingkungan makro pendidikan? 
2. Tujuan Penulisan Makalah 
 Kita dapat mengetahui pengertian dan maksud apa itu Lingkungan 
dan Lembaga Pendidikan 
 Mengetahu Tripusat Pendidikan dan Jalur Pendidikan
BAB II 
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 
A. Pengaruh Lingkungan terhadap 
Pendidikan 
 Ada beberapa teori tentang pengaruh lingkungan terhadap pendidikan. Beberapa aliran 
pemikiran itu antara lain, teori tabularasa yang bertentangan dengan teori bakat-pembawaan 
dan teori konvergensi yang menggabungkan antara keduanya. 
 Teori bakat-pembawaan mengatakan bahwa”akan menjadi apa anak itu nantinya, 
ditentukan oleh bakat pembawaanya”. Dengan demikian, teori ini tidak mengakui peran 
atau pengaruh dari luar (pendidikan, pengajaran, pengalaman), jadi lingkungan tidak 
berperan dalam pendidikan. 
 Pendapat tersebut bertentangan dengan teori tabularasa, yang berpendapat bahwa”anak 
lahir bagaikan meja lilin, yang putih bersih, akan menjadi apa nantinya, tergantung apa 
yang digoreskan di atasnya (yang dididikan, diajarkan) atau yang dialami”. 
 Baik teori bakat-pembawaan maupun teori tabularasa, keduaduanya memiliki 
kebenaran, akan tetapi tidak mutlak,, maka timbul teori yang menggabungkan antara 
keduanya disebut “teori konvergeni”, yang mengatakan bahwa pertumbuhan dan 
perkembangan anak , akan menjadi apa anak itu nantinya, ditentukan baik oleh bakat 
pembawaanya maupun oleh apa yang dialami, dididikan, diajarkan. 
Exit
A. Pengaruh Lingkungan terhadap 
Pendidikan 
Lingkungan pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam berinteraksi sosial di 
mana peserta didik itu berada. Pendidikan pada dasarnya adalah interaksi sosial tersebut. 
Melalui interaksi sosial itu peserta didik memanfaatkan sumber daya pendidikan secara 
optimal.Interaksi sosial antara peserta didik dengan lingkungan itu berlangsung secara 
alamiah. 
Peran lingkungan pendidikan: 
1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa) 
2. Menanamkan dasar pendidikan moral 
3. Memberikan dasar pendidikan sosial 
4. Meletakkan dasar pendidikan agama 
5. Menanamkan budi pekerti 
6. Memberikan latihan keterampilan 
7. Memberikan pendidikan etika 
Exit
B. Pengertian Lingkungan Pendidikan 
dan 
tripusat Pendidikan 
Pendidikan adalah tindakan manusia yang terwujud dalam proses mendidik dan dididik. 
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan manusia itu sendiri, yaitu dimana manusia itu 
berada. Pendidikan ada bersama dan di dalam adanya manusia (Drijarkara, 1961: 239). Itu 
artinya bahwa pendidikan pada dasarnya pergaulan (ada bersama) manusia atau interaksi 
antar manusia yang bermakna. 
Lingkungan pendidikan mencangkup: 
1. Tempat (lingkungan fisik ) 
2. Tradisi dan budaya ( lingkungan budaya) 
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial) 
Lingkungan pendidikan dibedakan dalam tiga jenis yang disebut Tripusat Pendidikan. 
 Langeveld : keluarga ,sekolah, gereja 
 Ki Hajar Dewantara : keluarga, sekolah, organisasi pemuda 
 Undang - Undang No 20 tahun 2003 : keluarga, sekolah, masyarakat 
Tripusat pendidikan selain menunjukkan lingkungan pendidikan dapat juga disebut wadah 
pendidikan. 
Exit 
Menurut 
para ahli
C. Pendidikan di Keluarga 
 Fungsi Pendidikan Keluarga 
a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak 
b. Membentuk kehidupan emosional anak 
c. Menanamkan dasar pendidikan moral dan sosial 
d. Peletakan dasar keagamaan 
 Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak : 
• Adanya motivasi dan dorongan yang didasari cinta kasih antara anak dan orang tua. 
Orang tua memiliki rasa rela dan mau berkorban untuk kehidupan anaknya. 
• Pemberian motivasi moral kepada anak, meliputi tanggung jawab moral dan nilai-nilai 
agama dan norma / nilai yang ada di masyarakat. 
• Tanggung jawab sosial. 
Merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab keluarga kepada anak. 
• Kewajiban memelihara dan membesarkan anak. 
• Kewajiban memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan kepada anak. 
Exit
D. Pendidikan di Sekolah 
Tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah 
 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan (sesuai dengan 
undang-undang pendidikan). 
 Tanggung jawab keilmuan (berdasarkan isi, tujuan, dan tingkat pendidikan). 
 Tanggung jawab fungsional (tanggungjawab professional pengelola dan pelaksana 
pendidikan). 
Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah 
 Merupakan lembaga pendidikan formal : ada perencanaan, teratur, dan ditetapkan 
resmi, misalnya jam pelajaran, peraturan dan rencana pembelajaran. 
 Merupakan lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati (didirikan tidak atas dasar 
hubungan darah antara guru dan murid namun bersifat kedinasan). 
Macam-macam sekolah 
 Ditinjau dari segi yang mengusahakan : sekolah negeri dan sekolah swasta 
 Ditinjau dari segi tingkatan : SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA, SMK / MAK, 
Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi/ Universitas. 
Exit 
Ditinjau dari sifatnya : sekolah umum : SMP, SMA; sekolah kejuruan : SMEA, SMK
D. Pendidikan di Sekolah 
Fungsi lembaga pendidikan sekolah 
 Fungsi sekolah berdasarkan kurikulum adalah : 
• Sebagai wadah anak didik bergaul antara sesama anak didik, antara guru dengan 
anak didik dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan). 
• Sebagai wadah anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah. 
• Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi 
agama, bangsa dan negara. 
 Fungsi sekolah secara umum adalah : 
• Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan. 
• Spesialisasi : bidang pendidikan 
• Sosialisasi : individu anak didik menjadi makhluk sosial 
• Konservasi dan transmisi kultural : memelihara warisan budaya (transmisi budaya). 
• Transisi dari rumah ke masyarakat : anak belajar bertanggung jawab sebagai 
persiapan sebelum ke masyarakat. 
Exit
E. Pendidikan di 
Masyarakat 
Pendidikan di masyarakat sangat beragam, dari pendidikan yang formal (mirip dengan 
pendidikan sekolah), sampai dengan pendidikan yang tidak formal karena tidak memiliki 
rancangan serta pelaksanaan yang dirumuskan secara tegas dan permanent, karena itu 
pendidikan masyarakat dikelompokkan sebagai pendidikan kurang formal (non-formal). 
 Ciri-cirinya adalah : 
- Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah. 
- Peserta pada umumnya adalah mereka yang sudah tidak bersekolah / drop out. 
- Peserta tidak perlu homogen. 
- Isi pendidikan bersifat praktis. 
- Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban akan kebutuhan. 
 Sasaran : 
Masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, 
penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan 
sepanjang hayat. 
Exit
 Fungsi : 
E. Pendidikan di 
Masyarakat 
Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan 
dan keterampilan fungsional serta pengembangan kepribadian. 
 Jenis : 
Pendidikan kecakapan hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keterampilan dan 
pelatihan kerja, pendidikan dalam bentuk lembaga kursus, sanggar yang digunakan 
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. 
Exit
F. Pendidikan Jalur Formal, Non Formal dan 
Informal 
Selain pendidikan yang dapat dikategorikan ke dalam pendidikan formal, nonformal, dan 
informal, ada pendidikan yang dapat disenggarakan baik secara formal,nonformal,maupun 
informal. Macam-macam pendidikan itu adalah: Pendidikan anak usia dini, pendidikan 
kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan jarak jauh, pendidikan khusus dan 
pendidikan layanan khusus (UU No. 20 Tahun 2003: pasal 28-32). 
 Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. 
 Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh 
departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. 
 Pendidikan keagamaan disenggarakan oleh Pemerintah dan/ atau kelompok masyarakat 
dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 
 Pendidikan jarak jauh dapat disenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis 
pendidikan. 
Exit
F. Pendidikan Jalur Formal, Non Formal dan 
 Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat 
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, 
sosial, dan/ atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. 
 Pendidikan layanan khusus merupakan bagi peserta didik di daerah terpencil atau 
terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/ atau mengalami bencana alam,bencana 
social, dan tidak mampu dari segi ekonomi. 
Exit 
Informal
G. Hubungan diantara Tripusat Pendidikan 
Hubungan yang negatif menimbulkan persaingan sedang hubungan yang positif menuntun 
kerjasama. 
 Persaingan. Karena tuntutan perkembangan zaman dan perkembangan IPTEKS, telah 
terjadi persaingan baik sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja antara pusat-pusat 
pendidikan tersebut. Masyarakatpun melaju dengan cepat meninggalkan 
pendidikan itu sendiri. Realitanya, pendidikan selalu ketinggalan dari perkembangan 
IPTEKS dan tuntutan kebutuhan masyarakat. Hal itu terjadi karena ketika IPTEKS telah 
berkembang dan kebutuhan masyarakat menuntut, pendidikan baru bertindak. 
 Kerjasama. Agar visi, misi, dan fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus 
terdapat kerjasama yang harmonis di antara ketiga pusat pendidikan ,yaitu keluarga, 
sekolah dan masyarakat. Sejalan dengan hal itu UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem 
Pendidikan nasional telah menggariskan peran serta masyarakat dalam pendidikan (Bab 
XV, Pasal 54-56). Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi perseorangan, 
kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan 
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Masyarakat 
dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. 
Exit
H. Lingkungan Makro Pendidikan 
Lingkungan makro pendidikan adalah lingkungan yang lebih besar atau lebih luas yang 
berpengaruh terhadap semua lingkungan mikro tersebut. Lingkungan itu adalah lingkungan 
masyarakat dalam arti seluas luasnya, dalam bentuknya sebagai bangsa, negara atau dunia 
global. Dari lingkungan tersebut yang berpengaruh terhadap pendidikan adalah lingkungan 
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer atau pertahanan dan keamanan, serta era 
global itu sendiri. 
 Ideologi menjadi landasan sekaligus tujuan setiap bentuk pendidikan, darimana 
pendidikan itu bertolak dan kemana pendidikan itu akan berakhir. 
 Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kepentingan politik, karena kebijakan-kebijakan 
pendidikan ditentukan oleh golongan politik di lembaga legislatif. 
 Yang terkait dengan kesejahteraan dan pendanaan pendidikan berpengaruh besar 
terhadap pendidikan. 
 Karena budaya yang menjiwai seluruh proses pendidikan. Makin tinggi pendidikan 
seseorang maka makin berbudaya. 
Exit
H. Lingkungan Makro Pendidikan 
 Proses pendidikan memerlukan ketahanan dan keamanan fisik (lahir) maupun batin 
(mental). Pertahanan dan keamanan suatu bangsa menjadi materi pendidikan 
kewarganegaraan dalam rangka membentuk warga negara yang baik. 
 Era globalisasi sebagai lingkungan pendidikan di satu sisi menimbulkan modernisasi, 
tetapi di sisi lain dapat menimbulkan dominasi negara maju terhadap negara 
berkembang. 
Exit
BAB III 
PENUTUP 
1. Kesimpulan 
Pendidikan bukanlah semata-mata pembelajaran, namun pendidikan sangat berkaitan pula 
dengan seluruh aspek kehidupan manusia di dalam masyarakat. Pendidikan bukan hanya 
sekedar membuat peserta didik pandai menghafal tetapi yang lebih penting ialah 
menjadikannya sebagai manusia, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. 
Pendidikan adalah proses hominisasi dan proses humanisasi seseorang dalam kehidupan 
keluarga, masyarakat yang berbudaya kini dan masa depan. Oleh karena itu, perubahan 
paradigma ini pun tentu berimplikasi pada perlunya reposisi pendidik, peserta didik, dan 
lingkungan pendidikan/iklim pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) dalam proses 
pendidikan dan pembelajaran. 
2. Daftar Pustaka 
Sukmadinata, NS. (2002). Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum. Bandung: 
Remaja Rosydakarya. 
Tilaar, HAR. (2000). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. 
Tilaar, HAR. (2000). Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. 
Sudharto dkk. (2012). Pengantar Ilmu Pendidikan. semarang : IKIP PGRI Semarang Press.
TERIMA KASIH 
. .  . . 
“Barang siapa diantara kamu melihat 
kemungkaran maka ubahlah dengan 
kekuatanmu. Apabila tidak dapat dengan 
kekuatan maka cegahlah dengan lisan, 
jika tidak dapat dengan lisan dengan 
hati. Maka memberantas kemungkaran 
dengan hati ini adalah selemah-lemahnya 
iman.” 
(HR. Muslim)

More Related Content

What's hot

Makalah Kelompok
Makalah KelompokMakalah Kelompok
Makalah KelompokHamimSuyuti
 
TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)
TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)
TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)vina serevina
 
Pengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja IndonesiaPengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja IndonesiaAulia Srie Wardani
 
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraPresentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraHusien Armansyah
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaRfebiola
 
Pengawas penilik sekolah
Pengawas penilik sekolahPengawas penilik sekolah
Pengawas penilik sekolahWaQhyoe Arryee
 
Ppt disiplin dalam belajar
Ppt disiplin dalam belajarPpt disiplin dalam belajar
Ppt disiplin dalam belajarwulandari775
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdfValiditas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Macam-macam tes
Macam-macam tesMacam-macam tes
Macam-macam teskypoenya
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANDwi Bawa
 
Silabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikanSilabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikanNuzli Muhammad
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didikUrwatul Wutsqo
 
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan MembacaPenilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan MembacaArief Kurniatama
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikanRiezza Farhan
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...salmaffn
 

What's hot (20)

Makalah Kelompok
Makalah KelompokMakalah Kelompok
Makalah Kelompok
 
TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)
TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)
TEKNIK PENILAIAN TES (ARI & AFDAL)
 
Pengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja IndonesiaPengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
Pengaruh Anime Pada Remaja Indonesia
 
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraPresentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
 
Penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remajaPenyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remaja
 
Pengawas penilik sekolah
Pengawas penilik sekolahPengawas penilik sekolah
Pengawas penilik sekolah
 
Puisi ppkn
Puisi ppknPuisi ppkn
Puisi ppkn
 
Ppt disiplin dalam belajar
Ppt disiplin dalam belajarPpt disiplin dalam belajar
Ppt disiplin dalam belajar
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdfValiditas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
Validitas & Reliabilitas Instrumen Evaluasi Pembelajaran.pdf
 
Macam-macam tes
Macam-macam tesMacam-macam tes
Macam-macam tes
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
 
Silabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikanSilabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikan
 
Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didikManajemen peserta didik
Manajemen peserta didik
 
Rima dalam puisi
Rima dalam puisiRima dalam puisi
Rima dalam puisi
 
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan MembacaPenilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
 
Drama 3 orang persahabatan
Drama 3 orang persahabatanDrama 3 orang persahabatan
Drama 3 orang persahabatan
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
 

Similar to Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.FAS DC
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5FENY DYAH
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanEdwarn Abazel
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanWarnet Raha
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanzaza29
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxpauddrivefile
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikanNamaku Merah
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptxKonsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptxHasanAgil
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Hidayat Amin
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RHidayat Amin
 

Similar to Lingkungan dan Lembaga Pendidikan (20)

6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.6.fungsi&peran lemb.pend.
6.fungsi&peran lemb.pend.
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikan
 
Dasar pendidikan iii
Dasar pendidikan iiiDasar pendidikan iii
Dasar pendidikan iii
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Tugas pp
Tugas ppTugas pp
Tugas pp
 
Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanFungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
 
Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3
 
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptxKonsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
Konsep lingkungan pendidikan kel 4.pptx
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

  • 1. MAKALAH LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam IKIP PGRI SEMARANG 2013
  • 2. Dosen Pengampu : Dra. Sri Rahayu Sumardiyati, M. Pd. KELAS 2A Disusun oleh : KELOMPOK VI Silvina Susianti (12310005) Nur Kartika Rukmana (12310008) Nikhla Ainur Rosyada (12310013) Nailis Sa’adah (12310040)
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di dalam membangun masyarakat Indonesia baru tentunya tidak terjadi di dalam sekejap atau semudah membalikkan telapak tangan. Reformasi pendidikan merupakan suatu reformasi tingkah laku yang dengan sendirinya meminta waktu dan usaha yang ulet. Pendidikan yang merupakan aspek dari kebudayaan tidak mudah untuk diubah sebagaimana kebudayaan itu sendiri sulit untuk diubah dalam sekejap mata. Oleh sebab itu, reformasi pendidikan haruslah bertahap dengan memperhitungkan berbagai potensi, kelemahan, kekuatan, dan kemungkinan yang terbuka. Dengan demikian reformasi pendidikan menuntut adanya perencanaan yang matang dan persiapan yang cukup serta ditopang oleh sumber-sumber yang memadai termasuk komitmen politik masyarakat. Di dalam membangun masyarakat Indonesia baru, masalah-masalah kritis pendidikan yang dihadapi masyarakat dan bangsa Indonesia dalam jangka menengah antara lain sebagai berikut: (1) pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai demokrasi; (2) pengembangan hak asasi manusia; (3) pemberantasan kemiskinan; (4) pelaksanaan otonomi daerah dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Dengan adanya beberapa contoh masalah diatas, itu merupakan hal yang melatar belakangi kami membuat makalah ini, yang berjudul “Lingkungan dan Lembaga Pendidikan”.
  • 4. 2. Rumusan Masalah A. Apa pengaruh lingkungan terhadap pendidikan? B. Apa pengertian lingkungan pendidikan dan tripusat pendidikan? C. Bagaimana pendidikan di keluarga itu? D. Bagaimana pendidikan di sekolah itu? E. Bagaimana pendidikan di masyarakat itu? F. Bagaiman pendidikan jalur formal, non formal dan informal itu? G. Apa hubungan diantara tripusat pendidikan? H. Apa yang diketahui dengan lingkungan makro pendidikan? 2. Tujuan Penulisan Makalah  Kita dapat mengetahui pengertian dan maksud apa itu Lingkungan dan Lembaga Pendidikan  Mengetahu Tripusat Pendidikan dan Jalur Pendidikan
  • 5. BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Lingkungan terhadap Pendidikan  Ada beberapa teori tentang pengaruh lingkungan terhadap pendidikan. Beberapa aliran pemikiran itu antara lain, teori tabularasa yang bertentangan dengan teori bakat-pembawaan dan teori konvergensi yang menggabungkan antara keduanya.  Teori bakat-pembawaan mengatakan bahwa”akan menjadi apa anak itu nantinya, ditentukan oleh bakat pembawaanya”. Dengan demikian, teori ini tidak mengakui peran atau pengaruh dari luar (pendidikan, pengajaran, pengalaman), jadi lingkungan tidak berperan dalam pendidikan.  Pendapat tersebut bertentangan dengan teori tabularasa, yang berpendapat bahwa”anak lahir bagaikan meja lilin, yang putih bersih, akan menjadi apa nantinya, tergantung apa yang digoreskan di atasnya (yang dididikan, diajarkan) atau yang dialami”.  Baik teori bakat-pembawaan maupun teori tabularasa, keduaduanya memiliki kebenaran, akan tetapi tidak mutlak,, maka timbul teori yang menggabungkan antara keduanya disebut “teori konvergeni”, yang mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak , akan menjadi apa anak itu nantinya, ditentukan baik oleh bakat pembawaanya maupun oleh apa yang dialami, dididikan, diajarkan. Exit
  • 6. A. Pengaruh Lingkungan terhadap Pendidikan Lingkungan pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam berinteraksi sosial di mana peserta didik itu berada. Pendidikan pada dasarnya adalah interaksi sosial tersebut. Melalui interaksi sosial itu peserta didik memanfaatkan sumber daya pendidikan secara optimal.Interaksi sosial antara peserta didik dengan lingkungan itu berlangsung secara alamiah. Peran lingkungan pendidikan: 1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa) 2. Menanamkan dasar pendidikan moral 3. Memberikan dasar pendidikan sosial 4. Meletakkan dasar pendidikan agama 5. Menanamkan budi pekerti 6. Memberikan latihan keterampilan 7. Memberikan pendidikan etika Exit
  • 7. B. Pengertian Lingkungan Pendidikan dan tripusat Pendidikan Pendidikan adalah tindakan manusia yang terwujud dalam proses mendidik dan dididik. Lingkungan pendidikan adalah lingkungan manusia itu sendiri, yaitu dimana manusia itu berada. Pendidikan ada bersama dan di dalam adanya manusia (Drijarkara, 1961: 239). Itu artinya bahwa pendidikan pada dasarnya pergaulan (ada bersama) manusia atau interaksi antar manusia yang bermakna. Lingkungan pendidikan mencangkup: 1. Tempat (lingkungan fisik ) 2. Tradisi dan budaya ( lingkungan budaya) 3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial) Lingkungan pendidikan dibedakan dalam tiga jenis yang disebut Tripusat Pendidikan.  Langeveld : keluarga ,sekolah, gereja  Ki Hajar Dewantara : keluarga, sekolah, organisasi pemuda  Undang - Undang No 20 tahun 2003 : keluarga, sekolah, masyarakat Tripusat pendidikan selain menunjukkan lingkungan pendidikan dapat juga disebut wadah pendidikan. Exit Menurut para ahli
  • 8. C. Pendidikan di Keluarga  Fungsi Pendidikan Keluarga a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak b. Membentuk kehidupan emosional anak c. Menanamkan dasar pendidikan moral dan sosial d. Peletakan dasar keagamaan  Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak : • Adanya motivasi dan dorongan yang didasari cinta kasih antara anak dan orang tua. Orang tua memiliki rasa rela dan mau berkorban untuk kehidupan anaknya. • Pemberian motivasi moral kepada anak, meliputi tanggung jawab moral dan nilai-nilai agama dan norma / nilai yang ada di masyarakat. • Tanggung jawab sosial. Merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab keluarga kepada anak. • Kewajiban memelihara dan membesarkan anak. • Kewajiban memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan kepada anak. Exit
  • 9. D. Pendidikan di Sekolah Tanggung jawab lembaga pendidikan sekolah  Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan (sesuai dengan undang-undang pendidikan).  Tanggung jawab keilmuan (berdasarkan isi, tujuan, dan tingkat pendidikan).  Tanggung jawab fungsional (tanggungjawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan). Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah  Merupakan lembaga pendidikan formal : ada perencanaan, teratur, dan ditetapkan resmi, misalnya jam pelajaran, peraturan dan rencana pembelajaran.  Merupakan lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati (didirikan tidak atas dasar hubungan darah antara guru dan murid namun bersifat kedinasan). Macam-macam sekolah  Ditinjau dari segi yang mengusahakan : sekolah negeri dan sekolah swasta  Ditinjau dari segi tingkatan : SD / MI, SMP / MTs, SMA / MA, SMK / MAK, Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi/ Universitas. Exit Ditinjau dari sifatnya : sekolah umum : SMP, SMA; sekolah kejuruan : SMEA, SMK
  • 10. D. Pendidikan di Sekolah Fungsi lembaga pendidikan sekolah  Fungsi sekolah berdasarkan kurikulum adalah : • Sebagai wadah anak didik bergaul antara sesama anak didik, antara guru dengan anak didik dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan). • Sebagai wadah anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah. • Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.  Fungsi sekolah secara umum adalah : • Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan. • Spesialisasi : bidang pendidikan • Sosialisasi : individu anak didik menjadi makhluk sosial • Konservasi dan transmisi kultural : memelihara warisan budaya (transmisi budaya). • Transisi dari rumah ke masyarakat : anak belajar bertanggung jawab sebagai persiapan sebelum ke masyarakat. Exit
  • 11. E. Pendidikan di Masyarakat Pendidikan di masyarakat sangat beragam, dari pendidikan yang formal (mirip dengan pendidikan sekolah), sampai dengan pendidikan yang tidak formal karena tidak memiliki rancangan serta pelaksanaan yang dirumuskan secara tegas dan permanent, karena itu pendidikan masyarakat dikelompokkan sebagai pendidikan kurang formal (non-formal).  Ciri-cirinya adalah : - Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah. - Peserta pada umumnya adalah mereka yang sudah tidak bersekolah / drop out. - Peserta tidak perlu homogen. - Isi pendidikan bersifat praktis. - Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban akan kebutuhan.  Sasaran : Masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Exit
  • 12.  Fungsi : E. Pendidikan di Masyarakat Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan kepribadian.  Jenis : Pendidikan kecakapan hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan dalam bentuk lembaga kursus, sanggar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Exit
  • 13. F. Pendidikan Jalur Formal, Non Formal dan Informal Selain pendidikan yang dapat dikategorikan ke dalam pendidikan formal, nonformal, dan informal, ada pendidikan yang dapat disenggarakan baik secara formal,nonformal,maupun informal. Macam-macam pendidikan itu adalah: Pendidikan anak usia dini, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan jarak jauh, pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (UU No. 20 Tahun 2003: pasal 28-32).  Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.  Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.  Pendidikan keagamaan disenggarakan oleh Pemerintah dan/ atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.  Pendidikan jarak jauh dapat disenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Exit
  • 14. F. Pendidikan Jalur Formal, Non Formal dan  Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/ atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.  Pendidikan layanan khusus merupakan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/ atau mengalami bencana alam,bencana social, dan tidak mampu dari segi ekonomi. Exit Informal
  • 15. G. Hubungan diantara Tripusat Pendidikan Hubungan yang negatif menimbulkan persaingan sedang hubungan yang positif menuntun kerjasama.  Persaingan. Karena tuntutan perkembangan zaman dan perkembangan IPTEKS, telah terjadi persaingan baik sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja antara pusat-pusat pendidikan tersebut. Masyarakatpun melaju dengan cepat meninggalkan pendidikan itu sendiri. Realitanya, pendidikan selalu ketinggalan dari perkembangan IPTEKS dan tuntutan kebutuhan masyarakat. Hal itu terjadi karena ketika IPTEKS telah berkembang dan kebutuhan masyarakat menuntut, pendidikan baru bertindak.  Kerjasama. Agar visi, misi, dan fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terdapat kerjasama yang harmonis di antara ketiga pusat pendidikan ,yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Sejalan dengan hal itu UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional telah menggariskan peran serta masyarakat dalam pendidikan (Bab XV, Pasal 54-56). Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Exit
  • 16. H. Lingkungan Makro Pendidikan Lingkungan makro pendidikan adalah lingkungan yang lebih besar atau lebih luas yang berpengaruh terhadap semua lingkungan mikro tersebut. Lingkungan itu adalah lingkungan masyarakat dalam arti seluas luasnya, dalam bentuknya sebagai bangsa, negara atau dunia global. Dari lingkungan tersebut yang berpengaruh terhadap pendidikan adalah lingkungan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer atau pertahanan dan keamanan, serta era global itu sendiri.  Ideologi menjadi landasan sekaligus tujuan setiap bentuk pendidikan, darimana pendidikan itu bertolak dan kemana pendidikan itu akan berakhir.  Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kepentingan politik, karena kebijakan-kebijakan pendidikan ditentukan oleh golongan politik di lembaga legislatif.  Yang terkait dengan kesejahteraan dan pendanaan pendidikan berpengaruh besar terhadap pendidikan.  Karena budaya yang menjiwai seluruh proses pendidikan. Makin tinggi pendidikan seseorang maka makin berbudaya. Exit
  • 17. H. Lingkungan Makro Pendidikan  Proses pendidikan memerlukan ketahanan dan keamanan fisik (lahir) maupun batin (mental). Pertahanan dan keamanan suatu bangsa menjadi materi pendidikan kewarganegaraan dalam rangka membentuk warga negara yang baik.  Era globalisasi sebagai lingkungan pendidikan di satu sisi menimbulkan modernisasi, tetapi di sisi lain dapat menimbulkan dominasi negara maju terhadap negara berkembang. Exit
  • 18. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Pendidikan bukanlah semata-mata pembelajaran, namun pendidikan sangat berkaitan pula dengan seluruh aspek kehidupan manusia di dalam masyarakat. Pendidikan bukan hanya sekedar membuat peserta didik pandai menghafal tetapi yang lebih penting ialah menjadikannya sebagai manusia, pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Pendidikan adalah proses hominisasi dan proses humanisasi seseorang dalam kehidupan keluarga, masyarakat yang berbudaya kini dan masa depan. Oleh karena itu, perubahan paradigma ini pun tentu berimplikasi pada perlunya reposisi pendidik, peserta didik, dan lingkungan pendidikan/iklim pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) dalam proses pendidikan dan pembelajaran. 2. Daftar Pustaka Sukmadinata, NS. (2002). Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosydakarya. Tilaar, HAR. (2000). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Tilaar, HAR. (2000). Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Sudharto dkk. (2012). Pengantar Ilmu Pendidikan. semarang : IKIP PGRI Semarang Press.
  • 19. TERIMA KASIH . .  . . “Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan kekuatanmu. Apabila tidak dapat dengan kekuatan maka cegahlah dengan lisan, jika tidak dapat dengan lisan dengan hati. Maka memberantas kemungkaran dengan hati ini adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)