SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BAB III 
KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 
3.1. Pemasaran 
3.1.1. Pengertian Pemasaran 
Pemasaran sebagai suatu usaha untuk menjual barang dan jasa dengan 
selalu memperhatikan bahwa barang maupun jasa yang dijual harus sesuai dengan 
kebutuhan serta keinginan pembeli. Pemasaran yang merupakan suatu proses itu 
dimulai jauh sebelum barang-barang atau jasa itu diproduksi, keputusan 
pemasaran harus sudah ditentukan, salah satu contohnya seperti jenis produk yang 
akan di produksi, berapa harganya, serta bagaimana cara mempromosikannya. 
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh 
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya untuk 
mendapatkan laba dan keuntungan. Berhasil tidaknya pencapain tujuan bisnis 
tergantung pada keahlian pihak perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi 
pemasarannya agar organisasi dapat berjalan lancar. 
Pelaksanaan bauran pemasaran pada barang berbeda dengan jasa 
(services), untuk itu dalam bauran pemasaran jasa perlu ditambahkan beberapa 
aspek lagi seperti yang diungkapkan oleh Zeithaml dan Bitner (2006:25) bahwa: 
Because service are usually produced and consumed simultaneously, 
customers are often present in the firm’s factory, interact directly with the 
firm personel, and are actualy part of the service production process. 
Also,because services are intangible, customers will often be looking for 
any tangible cue to help them understand the nature of the service 
experience. 
32
33 
Sedangkan menurut Griffin dan Ebert (2003 : 252) pengertian pemasaran 
didefinisikan sebagai berikut : 
“The process of planning and executing the conception, pricing, 
promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create 
exchanges that satisfy individual and organizational objectives ”. 
Artinya: “Pemasaran adalah suatu proses merencanakan dan melaksanakan 
konsep, harga, promosi dan distribusi gagasan-gagasan, barang dan jasa untuk 
menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi “. 
Perusahaan harus dapat mengendalikan setiap komponen dari bauran 
pemasaran jasa diantaranya yaitu harga dimana komponen tersebut harus 
dikombinasikan untuk menghasilkan pencapaian tujuan secara optimal. Penelitian 
ini menggunakan teori bauran pemasaran jasa karena usaha laundry menawarkan 
produk kepada para konsumennya atau konsumen berupa pelayanan, dalam hal ini 
layanan untuk kebersihan atas kendaraan konsumen. 
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah aktivitas 
bisnis yang dijalankan oleh produsen mulai dari perencanaan, penentuan harga, 
promosi dan mendistribusikan barang dan jasa dengan tujuan untuk menciptakan 
permintaan efektif dari konsumen. 
3.1.2. Pengertian Bauran Pemasaran 
Hampir dalam setiap industri terjadi persaingan yang ketat di mana hal ini 
menuntut setiap perusahaan yang terlibat di dalamnya harus dapat memenuhi 
kebutuhan konsumen secara lebih baik. Dalam memenangkan persaingan dapat 
menggunakan strategi pemasaran yang memberikan cara apa yang harus
34 
dilakukan oleh perusahaan dalam persaingan. Dalam mencapai tujuan pemasaran, 
perusahaan dapat menggunakan program pemasaran. Program pemasaran yang 
dapat digunakan adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah sekumpulan 
alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan 
pemasarannya dalam pasar sasaran. Zeithaml dan Bitner (2001) menyatakan 
bahwa: 
Marketing mix defined as the elements an organization controls that can 
be used to satisfy or communicate with customers. The service marketing 
mix is composed of the seven p’s: product, price, place (distribution), and 
promotion, people, physical evidence, and process”. 
Bauran pemasaran menjadi alat kontrol atas kepuasan yang dirasakan oleh 
konsumen. Dalam konteks jasa bauran pemasaran ditentukan oleh produk, harga, 
tempat atau distribusi dan promosi serta orang, bukti fisik dan juga proses dari 
pelayanan jasa tersebut. Boone dan Kurtz (2005:318) mendefinisikan bauran 
pemasaran sebagai campuran dari empat elemen dari strategi pemasaran yaitu 
produk, distribusi, harga dan promosi untuk memuaskan pasar sasarn. Fokus 
perhatian dari konsep ini adalah khalayak sasaran. Tingkat kepuasan yang 
diperoleh oleh khalayak sasaran menjadi referensi bagi penentuan strategi 
pemasaran. 
Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh 
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Kegiatan-kegiatan 
yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah keputusan dalam empat 
variable, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Untuk dapat mencapai 
tujuan perusahaan, yaitu mencapai pasar yang dituju dan memenuhi atau melayani 
konsumen seefektif mungkin maka kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan,
35 
dipadukan, dan dikoordinasikan. Dalam hal ini perusahaan atau organisasi tidak 
sekadar memiliki kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus 
mengkoordinasikan berbagai macam elemen bauran pemasaran tersebut untuk 
melaksanakan program pemasaran secara efektif. 
Bauran sebagaimana yang sudah dikenal terdiri dari empat elemen (7 P’s): 
produk, harga, distribusi, dan promosi. Akan tetapi dalam pemasaran jasa, ada 
elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan 
komunikasi dengan dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut 
adalah orang, lingkungan fisik atau bukti fisik, dan proses Yazid (2005:18). 
Secara ringkas tiap-tiap variabel bauran pemasaran diuraikan sebagai berikut. 
a. Produk 
Pada dasarnya sebagian besar keuntungan yang didapat 
olehperusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati 
produknya.Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan 
menyukai produk yangberkualitas dengan harga yang relatif murah. 
Untuk itu perusahaan dalam proseskegiatan produksi haruslah 
mengerti dan tahu dengan benar akan arti dariproduk itu sendiri 
Selanjutnya produk itu dijelaskan lebih lanjut oleh Lamb, Charles et. 
Al (2001:414): “Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu baik 
yangmenguntungkan maupun tidak yang diperoleh seseorang melalui 
pertukaran”.Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa produk adalah 
segala sesuatuyang memiliki nilai untuk dipasarkan untuk dibeli,
36 
dipergunakan atau dikonsumsiuntuk memenuhi keinginan atau 
kebutuhan. 
b. Harga 
Harga adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah 
uang. Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia 
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Di dalam 
perusahaan, harga suatu barang atau jasa merupakan penentuan bagi 
permintaan pasar. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan 
perusahaan. Keputusan tentang harga tidak pernah boleh dilakukan 
secara kebetulan. 
Salah satu strategi pemasaran adalah harga. Menurut Monroe (1992), 
”harga dipandang sebagai jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk 
mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Yaitu, harga adalah 
perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan kuantitas uang 
(atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu 
jumlah barang atau jasa” (p.8). 
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2006), “harga adalah 
keseluruhan biaya yang diberikan kepada konsumen sebagai 
pertukaran barang” (p.49). Sedangkan menurut Longenecker, Moore & 
Petty (2001), “harga adalah spesifikasi tentang apa yang diminta oleh 
seorang penjual dalam pertukaran untuk memindahkan kepemilikan 
atau kegunaan barang atau jasa” (p.376).
37 
Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah jumlah 
uang yang ditukarkan untuk memperoleh suatu produk
38 
c. Tempat (Place) 
Menurut McCarthy dan Perreault (1990), ”Place is making products 
available in the right quantities and locations when customer wants 
them” (p.274), yang artinya adalah, lokasi adalah tempat untuk 
membuat produk-produk tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat 
saat konsumen membutuhkannya. 
Menurut Mischitelli (2000), ”lokasi adalah komponen utama dari 
kemampuan restoran untuk menjual produknya, sehingga bisa dijual 
dengan mudah”(p.2). Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2006), 
”Lokasi adalah sarana paling efektif dalam menjual produk dan 
bagaimana cara terbaik bagi konsumen untuk mendapatkan produk 
tersebut” (p.49). 
Berdasarkan teori-teori yang disebutkan sebelumnya dapat 
disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat untuk membuat produk-produk 
tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat saat konsumen 
membutuhkannya. 
d. Promosi 
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam 
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali 
manfaat suatu produk agar mendorong konsumen unluk membeli 
produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, 
setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi
39 
manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam 
penjualan. 
Menurut Stanton (2002), promosi adalah kombinasi strategi yang 
paling baik darivariabel-variabel periklanan, penjualan personal dan 
alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai 
tujuan program penjualan. 
Sedang Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah 
komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan 
mengingatkan pora calon pembeli suatu produk dalam rangka 
mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. 
e. Orang (people) 
Adalah orang-orang yang secara langsung terlibat dalam penyediaan 
produk jasa. 
f. Bukti fisik (physical evidence) 
Merupakan elemen yang secara langsung mempengaruhi kepuasan 
konsumen untuk membeli atau menggunakan produk jasa yang 
ditawarkan.merupakan gabungan dari semua aktivitas dalam hal-hal 
rutin lainnya. 
g. Proses (process) 
Merupakan gabungan dari semua aktivitas dalam hal-hal rutin lainnya, 
dimana produk atau jasa dihasilkan dan disampaikan kepada 
konsumen.
40 
Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 
bauran pemasaran terdiri dari sekumpulan alat yang saling mendukung dan 
melengkapi yang ditujukan untuk menyampaikan barang dan jasa kepada 
konsumen. 
3.2. Perilaku Konsumen 
3.2.1. Pengertian Perilaku Konsumen 
Perilaku konsumen merupakan suatu sikap atau perilaku yang 
diperlihatkan atau yang timbul dalam mencari, membeli, menggunakan, 
mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa, dan ide-ide yang 
mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Perilaku konsumen dalam 
melakukan pembelian produk maupun jasa dipengaruhi oleh banyak faktor yang 
saling berinteraksi satu sama lain. 
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) 
adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display 
in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, 
services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti 
perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, 
mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat 
memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan 
mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. 
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2006), ”perilaku konsumen 
diartikan sebagai aktifitas yang diambil oleh masyarakat saat menerima, 
mengkonsumsi atau menggunakan produk dan servis” (p.6). Menurut Peter dan
41 
Olson (1996), ”perilaku konsumen adalah interaksi yang dinamis dari pengenalan, 
perilaku, dan even-even lingkungan yang dimana manusia melakukan perubahan 
aspek-aspek dalam hidupnya” (p.5). 
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) 
adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical 
activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of 
goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses 
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini 
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau 
mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. 
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: 
“the various facets of the decision of the decision process by which customers 
come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya 
konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan 
dikonsumsi. 
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang 
dipengaruhi oleh factor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang 
mengarahkan mereka untuk memilihdan mempergunakan barang/jasa yang 
diinginkannya. Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa 
faktor diantaranya keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, 
keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu konsumen. 
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang 
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
42 
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. 
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat 
keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses 
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang 
berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan 
dengan dengan pertimbangan yang matang 
Menurut Solomon (2000), perilaku konsumen adalah studi yang meliputi 
proses ketika individu atau kelompok tertentu membeli, menggunakan atau 
mengatur produk, jasa, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan 
hasrat. 
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000), Ilmu perilaku konsumen 
merupakan ilmu tentang bagaimana individu mengambil suatu keputusan dalam 
menggunakan sumberdaya yang dimilikinya yaitu waktu, tenaga, dan uang untuk 
mengkonsumsi sesuatu, termasuk mempelajari apa, mengapa, kapan, dan dimana 
seseorang membeli, serta seberapa sering seseorang membeli dan menggunakan 
suatu produk dan jasa. Selanjutnya Peter dan Olson (1999) menyatakan bahwa : 
a. Perilaku konsumen itu dinamis karena pikiran, perasaan, dan tingkah 
laku individu, kelompok konsumen dan lingkungan sosial akan selalu 
berubah. 
b. Perilaku konsumen dipengaruhi pikiran antar manusia, perasaan, dan 
tingkah laku beserta lingkungannya. 
c. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh perubahan-perubahan diantara 
manusia. Engel et.al. (1994), menyatakan bahwa:
43 
Perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang 
dilakukan oleh konsumen melewati lima tahapan yaitu: pengenalan kebutuhan, 
pencarian informasi, evaluasi informasi, pembelian dan pasca pembelian. Proses 
pengambilan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor utama 
yaitu: 
a. Faktor perbedaan individu terdiri dari sumberdaya konsumen, motivasi 
dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan 
demografi. 
b. Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh 
pribadi, keluarga dan situasi. 
c. Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, 
perubahan sikap/perilaku. 
Model perilaku pengambilan keputusan pembelian dan faktor-faktor yang 
mempengaruhinya tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1. 
Peter dan Olson (1999) menyebutkan bahwa American Marketing 
Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara 
pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia 
melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Ada tiga ide penting dalam 
definisi di atas : 
a. Perilaku konsumen adalah dinamis, ini berarti bahwa seseorang 
konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan 
bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiiki implikasi pada studi 
perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi 
pemasaran.
44 
b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, 
perilaku dan kejadian di sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami 
konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita 
harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka 
rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta 
dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi 
oleh apa yang diperiksa, dirasa dan dilakukan konsumen. 
Pengaruh Lingkungan 
Budaya 
Kelas Sosial 
Keluarga 
Situasi 
Perbedaan Individu 
Sumberdaya Konsumen 
Motivasi dan Keterlibatan 
Sumber: Engel et.al. (1994) 
Gambar 2.1 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan 
Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya 
Pengetahuan 
Sikap 
Kepribadian, Gaya Hidup 
dan Demografi 
Proses Keputusan 
Pengenalan Kebutuhan 
Pencarian Informasi 
Evaluasi Alternatif 
Pembelian 
Pasca Pembelian/Hasil 
Proses Psikologis 
Pengolahan Informasi 
Pembelanjaan 
Perubahan Sikap/Perilaku 
Baruan Pemasaran 
Produk 
Harga 
Promosi 
Distribusi
45 
c. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran diantara individu. Hal ini 
membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi 
pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. 
Dalam melakukan pembelian konsumen akan melalui tahapan 
pengambilan keputusan pembelian yang terdiri dari pengenalan masalah 
(recognition), pencarian informasi (information search), evaluasi alternatif 
(alternative evaluation), keputusan pembelian (purchase decision) dan perilaku 
pasca pembelian (post-purchase behavior). Proses atau tahapan pengambilan 
keputusan tersebut tidak terlepas dari atribut-atribut yang melekatpada produk dan 
merek yang akan dibutuhkan oleh konsumen. Proses pengambilan keputusan 
pembelian ini menjadi sangat penting mengingat proses tersebut merupakan 
perilaku konsumen yang dapat dijadikan rujuakan dalam membuat produk 
maupun strategi bauran pemasarannya. 
3.2.2. Pengertian Keputusan Pembelian 
Tujuan utama bagi pemasar adalah melayani serta memuaskan kebutuhan 
dan ke inginan konsumen. Oleh karena itu, pemasaran perlu memahami 
bagaimana konsumen berprilaku dalam usahanya memenuhi dan memuaskan 
kebutuhan dan keinginan tersebut. Menurut Sutisna (2000:5) bahwa, 
“Mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami 
berbagai aspek yang ada pada konsumen, yang akan digunakan dalam strategi 
pemasaran yang berhasil”.
46 
Keputusan pembelian timbul karena adanya penilaian yang objektif dan 
dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian aktifitas 
berdasarkan rangsangan mental dan emosional. Tujuan utama bagi para pemasar 
adalah untuk melayani serta memuaskan ke inginan konsumen. Oleh karena itu 
pemasar perlu memahami bagai mana konsumen berprilaku dalam usahanya 
memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen. 
Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan pemilihan atas berbagai 
alternatif yang dimiliki konsumen, sebagai mana yang didefinisikan oleh Kotler 
dan Keller dialihbahasakan oleh Benyamin Molan (2005:227) mendefinisikan 
krputusan pembelian konsumen sebagai berikut: 
‘’Keputusan pembelian komsumen merupakan proses dimana pelanggan 
membentuk pilihan mereka dalam berbagai merek yang tergabung dalam 
seperangkat pilihan”. 
Suatu keputusan pembelian yang sederhana maupun yaang rumit selalu 
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang dapat dikendalikan perusahaan 
(marketing stimuli and other stimuli) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan 
oleh perusahaan (kultural, personal, social, physicology). untuk itulah, maka 
perusahaan harus memfokuskan usaha pemasarannya pada faktor yang dapat 
dikendalikan yang intinya adalah bagaimana konsumen memberi jawaban 
terhadap berbagai rangsangan pemasaran yang biasa diatur oleh perusahaan. 
Sedangkan Christina Whidya Utami (2006:36-37) mengatakan bahwa 
pemahaman terhadap keputusan pembelian/belanja pelanggan akan memudahkan 
peritel untuk menyiapkan berbagai pemenuhan kebutuhan pelanggan. Terdapat
47 
tiga jenis proses pengambilan keputusan pelanggan, yaitu pemecahan masalah 
secara luas, pemecahan masalah secara terbatas, dan proses pengambilan 
keputusan yang bersifat kebiasaan. 
a. Pemecahan masalah secara luas (extended problem solving) adalah 
suatu proses pengambilan keptusan pembelian di mana pelanggan 
memerlukan usaha dan waktu yang cukup besar untuk meneliti dan 
menganalisis berbagai alternative. 
b. Pemecahaan masalah secara terbatas (limited problem solving) adalah 
proes pengambilan keputusan belanja yang melibatkan upaya dan 
waktu yang tidak terlalu besar. 
c. Pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (habitual decision 
making) adalah proses keputusan belanja yang melibatkan sedikit 
sekali usaha dan waktu. 
Pemahaman terhadap jenis keputusan pembelian tersebut diharapkan 
pelanggan akan memberi produk yang ditawarkan peritel. Sebuah promosi 
dikatakan sukses apabila telah berhasil mempengaruhi sikap konsumen sehingga 
membuat keputusan untuk melakukan pembelian. Oleh sebab itu, pemasar harus 
mampu memahami konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
48 
3.2.3. Proses Keputusan Pembelian Konsumen 
Menurut Sutisna, (2002;16). Ada beberapa tahap dalam proses keputusan 
pembelian konsumen tersebut adalah sebagai berikut : 
Pengenalan masalah/kebutuhan dan 
Evaluasi berbagai produk untuk dibeli 
Pencarian berbagai informasi 
Gambar 2.2 
Umpan balik 
keinganan 
Pilihan atas merek produk 
dibeli 
Evaluasi pasca pembelian 
Tahapan proses keputusan pembelian konsumen 
Sumber: Sutisna (2002:16) 
Lima tahapan proses di atas dapat diuraikan sebagai berikut : 
a. Pengenalan masalah 
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau 
kebutuhan, kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan 
internal dan eksternal, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah 
konsumen, pemasar dapat mengindentifikasi rangsangan yang paling
49 
sering membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat 
konsumen. 
b. Pencarian informasi 
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari 
informasi yang lebih banyak tentang produk yang ditawarkan. 
c. Evaluasi Alternatif 
Para konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang 
atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan 
memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat 
yang dicarinya. 
d. Keputusan pembelian 
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preverensi atas merek-merek 
dalam kumpulan pilihan, konsumen juga mungkin membentuk 
nilai untuk membeli produk yang disukai. 
e. Perilaku pasca pembelian 
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan 
atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen 
terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika 
konsumen puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi 
untuk membeli kembali produk tersebut. Sedangkan konsumen yang 
tidak puas, kemungkinan mereka akan beraksi sebaliknya, mereka 
mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut.
50 
Sedangkan menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh 
Benyamin Molan (2007:235) tahap yang dilakuakan konsumen melalui beberapa 
proses sebelum melakukan keputusan pembelian. Berikut tahap yang 
menggambarkan proses tersebut: 
Evaluasi 
Alternatif 
Gambar 2.3 
Pengenalan 
Masalah 
Pencarian 
Informasi 
Perilaku Pasca 
Pembelian 
Keputusan 
Pembelian 
Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen 
Sumber: Kotler dan Keller dialih bahasakan oleh Benyamin Molan 
(2007:235) 
a. Pengenalan Masalah 
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau 
kebutuhan, pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktual dengan 
keadaan yang diinginkannya, kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh 
rangsangan internal dan eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi 
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan 
informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar dapat 
mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat 
akan kategori pemasaran yang mampu memicu minat konsumen. 
b. Pencarian Informasi 
Konsumen yang ingin memenuhi kebutuhannya akan terdorong untuk 
mencari informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya. Pertama 
adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian
51 
informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara 
aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber. 
Sumber informasi konsumen digolongksn ke dalam empat kelompok: 
1) Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan. 
2) Sumber Komersial : iklanpenjual, pengecer, kemasan, pajangan. 
3) Sumber Politik : media massa, organisasi pemberi peringkat. 
4) Sumber Pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian 
produk. 
c. Evaluasi Alternatif 
Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi 
sejumlahpilihan mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternatif ini 
melalui beberapa tahap suatu proses evaluasi tertentu. Sejumlah konsep 
dasar akan membantu proses ini. Yang pertama adalah sifat-sifat produk, 
bahwa setiap konsumen memandang suatu produk sebagai himpunan 
dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Kedua 
adalah konsumen mencari keuntungan dari produk-produk yang 
ditawarkan tersebut. Ketiga adalah konsumen memandang setiap produk 
sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda 
dalam memberikan keuntungan yang dapat memuaskan kebutuhan. 
d. Keputusan Pembelian 
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas produk-produk 
yang ada dalam kumpulan pilihan. Selanjutnya konsumen
52 
memembuat keputusan untuk membeli produk yang telah dipilih melalui 
berbagai pertimbangan. 
e. Perilaku Pasca Pembelian 
Setelah melakukan keputusan pembelian, konsumen akan mengalami 
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir saat 
produknya dibeli konsumen. Para pemasar harus memantau kepuasan 
pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk 
pasca pembelian. 
f. Kepuasan pasca pembelian, konsumen mendasarkan harapannya kepada 
informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang 
mereka dapat ternyata berbeda dengn yang diharapkan maka mereka 
merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, mereka 
akan merasa puas. 
g. Tindakan pasca pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan konsumen 
terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya jika 
konsumen puas maka mereka akan menujukan kemungkinan yang lebih 
tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Para Pelanggan yang 
tidak puas akan bertindak sebaliknya. Pemasar dapat menggunakan 
berbagai cara untuk mengurangi ketidak puasan ini. Komunikasi pasca 
pembelian dengan pembeli telah terbukti menghasilkan penurunan 
pengambilan produk dan pembatalan pesanan. 
h. Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian. Jika mereka menjual atau 
mempertukarkan produk tersebut, maka penjualan produk baru tersebut,
53 
maka pamasar harus mengiklankan kegunaan produk ini. Jika konsumen 
membuang produk ini, pemasar harus mengetahui bagaimana mereka 
membuangnya apabila produk tersebut merusak lingkungan. 
3.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi keputusan Pembelian 
Tujuan kegiatan pemasaran ialah mempengaruhi pembeli untuk bersedia 
membeli barang dan jasa perusahaan (disamping barang lain) pada saat mereka 
membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami 
“mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen tersebut sehingga 
perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan 
mendistribusikan produknya secara lebih baik. Dengan mempelajari perilaku 
pembelian, manajer akan mengetahui kesempatan baru dari belum terpenuhinya 
kebutuhan dan mengidentifikasikannya untuk mengadakan segmentasi pasar. 
Menurut Basu Swasta (2003:105), bahwa faktor-faktor yang 
mempengaruhi keputusan pembelian adalah berbeda-beda untuk masing-masing 
pembeli, disamping produk yang dibeli dan saat pembeliannya berbeda. Faktor-faktor 
tersebut adalah : 
a. Kebudayaan, adalah simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan 
oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu 
dan pengukur tingkah laku manusia masyarakat yang ada. 
b. Kelas sosial, pada pokoknya masyarakat kita ini dapat mengelompokan 
kedalam tiga golongan yaitu: golongan atas (pengusaha-pengusaha 
kaya, pejabat-pejabat tinggi), golongan menengah (karyawan instansi
54 
pemerintah, pengusaha menengah), golongan bawah (buruh-buruh 
pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil). 
c. Kelompok referensi kecil, yang termasuk kelompok ini antar lain: 
serkat buruh, tim atletik, perkumpulan agama, lingkungan tetangga dan 
sebagainya. 
d. Keluarga, dalam keluarga masing-masing anggota dapat berbuat hal 
yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga 
memiliki selera dan keinginan yang berbeda. 
e. Pengalaman, pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang 
dalam bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua 
perbuatannya dimasa lalu dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar 
seseorang dapat memeperoleh pengalaman. Penafsiran dan peramalan 
proses belajar seseorang merupakan kunci untuk mengetahui perilaku 
pembelian. 
f. Kepribadian, artinya pola sifat individu yang dapat menentukan 
tanggapan untuk bertingkah laku. 
g. Sikap dan kepercayaan, sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang 
ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian konsumen. 
Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga 
mempengaruhi sikap. 
h. Konsep diri, merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya 
sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri 
seseorang.
55 
Karakteristik psikologis dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan 
keputusan pembelian, menurut Kotler dan Armstrong yang dialih bahasakan oleh 
Benyamin Molan (2007:145), ada empat faktor psikologis yang mempengaruhi 
keputusan pembelian, yaitu: 
1. Motivasi 
Motif (dorongan) adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk 
mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. Suatu 
kebutuhan akan menjadi motif apabila merangsang sampai tingkat 
intensitas yang mencukupi. 
2. Persepsi 
Persepsi merupakan proses yang dilalui orang dalam memilih, 
mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi guna membentuk 
gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang dapat membentuk persepsi 
yang berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga macam proses 
penerimaan indera: perhatian yang selektif yang mengakibatkan konsumen 
tidak menerima semua rangsangan, distorsi selektif yang merubah pesan 
yang didengar sesuai dengan yang diinginkan untuk didengar oleh 
konsumen, dan ingatan selektif dimana konsumen kadang lupa dengan apa 
yang dipelajari tetapi akan cenderung untuk menyimpan informasi yang 
akan mendukung sikap dan kepercayaan mereka. 
3. Pengetahuan 
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari 
pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar,
56 
pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan antara dorongan, rangsangan, 
petunjuk bertindak, tanggapan, dan penguatan. Dorongan adalah 
rangsangan internal yang kuat yang mendorong tindakan. Petunjuk adalah 
rangsangan kecil yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana 
tanggapan seseorang. 
4. Keyakinan dan Sikap 
Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang 
suatu hal. Keyakinan berdasarkan pengetahuan,pendapat, atau 
kepercayaan. Semuanya itu mungkin atau tidak mungkin mengandung 
emosional, keyakinan membentuk citra produk dan merek, dan orang akan 
bertindak berdasarkan citra tersebut. 
Sedangkan pengertian Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan 
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan 
dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap 
sangat sulit berubah, karena sikap seseorang membentuk pola yang 
konsisten, dan untuk mengubah suatu sikap mungkin mengharuskan 
penyesuaian sikap-sikap lain secara besar-besaran. 
Definisi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut, karakteristik faktor 
psikologis yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah motivasi, 
persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. 
.
57 
3.3. Kerangka Pemikiran 
Dalam meningkatkan jumlah konsumen setiap perusahaan tidak terlepas 
dari strategi bauran pemasaran jasa. Payne (2001) menyatakan bahwa salah satu 
yang dapat mempengaruhi konsumen dan merupakan faktor yang dapat 
dikendalikan oleh perusahaan adalah stimuli pemasaran yaitu melalui unsur-unsur 
marketing mix. Unsur-unsur marketing mix dalam pemasaran jasa terdiri dari: 1) 
produk; 2) harga; 3) tempat; dan 4) promosi”. Menurut Yazid (2003), bahwa 
bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang bisa dikontrol perusahaan 
dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen 
sasaran. Bauran pemasaran jasa terdiri dari 4p’s yaitu produk, harga, tempat dan 
promosi. 
Menurut Payne (2001), bahwa produk jasa, harga ketersediaan jasa dan 
lokasi (tempat) jasa, promosi, orang, proses, layanan konsumen dapat 
dimanfaatkan untuk memuaskan konsumen, yang dalam hal ini calon mahasiswa. 
Produk jasa pada suatu usaha laundry adalah permasalahan tentang pelayanan atas 
kebersihan kendaraan. Menurut Umar (2005), pengembangan sebuah produk 
mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang diberikan oleh 
produk tersebut. Strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam 
setiap perusahaan, karena harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai 
bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu 
barang atau jasa. 
Menurut Stanton (1996) bahwa tingkat harga yang ditetapkan suatu 
produk akan mempengaruhi permintaan dan kuantitas yang terjual. Penggunaan
58 
promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran di perguruan tinggi. Kegiatan 
promosi dilakukan dengan pemasangan spanduk di jalan raya, iklan si surat kabar, 
menempel pengumuman di tempat ramai dan pengiriman brosur ke alamat calon 
konsumen. 
Tempat juga mempunyai arti penting karena lingkungan dimana jasa itu 
disampaikan dan bagaimana jasa disampaikan, merupakan bagian dari nilai dan 
manfaat jasa yang dipersepsikan. Menurut Payne (2001) bahwa lokasi berkenaan 
dengan keputusan perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya ditempatkan. 
Pemasaran interaktif membangun kualitas layanan dalam usahanya mendapatkan 
keunggulan bersaing jangka panjang. Payne (2001), menyatakan bahwa layanan 
konsumen seringkali dilihat sebagai bagian dari unsur bagian pemasaran tempat 
(place) dan dikaitkan dengan komponen distribusi dan logis dari unsur tersebut. 
Promosi mencerminkan kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan 
produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Menurut Evans dan Berman 
(2003:285) promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk 
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau mengingatkan 
orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah 
tangga. Promosi juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu 
program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen 
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi 
mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Adapun kegiatan-kegiatan 
yang termasuk dalam promosi adalah periklanan, promosi penjualan, personal 
selling dan publisitas.
59 
Setiap keputusan konsumen dihasilkan dari adanya suatu masalah dan 
kesempatan yang muncul. Dapat dikatakan pada waktu tertentu, peran emosi, 
keinginan dan kebutuhan dari konsumen itulah yang dapat merangsang 
dimulainya proses pengambilan keputusan. Pada kenyataannya, hampir semua 
pembelian, konsumen tidak terlalu banyak berpikir, melainkan perasaan dan 
emosi yang mempengaruhi terjadinya pembelian. Peter dan Olson mengemukakan 
bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintregasian 
yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku 
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintregasian 
ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan 
berperilaku. Dalam pandangan Swastha mengungkapkan bahwa keputusan 
pembelian yang dilakukan konsumen sesungguhnya merupakan kumpulan dari 
sejumlah keputusan. Dalam melakukan pembelian konsumen akan melalui 
tahapan pengambilan keputusan pembelian yang terdiri dari pengenalan masalah 
(recognition), pencarian informasi (information search), evaluasi alternatif 
(alternative evaluation), keputusan pembelian (purchase decision) dan perilaku 
pasca pembelian (post-purchase behavior). 
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku dan sikap 
konsumen. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam 
mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk 
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan sikap 
merupakan evaluasi seseorang secara keseluruhan mengenai suatu konsep. 
Sikap dapat merespon langsung stimulus tertentu dengan segera. Sistem afektif
60 
seseorang secara otomatis memproduksi respon afektif. Dalam tahap ini, peneliti 
mencoba untuk melakukan eksplorasi terhadap pengaruh atau hubungan antara 
sikap konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian. 
Berdasarkan uraian kajian teori di atas maka dalam penelitian ini, peneliti 
ingin menjelaskan seberapa kuat hubungan antara bauran pemasaran yang 
mempengaruhi keputusan konsumen. 
Berdasarkan uraian diatas pembahasan yang akan dilakukan dalam 
penelitian ini berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi adalah dengan 
gambar kerangka pemikiran sebagai berikut: 
Gambar 2.1. 
Bagan Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian 
VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT 
Price 
(X2) 
Place 
(X3) 
Keputusan 
Pembelian 
(Y) 
Product 
(X1) 
Plromotion 
(X4)
61 
3.4. Hipotesis Penelitian 
Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka pemikiran di atas maka dapat 
disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: 
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel produk 
(X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). 
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel harga (X2) 
terhadap variabel keputusan pembelian (Y) 
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel tempat 
(X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) 
4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel promosi 
(X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y)

More Related Content

What's hot

12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...nelda pratiwi
 
Pemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasaPemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasaramafajar6969
 
Presentasi seminar manajemen
Presentasi seminar manajemenPresentasi seminar manajemen
Presentasi seminar manajemendvmydi
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaransalman dalian
 
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)irma_rahma
 
11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...
11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...
11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...Juliana Juliana
 
sim pemasaran
sim pemasaransim pemasaran
sim pemasaranJangqie
 
6. bab ii
6. bab ii6. bab ii
6. bab iiNellyR1
 
Strategi pemasaran manajemen pemasaran
Strategi pemasaran   manajemen pemasaranStrategi pemasaran   manajemen pemasaran
Strategi pemasaran manajemen pemasaranMuharni Juita
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuranger11
 
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...Desikoes
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...masda araffi
 
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...ArifPrasetyo19
 
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...Azahfadilah
 

What's hot (18)

12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
12, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Manajemen Pemasaran, ...
 
Pemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasaPemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasa
 
Presentasi seminar manajemen
Presentasi seminar manajemenPresentasi seminar manajemen
Presentasi seminar manajemen
 
Makalah pengantar ilmu ekonomi
Makalah pengantar ilmu ekonomiMakalah pengantar ilmu ekonomi
Makalah pengantar ilmu ekonomi
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaran
 
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester II (Teknologi Informasi)
 
11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...
11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...
11. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu...
 
sim pemasaran
sim pemasaransim pemasaran
sim pemasaran
 
6. bab ii
6. bab ii6. bab ii
6. bab ii
 
Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
 
Strategi pemasaran manajemen pemasaran
Strategi pemasaran   manajemen pemasaranStrategi pemasaran   manajemen pemasaran
Strategi pemasaran manajemen pemasaran
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
 
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
12, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen pemasaran dal...
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, Manajemen Pemasaran, universitas mercu b...
 
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
12. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
 
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Similar to OPTIMASI BAB III

Pemasaran Produk
Pemasaran  ProdukPemasaran  Produk
Pemasaran ProdukFauzanah2
 
Marketing management
Marketing managementMarketing management
Marketing managementreyhan15
 
presentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptx
presentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptxpresentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptx
presentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptxmuliawan humaini
 
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxPresentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxCHANDRAFDSILALAHI
 
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...roriepermony
 
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdfytmotivation354
 
Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek
Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merekStrategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek
Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merekYudi Dwi Harjo
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...Dian Anggraeni
 
Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...
Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...
Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...Rai Utama I Gusti Bagus
 
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptPb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptDeby Andriana
 
dasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.ppt
dasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.pptdasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.ppt
dasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.pptSyafiraDhiaAshilah
 
Tugas 2 perencanaan pemasaran
Tugas 2 perencanaan pemasaranTugas 2 perencanaan pemasaran
Tugas 2 perencanaan pemasaranAsfar Asfar
 
Analisis marketing mix
Analisis marketing mixAnalisis marketing mix
Analisis marketing mixSaab Sanchez
 
bauran pemasaran / marketing mix
bauran pemasaran / marketing mixbauran pemasaran / marketing mix
bauran pemasaran / marketing mixreidjen raden
 

Similar to OPTIMASI BAB III (20)

Pemasaran Produk
Pemasaran  ProdukPemasaran  Produk
Pemasaran Produk
 
Marketing management
Marketing managementMarketing management
Marketing management
 
presentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptx
presentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptxpresentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptx
presentasemarketingmix7p-220725202257-31f5c8f7.pptx
 
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptxPresentase Marketing Mix (7P).pptx
Presentase Marketing Mix (7P).pptx
 
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
 
Bauran Pemasaran
Bauran PemasaranBauran Pemasaran
Bauran Pemasaran
 
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
1. Industrial Bisnis (Pemasaran)-5 Maret 2024.pdf
 
Makalah_20 Laporan makalah kel 4
Makalah_20 Laporan makalah kel 4Makalah_20 Laporan makalah kel 4
Makalah_20 Laporan makalah kel 4
 
Manajemen Pemasaran Produk
Manajemen Pemasaran ProdukManajemen Pemasaran Produk
Manajemen Pemasaran Produk
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Marketing mix
Marketing mixMarketing mix
Marketing mix
 
Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek
Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merekStrategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek
Strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam membangun merek
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
 
Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...
Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...
Extended marketing mix sebagai strategi memenangkan ceruk pasar wisatawan sen...
 
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptPb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
 
dasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.ppt
dasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.pptdasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.ppt
dasar-dasar-pemasaran untuk ekonomi.ppt
 
Tugas 2 perencanaan pemasaran
Tugas 2 perencanaan pemasaranTugas 2 perencanaan pemasaran
Tugas 2 perencanaan pemasaran
 
Analisis marketing mix
Analisis marketing mixAnalisis marketing mix
Analisis marketing mix
 
bauran pemasaran / marketing mix
bauran pemasaran / marketing mixbauran pemasaran / marketing mix
bauran pemasaran / marketing mix
 
Bab 2 manegemen pemasaran
Bab 2 manegemen pemasaranBab 2 manegemen pemasaran
Bab 2 manegemen pemasaran
 

OPTIMASI BAB III

  • 1. BAB III KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 3.1. Pemasaran 3.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran sebagai suatu usaha untuk menjual barang dan jasa dengan selalu memperhatikan bahwa barang maupun jasa yang dijual harus sesuai dengan kebutuhan serta keinginan pembeli. Pemasaran yang merupakan suatu proses itu dimulai jauh sebelum barang-barang atau jasa itu diproduksi, keputusan pemasaran harus sudah ditentukan, salah satu contohnya seperti jenis produk yang akan di produksi, berapa harganya, serta bagaimana cara mempromosikannya. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya untuk mendapatkan laba dan keuntungan. Berhasil tidaknya pencapain tujuan bisnis tergantung pada keahlian pihak perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasarannya agar organisasi dapat berjalan lancar. Pelaksanaan bauran pemasaran pada barang berbeda dengan jasa (services), untuk itu dalam bauran pemasaran jasa perlu ditambahkan beberapa aspek lagi seperti yang diungkapkan oleh Zeithaml dan Bitner (2006:25) bahwa: Because service are usually produced and consumed simultaneously, customers are often present in the firm’s factory, interact directly with the firm personel, and are actualy part of the service production process. Also,because services are intangible, customers will often be looking for any tangible cue to help them understand the nature of the service experience. 32
  • 2. 33 Sedangkan menurut Griffin dan Ebert (2003 : 252) pengertian pemasaran didefinisikan sebagai berikut : “The process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create exchanges that satisfy individual and organizational objectives ”. Artinya: “Pemasaran adalah suatu proses merencanakan dan melaksanakan konsep, harga, promosi dan distribusi gagasan-gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi “. Perusahaan harus dapat mengendalikan setiap komponen dari bauran pemasaran jasa diantaranya yaitu harga dimana komponen tersebut harus dikombinasikan untuk menghasilkan pencapaian tujuan secara optimal. Penelitian ini menggunakan teori bauran pemasaran jasa karena usaha laundry menawarkan produk kepada para konsumennya atau konsumen berupa pelayanan, dalam hal ini layanan untuk kebersihan atas kendaraan konsumen. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah aktivitas bisnis yang dijalankan oleh produsen mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi dan mendistribusikan barang dan jasa dengan tujuan untuk menciptakan permintaan efektif dari konsumen. 3.1.2. Pengertian Bauran Pemasaran Hampir dalam setiap industri terjadi persaingan yang ketat di mana hal ini menuntut setiap perusahaan yang terlibat di dalamnya harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih baik. Dalam memenangkan persaingan dapat menggunakan strategi pemasaran yang memberikan cara apa yang harus
  • 3. 34 dilakukan oleh perusahaan dalam persaingan. Dalam mencapai tujuan pemasaran, perusahaan dapat menggunakan program pemasaran. Program pemasaran yang dapat digunakan adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Zeithaml dan Bitner (2001) menyatakan bahwa: Marketing mix defined as the elements an organization controls that can be used to satisfy or communicate with customers. The service marketing mix is composed of the seven p’s: product, price, place (distribution), and promotion, people, physical evidence, and process”. Bauran pemasaran menjadi alat kontrol atas kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Dalam konteks jasa bauran pemasaran ditentukan oleh produk, harga, tempat atau distribusi dan promosi serta orang, bukti fisik dan juga proses dari pelayanan jasa tersebut. Boone dan Kurtz (2005:318) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai campuran dari empat elemen dari strategi pemasaran yaitu produk, distribusi, harga dan promosi untuk memuaskan pasar sasarn. Fokus perhatian dari konsep ini adalah khalayak sasaran. Tingkat kepuasan yang diperoleh oleh khalayak sasaran menjadi referensi bagi penentuan strategi pemasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah keputusan dalam empat variable, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu mencapai pasar yang dituju dan memenuhi atau melayani konsumen seefektif mungkin maka kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan,
  • 4. 35 dipadukan, dan dikoordinasikan. Dalam hal ini perusahaan atau organisasi tidak sekadar memiliki kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinasikan berbagai macam elemen bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Bauran sebagaimana yang sudah dikenal terdiri dari empat elemen (7 P’s): produk, harga, distribusi, dan promosi. Akan tetapi dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah orang, lingkungan fisik atau bukti fisik, dan proses Yazid (2005:18). Secara ringkas tiap-tiap variabel bauran pemasaran diuraikan sebagai berikut. a. Produk Pada dasarnya sebagian besar keuntungan yang didapat olehperusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati produknya.Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yangberkualitas dengan harga yang relatif murah. Untuk itu perusahaan dalam proseskegiatan produksi haruslah mengerti dan tahu dengan benar akan arti dariproduk itu sendiri Selanjutnya produk itu dijelaskan lebih lanjut oleh Lamb, Charles et. Al (2001:414): “Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu baik yangmenguntungkan maupun tidak yang diperoleh seseorang melalui pertukaran”.Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa produk adalah segala sesuatuyang memiliki nilai untuk dipasarkan untuk dibeli,
  • 5. 36 dipergunakan atau dikonsumsiuntuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. b. Harga Harga adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Di dalam perusahaan, harga suatu barang atau jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasar. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan. Keputusan tentang harga tidak pernah boleh dilakukan secara kebetulan. Salah satu strategi pemasaran adalah harga. Menurut Monroe (1992), ”harga dipandang sebagai jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Yaitu, harga adalah perbandingan (rasio) formal yang mengindikasikan kuantitas uang (atau barang dan jasa) yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang atau jasa” (p.8). Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2006), “harga adalah keseluruhan biaya yang diberikan kepada konsumen sebagai pertukaran barang” (p.49). Sedangkan menurut Longenecker, Moore & Petty (2001), “harga adalah spesifikasi tentang apa yang diminta oleh seorang penjual dalam pertukaran untuk memindahkan kepemilikan atau kegunaan barang atau jasa” (p.376).
  • 6. 37 Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah jumlah uang yang ditukarkan untuk memperoleh suatu produk
  • 7. 38 c. Tempat (Place) Menurut McCarthy dan Perreault (1990), ”Place is making products available in the right quantities and locations when customer wants them” (p.274), yang artinya adalah, lokasi adalah tempat untuk membuat produk-produk tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat saat konsumen membutuhkannya. Menurut Mischitelli (2000), ”lokasi adalah komponen utama dari kemampuan restoran untuk menjual produknya, sehingga bisa dijual dengan mudah”(p.2). Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2006), ”Lokasi adalah sarana paling efektif dalam menjual produk dan bagaimana cara terbaik bagi konsumen untuk mendapatkan produk tersebut” (p.49). Berdasarkan teori-teori yang disebutkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat untuk membuat produk-produk tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat saat konsumen membutuhkannya. d. Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen unluk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi
  • 8. 39 manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Menurut Stanton (2002), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik darivariabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Sedang Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pora calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. e. Orang (people) Adalah orang-orang yang secara langsung terlibat dalam penyediaan produk jasa. f. Bukti fisik (physical evidence) Merupakan elemen yang secara langsung mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli atau menggunakan produk jasa yang ditawarkan.merupakan gabungan dari semua aktivitas dalam hal-hal rutin lainnya. g. Proses (process) Merupakan gabungan dari semua aktivitas dalam hal-hal rutin lainnya, dimana produk atau jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
  • 9. 40 Berdasarkan berbagai definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran terdiri dari sekumpulan alat yang saling mendukung dan melengkapi yang ditujukan untuk menyampaikan barang dan jasa kepada konsumen. 3.2. Perilaku Konsumen 3.2.1. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan suatu sikap atau perilaku yang diperlihatkan atau yang timbul dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa, dan ide-ide yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian produk maupun jasa dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi satu sama lain. Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2006), ”perilaku konsumen diartikan sebagai aktifitas yang diambil oleh masyarakat saat menerima, mengkonsumsi atau menggunakan produk dan servis” (p.6). Menurut Peter dan
  • 10. 41 Olson (1996), ”perilaku konsumen adalah interaksi yang dinamis dari pengenalan, perilaku, dan even-even lingkungan yang dimana manusia melakukan perubahan aspek-aspek dalam hidupnya” (p.5). Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi oleh factor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilihdan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya. Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu konsumen. Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
  • 11. 42 pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang Menurut Solomon (2000), perilaku konsumen adalah studi yang meliputi proses ketika individu atau kelompok tertentu membeli, menggunakan atau mengatur produk, jasa, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000), Ilmu perilaku konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana individu mengambil suatu keputusan dalam menggunakan sumberdaya yang dimilikinya yaitu waktu, tenaga, dan uang untuk mengkonsumsi sesuatu, termasuk mempelajari apa, mengapa, kapan, dan dimana seseorang membeli, serta seberapa sering seseorang membeli dan menggunakan suatu produk dan jasa. Selanjutnya Peter dan Olson (1999) menyatakan bahwa : a. Perilaku konsumen itu dinamis karena pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu, kelompok konsumen dan lingkungan sosial akan selalu berubah. b. Perilaku konsumen dipengaruhi pikiran antar manusia, perasaan, dan tingkah laku beserta lingkungannya. c. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh perubahan-perubahan diantara manusia. Engel et.al. (1994), menyatakan bahwa:
  • 12. 43 Perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melewati lima tahapan yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, pembelian dan pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: a. Faktor perbedaan individu terdiri dari sumberdaya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi. b. Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi. c. Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap/perilaku. Model perilaku pengambilan keputusan pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1. Peter dan Olson (1999) menyebutkan bahwa American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Ada tiga ide penting dalam definisi di atas : a. Perilaku konsumen adalah dinamis, ini berarti bahwa seseorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiiki implikasi pada studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran.
  • 13. 44 b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang diperiksa, dirasa dan dilakukan konsumen. Pengaruh Lingkungan Budaya Kelas Sosial Keluarga Situasi Perbedaan Individu Sumberdaya Konsumen Motivasi dan Keterlibatan Sumber: Engel et.al. (1994) Gambar 2.1 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya Pengetahuan Sikap Kepribadian, Gaya Hidup dan Demografi Proses Keputusan Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Pasca Pembelian/Hasil Proses Psikologis Pengolahan Informasi Pembelanjaan Perubahan Sikap/Perilaku Baruan Pemasaran Produk Harga Promosi Distribusi
  • 14. 45 c. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Dalam melakukan pembelian konsumen akan melalui tahapan pengambilan keputusan pembelian yang terdiri dari pengenalan masalah (recognition), pencarian informasi (information search), evaluasi alternatif (alternative evaluation), keputusan pembelian (purchase decision) dan perilaku pasca pembelian (post-purchase behavior). Proses atau tahapan pengambilan keputusan tersebut tidak terlepas dari atribut-atribut yang melekatpada produk dan merek yang akan dibutuhkan oleh konsumen. Proses pengambilan keputusan pembelian ini menjadi sangat penting mengingat proses tersebut merupakan perilaku konsumen yang dapat dijadikan rujuakan dalam membuat produk maupun strategi bauran pemasarannya. 3.2.2. Pengertian Keputusan Pembelian Tujuan utama bagi pemasar adalah melayani serta memuaskan kebutuhan dan ke inginan konsumen. Oleh karena itu, pemasaran perlu memahami bagaimana konsumen berprilaku dalam usahanya memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Menurut Sutisna (2000:5) bahwa, “Mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek yang ada pada konsumen, yang akan digunakan dalam strategi pemasaran yang berhasil”.
  • 15. 46 Keputusan pembelian timbul karena adanya penilaian yang objektif dan dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian aktifitas berdasarkan rangsangan mental dan emosional. Tujuan utama bagi para pemasar adalah untuk melayani serta memuaskan ke inginan konsumen. Oleh karena itu pemasar perlu memahami bagai mana konsumen berprilaku dalam usahanya memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen. Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan pemilihan atas berbagai alternatif yang dimiliki konsumen, sebagai mana yang didefinisikan oleh Kotler dan Keller dialihbahasakan oleh Benyamin Molan (2005:227) mendefinisikan krputusan pembelian konsumen sebagai berikut: ‘’Keputusan pembelian komsumen merupakan proses dimana pelanggan membentuk pilihan mereka dalam berbagai merek yang tergabung dalam seperangkat pilihan”. Suatu keputusan pembelian yang sederhana maupun yaang rumit selalu dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang dapat dikendalikan perusahaan (marketing stimuli and other stimuli) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan (kultural, personal, social, physicology). untuk itulah, maka perusahaan harus memfokuskan usaha pemasarannya pada faktor yang dapat dikendalikan yang intinya adalah bagaimana konsumen memberi jawaban terhadap berbagai rangsangan pemasaran yang biasa diatur oleh perusahaan. Sedangkan Christina Whidya Utami (2006:36-37) mengatakan bahwa pemahaman terhadap keputusan pembelian/belanja pelanggan akan memudahkan peritel untuk menyiapkan berbagai pemenuhan kebutuhan pelanggan. Terdapat
  • 16. 47 tiga jenis proses pengambilan keputusan pelanggan, yaitu pemecahan masalah secara luas, pemecahan masalah secara terbatas, dan proses pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan. a. Pemecahan masalah secara luas (extended problem solving) adalah suatu proses pengambilan keptusan pembelian di mana pelanggan memerlukan usaha dan waktu yang cukup besar untuk meneliti dan menganalisis berbagai alternative. b. Pemecahaan masalah secara terbatas (limited problem solving) adalah proes pengambilan keputusan belanja yang melibatkan upaya dan waktu yang tidak terlalu besar. c. Pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (habitual decision making) adalah proses keputusan belanja yang melibatkan sedikit sekali usaha dan waktu. Pemahaman terhadap jenis keputusan pembelian tersebut diharapkan pelanggan akan memberi produk yang ditawarkan peritel. Sebuah promosi dikatakan sukses apabila telah berhasil mempengaruhi sikap konsumen sehingga membuat keputusan untuk melakukan pembelian. Oleh sebab itu, pemasar harus mampu memahami konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
  • 17. 48 3.2.3. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Sutisna, (2002;16). Ada beberapa tahap dalam proses keputusan pembelian konsumen tersebut adalah sebagai berikut : Pengenalan masalah/kebutuhan dan Evaluasi berbagai produk untuk dibeli Pencarian berbagai informasi Gambar 2.2 Umpan balik keinganan Pilihan atas merek produk dibeli Evaluasi pasca pembelian Tahapan proses keputusan pembelian konsumen Sumber: Sutisna (2002:16) Lima tahapan proses di atas dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan, kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengindentifikasi rangsangan yang paling
  • 18. 49 sering membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. b. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak tentang produk yang ditawarkan. c. Evaluasi Alternatif Para konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. d. Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preverensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan, konsumen juga mungkin membentuk nilai untuk membeli produk yang disukai. e. Perilaku pasca pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Sedangkan konsumen yang tidak puas, kemungkinan mereka akan beraksi sebaliknya, mereka mungkin membuang atau mengembalikan produk tersebut.
  • 19. 50 Sedangkan menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:235) tahap yang dilakuakan konsumen melalui beberapa proses sebelum melakukan keputusan pembelian. Berikut tahap yang menggambarkan proses tersebut: Evaluasi Alternatif Gambar 2.3 Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Perilaku Pasca Pembelian Keputusan Pembelian Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Sumber: Kotler dan Keller dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:235) a. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan, pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkannya, kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan kategori pemasaran yang mampu memicu minat konsumen. b. Pencarian Informasi Konsumen yang ingin memenuhi kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya. Pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian
  • 20. 51 informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber. Sumber informasi konsumen digolongksn ke dalam empat kelompok: 1) Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2) Sumber Komersial : iklanpenjual, pengecer, kemasan, pajangan. 3) Sumber Politik : media massa, organisasi pemberi peringkat. 4) Sumber Pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk. c. Evaluasi Alternatif Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlahpilihan mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternatif ini melalui beberapa tahap suatu proses evaluasi tertentu. Sejumlah konsep dasar akan membantu proses ini. Yang pertama adalah sifat-sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang suatu produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Kedua adalah konsumen mencari keuntungan dari produk-produk yang ditawarkan tersebut. Ketiga adalah konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan keuntungan yang dapat memuaskan kebutuhan. d. Keputusan Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas produk-produk yang ada dalam kumpulan pilihan. Selanjutnya konsumen
  • 21. 52 memembuat keputusan untuk membeli produk yang telah dipilih melalui berbagai pertimbangan. e. Perilaku Pasca Pembelian Setelah melakukan keputusan pembelian, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir saat produknya dibeli konsumen. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. f. Kepuasan pasca pembelian, konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat ternyata berbeda dengn yang diharapkan maka mereka merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, mereka akan merasa puas. g. Tindakan pasca pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya jika konsumen puas maka mereka akan menujukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Para Pelanggan yang tidak puas akan bertindak sebaliknya. Pemasar dapat menggunakan berbagai cara untuk mengurangi ketidak puasan ini. Komunikasi pasca pembelian dengan pembeli telah terbukti menghasilkan penurunan pengambilan produk dan pembatalan pesanan. h. Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian. Jika mereka menjual atau mempertukarkan produk tersebut, maka penjualan produk baru tersebut,
  • 22. 53 maka pamasar harus mengiklankan kegunaan produk ini. Jika konsumen membuang produk ini, pemasar harus mengetahui bagaimana mereka membuangnya apabila produk tersebut merusak lingkungan. 3.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi keputusan Pembelian Tujuan kegiatan pemasaran ialah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan (disamping barang lain) pada saat mereka membutuhkan. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen tersebut sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produknya secara lebih baik. Dengan mempelajari perilaku pembelian, manajer akan mengetahui kesempatan baru dari belum terpenuhinya kebutuhan dan mengidentifikasikannya untuk mengadakan segmentasi pasar. Menurut Basu Swasta (2003:105), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah berbeda-beda untuk masing-masing pembeli, disamping produk yang dibeli dan saat pembeliannya berbeda. Faktor-faktor tersebut adalah : a. Kebudayaan, adalah simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengukur tingkah laku manusia masyarakat yang ada. b. Kelas sosial, pada pokoknya masyarakat kita ini dapat mengelompokan kedalam tiga golongan yaitu: golongan atas (pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi), golongan menengah (karyawan instansi
  • 23. 54 pemerintah, pengusaha menengah), golongan bawah (buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil). c. Kelompok referensi kecil, yang termasuk kelompok ini antar lain: serkat buruh, tim atletik, perkumpulan agama, lingkungan tetangga dan sebagainya. d. Keluarga, dalam keluarga masing-masing anggota dapat berbuat hal yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. e. Pengalaman, pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatannya dimasa lalu dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat memeperoleh pengalaman. Penafsiran dan peramalan proses belajar seseorang merupakan kunci untuk mengetahui perilaku pembelian. f. Kepribadian, artinya pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. g. Sikap dan kepercayaan, sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian konsumen. Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga mempengaruhi sikap. h. Konsep diri, merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri seseorang.
  • 24. 55 Karakteristik psikologis dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, menurut Kotler dan Armstrong yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2007:145), ada empat faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu: 1. Motivasi Motif (dorongan) adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. Suatu kebutuhan akan menjadi motif apabila merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. 2. Persepsi Persepsi merupakan proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga macam proses penerimaan indera: perhatian yang selektif yang mengakibatkan konsumen tidak menerima semua rangsangan, distorsi selektif yang merubah pesan yang didengar sesuai dengan yang diinginkan untuk didengar oleh konsumen, dan ingatan selektif dimana konsumen kadang lupa dengan apa yang dipelajari tetapi akan cenderung untuk menyimpan informasi yang akan mendukung sikap dan kepercayaan mereka. 3. Pengetahuan Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar,
  • 25. 56 pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan antara dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan, dan penguatan. Dorongan adalah rangsangan internal yang kuat yang mendorong tindakan. Petunjuk adalah rangsangan kecil yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana tanggapan seseorang. 4. Keyakinan dan Sikap Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Keyakinan berdasarkan pengetahuan,pendapat, atau kepercayaan. Semuanya itu mungkin atau tidak mungkin mengandung emosional, keyakinan membentuk citra produk dan merek, dan orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan pengertian Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap sangat sulit berubah, karena sikap seseorang membentuk pola yang konsisten, dan untuk mengubah suatu sikap mungkin mengharuskan penyesuaian sikap-sikap lain secara besar-besaran. Definisi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut, karakteristik faktor psikologis yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. .
  • 26. 57 3.3. Kerangka Pemikiran Dalam meningkatkan jumlah konsumen setiap perusahaan tidak terlepas dari strategi bauran pemasaran jasa. Payne (2001) menyatakan bahwa salah satu yang dapat mempengaruhi konsumen dan merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah stimuli pemasaran yaitu melalui unsur-unsur marketing mix. Unsur-unsur marketing mix dalam pemasaran jasa terdiri dari: 1) produk; 2) harga; 3) tempat; dan 4) promosi”. Menurut Yazid (2003), bahwa bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran. Bauran pemasaran jasa terdiri dari 4p’s yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Menurut Payne (2001), bahwa produk jasa, harga ketersediaan jasa dan lokasi (tempat) jasa, promosi, orang, proses, layanan konsumen dapat dimanfaatkan untuk memuaskan konsumen, yang dalam hal ini calon mahasiswa. Produk jasa pada suatu usaha laundry adalah permasalahan tentang pelayanan atas kebersihan kendaraan. Menurut Umar (2005), pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang diberikan oleh produk tersebut. Strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan, karena harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Menurut Stanton (1996) bahwa tingkat harga yang ditetapkan suatu produk akan mempengaruhi permintaan dan kuantitas yang terjual. Penggunaan
  • 27. 58 promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran di perguruan tinggi. Kegiatan promosi dilakukan dengan pemasangan spanduk di jalan raya, iklan si surat kabar, menempel pengumuman di tempat ramai dan pengiriman brosur ke alamat calon konsumen. Tempat juga mempunyai arti penting karena lingkungan dimana jasa itu disampaikan dan bagaimana jasa disampaikan, merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan. Menurut Payne (2001) bahwa lokasi berkenaan dengan keputusan perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya ditempatkan. Pemasaran interaktif membangun kualitas layanan dalam usahanya mendapatkan keunggulan bersaing jangka panjang. Payne (2001), menyatakan bahwa layanan konsumen seringkali dilihat sebagai bagian dari unsur bagian pemasaran tempat (place) dan dikaitkan dengan komponen distribusi dan logis dari unsur tersebut. Promosi mencerminkan kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Menurut Evans dan Berman (2003:285) promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga. Promosi juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah periklanan, promosi penjualan, personal selling dan publisitas.
  • 28. 59 Setiap keputusan konsumen dihasilkan dari adanya suatu masalah dan kesempatan yang muncul. Dapat dikatakan pada waktu tertentu, peran emosi, keinginan dan kebutuhan dari konsumen itulah yang dapat merangsang dimulainya proses pengambilan keputusan. Pada kenyataannya, hampir semua pembelian, konsumen tidak terlalu banyak berpikir, melainkan perasaan dan emosi yang mempengaruhi terjadinya pembelian. Peter dan Olson mengemukakan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintregasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintregasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Dalam pandangan Swastha mengungkapkan bahwa keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sesungguhnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Dalam melakukan pembelian konsumen akan melalui tahapan pengambilan keputusan pembelian yang terdiri dari pengenalan masalah (recognition), pencarian informasi (information search), evaluasi alternatif (alternative evaluation), keputusan pembelian (purchase decision) dan perilaku pasca pembelian (post-purchase behavior). Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku dan sikap konsumen. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan sikap merupakan evaluasi seseorang secara keseluruhan mengenai suatu konsep. Sikap dapat merespon langsung stimulus tertentu dengan segera. Sistem afektif
  • 29. 60 seseorang secara otomatis memproduksi respon afektif. Dalam tahap ini, peneliti mencoba untuk melakukan eksplorasi terhadap pengaruh atau hubungan antara sikap konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian. Berdasarkan uraian kajian teori di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin menjelaskan seberapa kuat hubungan antara bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen. Berdasarkan uraian diatas pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi adalah dengan gambar kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar 2.1. Bagan Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT Price (X2) Place (X3) Keputusan Pembelian (Y) Product (X1) Plromotion (X4)
  • 30. 61 3.4. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel produk (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel harga (X2) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) 3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel tempat (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) 4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel promosi (X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y)