SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Teori
Kesetimbangan
Kimia
Reaksi kimia adalah perubahan spontan pereaksi menjadi hasil
reaksi menuju kesetimbangan. Suatu kesetimbangan kimia mempunyai
konstanta kesetimbangan ynag nilainya bergantung pada suhu dan jenis
kesetimbangan.
Kesetimbangan kimia adalah kesetimbangan dinamis, karena dalam
sistem terjadi perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi, dan
sebaliknya
Sebagai contoh:
AB + CD ==> AC + BD
Dalam kesetimbangan ini terjadi reaksi AB dan CD menjadi AC
dan BD, dan pada saat yang sama, AC dan BD bereaksi menjadi AB dan
CD. Akibatnya, keempat zat dalam sistem tu jumlahnya mendekati
konstan.
Perubahan kimia reversibel membentuk peroduk-produk yang
dapat bertindak untuk menghasilkan (kembali) pereaksi aslinya. Suatu
keadaan kesetimbangan kimia terjadi dalam suatu sistem reversibel bila
reaksi maju dan balik berlangsung pada laju yang sama. Jika
kecenderungan salah satu reaksi yang berlawanan untuk terjadi sangat
dominan pada suatu temperatur, maka reaksi keseluruhan dikatakan
sempurna dalam arah itu.
Reaksi timbal balik
Reaksi timbal balik adalah reaksi yang, tergantung
keadaan, dapat mengalir ke dua arah.Apabila meniupkan uap
panas ke sebuah besi yang panas, uap panas ini akan bereaksi
dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik
berwarna hitam yang disebut ferri ferro oksida atau magnetit,
Fe3O4.
Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh
aliran uap. Dalam keadaan lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling
bereaksi. Hidrogen yang melewati ferri ferro oksida panas akan
mengubahnya menja dibesi, dan uap panas juga akan
terbentuk.
Uap panas yang kali ini terbentuk tersapu oleh aliran
hidrogen. Reaksi ini dapat berbalik, tapi dalam keadaan biasa,
reaksi ini menjadi reaksi satu arah. Produk dari reaksi satu arah
ini berada dalam keadaan terpisah dan tidak dapat bereaksi
satu sama lain sehingga reaksi sebaliknya tidak dapat terjadi.
Konstanta Kesetimbangan
Konstanta kesetimbangan konsentrasi adalah hasil
perkalian konsentrasi zat hasil reaksi dibagi dengan perkalian
konsentrasi zat pereaksi, dan masing-msing dipangkatkan
dengan koefisien reaksinya.
Dalam reaksi dapat balik, pada mulaya hanya ada
pereaksi sedangkan zat hasil reaksi adalah nol. Selama reaksi
berlangsung, jumlah pereaksi berkurang dan hasil reaksi
terbentuk dan bertambah. Akhirnya dicapai kesetimbangan
sehingga jumlah pereaksi dan hasil reaksi menjadi konstan.
Koefisien reaksi setiap komponen merupakan pangkat
dari konsentrasi komponen tersebut. Degan demikian secara
umum dapat dirumuskan bahwa konstanta kesetimbangan
aAB + bCD ==> cAC + Dbd.
Kc disebut konstanta kesetimbangan konsentrasi, karena
banyanknya zat dinyatakan dalam konsentrasi. Jadi, dalam
kesetimbagan kimia terdapat hubungan antara konstanta
kesetimbangan dengan persamaan reaksi, yang disebut hukum
kesetimbangan.
Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan kimia ada yang homogen dan heterogen.
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang semua
zatnya terlibat berwujud gas. Sedangkan kesetimbangan
heterogen yaitu kesetimbangan yang wujud zatnya berbeda.
Contoh:
CaCO3 ==> CaO + CO2
2NaHCO3 ==> Na2CO3 + CO2 + H2O
Kesetimbangan Disosiasi
Penguraian senyawa menjadi lebih sederhana disebut
reaksi disosiasi. Jika reaksi disosiasi dapat balik, terbentuklah
kesetimbangan disosiasi. Reaksi disosiasi mengansung satu jenis
pereaksi, sedangkan hasil reaksinya dapat satu, dua, atau tiga
senyawa atau unsur.
Kesetmbangan disosiasi dapta terjadi bila pada mulanya
sistem mengandung pereaksi, dan kemudia terurai menjadi hasil
reaksi. Dalam sistem masih terdapat pereaksi karena hanya
sebagian saja yang terdisosiasi (terurai). Bagian yang terdisosiasi ii
disebut derajt disosiasi (α).
Nilai α berada antara 0 dan 1. Nilai α = 0, bila pereaksi
tidak terurai sama sekali, dan α = 1 bila terurai sempurna.
Termodinamika Kesetimbangan Kimia
Suatu reaksi kimia menjalani tiga keadaan, yaitu spontan
(irreversible), dan tidak spontan.
Konstanta kesetimbangan dapat diketahui dari hasil
pengukuran atau perhitungan. Dengan mengukur tekanan
parsial atau konsentrasi komponen kesetimbangan, baik
pereaksi maupun hasil reaksi.
Pada kesetimbangan kimia mol masing-masing zat
boleh berbeda, tetapi memenuhi nilai konstanta
kesetimbangan. Oleh sebab itu, tiap zat dalam keadaan
setimbang mempunyai energi bebas tertentu. Energi bebas
keadaan standar dan setimbang.
Pergeseran Kesetimbangan
Kesetimbangan kimia bersifat mantap, karena
konsentrasi semua zat dapat dikatakan konstan.
Kemantapan itu ditandai oleh konstanta kesetimbangan.
Namun demikian, suatu kesetimangan dapat berubah
bila mendapt gangguan dati luar. Perubahan itu menuju
ke arah tercapainya kesetimbangan baru yang disebut
pergeseran kesetimbangan. Hal itu sesuai dengan asas
le Chateleir yang menyatakan:
“Apabila satu sistem kesetimbangan dinamis
mendapat gangguan dari luar, sistem akan bergeser
sedemikian rupa sehinga pngaruh gangguan itu sekecil
mungkin, dan jika mungkin setimbang kembali”.
Pada dasarnya pergeseran kedudukan kesetim-
bangan dapat terjadi karena:
1. Pengubahan konsentrasi atau tekanan parsial
satu atau lebih zat dalam campuran reaksi, dalam hal
ini tetapan kesetimbangan kimia tidak berubah.
2. Pengubahan temperatur, dalam hal ini tetapan
kesetimbangan berubah
Faktor-faktor yang dapat menggeser letak
kesetimbangan diantaranya adalah:
1. Perubahan konsentrasi salah satu zat
2. Perubahan volume atau tekanan
3. Perubahan suhu
Perubahan Konsentrasi Salah Satu Zat
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen,
konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika
konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan
gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kanan.
Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas
O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
Perubahan Volume atau Tekanan
Ke dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang
menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan
tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran
kesetimbangan.
Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil.
Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar.
Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi
sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan
tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.
Contoh : N2(g)+3H2(g) 2NH3(g)
Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (=volume
diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (=volume
diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
Perubahan Suhu
Menurut Van’t Hoff:
Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang
membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang
membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh: 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; ¨H = -216 kJ
Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.
Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
Pengaruh Katalisator Terhadap
Kesetimbangan
Fungsi katalisator dalam reaksi
kesetimbangan adalah mempercepat
tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah
letak kesetimbangan (harga tetapan
kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan
katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan
ke kiri sama besar.

More Related Content

What's hot

Bab 4 kesetimbangan kimia
Bab 4 kesetimbangan kimiaBab 4 kesetimbangan kimia
Bab 4 kesetimbangan kimiawafiqasfari
 
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaKimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaAziz_Kurniawan
 
kesetimbangan kimia
 kesetimbangan kimia kesetimbangan kimia
kesetimbangan kimiamfebri26
 
Pergeseran Kesetimbangan
Pergeseran KesetimbanganPergeseran Kesetimbangan
Pergeseran KesetimbanganAnggi Indrianti
 
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGANPEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGANfarahdevina
 
Kimia Pergeseran kesetimbangan
Kimia Pergeseran  kesetimbangan Kimia Pergeseran  kesetimbangan
Kimia Pergeseran kesetimbangan Asma Azizah
 
Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Devi Paramita
 
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan KimiaPresentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan KimiaNurul Widyaningsih
 
Microsoft power point kesetimbangan
Microsoft power point   kesetimbanganMicrosoft power point   kesetimbangan
Microsoft power point kesetimbanganMahbub Alwathoni
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisRidhanty Husniah
 
Kesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nodyKesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nodyParanody
 

What's hot (14)

Bab 4 kesetimbangan kimia
Bab 4 kesetimbangan kimiaBab 4 kesetimbangan kimia
Bab 4 kesetimbangan kimia
 
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaKimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
 
kesetimbangan kimia
 kesetimbangan kimia kesetimbangan kimia
kesetimbangan kimia
 
Pergeseran Kesetimbangan
Pergeseran KesetimbanganPergeseran Kesetimbangan
Pergeseran Kesetimbangan
 
Presentation kimia 3
Presentation kimia 3Presentation kimia 3
Presentation kimia 3
 
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGANPEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
 
Kimia Pergeseran kesetimbangan
Kimia Pergeseran  kesetimbangan Kimia Pergeseran  kesetimbangan
Kimia Pergeseran kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2
 
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan KimiaPresentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Microsoft power point kesetimbangan
Microsoft power point   kesetimbanganMicrosoft power point   kesetimbangan
Microsoft power point kesetimbangan
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamis
 
Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaPrinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nodyKesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nody
 

Similar to Teori Kesetimbangan Kimia

PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGANPEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGANfarahdevina
 
Kimia presentasi pergeseran posisi kesetimbangan
Kimia   presentasi pergeseran posisi kesetimbanganKimia   presentasi pergeseran posisi kesetimbangan
Kimia presentasi pergeseran posisi kesetimbanganTri Ningrum
 
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivPergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivyahyakurnia23
 
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivPergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivyahyakurnia23
 
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas IV
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas IVPergeseran posisi kesetimbangan tugas IV
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas IVMercubuana University
 
Konsep Kesetimbangan Tugas 4
Konsep Kesetimbangan Tugas 4Konsep Kesetimbangan Tugas 4
Konsep Kesetimbangan Tugas 4mokhalfanz
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisRidhanty Husniah
 
Pergeseran Posisi Kesetimbangan
Pergeseran Posisi KesetimbanganPergeseran Posisi Kesetimbangan
Pergeseran Posisi KesetimbanganRahthino Giovanni
 
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaKimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaTri Ningrum
 
Hand Out Materi Kesetimbangan Kimia
Hand Out Materi Kesetimbangan KimiaHand Out Materi Kesetimbangan Kimia
Hand Out Materi Kesetimbangan KimiaYusi Rahmah
 
Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)Rivaldi Julian
 
Ketetapan kesetimbangan kimia
Ketetapan kesetimbangan kimiaKetetapan kesetimbangan kimia
Ketetapan kesetimbangan kimiarizkihade
 
Presentasi kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi kimia bab Kesetimbangan KimiaPresentasi kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi kimia bab Kesetimbangan KimiaNurul Widyaningsih
 
Pergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbangan Pergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbangan arygunar
 
KESETIMBANGAN_KIMIA_1.ppt
KESETIMBANGAN_KIMIA_1.pptKESETIMBANGAN_KIMIA_1.ppt
KESETIMBANGAN_KIMIA_1.pptEllySufriadi4
 

Similar to Teori Kesetimbangan Kimia (20)

PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGANPEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
 
Presentation kimia 3
Presentation kimia 3Presentation kimia 3
Presentation kimia 3
 
Presentation kimia 3
Presentation kimia 3Presentation kimia 3
Presentation kimia 3
 
Kimia presentasi pergeseran posisi kesetimbangan
Kimia   presentasi pergeseran posisi kesetimbanganKimia   presentasi pergeseran posisi kesetimbangan
Kimia presentasi pergeseran posisi kesetimbangan
 
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivPergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
 
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas ivPergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas iv
 
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas IV
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas IVPergeseran posisi kesetimbangan tugas IV
Pergeseran posisi kesetimbangan tugas IV
 
Konsep Kesetimbangan Tugas 4
Konsep Kesetimbangan Tugas 4Konsep Kesetimbangan Tugas 4
Konsep Kesetimbangan Tugas 4
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamis
 
Pergeseran Posisi Kesetimbangan
Pergeseran Posisi KesetimbanganPergeseran Posisi Kesetimbangan
Pergeseran Posisi Kesetimbangan
 
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaKimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
 
Hand Out Materi Kesetimbangan Kimia
Hand Out Materi Kesetimbangan KimiaHand Out Materi Kesetimbangan Kimia
Hand Out Materi Kesetimbangan Kimia
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 
Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)
 
Ketetapan kesetimbangan kimia
Ketetapan kesetimbangan kimiaKetetapan kesetimbangan kimia
Ketetapan kesetimbangan kimia
 
Bab 4 kesetimbangan
Bab 4 kesetimbanganBab 4 kesetimbangan
Bab 4 kesetimbangan
 
Presentasi kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi kimia bab Kesetimbangan KimiaPresentasi kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi kimia bab Kesetimbangan Kimia
 
Tugas kimia 2
Tugas kimia 2Tugas kimia 2
Tugas kimia 2
 
Pergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbangan Pergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbangan
 
KESETIMBANGAN_KIMIA_1.ppt
KESETIMBANGAN_KIMIA_1.pptKESETIMBANGAN_KIMIA_1.ppt
KESETIMBANGAN_KIMIA_1.ppt
 

More from Enggita Aprilika Yustian

Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruEnggita Aprilika Yustian
 
Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"
Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"
Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"Enggita Aprilika Yustian
 
Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...
Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...
Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...Enggita Aprilika Yustian
 
Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"
Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"
Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"Enggita Aprilika Yustian
 
Kumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan Otot
Kumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan OtotKumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan Otot
Kumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan OtotEnggita Aprilika Yustian
 

More from Enggita Aprilika Yustian (15)

60 Soal Kimia SMA
60 Soal Kimia SMA60 Soal Kimia SMA
60 Soal Kimia SMA
 
Bab 4 Basa Jawa : Kehidupan Sehari Hari
Bab 4 Basa Jawa : Kehidupan Sehari HariBab 4 Basa Jawa : Kehidupan Sehari Hari
Bab 4 Basa Jawa : Kehidupan Sehari Hari
 
Contoh soal Matematika SMA
Contoh soal Matematika SMAContoh soal Matematika SMA
Contoh soal Matematika SMA
 
Uji asam basa larutan dengan indikator
Uji asam basa larutan dengan indikator Uji asam basa larutan dengan indikator
Uji asam basa larutan dengan indikator
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
 
Materi Bab 2 Berkarya Seni Rupa
Materi Bab 2 Berkarya Seni RupaMateri Bab 2 Berkarya Seni Rupa
Materi Bab 2 Berkarya Seni Rupa
 
Materi bab 1Berapresiasi Seni Rupa
Materi bab 1Berapresiasi Seni RupaMateri bab 1Berapresiasi Seni Rupa
Materi bab 1Berapresiasi Seni Rupa
 
How to Stop Smoking
How to Stop SmokingHow to Stop Smoking
How to Stop Smoking
 
Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"
Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"
Analytical Exposition Text "Why is Learning English Important?"
 
Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...
Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...
Laporan praktikum "PENGUJIAN KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM DAN PROTEIN DALAM BAHA...
 
Materi untuk UN Bahasa Indonesia SMA
Materi untuk UN Bahasa Indonesia SMAMateri untuk UN Bahasa Indonesia SMA
Materi untuk UN Bahasa Indonesia SMA
 
Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"
Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"
Laporan praktikum "PENGARUH ASAM CUKA TERHADAP TULANG CEKER AYAM"
 
Kumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan Otot
Kumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan OtotKumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan Otot
Kumpulan soal Biologi Kelas XIJaringan dan Otot
 
Materi Atom J.J. Thompson dan Rutherford
Materi Atom J.J. Thompson dan RutherfordMateri Atom J.J. Thompson dan Rutherford
Materi Atom J.J. Thompson dan Rutherford
 
Kumpulan soal Geografi SMA Kelas X
Kumpulan soal Geografi SMA Kelas XKumpulan soal Geografi SMA Kelas X
Kumpulan soal Geografi SMA Kelas X
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Teori Kesetimbangan Kimia

  • 2. Reaksi kimia adalah perubahan spontan pereaksi menjadi hasil reaksi menuju kesetimbangan. Suatu kesetimbangan kimia mempunyai konstanta kesetimbangan ynag nilainya bergantung pada suhu dan jenis kesetimbangan. Kesetimbangan kimia adalah kesetimbangan dinamis, karena dalam sistem terjadi perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya Sebagai contoh: AB + CD ==> AC + BD Dalam kesetimbangan ini terjadi reaksi AB dan CD menjadi AC dan BD, dan pada saat yang sama, AC dan BD bereaksi menjadi AB dan CD. Akibatnya, keempat zat dalam sistem tu jumlahnya mendekati konstan. Perubahan kimia reversibel membentuk peroduk-produk yang dapat bertindak untuk menghasilkan (kembali) pereaksi aslinya. Suatu keadaan kesetimbangan kimia terjadi dalam suatu sistem reversibel bila reaksi maju dan balik berlangsung pada laju yang sama. Jika kecenderungan salah satu reaksi yang berlawanan untuk terjadi sangat dominan pada suatu temperatur, maka reaksi keseluruhan dikatakan sempurna dalam arah itu.
  • 3. Reaksi timbal balik Reaksi timbal balik adalah reaksi yang, tergantung keadaan, dapat mengalir ke dua arah.Apabila meniupkan uap panas ke sebuah besi yang panas, uap panas ini akan bereaksi dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik berwarna hitam yang disebut ferri ferro oksida atau magnetit, Fe3O4. Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap. Dalam keadaan lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling bereaksi. Hidrogen yang melewati ferri ferro oksida panas akan mengubahnya menja dibesi, dan uap panas juga akan terbentuk. Uap panas yang kali ini terbentuk tersapu oleh aliran hidrogen. Reaksi ini dapat berbalik, tapi dalam keadaan biasa, reaksi ini menjadi reaksi satu arah. Produk dari reaksi satu arah ini berada dalam keadaan terpisah dan tidak dapat bereaksi satu sama lain sehingga reaksi sebaliknya tidak dapat terjadi.
  • 4. Konstanta Kesetimbangan Konstanta kesetimbangan konsentrasi adalah hasil perkalian konsentrasi zat hasil reaksi dibagi dengan perkalian konsentrasi zat pereaksi, dan masing-msing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Dalam reaksi dapat balik, pada mulaya hanya ada pereaksi sedangkan zat hasil reaksi adalah nol. Selama reaksi berlangsung, jumlah pereaksi berkurang dan hasil reaksi terbentuk dan bertambah. Akhirnya dicapai kesetimbangan sehingga jumlah pereaksi dan hasil reaksi menjadi konstan. Koefisien reaksi setiap komponen merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut. Degan demikian secara umum dapat dirumuskan bahwa konstanta kesetimbangan aAB + bCD ==> cAC + Dbd.
  • 5. Kc disebut konstanta kesetimbangan konsentrasi, karena banyanknya zat dinyatakan dalam konsentrasi. Jadi, dalam kesetimbagan kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan dengan persamaan reaksi, yang disebut hukum kesetimbangan. Kesetimbangan Heterogen Kesetimbangan kimia ada yang homogen dan heterogen. Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang semua zatnya terlibat berwujud gas. Sedangkan kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan yang wujud zatnya berbeda. Contoh: CaCO3 ==> CaO + CO2 2NaHCO3 ==> Na2CO3 + CO2 + H2O
  • 6. Kesetimbangan Disosiasi Penguraian senyawa menjadi lebih sederhana disebut reaksi disosiasi. Jika reaksi disosiasi dapat balik, terbentuklah kesetimbangan disosiasi. Reaksi disosiasi mengansung satu jenis pereaksi, sedangkan hasil reaksinya dapat satu, dua, atau tiga senyawa atau unsur. Kesetmbangan disosiasi dapta terjadi bila pada mulanya sistem mengandung pereaksi, dan kemudia terurai menjadi hasil reaksi. Dalam sistem masih terdapat pereaksi karena hanya sebagian saja yang terdisosiasi (terurai). Bagian yang terdisosiasi ii disebut derajt disosiasi (α).
  • 7. Nilai α berada antara 0 dan 1. Nilai α = 0, bila pereaksi tidak terurai sama sekali, dan α = 1 bila terurai sempurna. Termodinamika Kesetimbangan Kimia Suatu reaksi kimia menjalani tiga keadaan, yaitu spontan (irreversible), dan tidak spontan. Konstanta kesetimbangan dapat diketahui dari hasil pengukuran atau perhitungan. Dengan mengukur tekanan parsial atau konsentrasi komponen kesetimbangan, baik pereaksi maupun hasil reaksi. Pada kesetimbangan kimia mol masing-masing zat boleh berbeda, tetapi memenuhi nilai konstanta kesetimbangan. Oleh sebab itu, tiap zat dalam keadaan setimbang mempunyai energi bebas tertentu. Energi bebas keadaan standar dan setimbang.
  • 8. Pergeseran Kesetimbangan Kesetimbangan kimia bersifat mantap, karena konsentrasi semua zat dapat dikatakan konstan. Kemantapan itu ditandai oleh konstanta kesetimbangan. Namun demikian, suatu kesetimangan dapat berubah bila mendapt gangguan dati luar. Perubahan itu menuju ke arah tercapainya kesetimbangan baru yang disebut pergeseran kesetimbangan. Hal itu sesuai dengan asas le Chateleir yang menyatakan: “Apabila satu sistem kesetimbangan dinamis mendapat gangguan dari luar, sistem akan bergeser sedemikian rupa sehinga pngaruh gangguan itu sekecil mungkin, dan jika mungkin setimbang kembali”.
  • 9. Pada dasarnya pergeseran kedudukan kesetim- bangan dapat terjadi karena: 1. Pengubahan konsentrasi atau tekanan parsial satu atau lebih zat dalam campuran reaksi, dalam hal ini tetapan kesetimbangan kimia tidak berubah. 2. Pengubahan temperatur, dalam hal ini tetapan kesetimbangan berubah Faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan diantaranya adalah: 1. Perubahan konsentrasi salah satu zat 2. Perubahan volume atau tekanan 3. Perubahan suhu
  • 10. Perubahan Konsentrasi Salah Satu Zat Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Contoh : 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
  • 11. Perubahan Volume atau Tekanan Ke dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan. Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil. Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar. Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan. Contoh : N2(g)+3H2(g) 2NH3(g) Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (=volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (=volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
  • 12. Perubahan Suhu Menurut Van’t Hoff: Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm). Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm). Contoh: 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; ¨H = -216 kJ Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
  • 13. Pengaruh Katalisator Terhadap Kesetimbangan Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.