4. • Menghambat atau mengganggu tindakan
pihak lain
Jonhson
(1981)
• Suatu proses sosial diantara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan cara menghancurkannya atau
membuatnya tidak brdaya
Sofiyati
(2011)
Pengertian Konflik
8. Sumber Konflik
• Keterbatasan Sumber Daya
• Perbedaan tujuan
• Ketidak jelasan peran
• Hubungan dalam pekerjaan
• Perbedaan antar individu
• Masalah organisasi
• Masalah dalam komunikasi
• Stess
9. Berdasarkan sifat:
• Konflik Destruktif
• Konflik Konstruktif
Berdasarkan Posisi Pelaku
• Konflik Vertikal
• Konflik Horizontal
• Konflik Diagonal
Tipe-tipe Konflik
Robert (2001)
10. Intra personal
Konflik yang terjadi terjadi di dalam diri orang tersebut
Interpersonal
Upaya internal untuk mengklarifikasi nilai atau
keinginan yang berlawanan
Antar kelompok
Terjadiantaradua atau lebih kelompok orang, departemen
atau organisasi
Kategori
konflik
11. Menurut Badeni 2013, proses konflik menjadi dibagi beberapa
tahapan, yaitu:
Konflik Laten
Konflik yang dirasakan ( felt konflik)
Konflik yang nampak / sengaja ditimbulkan
Resolusi konflik
Konflik Aftermath
Proses
Konflik
12. Konflik Laten
• Konflik yang
terjadi terus
manerus
sehingga
memicu
ketidak
stabilan
organisasi,
meskipun
terkadang
konflik
tersebut tidak
nyata atau
tidak pernah
terjadi
Felt Conflict
• Konflik yang
dirasakan
• Konflik yang
terjadi karena
adanya
sesuatu yang
dirasakan
sebagai
ancaman
Konflik yang
nampak
• Konflik yang
sengaja
dimuncul
• kan untuk
dicari
solusinya
Resolusi
konflik
• Suatu
penyelesaian
masalah
dengan cara
memuaskan
semua orang
yang terlibat
didalamnya.
Konflik
Aftermath
• Konflik yang
terjadi
akibat tidak
selesainya
konflik yang
pertama
13. Akibat Konflik
(Positif)
Bertambahnya
solidaritas intern
dan rasa in-group
suatu kelompok
Menggugah warga
masyarakat yang
semula pasif
menjadi aktif
Membuat
organisasi tetap
hidup dan
harmonis.
Berusaha
menyesuaikan diri
dengan
lingkungan.
Mendorong kita
untuk melakukan
perubahan
Memunculkan
persepsi yang lebih
kritis terhadap
perbedaan
pendapat.
Memunculkan
keputusan-
keputusan yang
bersifat inovatif.
14. Akibat Konflik
(Negatif)
Hancurnya
persatuan
Mengganggu
kohesi (keeratan
hubungan).
Mengganggu
kerjasama atau
“team work”.
Perubahan
Kepribadian
akibat tekanan
Hancurnya karta
benda dan
nyawa
Menghambat
komunikasi.
Individu atau personil menga-
lami tekanan (stress),
mengganggu konsentrasi,
menimbulkan kecemasan,
mangkir, menarik diri,
frustrasi, dan apatisme.
Mengganggu
proses produksi,
bahkan dapat
menurunkan
produktifitas
Menumbuhkan
ketidakpuasan
terhadap
pekerjaan.
15. Langkah-langkah yang diambil para
pelaku atau pihak ketiga dalam
rangka menyelesaikan
mengarahkan perselisihan ke arah
hasil tertentu yang mungkin atau
tidak mungkin menghasilkan suatu
akhir berupa penyelesaian konflik
dan mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan ketenangan, hal
positif, kreatif, bermufakat, atau
agresif.
Manajemen
konflik
(Ross, 1993)
16. Langkah-langkah penyelesaian konflik
Pengkajian
Analisa situasi
Analisi dan mematikan isu yang berkembang
Menyusun tujuan
Identifikasi
Mengelola perasaan
Intervensi
Masuk kedalam konflik yang diyakini dapat diselesaikan
Identifikasi hasil positif yang akan terjadi
Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik
18. Strategi Penyelesaian Konflik
a. Kompromi/negosiasi (Win-win & Lose-lose)
b. Kompetisi (win-lose orientation)
c. Kolaborasi/memecahkan masalah (problem-
solving approach)
d. Advoid (menghindar)
e. Akomodasi (taktik perdamaian)
f. Smooting
19. Cara lain Mengatasi Konflik:
Rujuk
Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk
kerja-sama dan menjalani hubungan yang lebih baik, demi
kepentingan bersama.
Persuasi
Usaha mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukkan
kerugian yang mungkin timbul
Tawar-menawar
Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak,
dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat
diterima.
20. Pemecahan masalah terpadu
Usaha menyelesaikan masalah dengan memadukan kebutuhan
kedua pihak.
Penarikan diri
Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak
menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas,
kedua pihak tidak perlu berinteraksi
Pemaksaan dan penekanan
Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan
lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal
atas pihak lain. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu
pihak harus mengalah dan menyerah secara terpaksa.
21. Intervensi Pihak Ketiga
Arbitrase (arbitration)
Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak dan berfungsi sebagai “hakim”
yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan kedua
pihak secara sama, tetapi dianggap lebih baik daripada terjadi muncul perilaku saling
agresi atau tindakan destruktif.
Penengahan (mediation)
Menggunakan mediator yang diundang untuk menengahi sengketa. Mediator dapat
membantu mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan
dan memperjelas masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah
secara terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri perilaku
mediator.
Konsultasi
Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak serta mengembangkan
kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik. Konsultan tidak
mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi.
22. Pertanyaan:
Erma Erfiana:
penyelesaian konflik laten dalam sebuah perusahaan? Manajemen
strategi?
Penyelesaian masalah dalam konflik laten
M. Fauzi:
bagaimana penyelesaian konflik laten yang terjadi
dilapangan/keperawaan
Tiur Romatha S ke kelompok 1
pembentukan dan fungsi panitia dalam jarum penyambung
Ari sukma Nela
bentuk komunikasi 2 arah dlm setiap tipe-tipe kelompok.
23. KUNCI LANGKAH DALAM MANAJEMEN
KONFLIK
SET THE TONE
GET THE FEELING
GET THE FACT
ASK FOR HELP
GET A COMITMEN
FOLLOW UP
25. REFERENS
I:
Simamora, R. 2012. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Supriyatno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC.
Chee W. Chow, Kamal M. Haddad, and James E. Williamson. 1998. Applying the
Balanced Scorecard to Small Companies. IFAC
Marquis And Huston. 2009. Leadership Roles And Management Fungsions In
Nursing: Theory And Aplplication. 6th Edition. Lippincott William & Wilkins
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada praktek perawatan
professional. Jakarta : Salemba Medika.
Swanburg Russel C. 2000. Pengantar kepemimpinan & manajemen keperawatan.
Jakarta : EGC.
Sulivan & Decker. 2005. Effective Leadership & Management In Nursing. Pearson
Edocaiton : Japan
Whitebead. K et all. 2010. Essentials of Nursing Leadership and Management. Fifth
edition. Philadelphia: Davis Plus Company.