2. KONFLIK
ORGANISASI
•Ketidak sesuaian antara anggota /
kelompok yang disebabkan kegiatan
kerja dan adanya perbedaan status,
tujuan, nilai, atau persepsi.
KONFLIK
•Segala macam interaksi
pertentangan atau
antagonistic.
#NOTE
•Konflik = Persaingan
•(Persaingan : Tidak Ada Gangguan Dari Masing-Masing Pihak)
/
3.
4. • Nilai, Sikap, dan Kepercayaan.
• Kebutuhan, dan Kepribadian.
• Perbedaan Persepsi.
KARAKTER
INDIVIDUAL
•Kesempatan dan Kebutuhan Berinteraksi.
•Kebutuhan Untuk Berkonsensus.
•Saling Ketergantungan.
•Perbedaan Status.
•Hambatan Komunikasi.
•Batasan Tanggung Jawab dan Juridiksi.
FAKTOR
SITUASI
Secara Umum Disebabkan Oleh :
5. Konflik Dalam Organisasi Klasik :
KonflikHirarki
•Konflik antar
berbagai
tingkatan
organisasi.
KonflikFungsional
•Konflik antar
berbagai
departemen
fungsional
organisasi.
KonflikLini-Staff
•Konflik antar
lini dan staff.
KonflikFormal-Informal
•Konflik antar
organisasi
formal –
informal.
6. Klasifikasi Konflik Dilihat Dari Pihak yang
Terlibat Didalamnya :
•Konflik Dalam Diri Individu
Conflict Within The Individual
•Konflik Antar Individu
Conflict Between Individuals
•Konflik Antar Individu dan Kelompok
Conflict Between Individuals and
Groups
•Konflik Antar Kelompok Dalam Organisasi yang
Sama
Conflict Among Groups in Same
Organization
7. Klasifikasi Konflik Dilihat Dari Posisi
Seseorang dalam Struktur Organisasi :
KonflikVertikal
•Konflik antar
karyawan
yang
memiliki
kedudukan
yang tidak
sama.
KonflikHorizontal
•Konflik antar
karyawan
yang
memiliki
kedudukan
yang sama. KonflikGaris–Staff
•Konflik antar
karyawan
lini
pemegang
komando,
dengan
pejabat
staff yang
berfungsi
sebagai
penasehat
KonflikPeranan
•Konflik yang
terjadi karena
seseorang
mengemban
lebih dari saru
peran yang
saling
bertentangan
9. • KOMUNIKASI
• STRUKTUR
• VARIABLE PRIBADI
Yang
Dirasakan
• Bersaing
• Kerjasama
• Berkompromi
• Menghindari
• Mengakomodasi
Kinerja -
Kinerja +
Yang
Dipersepsikan
TAHAP I
•OPOSISI
TAHAP II
•KOGNISI
•PERSON
ALISASI
TAHAP III
•MAKSUD
TAHAP IV
•PERILAKU
TAHAP V
•HASIL
•Perlakuan
Pihak & Reaksi
Orang Lain
10. Komunikasi ;
Komunikasi yg kurang baik
dalam organisasi shg
menimbulkan
ketidaknyamanan antar
anggota organisasi.
Struktur ;
Tuntutan pekerjaan
menyebabkan
ketidaknyamanan antar
anggota organisasi
mencakup tugas yang
diberikan, gaya
kepemimpinan, sistem
ganjaran, wewenang.
Variabel Pribadi ;
Ketidak sukaan pribadi atas
individu lainnya ,
karakteristik individu, cara
bicara, dan sikap.
TAHAP I
OPOSISI Apabila pada tahap I
muncul kondisi yang
negatif, maka pada tahap
ini kondisi tersebut
didefinisikan, sesuai persepsi
pihak yang berkonflik.
Konflik yang
Dipersepsikan :
• Kesadaran satu pihak
atau Lebih atas adanya
konflik yang menciptakan
peluang terjadinya konflik
Konflik yang Dirasakan :
•Keterlibatan emosional
saat konflik yang
menciptakan kecemasan,
ketegangan, frustasi, atau
kekerasan.
TAHAP 2
KOGNISI
11. Persaingan :
•Keinginan memuaskan
kepentingan seseorang, Tidak
mempedulikan dampak pada
pihak lain dalam konflik tsb
Kolaborasi :
•Situasi yg di dalamnya pihak2 yg
berkonflik sepenuhnya saling
memuaskan kepentingan semua
pihak
Penghindaran :
•Keinginan menarik diri dari konflik
Akomodasi :
•Kesediaan satu pihak dlm konflik
untuk memperlakukan
kepentingan pesaing di atas
kepentingannya sendiri
Kompromi :
•Satu situasi yg di dalamnya
masing-masing pihak yg
berkonflik bersedia
mengorbankan sesuatu
TAHAP 3
MAKSUD
Pada tahap ini
konflik tampak
nyata, mencakup
pernyataan,
tindakan dan reaksi
yg dibuat pihak-
pihak yg berkonflik.
TAHAP 4
PERILAKU
Pada tahap ini
konflik dapat
ditentukan apakah
merupakan Konflik
Fungsional atau
Konflik Disfungsional
TAHAP 5
HASIL
12. Hubungan antara intergroup conflict dan kinerja
organisasi digambarkan dan ditabelkan sbb :
TINGKAT KONFLIK ANTAR KELOMPOK
TINGGIRENDAH
TINGKATPRESTASI
ORGANISASI
TINGGI
SITUASI 1 SITUASI 3
INTERGROUP CONFLICT
PERFORMANCEVS
SITUASI 2
13. SITUASI TINGKAT
KONFLIK
DAMPAK
ORGANISASI
CIRI ORGANISASI KINERJA
ORGANISASI
1 RENDAH /
TIDAK ADA
TIDAK BERFUNGSI •LAMBAT BERADAPTASI TERHADA
PERUBAHAN LINGKUNGAN
•SEDIKIT PERUBAHAN
•SEDIKIT RANGSANGAN GAGASAN
•APATIS DAN STAGNASI
RENDAH
2 OPTIMAL BERFUNGSI •PERGERAKAN POSITIF MENUJU
TUJUAN
•INOVASI dan PERUBAHAN
•MENCARI PEMECAHAN MASALAH
•KREATIF dan CEPAT BERADAPTASI
TERHADAP PERUBAHAN
LINGKUNGAN
TINGGI
3 TINGGI DISFUNGSIONAL •GANGGUAN KEGIATAN
•KESULITAN KOORDINASI
•KEKACAUAN
RENDAH
14. POSITIF
Membuat organisasi tetap harmonis
Berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada
Terjadinya perubahan (perbaikan)
Memunculkan keputusan yang inovatif
Memunculkan persepsi yang lebih kritis
terhadap perbedaan pendapat
Menumbuhkan semangat baru
NEGATIF
Menghambat komunikasi
Mengganggu keeratan hubungan
Mengganggu kerjasama
Mengganggu proses produksi
Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan
Individu mengalami gangguan konsentrasi
(stress)
16. Ada 3 bentuk
manajemen konflik :
1. Stimulasi konflik dalam
satuan-satuan organisasi
dimana pelaksanaan
kegiatan lambat karena
konflik terlalu rendah
2. Pengurangan atau
penekanan konflik bila
terlalu tinggi atau
menurunkan produktivitas
3. Penyelesaian konflik
17. Konflik terlalu rendah
menyebabkan karyawan takut
berinisiatif, menjadi pasif
Metode stimulasi konflik meliputi :
› Pemasukan atau penempatan
orang luar ke dalam kelompok
› Penyusunan kembali organisasi
› Penawaran bonus, pembayaran
insentif dan penghargaan untuk
mendorong persaingan
› Pemilihan manajer-manajer
yang tepat
› Perlakuan yang berbeda
dengan kebiasaan
18. Metode ini mengelola tingkat
konflik melalui “pendinginan
suasana” tetapi tidak menangani
masalah-masalah yang semula
menimbulkan konflik
Metode yang digunakan :
› Mengganti tujuan yang lebih
bisa diterima kedua kelompok
› Mempersatukan kedua
kelompok yang bertentangan
untuk menghadapi ‘ancaman’
atau ‘musuh’ yang sama
20. Strategi Kalah – Kalah (Lose – Lose Strategy)
Biasanya mengambil jalan kompromi atau menggunakan
jasa pihak ke tiga sebagai penengah.
2 Tipe campur tangan pihak ke tiga :
Arbitrasi (Arbitration) :
Setelah mendengarkan kedua
belah pihak maka pihak ke tiga
berlaku sebagai hakim
Mediasi (Mediation) :
Menjadi mediator, tidak punya
wewenang langsung, rekomendasi
tidak mengikat
21. Strategi Menang – Kalah (Win – Lose Strategy)
Satu pihak menang, yang lain kalah
Strategi Menang – Menang (Win – Win Strategy)
Menolong memecahkan masalah
sumber konflik
Penyelesaian ini dipandang manusiawi
Menciptakan interaksi yang membangkitkan
rasa aman, perasaan dihargai, kondusif
22. Birokratis
•Dilakukan pada konflik yang terjadi karena struktur birokratis
yang bersifat vertikal
•Dilakukan dengan cara hirarki struktural
Intervensi
Otoritatif
•Biasanya diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang
bersangkutan
•Bila buntu, manajer menlakukan intervensi otokratif
Sistem
•Mengkoordinasikan penyelesaian konflik yang dipandang
sebagai kesatuan sistem yang saling berhubungan
Struktural
•Merubah struktur organisasi
MELALUIPENDEKATAN: