Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian berdasarkan capaian pembelajaran, yang mencakup pengertian capaian pembelajaran, analisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, serta merencanakan dan melaksanakan pembelajaran beserta penilaiannya."
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
PPT IKM 2023.pptx
1.
2. Bpk/Ibu akan memahami tentang :
• menyusun TP, dan ATP dari CP
• bahwa ATP bukan hanya kumpulan TP, tapi juga
tonggak capaian pembelajaran siswa dalam
mencapai CP
Peserta akan memiliki pengalaman tentang:
• membuat TP berdasarkan CP
• menganalisis TP dan merangkai ATP berdasarkan
CP
Tujuan Belajar:
3. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
4. Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
PAUD/RA SD/MI/Paket A
Kelas 1-2
SD/MI/Paket A
Kelas 3-4
SD/MI/Paket A
Kelas 5-6
SMP/Mts/Paket B
Kelas 7-9
SMA/MA/Paket C
Kelas 10
SMA/MA/Paket C
Kelas 11-12
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Konsep Capaian Pembelajaran
“CapaianPembelajaran(CP)merupakankompetensipembelajaran
yangharusdicapaipesertadidikpadasetiapfase, dimulaidari
FaseFondasipadaP
AUD.UntukPendidikandasardanmenengah,
CPdisusununtuksetiap matapelajaran.”
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukanstrategiyangsesuai, kita perlu tautitik awalkeberangkatanparapesertadidik.
Pembagian
Fase
5. SetiapCPsuatumata
pelajaran memilikibeberapa
elemenatau kelompok
kompetensi esensial yang
berlakusamauntuksemua fase
padamatapelajaran tersebut.
Masing-masingelemen
tersebut memiliki capaianper
fasenya sendiri yangsaling
menunjang untukmencapai
pemahaman yangdituju.
Elemensebuahmatapelajaran
mungkinsajasamaatauberbeda
denganmatapelajaranlainnya,
hal tersebut disesuaikandengan
karakteristik padamasing-masing
matapelajaran.
Perlu
diketahui
Arti “Elemen” dalam CP
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan Peluang
● Dalam CP IPA terdapat elemen
Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
6. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
7. Tujuan pembelajaran = pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang harus dimiliki peserta didik dakam
satu atau lebih kegiatan pembelajaran yang menjadi
prasyarat untuk dapat mencapai CP
Alur pembelajaran = rangkaian tujuan
pembelajaran yang disusun secara logis menurut
urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir
suatu fase.
Alur Pembelajaran disusun secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke kari
8. Kompetensi
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuanpembelajaranyangdikembangkanperlu dicapaipesertadidik dalamsatuataulebihjampelajaran, hingga
akhirnya padapenghujungFasemerekadapatmencapaiCP
.Olehkarenaitu, untukCPdalamsatufase,pendidikperlu
mengembangkanbeberapatujuanpembelajaran.
Merupakanrangkaiantujuanpembelajaran yangtersusunsecarasistematisdanlogis
menurut urutandari awal hinggaakhir fase.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Tujuan
Pembelajaran
(TP)
terdiri atas:
Lingkup materi
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di
akhir satu unit pembelajaran
Kriteria
Alur Tujuan
Pembelajaran
(ATP)
Menggambarkan urutan pengembangan
kompetensi yang harus dikuasai secara
utuh dalam satu fase.
ATP menggambarkan cakupan dan
tahapan
pembelajaran yang linear dari awal
hingga
akhir fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan
tahapan perkembangan kompetensi dalam
satu fase
9. Perlu
diketahui
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan
tujuan pembelajaran, diantaranya:
Taksonomi Bloom versi
Revisi Anderson dan
Krathwohl (2001)
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan
oleh Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Level Taksonomi
Marzano (2000)
Pendidik diharapkan untuk
tidak fokus p a d a satu teori
saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau
pendekatan lain dalam
merancang tujuan
pembelajaran, selama teori
tersebut dinilai relevan
dengan karakteristik mata
pelajaran serta konsep/topik
yang dipelajari, karakteristik
peserta didik, serta konteks
lingkungan pembelajaran.
10. PRINSIP ATP
1. TP adalah tujuan yang lebih umum (goals) bukan tujuan pembelajaran harian (objektives)
2. ATP harus tuntas satu fase tidak terpotong ditengah jalan
3. ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi setiap mata pelajaran oleh
karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran.
4. Jika ATP dikembangkan oleh guru maka perlu adanya kolaborasi guru yang mengajar
disatu fase tertentu
5. Penyusunan ATP tidak perlu lintas fase
6. Metode penyusunan ATP harus logis dan sesuai dengan urutan tingkat kesulitan suatu
mata pelajaran, yaitu dari kemampuan yang mudah ke susah, sederhana ke ruumit, dari
fakta ke konsep, prosedur sampai kognitif. Scope and squence ini sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, pendekatan mata pelajaran yang digunakan.
7. Penyajian ATP harap lebih sederhana dengan menampilkan CP, CP per elemen, diikuti alur
TP yang menunjukkan penanjakan
8. Prosedur kerja penyusunan ATP
Menentukan kata kunci (berupa kompetensi dan materi/nilai)
Memperhatikan karakteristik mata pelajaran
Minimal 2 TP per elemen
Ada alur TP per elemen, TP per elemen disusun/diurutkan seingga membentuk alur
Alur besar dalam satu fase dirancang sesuai dengan pendekatan/karakteristik mata
pelajaran
Tingkat TP dapat menggunakan KKO dari Anderson atau disesuaikan dengan kebutuhan
9. ATP yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh yang akan diacu maka ATP dapat
bernomor/huruf/bagan (untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyesuaiannya dalam satu
fase)
10. ATP memaparkan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru
untuk memilih)
11. ATP berfokus pada ketercapaian CP, oleh karena itu dalam penulisannya tidak perlu
dilengkapi dengan pendekatan/strategi/model/metode/teknik pembelajaran (pedagogi)
11. mengingat kembali
informasi yang telah
dipelajari, termasuk
definisi, fakta-fakta,
daftar urutan, atau
menyebutkan
kembali suatu materi
yang pernah
diajarkan kepadanya.
menjelaskan ide atau
konsep seperti
menjelaskan suatu
konsep
menggunakan
kalimat sendiri,
menginterpretasikan
suatu informasi,
menyimpulkan, atau
membuat parafrasa
dari suatu bacaan.
menggunakan
konsep,
pengetahuan, atau
informasi yang telah
dipelajarinya pada
situasi berbeda dan
relevan
kemampuan untuk
membuat keputusan,
penilaian,
mengajukan kritik
dan rekomendasi
yang sistematis
merangkaikan
berbagai elemen
menjadi satu hal baru
yang utuh, melalui
proses pencarian ide,
evaluasi terhadap
hal/ide/benda yang
ada sehingga kreasi
yang diciptakan
menjadi salah satu
solusi terhadap
masalah yang ada.
termasuk memberikan
nilai tambah terhadap
suatu produk yang
sudah ada.
AndersondanKrathwohlmengelompokkankemampuankognitifmenjadi
tahapan-tahapanberikutini, denganurutandarikemampuanyangpalingdasarke
yangpalingtinggi sebagai berikut:
Perlu
diketahui
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3)
Mengaplikasika
n
(C4)
Menganalisi
s
(C5)
Mengevaluas
i
(C6)
Menciptakan
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
mengeksplorasi
hubungan/korelasi
atau membandingkan
antara dua hal atau
lebih, menentukan
keterkaitan antar
konsep, atau
mengorganisasikan
beberapa ide
dan/atau konsep.
12. 6Aspek/Facet Pemahamanini
merupakanmodaluntuk
menentukanT
ujuanPembelajaran
(TP), menyusunAlur T
ujuan
Pembelajaran(A
TP), menentukan
asesmen, daninstruksi yang
tepat.
Perlu
diketahui
6Aspek/Facet Pemahamanmerupakan
carauntukmengkonfirmasi
pemahamanpesertadidikatasapayang
telahmerekapelajari dantidak
hirarkis/bukanmerupakansiklus.
Jikapesertadidikmelakukansalah
satudari keenamAspek/Facet
Pemahaman(mampumenjelaskan,
menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuahsudut
pandang, ataumemilikipengenalan diri),
berarti merekatelah
mendemonstrasikansebuahtingkat
pemahaman.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)
13. 6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005)
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP
. Tidak harus hirarkis.
Perlu
diketahui
Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
pendapatnya.
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi
Application
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif
Perspective
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Self-Knowledge
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
secara internal.
14. Tingkat 5:
metakognis
i
Marzanomenggunakantiga sistemdalamdomainpengetahuan yaitusistem
kognitif,sistemmetakognitif,dansistemdiri(self-system).T
erdapat6level
taksonomi yaitu:
mengingat kembali
(retrieval) informasi
dalam batas
mengidentifikasi
sebuah informasi
secara
umum.
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1:
mengenali dan
mengingat
kembali (retrieval)
Pemahaman yang
dimaksud melibatkan
dua proses
yang saling berkaitan
yaitu integrasikan
dan
simbolisasi.
Tingkat 2:
pemahama
n
Cakupan analisis
disini berupa
kemampuan
menggenerasi
informasi baru yang
belum diproses oleh
seseorang.
Ada lima
proses analisis:
(1) mencocokan,
(2) mengklasifikasikan,
(3)menganalisis
kesalahan,
(4) menyamaratakan
(5) menspesifikasikan.
Tingkat 3:
analisis
Pemanfaatan
pengetahuan
digunakan saat
seseorang ingin
menyelesaikan tugas
tertentu.
Ada empat kategori
umum pemanfaatan
pengetahuan:
(1)pengambilan
keputusan,
(2)penyelesaian
masalah,
(3) percobaan,
(4) penyelidikan.
Tingkat 4:
pemanfaata
n
pengetahua
n Sistem metakognisi
berfungsi untuk
memantau,
mengevaluasi
dan mengatur fungsi dari
semua jenis
pemikiran lainnya.
Ada empat fungsi dari
metakognisi:
(1) menetapkan tujuan,
(2) memantau proses,
(3) memantau kejelasan,
(4) memantau ketepatan.
Tingkat 6:
sistem
diri
Menentukan apakah
seseorang akan
melakukan atau tidak
melakukan sesuatu
tugas.
Ada empat jenis dari
sistem diri:
(1)memeriksa
kepentingan,
(2)memeriksa
kemanjuran,
(3)memeriksa respon
emosional,
(4)memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
15. Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP
tersebut.
1
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang
termuat dalam CP tercapai.
2
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
pelajaran.
3
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan
pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik.
4
Perhatikan hal berikut:
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
masing-masing mata
pelajaran, karena
terdapat CP berbasis
konten (PP
, Matematika),
sintaks (Seni), bahkan
terdapat pula yang
berbasis kompetensi
(Bahasa).
● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
Sumber: Panduan Pembelajaran dan
Asesmen
Alurstrategi yangdapatdilakukan,guna menyusunalur tujuanpembelajaran sebagaiberikut:
16. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
17. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
18. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
19. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
20. M a r i
M encoba!
● Buatlah perwakilan tiap Sekolah
● Pilih CP pada mapel tertentu, lalu analisis Alur Tujuan
Pembelajaran yang telah disediakan
Terdapat 3 sasaran yaitu:
● lihat kesesuaiannya terhadap konsep pengembangan ATP
● adaptasikan ATP tersebut sesuai dengan kebutuhan kondisi
lingkungan Satuan Pendidikan Bapak/Ibu
atau akses melalui link
https://drive.google.com/
drive/folders/1-
6OVWlLDKozhDvZIICXqi
J9jPFneUAt3
21. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM
DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
22. Icebreaking
Siapkan 1 kertas dan pena
untuk menulis.
Ikuti instruksi pelatih.
Gambarlah apapun yang
diinstruksikan oleh pelatih
pada kertas yang sudah di
sediakan!
23. Icebreaking
Tebaklah apa yang dimaksud oleh pelatih berdasarkan
instruksi penjelasan singkat yang disampaikan.
Gambarlah perkiraan mengenai apa yang dimaksud
pelatih pada kertas yang sudah disediakan.
Instruksi :
- Dia adalah makhluk hidup
- Memiliki sepasang kaki yang jenjang
- Menyukai kegiatan di luar dan sangat aktif
- Pemarah, cerewet, penyayang.
Gambar apakah yang Bapak/Ibu buat?
Lalu gambar apa yang pelatih maksud?
Mengajak peserta untuk melakukan kegiatan permainan yang berhubungan
dengan materi yang dibahas.
24. Yang dimaksud adalah gambar INDUK AYAM
Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak gambar
berbeda yang dibuat oleh peserta?
Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YANG KURANG JELAS yang
menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.
Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanaan pembelajaran yang
tepat, jelas, dan relevan.
Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
25. Jelas
dokumen mudah dipahami
Merupakanmerupakanaktivitasuntukmerumuskan:
a. capaianpembelajaranyangmenjaditujuanbelajardarisuatuunitpembelajaran;
b. carauntukmencapaitujuanbelajar;dan
c. caramenilaiketercapaiantujuanbelajar.
Perencanaan Pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar
Proses
Perencanaan
Pembelajaran
dituangkan dalam
bentuk yang:
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu
dan dapat disesuaikan dengan konteks
pembelajaran
Perlu
diketahui
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”
26. MODUL AJAR
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah,
dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam
satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Buku teks adalah jenis perangkatajar yang menjadi standar
sumber informasi, serta disusun dengan struktur dan urutan
berdasarkan bidang ilmu tertentu. Pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan buku teks pelajaran.
Dalam menggunakan modul ajar, guru memiliki kemerdekaan
untuk:
- Memilih atau memodifikasi modul ajar yang disediakan
pemerintah untuk disesuaikan dengan karakteristik murid
- Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik
murid
27. Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar
• Menetapkan tujuan pembelajaran berdasarkan CP dan ATP
• Menentukan teknik asesmen yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran
• Menyusun desain pembelajaran, melaksanakan, dan
merefleksikan kegiatan pembelajaran yang efektif
• Proses pembelajaran dan asesmen yang dipilih harus
mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik
• Pembelajaran yang dirancang harus sesuai konteks,
lingkungan budaya, dan capaian yang berbeda pada peserta
didik (difrensiasi)
• Pembelajaran berorientasi pada masa depan berkelanjutan
28. PERHATIKAN
• Apakah selaras dengan rencana yang sudah
dibuat saat penyusunan ATP?
• Apakah asesmen sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran?
• Apakah cocok dengan kondisi dan capaian
peserta didik yang berbeda?
• Apakah sarana dan prasarananya tersedia di
satuan pendidikan?
• Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan, kondisi,
dan karakteristik satuan pendidikan?
29. KRITERIA MODUL AJAR
• Esensial : Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran mata
pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
• Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat untuk
belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya
• Relevan dan kontekstual : berubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks
diwaktu dan tempat peserta didik berada
• Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik
31. Perlu
diketahui
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidikmemilikikemerdekaan
untuk:
● memilihataumemodifikasi
perencanaanpembelajaran
yangsudahdisediakan
pemerintahuntukdisesuaikan
dengankarakteristik peserta
didik.
● menyusun sendiri perangkat
pembelajaransesuai dengan
karakteristik pesertadidik.
DalammenyusunPerencanaan
Pembelajaran, Pendidikharus
memperhatikansuasanabelajar
yang:
interaktif
inspiratif
menyenangkan
menantang
memotivasi PesertaDidikuntukberpartisipasi
aktif
memberikanruangyangcukupbagi prakarsa,
kreativitas, kemandiriansesuai denganbakat,
minat,danperkembanganfisik, serta
psikologisPesertaDidik.
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar
Proses
Ketikamemodifikasi/menyusun
perencanaanpembelajaran,
Pendidikdapat menggunakan
berbagai teknikdan/atau
instrumen penilaian(asesmen)
yangsesuai dengantujuan
pembelajaran.
32. Pembelajaran terdiferensiasi
didasarkanpadahasil asesmen
awal pembelajaranpadalingkup
materi tertentu.
Hasilasesmenawalpembelajaran
ini memberikaninformasi kesiapan
belajar pesertadidik(readiness),
yaituinformasi kesesuaian
pengetahuanatauketerampilan
yangdimiliki pesertadidiksaat ini,
denganpengetahuanatau
keterampilanbaruyangakan
dipelajari.
MelakukanAsemenAwal
Guna Mengidentifikasi
Kebutuhan Belajar Peserta
Didik
Asesmendi awal pembelajarandilakukan
hanyaterkait kesiapanpesertadidik
padakompetensi yangakan
dituju/dipelajari.
Hasilnyadigunakanuntuk
menyesuaikanrencanapembelajaran
yangdibuat agar sesuai dengantahap
pembelajaranpesertadidik.
Asesmenpadaawal pembelajaran
diharapkandapat dilakukansecara
natural, seperti diskusi ringan
pemantikdi awal kegiatan, permainan,
kuis, atausederhana.
Perlu
diketahui
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Melakukan
Diferesiasi
Pembelajaran
33. Pendidikdapatmendesainpembelajaranberdiferensiasimeliputi:
Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Proses (Metode/Strategi) Diferensiasi Produk
Materi pembelajaran disesuaikan dengan
kesiapan peserta didik berdasarkan
kompleksitasnya.
Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu
mengurutkan dan membandingkan bilangan
bulat terkait dalam keseharian
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep bilangan
bulat peserta didik di kelas
Proses Pembelajaran disesuaikan
dengan kemampuan
penerimaan/keterampilan peserta didik.
Misal:
Kompetensi memahami gaya dan tekanan.
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
berupa:
● pendampingan pada praktik yang
dilakukan peserta didik secara
langsung
● Modeling-praktik-kerja mandiri-review
● Memberi pertanyaan pemantik untuk
belajar mandiri
Penyesuaian hasil dari kegiatan
pembelajaran berdasarkan peminatan
peserta didik
Misal:
Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
didapatkan dalam teks narasi (dongeng
nusantara)
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
produk hasil belajar peserta didik berupa:
● Bahan tayang visual (poster, slide
paparan, dan sejenisnya)
● Podcast
● Review berbasis media Audio-visual
● Pagelaran drama
Perlu
diketahui
Diferensiasi Pembelajaran
34. ● Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen formatif
● Asesmen untuk evaluasi
pada akhir proses
pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen sumatif
Selamainipelaksanaanasesmencenderung
berfokuspadaasesmensumatif yangdijadikan
acuanuntuk mengisi laporanhasil belajar. Hasil
asesmenbelum dimanfaatkansebagai umpanbalik
untukperbaikan pembelajaran.
Padakurikulummerdeka,pendidikdiharapkanlebih
berfokuspadaasesmenformatifdibandingkansumatif
danmenggunakanhasilasesmenformatifuntuk
perbaikanprosespembelajaranyangberkelanjutan,
sebagaimanaditunjukkandalamgambarberikutini:
Perlu
diketahui
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
Asesmen UNTUK Proses
Pembelajaran
(Assessment FOR Learning)
Asesmen PADAAKHIR
Proses Pembelajaran
(Assessment OF Learning)
Asesmen SEBAGAI
Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning)
● Asesmen untuk refleksi
proses pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen formatif
35. ● Merupakanalat ukur untuk
mengetahuipencapaianhasil
belajar pesertadidikdalamsatu
lingkupmateri atauperiode
tertentu, misalnyasatulingkup
materi, akhir semester, atauakhir
tahunajaran;
● Capaianhasil belajaruntuk
dibandingkandengan
kriteria capaianyangtelah
ditetapkan
● Digunakanpendidikatausatuan
pendidikanuntukmengevaluasi
efektivitasprogram
pembelajaran.
Keduamemilikikesamaanyaituadanyaumpanbalikuntukpemberianintervensi
kepadapesertadidikmaupunperbaikanprosespembelajaranberikutnya;
Karakteristik
Asesmen Formatif dan Sumatif
Formatif Sumatif
● T
erpadudenganproses
pembelajaran, sehinggaasesmen
formatif dan pembelajaranmenjadi
suatukesatuan. Perencanaanasesmen
formatifdibuat menyatudengan
perencanaan pembelajaran;
● Melibatkanpesertadidikdalam
pelaksanaannya(misalnyamelalui
penilaiandiri, penilaianantarteman,
dan refleksi metakognitif terhadap
proses belajarnya);
● Memperhatikankemajuan
penguasaandalamberbagai
ranah, meliputisikap,pengetahuan,
dan keterampilan, sehingga
dibutuhkan metode/strategi
pembelajarandan teknik/instrumen.
“Pendidik dan satuan
pendidikan diberikan
keleluasaan untuk
mengatur pelaksanaan
asesmen formatif
maupun sumatif melalui
berbagai teknik guna
mengukur dan
mengintervensi capaian
yang dilakukan dalam
pembelajaran”
36. ● Dilakukanuntukmengonfirmasi
capaianpembelajaranpeserta
didikpadaperiodetertentu(akhir
lingkupmateri, semester atau
akhir jenjang)
● Hasilnyaakandigunakansebagai
bahanpengolahlaporanhasil
belajar
● Pemberianumpanbaliktetap
dilakukanwalaupundatahasil
pengukurancapaiantelahdidapat
● Menggunakanberbagai teknik
asesmen
• Halyangharusdiperhatikan
dalammelaksanakanFormatif
● Dilakukansecaraterusmenerus
bersamaandenganproses
pembelajaran
● menggunakan berbagai teknik
asesmensesuai dengantarget
padatujuanpembelajaran
● memberikanumpanbalikbaik
untukpesertadidikmaupun
pendidik
● berorientasi padaperubahan,
bukansekadar memenuhi
kuantitasnilai yangtermuat dalam
rapor
● bersifat informatif
Perlu
diketahui
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yangharusdiperhatikan
dalammelaksanakan
Sumatif
37. Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara
klasikal ketika pembelajaran
Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan
produk, melakukan projek, dan membuat portofolio.
Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara
keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan
dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan
instrumen agar asesmen
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak
lanjuti”
Observasi
Penilaian Kinerja (Performance Test)
Tes Lisan
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
Tes Tertulis
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu
tertentu.
Portofolio
38. Teknik dan Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan
instrumen agar asesmen
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak
lanjuti”
Rubrik
Ceklist
Grafik Perkembangan
Instrumen Asesmen
Catatan Anekdotal
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.
Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
perkembangan belajar peserta didik.
39. Penerapan Pola Pikir Bertumbuh
Penerapan pola pikir
bertumbuh dalam asesmen
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan
pembelajaran, lebih
penting daripada sebatas
hasil akhir.
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan
pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini:
Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan
jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.
Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.
Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
umpan balik antarteman (peer feedback).
Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
didik.
40. Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta
didik melalui tangga umpan balik (Ladder of Feedback)
41. Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh
(Growth Mindset)
Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C
“Bagaimana Ananda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?”
Klarifikasi
“Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah
jika disusun menjadi bentuk kubus.”
Nilai
“Ibu melihat Ananda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika
menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?”
Perhatian
“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan
kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?”
Saran
“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”
Apresiasi
42. Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran
sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
“Setiap pendidik perlu memiliki
rencana pembelajaran untuk
membantu mengarahkan
proses pembelajaran
mencapai CP.”
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2 Modul Ajar
Apabila pendidik menggunakan modul
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP
karena komponen-komponen dalam
modul ajar meliputi
komponen-komponen dalam RPP.
Komponen minimum dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran
Komponen minimum dalam
modul ajar
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
lebih pertemuan.
● Asesmen pembelajaran: Rencana
asesmen untuk di awal pembelajaran dan
rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
pembelajaran yang dicapai dalam satu
atau lebih pertemuan.
● Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya
● Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
43. ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
44. ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
45. ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
46. ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
47. ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar