Forum Kepala Sekolah Penggerak Provinsi DKI Jakarta membahas pengembangan perangkat ajar untuk kurikulum merdeka, meliputi capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan modul ajar."
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
22. Mau kemana kita…..?
Jika Anda diminta mengantar kerabat Anda ke suatu tempat sementara Anda belum
tahu letak dan bagaimana tempat tersebut apa yang akan Anda lakukan supaya Anda
dan kerabat Anda dapat menuju tempat tersebut dengan selamat ?
23. MENGAPA MENGGUNAKAN CP
Capaian Pembelajaran sebagai sarana untuk mewujudkan dan pencapaian peserta
didik yang memiliki;
• Profil Pelajar Pancasila
Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa Berakhlak Mulia
Berkebhinekaan Global
Gotong Royong
Kreatif
Bernalar Kritis
Mandiri
• Literasi
• Numerasi
24. Keputusan kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan
kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi NOMOR
008/H/KR/2022
• Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang disusun secara komprehensif dalam
bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan kompetensi dan lingkup materi
sehingga CP memungkinkan setiap anak memperdalam pengetahuannya
tanpa harus terstandar oleh sistem.
25. CP secara garis besar diartikan sebagai >>>
Kualitas hasil pembelajaran yang meliputi tingkat pengetahuan, kedalaman
pemahaman, kompleksitas ketrampilan yang akan dicapai peserta didik dalam suatu
mata pelajaran.
CP Pendidikan Khusus :
Capaian pembelajaran bagi pelajar berkebutuhan khusus yang mengacu pada CP
untuk sekolah reguler dan Perdirjen Dikdasmen Nomor 10/D/KR/2017.
26. TUJUAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
• PAUD
Memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan anak
- nilai agama,
- fisik-motorik,
- emosional, anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya
- bahasa, dan
- kognitif)
• SD-SMA
Menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal dan didokumentasikan dalam
suatu kerangka kualifikasi.
33. Tujuan Pembelajaran (TP) Merupakan:
Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup
tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) dan dimensi
pengetahuan (faktual, konseptual, procedural,
metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan perilaku
capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif) serta profil pelajar
Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-
royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri)
34.
35.
36. STRATEGI MERUMUSKAN TP DARI CP
1. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran pendidik
merujuk pada kompetensi yang tercantum pada CP
2. Merumuskan kalimat tujuan pembelajaran dapat
dilakukan dengan mengambil referensi dari berbagai
sumber atau memadukan tujuan pembelajaran dari
berbagai kurikulum
3. Identifikasi dimensi profil pelajar Pancasila yang
mungkin terkait dengan kompetensi yang ingin
dicapai.
38. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Rangkaian tujuan pembelajaran
yang tersusun secara sistematis
dan logis menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga
akhir suatu fase
40. 1. SEDERHANA & INOVATIF
Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun
pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak
bermakna ambigu atau tafsir ganda.
Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan
penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau
penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran.
Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman
belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa
aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna
2. ESENSIAL & KONTEKSTUAL
41. Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan
merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan
berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam
setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis
berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Pengoptimalan 3 aspek kompetensi: pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan
kognitif (Taxnomi Bloom) serta dimensi pengetahuan (faktual–
konseptual–prosedural–metakognitif). Pengoptimalan juga
dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (K4) serta PPP.
3. BERKESINAMBUNGAN
4. PENGOPTIMALAN TIGA ASPEK KOMPETENSI
42. Prinsip utama antara lain:
1. Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah
akademis dan bertanggung jawab secara moral.
2. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan, gaya dan
minat belajar).
3. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan
perencaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses
pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi
acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
5. MERDEKA BELAJAR
6. OPERASIONAL DAN APLIKATIF
43. Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa,
dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan
alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran serta ruang
lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan
ekstra kurikuler.
7. ADAFTIF & FLEKSIBEL
44. PROSEDUR PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Melakukan analisis CP yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai
peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.
Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata
pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada Fase tersebut. Ada enam dimensi.
Berdasarkan identifikasi kompetensi inti di akhir fase:
1. rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai,
2. pemahaman bermakna yang akan dipahami dan
3. variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
45. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.
Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama)
Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan.
46. KRITERIA ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta didik
2. ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang linier dari awal hingga
akhir fase
3. ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan
dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan
tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan
jenjang
47. 1. Melakukan analisis CP Mapel pada fase yang akan
dipetakan
2. Identifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai
oleh peserta didik pada fase tersebut
3. Merumuskan TP dengn mempertimbangkankompetensi
yang akan dicapai.
4. Identifikasi elemen atau subelemen profil pelajar
Pancasila yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
5. Setelah TP dirumuskan selanjutnya menyusun TP secara
linier sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan hari ke hari
STRATEGI MENYUSUN ATP
48. 1. Penyusunan ATP dilakukan di tingkat satuan pendidikan
oleh tim pendidik pada mapel atau rumpun mapel yang
sama.
2. ATP yang telah dipetakan direview bersama dalam tim
berdasarkan expert judgment tim pendidik untuk
memastikan kesesuaiannya dengan kriteria ATP.
3. Evaluasi pada alur TP hendaknya dilakukan sebagai bagian
dari evaluasi proses pembelajaran secara keseluruhan.
4. Apabila teridentifikasi ada kendala atau ketidakefektifan
dalam pembelajaran, perbaikan yang dilakukan bisa pada
perangkat.
SARAN MENYUSUN ATP
53. KONSEP MODUL AJAR
• Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode,
petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan
menarik.
• Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan
Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran
dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
• Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan
peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan
tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
• Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses
pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
54. PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR
Pendekatan melalui tahap perkembangan ini memperhitungkan:
• Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
• Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa
terjadi di setiap fase.
• Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
• Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal
tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
• Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui
oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.
55. 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk
belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan
konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran
sesuai dengan fase belajar peserta didik.
56. PROSEDUR PENYUSUNAN
MODUL AJAR
Guru pada saat mengembangkan modul ajar
dapat mengikuti langkah-langkah sesuai dengan
infografis disamping.
Hasil yang didapatkan di Tahap 6: Evaluasi
dan Tindak Lanjut, digunakan untuk Tahap 1:
Analisis kondisi dan kebutuhan.