Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Telah dilakukan sebuah penelitian berjudul Sintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOB Menggunakan Polimer PVdF – HFP Dengan Variasi Komposisi Filler TiO Sebagai Aplikasi Baterai Lihitum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sintesis komposit polimer elektrolit LiBOB, mengetahui karakteristik komposit polimer elektrolit LiBOB hasil sintesis, dan mengetahui aplikasi komposit polimer elektrolit LiBOB pada baterai lihitum.Sintesis LiBOB dapat dibuat dengan bahan – bahan polimer PVdF – HFP, garam LiBOB, dan filler TiO2 menggunakan metode casting pada sampel berbentuk slurry diatas plat kaca. Dibuat tiga variasi komposisi filler TiO2, PVdfF– HFP 70%(wt) LiBOB 30% (wt), dan filler TiO2 0% (wt); PVdfF– HFP 70%(wt) LiBOB 28% (wt), dan filler TiO2 2% (wt); dan PVdfF– HFP 70%(wt) LiBOB 25% (wt), dan filler TiO2 5% (wt). Dilakukan uji karakteristik dengan SEM untuk mengetahui bentuk morfologi, dengan EDX untuk mengetahui homogenitas, dan dengan CV untuk mengetahui reversibilitas ion. Sampel dengan komposisi PVdfF– HFP 70%(wt) LiBOB 25% (wt), dan filler TiO2 5% (wt) merupakan sampel yang paling dapat diaplikasikan pada baterai lihitum.
Struktur kolom komposit adalah struktur kolom yang terdiri dari beton bertulang dan diisi dengan profil baja. Mempunyai keuntungan pengerjaan yang cepat karena biasanya menggunakan balok baja sebagai struktur horizontalnya.
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
Korosi
korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Adapun definisi korosi dari pakar lain : Perusakan material tanpa perusakan mekanis. Kebalikan dari metalurgi ekstraktif. Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan termodinamika suatu sistem.
JENIS KOROSI Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau dalam keadaan kering. Contoh: katup motor bakar Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu cairan yang mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan adanya air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI 1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2 2. Keberadaan Zat Pengotor 3. Kontak dengan Elektrolit 4. Temperatur 5. Ph 6. Metalurgi 7. Mikroba
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Zhafran Anas
Sistem Penggerak Hidrolik
HYDRAULIC CONTROL SYSTEM
Sistem pengontrol hidraulik (hydraulic control system) direncanakan untuk memindahkan secara otomatis dan menghubungkan roda-roda gigi input, output dan stasionary dari roda gigi planetary carrier sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan, membukanya throttle dan lain-lain.
Hydraulic control system terdiri dari oil pan yang berfungsi sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk membangkitkan tekanan, katup katup dan pipa saluran fluida untuk mengalirkan fluida ke bagian bagian transmisi otomatis.
Fungsi hydraulic control system
Mengalirkan minyak transmisi ke torque converter.
Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.
Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik “signal”.
Memberikan tekanan hidrolik kekopling dan rem untuk mengatur operasi planetary gear unit.
Melumasi bagian bagian transmisi dengan minyak.
Mendinginkan torque converter dan unit transmisi dengan minyak.
2. PENDAHULUAN
Polimer didefinisikan sebagai suatu makromolekul yang tersusun atas banyak bagian-bagian
kecil. Bagian kecil yang menyusun polimer disebut dengan monomer. Manusia sudah berabad-abad
menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern
baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil
memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”.
Sekitar 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil
dikomersialisasikan serta diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an
yang memulai “ledakan”.
Dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang. Suatu polimer adalah rantai
berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut
monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer
inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA.
3. KLASIFIKASI
Berdasarkan sumber polimer
Polimer Alam yang terjadi secara alami seperti karet alam, karbohidrat, protein, selulosa, dan wol.
Polimer Semi Sintetik yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia seperti serat
rayon dan selulosa nitrat.
Polimer Sintesis, yaitu polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer-monomer polimer,
seperti formaldehida.
Berdasarkan penggunaan polimer
Serat: polimer yang dimanfaatkan sebagai serat. Misalnya: untuk kain dan benang. Contoh: poliester,
nilon, dan dakron.
Plastik: polimer yang dimanfaatkan untuk plastik. Contoh: bakelit, polietilena, PVC, polisterina, dan
polipropilena.
4. KLASIFIKASI
Berdasarkan jenis monomer
Homopolimer : terbentuk dari monomer-monomer sejenis. Contoh: polisterina, polipropilena, selulosa,
PVC, teflon.
Kopolimer : terbentuk dari monomer-monomer yang tak sejenis. Contoh: nilon 66, tetoron, dakron,
protein (dari berbagai macam asam amino), DNA (dari pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat), bakelit
(dari fenol dan formaldehida), melamin (dari urea dan formaldehida).
Berdasarkan sifatnya terhadap panas
Polimer termoplas/termoplastis : polimer yang melunak ketika dipanaskan dan dapat kembali ke
bentuk semula. Contoh: PVC, polietilena, polipropilena
Polimer termosetting : polimer yang tidak melunak ketika dipanaskan dan tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Contoh: melamin, selulosa
5. POLIMER TERMOPLASTIK
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan
terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga
dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda
untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik.
Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan
dengan struktur molekul linear atau bercabang.
6. POLIMER TERMOPLASTIK
Sifat – sifat polimer termoplastik
Berat molekul kecil
Tidak tahan terhadap panas.
Jika dipanaskan akan melunak.
Jika didinginkan akan mengeras.
Mudah untuk diregangkan.
Fleksibel.
Titik leleh rendah.
Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
7. POLIMER TERMOPLASTIK
Contoh polimer termoplastik
Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung
tangan dan botol detergen.
Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator,
kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus
tekstil, dan permadani.
Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
8. POLIMER TERMOSETING
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan
terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga
tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada
bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan).
Polimer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah
dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan
keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan
mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan
menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer
9. POLIMER TERMOSETING
Sifat polimer termoseting
Keras dan kaku (tidak fleksibel)
Jika dipanaskan akan mengeras.
Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
Jika dipanaskan akan meleleh.
Tahan terhadap asam basa.
Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Contoh plastik termoseting
Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi,
radio, perekat plywood.
10. APLIKASI
POLIETILENA
Polietilena merupakan polimer adisi yang terdiri atas monomer etilena. Polimer ini tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak beracun. Polimer jenis ini banyak digunakan untuk membuat kantong plastik, jas
hujan, botol plastik, dan pembungkus makanan. Polietilena merupakan plastik yang paling banyak
digunakan.
POLIPROPILENA
Polipropilena merupakan polimer adisi yang terdiri atas monomer propilena yang mirip dengan
polietilena, tetapi lebih kuat. Polimer jenis ini banyak digunakan untuk membuat benang untuk karpet,
seprai, dan baju.
POLI VINILKLORIDA (PVC)
Poli vinilklorida merupakan polimer adisi yang terdiri atas monomer vinil klorida. Polimer jenis
ini paling banyak diproduksi kedua setelah polietilena. PVC sering digunakan untuk membuat pipa, pelapis
lantai, jalan kereta api (sliding), kantong sampah dan kaset.
11. APLIKASI
POLIAKRILONITRIL
Poliakrilonitril merupakan polimer adisi yang terdiri atas monomer akrilonitril. Polimer ini juga
disebut orion yang banyak digunakan untuk membuat baju, kaus kaki, dan karpet.
Akrilonitril merupakan senyawa turunan asam akrilat (2-propenoat), CH2=CH-COOH. Ada banyak
polimer yang dibuat dengan bahan dasar asam akrilat. Sebagai contoh adalah poli (metil akrilat) (PMMA)
yang dikenal dengan nama dagang flexiglass, yaitu plastik bening, keras, dan ringan yang banyak dipasang
untuk kaca jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil. PMMA merupakan polimer adisi dengan
monomer metil akrilat.
TEFLON (POLITETRAFLUOROETILENA)
Teflon merupakan nama dagang dari politetrafluoroetilena yang memiliki sifat tahan panas dan
tidak lengket. Polimer ini banyak digunakan untuk alat – alat masak, keranjang dan pelapis tangki di pabrik
bahan kimia.
12. APLIKASI
POLISTIRENA
Polistirena merupakan polimer adisi yang banyak digunakan untuk membuat tangkai sikat gigi
dan karet busa.
BAKELIT
Bakelit merupakan polimer kondensasi dari metanal dan fenol. Polimer ini bersifat tahan panas
dan banyak digunakan untuk membungkus alat – alat listrik.
POLIESTER
Poliseter adalah polimer yang monomernya berupa ester. Contoh poliester adalah dakron yang
digunakan untuk serat tekstil.
NILON
Nilon merupakan polimer kondensasi yang melibatkan gugus amina dan gugus karboksilat.
Ikatan yang terjadi antarmolekul nilon adalah ikatan amida sehingga nilon disebut juga poliamida. Nilon
merupakan polimer yang kuat, ringan dan tidak retak jika ditarik. Bahan ini banyak digunakan untuk
membuat tali, jala, jas hujan, dan tenda.
13. REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER
POLIMERISASI ADISI
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer
berdasarkan reaksi adisi. Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang
mempunyai ikatan rangkap, di mana dengan bantuan suatu katalisator
(misalnya peroksida), maka ikatan rangkapnya terbuka dan monomer-monomer
dapat langsung berkaitan. Yang termasuk ke dalam polimer adisi adalah
polistirena (karet ban), polietena (plastik), poliisoprena (karet alam),
politetraflouroetena (teflon), PVC, dan poliprepilena (plastik). Contohnya
pembentukan polietilena (polietena):
14. REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER
POLIMERISASI KONDENSASI
Pada polimerisasi kondensasi, monomer-monomer saling berkaitan dengan
melepas molekul kecil, seperti H2O dan metanol. Polimerisasi ini terjadi pada monomer
yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya. Yang termasuk ke dalam
polimer kondensasi adalah bakelit, poliuretan, poliamida, (melamin), poliester (nilon),
teteron, dan protein. Contoh: pembentukan plastik stirofoam tersusun dari dua monomer
berbeda yaitu urea dan metanal. Dua molekul metanal bergabung dengan satu molekul
urea menjadi suatu molekul disebut dimer. Dimer-dimer ini selanjutnya berpolimerisasi.
Perbedaan antara polimerisasi adisi dan kondensasi adalah bahwa pada
polimerisasi kondensasi terjadi pelepasan molekul kecil seperti H2O dan NH3, sedangkan
pada polimerisasi adisi tidak terjadi pelepasan molekul.
16. PROSES INJECTION MOLDING
Polimer dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat
perputaran sekrup injeksi.
Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga
berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh
air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh
pendorong hidraulik yang tertanam dalam cetakan selanjutnya diambil.
Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel
terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan
dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
18. PROSES EKSTRUSI
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap.
Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan
penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses
ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada
sama sekali. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah
rel kereta api. Untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan
baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material
akibat putaran screw.
19. PROSES THERMOFORMING
Thermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik
termoset dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan
dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold. Contoh
produk yang diproses secara thermoforming adalah nampan /
tempat makanan.
20. PROSES BLOW MOLDING
Blow molding adalah proses
manufaktur plastik untuk membuat
produk-produk berongga (botol)
dimana parison yang dihasilkan dari
proses ekstrusi dikembangkan
dalam cetakan oleh tekanan gas.
Pada dasarnya blow molding adalah
pengembangan dari proses ekstrusi
pipa dengan penambahan
mekanisme cetakan dan peniupan.