Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penggolongan, faktor yang memengaruhi sifat, proses pembentukan (polimerisasi), kegunaan, dan dampak penggunaan polimer. Polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari gabungan monomer dan memiliki berbagai jenis serta kegunaan luas namun juga berdampak negatif terhadap lingkungan.
Polimer adalah senyawa besar yang terdiri dari banyak unit monomer yang terhubung. Polimer diklasifikasi berdasarkan sumber, struktur rantai, jenis monomer, dan sifat termalnya. Polimer memiliki banyak manfaat di berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, dan teknik, meski juga dapat berdampak negatif terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan.
1. Dokumen membahas proses pembuatan polimer dari minyak bumi, termasuk proses perengkahan, pengubahan, alkilasi, dan polimerisasi.
2. Hasil proses-proses tersebut digunakan sebagai bahan baku industri untuk memproduksi berbagai produk seperti plastik, cat, tekstil, dan PVC.
3. Plastik polietilena (PE) dijelaskan sebagai contoh plastik yang dibuat dari hasil proses tersebut dan
Asam amino dan protein terdiri dari senyawa penyusun protein yang terbentuk dari ikatan peptida antar asam amino. Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner yang ditentukan oleh interaksi antara rantai polipeptida. Terdapat berbagai jenis protein seperti protein serat dan globular yang memiliki fungsi struktural dan metabolik berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penggolongan, faktor yang memengaruhi sifat, proses pembentukan (polimerisasi), kegunaan, dan dampak penggunaan polimer. Polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari gabungan monomer dan memiliki berbagai jenis serta kegunaan luas namun juga berdampak negatif terhadap lingkungan.
Polimer adalah senyawa besar yang terdiri dari banyak unit monomer yang terhubung. Polimer diklasifikasi berdasarkan sumber, struktur rantai, jenis monomer, dan sifat termalnya. Polimer memiliki banyak manfaat di berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, dan teknik, meski juga dapat berdampak negatif terhadap lingkungan jika dibuang sembarangan.
1. Dokumen membahas proses pembuatan polimer dari minyak bumi, termasuk proses perengkahan, pengubahan, alkilasi, dan polimerisasi.
2. Hasil proses-proses tersebut digunakan sebagai bahan baku industri untuk memproduksi berbagai produk seperti plastik, cat, tekstil, dan PVC.
3. Plastik polietilena (PE) dijelaskan sebagai contoh plastik yang dibuat dari hasil proses tersebut dan
Asam amino dan protein terdiri dari senyawa penyusun protein yang terbentuk dari ikatan peptida antar asam amino. Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner yang ditentukan oleh interaksi antara rantai polipeptida. Terdapat berbagai jenis protein seperti protein serat dan globular yang memiliki fungsi struktural dan metabolik berbeda.
Tugas mata kuliah Kimia Lingkungan membahas tentang definisi kimia lingkungan, jenis-jenis pencemaran lingkungan seperti udara, air, tanah, dan suara. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab, akibat, dan cara penanggulangan pencemaran lingkungan secara administratif, teknologis, dan edukatif.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Lipid merupakan ester dari asam karboksilat rantai panjang dengan alkohol gliserol. Terdiri atas asam lemak jenuh dan tak jenuh serta trigliserida, fosfolipid, dan steroid. Memiliki peran penting sebagai cadangan energi, membentuk membran sel, dan sebagai hormon. Analisis lemak meliputi angka penyabunan, iod, dan asam.
Berdasarkan hasil reaksi identifikasi yang diberikan, senyawa dengan rumus C3H6O tersebut adalah aldehida.
1. Dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, menunjukkan adanya gugus aldehida.
2. Oksidasi menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru, yaitu asam karboksilat, menunjukkan bahwa senyawa awal adalah aldehida.
Oleh karena itu, gugus
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiMuhammad Amal
Dokumen tersebut membahas tentang teori abiogenesis modern dan evolusi biologi. Teori-teori tersebut mencakup hipotesis pembentukan alam semesta, evolusi kimia melalui eksperimen Stanley Miller, dan perkembangan protobion seperti koaservat, mikrosfir, dan liposom menjadi sel-sel prokariotik pertama.
Dokumen tersebut membahas tentang lemak dan jenis-jenisnya. Terdapat penjelasan mengenai definisi lemak, rumus struktur trigliserida, jenis asam lemak, sifat dan reaksi kimia lemak, serta penggolongan dan kegunaan lemak dalam kehidupan.
1) Dokumen tersebut merupakan makalah tentang pembelajaran e-learning mata pelajaran kimia SMA semester 2 yang membahas tentang senyawa karbon organik sederhana berdasarkan gugus fungsionalnya.
2) Senyawa karbon organik sederhana dibahas meliputi alkohol, eter, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat.
3) Diskusi meliputi rumus umum, penamaan, sifat-sifat, dan contoh seny
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalori yang dilepaskan saat pembakaran sempurna suatu zat. Zat sampel dibakar di dalam tabung beroksigen yang tercelup di dalam air (kalorimeter). Panas hasil pembakaran akan diserap air, sehingga kenaikan suhunya dapat diukur untuk menentukan kalori zat sampel. Prinsipnya bekerja pada sistem terisolasi di mana kalori reaksi sama dengan kalori
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi hidrokarbon dan bersifat amfifilik sehingga mampu membentuk struktur seperti membran. Lipid terdiri atas asam lemak, gliserida, lipid kompleks, dan non-gliserida seperti sfingolipid dan steroid. Lipid berfungsi sebagai makanan, isolator panas, zat pelindung, dan bahan baku industri.
Laporan ini merangkum hasil percobaan tentang elastisitas karet dan pegas. Percobaan menguji hubungan antara beban yang diberikan dengan perubahan panjang karet dan pegas berdasarkan hukum Hooke. Data menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara gaya dan perubahan panjang pada kondisi seimbang. Laporan ini menyimpulkan bahwa elastisitas adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan.
Tugas mata kuliah Kimia Lingkungan membahas tentang definisi kimia lingkungan, jenis-jenis pencemaran lingkungan seperti udara, air, tanah, dan suara. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab, akibat, dan cara penanggulangan pencemaran lingkungan secara administratif, teknologis, dan edukatif.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Lipid merupakan ester dari asam karboksilat rantai panjang dengan alkohol gliserol. Terdiri atas asam lemak jenuh dan tak jenuh serta trigliserida, fosfolipid, dan steroid. Memiliki peran penting sebagai cadangan energi, membentuk membran sel, dan sebagai hormon. Analisis lemak meliputi angka penyabunan, iod, dan asam.
Berdasarkan hasil reaksi identifikasi yang diberikan, senyawa dengan rumus C3H6O tersebut adalah aldehida.
1. Dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, menunjukkan adanya gugus aldehida.
2. Oksidasi menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru, yaitu asam karboksilat, menunjukkan bahwa senyawa awal adalah aldehida.
Oleh karena itu, gugus
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiMuhammad Amal
Dokumen tersebut membahas tentang teori abiogenesis modern dan evolusi biologi. Teori-teori tersebut mencakup hipotesis pembentukan alam semesta, evolusi kimia melalui eksperimen Stanley Miller, dan perkembangan protobion seperti koaservat, mikrosfir, dan liposom menjadi sel-sel prokariotik pertama.
Dokumen tersebut membahas tentang lemak dan jenis-jenisnya. Terdapat penjelasan mengenai definisi lemak, rumus struktur trigliserida, jenis asam lemak, sifat dan reaksi kimia lemak, serta penggolongan dan kegunaan lemak dalam kehidupan.
1) Dokumen tersebut merupakan makalah tentang pembelajaran e-learning mata pelajaran kimia SMA semester 2 yang membahas tentang senyawa karbon organik sederhana berdasarkan gugus fungsionalnya.
2) Senyawa karbon organik sederhana dibahas meliputi alkohol, eter, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat.
3) Diskusi meliputi rumus umum, penamaan, sifat-sifat, dan contoh seny
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalori yang dilepaskan saat pembakaran sempurna suatu zat. Zat sampel dibakar di dalam tabung beroksigen yang tercelup di dalam air (kalorimeter). Panas hasil pembakaran akan diserap air, sehingga kenaikan suhunya dapat diukur untuk menentukan kalori zat sampel. Prinsipnya bekerja pada sistem terisolasi di mana kalori reaksi sama dengan kalori
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi hidrokarbon dan bersifat amfifilik sehingga mampu membentuk struktur seperti membran. Lipid terdiri atas asam lemak, gliserida, lipid kompleks, dan non-gliserida seperti sfingolipid dan steroid. Lipid berfungsi sebagai makanan, isolator panas, zat pelindung, dan bahan baku industri.
Laporan ini merangkum hasil percobaan tentang elastisitas karet dan pegas. Percobaan menguji hubungan antara beban yang diberikan dengan perubahan panjang karet dan pegas berdasarkan hukum Hooke. Data menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara gaya dan perubahan panjang pada kondisi seimbang. Laporan ini menyimpulkan bahwa elastisitas adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul, khususnya karbohidrat dan protein. Karbohidrat dibahas mulai dari definisi, jenis (monosakarida, disakarida, oligosakarida, polisakarida), struktur, dan contohnya seperti glukosa dan pati. Protein dibahas dari asam amino, ikatan peptida, struktur primer hingga kuarterner, serta peran asam amino dalam membentuk protein.
Dokumen tersebut membahas sejarah konsep polimer dan perkembangannya. Polimer adalah molekul besar yang terdiri dari unit ulangan yang terikat secara kovalen. Konsep polimer diperkenalkan pada abad ke-19 dan berkembang pesat pada abad ke-20 berkat karya ilmuwan seperti Hermann Staudinger dan Wallace Carothers. Perang Dunia II mendorong pengembangan polimer sintetis seperti karet buatan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan struktur polimer, proses pembentukan polimer melalui polimerisasi, serta klasifikasi polimer berdasarkan jenis monomernya. Polimer terbentuk dari monomer yang mengalami polimerisasi menjadi rantai panjang. Terdapat dua jenis polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan kondensasi. Polimer diklasifikasikan menjadi homopolimer dan kopolimer, serta dapat dibedakan berdas
This document outlines a course on polymers taught in March-June 2015. It includes the course objectives, evaluation criteria, schedule of topics, and references. The course aims to help students understand polymer basics, properties, manufacturing processes, and applications. Key topics covered include polymer definitions and classifications; molecular interactions and crystallinity; mechanical properties; reinforcement; shaping processes like extrusion and molding; and a student presentation component.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Farina is Stephanie's favorite artist. She was born in Medellin, Colombia in 1986 and works as a singer and actress. While unmarried, she has a boyfriend and is considered a beautiful woman who serves as a role model for Colombian women through her music and acting career.
Presentatie compressoren: lessen uit de praktijkRCCKL
Presentatie tijdens de RCC KL / KNVvK themadag compressoren. 18 maart 2015, NBC Nieuwegein
Onderwerp: Lessen uit de praktijk
Spreker: Alexander Pachai, Sabroe
Bekijk de aankomende themadagen en congressen op:
http://www.koudeenluchtbehandeling.nl/evenementen
Keep meals simple by pre-planning weekly meals to save money compared to eating out. Set reminders in a calendar about schedules and activities since remembering everything can be difficult. Create a shared family calendar, whether through an app or notebook, to keep track of everyone's schedules so family time can be prioritized and made a regular part of the week while also setting realistic family goals and sharing responsibilities to avoid being overwhelmed.
A purification and protein analysis of Granulosis virus from PChad Schlagel
In this study, the authors purified the Granulosis virus (GV) that infects the Indian meal moth (Plodia interpunctella) and analyzed the viral proteins. They isolated the virus through centrifugation and filtration of homogenized infected larvae. The purified virus was run on a protein gel, revealing four distinct proteins between 13-49kD. However, the calculated molecular weights did not match expectations, suggesting errors in the standard or method. Overall, the authors gained experience purifying and analyzing proteins of the GV that infects P. interpunctella.
Esta cartilla orientara cada sesión de estimulación temprana, de manera triadica, teniendo las etapas de desarrollo de primera infancia, garantizando de esta manera que los tres cerebros del niño se encuentren estimulados.
Polimer adalah molekul besar yang terdiri dari unit ulangan yang terikat secara kovalen. Polimer dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber, proses polimerisasi, struktur, monomer, dan kegunaan. Nama polimer diturunkan dari struktur unit dasarnya sesuai pedoman IUPAC.
Polimer terbentuk dari monomer yang terangkai secara berulang melalui reaksi polimerisasi. Terdapat dua jenis polimerisasi yaitu adisi dan kondensasi, yang membedakan pelepasan molekul selama reaksi. Polimer dikelompokkan berdasarkan asal, jenis monomer, sifat terhadap panas, dan aplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis polimer. Polimer adalah molekul besar yang terbentuk dari pengulangan kesatuan kimia kecil seperti monomer. Polimer dapat dibedakan menjadi polimer alami, sintetis, homopolimer, kopolimer, termoplas, dan termoseting berdasarkan asal, jenis monomer, dan sifat terhadap panasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur, sifat, dan klasifikasi polimer. Struktur polimer dipengaruhi oleh identitas monomer, rantai polimer, ukuran rantai, susunan monomer pada kopolimer, dan stereokimia. Sifat polimer dipengaruhi oleh gaya antarmolekul, panjang rantai, percabangan, ikatan silang, dan kristalinitas. Polimer diklasifikasi berdasarkan sumber, struktur, gaya molekul, dan jenis mon
Dokumen ini membahas tentang makromolekul atau polimer, termasuk reaksi pembentukan polimer melalui polimerisasi adisi dan kondensasi, penggolongan polimer berdasarkan asal, jenis monomer, dan sifat terhadap panas, serta contoh polimer alam dan sintetis seperti karet, teflon, PVC, dan nilon. Dokumen juga membahas penanganan limbah pabrik plastik melalui daur ulang, pembakaran, atau degrad
Dokumen ini membahas tentang makromolekul atau polimer, termasuk reaksi pembentukan polimer melalui polimerisasi adisi atau kondensasi, penggolongan polimer berdasarkan asal, jenis monomer, dan sifat terhadap panas, serta contoh polimer alam dan sintetis seperti karet, teflon, PVC, dan nilon. Juga dibahas penanganan limbah pabrik plastik melalui daur ulang, pembakaran, atau degradasi
File ini berisi ringkasan materi kimia makromolekul bagian polimer. silahkan dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Jika menginginkan ringkasan materi makromolekul yang lainnya (karbohidrat dan protein) dapat mengirimkan email ke penulis
1. Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul (polimer) yang mencakup definisi, jenis reaksi polimerisasi, penggolongan, sifat dan contoh-contoh polimer beserta kegunaannya.
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai berbagai artikel yang terkait dengan kimia, mulai dari berita, jenis-jenis plastik, proses pembuatan plastik, hingga sifat polimer konduktif. Terdapat pula kategori lain seperti soal-soal olimpiade sains, tanya jawab, dan tokoh-tokoh kimia.
1. MAKALAH KIMIA
Polimer ( Makromolekul )
Disusun Oleh :
Adam Wicaksono
0514140130
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
2014
2.
3. i
ABSTRAK
Polimer merupakan makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari
monomer yang merupakan molekul yang kecil, sederhana, dan terikat oleh
ikatan kovalen. Polimer terbentuk melalui serangkaian reaksi yang disebut
reaksi polimerisasi. Dewasa kita ketahui bahwa penggunaan polimer sangat
tinggi terutama polimer sintetis. Hampir setiap kebutuhan sehari-hari kita tak
lepas dari polimer dari mulai perabot rumah tangga, bungkus makanan, hingga
barang perkakas. Polimer berasal dari alam dan ada juga yang dibuat oleh
manusia atau dikenal dengan polimer sintetis seperti plastic dan serat buatan.
Keyword : polimer, polimerisasi, polimer sintetis.
4. ii
PENDAHULUAN
Polimer merupakan bahan yang popular saat ini, seiring perkembangan zaman
yang semakin canggih dan serba cepat, tingkat penggunaan polimer sudah
sangat tinggi sebagian besar peralatan dan perlengkapan disekitar kita
menggunakan atau mengandung polimer, terutama polimer buatan, seperti
plastik dan serat buatan. Pada zaman dulu sebelum dikenal polimer sintetik
sudah ada polimer alam seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintetik mulai
dikenal tahun 1925, dan mulai berkembang pesat setelah hipotesis Staudinger
tentang makromolekul mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955. Beberapa
polimer sintetis yang terdapat di sekitar kita antara lain serat tekstil nilon dan
polyester, plastik, dan karet yang sering kita jumpai.
Produk polimer dapat dibuat melalui sintesa bahan kimia maupun alami melalui
reaksi polimerisasi. Proses pembuatan polimer buatan yang dapat dimanipulasi
berdasarkan ikatan dan monomer menjadikan terdapat berbagai jenis polimer.
Setiap jenis polimer juga memiliki sifat sifat khas yang membedakan antara
masing masing polimer.
5. iii
MAKSUD DAN TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman serta
pengertian tentang polimer itu sendiri, reaksi yang terjadi pada proses
polimerisasi, jenis jenis polimer yang telah ada dan dapat dimanfaatkan untuk
kemaslahatan manusia saat ini. Sehingga, diharapkan kita dapat menggunakan
pemahaman kita akan ilmu kimia khususnya polimer dengan lebih bijaksana.
6. iv
Daftar Isi
ABSTRAK............................................................................................................... i
PENDAHULUAN .................................................................................................. ii
MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................... iii
BAB I MAKROMOLEKUL ( POLIMER ) ........................................................... 1
1.1 Polimer ..................................................................................................... 1
1.2 Monomer .................................................................................................. 1
1.3 Tata Nama ( Nomenklatur )...................................................................... 2
1.4 Sifat Sifat Polimer .................................................................................... 6
BAB II..................................................................................................................... 7
PENGGOLONGAN POLIMER ............................................................................. 7
2.1 Berdasarkan Asalnya................................................................................ 7
2.2 Berdasarkan Jenis Monomer .................................................................... 7
2.3 Berdasarkan Sifat Terhadap Pemanasan atau Sifat Kekenyalan .............. 9
2.4 Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya................................................ 12
2.5 Berdasarkan Aplikasinya........................................................................ 13
2.5.1 Polimer komersial (commodity polymers) ...................................... 13
2.5.2 Polimer teknik (engineering polymers)........................................... 14
2.5.3 Polimer fungsional (functional polymers)....................................... 14
2.6 Reaksi Reaksi Polimer............................................................................ 14
2.6.1 Polimerisasi adisi ............................................................................ 14
2.6.2 Polimerisasi kondensasi .................................................................. 15
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
9. 1
BAB I
MAKROMOLEKUL( POLIMER )
1.1 Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti
banyak dan meros berarti unit atau bagian. Jadi polimer adalah makromolekul
(molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang
kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Secara umum karakteristik
polimer yaitu sebagai berikut :
• Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik.
• Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight) yang baik untuk
beberapa jenis polimer.
• Ketahanan korosi yang tinggi.
• Konduktivitas listrik dan panas yang rendah
1.2 Monomer
Sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Contoh, etilena
adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilena (lihat reaksi
berikut).
10. 2
Asam amino termasuk monomer, yang dapat dipolimerisasi menjadi
polipeptida dengan pelepasan air
1.3 Tata Nama ( Nomenklatur )
Jumlah yang sangat besar dari struktur polimer menuntut adanya sistem tata
nama yang masuk akal. Berikut ini adalah aturan pemberian nama polimer vinil
yang didasarkan atas nama monomer (nama sumber atau umum), taktisitas dan
isomer :
1.3.1 Nama monomer satu kata :
Ditandai dengan melekatkan awalan poli pada nama monomer.
Contoh :
Asam amino polipeptida
11. 3
Polistirena
Polietilena
Politetrafluoroetilena (teflon, merk dari du Pont)
1.3.2 Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka
Nama monomer diletakkan dalam kurung diawali poli
Contoh :
Poli(asam akrilat)
Poli(α-metil stirena)
12. 4
Poli(1-pentena)
1.3.3 Untuk taktisitas polimer diawali huruf i- untuk isotaktik atau s-
(sindiotaktik) sebelum poli
Contoh : i-
-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas isotaktik)
1.3.4 Untuk isomer struktural dan geometrik
Ditunjukkan dengan menggunakan awalan cis- atau trans- dan 1,2- atau 1,4
sebelum poli
Contoh : trans -1,4-poli(1,3-butadiena)
IUPAC merekomendasikan nama polimer diturunkan dari struktur unit dasar,
atau unit ulang konstitusi (CRU singkatan dari constitutional repeating unit)
melalui tahapan sebagai berikut :
1) Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU)
2) Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan
ditulis prioritasnyamenurun dari kiri ke kanan (lihat penulisan nama
polistirena)
3) Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan
4) Nama CRU diletakkan dalam kurung biasa (atau kurung siku dan kurung
biasa kalau perlu), dandiawali dengan poli.
13. 5
Tabel 1-1Contoh pemberian nama berdasarkan sumber monomernya dan IUPAC
Nama Sumber Nama IUPAC
Polietilena Poli(metilena)
Politetrafluoroetilena Poli(difluorometilena)
Polistirena Poli(1-feniletilena)
Poli(asam akrilat) Poli(1-karboksilatoetilena)
Poli(α-metilstirena) Poli(1-metil-1-feniletilena)
Poli(1-pentena) Poli[1-(1-propil)etilena]
Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya lebih
rumit darpada polimer vinil. Polimer polimer ini biasanya dinamai sesuai
dengan monomer mula-mula atau gugus fungsional dariunit ulangan.
Contoh : nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif
disebut poli(heksametilenadipamida) yang menunjukkan poliamidasi
heksametilendiamin (disebut juga 1,6-heksan diamin) denganasam adipat.
Lihat gambar berikut :
Mengikuti rekomendasi IUPAC, kopolimer (polimer yang diturunkan dari lebih
satu jenis monomer) dinamai dengan cara menggabungkan istilah konektif yang
ditulis miring antara nama-nama monomer yangdimasukkan dalam kurung atau
antara dua atau lebih nama polimer. Istilah konektif menandai jenis kopolimer
sebagaimana enam kelas kopolimer yang ditunjukkan dalam tabel 2.2.
14. 6
Tabel 1-2Jenis kopolimer
Jenis kopolimer Konektif Contoh
Tak dikhususkan -co- Poli[stirena-co-(metil metakrilat)]
Statistik -stat- Poli(stirena-stat-butadiena)
Random -ran- Poli[etilen-ran-vinil asetat)]
Alternating -alt- Poli[stirena-alt-(maleat anhidrida)]
Blok -blok- Polistirena-blok-polibutadiena
Graft -graft- Polibutadiena-graft-polistirena
1.4 Sifat Sifat Polimer
Faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer
a) Panjang rata-rata rantai polimer
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan
menjadi kuat dan sukar meleleh.
c) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan
mudah meleleh.
d) Ikatan silang antar rantai polimer
Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang
kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak
maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
e) Sifat kristalinitas rantai polimer
Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat
amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai
kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-
bahan kimia dan enzim.
15. 7
BAB II
PENGGOLONGAN POLIMER
Klasifikasi polimer dapat dibedakan berdasarkasn :
2.1 Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer
buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti
amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer alam berasal dari
proses metabolisme makhluk hidup, karep merupakan salah produk polimer
alam yang dipake secara luas. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer
alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan
dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas.
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu
serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer
yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik melalui proses
percampuran bahan kimia. Contoh polimer sintetis yang kita pergunakan
sehari hari seperti kantong plastic, botol, bola, rumput buatan dan berbagai
macam barang yang bebahan plastic.
2.2 Berdasarkan Jenis Monomer
a) Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam
monomer, contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA),
polistirena, amilum, selulosa, dan teflon. Memiliki struktur polimer. . . –
A – A – A – A – A – A -. . . Salah satu contoh pembentukan homopolimer
dari polivinil klorida adalah sebagai berikut.
16. 8
b) Kopolimer
Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih
monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena).
Berdasarkan susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer
sebagai berikut:
• Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa
kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai
polimer. Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .
• Kopolimer blok, yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan
berulang berselang-selingdengan kesatuan berulang lainnya dalam
17. 9
rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B
– A – A – A – A -. . .
• Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu
macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung
lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari
satu jenismonomer. Strukturnya
• Kopolimer tidak beraturan yaitu kopolimer yang mempunyai
sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam
rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A -. .
. .
2.3 Berdasarkan Sifat Terhadap Pemanasan atau Sifat Kekenyalan
a) Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan
terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi
lunak dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi
berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk
melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang
baru. Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer
plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai
polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang.
18. 10
Polimer termoplastik memiliki sifat-sifat khusus sebagai berikut:
1) Berat molekul kecil
2) Tidak tahan terhadap panas.
3) Jika dipanaskan akan melunak.
4) Jika didinginkan akan mengeras.
5) Mudah untuk diregangkan.
6) Fleksibel.
7) Titik leleh rendah.
8) Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
9) Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
10) Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Contoh plastik termoplastik sebagai berikut:
Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum,
pipa saluran, isolasi kawat dankabel, kantong plastik dan jas hujan.
Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, ubin plastik, piringanhitam, bungkus makanan, sol sepatu,
sarung tangan dan botol detergen.
Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air,insulator
, kursi plastik, alat-alatrumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus
tekstil, dan permadani.
Polistirena= Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
19. 11
b) Termosetting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan
terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.
Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini
bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat
pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung
atau diperbaiki lagi. Polimer ini terdiri dari molekul rantai lurus dengan
ikatan yang kuat antarsesamanya.
Atau bisa dikatakan Polimer thermosetting adalah polimer network.
Polimer ini menjadi keras secara permanen selama pembentukannya dan
tidak melunak ketika dipanaskan. Polimer network mempunyai crosslink
kovalen di antara rantai polimer yang berdekatan. Selama pemanasan,
ikatan ini mengikat rantai polimer menjadi satu untuk menahan gerakan
vibrasi dan rotasi rantai pada temperatur tinggi. Hal inilah yang menjadi
penyebab mengapa material tidak melunak ketika dipanaskan.
Polimer termoseting memiliki ikatan-ikatan silang yang mudah dibentuk
pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan
keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin
kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya,
maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai
polimer. Hanya pemanasan yang berlebih yang akan menyebabkan
beberapa ikatan crosslink dan polimer itu sendiri mengalami degradasi.
Polimer termosetting biasanya lebih keras dan kuat daripada termoplastik
dan mempunyai stabilitas dimensional yang lebih baik. Kebanyakan
polimer crosslink dan network termasuk vulcanized rubbers, epoxies,
phenolics dan beberapa resin polyester adalah thermosetting
20. 12
Sifat polimer termoseting sebagai berikut :
1) Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu
mengalir di dalam cetakan.
2) Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang
mengeraskan material sehingga akhirnya menjadi padatan yang
tidak mampu lebur kembali (infusible solid ).
3) Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan
akan terdegradasi menghasilkan arang.
4) Keras dan kaku (tidak fleksibel)
5) Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
6) Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
7) Tahan terhadap asam basa.
8) Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.
Contoh plastik termoseting :Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker
listrik, peralatan fotografi, radio, perekat, polywood
2.4 Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
Berdasarkan bentuk susunan rantainya polimer dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a) Polimer Linier
21. 13
Polimer linier yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang
berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang
panjang.
b) Polimer Bercabang.
Polimer bercabang yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit
ulang membentuk cabang pada rantai utama.
c) Polimer Berikatan Silang (Cross-Linking)
Polimer berikatan silang yaitu polimer yang terbentuk karena
beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai
utamanya.
2.5 Berdasarkan Aplikasinya
2.5.1 Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak
dipakai dalam kehidupansehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini
ditunjukkan dalam tabel . Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena
(PS), polivinilklorida (PVC), melamin formaldehid
Tabel 2-1Contoh dan keguanaan polimer komersial
Polimer Komersial Kegunaan/manfaat
Polietilena massa jenis rendah(LDPE) Lapisan pengemas, isolasi kawat,
dan kabel, barang mainan, botol
yang lentur, bahan pelapis
Polietlena massa jenis tinggi(HDPE) Botol, drum, pipa, saluran,
lembaran, film,isolasi kawat dan
kabel
Polipropilena (PP) Tali, anyaman, karpet, film
Poli(vinil klorida) (PVC) Bahan bangunan, pipa tegar, bahan
untuk lantaui, isolasi kawat dan
kabel
Polistirena (PS) Bahan pengemas (busa), perabotan
rumah, barang mainan
22. 14
2.5.2 Polimer teknik (engineering polymers)
Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di
negara maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang
unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam
bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng),
barang- barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin
industri dan barang-barang konsumsi. Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon,
polyester.
2.5.3 Polimer fungsional (functional polymers)
Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk
tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil, Contoh : kevlar, nomex,
textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya, membran,
biopolymer.
2.6 Reaksi Reaksi Polimer
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan dari monomer membentuk
molekul yang besar. Reaksi polimerisasi dibedakan menjadi dua yaitu adisi dan
kondensasi.
2.6.1 Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan
rangkap diikuti oleh adisi monomer.
Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai.
Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
Tahap inisiasi, yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif.
23. 15
Tahap propagasi, yaitu pembentukan rantai lewat adisi monomer secara
kontinyu.
Tahap terminasi, yaitu tahap deaktivasi pusat aktif.
Polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Polimerisasi adisi alami
Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet alam atau poliisoprena.
Monomernya berupa isoprene atau senyawa 2-metil-1,3-butadiena.
2) Polimerisasi adisi sintesis
Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon, polifenil etena atau
polistirena, dan polietilena.
2.6.2 Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan
molekul kecil (H2O, NH3).
Polimerisasi kondensasi dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1) Polimerisasi kondensasi alami
Contoh : pembentukan selulosa, amilum dan protein.
2) Polimerisasi kondensasi sintesis
Contoh : pembentukan nilon, tetoron, bakelit, dan urea-metanal.
24. 16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari
monomer yang merupakan molekul yang kecil, sederhana, dan terikat
oleh ikatan kovalen.
• Sifat fisik polime dipengaruhi oleh : panjang rantai polimer; gaya antar
molekuk; percabangan; ikatan silang antar rantai polimer; kristalinitas
rantai polimer.
• Klasifikasi polimer dibedakan berdasarkan enam hal. Polimer
berdasarkan asalnya; Polimer berdasarkan jenis monomernya; polimer
berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau kekenyalan; berdasarkan
bentuk susunan rantai; berdasarkan aplikasinya; dan berdasarkan reaksi
reaksi polimernya.
• Polimer berdasarkan asalnya diagi menjadi dua yaitu polimer alami dan
polimer sintetis atau buatan. Polimer alami diperoleh dari proses
metabolisme makhluk hidup. Polimer buatan diperoleh melalui hasil
raksi kimia.
• Berdasarkan jenis monomernnya polimer dibagi menjadi dua yaitu
homopolimer dan kopolimer. Homopolimer merupakan polimer yang
terdiri dari satu jenis monomer. Kopolimer merupakan polimer yang
terdiri dari dua atau lebih monomer. Berdasarkan susunan rantainya
kopolimer dibedakan menjadi empat yaitu kopolimer bergantian,
kopolimer blok, kopolimer tempel/grafit dan kopolimer acak.
• Bersarkan sifat terhadap pemanasan polimer dibedakan menjadi dua
yaitu polimer termoplastik dan polimer termosetting. Polimer
termoplastik adalah plastik yang pada suhu tinggi akan lunak, tetapi
akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier
atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan
mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Polimer termosetting adalah
25. 17
polimer yang disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali
dicetak, mempunyai sifat tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak
meleleh jika dipanaskan,lebih tahan terhadap asam dan basa, jika
dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan
struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai.
• Berdasarkan bentuk susunan rantai terdapat polimer linier, polimer
bercabang, dan polimer berikatan silang.
• Berdasarkan aplikasinya polimer dibedakan menjadi polimer komersial,
polimer teknik, dan polimer fungsional.
• Berdasarkan reaksi pembentukannya dibagi menjadi polimer adisi dan
polimer kondensasi. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang disertai
dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi monomer.
Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan
pembentukan molekul kecil (H2O, NH3).
26. 18
DAFTAR PUSTAKA
Malcolm, P.S., 2001. Polymer Chemistry: An Introduction, diindonesiakan oleh
Lis Sopyan, cetakan pertama, PT Pradnya Paramita : Jakarta
Fried, J.R., 1995. Polymer Science and Technology. Prentice Hall PTR :
New Jersey
A. Katz, David. 1998. Polymers. Briar Hill Road, Gladwyne : USA
______. 2001. Modul Descriptor : Pastics Materials and Processing.
www.fetac.ie (diakses 7 Oktober 2014)
Shakhashiri. Polymers, Chemical Of The Week. www.scifun.org (diakses 7
Oktober 2014)
http://usupress.usu.ac.id/files/Polimer;%20Ilmu%20Material_Normal_bab%2
01.pdf (diakses 8 Oktober 2014)
http://dsupardi.wordpress.com/kimia-xii-2/makromolekul/polimer/ (diakses 8
Oktober 2014)
https://www.scribd.com/doc/128612525/MAKALAH-KIMIA (diakses 8
Oktober 2014)