Dokumen tersebut membahas tentang genre sastra, puisi modern, dan analisis konotasi. Genre sastra memiliki sejarah panjang dan berkembang sejak zaman kuno hingga saat ini. Puisi modern tidak terikat aturan tetapi lebih bebas dalam bentuk, sedangkan konotasi adalah makna tambahan dari suatu kata yang bersifat emosional.
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
1. Teori dan Apresiasi Sastra Indonesia
Genre Sastra, Puisi Modern dan
Analisis, Konotasi
Dosen Pengampu:
Dr. Oom Rohmah Syamsudin, M.Hum.
•Anton Sujarwo (20237170103)
•Galih Suci Lestari (20237170090)
•Galeh Pramudita Arianto (20237170094)
2. Genre Sastra: Memahami
Kesenian Kata
Genre sastra adalah bentuk sastra yang memiliki
memiliki ciri khas dan tujuan tertentu. Melalui
Melalui presentasi ini, kita akan mengeksplorasi
mengeksplorasi sejarah, karakteristik, dan
pengaruh dari genre sastra di dunia.
Oleh: Anton Sujarwo
3. Sejarah dan Asal Usul Genre Sastra
Asal Usul
Genre sastra berasal dari zaman kuno ketika drama
drama dan puisi digunakan untuk mengabadikan
mengabadikan kisah-kisah epik dalam masyarakat.
masyarakat.
Sejarah
Genre sastra telah berkembang sejak zaman Yunani
Yunani Kuno hingga saat ini. Setiap zaman memiliki
memiliki fokus dan genre yang berbeda, namun
namun tujuan umumnya tetap sama yaitu untuk
untuk menghibur dan menyampaikan pesan.
4. Ciri-ciri dan Karakteristik Genre Sastra
Imajinatif 🧙
Genre sastra sering mengandung dunia imajinatif
yang berbeda dari dunia nyata dan terkadang
memiliki elemen supernatural.
Makna Lapisan 🎭
Teks sastra kaya akan makna lapisan dan dapat
dapat disampaikan melalui metafora, allegori,
allegori, dan simbolisme.
Eksploratif 🚀
Sastra sering menggali ke dalam emosi, psikologi,
psikologi, dan konflik manusia dengan cara yang
yang mengganggu dan menggugah pikiran
pikiran pembaca.
Sarana Estetika 🎨
Sastra dapat diapresiasi sebagai karya estetika
estetika dengan bahasa dan susunan kata yang
yang artistik.
5. Contoh-contoh Genre Sastra Populer
Fiksi Detektif
Genre detektif seperti karya
Arthur Conan Doyle tentang
Sherlock Holmes menarik
pembaca dengan plot yang penuh
penuh misteri dan intrik.
Fiksi Fantasi
Karya fiksi fantasi seperti Harry
Harry Potter oleh J.K. Rowling
menawarkan dunia yang
imajinatif dan luar biasa dan
sering mengandung unsur sihir
sihir dan keajaiban.
Puisi
Sastra puisi seperti karya Pablo
Pablo Neruda menawarkan
bahasa yang indah dan terkesan
terkesan yang membawa
pembaca dalam pengalaman yang
yang mendalam dan emosional.
emosional.
6. Pengaruh Genre Sastra dalam Sastra Dunia
Dunia
1 Pengembangan Genre Baru
Sastra selalu berkembang dan genre baru sering kali muncul sebagai reaksi terhadap kondisi sosial
dan politik pada waktu itu.
2 Klinis dan Realisme
Sastra modern cenderung lebih realistis dan sering kali membahas tema-tema seperti kehidupan
seperti kehidupan urban, kecemasan, dan alienasi.
3 Inspirasi Seni Lainnya
Sastra sering juga mendapatkan inspirasi dari seni lain seperti musik dan seni visual.
7. Perkembangan Genre Sastra di Indonesia
Sastra Klasik
Sastra klasik Indonesia berfokus
berfokus pada cerita rakyat dan
dan sejarah Indonesia seperti
karya Kidung Sunda atau Serat
Serat Centhini.
Sastra Modern
Sastra modern Indonesia sering
kali mengeksplorasi tema sosial
dan kebangsaan seperti karya
Chairil Anwar dan Pramoedya
Ananta Toer.
Sastra Kontemporer
Sastra kontemporer Indonesia
Indonesia mencakup berbagai
berbagai genre dan banyak
menggunakan bahasa pasca-
modernis.
8. Pentingnya Memahami Genre Sastra bagi
bagi Pembaca dan Penulis
1 Mempertajam
Kemampuan Baca
Membaca genre sastra
yang berbeda dapat
memperkaya kemampuan
baca dan pemahaman kita.
2 Memperkaya
Wawasan Budaya
Sastra dapat membantu
membantu pembaca
memahami kondisi sosial
sosial dan sejarah suatu
budaya dan membuka
pandangan ke dunia yang
yang lebih luas.
3 Inspirasi Penulis dan
Seniman
Bertambahnya
pemahaman tentang genre
genre sastra dapat
membantu penulis dan
seniman dalam
bereksplorasi dan
mengembangkan
kreativitas mereka.
9. Kesimpulan dan Tinjauan Kembali
Genre Sastra
• Dikembangkan di zaman
kuno dan masih berkembang
berkembang hingga saat ini
ini
• Mempunyai ciri khas yang
yang membuatnya berbeda
berbeda dari teks lain
• Contoh-contoh seperti
ficton, puisi, dan drama dan
sering kali menghadirkan
dunia fiksi
Perkembangan
• Terpengaruh oleh
kondisi sosial dan politik
politik pada waktu itu
• Semakin realistis
• Mendapatkan inspirasi
inspirasi dari seni lain
Pentingnya
memahami Genre
Sastra
• Mempertajam
kemampuan baca dan
memperkaya wawasan
budaya
• Inspirasi penulis dan
seniman dalam
bereksplorasi dan
mengembangkan
kreativitas mereka
10. Puisi Modern dan Analisis Puisi
Oleh: Galeh Pramudita
Unsur Fisik:
1.Diksi
2.Rima
3.Tipografi
4.Stilistika/Gaya Bahasa
5.Citraan/Kata Konkret
6.Bahasa figuratif (majas)
Unsur Batin:
1.Tema
2.Amanat
3.Sikap penyair
12. Puisi Modern
Puisi modern tidak terikat lagi oleh
beberapa aturan, sehingga bentuknya
lebih bebas dalam segi jumlah baris,
suku kata, ataupun rima.
Contoh jenis puisi modern di antaranya
ode, elegi, balada, soneta dan lain
sebagainya.
Ciri-ciri Puisi:
-Penulisannya terdiri dari bait yang di
dalamnya berisi baris/larik
-Banyak mengunakan gaya bahasa
(majas) yang bermakna kiasan.
-Menggunakan kata konkret/citraan
13. Contoh Analisis Puisi
Kata-kata konkret/citraan memungkinkan
pembaca menghidupkan pancainderanya,
sehingga ketika membaca puisi seorang
pembaca seakan-akan dapat melihat,
mendengar, mencium, meraba, dan
mencecap gagasan yang ada di dalam puisi.
Misalnya dalam puisi “Karangan Bunga”
karya Taufiq Ismail, kata-kata konkret ada
di bait:
Tiga anak kecil/Dalam langkah malu-malu/
Datang ke Salemba/
Sore itu
Pembaca mendapat kesan citraan penglihatan
bahwa ada tiga anak kecil dengan langkah canggung
menuju Salemba. Suasana yang ditimbulkan adalah
duka.
14. Puisi Kontemporer
Puisi yang lahir pada masa kini.
Puisi tersebut memiliki bentuk
dan gaya yang tidak mengikuti
konvensi pada umumnya.
Dalam puisi kontemporer, salah
satu yang terpenting adalah
eksplorasi dan eksperimen, yang
berupa:
1. Penciptaan kata-kata baru,
idiom-idiom baru,
2. Tidak mengandalkan
kekuatan kata namun bunyi,
garis, gambar
3. Menggarap tipografi
secara cermat
16. Lisensi puitika dapat
digunakan dengan melanggar
aturan sintaksis, mengubah
bentuk kata, menggunakan
tanda baca tertentu sebagai
simbol, hingga menciptakan
kata baru untuk
menghasilkan keindahan
(bisa berupa rima atau pola)
pada karya yang dibuatnya.
Lisensi puitika adalah hak atau kebebasan bagi
penyair untuk melanggar kaidah kebahasaan
yang berlaku. Sikap penyair dan wawasannya
diuji tatkala ia mengeluarkan
kredo/pertanggungjawaban terhadap teksnya.
Mengapa Demikian?
17. • Konotasi atau makna konotatif disebut
juga makna konotasional, makna emotif
atau makna evaluatif . Konotatif adalah
makna kata yang tidak sebenarnya, kata
yang sudah mengalami penambahan
makna dasarnya yakni yang memberi nilai
rasa baik positif atau negatif.
• Warriner (dalam Tarigan, 1985: 59) makna
konotatif adalah kesan-kesan atau asosiasi-
asosiasi yang biasanya bersifat emosional
yang ditimbulkan oleh sebuah kata di
samping batasan kamus atau definisi
utamanya.
Pengertian Konotasi
Oleh: Galih Suci
18. Ciri-Ciri dan Makna Konotasi
Untuk bisa memahami konotasi, berikut adalah beberapa ciri-ciri
konotasi yang perlu kamu ketahui:
➢ Makna konotasi terjadi jika kata itu memiliki nilai rasa, baik
positif atau negatif.
➢ Makna konotasi dari sebuah kata bisa saja berbeda dari satu
kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat
yang lain. Sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada
pada masyarakat tersebut.
➢ Makna konotasi bisa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
19. Konotasi yang digunakan dalam sebuah karya tulis tentu
memiliki fungsinya. Berikut adalah fungsi-fungsi dari makna
konotasi atau kata konotasi yang Grameds perlu ketahui :
❖Untuk memperindah sebuah tuturan
❖Untuk memperhalus sebuah tuturan
❖Untuk menunjukkan rasa tidak suka kepada orang lain
❖Untuk menunjukkan rasa kemarahan kepada orang lain
❖Untuk mengumpat orang lain karena reaksi emosinya
❖Untuk meningkatkan intensitas makna.
Fungsi Makna Konotasi
20. Konotasi itu sendiri memiliki 2 jenis, yaitu konotasi baik dan konotasi tidak baik.
Berikut adalah penjelasannya.
➢ Konotasi Baik
Konotasi baik merupakan kata-kata yang memiliki arti baik dan oleh sebagian orang
dianggap memiliki nilai rasa yang enak, akrab, sopan dan tinggi. Namun, dalam
konotasi baik ini juga dibagi menjadi dua yaitu konotasi tinggi dan konotasi rendah.
➢ Konotasi Tidak Baik
Konotasi tidak baik merupakan kata-kata yang oleh beberapa orang dianggap
memiliki rasa yang tidak sopan, tidak pantas, kasar dan bisa saja menyinggung
perasaan orang lain. Konotasi tidak baik sendiri terbagi menjadi lima yaitu konotasi
berbahaya, konotasi tidak pantas, konotasi tidak enak, konotasi kasar dan
konotasi keras
Jenis Konotasi
21. Contoh Konotasi
1. Rini adalah anak yang ringan tangan dan baik. Kata ‘ringan
tangan’ bermakna anak yang rajin dan suka menolong.
2. Mutiara merupakan anak emas dalam keluarganya. Kata
‘anak emas’ memiliki makna anak yang paling disayang.
3. Karena besar kepala, Reni dijauhi oleh teman-temannya.
Kata ‘besar kepala’ memiliki makna sombong.
22. Kesimpulan
Konotasi adalah kata yang bukan makna sebenarnya, konotasi
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi hal
penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Konotasi banyak
digunakan dalam puisi, cerpen, pantun dan karya sastra lainnya.
Fungsi konotasi sendiri untuk membuat tulisan sastra tedengar
indah tanpa mengurangi makna sebenarnya.