SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
ALIRAN – ALIRAN
DRAMA
Shared by : weny manies cupcupidagh
JENIS ALIRAN-ALIRAN DRAMA
 Klasik
 Neo Klasik
 Romantik
 Realisme
 Simbolisme
 Ekspresionisme
 Absurdisme
KLASIK
 Adalah aturan sebuah naskah yang sangat ditaati
(tunduk pada trilogi Aristoteles), dan mengarah
kepada cerita Yunani-Romawi.
 Pada aliran ini, watak pelaku yang baik dan
buruk/jahat sangat nampak. Yang benar akan
mendapat ganjaran, dan yang jahat akan mendapat
hukuman.
 Ciri-ciri Drama Aliran Klasik :
Materi berdasarkan motif Yunani/Romawi, baik
cerita klasik maupun sejarah
Akting Bergaya Deklamasi
Monolog sangat panjang (untuk memberikan
kesempatan berdeklamasi yang berlebih-lebihan),
akibatnya laku dramatis terhambat
Tunduk kepada Trilogi Aristoteles
CIRI DRAMA YUNANI KLASIK :
 Pertunjukan dilakukan di amphitheater.
 Sudah menggunakan naskah lakon.
 Seluruh pemainnya pria bahkan peran wanitanya
dimainkan pria dan memakai topeng karena setiap
pemain memerankan lebih dari satu tokoh
 Cerita yang dimainkan adalah tragedi yang
membuat penonton tegang, takut, dan kasihan serta
cerita komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik
tokoh terkenal pada waktu itu.
 Selain pemeran utama juga ada pemain khusus
untuk kelompok koor (penyanyi), penari, dan narator
(pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan).
 Kostum, untuk pakaian tokoh sehari-hari tunik,
sepanjang lutut, tidak bersulam, dan tanpa lengan.
PENGARANG DRAMA YUNANI KLASIK:
 Aeschylus (525-SM). Dialah yang pertama kali
mengenalkan tokoh protagonis dan antagonis sehingga
mampu menghidupkan peran. Karyanya yang terkenal
adalah Trilogi Oresteia yang terdiri dari Agamennon ,
The Libatian Beavers, dan The Furies.
 Shopocles (496-406 SM) dengan karya yang terkenal
adalah Oedipus The King, Oedipus at Colonus,
Antigone.
 Euripides (484-406 SM) dengan karya-karyanya
antara lain Medea, Hyppolitus, The Troyan Woman,
Cyclops.
 Aristophanes (448-380 SM) penulis naskah drama
komedi. Dengan karyanya yang terkenal adalah
Lysistrata, The Wasps, he Clouds, The Frogs, The
Birds.
CIRI DRAMA ROMAWI KLASIK :
 Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan.
 Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak
hanya menjadi tema cerita tetapi juga menjadi
ilustrasi cerita.
 Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan
golongan menengah.
 Karakteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang
tua yang bermasalah dengan anak-anaknya atau
kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan
orang tua dan lain sebagainya.
 Seluruh adegan terjadi di rumah, di jalan, dan di
halaman.
NEO-KLASIK
 Aliran ini merasuki drama dan teater terutama di
Prancis, yaitu ketika teori neoklasik dari Italia
masuk ke Prancis kira-kira tahun 1630-n.
 Dasar – Dasar teori Neo- Klasik Menurut
Sumardjo :
Hanya ada dua bentuk drama, yaitu tragedi dan
komedi, dan keduanya tidak boleh dicampur
Drama harus berisi ajaran moral yang disajikan
secara menarik
Kesatuan waktu, tempat, dan kejadian harus
dipertahankan
NEO-KLASIK
Para Penulis Drama Neo-Klasik :
a. Piere Corniele (1606-1684), karyanya :
Horace, Cinna, Polyeucte, buku teori
drama dengan judul “Risalah” tentang
Tragedi.
b. Jean Racine (1639-1699), karyanya : Les
Plaideurs, Esther, Athalie, dll.
c. Moliere (1622 – 1673), asli namanya
adalah Jean Baptiste Poquelin, karyanya :
Dokter Gadungan, Sekolah Istri, Calon
Gentelman, dll.
ALIRAN ROMANTIK
 Berkembang antara tahun 1800-1850
 Lahirnya drama romantik ditandai dengan
adanya prinsip kaum romantik bahwa dalam
menulis drama terdapat kebebasan dalam
berkreativitas untuk memahami manusia dan
semesta, atau drama berkaitan dengan
kehidupan manusia.
 Adalah aliran yang mementingkan curahan
perasaan dan menggetarkan yang
diungkapkan dalam estetika diksi dan gaya
bahasa yang mendayu-dayu.
CIRI – CIRI ALIRAN ROMANTIK
 Kebebasan Bentuk
 Mementingkan curahan perasaan
 Keinginan untuk kembali ke tengah alam,
kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam
yang belum tersentuh tangan-tangan
manusia.
 Sering dikaitkan dengan percintaan yang
asyik dunia muda-mudi yang masih hijau dan
belum banyak pengalaman
 Materinya bunuh-membunuh, teriak-teriakan
dalam gelap, dll
 Mementingkan Keindahan Bahasa
 Menonjolkan aspek visual
ALIRAN REALISME
 Aliran ini berkembang sekitar tahun 1850-n
 Adalah sebuah aliran dalam drama yang
menggambarkan kenyataan kehidupan
subjektif, kenyataan hidup sehari-hari,
pengungkapan secara terus-terang.
 Tokoh dalam drama aliran realisme :
Alexander Dumas Jr, Augier, Ibsen
(Perancis), Pinero, Joens Galsworthy, dan
Shaw (Inggris),dll
ALIRAN SIMBOLISME
 Merupakan aliran dalam sastra yang
mencoba mengungkapkan ide-ide dan emosi
lebih dengan sugesti-sugesti dari pada
menggunakan ekspresi langsung melalui
objek-objek, kata-kata, dan bunyi.
 Sastra simbolik banyak menggunakan simbol
atau lambang dalam mengungkapkan
pemikiran, emosi, secara samar-samar dan
misterius.
 Tokoh – tokohnya : Gordon Craig , Maeterlick,
Wagner, Appia, Craig, dan Lorca.
ALIRAN DRAMA EKSPRESIONISME
 Istilah Ekspresionisme diambil dari gerakan seni
rupa pada akhir abad ke-19.
 Muncul pada tahun 1910 di Jerman.
 Puncak aliran ini adalah pada saat perang dunia I
dan merosot tahun 1925.
 adalah lahir dari anggapan bahwa dalam berkarya
yang penting apa yang diungkapkan itu harus
sesuai dengan suara hati. Aliran ini menolak
anggapan bahwa drama hanya merupakan sesuatu
yang tidak berkaitan dengan hati penulis atau
masyarakatnya, namun harus menyuarakan hati
nurani
CIRI – CIRI ALIRAN EKSPRESIONISME
Mengekspresikan pandangan seni
mereka atau emosi secara kuat
Tidak memperlakukan realitas
secara obyektif
Menyajikan kesan – kesan dari
pengarangnya.
ALIRAN DRAMA ABSURDISME
 Adalah gaya yang menyajikan satu lakon yang
seolah tidak memiliki ikatan rasional antara
peristiwa satu dengan yang lain, antara
percakapan satu dengan yang lain.
 Absurd artinya : tidak rasional.
 Drama absurdisme merupakan puncak
perkembangan drama dunia.
 Drama absurd berarti drama yang ditulis dengan
bentuk-bentuk atau cerita yang tidak bisa
dipahami secara rasional.
 Tokoh yang muncul pada masa ini : Samuel Backett
dengan karyanya Waiting For Got Out yang
diindonesiakan oleh WS Rendra dengan judul
Menunggu Godot dan Uegene lonesco
‫ا‬‫ر‬‫شك‬

More Related Content

What's hot

afiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesiaafiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesiaRakha Al
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Fonologi, morfologi, semantik dan sintaksis
Fonologi, morfologi, semantik dan sintaksisFonologi, morfologi, semantik dan sintaksis
Fonologi, morfologi, semantik dan sintaksisfahmi_naka
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraDermawan Jaqee
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaRizza Magfira
 
Behaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldBehaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldCikgu Ib
 
Semantik leksikal
Semantik leksikalSemantik leksikal
Semantik leksikalewer Rewel
 
Hikayat hang tuah
Hikayat hang tuahHikayat hang tuah
Hikayat hang tuahWarnet Raha
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifTohir Haliwaza
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasataufiq99
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
 
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) cg.Teha Amran
 

What's hot (20)

afiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesiaafiksasi bahasa indonesia
afiksasi bahasa indonesia
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Fonologi, morfologi, semantik dan sintaksis
Fonologi, morfologi, semantik dan sintaksisFonologi, morfologi, semantik dan sintaksis
Fonologi, morfologi, semantik dan sintaksis
 
makalah estetika
makalah estetikamakalah estetika
makalah estetika
 
Analisis wacana
Analisis wacanaAnalisis wacana
Analisis wacana
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Behaviourisme Bloomfield
Behaviourisme BloomfieldBehaviourisme Bloomfield
Behaviourisme Bloomfield
 
Genre drama
Genre dramaGenre drama
Genre drama
 
Semantik leksikal
Semantik leksikalSemantik leksikal
Semantik leksikal
 
Hikayat hang tuah
Hikayat hang tuahHikayat hang tuah
Hikayat hang tuah
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
RPP BIPA
RPP BIPARPP BIPA
RPP BIPA
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda) Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
Jenis Sastera Rakyat (Mitos dan Lagenda)
 

Viewers also liked

KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRADedi Irawan
 
Macam2 drama dan perkembangan drama arab
Macam2 drama dan perkembangan drama arabMacam2 drama dan perkembangan drama arab
Macam2 drama dan perkembangan drama arabweny maniez
 
B. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan DramaB. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan DramaRamadhani Sardiman
 
Pendekatan aliran drama
Pendekatan aliran dramaPendekatan aliran drama
Pendekatan aliran dramaweny maniez
 
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan DramaB. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan DramaRamadhani Sardiman
 
Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12NY O
 
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONALMACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONALRisdiana Damayanti
 
Modul Artikulasi
Modul ArtikulasiModul Artikulasi
Modul ArtikulasiNonie Intan
 
Merancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasiMerancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasishelviaa
 

Viewers also liked (20)

KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
 
jenis-jenis drama
jenis-jenis dramajenis-jenis drama
jenis-jenis drama
 
Drama
DramaDrama
Drama
 
Perkembangan Drama
Perkembangan DramaPerkembangan Drama
Perkembangan Drama
 
Macam2 drama dan perkembangan drama arab
Macam2 drama dan perkembangan drama arabMacam2 drama dan perkembangan drama arab
Macam2 drama dan perkembangan drama arab
 
B. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan DramaB. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.1 Mengidentifikasi Pementasan Drama
 
Pendekatan aliran drama
Pendekatan aliran dramaPendekatan aliran drama
Pendekatan aliran drama
 
DRAMA
DRAMADRAMA
DRAMA
 
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan DramaB. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
 
Taklimat komsas tingkatan 3 zon1
Taklimat komsas tingkatan 3 zon1Taklimat komsas tingkatan 3 zon1
Taklimat komsas tingkatan 3 zon1
 
Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12
 
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONALMACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
 
Modul Artikulasi
Modul ArtikulasiModul Artikulasi
Modul Artikulasi
 
Teater
Teater Teater
Teater
 
Makalah ekspresionisme
Makalah ekspresionismeMakalah ekspresionisme
Makalah ekspresionisme
 
Pengurusan Pentas
Pengurusan  PentasPengurusan  Pentas
Pengurusan Pentas
 
Merancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasiMerancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasi
 
Drama 6 orang
Drama 6 orangDrama 6 orang
Drama 6 orang
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
 
pola lantai Tari
pola lantai Taripola lantai Tari
pola lantai Tari
 

Similar to Aliran aliran drama

Gaya penceritaan
Gaya penceritaanGaya penceritaan
Gaya penceritaanIsmail Noh
 
Sejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan Malaysia
Sejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan MalaysiaSejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan Malaysia
Sejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan MalaysiaArifahAzlanShah2
 
Aliran seni rupa 2 dimensi
Aliran seni rupa 2 dimensiAliran seni rupa 2 dimensi
Aliran seni rupa 2 dimensinova modjo
 
Final present hatta azad khan
Final present hatta azad khanFinal present hatta azad khan
Final present hatta azad khanRajaFarisHakimi
 
Final present Hatta Azad Khan
Final present Hatta Azad KhanFinal present Hatta Azad Khan
Final present Hatta Azad KhanRajaFarisHakimi
 
WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)
WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)
WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)Dunia_Ciebeck
 
Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1
Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1
Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1MARMOSM
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxtiara dian
 
Aliransenilukis prabowo
Aliransenilukis prabowoAliransenilukis prabowo
Aliransenilukis prabowoAri Prabowo
 
Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2HasanNz HasanNz
 

Similar to Aliran aliran drama (20)

Drama abad 18 & 19
Drama abad 18 & 19Drama abad 18 & 19
Drama abad 18 & 19
 
Makalah drama1
Makalah drama1Makalah drama1
Makalah drama1
 
Aaaaaaaa
AaaaaaaaAaaaaaaa
Aaaaaaaa
 
Gaya penceritaan
Gaya penceritaanGaya penceritaan
Gaya penceritaan
 
Sejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan Malaysia
Sejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan MalaysiaSejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan Malaysia
Sejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan Malaysia
 
Aliran seni rupa 2 dimensi
Aliran seni rupa 2 dimensiAliran seni rupa 2 dimensi
Aliran seni rupa 2 dimensi
 
Final present hatta azad khan
Final present hatta azad khanFinal present hatta azad khan
Final present hatta azad khan
 
Final present Hatta Azad Khan
Final present Hatta Azad KhanFinal present Hatta Azad Khan
Final present Hatta Azad Khan
 
WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)
WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)
WILLIAM SHAKESPEARE BERPENGARUH PADA BAHASA INGGRIS. (VERSI INDO)
 
Teks Drama
Teks DramaTeks Drama
Teks Drama
 
Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1
Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1
Aliran Seni Rupa RPP 2 Kls XI Smt 1
 
Aliran Seni Lukis
Aliran Seni LukisAliran Seni Lukis
Aliran Seni Lukis
 
Aliran seni rupa {kelas xi smt 1}
Aliran seni rupa  {kelas xi smt 1}Aliran seni rupa  {kelas xi smt 1}
Aliran seni rupa {kelas xi smt 1}
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Romanticism in England (Indonesian Version)
Romanticism in England (Indonesian Version)Romanticism in England (Indonesian Version)
Romanticism in England (Indonesian Version)
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
 
Aliransenilukis prabowo
Aliransenilukis prabowoAliransenilukis prabowo
Aliransenilukis prabowo
 
Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2
 
Musik kelas 9
Musik kelas 9 Musik kelas 9
Musik kelas 9
 
Seni kesusasteraan china & eropah
Seni kesusasteraan china & eropahSeni kesusasteraan china & eropah
Seni kesusasteraan china & eropah
 

More from weny maniez

Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...weny maniez
 
Perkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaPerkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaweny maniez
 
islam pada masa nabi muhammad
islam pada masa nabi muhammadislam pada masa nabi muhammad
islam pada masa nabi muhammadweny maniez
 
Slide1 statistika
Slide1 statistikaSlide1 statistika
Slide1 statistikaweny maniez
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Struktur naskah drama
Struktur naskah dramaStruktur naskah drama
Struktur naskah dramaweny maniez
 
Struktur drama pentas
Struktur drama pentasStruktur drama pentas
Struktur drama pentasweny maniez
 
Drama pengertian dasar
Drama pengertian dasarDrama pengertian dasar
Drama pengertian dasarweny maniez
 
Manusia sains & teknologi
Manusia sains & teknologiManusia sains & teknologi
Manusia sains & teknologiweny maniez
 
Manusia peradaban
Manusia peradabanManusia peradaban
Manusia peradabanweny maniez
 
Manusia & liingkungan sosial budaya
Manusia & liingkungan sosial budayaManusia & liingkungan sosial budaya
Manusia & liingkungan sosial budayaweny maniez
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialweny maniez
 
Kebudayaan dan masyarakat
Kebudayaan dan masyarakatKebudayaan dan masyarakat
Kebudayaan dan masyarakatweny maniez
 

More from weny maniez (13)

Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
 
Perkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di duniaPerkembangan islam di dunia
Perkembangan islam di dunia
 
islam pada masa nabi muhammad
islam pada masa nabi muhammadislam pada masa nabi muhammad
islam pada masa nabi muhammad
 
Slide1 statistika
Slide1 statistikaSlide1 statistika
Slide1 statistika
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Struktur naskah drama
Struktur naskah dramaStruktur naskah drama
Struktur naskah drama
 
Struktur drama pentas
Struktur drama pentasStruktur drama pentas
Struktur drama pentas
 
Drama pengertian dasar
Drama pengertian dasarDrama pengertian dasar
Drama pengertian dasar
 
Manusia sains & teknologi
Manusia sains & teknologiManusia sains & teknologi
Manusia sains & teknologi
 
Manusia peradaban
Manusia peradabanManusia peradaban
Manusia peradaban
 
Manusia & liingkungan sosial budaya
Manusia & liingkungan sosial budayaManusia & liingkungan sosial budaya
Manusia & liingkungan sosial budaya
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
 
Kebudayaan dan masyarakat
Kebudayaan dan masyarakatKebudayaan dan masyarakat
Kebudayaan dan masyarakat
 

Aliran aliran drama

  • 1. ALIRAN – ALIRAN DRAMA Shared by : weny manies cupcupidagh
  • 2. JENIS ALIRAN-ALIRAN DRAMA  Klasik  Neo Klasik  Romantik  Realisme  Simbolisme  Ekspresionisme  Absurdisme
  • 3. KLASIK  Adalah aturan sebuah naskah yang sangat ditaati (tunduk pada trilogi Aristoteles), dan mengarah kepada cerita Yunani-Romawi.  Pada aliran ini, watak pelaku yang baik dan buruk/jahat sangat nampak. Yang benar akan mendapat ganjaran, dan yang jahat akan mendapat hukuman.  Ciri-ciri Drama Aliran Klasik : Materi berdasarkan motif Yunani/Romawi, baik cerita klasik maupun sejarah Akting Bergaya Deklamasi Monolog sangat panjang (untuk memberikan kesempatan berdeklamasi yang berlebih-lebihan), akibatnya laku dramatis terhambat Tunduk kepada Trilogi Aristoteles
  • 4. CIRI DRAMA YUNANI KLASIK :  Pertunjukan dilakukan di amphitheater.  Sudah menggunakan naskah lakon.  Seluruh pemainnya pria bahkan peran wanitanya dimainkan pria dan memakai topeng karena setiap pemain memerankan lebih dari satu tokoh  Cerita yang dimainkan adalah tragedi yang membuat penonton tegang, takut, dan kasihan serta cerita komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik tokoh terkenal pada waktu itu.  Selain pemeran utama juga ada pemain khusus untuk kelompok koor (penyanyi), penari, dan narator (pemain yang menceritakan jalannya pertunjukan).  Kostum, untuk pakaian tokoh sehari-hari tunik, sepanjang lutut, tidak bersulam, dan tanpa lengan.
  • 5.
  • 6. PENGARANG DRAMA YUNANI KLASIK:  Aeschylus (525-SM). Dialah yang pertama kali mengenalkan tokoh protagonis dan antagonis sehingga mampu menghidupkan peran. Karyanya yang terkenal adalah Trilogi Oresteia yang terdiri dari Agamennon , The Libatian Beavers, dan The Furies.  Shopocles (496-406 SM) dengan karya yang terkenal adalah Oedipus The King, Oedipus at Colonus, Antigone.  Euripides (484-406 SM) dengan karya-karyanya antara lain Medea, Hyppolitus, The Troyan Woman, Cyclops.  Aristophanes (448-380 SM) penulis naskah drama komedi. Dengan karyanya yang terkenal adalah Lysistrata, The Wasps, he Clouds, The Frogs, The Birds.
  • 7. CIRI DRAMA ROMAWI KLASIK :  Koor tidak lagi berfungsi mengisi setiap adegan.  Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita tetapi juga menjadi ilustrasi cerita.  Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah.  Karakteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang tua yang bermasalah dengan anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua dan lain sebagainya.  Seluruh adegan terjadi di rumah, di jalan, dan di halaman.
  • 8.
  • 9. NEO-KLASIK  Aliran ini merasuki drama dan teater terutama di Prancis, yaitu ketika teori neoklasik dari Italia masuk ke Prancis kira-kira tahun 1630-n.  Dasar – Dasar teori Neo- Klasik Menurut Sumardjo : Hanya ada dua bentuk drama, yaitu tragedi dan komedi, dan keduanya tidak boleh dicampur Drama harus berisi ajaran moral yang disajikan secara menarik Kesatuan waktu, tempat, dan kejadian harus dipertahankan
  • 10. NEO-KLASIK Para Penulis Drama Neo-Klasik : a. Piere Corniele (1606-1684), karyanya : Horace, Cinna, Polyeucte, buku teori drama dengan judul “Risalah” tentang Tragedi. b. Jean Racine (1639-1699), karyanya : Les Plaideurs, Esther, Athalie, dll. c. Moliere (1622 – 1673), asli namanya adalah Jean Baptiste Poquelin, karyanya : Dokter Gadungan, Sekolah Istri, Calon Gentelman, dll.
  • 11. ALIRAN ROMANTIK  Berkembang antara tahun 1800-1850  Lahirnya drama romantik ditandai dengan adanya prinsip kaum romantik bahwa dalam menulis drama terdapat kebebasan dalam berkreativitas untuk memahami manusia dan semesta, atau drama berkaitan dengan kehidupan manusia.  Adalah aliran yang mementingkan curahan perasaan dan menggetarkan yang diungkapkan dalam estetika diksi dan gaya bahasa yang mendayu-dayu.
  • 12. CIRI – CIRI ALIRAN ROMANTIK  Kebebasan Bentuk  Mementingkan curahan perasaan  Keinginan untuk kembali ke tengah alam, kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam yang belum tersentuh tangan-tangan manusia.  Sering dikaitkan dengan percintaan yang asyik dunia muda-mudi yang masih hijau dan belum banyak pengalaman  Materinya bunuh-membunuh, teriak-teriakan dalam gelap, dll  Mementingkan Keindahan Bahasa  Menonjolkan aspek visual
  • 13. ALIRAN REALISME  Aliran ini berkembang sekitar tahun 1850-n  Adalah sebuah aliran dalam drama yang menggambarkan kenyataan kehidupan subjektif, kenyataan hidup sehari-hari, pengungkapan secara terus-terang.  Tokoh dalam drama aliran realisme : Alexander Dumas Jr, Augier, Ibsen (Perancis), Pinero, Joens Galsworthy, dan Shaw (Inggris),dll
  • 14. ALIRAN SIMBOLISME  Merupakan aliran dalam sastra yang mencoba mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti dari pada menggunakan ekspresi langsung melalui objek-objek, kata-kata, dan bunyi.  Sastra simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran, emosi, secara samar-samar dan misterius.  Tokoh – tokohnya : Gordon Craig , Maeterlick, Wagner, Appia, Craig, dan Lorca.
  • 15. ALIRAN DRAMA EKSPRESIONISME  Istilah Ekspresionisme diambil dari gerakan seni rupa pada akhir abad ke-19.  Muncul pada tahun 1910 di Jerman.  Puncak aliran ini adalah pada saat perang dunia I dan merosot tahun 1925.  adalah lahir dari anggapan bahwa dalam berkarya yang penting apa yang diungkapkan itu harus sesuai dengan suara hati. Aliran ini menolak anggapan bahwa drama hanya merupakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan hati penulis atau masyarakatnya, namun harus menyuarakan hati nurani
  • 16. CIRI – CIRI ALIRAN EKSPRESIONISME Mengekspresikan pandangan seni mereka atau emosi secara kuat Tidak memperlakukan realitas secara obyektif Menyajikan kesan – kesan dari pengarangnya.
  • 17. ALIRAN DRAMA ABSURDISME  Adalah gaya yang menyajikan satu lakon yang seolah tidak memiliki ikatan rasional antara peristiwa satu dengan yang lain, antara percakapan satu dengan yang lain.  Absurd artinya : tidak rasional.  Drama absurdisme merupakan puncak perkembangan drama dunia.  Drama absurd berarti drama yang ditulis dengan bentuk-bentuk atau cerita yang tidak bisa dipahami secara rasional.  Tokoh yang muncul pada masa ini : Samuel Backett dengan karyanya Waiting For Got Out yang diindonesiakan oleh WS Rendra dengan judul Menunggu Godot dan Uegene lonesco