1. Pertumbuhan pendapatan dan belanja daerah di 38 kabupaten/kota Jawa Timur antara tahun 2019-2020 rata-rata masing-masing sebesar 17,35% dan 17,25%.
2. Struktur pendapatan didukung oleh peningkatan PAD, Dana Perimbangan, dan pendapatan lainnya, sementara struktur belanja didominasi oleh kenaikan belanja langsung.
3. Analisis menunjukkan pemerintah daerah semakin fokus pada p
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
Analisis apbd kota jawa timur; dwi yunita rahmi c1 c019044
1. Analisis APBD Kota Jawa Timur
Matakuliah : Akuntansi Pemerintahan
DISUSUN OLEH :
DWI YUNITA RAHMI C1C019044
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2. ANALISIS APBD KABUPATEN / KOTA JAWA TIMUR
AnalisisAnggaranPendapatan& BelanjaDaerahsecaraumumakan di analisisolehmasing
masingdaerahuntukkepentinganperencanaantahunberikutnyaataupunkepentingankepentingan
lainnya.Untukmempermudahprosesanalisistersebut,makamenggunakanalatalatvisualisasi yang
mudah,menarikdanmudahdipahami.Salahsatualatvisualisasi tersebutadalahmenggunakan
TableauPublic.
Penelitianini bertujuanuntukmengidentifikasi kemampuankeuangandaerahdi JawaTimur
dalamupaya menggali potensi pendapatannya,berikutnyamengidentifikasi polabelanjapemerintah
daerahdi JawaTimur danmengetahui efektivitaspemanfaatanTableauPublicsebagai perangkat
lunakuntukmenyajikanvisualisasidatadanalat bantuanalisisvisual.Analisisinimenunjukkan
bahwasecara umumpendapatandaerahdi 38 daerahdi JawaTimur mengalami pertumbuhanyang
memadai,pertumbuhanini didukungdari pertumbuhanPADdanDana perimbangan.Belanjadaerah
punjuga mengalami pertumbuhanmengikuti kemampuandaerah.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
AnggaranPendapatan& BelanjaDaerahatauAPBD adalahsebuahbagiandari proses
perencanaandanpenganggaran. APBDmemiliki keterkaitandenganAPBNyangdi anggarkanoleh
pemerintahpusat.Keterkaitannyaadalahpada penerimaandaerahmasihbergantungdari dana
transferdari pemerintahpusat.Belanjayangideal,mestinyamemiliki keterkaitandengan
penerimaanyangmampudicapai olehsuatudaerah.Dengankatalain,polabelanjamestinya
seimbangdenganpolapenerimaan.Dengankatalaintidakmengalami defisitataupundefisitdalam
jumlahyangbesar.Walaupun dimungkinkanpulasebenarnyapemerintahdaerahdapatmembiayai
defisitnyamelalui mekanisme tertentu,walaupunhal itumenjadi tidakmenarikuntukdilakukan.
Dengandemikianini menjadi tantanganbagi pemerintahdaerahdalampenyusunan
anggaran sekaligus pengelolaannya.Untukitumakaanalisisperludilakukanbagi pemerintahdaerah
untukmencermati sejauhmana kemampuanpemerintahdaerahmenggali potensi potensi
penerimaannya,mengelolanyadenganbaikdanberupaya untukmembelanjakanpuladengantepat.
Analisisyangdilakukanini berbasispadapenggunaantableaupublicsebagai sebuahperangkatlunak
yang relatif baru,yangrelatif mudahdigunakandanmemiliki berbagaikelebihan.
2. ISI
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Nasional, memuat rancangan kerangka ekonomi makro yang
termasuk didalamnya arah kebijakan fiskal dan moneter,prioritas pembangunan, rencana
kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
3. RKP dimaksudkan sebagai upaya pemerintah secara menyeluruh untuk mewujudkan
tujuan bernegara. Untuk itu, RKP tidak hanya memuat kegiatan-kegiatan dalam kerangka
investasi pemerintah dan pelayanan publik, tetapi juga untuk menjalankan fungsi
pemerintah sebagai penentu kebijakan dengan menetapkan kerangka regulasi guna
mendorong partisipasi masyarakat.
2.2. Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Perencanaan menurut Terry (dalamHasibuan, 1993) adalah memilih dan
menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa
yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pengertian pembangunan adalah suatu usulan atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar
oleh suatu bangsa negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa.
Pada awalnya Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Pasal 4
menjelaskan Rencana Pembangunan Daerah meliputi: (1) RPJPD, (2) RPJMD dan (3) RKPD.
Tahapan penyusunannya yaitu:
(1) Penyusunan Rancangan Awal,
(2) Pelaksanaan Musrenbang,
(3) Perumusan Rancangan Akhir dan
(4) Penetapan Rencana.
Rencanakerjadanpendanaansertaprakiraanmajudenganmempertimbangkan
kerangkapendanaandanpaguindikatif yang bersumber dari APBD memuat program dan
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah, disertai
perhitungan kebutuhan dana bersumber dari APBDuntuk tahun-tahun berikutnya dari
tahunanggaran yang direncanakan.
2.3. Penganggaran Daerah dan APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan
DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan instrumen penting bagi
pemerintah dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara
4. 3. PEMBAHASAN
3.1. Pendapatan
PendapatanpadaAPBDKabupatendanKota secaraumum mengalami peningkatandari
tahunke tahun,mulai tahun2019 sampai dengan2020. Pertumbuhantersebutratarata per-
tahunnyaberadapada rentang11% sampai 24%. Rata rata pertumbuhanpendapatanterendah
adalahKota Kediri (11,9%) danpertumbuhantertinggi pertahunterjadi di KabupatenBojonegoro
(24,6%).
Clusterpertumbuhanpendapatandibagi dalamlimacluster.Cluster1(satu) berwarnabiru
dengantitiksentral sebesar19,495 terdapat10 kabupatenkotayang beradapada clusterini.Cluster
2 (dua) berwarnaoranye terdapat18 Kabupaten/kotadengantitiksentral sebesar17,31. Berikutnya
cluster3 (tiga) berwarnamerahterdapat1 kabupatendengantitiksentralsebesar24,63, pada
cluster4 (empat) berwarnabirumudaterdapat6 kabupaten/kotadengantitiksentralsebesar
14,991 dan terakhircluster5 (lima) berwarnahijauterdapat3kabupatendengantitiksentral
sebesar12,731
Struktur Pendapatan
Denganmenggunakanvisualisasi Tableau,dicoba dipetakanpersentasedanaperimbangan
terhadaptotal pendapatan.BerbasispetaJawaTimurmakatampak titiktitikkabupaten/kotadi
Jawa Timur.Tableauversi ini masihbelummampumembedakanantarakabupatendankota.
Sehinggayangdilakukanolehpeneliti adalahmemasukkanlatitudedanlongitudeibukotakabupaten
di mana yang kotatersebutjugaberstatussebagai kota. sebagai Kota,sedangkanKabupatenBlitar
beradapada titikdi KecamatanKanigorosebagai ibukotaKabupatenBlitar.Warnahijaumuda
menandakanpersentase danaperimbanganyangrendah,sementaraituwarnahijausemakintua
menandakanbesarnyapersentase danaperimbanganyangsemakinbesar.Beberapakabupaten
denganpersentase tinggidi antaranyaadalahKabupatenSumenep(93,17%),KabupatenSampang
(90,49%) dan KabupatenPacitan(91,08%).
Struktur Belanja Daerah
Belanjadaerah,dibagi menjadidua,BelanjaLangsungdanBelanjaTidakLangsung.Jika
dicermati,strukturbelanjalangsungdi Kabupaten/kotadi JawaTimurberadapada rentang18%
sampai dengan66,88%. Denganpersentase belanjalangsungyangtinggi makamenunjukkan
besarnyabelanjauntukpembangunandanlayananpadamasyarakatsemakinbesar.Sebaliknya,jika
belanjatidaklangsungnyasemakinbesar,makamenunjukkanbesarnyaanggaranbanyakdigunakan
untukpembiayaanaktivitasrutinnya,salahsatunyadipergunakanuntukPersentasebelanjalangsung
tahun2019 pada kisaran30,76% sampai dengan70,67%. Persentase terendahberadadi Kabupaten
Magetan sedangkanyangtertinggi adalahKotaMojokerto.Catatanmenariknyaadalah9 kotadi
Jawa Timurtermasukpada11 tertinggi besaranbelanjalangsungnyatahun2019. Ada 2 kabupaten
yang masukpada kategori ini yakni KabupatenBojonegorodankabupatenPasuruan.
5. 4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Rata rata pertumbuhanpendapatan38 daerahdi Jawa TimurTahun 2019-2020 adalah
sebesar17,35%. Pertumbuhanini ditopangolehPAD,denganratarata 27,79%, Dana Perimbangan
18% danlainlainpendapatanyangsah 110,%. StrukturpertumbuhanPADini,ditopangdengan
pertumbuhanpajakdaerah33%,retribusi daerah11%, hasil pengelolaankekayaandaerahyang
dipisahkan30%dan lainlainPADyangsah 68%. Sedangkan,ratarata pertumbuhanbelanjaper-
tahunnyaadalahsebesar17,25%. Maknanya adalahpertumbuhanpendapatanyang diperoleh
daerahjuga diimbangi denganpertumbuhanbelanja,yangangkanyasedikitlebihkecil dari
pendapatannya.
Jikadilihatdari strukturbelanjanya,makaratarata pertumbuhanbelanjalangsungnya
ternyatalebihbesardibandingkandenganbelanjatidak langsungnyaini menandakanbahwadalam
beberapatahunterakhirdaerahdaerahdi Jawa Timursemakinberkonsentrasiuntukmelaksanakan
pembangunandanmemberikanpelayananpadamasyarakatdengandibuktikansemakinbesarnya
persentase belanjalangsung.Sedangkanratarata pertumbuhanbelanjatidaklangsungnyasebesar
13,56%, sedangkanpertumbuhanbelanjalangsungnyasebesar26,34% artinyapertumbuhanbelanja
langsungsecaraumumlebihbesardibandingkanbelanjatidaklangsungnyasehinggadari tahunke
tahunpemerintahdaerahdi JawaTimurmengalokasikanbelanjapembangunannyasemakin
meningkat.Bahkanadadaerahyang rata rata pertumbuhanbelanjalangsungnyamencapai40%
yakni KabupatenMojokerto
5.2. Saran
Beberapahal yang dapatdikemukakansebagai saransebagai hasildari anlisisiniadalah:
1.) MendorongpertumbuhanPADyanglebihsignifikanuntukmeningkatkankemandiriandaerah.
2.) Lain lainPADyangsah kontribusinyaterhadapPADsemakinbesar,sehinggatelaahpotensiitem
ini perlumemperolehperhatian,untukmengidentifikasiitemyangideal untukdikembangkan.
3.) Perhatianpadaanggaran yangdefisitini jugaperludicermati,untuksemakinmeningkatkan
kualitasAPBDyanglebihbaik