SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
APBN
Content Presentasi:
1. Asumsi APBN
2. Format APBN Dari Waktu Ke Waktu
3. Siklus APBN
4. Penganggaran di Indonesia
5. Arah Kebijakan APBN Terkini
Posisi APBN Dalam Perundang-
Undangan
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh DPR
 Sesuai pasal 23 UUD 45  APBN ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung
jawab sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
 Bila DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah
maka menggunakan anggaran tahun lalu
 Fungsi APBN sebagai alat pengelolaan keuangan negara  Pasal
3 UU No 17 tahun 2003  APBN memiliki fungsi otorisasi,
perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi.
 Otorisasi  APBN menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan
Posisi Menteri Keuangan dalam Pengelolaan APBN
 Selaku Pengelola Fiskal Menteri Keuangan mempunyai tugas yakni:
a)Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro,
b)Menyusun rancangan APBN dan rancangan perubahan APBN,
c)Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran, d)Melaksanakan
Funsi Bendahara umum Negara, e)Menyusun laporan keuangan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
 Tugas Menteri/Pimpinan KL selaku pengguna Anggaran adalah:
a)Menyusun rancangan anggaran kementerian/lembaga yang
dipimpinnya, b)Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran,
c)Melaksanakan anggaran kementerian/lembaga, d)Mengelola barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, e)Menyusun
dan menyampaian laporan keuangankementerian/lembaga yang
dipimpinnya.
Format APBN
Sejak tahun 2000, Format dan struktur APBN Indonesia berubah dari T-
account menjadi I-account. Perubahan tersebut untuk menyesuaikan
dengan standar Government Finance Statistics(GFS)
 Dengan format ini, pendapatan disajikan pada urutan teratas yang
kemudian dikurangi dengan belanja negara sehingga dapat diketahui
surplus dan defisit
 Penyajian format ini memberikan keuntungan: 1)Meningkatkan
transparansi dalam penyusunan APBN, 2)Mempermudah pelaksanaan
pengelolaan APBNoleh pemerintah, 3)Memudahkan analisis
perbandingan dengan APBN negara-negara lain yang juga
menerapkan standar GFS, 4)Memudahkan pelaksanaan desentralisasi
perimbangan keuangan antara Pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
Format APBN
 Review kerangka penganggaran jangka panjang, kerangka penganggaran
jangka menengah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
 Penyusunan konsep arahan presiden yang kemudian akan menjadi konsep
kebijakan fiskal
 Perumusan usulan asumsi dasar ekonomi makro dan parameter APBN
 Perumusan usulan besaran APBN
Siklus APBN
Siklus APBN
 Pertumbuhan ekonomi
 Inflasi
 Nilai tukar rupiah
 Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara
 Harga Minyak Mentah Indonesia
 Parameter APBN: tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, volume
konsumsi BBM
Asumsi Dasar Ekonomi Makro
Perencanaan dan Penganggaran
di Indonesia
A. Latar Belakang
AMANDEMEN KEEMPAT UUD NRI 1945
 Tidak ada GBHN
 Pemilihan Presiden secara langsung
 Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis
 UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden
 Mengamanatkan CaPres menyampaikan Visi, Misi, Program
REFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH:
 UU 32 /2004 Tentang Pemerintah Daerah
 Desentralisasi dan otonomi daerah
 Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung
 UU 33/2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat / Daerah
 Konsekuensi Tugas Antara Pusat-Daerah
 DAU dan DAK Bersumber dari APBN
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
 UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara
 Penyusunan RAPBN berpedoman pada RKP
 Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD
 UU 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara
 Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan
kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD.
 Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah.
 Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah.
 UU 15/2004 Tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab
KN
 Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung
jawab keuangan negara.
 Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah kewajiban
Pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan keuangan negara
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, dan transparan, dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
Landasan Filosofis
 Cita-cita Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan
kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;
 Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia;
 Tugas Pokok Setelah Kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan
serta mengisinya dengan pembangunan yang berkeadilan dan
demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan;
 Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran
maka diperlukan perencanaan pembangunan.
B. Pengertian Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penye-lenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat
dan daerah.
C. Asas dan Tujuan (1)
(1) Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan,
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta
kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan nasional.
(2) Perencanaan pembangunan nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan.
(3) SPPN diselenggarakan berdasarkan asas
umum penyelenggaraan negara :
 Asas proporsionalitas: keseimbangan
antara hak dan kewajiban
Penyelenggara Negara;
 Asas profesionalitas: mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik
 Asas akuntabilitas: dapat
dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat
(4) SPPN bertujuan untuk :
a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu,
antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan
daerah;
c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
D. Tahapan, Proses, dan Ruang Lingkup Perencanaan
1. Penyusunan Rencana
 Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
 Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD
 Musyawarah Perencanaan Pembangunan
 Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
2. Penetapan Rencana
 RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
 RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
 RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
4. Evaluasi Kinerja
Tahapan Perencanaan
PENDEKATAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
1. Proses Politik : Pemilihan langsung dipandang sebagai proses
perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan
dalam bentuk Visi, Misi, dan Program yang ditawarkan
Presiden / Kepala Daerah terpilih selama kampanye.
2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang dilakukan oleh
perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi
yang secara fungsional melakukan perencanaan
3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan para
pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders) 
antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang
4. Proses Bottom-Up dan Top-Down : Perencanaan yang aliran
prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam
hirarki pemerintahan
PERUBAHAN DALAM
PENDEKATAN PENYUSUNAN PENGANGGARAN
Line Item Budget
Anggaran
Defisit/Surplus
I-Account
Unified Budget
Performance Based
Budgeting
Dual Budget
T-Account
Anggaran
Berimbang
Anggaran Pembangunan
Berbasis RENSTRA
Klasifikasi Belanja
menurut Organisasi dan Ekonomi
Klasifikasi Belanja menurut
Organisasi, Fungsi, dan Ekonomi
Seluruh Anggaran
berbasis RENSTRA
RUANG LINGKUP DOKUMEN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH SERTA
PENETAPAN DOKUMEN PERENCANAAN
NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJP
Nasional)
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJP Daerah)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJM
Nasional)
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJM
Daerah)
Rencana Strategis Kementerian /
Lembaga (Renstra-KL)
Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra-
SKPD)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Rencana Kerja Kementerian /
Lembaga (Renja-KL)
Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja-SKPD)
Ditetapkan
dengan UU
Ditetapkan
dengan PerPres
Ditetapkan
dengan Peraturan
Pimpinan KL
Ditetapkan
Dengan Perda
Ditetapkan
dengan Peraturan
Kepala Daerah
Ditetapkan
dengan Peraturan
Pimpinan SKPD
Ditetapkan
dengan PerPres
Ditetapkan
dengan Peraturan
Kepala Daerah
Ditetapkan
dengan Peraturan
Pimpinan KL
Ditetapkan
dengan Peraturan
Pimpinan SKPD
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Diacu Diperhatikan
Diserasikan Melalui
Musrenbang
RKP
RPJM
Nasional
RPJP
Nasional
Renstra
KL
Renja
- KL
RAPBN
RKA-
KL
APBN
Rincian
APBN
Pedoman Dijabar
kan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Pemerintah
Pusat
RPJM
Daerah
RPJP
Daerah
RKP
Daerah
Renstra
SKPD
Renja -
SKPD
RAPBD
RKA -
SKPD
APBD
Rincian
APBD
Pedoman
Pedoman
Pedoman Dijabar
kan
Pedoman
Pedoman
Diacu
UU SPPN
Pemerintah
Daerah
UU KN
Bahan
Bahan
Bahan
Bahan
PENGERTIAN DAN DEFINISI
DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
 Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen
perencanaan pembangunan untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah
dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5 (lima)
tahun.
 Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga adalah
dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5
(lima) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJMN
 Rencana Strategis (Renstra) SKPD adalah dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJMD
 Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan
 Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi
PENGERTIAN DAN DEFINISI DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN (lanjutan)
 Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi
 Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah
Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan
 Program adalah instrumen kebijakan yang berisikan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L atau SKPD untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L atau
Pemerintah Daerah
 Kegiatan adalah bagian dari program yang terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil
(sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua
jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan output (keluaran) dalam bentuk barang/jasa
PENGERTIAN DAN DEFINISI
DALAM RPJP, RPJM DAN RENSTRA
(lanjutan)
 Prioritas adalah penjabaran dari visi, misi, dan prioritas presiden dan
wakil presiden terpilih yang dituangkan kedalam RPJMN atau
penjabaran dari visi, misi, dan prioritas kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih yang dituangkan ke dalam RPJMD.
 Fokus prioritas adalah bagian dari prioritas untuk mencapai sasaran
strategis yang dilaksanakan oleh masing-masing K/L atau SKPD sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya
 Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai
secara langsung sasaran program prioritas.
 Bersifat indikatif adalah bahwa data dan informasi, baik tentang sumber
daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di
dalam dokumen rencana, hanya merupakan indikasi yang hendak
dicapai dan tidak kaku.
 Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau
telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas yang terukur.
PENGERTIAN DAN DEFINISI
DALAM RPJP, RPJM DAN RENSTRA (lanjutan)
26
 Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau
dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program
atau kegiatan.
 Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program
atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
 Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan, yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran
dan tujuan program dan kebijakan.
 Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
 Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal.
Peningkatan efisiensi dan kualitas belanja Negara melalui penyesuaan
harga BBM bersubsidi pada bulan November 2014, dan penerapan
subsidi tetap(fixed subsidy) untuk minyak solar serta penghapusan
subsidi untuk premium mulai awal tahun 2015  bertujuan
meningkatkan fiscal space bagi program-program yang lebih produktif
dan meminimalkan kerentanan fiskal yang disebabkan oleh fluktuasi
harga minyak mentah dan nilai tukar
Penghematan terhadap belanja perjalanan dinas, dan paket meeting
untuk refocusing pada kegiatan prioritas nasional yang lebih produktif
sehingga postur APBN menjadi lebih produktif dan berkualitas
Penataan Kementerian/lembaga  untuk menciptakan ruang gerak
fiskalguna mendukung ketersediaan anggaran
Kebijaan APBN Terkini
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatDanny Akbar
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraTri Rahayu Agustina
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalSrestha Anindyanari
 
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalKeuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalAry Efendi
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaragravity1992
 
Apbn & apbd kel 6
Apbn & apbd kel 6Apbn & apbd kel 6
Apbn & apbd kel 6Chris Ang
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahUlan Safitri
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016EnvaPya
 
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMAAPBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMAPraktisiMadrasah
 
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...Nurul Khairani Firnia
 
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Rahayu Puspita Sari
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansiAry Efendi
 

What's hot (20)

APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusat
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalKeuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Anggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negaraAnggaran pendapatan dan belanja negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara
 
Bab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbdBab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbd
 
Apbn apbd
Apbn apbdApbn apbd
Apbn apbd
 
Apbn & apbd kel 6
Apbn & apbd kel 6Apbn & apbd kel 6
Apbn & apbd kel 6
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintah
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
 
Apbd
Apbd  Apbd
Apbd
 
anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMAAPBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
APBN dan APBD Materi Ekonomi Kelas 12 MA/SMA
 
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
 
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 

Similar to APBN 2015

akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004bappedameme
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraBPKP
 
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Dadang Solihin
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaDio_irawan13
 
sistemperencanaanpembabangunannasional.ppt
sistemperencanaanpembabangunannasional.pptsistemperencanaanpembabangunannasional.ppt
sistemperencanaanpembabangunannasional.pptSriFatmasariSyam
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaDio_irawan13
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalJoseph Sitepu
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN febi diostovel
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...
Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...
Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...ghiyats dewantara
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplikhoyin rizmu
 
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptxDanyepIdris
 

Similar to APBN 2015 (20)

akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 
Uu 25 2004
Uu 25 2004Uu 25 2004
Uu 25 2004
 
BAB 1.docx
BAB 1.docxBAB 1.docx
BAB 1.docx
 
Sppn
SppnSppn
Sppn
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negara
 
Uu no 25_2004
Uu no 25_2004Uu no 25_2004
Uu no 25_2004
 
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
 
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
Implementasi UU 25/2004 tentang SPPN dalam Kerangka Efektivitas Perencanaan D...
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
sistemperencanaanpembabangunannasional.ppt
sistemperencanaanpembabangunannasional.pptsistemperencanaanpembabangunannasional.ppt
sistemperencanaanpembabangunannasional.ppt
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian Indonesia
 
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...
Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...
Makalah analisis kinerja keuangan kab. kulon progo tahun anggaran 2012 sampai...
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
 
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
373131514-Perencanaan-Dan-Penyusunan-APBD-Dan-APBDes.pptx
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (9)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 

APBN 2015

  • 2. Content Presentasi: 1. Asumsi APBN 2. Format APBN Dari Waktu Ke Waktu 3. Siklus APBN 4. Penganggaran di Indonesia 5. Arah Kebijakan APBN Terkini
  • 3. Posisi APBN Dalam Perundang- Undangan  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh DPR  Sesuai pasal 23 UUD 45  APBN ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab sebesar-besarnya kemakmuran rakyat  Bila DPR tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah maka menggunakan anggaran tahun lalu  Fungsi APBN sebagai alat pengelolaan keuangan negara  Pasal 3 UU No 17 tahun 2003  APBN memiliki fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi.  Otorisasi  APBN menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan
  • 4. Posisi Menteri Keuangan dalam Pengelolaan APBN  Selaku Pengelola Fiskal Menteri Keuangan mempunyai tugas yakni: a)Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro, b)Menyusun rancangan APBN dan rancangan perubahan APBN, c)Mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran, d)Melaksanakan Funsi Bendahara umum Negara, e)Menyusun laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN  Tugas Menteri/Pimpinan KL selaku pengguna Anggaran adalah: a)Menyusun rancangan anggaran kementerian/lembaga yang dipimpinnya, b)Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran, c)Melaksanakan anggaran kementerian/lembaga, d)Mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, e)Menyusun dan menyampaian laporan keuangankementerian/lembaga yang dipimpinnya.
  • 5. Format APBN Sejak tahun 2000, Format dan struktur APBN Indonesia berubah dari T- account menjadi I-account. Perubahan tersebut untuk menyesuaikan dengan standar Government Finance Statistics(GFS)  Dengan format ini, pendapatan disajikan pada urutan teratas yang kemudian dikurangi dengan belanja negara sehingga dapat diketahui surplus dan defisit  Penyajian format ini memberikan keuntungan: 1)Meningkatkan transparansi dalam penyusunan APBN, 2)Mempermudah pelaksanaan pengelolaan APBNoleh pemerintah, 3)Memudahkan analisis perbandingan dengan APBN negara-negara lain yang juga menerapkan standar GFS, 4)Memudahkan pelaksanaan desentralisasi perimbangan keuangan antara Pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
  • 7.  Review kerangka penganggaran jangka panjang, kerangka penganggaran jangka menengah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)  Penyusunan konsep arahan presiden yang kemudian akan menjadi konsep kebijakan fiskal  Perumusan usulan asumsi dasar ekonomi makro dan parameter APBN  Perumusan usulan besaran APBN Siklus APBN
  • 9.  Pertumbuhan ekonomi  Inflasi  Nilai tukar rupiah  Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara  Harga Minyak Mentah Indonesia  Parameter APBN: tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, volume konsumsi BBM Asumsi Dasar Ekonomi Makro
  • 11. A. Latar Belakang AMANDEMEN KEEMPAT UUD NRI 1945  Tidak ada GBHN  Pemilihan Presiden secara langsung  Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis  UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden  Mengamanatkan CaPres menyampaikan Visi, Misi, Program REFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH:  UU 32 /2004 Tentang Pemerintah Daerah  Desentralisasi dan otonomi daerah  Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung  UU 33/2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat / Daerah  Konsekuensi Tugas Antara Pusat-Daerah  DAU dan DAK Bersumber dari APBN REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA  UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara  Penyusunan RAPBN berpedoman pada RKP  Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD
  • 12.  UU 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara  Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD.  Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.  Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.  UU 15/2004 Tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab KN  Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara.  Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah kewajiban Pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, dan transparan, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
  • 13. Landasan Filosofis  Cita-cita Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur;  Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia;  Tugas Pokok Setelah Kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan serta mengisinya dengan pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan;  Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan pembangunan.
  • 14. B. Pengertian Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penye-lenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
  • 15. C. Asas dan Tujuan (1) (1) Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. (2) Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
  • 16. (3) SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara :  Asas proporsionalitas: keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara;  Asas profesionalitas: mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik  Asas akuntabilitas: dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
  • 17. (4) SPPN bertujuan untuk : a. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah; c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
  • 18. D. Tahapan, Proses, dan Ruang Lingkup Perencanaan 1. Penyusunan Rencana  Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah  Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD  Musyawarah Perencanaan Pembangunan  Rancangan Akhir Rencana Pembangunan 2. Penetapan Rencana  RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda  RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah  RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah 3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana 4. Evaluasi Kinerja Tahapan Perencanaan
  • 19. PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 1. Proses Politik : Pemilihan langsung dipandang sebagai proses perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan dalam bentuk Visi, Misi, dan Program yang ditawarkan Presiden / Kepala Daerah terpilih selama kampanye. 2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan 3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan para pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders)  antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang 4. Proses Bottom-Up dan Top-Down : Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan
  • 20. PERUBAHAN DALAM PENDEKATAN PENYUSUNAN PENGANGGARAN Line Item Budget Anggaran Defisit/Surplus I-Account Unified Budget Performance Based Budgeting Dual Budget T-Account Anggaran Berimbang Anggaran Pembangunan Berbasis RENSTRA Klasifikasi Belanja menurut Organisasi dan Ekonomi Klasifikasi Belanja menurut Organisasi, Fungsi, dan Ekonomi Seluruh Anggaran berbasis RENSTRA
  • 21. RUANG LINGKUP DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH SERTA PENETAPAN DOKUMEN PERENCANAAN NASIONAL DAERAH Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nasional) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM Nasional) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Rencana Strategis Kementerian / Lembaga (Renstra-KL) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra- SKPD) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja-KL) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Ditetapkan dengan UU Ditetapkan dengan PerPres Ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan KL Ditetapkan Dengan Perda Ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah Ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan SKPD Ditetapkan dengan PerPres Ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah Ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan KL Ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan SKPD
  • 22. ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Diacu Diperhatikan Diserasikan Melalui Musrenbang RKP RPJM Nasional RPJP Nasional Renstra KL Renja - KL RAPBN RKA- KL APBN Rincian APBN Pedoman Dijabar kan Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Diacu Pemerintah Pusat RPJM Daerah RPJP Daerah RKP Daerah Renstra SKPD Renja - SKPD RAPBD RKA - SKPD APBD Rincian APBD Pedoman Pedoman Pedoman Dijabar kan Pedoman Pedoman Diacu UU SPPN Pemerintah Daerah UU KN Bahan Bahan Bahan Bahan
  • 23. PENGERTIAN DAN DEFINISI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN  Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 20 (dua puluh) tahun.  Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5 (lima) tahun.  Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJMN  Rencana Strategis (Renstra) SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJMD  Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan  Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi
  • 24. PENGERTIAN DAN DEFINISI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN (lanjutan)  Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi  Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan  Program adalah instrumen kebijakan yang berisikan kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L atau SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L atau Pemerintah Daerah  Kegiatan adalah bagian dari program yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan output (keluaran) dalam bentuk barang/jasa
  • 25. PENGERTIAN DAN DEFINISI DALAM RPJP, RPJM DAN RENSTRA (lanjutan)  Prioritas adalah penjabaran dari visi, misi, dan prioritas presiden dan wakil presiden terpilih yang dituangkan kedalam RPJMN atau penjabaran dari visi, misi, dan prioritas kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang dituangkan ke dalam RPJMD.  Fokus prioritas adalah bagian dari prioritas untuk mencapai sasaran strategis yang dilaksanakan oleh masing-masing K/L atau SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya  Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai secara langsung sasaran program prioritas.  Bersifat indikatif adalah bahwa data dan informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku.  Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.
  • 26. PENGERTIAN DAN DEFINISI DALAM RPJP, RPJM DAN RENSTRA (lanjutan) 26  Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.  Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.  Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.  Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.  Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
  • 27. Peningkatan efisiensi dan kualitas belanja Negara melalui penyesuaan harga BBM bersubsidi pada bulan November 2014, dan penerapan subsidi tetap(fixed subsidy) untuk minyak solar serta penghapusan subsidi untuk premium mulai awal tahun 2015  bertujuan meningkatkan fiscal space bagi program-program yang lebih produktif dan meminimalkan kerentanan fiskal yang disebabkan oleh fluktuasi harga minyak mentah dan nilai tukar Penghematan terhadap belanja perjalanan dinas, dan paket meeting untuk refocusing pada kegiatan prioritas nasional yang lebih produktif sehingga postur APBN menjadi lebih produktif dan berkualitas Penataan Kementerian/lembaga  untuk menciptakan ruang gerak fiskalguna mendukung ketersediaan anggaran Kebijaan APBN Terkini