Dokumen tersebut membahas tentang Covid-19, virus penyebab pandemi global saat ini. Ia menjelaskan bahwa Covid-19 adalah infeksi virus baru yang menginfeksi lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia per Mei 2020. Virus ini berasal dari Wuhan, Cina dan menginfeksi saluran pernapasan. Diagnosis didasarkan pada gejala dan tes laboratorium dari sampel tenggorokan dan saluran napas. Dokumen ini juga menjelaskan str
2. Nama : Yayat Maulidan
NIM : G1A018078
Prodi : Biologi (B)
3. Covid -19 merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan terinfeksinya
3,45 juta jiwa di dunia dan 11.192 jiwa di Indonesia per tanggal 3 Mei 2020.
Virus ini bermula dari Wuhan, China pada tanggal 31 Desember 2019. Virus
ini merupakan virus RNA strain tunggal positif yang menginfeksi saluran
pernapasan. Penegakan diagnosis dimulai dari gejala umum berupa demam,
batuk, dan sulit bernapas. Pengambilan swab tenggorokan dan saluran napas
menjadi dasar penegakan diagnosis coronavirus disease.
4. Struktur SARS-CoV 2
Coronavirus memiliki ukuran diameter 65-125 nm dan
berisi RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak
bersegmen.
Struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus
dengan protein S atau spike protein di permukaan virus.
SARS-CoV-2 memiliki struktur khas dengan protein
lonjakan dan juga mengekspresikan poliprotein,
nukleoprotein, dan protein membran lainnya, seperti RNA
polimerase, protease 3-chymotrypsin, helikase,
glikoprotein, dan protein aksesori.
Spike glikoprotein pada permukaan luar coronavirus
bertanggung jawab atas perlekatan dan masuknya virus
ke sel inang.
Protein Struktural dikodekan oleh empat gen struktural,
termasuk spike (S), envelope (E), membran (M) dan gen
nukleokapsid (N).
Corona virus juga memiliki struktur lipid bilayer
Source : M.A. Shereen et al. / Journal of Advanced Research
5. Coronavirus merupakan spesies virus yang
termasuk dalam ordo Nidovirales yang memiliki 4
famili diantaranya Arteriviridae, Roniviridae,
Mesoniviridae, dan Coronaviridae. Famili
Coronaviridae merupakan famili yang paling besar
diantara tiga famili lainnya.
Coronaviridae dibagi menjadi 2 subfamili, yaitu
Coronavirinae dan Torovirinae. Coronavirinae terdiri
dari 4 genus yaitu alpha (α), beta (β), gamma (ɤ)
and delta (d) coronavirus.
Klasifikasi
SARS-CoV 2
6. Infeksi Coronavirus
01 Penempelan
Penempelan dan masuknya Coronavirus ke dalam sel host diperantarai oleh protein S atau spike
protein yang terdapat di permukaan virus (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang).
Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya.
Protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-converting enzyme 2).
ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, dan organ lainnya.
02 Genom Coronavirus
Virus ini memiliki RNA positive sebagai genomnya, dan biasanya sering disebut virus RNA.
Panjang genom Coronavirus berkisar antara 27 sampai 32 kilobasa.
Genom ini membentuk protein-protein pembentuk tubuh virus seperti fosfoprotein N, glikoprotein M,
protein E, protein S, dan glikoprotein HE, dan prtotein-protein atau enzim-enzim yang perlu untuk
replikasi virus itu sendiri.
7. 03 Replikasi Coronavirus
Kebanyakan Coronavirus hanya menginfeksi sel dari species induknya dan species yang berhubungan
dekat dengan induknya.
Replikasi Coronavirus berlangsung di sitoplasma sel dan virus ini juga bisa berkembang-biak di sel
yang sudah diambil nucleus-nya (enucleated cells).
Proses replikasi Coronavirus secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Virus mengikat sel melalui interaksi antara "Protein S " dan reseptor.
2. Virus masuk ke dalam sel dan genom RNA virus keluar dari selaput virus.
3. Sebagian genom RNA berfungsi sebagai mRNA dan sebagian sebagai templet untuk sintesa RNA
negatif. Genome yang berfungsi sebagai mRNA ditranslasikan menjadi berbagai protein-protein.
Diantara protein-protein ini, ada yang berfungsi untuk pembentuk tubuh virus dan ada yang
berfungsi untuk proses replikasi/multiplikasi RNA. Sementara sebagian genome RNA lainnya
digunakan untuk sintesa RNA negatif. RNA negatif ini, kemudian dijadikan templet lagi untuk sintesa
RNA positif. Demikian seterusnya proses ini berlangsung berulangkali. Dengan proses ini akhirnya
RNA positif yang menjadi genom akan bertambah banyak. RNA positif yang sudah dimultiplikasi
dibungkus oleh protein-protein pembentuk tubuh virus, sehingga terbentuk virus baru (progeny).
Virus baru ini akhirnya keluar dari sel dan memiliki fungsi sebagai virus biasa yang bisa
menginfeksi sel berikutnya.
8. Mode Transmisi
Infeksi pernafasan dapat ditularkan melalui tetesan dengan ukuran yang berbeda:
ketika partikel tetesan berdiameter >5-10 μm mereka disebut sebagai tetesan
pernapasan, dan ketika berdiameter <5μm, mereka disebut sebagai nuklei droplet.
Penularan tetesan terjadi ketika seseorang berada dalam kontak dekat (dalam 1 m)
dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) dan
karena itu berisiko memiliki mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata)
terkena tetesan pernapasan berpotensi infektif.
Transmisi melalui udara berbeda dari transmisi tetesan karena mengacu pada
keberadaan mikroba dalam inti tetesan, yang umumnya dianggap partikel dengan
diameter <5μm, dapat tetap di udara untuk jangka waktu yang lama dan
ditransmisikan ke orang lain pada jarak yang lebih besar daripada 1 m.
Penularan juga dapat terjadi melalui fomites di lingkungan sekitar orang yang
terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan
di lingkungan terdekat atau dengan benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi
(misalnya stetoskop atau termometer).
9. Pengobatan
Isolasi pada semua kasus
Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit
Suplementasi oksigen (pemberian terapi oksigen segera kepada
pasien dengan distress napas, hipoksemia atau syok).
Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok pasien
Pemberian antibiotik empiris
Terapi simptomatik (seperti antipiretik, obat batuk, dan lainnya jika memang
diperlukan
Pemberian kortikosteroid sistemik (tidak rutin) pada tatalaksana pneumonia viral
Observasi ketat
10. Daftar Pustaka
Shereen, M Adnan dkk. 2020. COVID-19 infection: Origin, transmission, and characteristics of human
coronaviruses. Journal of Advanced Research. No. 24 Hal. 91-98.
Yuliana. 2020. Corona Virus Diseases (COVID-19); Sebuah Tinjaun Literatur. Wellnes and Healthy
Magazine. 2(1) Hal. 187-192.
http://lipi.go.id/berita/virus-baru-:-coronavirus-dan-penyakit-sars/176 [diakses 3 Mei 2020]
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/modes-of-transmission-of-virus-causing-covid-19-
implications-for-ipc-precaution-recommendations [Sciencetific Brief, 29 Maret 2020]