Makalah ini membahas konsep dasar antropologi. Ia menjelaskan pengertian antropologi, sejarah dan perkembangannya, tujuan dan kegunaannya, disiplin-disiplinnya, hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial lain, konsep-konsep dasarnya, serta perkembangan kebudayaannya.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
KonsepDasarAntro
1. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang konsep dasar Antropolgi meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Dr.Ajat Sudrajat,M.Pd selaku Dosen mata
kuliah Konsep Dasar IPS UNJ yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep dasar Antropologi. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Jakarta, 7 September 2015
Penyusun
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................I
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................II
BAB I .................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN......................................................................................................................2
1.4 MANFAAT PENULISAN..................................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN ANTROPOLOGI........................................................................................................3
2.2 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI ..............................................................................5
2.3 FASE – FASE PERKEMBANGAN ILMU ANTROPOLOGI ......................................................................6
2.4 TUJUAN DAN KEGUNAAN ANTROPOLOGI..................................................................................8
2.5 DISIPLIN ANTROPOLOGI ..............................................................................................................8
2.6 KEMAMPUAN BERFIKIR................................................................................................................9
2.7 HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU- ILMU SOSIAL LAINNYA.........................................10
2.8 KONSEP-KONSEP ANTROPOLOGI DASAR .........................................................................................11
2.9 PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ANTROPOLOGI............................................................................14
2.10 TOKOH - TOKOH ANTROPOLOGI................................................................................................17
BAB III............................................................................................................................................................20
PENUTUP ..................................................................................................................................................20
1. Kesimpulan..................................................................................................................................20
2. Saran.............................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................21
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia yang terdiri atas aneka ragam suku bangsa dan
kebudayaan itu masih banyak memperlihatkan banyak unsur persamaan.
Keanekaragaman dalam kesamaan itu seperti juga yang tersirat dalam Bhineka
tunggal Ika ,yaitu “berbeda – beda, tetapi satu jua “. Kebudayaan lama dan asli
yang terdapat sebagai puncak–puncak kebudayaan di daerah–daerah di seluruh
Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa.
Dengan makin cepatnya perubahan kebudayaan, maka makin banyak
diperlukan waktu untuk memahami kebudayaannya sendiri. Hal ini membuat
kebudayaan di masa depan tidak dapat diramalkan secara pasti, sehingga dalam
mempelajari kebudayaan baru diperlukan metode baru untuk mempelajarinya.
Dalam hal ini pendidik dan antropolog harus saling bekerja sama, dimana
keduanya sama-sama memiliki peran yang penting dan saling berhubungan
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin diajukan penulis pada makalah ini yaitu :
a. Apa Pengertian Antropologi ?
b. Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Antropologi ?
c. Apa tujuan dan kegunaan Antropologi ?
d. Bagaimana Disiplin Antropologi ?
e. Apa Hubungan antara Antropologi dengan sosiologi dan ilmu – ilmu lainnya ?
f. Apasaja Konsep-konsep Antropologi Dasar ?
g. Bagaimana Perkembangan Kebudayaan Antropologi ?
4. 2
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini yaitu :
a. Untuk mengenal Pengertian Antropologi.
b. Untuk mengenal Sejarah dan Perkembangan Antropologi.
c. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan Antropologi.
d. Untuk mengetahui apasaja Disiplin dalam Antropologi .
e. Untuk mengetahui Hubungan antara Antropologi dengan sosiologi dan
ilmu – ilmu lainnya.
f. Untuk mengetahui Konsep-konsep Antropologi Dasar .
g. Untuk mengetahui Perkembangan Kebudayaan Antropologi.
1.4 ManfaatPenulisan
Hasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan
manfaat praktif, sebagai berikut :
a. Menjadi bahan tambahan untuk perkuliahan mahasiswa dan dosen
pengajar
b. Sebagai literatur materi khusus Antropologi Budaya
c. Bermanfaat bagi pembaca dan memberi pengetahuan
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianAntropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
tentang budayamasyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul
berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat
istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang
berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi
mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Definisi Antropologi menurut para ahli sebagai berikut :
1. William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia,
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya
serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2. David Hunter : Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang
tidak terbatas tentang umat manusia.
3. Koentjaraningrat : Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia
pada umumnya dengan mempelajari aneka warna,bentuk
fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Kebudayaan itu sendiri diibaratkan apabila kita bertanya apakah yang
membedakan manusia dengan hewan atau binatang secara fundamental maka
jawabannya adalah manusia mampu berbudaya, sedangkan hewan tidak. Apa
yang dimaksud dengan kebudayaan? Ahli Antropologi yang mengkaji tentang
kebudayaan itu dan mencoba menerangkannya atau setidak-setidaknya telah
menyusun definisinya.
6. 4
kita harus mengetahui asal-usul kata kebudayaan tersebut. Dilihat dari asal-
usul kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Budhi yang berarti
akal/ide dan Daya yang berarti usaha/bentuk.
Dari definisi tersebut, dapat disusun pengertian antropologi, yaitu sebuah
ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta yang
dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Dengan demikian antropologi merupakan hal yang mempelajari seluk-beluk yang
terjadi dalam kehidupan manusia. Dapat dilihat dari perkembangan pada masa
saat ini, yang merupakan salah dari fenomena- fenomena yang terjadi ditengah-
tengah masyarakat sekarang ini.
a) Antropologi Fisik
Ilmu yang mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak
perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya
dalam berbagai jenis (spesies). Contoh : Para antropologi umumnya memiliki
anggapan bahwa nenek moyang manusia adalah sejenis kera dan monyet, karena
memiliki kemiripan-kemiripan tertentu.
b) Antrapologi Paleoantropologi
Ilmu yang mempelajari tentang asal-usul terjadinya evolusi makhluk hidup
manusia dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang
telah membatu, atau fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan
dalam lapisan bumi dan didapat dengan berbagai penggalian.
c) Antropologi Biologis
Ilmu yang mempelajari tenteng sejarah terjadinya aneka warna makhluk
manusia jika dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, baik lahir. seperti warna
kulit, bentuk muka, bentuk hidung, tinggi badan dan
golongan darah dll. Pengelompokkan seperti itu dalam ilmu antropologi
disebut ras
7. 5
d) Antropologi Budaya
Ilmu yang mempelajari tenteng budaya hidup masyarakat, hakikat
kebudayaan dan karakteristiknya. bahasa dan komunikasi, menyangkut hakikat
bahasa dan bahasa dalam kerangka kebudayaan
e) Antropologi Prehistori
Ilmu yang mempelajari tenteng perkembangan dan penyebaran semua
kebudayaan manusia sejak sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf.
f) Antropologi Linguistik
Ilmu yang mempelajari tenteng berbagai metode analisis kebudayaan yang
berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dari beratus-ratus
bahasa suku bangsa yang tersebar di berbagai tempat di muka bumi ini.
g) Antropologi Etnologi
Ilmu yang mempelajari tenteng asas-asas manusia, mempelajari
kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari bangsa-bangsa tertentu
yang tersebar di muka bumi pada masa sekarang.[1]
2.2 Sejarahdan PerkembanganAntropologi
Yang diakui sebagai bapak antropologi adalah Franz Boas yaitu
antropolog kelahiran jerman ahli geografi yang menulis buku The Centural
Eskimo
(1888). Boas pun telah meletakkan konsep dasar yang sampai sekarang
dianut oleh hampir seluruh universitas di amerika serikat yaitu kesatuan dari
semua ilmu tentang manusia dan kebudayaan.
Antropolgi mempunyai tugas mengkaji tingkah laku sosial umumnya
dalam bentuk yang telah dilembagakan seperti persaudaraan,sistem
kekeluargaan,organisasi politik,tata cara hubungan antara semua lembaga
tersebut.
8. 6
2.3 Fase – Fase PerkembanganIlmu Antropologi
1. Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-
lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga
ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal
baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka.
Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di
buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu
yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri
fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut.
Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian
dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa.
Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap
bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi
sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan
seluruh himpunan bahan etnografi.
2. Fase Kedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi
karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu.
masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam
jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain
Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap
Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya. Pada fase ini, Antopologi
bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif
dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah
penyebaran kebudayaan manusia.
9. 7
3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni
di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka
membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan
dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok
bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain.
Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha
mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk
itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku
bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk
kepentingan pemerintah kolonial.
4. Fase keempat ( setelah tahun 1930’an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-
kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang
akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi
sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa
banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian
besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu
menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak
berujung. Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme
bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan.
Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak
masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa
yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.
Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu
antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa,
tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku
bangsa Soami, Flam dan Lapp.
10. 8
2.4 Tujuan Dan KegunaanAntropologi
Tujuan mempelajari Antroplogi adalah:
1. Agar dapat mendefinisikan kebudayaan.
2. Memberikan contoh wujud kebudayaan.
3. Menjelaskan unsure-unsur kebudayaan.
4. Menjelaskan budaya Indonesia yang majemuk.
5. Menjelaskan upaya-upaya pelestarian kebudayaan asli Indonesia.
Manfaat yang bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-
penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek
biologis manusia dan perilakunya di semua masyarakat.
2.5 Disiplin Antropologi
William A. Haviland membagi Antropologi menjadi empat cabang yaitu
secara garis besar Antropologi fisik dan Antropologi budaya dibagi tiga
cabang/disiplin: arkeologi, Antropologi linguistik dan etnologi.
a. Antropologi fisik sebagai bagian antropologi yang mengkaji manusia sebagai
organisasi biologis, yang menjadi pusat perhatian evolusi manusia , menjelaskan
sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari ciri – ciri
tubuhnya.
b. Arkeologi sebagai bagian antropologi budaya yang mempelajari, material
biasanya dari masa lampau untuk menguraikan dan menjelaskan manusia.
c. Antropologi Linguistik cabang Antropologi budaya yang mempelajari bahasa
manusia.
d. Etnologi sebagai cabang antropologi yang mempelajari kebudayaan ditinjau dari
sudut komperatif dan historis.
11. 9
2.6 Kemampuan Berfikir
Behaviorisme yang menjadi akar dibedakan dengan interaksionisme
simbolik. Ini berangkat dari asumsi bahwa mausia memiliki kemampuan berfikir.
Asumsi ini menjadi basis seluruh orientasi teoritis interaksionisme simbolis.
Bernard Meltzer, James Petras, dan Larry Reynolds menyatakan bahwa
asumsi dasar atas kemampuan berfikir manusia adalah salah salah satu
sumbangsih atas interaksionisme simbolis awal seperti James, Dewey, Thomas,
Cooley dan tentu saja, Mead. Menurut Mead; “Individu dalam masyarakat tidak
dipandang sebagi unit-unit yang domotivasi oleh kekuatan eksternal atau
internalyang tidak dapat mereka kendalikan, atau dalam batas-batas struktur yang
kurang bersifat tetap. Namun, mereka dipandang sebagai unit-unit reflrktif yang
berinteraksi yang merupakan entitas sosial” (1975;42).
Kemampuan berfikir melekat dalam pikiran, namun penganut
iteraksionisme simbolik memiliki konsepsi pemikiran yang tidak lazim, yaitu
memandang pikiran muncul dalam sosialisasi kesadaran. Mereka membedkan
dengan otak fisiologis. Orang harus memiliki otak dalam mengembangkan
pikiran, namun otak tidak serta-merta memunculkan atau menghasilkan pikiran
sebagimana terlihat pada binatang yang lebih rendah yang juga memiliki otak
secara fisiologis (Throyer, 1964)
Penganut interaksionisme simbolik pun tidak memahami pikiransebagai
benda, strktur fisik, namun sebagai proses yang berlangsung terus-meerus. Ini
adalah proses yang merupakan bagian proses simulus dan respon yang lebih besar.
Pikiran hampir seluruhnya terkait dengan setiap aspek lain termasuk sosialisasi,
makna, simbol, diri, interaksi dan bahkan masyarakat.
12. 10
2.7 Hubungan Antropologi DenganIlmu- Ilmu SosialLainnya
Antropologi bukan satu satunya disiplin ilmu yang mempelajari manusia.
Antropologi mempunyai tujuan yang sama dengan ilmu sosial lainnya dalam
mengkaji manusia dalam kehidupan masyarakat. Hubungan antropologi dengan
ilmu ilmu lain sebagai berikut :
1. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi
masyarakat manusia terutama dari sudut hubungan antar manusia dan
proses- proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Dalam
antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks
sosial budayanya
2. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi ,Psikologi
mempelajari perilaku manusia dan proses- proses mentalnya. Psikologi
pun membahas faktor- faktor penyebab perilaku manusia secara internal, seperti
motivasi, minat, sikap, konsep diri. Sedangkan dalam antropologi khususnya
antropologi budaya lebih bersifat faktor eksternal yaitu lingkungan fisik,
lingkungan keluarga dan lingkungan sosial dalam arti luas. Kedua unsur itu salung
berinterkai satu sama lain yang menghasilkan suatu kebudayaan.
3. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sejarah
Ilmu arkeologi dengan antropologi. Antropologi memberi bahan bagi
penulis sejarah dari tiap bangsa di dunia. dari sejarah suatu bangsa dapat
dipecahkan dengan metode antropologi.
4. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Geografi
Diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan
fauna itu, Disinilah antropologi berusaha menyalami keanekaragaman manusia
jika dilihat dari ras, etnis maupun budayanya.
13. 11
5. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Ekonomi ,Kekuatan
proses dan hukum – hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas
kehidupan ekonominya sangat dipengaruhi system kemasyarakatan,ahli ekonomi
akan membangun perekonomianny tentu akan memerlukan bahan mengenai
misalnya sikap terhadap kerja, sikap terhadap kekayaan dan
system gotong royong. ilmu antropolgi memiliki manfaat yang tinggi bagi seorang
ekonom.
6. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Politik
Penting halnya jika seorang ahli ilmu politik harus meneliti atau
menganalisis kekuatan- kekuatan politik di Negara- Negara yang sedang
berkembang agar dapat memahami latar belakang dan adat istiadat dari suatu suku
bangsa tertentu maka metode analisis antropologi menjadi penting bagi seorang
ahli ilmu politik untuk mendapat pengertian tentang tingkah laku dari partai
politik yang ditelitinya.[2]
2.8 Konsep-konsepAntropologiDasar
Konsep – konsep dasar yang meliputi Antropologi sebagai berikut :
a. Kebudayaan
Dilihat dari asal-usul kata kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta yaituBudhi yang berarti akal/ide dan Daya yang berarti
usaha/bentuk.
b. Tradisi
Tradisi dan kebiasaan itu berbeda,kebiasaan itu sesuatu yang biasa di
lakukan serta lebih melekat pada per orang sebagai anggota masyarakat. Sebagai
contoh kebiasaan yaitu : bangun tidur jam 4 pagi,sholat berjama’ah,sarapan pagi
dll. Sedangkan tradisi yaitu adat kebiasaan yang belangsung secara turun temurun
14. 12
dan masih di jalankan oleh masyarakat. Sebagai contoh tradisi mudik pada hari
raya idul fitri,
c. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan universal yang dpat
ditemukan dalam semua kebudayaan dari semua bangsa yang ada dimuka bumi
ini. Pengetahuan itu mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota suatu
masyarakat tentang alam, tumbuhan, binatang, ruang dan waktu, suku bangsa atau
bangsa yang bersangkutan.
Pengetahuan itu timbul akibat kebutuhan-kebutuhan praktis dan berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia didalam kehidupan sehari-hari,
serta digunakan oleh manusia untuk keperluan praktis seperti untuk bercocok
tanam, berburu, berlayar dan lain-lain. System pengetahuan biasanya erat
kaitannya dengan seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya.
d. Religi
Religi amat kompleks, dan berkembang di berbagai tempat di dunia, yang
dimaksud religi disini adalah kepercayaan yang timbul di masyarakat disebabkan
oleh adanya suatu kekuatan diluar nalar manusia tersebut, seperti adanya kekuatan
yang menyebabkan meletusnya gunung, gempa dan lain-lain, yang kesemua
fenomena tersebut awalnya diluar nalar manusia.
e. Teknologi
Dalam kehidupan, manusia tidak lepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa
teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri
efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
contoh: alat-alat produktif, senjata, wadah, alat-alat menyalakan api, makanan,
minuman, bahan pembangkit gairah dan jamu-jamuan, pakaian dan perhiasan,
tempat berlindung dan alat transportasi.
15. 13
f. Norma
Norma sering diartikan sebagai sebuah peraturan ataupun tata tertib yang harus di
laksanakan.
Contoh : Norma Asusila, Norma Agama.
g. Lembaga
Dalam kehidupan masyarakat dan bermasyarakat,keluarga merupakan lembaga
yang memiliki fungsi majemuk. Ia menjadi lembaga ekonomi dalam menjamin
kebutuhan pangan, sandang dan papan, ia juga berfungsi sebagai lembaga
pendidikan dalam meletakkan dasar pendidikan dalam mempertahankan
keseimbangan hak dan kewajiban di antara anggotanya, ia juga menjadi lembaga
pemerintahan dalam menjaga kesejahteraan, keamanan seluruh anggotanya dan
demikian seterusnya.
h. Seni
Kesenian sering diartikan sebagai sarana atau alat mencurahkan perasaan
keindahan manusia.
Contohnya : seni musik,lukisan,wayang
i. Bahasa
Bahasa sebagai suatu konsep terletak pada kedudukannya sebagai alat
mengungkapkan perasaan,pikiran dan komunikasi dengan pihak atau orang lain.
Misalnya : contohkan bahasa yang ada di indonesia
j. Lambang
Contohnya : garuda pancasila dan lalu lintas
16. 14
2.9 PerkembanganKebudayaan Antropologi
Kebudayaan adalah semua hasil pengetahuan dan ciptaan manusia yang
diperoleh dari belajar. Aspek kebudayaan dapat hilang apabila kurang
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan diganti oleh aspek lain yang
lebih berdaya guna. Sebaliknya aspek lain dapat bertambah sesuai dengan
perkembangan kebutuhan manusia. perubahan kebudayaan ini biasanya
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari masyarakat itu sendiri.
Faktor yang disebabkan oleh internal:
1. Adanya kejenuhan atau ketidak puasan individu terhadap system nilai yang
berlaku dalam masyarakat.
2. Adanya individu yang menyimpang dari system yang berlaku.
3. Adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh anggota
masyarakat dan membawa perubahan kebudayaan.
4. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
Faktor yang disebabkan oleh eksternal:
1. Bencana alam: gunung meletus, banjir, gempa dan lain-lain.
2. Peperangan.
3. Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaan (pengaruh
kebudayaan dari luar).
Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lain
disebut difusi. Bersamaan dengan penyebaran kelompok-kelompok manusia di
muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan yang disebut
proses difusi.
Difusi dapat terjadi apabila:
17. 15
1. Adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda
budaya.
2. Tersedianya sarana komunikasi.
3. Adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsure baru.
4. Adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru.
5. Adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru.
Ada 3 bentuk difusi:
1. Difusi Ekspansi
Suatu proses dimana informasi menjalar melalui suatu sarana seperti internet,
televise dan lain-lain.
2. Difusi Relokasi
Informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal ke daerah baru, seperti
transmigrasi.
3. Difusi Cascadae
Pelajaran melalui tingkatan, dari atas kebawah disebut top down. Apabila
hubungan antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya terus-
menerus, terjadi saling toleransi, saling menghargai dan bersifat terbuka antar
kedua belah pihak, maka lambat laun dua kebudayaan itu berbaur, saling
menerima dan mengolah kebudayaan asing itu menjadi kebudayaan sendiri.
Kebudayaan asing akan relative mudah diterima apabila:
18. 16
1. Tidak adanya hambatan geografis, seperti daerah bergunung relative akan sukar
dijangkau, sehingga kontak dengan masyarakat luar akan sukar.
2. Kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabila dibandingkan
dengan unsure kebudayaan baru.
3. Adanya persamaan dengan unsur kebudayaan lama.
4. Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan.
5. Kebudayaan yang datang bersifat kebendaan.
19. 17
2.10 Tokoh- TokohAntropologi
1. Franz Boas (1858 – 1942)
Franz Boas dihormati sebagai pendiri antropologi modern dan bapak
antropologi Amerika yang lahir pada tanggal 9 Juli 1858 di Jerman.
Ia menerima gelar doktor dalam fisika dan post-doktoral di bidang
geografi.Boas dikenal sebagai orang pertama yang menerapkan metode ilmiah
dalam mempelajari masyarakat dan kebudayaan manusia.
Dia mempelajari secara ekstensif budaya Indian Kwakiutl. Boas
menyatakan bahwa koleksi data dari setiap aspek adalah unsur yang penting untuk
memahami suatu budaya masyarakat.
Hasil karyanya yang terkenal termasuk The Mind of Primitive Man
(1911), Anthropology and Modern Life (1928), dan Race, Language, and Culture
(1940).
2. Margaret Mead (1901 – 1978)
Margaret Mead adalah seorang pelopor antropologi budaya, lahir pada
tanggal 16 Desember 1901 di Philadelphia.Mead banyak memberikan kontribusi
dalam memahami konsep-konsep modern tentang budaya barat dan Amerika.
Mead menerbitkan beberapa buku tentang isu-isu kontemporer dan
masyarakat primitif. Dia juga seorang pendukung kuat hak-hak perempuan.
Karyanya yang paling terkenal adalah Coming of Age in Samoa (1928),
Growing Up in New Guinea (1930), Sex and Temperament in Three Primitive
Societies (1935), dan Blackberry Winter: My Earlier Years (1972).
20. 18
3. Ruth Benedict (1877 – 1948)
Ruth Benedict adalah seorang antropolog budaya terkenal dari
Amerika.Antropolog ini lahir pada tanggal 5 Juni 1877 di New York City.
Dia adalah seorang murid Franz Boas, orang yang mempengaruhi
ideologinya dalam melakukan pekerjaannya.
Karya Benedict paling terkenal adalah Patterns of Culture (1934) dimana
dia menyatakan bahwa setiap kebudayaan berasal dari potensi manusia selama
periode waktu tertentu.Dia dikenang sebagai salah satu pelopor penerapan
antropologi dalam mempelajari aspek masyarakat maju.
Karya penting lainnya termasuk Zuni Mithology (1935), Race: Science
and Politics (1940), dan The Chrysanthemum and the Sword: Patterns of Japanese
Culture (1946).
4. Ralph Linton (1893 – 1953)
Ralph Linton merupakan salah satu antropolog budaya terkenal. Linton
lahir pada tanggal 27 Februari 1893 di Philadelphia.Dia memulai karirnya sebagai
seorang arkeolog dan melakukan penelitian yang luas terhadap etnografi berbagai
daerah, termasuk Madagaskar.The Tanala, a Hill Tribe of Madagascar diterbitkan
Linton pada tahun 1933 setelah dia menerima gelar doktor.
Dia menguraikan perbedaan antara status dan peran yang merupakan salah
satu penunjuk utama dalam antropologi.Karya Linton yang paling terkenal
termasuk The Study of Man (1936) dan The Tree of Culture (1955).
21. 19
5. Claude Lévi-Strauss (1908-2009)
Lahir pada tanggal 28 November 1908 di Paris, Claude Lévi-Strauss
belajar tentang hukum dan filsafat.Meskipun ia melanjutkan studi lebih lanjut
dalam bidang filsafat, antropologi struktural menjadi minat utamanya.
Karya besarnya meliputi Structural Anthropology (1958), Totemism
(1962), The Raw and the Cooked (1969), dan The Savage Mind (1972).Levi-
Strauss mengembangkan teori berlawanan biner, misalnya, baik vs buruk, mentah
vs matang, dan lainnya.Claude Lévi-Strauss menyatakan bahwa budaya adalah
sistem komunikasi dalam masyarakat.Dia menafsirkan budaya manusia atas dasar
teori linguistik, informasi, dan cybernetics.
22. 20
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Antropologi berasal dari kata Yunani yang berarti "manusia" atau "orang",
dan logos yang berarti ilmu. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial
yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Di antara ilmu-
ilmu sosial, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat yang
unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-penjelasan
tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis
manusia dan perilakunya di semua masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut
hubungan antar manusia dan proses- proses yang timbul dari hubungan manusia
dalam masyarakat. Dalam antropologi budaya mempelajari gambaran tentang
perilaku manusia dan konteks sosial budayanya.
2. Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk Memahami,
memecahkan dan menelaah secara kritis dan rasional tentang berbagai fenomena
sosial budayayang terjadi di Indonesia. Kami selaku pembuat makalah meminta
maaf apabila ada kesalahan penulisan pada penulisan makalah Antropologi .kritik
dan saran anda sangat bermanfaat bagi kami.
23. 21
DAFTAR PUSTAKA
Harsojo. 1984. Pengantar Antropologi. Cetakan kelima. Jakarta: Rineka Cipta
Ihromi,T.Q. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan obor Indonesia
Koentjaraningrat.2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sapardi, 2004. Pengantar Antropologi. Jakarta : Seri Buku Teks
http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi_budaya
[1] [1] Koentjaraningrat.2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sapardi, 2004. Pengantar Antropologi. Jakarta : Seri Buku Teks
Ihromi,T.Q. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan obor
Indonesia
[2] Harsojo. 1984. Pengantar Antropologi. Cetakan kelima. Jakarta: Rineka Cipta
Ihromi,T.Q. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan obor Indonesia