SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
@Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020
PENA PAUD
Jurnal Pendidikan AnakUsia Dini
PENTINGNYA PERMAINAN ULAR NAGA UNTUK
MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL PADA ANAK USIA DINI DI TK
AISYIYAH III KOTA BENGKULU
Dinda Safitri1, Zahratul Qalbi2
Program Studi Pendidikan Guru PAUD, Universitas Bengkulu
Abstrak
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa
anak-anak. Kegiatan bermain anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan
kepribadiannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan sikap sosial anak
melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat perkembangan sikap sosial anak melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota
Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah Penelitian
tindakan kelas atau Classroom Action Research. Melalui penelitian tindakan kelas peneliti bermaksud untuk
meningkatkan kemampuan sosial anak melalui kegiatan permainan Ular Naga pada pada pesetra didik
kelompok B TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada permainan ular
naga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak untuk berkomunikasi dengan teman, guru dan orang lain.
Penggunaan metode permainan ular naga ini memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi,
merekayasa, berimajinasi, memecahkan masalah dan bersosialisasi, bekerjasama dengan kelompok, serta
memperoleh pengalaman yang menyenangkan.
Kata Kunci: Permainan; Sosial; PAUD.
Abstract
Play is a human right for early childhood which has the main and intrinsic value in childhood.
Early childhood play activities are very important in the development of their personality. The formulation of
the problem in this study is how to improve children's social attitudes through playing dragon snakes at
Aisyiyah III Kindergarten,Bengkulu City. The purpose of this study was to see the level of development of
children's social attitudes through the dragon snake game in Aisyiyah III Kindergarten, Bengkulu City. The
research method used in this research is ClassroomAction Research orClassroomAction Research. Through
research classaction research to improve children's social skills through the game of Dragon Snake in group
B TK Aisyiyah III students of Bengkulu City. Fromthis research, it can be shown that the dragon snake game
can improve children'ssocial skills to communicate with friends, teachers and other people. The use of this
dragon snake game method provides opportunities for children to be explored, manipulate, imagine, solve
problems and socialize, in groups, and have a pleasant experience.
Keywords: Gamesg; Social; PAUD.
@Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020
PENDAHULUAN
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki
pada masa anak-anak. Kegiatan bermain anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting
dalam perkembangan kepribadiannya. Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi
waktu, tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak usia
dini merupakan nilai positif terhadap perkembangan seluruh aspek yang ada dalam diri anak.
Dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang anak
rasakan dan pikirkan. (Andini, 2018)
Banyak sekali permainan yang dapat dimainakan oleh anak usia dini termasuk juga
permainan tradisional. Beragam permainan tradisional mengarahkan anak menjadi kuat
secara fisik maupun mental, sosial dan emosi, tak mudah menyerah, bereksplorasi,
bereksperimen, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Di dalam permainan tradisional yang
dilakukan oleh anak, semua kegiatan menjadi bagian penting dan strategis yang akan
membangun seluruh potensi yang dimiliki anak secara menyeluruh. (Paudia, 2011)
Permainan tradisonal ini mengutamakan interaksi sosial, melatih sosial emosional
dikarenakan dalam proses bermain anak dituntut untuk jujur, adil dan penuh tanggung jawab.
Permainan tradisional memiliki banyak nilai-nilai edukatif dan pesan moral, seperti: nilai-
nilai kebersamaan, kejujuran, tanggung jawab, dorongan prestasi, toleransi, keakraban,
kreatif, mandiri solidaritas, sportivitas serta taat pada aturan. (Han & goleman, daniel;
boyatzis, Richard; Mckee, 2019)
Mulyani (2016: 106) menyatakan, “Permainan ular naga merupakan salah satu
permainan tradisional di Indonesia. Pada permainan ini anak-anak berbaris berpegangan pada
“buntut”, yaitu ujung baju atau pinggang anak yang ada di depannya. Seorang anak yang
paling besar bermain sebagai induk dan berada paling depan di barisan. Selain itu, terdapat
dua anak yang berperan sebagai gerbang dengan berdiri saling berhadapan dan saling
berpengangan di atas tangan diatas kepala”. (Guru et al., 2017)
Melalui kegiatan bermain anak dapat melakukan kerjasama, komunikasi, dan
interaksi sesama teman sebayanya. Salah satu metode yang mampu mengembangkan sosial
emosional anak yaitu permainan ular naga, permainan ini tidak perlu menggunakan alat
hanya mengandalkan individu atau anak anak itu sendiri dan permainan ini juga mudah
dilakukan oleh banyak anak.
Dengan bermain anak dapat mengembangkan sosialnya dengan teman sebayanya.
Nugraha (2006:1.21) secara umum menyatakan bahwa pengembangan sosial pada anak usia
dini adalah: (a). Sikap sosial Bermain dapat mendorong anak untuk meninggalkan pola
berpikir egosentrisnya. Dalam situasi bermain anak “dipaksa” untuk mempertimbangkan
sudut pandang teman bermainnya sehingga anak kurang egosentris. Dalam permainan, anak
belajar bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka mempunyai kesempatan untuk
belajar menunda kepuasan sendiri selama beberapa menit, misalnya saat menunggu giliran
bermain. Sehingga dapat terdorong untuk belajar berbagi, bersaing dengan jujur, menang atau
kalah dengan sportif, mempertahankan haknya, dan peduli terhadap hak-hak orang lain.
Lebih lanjut anak pun akan belajar makna kerja tim dan semangat tim. (b). Belajar
berkomunikasi Untuk dapat bermain dengan baik bersama orang lainanak harus bisa mengerti
@Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020
dan dimengerti oleh teman-temannya. Hal ini mendorong anak untuk belajar bagaimana
berkomunikasi dengan baik, bagaimana membentuk hubungan sosial, 20 bagaimana
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam hubungan tersebut. (c).
Belajar mengorganisasi Saat bermain bersama orang lain, anak juga berkesempatan belajar
berorganisasi. Bagaimana anak harus melakukan pembagian “peran” diantara mereka yang
turut serta dalam permainan tersebut, misalnya siapa yang menjadi guru dan siapa yang
menjadi muridnya. (d). Lebih menghargai orang lain dengan perbedaan-perbedaan Bermain
memungkinkan anak mengembangkan empatinya. Saat bermain dalam sebuah peran,
misalnya anak tidak hanya memerankan identitas tokoh, tetapi juga pikiran-pikiran dan juga
perasaan-perasaan tokoh tersebut. Permainan membantu anak membangun pemahaman yang
lebih baik atas orang lain, lebih toleran, serta mampu berlapang dada terhadap
perbedaanperbedaan yang dijumpai. (e). Menghargai harmoni dan kompromi Saat dunianya
semakin luas dan kesempatan berinteraksi semakin sering dan bervariasi maka akan tumbuh
kesabarannya akan makna peran sosial, persahabatan, perlu menjalin hubungan serta perlu
strategi dan diplomasi dalam hubungan orang lain. Anak tidak akan begitu saja merebut
mainan teman, misalnya anak akan tau akan konsekuensi ditinggalkan atau dimusuhi. (Han &
goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019)
Dengan hadirnya PAUD (pendidikan anak usia dini) baik pada jalur formal yaitu
TK/RA, maupun non formal yaitu TPA/KB/Play Group, sebagai wadah pengembangan
seluruh aspek perkembangan anak. diharapkan mampu mengatasi/memberikan solusi yang
tepat bagi masalah yang dihadapi dalam pendidikan informal yaitu keluarga. Oleh karena itu,
dalam menghadapi perkembangan zaman yang secara berlahan merubah pola bermain dan
jenis permainan yang memiliki pengaruh besar bagi perkembangan anak dikemudian hari.
Para pendidik anak usia dini dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan permainan
sehingga menciptakan kegiatan bermain yang bermakna. Anak akan belajar melalui
pengalaman langsung, yang akhirnya pengetahuan yang ia dapat akan masuk ke memori
jangka panjang dan bertahan lama. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran di Taman
Kanak-kanak yaitu bermain sambil belajar bukan sebaliknya belajar sambil bermain. (Elfiadi,
2016)
Kegiatan bermain sangat diminati oleh setiap anak usia dini dan hal ini dapat dilihat
dari sebagian besar waktu yang digunakan oleh anak adalah bermain dan hal ini secara tidak
langsung memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan anak hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh montolalu dkk bahwa Pengaruh bermain bagi
perkembangan anak dapat mempengaruhi perkembangan fisik,dorongan komunikasi,
penyaluran energy emosional yang terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan,
sumberbelajar, ransangan bagi kreativitas, perkembangan wawasan diri, belajar
bermasyarakat, standar moral, belajar bermain sesuai dengan peren jenis kelamin,
perkembangan ciri kepribadian yang dinginkan. (Wiwik Pratiwi, 2017)
Dalam pembelajaran di TK sebagian guru masih jarang menerapkan permainan, baik
permainan tradisional maupun modern, baik outdoor maupun indoor. Maka dari itu tujuan
adanya permainan yang dilakukan oleh anak yaitu agar memberikan manfaat bagi
perkembangan seluruh aspeknya terutama pada perkembangan sosial emosional anak, banyak
anak-anak yang ketika diajak bermain mereka hanya diam dan tidak ikut bermain ini juga
@Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020
merupakan hal yang harus diperhatikan oleh guru untuk dijadikan motivasi agar lebih kreatif
dalam melaksanakan kegiatan bermain pada anak. (Muthmainnah et al., 2016)
Berbagai pendapat yang didasarkan pada observasi dan riset menunjukkan bahwa
anak tidak dapat dipisahkan dari bermain. Bermain merupakan faktor yang paling
berpengaruh dalam periode perkembangan diri anak, meliputi dunia fisik, sosial, sistem
komunikasi. Beberapa ahli, pengikut Vygotsky, yakin bahwa bermain mempengaruhi
perkembangan anak melalui tiga cara. Pertama, bermain menciptakan zone of proximal
developmental (ZPD) anak, yakni wilayah yang menghubungkan antara kemampuan aktual
anak dan kemampuan potensial anak. Kedua, bermain memfasilitasi separasi (pemisahan)
pikiran dari objek dan aksi. Ketiga, bermain mengembangkan penguasaan diri. (Farikhah,
2018)
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan sikap sosial
anak melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan sikap sosial
anak melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu.
METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan desain penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester genap tahun ajaran 2020/2021, yaitu pada bulan Januari. Subjek penelitian ini adalah
peserta didik Kelas B usia 5-6 Tahun di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu yang terdiri dari 15
peserta didik. Objek penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam bekerjasama dan
berinteraksi saat bermain. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Menurut O'Brien (2001) penelitian tindakan dilakukan ketika sekelompok orang (siswa)
diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk
mengatasinya. Selama tindakan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan perubahan perilaku
siswa dan faktor-faktor yang menyebabkan tindakan yang dilakukan tersebut sukses atau gagal.
Apabila peneliti merasa tindakan yang dilakukan hasilnya kurang memuaskan maka akan dicoba
kembali tindakan kedua dan seterusnya. Dalam PTK, jarang ada keberhasilan yang dapat dicapai
dalam satu kali tindakan, oleh sebab itu PTK sering dilakukan dalam beberapa siklus tindakan.
Pengaruh action research kemudian dipelajari dan dilaporkan secara mendalam dan sistematis.
(Mulyatiningsih, 2009)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah
Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research. Melalui penelitian tindakan kelas
peneliti bermaksud untuk meningkatkan kemampuan sosial anak melalui kegiatan permainan
Ular Naga pada pada pesetra didik kelompok B TK Aisyiyah III Kota Bengkulu.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pemberian siklus. Setiap siklus mempunyai
empat kegiatan utama yang terdiri atas perencanaan (plamning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflekting).
Dalam penelitian ini guru dan peneliti bekerja sama dalam pembuatan Rencana Kegiatan
Harian (RKH), selanjutnya peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sedangkan guru hanya
mengamati kegiatan belajar selama berlangsung, guru dan peneliti berdiskusi untuk
@Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020
merefleksikan kekurangan dan kelebihan apa yang didapatkan dari pembelajaran yang
berlangsung.
Melalui kegiatan bermain permainan Ular Naga dapat meningkatkan keterampilan sosial
pada anak. Dalam penelitian permainan Ular Naga ini masing-masing anak mengalami
peningkatan pada tiap indikator yang ingin dicapai, hal ini dapat dilihat pada siklus I dan siklus II
keterampilan sosial anak mengalami peningkatan dan mencapai keberhasilan dalam belajar.
Dikarenakan anak sudah diberikan bimbingan dan diberikan motivasi sehingga membuat
keterampilan sosial anak semakin meningkat melalui kegiatan permainan Ular Naga.
Pada kegiatan disiklus I nilai rata-rata keterampilan sosial anak yang diperoleh yaitu 3,22
dengan kriteria mulai berkembang (MB) karena anak sudah bisa besosialisasi dan bekerjasama
dengan teman serta pada ketuntasan anak mendapat persentase 63,5% .
Keterampilan sosial pada anak sudah lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan
pembelajaran permainan ular naga karena pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat pada guru
dan anak, setiap kegiatan hanya diberikan tugas berupa menulis dan buku pelajaran yang telah
disediakan oleh guru. Sehingga keterampilan sosial anak kurang berkembang dan anak hanya
sibuk dengan kegiatannya masing-masing tanpa mau bersosialisasi dengan teman yang ada di
lingkungan sekitarnya.
Pada siklus I dilakukan dua kali pertemuan dalam permainan ular naga agar anak
mengetahui langkah-langkah dalam kegiatan bermain. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti bahwa keterampilan sosial anak sudah lebih baik dikarenakan guru dapat
memperhatikan seluruh anak sehingga keterampilan sosial anak dapat berkembang pada saat
bermain permainan tradisional raba-raba serta anak juga dapat mengenal ciri-ciri teman
disekitarnya.
Pada siklus II anak mengalami peningkatan yang sangat baik pada pencapaian belajar
anak mengalami peningkatan 79,58% dari siklus pertama. Pada siklus kedua nilai rata-rata
keterampilan sosial anak mengalami peningkatan karena anak sudah mengerti dan memahami
kegiatan permainan ular naga.
Dari hasil tersebut tampak pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini
karena anak sudah terbiasa dengan bermain permainan ular naga dan anak sudah memahami
aturan dan cara bermain sehingga anak menyelesaikan permainan sehingga keterampilan sosial
pada anak sangat meningkat.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada permainan ular naga dapat meningkatkan
keterampilan sosial anak untuk berkomunikasi dengan teman, guru dan orang lain. Penggunaan
metode permainan ular naga ini memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi,
merekayasa, berimajinasi, memecahkan masalah dan bersosialisasi, bekerjasama dengan
kelompok, serta memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Pada siklus pertama dan siklus
kedua, dapat dikatan bahwa penelitian ini telah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan
dicukupkan hanya pada siklus II.
KESIMPULAN
Kemampuan sosial anak usia dini bisa dilatih dan distimulasi dengan berbagai macam
cara. Salah satu cara yang bisa dilakukan hal tersebut adalah melalui kegiatan permainan ular
naga yang membutuhkan kekompakan dan kefokusan didalamnya . Hal yang positif yang
diperoleh anak jika mengikuti kegiatan permainan ini adalah anak dapat menjadi percaya diri
karena sering berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Selain itu juga bisa memiliki
kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar.
@Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bermain dan Permainan Ibu
Zahratul Qalbi, M.Pd. Kepala sekolah, guru, orang tua dan peserta didik di TK Aisyiyah III Kota
Bengkulu, dan semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andini, P. (2018). Bermain dan Permainan Anak usia Dini. In Kencana (Vol. 1, p. 236).
http://dx.doi.org/10.1016/j.asw.2013.04.001%5Cnhttp://journals.cambridge.org/abstract_S0
140525X00005756%5CnLib scanned%5Cnhttp://www.br-
ie.org/pub/index.php/rbie/article/view/1293%5Cnhttp://www-
psych.nmsu.edu/~pfoltz/reprints/Edmedia99.html%5Cnhttp://urd.
Elfiadi. (2016). Bermain dan Permainan bagi Anak Usia Dini. In Itqan (Vol. 7, Issue 1).
Farikhah, S. (2018). Pendidikan anak dalam perspektif gender: Kajian konseptual dan strategi
aksi. X, 1–44.
Guru, P., Anak, P., Dini, U., No, V., Metode, P., Melalui, B., Ular, P., Pendidikan, J.,
Pendidikan, G., Usia, A., Volume, D., & Tahun, N. (2017). NAGA TERHADAP
KEMAMPUAN MOTORIK KASAR Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Ganesha e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha. 5(3),
285–294.
Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). 済無No Title No Title.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Mulyatiningsih, E. (2009). Modul Pelatihan Pendidikan Profesi Guru Fakultas Teknik
Universitas Negri Yogyakarta. Bandung Rosdakarya, 1–22. staff.uny.ac.id
Muthmainnah, -, Astuti, B., & Fatimaningrum, A. S. (2016). Pengembangan Panduan Permainan
Untuk Engoptimalkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan
Anak, 5(1). https://doi.org/10.21831/jpa.v5i1.12363
Paudia, J. P. (2011). Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 2011. 1(1), 59–74.
Wiwik Pratiwi. (2017). Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini. Manajemen Pendidikan Islam , 5,
106–117.

More Related Content

What's hot

Topik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanak
Topik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanakTopik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanak
Topik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanakRawiah Al-Adawiah
 
Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003neverletitrest
 
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaatPertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaatSriKatoningsih2
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...ade fikri
 
Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar
Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar
Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar Riri Albantani
 
Ppt kep.anak kelompok 2
Ppt kep.anak   kelompok 2Ppt kep.anak   kelompok 2
Ppt kep.anak kelompok 2jodisetiawan11
 
Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaranPenggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaranAyunie Queenheart
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifbima shakti
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4  bermain anak usia 4-6tahunModul 4  bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahunRizka Supriyanti
 
Digital Skill Education Concept:
Digital Skill Education Concept: Digital Skill Education Concept:
Digital Skill Education Concept: VincentElfran
 
Penglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapaPenglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapaArra Asri
 
Implementasi Model BCCT Di Kelas
Implementasi Model BCCT Di Kelas Implementasi Model BCCT Di Kelas
Implementasi Model BCCT Di Kelas HerdinNurdin1
 
Penglibatan keluarga
Penglibatan keluargaPenglibatan keluarga
Penglibatan keluargaAzizan Amanda
 
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya LiterasiPeran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya LiterasiATHARUDDIN S.Sos
 

What's hot (20)

Konsep dasar bermain
Konsep dasar bermainKonsep dasar bermain
Konsep dasar bermain
 
Topik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanak
Topik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanakTopik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanak
Topik 1 (bermain) dalam pendidikan awal kana-kanak
 
Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003
 
Bermain Dan Anak
Bermain Dan AnakBermain Dan Anak
Bermain Dan Anak
 
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaatPertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
 
Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar
Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar
Makalah analisis bermain sebagai sumber belajar
 
Ppt kep.anak kelompok 2
Ppt kep.anak   kelompok 2Ppt kep.anak   kelompok 2
Ppt kep.anak kelompok 2
 
Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaranPenggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaran
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
 
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4  bermain anak usia 4-6tahunModul 4  bermain anak usia 4-6tahun
Modul 4 bermain anak usia 4-6tahun
 
Kur
KurKur
Kur
 
Konsep bermain oleh nur hajarwan
Konsep bermain oleh nur hajarwanKonsep bermain oleh nur hajarwan
Konsep bermain oleh nur hajarwan
 
Digital Skill Education Concept:
Digital Skill Education Concept: Digital Skill Education Concept:
Digital Skill Education Concept:
 
Pengertian anak prasekolah
Pengertian anak prasekolahPengertian anak prasekolah
Pengertian anak prasekolah
 
Penglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapaPenglibatan ibu bapa
Penglibatan ibu bapa
 
Implementasi Model BCCT Di Kelas
Implementasi Model BCCT Di Kelas Implementasi Model BCCT Di Kelas
Implementasi Model BCCT Di Kelas
 
Penglibatan keluarga
Penglibatan keluargaPenglibatan keluarga
Penglibatan keluarga
 
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya LiterasiPeran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
Peran Keluarga dan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Literasi
 

Similar to Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia Dini

Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFauziatul Halim
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanMasriqon Masriqon
 
Kkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part eseiKkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part eseiQayyum Sobri
 
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfjurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfYunia47
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifMaz Wahyudi
 
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfMakalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfAyuPermataChandra
 
Melalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahat
Melalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahatMelalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahat
Melalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahatguest533a419
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarJenry Saiparudin
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajarnajib6766
 
PANDUAN GURU.pdf
PANDUAN GURU.pdfPANDUAN GURU.pdf
PANDUAN GURU.pdfparida28
 
Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta DidikTinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta DidikAndhinaFitrianitaPutri
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakpjj_kemenkes
 
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxproposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxTitik Dewanto
 

Similar to Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia Dini (20)

Ppt
PptPpt
Ppt
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
 
MBE12503
MBE12503MBE12503
MBE12503
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainan
 
Jurnal paud
Jurnal paudJurnal paud
Jurnal paud
 
Model pembelajaran di tk
Model pembelajaran di tkModel pembelajaran di tk
Model pembelajaran di tk
 
Kkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part eseiKkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part esei
 
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfjurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
 
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdfMakalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
Makalah Pembelajaran Anak Usia Dini.pdf
 
Rina
RinaRina
Rina
 
psikologi bermain anak
psikologi bermain anakpsikologi bermain anak
psikologi bermain anak
 
Melalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahat
Melalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahatMelalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahat
Melalui metode simulasi dapat meningkatkan sd n 07 lahat
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar
 
PANDUAN GURU.pdf
PANDUAN GURU.pdfPANDUAN GURU.pdf
PANDUAN GURU.pdf
 
Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta DidikTinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
Tinjauan Sosial terhadap Peserta Didik
 
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anakModul 2 kb 4 bermain pada anak
Modul 2 kb 4 bermain pada anak
 
- Sains dan kreativitas
 - Sains dan kreativitas - Sains dan kreativitas
- Sains dan kreativitas
 
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docxproposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
proposal skripsi kognitif dengan kertas krep.docx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia Dini

  • 1. @Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020 PENA PAUD Jurnal Pendidikan AnakUsia Dini PENTINGNYA PERMAINAN ULAR NAGA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL PADA ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH III KOTA BENGKULU Dinda Safitri1, Zahratul Qalbi2 Program Studi Pendidikan Guru PAUD, Universitas Bengkulu Abstrak Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa anak-anak. Kegiatan bermain anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepribadiannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan sikap sosial anak melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan sikap sosial anak melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research. Melalui penelitian tindakan kelas peneliti bermaksud untuk meningkatkan kemampuan sosial anak melalui kegiatan permainan Ular Naga pada pada pesetra didik kelompok B TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada permainan ular naga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak untuk berkomunikasi dengan teman, guru dan orang lain. Penggunaan metode permainan ular naga ini memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi, merekayasa, berimajinasi, memecahkan masalah dan bersosialisasi, bekerjasama dengan kelompok, serta memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Kata Kunci: Permainan; Sosial; PAUD. Abstract Play is a human right for early childhood which has the main and intrinsic value in childhood. Early childhood play activities are very important in the development of their personality. The formulation of the problem in this study is how to improve children's social attitudes through playing dragon snakes at Aisyiyah III Kindergarten,Bengkulu City. The purpose of this study was to see the level of development of children's social attitudes through the dragon snake game in Aisyiyah III Kindergarten, Bengkulu City. The research method used in this research is ClassroomAction Research orClassroomAction Research. Through research classaction research to improve children's social skills through the game of Dragon Snake in group B TK Aisyiyah III students of Bengkulu City. Fromthis research, it can be shown that the dragon snake game can improve children'ssocial skills to communicate with friends, teachers and other people. The use of this dragon snake game method provides opportunities for children to be explored, manipulate, imagine, solve problems and socialize, in groups, and have a pleasant experience. Keywords: Gamesg; Social; PAUD.
  • 2. @Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020 PENDAHULUAN Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa anak-anak. Kegiatan bermain anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepribadiannya. Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak usia dini merupakan nilai positif terhadap perkembangan seluruh aspek yang ada dalam diri anak. Dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang anak rasakan dan pikirkan. (Andini, 2018) Banyak sekali permainan yang dapat dimainakan oleh anak usia dini termasuk juga permainan tradisional. Beragam permainan tradisional mengarahkan anak menjadi kuat secara fisik maupun mental, sosial dan emosi, tak mudah menyerah, bereksplorasi, bereksperimen, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Di dalam permainan tradisional yang dilakukan oleh anak, semua kegiatan menjadi bagian penting dan strategis yang akan membangun seluruh potensi yang dimiliki anak secara menyeluruh. (Paudia, 2011) Permainan tradisonal ini mengutamakan interaksi sosial, melatih sosial emosional dikarenakan dalam proses bermain anak dituntut untuk jujur, adil dan penuh tanggung jawab. Permainan tradisional memiliki banyak nilai-nilai edukatif dan pesan moral, seperti: nilai- nilai kebersamaan, kejujuran, tanggung jawab, dorongan prestasi, toleransi, keakraban, kreatif, mandiri solidaritas, sportivitas serta taat pada aturan. (Han & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019) Mulyani (2016: 106) menyatakan, “Permainan ular naga merupakan salah satu permainan tradisional di Indonesia. Pada permainan ini anak-anak berbaris berpegangan pada “buntut”, yaitu ujung baju atau pinggang anak yang ada di depannya. Seorang anak yang paling besar bermain sebagai induk dan berada paling depan di barisan. Selain itu, terdapat dua anak yang berperan sebagai gerbang dengan berdiri saling berhadapan dan saling berpengangan di atas tangan diatas kepala”. (Guru et al., 2017) Melalui kegiatan bermain anak dapat melakukan kerjasama, komunikasi, dan interaksi sesama teman sebayanya. Salah satu metode yang mampu mengembangkan sosial emosional anak yaitu permainan ular naga, permainan ini tidak perlu menggunakan alat hanya mengandalkan individu atau anak anak itu sendiri dan permainan ini juga mudah dilakukan oleh banyak anak. Dengan bermain anak dapat mengembangkan sosialnya dengan teman sebayanya. Nugraha (2006:1.21) secara umum menyatakan bahwa pengembangan sosial pada anak usia dini adalah: (a). Sikap sosial Bermain dapat mendorong anak untuk meninggalkan pola berpikir egosentrisnya. Dalam situasi bermain anak “dipaksa” untuk mempertimbangkan sudut pandang teman bermainnya sehingga anak kurang egosentris. Dalam permainan, anak belajar bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka mempunyai kesempatan untuk belajar menunda kepuasan sendiri selama beberapa menit, misalnya saat menunggu giliran bermain. Sehingga dapat terdorong untuk belajar berbagi, bersaing dengan jujur, menang atau kalah dengan sportif, mempertahankan haknya, dan peduli terhadap hak-hak orang lain. Lebih lanjut anak pun akan belajar makna kerja tim dan semangat tim. (b). Belajar berkomunikasi Untuk dapat bermain dengan baik bersama orang lainanak harus bisa mengerti
  • 3. @Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020 dan dimengerti oleh teman-temannya. Hal ini mendorong anak untuk belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, bagaimana membentuk hubungan sosial, 20 bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam hubungan tersebut. (c). Belajar mengorganisasi Saat bermain bersama orang lain, anak juga berkesempatan belajar berorganisasi. Bagaimana anak harus melakukan pembagian “peran” diantara mereka yang turut serta dalam permainan tersebut, misalnya siapa yang menjadi guru dan siapa yang menjadi muridnya. (d). Lebih menghargai orang lain dengan perbedaan-perbedaan Bermain memungkinkan anak mengembangkan empatinya. Saat bermain dalam sebuah peran, misalnya anak tidak hanya memerankan identitas tokoh, tetapi juga pikiran-pikiran dan juga perasaan-perasaan tokoh tersebut. Permainan membantu anak membangun pemahaman yang lebih baik atas orang lain, lebih toleran, serta mampu berlapang dada terhadap perbedaanperbedaan yang dijumpai. (e). Menghargai harmoni dan kompromi Saat dunianya semakin luas dan kesempatan berinteraksi semakin sering dan bervariasi maka akan tumbuh kesabarannya akan makna peran sosial, persahabatan, perlu menjalin hubungan serta perlu strategi dan diplomasi dalam hubungan orang lain. Anak tidak akan begitu saja merebut mainan teman, misalnya anak akan tau akan konsekuensi ditinggalkan atau dimusuhi. (Han & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019) Dengan hadirnya PAUD (pendidikan anak usia dini) baik pada jalur formal yaitu TK/RA, maupun non formal yaitu TPA/KB/Play Group, sebagai wadah pengembangan seluruh aspek perkembangan anak. diharapkan mampu mengatasi/memberikan solusi yang tepat bagi masalah yang dihadapi dalam pendidikan informal yaitu keluarga. Oleh karena itu, dalam menghadapi perkembangan zaman yang secara berlahan merubah pola bermain dan jenis permainan yang memiliki pengaruh besar bagi perkembangan anak dikemudian hari. Para pendidik anak usia dini dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan permainan sehingga menciptakan kegiatan bermain yang bermakna. Anak akan belajar melalui pengalaman langsung, yang akhirnya pengetahuan yang ia dapat akan masuk ke memori jangka panjang dan bertahan lama. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak yaitu bermain sambil belajar bukan sebaliknya belajar sambil bermain. (Elfiadi, 2016) Kegiatan bermain sangat diminati oleh setiap anak usia dini dan hal ini dapat dilihat dari sebagian besar waktu yang digunakan oleh anak adalah bermain dan hal ini secara tidak langsung memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan anak hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh montolalu dkk bahwa Pengaruh bermain bagi perkembangan anak dapat mempengaruhi perkembangan fisik,dorongan komunikasi, penyaluran energy emosional yang terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan, sumberbelajar, ransangan bagi kreativitas, perkembangan wawasan diri, belajar bermasyarakat, standar moral, belajar bermain sesuai dengan peren jenis kelamin, perkembangan ciri kepribadian yang dinginkan. (Wiwik Pratiwi, 2017) Dalam pembelajaran di TK sebagian guru masih jarang menerapkan permainan, baik permainan tradisional maupun modern, baik outdoor maupun indoor. Maka dari itu tujuan adanya permainan yang dilakukan oleh anak yaitu agar memberikan manfaat bagi perkembangan seluruh aspeknya terutama pada perkembangan sosial emosional anak, banyak anak-anak yang ketika diajak bermain mereka hanya diam dan tidak ikut bermain ini juga
  • 4. @Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020 merupakan hal yang harus diperhatikan oleh guru untuk dijadikan motivasi agar lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan bermain pada anak. (Muthmainnah et al., 2016) Berbagai pendapat yang didasarkan pada observasi dan riset menunjukkan bahwa anak tidak dapat dipisahkan dari bermain. Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam periode perkembangan diri anak, meliputi dunia fisik, sosial, sistem komunikasi. Beberapa ahli, pengikut Vygotsky, yakin bahwa bermain mempengaruhi perkembangan anak melalui tiga cara. Pertama, bermain menciptakan zone of proximal developmental (ZPD) anak, yakni wilayah yang menghubungkan antara kemampuan aktual anak dan kemampuan potensial anak. Kedua, bermain memfasilitasi separasi (pemisahan) pikiran dari objek dan aksi. Ketiga, bermain mengembangkan penguasaan diri. (Farikhah, 2018) Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan sikap sosial anak melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan sikap sosial anak melalui permainan ular naga di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021, yaitu pada bulan Januari. Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas B usia 5-6 Tahun di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu yang terdiri dari 15 peserta didik. Objek penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam bekerjasama dan berinteraksi saat bermain. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Menurut O'Brien (2001) penelitian tindakan dilakukan ketika sekelompok orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya. Selama tindakan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan perubahan perilaku siswa dan faktor-faktor yang menyebabkan tindakan yang dilakukan tersebut sukses atau gagal. Apabila peneliti merasa tindakan yang dilakukan hasilnya kurang memuaskan maka akan dicoba kembali tindakan kedua dan seterusnya. Dalam PTK, jarang ada keberhasilan yang dapat dicapai dalam satu kali tindakan, oleh sebab itu PTK sering dilakukan dalam beberapa siklus tindakan. Pengaruh action research kemudian dipelajari dan dilaporkan secara mendalam dan sistematis. (Mulyatiningsih, 2009) HASIL DAN PEMBAHASAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research. Melalui penelitian tindakan kelas peneliti bermaksud untuk meningkatkan kemampuan sosial anak melalui kegiatan permainan Ular Naga pada pada pesetra didik kelompok B TK Aisyiyah III Kota Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pemberian siklus. Setiap siklus mempunyai empat kegiatan utama yang terdiri atas perencanaan (plamning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflekting). Dalam penelitian ini guru dan peneliti bekerja sama dalam pembuatan Rencana Kegiatan Harian (RKH), selanjutnya peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sedangkan guru hanya mengamati kegiatan belajar selama berlangsung, guru dan peneliti berdiskusi untuk
  • 5. @Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020 merefleksikan kekurangan dan kelebihan apa yang didapatkan dari pembelajaran yang berlangsung. Melalui kegiatan bermain permainan Ular Naga dapat meningkatkan keterampilan sosial pada anak. Dalam penelitian permainan Ular Naga ini masing-masing anak mengalami peningkatan pada tiap indikator yang ingin dicapai, hal ini dapat dilihat pada siklus I dan siklus II keterampilan sosial anak mengalami peningkatan dan mencapai keberhasilan dalam belajar. Dikarenakan anak sudah diberikan bimbingan dan diberikan motivasi sehingga membuat keterampilan sosial anak semakin meningkat melalui kegiatan permainan Ular Naga. Pada kegiatan disiklus I nilai rata-rata keterampilan sosial anak yang diperoleh yaitu 3,22 dengan kriteria mulai berkembang (MB) karena anak sudah bisa besosialisasi dan bekerjasama dengan teman serta pada ketuntasan anak mendapat persentase 63,5% . Keterampilan sosial pada anak sudah lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan pembelajaran permainan ular naga karena pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat pada guru dan anak, setiap kegiatan hanya diberikan tugas berupa menulis dan buku pelajaran yang telah disediakan oleh guru. Sehingga keterampilan sosial anak kurang berkembang dan anak hanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing tanpa mau bersosialisasi dengan teman yang ada di lingkungan sekitarnya. Pada siklus I dilakukan dua kali pertemuan dalam permainan ular naga agar anak mengetahui langkah-langkah dalam kegiatan bermain. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa keterampilan sosial anak sudah lebih baik dikarenakan guru dapat memperhatikan seluruh anak sehingga keterampilan sosial anak dapat berkembang pada saat bermain permainan tradisional raba-raba serta anak juga dapat mengenal ciri-ciri teman disekitarnya. Pada siklus II anak mengalami peningkatan yang sangat baik pada pencapaian belajar anak mengalami peningkatan 79,58% dari siklus pertama. Pada siklus kedua nilai rata-rata keterampilan sosial anak mengalami peningkatan karena anak sudah mengerti dan memahami kegiatan permainan ular naga. Dari hasil tersebut tampak pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini karena anak sudah terbiasa dengan bermain permainan ular naga dan anak sudah memahami aturan dan cara bermain sehingga anak menyelesaikan permainan sehingga keterampilan sosial pada anak sangat meningkat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada permainan ular naga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak untuk berkomunikasi dengan teman, guru dan orang lain. Penggunaan metode permainan ular naga ini memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi, merekayasa, berimajinasi, memecahkan masalah dan bersosialisasi, bekerjasama dengan kelompok, serta memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Pada siklus pertama dan siklus kedua, dapat dikatan bahwa penelitian ini telah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan dicukupkan hanya pada siklus II. KESIMPULAN Kemampuan sosial anak usia dini bisa dilatih dan distimulasi dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang bisa dilakukan hal tersebut adalah melalui kegiatan permainan ular naga yang membutuhkan kekompakan dan kefokusan didalamnya . Hal yang positif yang diperoleh anak jika mengikuti kegiatan permainan ini adalah anak dapat menjadi percaya diri karena sering berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Selain itu juga bisa memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar.
  • 6. @Jurnal PENA PAUD ProdiPendidikan Guru PAUD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2020 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bermain dan Permainan Ibu Zahratul Qalbi, M.Pd. Kepala sekolah, guru, orang tua dan peserta didik di TK Aisyiyah III Kota Bengkulu, dan semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Andini, P. (2018). Bermain dan Permainan Anak usia Dini. In Kencana (Vol. 1, p. 236). http://dx.doi.org/10.1016/j.asw.2013.04.001%5Cnhttp://journals.cambridge.org/abstract_S0 140525X00005756%5CnLib scanned%5Cnhttp://www.br- ie.org/pub/index.php/rbie/article/view/1293%5Cnhttp://www- psych.nmsu.edu/~pfoltz/reprints/Edmedia99.html%5Cnhttp://urd. Elfiadi. (2016). Bermain dan Permainan bagi Anak Usia Dini. In Itqan (Vol. 7, Issue 1). Farikhah, S. (2018). Pendidikan anak dalam perspektif gender: Kajian konseptual dan strategi aksi. X, 1–44. Guru, P., Anak, P., Dini, U., No, V., Metode, P., Melalui, B., Ular, P., Pendidikan, J., Pendidikan, G., Usia, A., Volume, D., & Tahun, N. (2017). NAGA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha. 5(3), 285–294. Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. Mulyatiningsih, E. (2009). Modul Pelatihan Pendidikan Profesi Guru Fakultas Teknik Universitas Negri Yogyakarta. Bandung Rosdakarya, 1–22. staff.uny.ac.id Muthmainnah, -, Astuti, B., & Fatimaningrum, A. S. (2016). Pengembangan Panduan Permainan Untuk Engoptimalkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5(1). https://doi.org/10.21831/jpa.v5i1.12363 Paudia, J. P. (2011). Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 2011. 1(1), 59–74. Wiwik Pratiwi. (2017). Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini. Manajemen Pendidikan Islam , 5, 106–117.