SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi bagi dasar perkembangan
anak. Anak yang mendapat, bimbingan , pembinaan dan rangsangan sejak
dini akan meningkatkan kesehatan, perkembangan fisik dan mental yang
akan berdampak pada kesiapan belajar pada akhirnya anak akan lebih
mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang sudah dimilikinya.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa anak memiliki karakter yang khas
dan unik baik secara fisik maupun mental, oleh karena itu strategi dan metode
pengajaran yang diterapkan harus sesuai dengan kekhasan anak yaitu dengan
strategi bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Bermain
merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna
untuk anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan
kreativitas dan daya cipta , karena bermain adalah sumber pengalaman dan uji
coba.
Bermain dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan
alat permainan mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan
aspek kognitif, emosi, sosial, dan fisik yang dimiliki anak. Dalam makalah ini
akan dibahas tentang permainan yang mendidik yaitu permainan edukatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan permainan edukatif?
2. Apa tujuan dan fungsi permainan edukatif bagi anak usia dini?
3. Apa saja alat permainan edukatif (APE)?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari permainan edukatif
2. Mengetahui tujuan dan fungsi permainan edukatif bagi anak usia dini
3. Mengetahui alat permainan edukatif (APE)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Permainan Edukatif
Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang
untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada
para pemainnya, termasuk Permainan tradisional dan “modern” yang diberi
muatan pendidikan dan pengajaran (Adams, 1975). Atas dasar pengertian itu,
permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap
tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan
kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena
permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan
demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan
“asli” yang khusus dirancang (by design) untuk pendidikan ataukah
permainan “lama” yang diberi nuansa atau dimanfaatkan (by utilization)
untuk pendidikan.
Permainan edukatif merupakan suatu kegiatan yang sangat
menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat
mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa,
berpikir serta bergaul dengan lingkungan atau untuk menguatkan dan
menterampilkan anggota badan si anak, mengembangkan kepribadian,
mendekatkan hubungan antara pendidik dengan peserta didik, kemudian
menyalurkan kegiatan anak didik dan sebagainya.
Permainan edukatif juga dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang
dilakukan untuk memperoleh kesenangan dari cara atau media pendidikan
yang digunakan dalam kegiatan bermain, yang disadari atau tidak, memiliki
muatan pendidikan yang dapat bermanfaat dalam mengembangkan diri
peserta didik. Artinya, permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan
mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan
yang bersifat mendidik. Ringkasnya, permainan edukatif adalah permainan
yang bersifat mendidik.
3
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh
pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan
perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan
anak dirangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan
berpiikir, emosi maupun sosial.
Pendidikan anak usia dini (0-8tahun) merupakan tempat belajar sekaligus
bermain bagi anak-anak. Anak-anak diajarkan mengenal aturan, disiplin,
tanggung jawab dan kemandirian dengan cara bermain. Anak juga diajarkan
bagaimana mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
berempati dengan temannya, tentunya juga berlatih bekerja sama dengan anak
yang lain.
Melalui kegiatan bermain yang mengandung edukasi, daya pikir anak
terangsang untuk merangsang perkembangan emosi, perkembangan sosial
dan perkembangan fisik. Setiap anak memiliki kemampuan dan ketertarikan
bermain yang berbeda tergantung dari perkembangan anak. Dari permainan
juga biasanya akan menimbulkan fantasi-fantasi besar oleh anak, dan tentu
akan semakin menambah rasa ketertarikan anak pada mainan tersebut.
Permainan edukatif penting bagi anak-anak, disebabkan karena :
1. Permainan edukatif dapat membantu anak dalam mengembangkan
dirinya.
2. Permainan edukatif mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi
bagi anak.
3. Permainan edukatif mampu membantu anak dalam menciptakan hal
baru atau memberi inovasi pada suatu permainan.
4. Permainan edukatif mampu meningkatkan cara berpikir pada anak.
5. Permainan edukatif mampu meningkatkan perasaan anak.
6. Permainan edukatif mampu meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
7. Permainan edukatif mampu merangsang imajinasi pada anak.
8. Permainan edukatif dapat melatih kemampuan bahasa pada anak
9. Permainan edukatif dapat membentuk moralitas anak.
10. Permainan edukatif dapat mengembangkan rasa sosialisasi pada anak.
4
Dalam menentukan permainan edukatif, orang tua atau pendidik harus
pintar dalam memilih, karena tidak semua yang harganya mahal dan modern
itu bersifat mendidik, bisa jadi itu hanya menanamkan sifat konsumtif pada
anak. Selayaknya orang tua dirumah dan pendidik di sekolah dapat memilih
dan menyediakan media-media yang dapat mendukung perkembangan
kepribadian anak, yang menyangkut fisik, intelektual, sosial, moral dan
emosional anak.
B. Tujuan dan Fungsi Permainan Edukatif bagi Anak Usia Dini
Permainan secara garis besar dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
permainan rekreatif dan permainan edukatif. Permainan rekreatif adalah
permainan yang bersifat menyenangkan dan menumbuhkan imajinasi yang
tinggi dan biasanya dibuat dengan teknologi yang tinggi pula, contohnya
mobil-mobilan, robot-robotan, dll. Sedangkan permainan edukatif adalah
permainan yang menyenangkan dirancang untuk tujuan latihan tertentu, atau
sebagai sarana untuk melatih kemampuan anak.
Tujuan permainan edukatif bagi anak usia dini :
1. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan wawasan berpikir anak
Dengan bergerak, seperti berlari atau melompat, seorang anak akan
terlatih motorik kasarnya, sehingga memiliki sistem perototan yang
terbentuk secara baik dan sehat. Kemampuan motorik halusnya akan
terlatih dengan permainan puzzle, membedakan bentuk besar dan kecil,
dan sebagainya.
2. Mengembangkan Kemampuan Sosial-Emosional
Anak melakukan aktivitas bermain karena ia merasa senang untuk
melakukannya. Pada tahap-tahap awal anak melakukan aktivitas bermain
karena ia merasa senang untuk melakukannya. Pada tahap-tahap awal
kembangannya, orang tua merupakan kawan utama dalam bermain.
Pergeseran akan terjadi seiring dengan bertambahnya umur anak,
terutama setelah memasuki usia sekolah. Di sekolah, anak akan
5
mengalami proses sosialisasi bergaul dengan kawan sebaya dan dengan
gurunya.
3. Mengembangkan Kemampuan Kognisi (Kecerdasan)
Prinsip-prinsip pada permainan edukatif :
1. Prinsip Produktivitas
Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif
pada diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu
sendiri. Sehingga dari permainan itu akan mengena dan tersimpan di
memori anak sehingga suatu saat anak mampu menginovasi atau
menciptakan sesuatu yang baru.
2. Prinsip Aktivitas
Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada
anak. Sehingga permainan edukatif mampu mengembangkan motorik
kasar dan motorik halus pada anak.
3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi
Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang
digunakan. Jadi dalam hal ini guru sebagai fasilitator dituntut cerdas
untuk memilih permainan edukatif yang memiliki muatan pendidikan
dan cocok untuk anak.
4. Prinsip Kreativitas
Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang
baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Meskipun
permainan itu mudah dan murah, tapi anak akan tetap memiliki rasa
penasaran untuk membongkar atau merusaknya.
5. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan
Permainan eduukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak.
Dari permainan diharapkan anak merasa senang dengan permainan
yang dimainkan namun, tanpa disadari ternyata permainan yang
dikembangkan bermanfaat untuk mengembangkan IQ, EQ danSQ.
6
Pelaksanaan dalam permainan edukatif.
Yang perlu diperhatikan dalam permainan edukatif yaitu :
1. Penataan lingkungan, dalam penataan permainan edukatif berbeda
dengan alat rekreatif, untuk alat ini harus tertutup dan diberikan
sesuai dengan rencana pembelajaran yang akan diberikan.
2. Pengarahan sebelum bermain, dalam kesempatan ini guru harus
memperkenalkan alat yang akan dipakai, memberikan cara atau
aturan dalam menggunakan alat, kapan memulai dan mengakhiri,
dan merapikan kembali alat.
3. Pelaksanaan permainan, sebaiknya guru memberikan contoh dalam
melaksanakan permainan, memberikan motivasi, memberikan
bantuan anak yang membutuhkan, mencobakan dengan cara lain
untuk memperkaya pengalaman anak, dan mendokumentasikan hasil
yang dicapai anak.
4. Kegiatan setelah bermain, yaitu membereskan alat, jika anak belum
terbiasa, anak harus dilibatkan dalam membereskan.
Jika dilihat dari fungsi permainan terhadap perkembangan pribadi anak
akan terlihat berbagai fungsi permainan dalam mendukung perkembangan
anak tersebut, seperti kesimbangan mental, kestabilan emosi, kecepatan
berfikir, daya konsentrasi, sosialisasi, kepemimpinan dan lain-lain.
1. Fungsi permainan terhadap perkembangan mental.
Seseorang dikatakan memiliki perkembangan mental apabila terpenuhi
segala kebutuhan secara memuaskan. Yang menjadi masalah disini adalah,
tidak semua kebutuhan terpenuhi, karena datangnya silih berganti, baik
kebutuhan jasmani maupun rohani. Kadang-kadang untuk memenuhi
kebutuhan yang satu, bertentangan dengan kebutuhan yang lain. Usaha
yang dapat dilakukan dalam menyeimbangkan mental adalan menerima
dan memahami masalah-masalah tersebut. Permainan melatih anak untuk
belajar mengatasi masalah atau problem solving karena dalam permainan
terdapat masalah yang harus dipecahkan atau dipikirkan.
7
2. Fungsi permainan sebagai kestabilan emosi.
Seperti yang dikemukakan oleh Sukirno (1993:36) yang mengutip
pendapat C. Cowwel dan L. France adalah : ”keseimbangan mental dapat
dicapai atau diusahakan dengan mengadakan pendidikan emosi serta
mengembangkan daya penyesuaian mengadakan pendidikan secara
terarah”.
Permainan sebagai sarana yang dapat dipakai untuk melatih kestabilan
emosi dan sebagai sarana penyesuaian terhadap emosi.
3. Fungsi permainan terhadap kecepatan proses berpikir
Dalam bermain diperlukan berpikir yang cepat dan tepat, hal ini menuntun
anak untuk memiliki daya sensitifitas dan daya persepsi yang tinggi
terhadap situasi yang dihadapinya. Contoh dalam permainan Puzzle, lego,
scrabble dll. Mereka dalam menyelesaikan permainan diperlukan proses
berpikir dan imajinasi yang tinggi.
4. Fungsi permainan terhadap daya konsentrasi
Konsentrasi atau pemusatan perhatian terhadap pelaksanaan suatu usaha
adalah penting, permainan dapat dipakai sarana dalam melatih konsentrasi,
contohnya seperti meronce, puzzle, maze, dll. Anak dalam melakukan
kegiatan meronce harus memerlukan konsentrasi, kalau dilakukan
berulang-ulang akan membantu anak berkonsentrasi.
5. Fungsi permainan terhadap pendekatan jarak sosial.
Bermain tidak membedakan suku, ras, keturunan, kaya atau miskin, semua
mempunyai kepentingan yang sama, semua dapat bergembira, dan jenis
permainan tidak menjadi tolak ukur kegembiraan. Anak-anak dapat
bermain bersama. Permainan dapat digunakan sarana untuk menumbuhkan
kepercayaan diri dan menjalin pergaulan antar sesama.
8
6. Fungsi permainan terhadap kepemimpinan
Dalam kegiatan bermain terdapat masalah-masalah yang timbul dalam
permainan, sehingga anak dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab
yang besar, kebiasaan untuk memberi dan menerima saran-saran, selalu
melakukan tugas- tugas dengan penuh pengertian dan kerjasama dan
dalam bermain akan menanamkan dan memupuk rasa demokrasi.
C. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai
pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik
yang berasal dari lingkungan sekitar ( alam ) maupun yang sudah dibuat
(dibeli).
Prinsip APE
a. Mengaktifkan alat indra secara kombinasi, sehingga dapat meningkatkan
daya serap daya ingat anak didik.
b. Mengandung kesesuaian dengan kebutuhan aspek perkembangan,
kemampuan, dan usia anak didik, sehingga tercapai indikator kemampuan
yang harus dimiliki anak.
c. Memiliki kemudahan dalam penggunaanya bagi anak ,sehingga lebih
mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat pemahamannya dan daya
ingat anak
d. Membangkitkan minat, sehingga mendorong anak untuk memainkannya
e. Memiliki nilai guna, sehingga besar manfaatnya bagi anak
f. Memiliki kesangkilan ( efisiensi ), sehingga mudah dan murah dalam
pengadaan dan penggunaannya.
Sifat Isi APE
a. Instruktif, mengandung pesan perintah yang harus dikerjakan (penugasan).
b. Informatif, mengandung pesan hal-hal baru yang harus diketahui anak.
c. Motivasi, dapat menggugah minat dan perhatian anak.
9
d. Rekreatif, memberikan rasa senang, aman, nyaman, gembira dan bahagia
bagi anak.
Kriteria APE
Pada umumnya kriteria APE meliputi 3 bidang sebagai berikut :
a. Kesesuaian ( relevansi ), yaitu sesuai dengan karakteristik anak, rencana
kegiatan belajar, indikator kemampuan.
b. Kemudahan yaitu mudah dibuat, dipergunakan.
c. Kemenarikan yaitu bentuknya menarik, dan dapat menggugah anak untuk
memainkannya.
Kriteria umum diuraikan ke dalam tujuh unsur, yang disebut dengan 7 M:
a. Mudah yaitu mudah membuatnya, mudah memperoleh bahan dan alat,
mudah digunakan oleh anak didik.
b. Murah artinya biaya dengan sedikit mungkin.
c. Menarik yaitu merangsang perhatian baik bentuk, warna, bahan sehingga
anak tertarik untuk memainkannya.
d. Mempan yaitu sesuai dengan kebutuhan perkembangan , karakteristik,
usia,minat dan kemampuan anak .
e. Mendorong yaitu dapat menggugah minat anak untuk bersikap atau
berbuat yang positif baik untuk dirinya, orang lain maupun lingkungan.,
f. Mustari sesuai dengan kebutuhan dan minat anak dan sesuai dengan
kondisi setempat
g. Manfaat yaitu bernilai dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Manfaat APE
a. Melatih kemampuan motorik
Stimulasi untuk motorik halus diperoleh pada saat anak meraih dan
mengambil mainannya, meraba, memgang dengan kelima jarinya, dan
sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat
menggerak-gerakan mainnya, melempar, mengangkat, dan sebagainya.
10
b. Melatih konsentrasi
APE dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk
kemampuannya dalam berkonsentrasi dan fokus. Saat menyusun puzzel,
katakannlah, anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada
di depannya sehingga anak tidak berlari-larian atau melakukan aktifitas
fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi,
bisa jadi hasilnya tidak memuaskan.
c. Mengenalkan konsep logika sederhana
anak dilatih untuk berfikir logis dengan mengikuti urutan atau aturan
sederhana sesuai dengan permainan yang dimainkannya, dimana anak
dapat berfikir secara logis untuk menentukan suatu keputusan antara satu
konsep dengan konsep lain dari mainannya, misalnya dalam menyusun
balok anak akan berfikir bahwa balok yang besar lebih baik jika diletakan
di bagian bawah sebagai pondasi sehingg tidak menggangu keseimbangan
bangunan yang dibuatnya.
d. Mengenal konsep sebab akibat
Anak akan belajar konsep-konsep sederhana tentang sebab dan akibat
sesuatu. Contohnya, jika anak memasukan benda kecil ke dalam benda
yang besar akan berhasil, sehingga anak memahami bahwa benda yang
lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda
yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. ini
adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat mendasar.
e. Melatih kemampuan verbal dan bahasa anak
Permainan edukatif sangat baik jika dibarengi dengan komunikasi yang
terarah, ini dapat dilakukan dengan dialog atau teknik bercerita dan
mendongeng untuk anak. Metode ini dapat memberikan manfaat tambahan
bagi anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasan juga, kemampuan
bersosialisasi dan komunikasi anak dengan orang lain.
11
f. Menambah pengetahuan dan wawasan
Permainan edukatif wawasan anak akan bertambah seiring dengan
kemapuan anak untuk menjelajah aspek-aspek permainan tersebut.
Eksplorasi anak terhadap kegiatan main memberikan hasil berupa proses
penambahan pengetahuan dan wawasan baik segi bentuk, ruang dan ragam
warna. yang pada intinya dapat menstimulasi panca indra anak, yang
meliputi indera penglihatan, penciuman, pengecapan, perabaan dan
pendengaran.
g. Mengenalkan warna, bentuk dan tekstur
Dari mainan edukatif ini, anak dapat mengenal raga/variasi bentuk dan
warna. Ada benda berbentuk kotak, segiempat, bulat dengan berbagai
warna; biru, merah, hijau, dan lain sebagainya.
Permainan edukatif harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik, bahasa, kecerdasan, dan
sosialisasi. Selain itu alat permainan edukatif harus dapat dimainkan dengan
berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga anak akan mudah frustasi,
atau terlalu mudah sehingga anak akan cepat bosan.Dalam memilih
permainan edukatif, guru dan orang tua harus memperhatikan kelayakan dan
kemanan mainan tersebut. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam
memilih permainan edukatif diantaranya:
1. Desain Mudah dan Sederhana
Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana.
Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi,
sehingga anak tidak terbebani dengan kerumitannya.
2. Multifungsi
Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga
dapat juga dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak.
3. Menarik
Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak
12
memerlukan pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas
mengekspresikan kekreatifannya.
4. Berukuran besar
Permainan edukatif sebaiknya berukuran besar karena kan memudahkan
anak untuk memegangnya dan menghindari kemungkinan membahayakan
misalnya dimasukkan ke mulut, maka sebaiknya memilih peralatan yang
besar.
5. Awet dan sesuai kebutuhan
Hendaknya permainan edukasi tahan lama dan sesuai tujuan yang
diinginkan, sesuai kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan.
6. Mendorong Anak untuk bermain bersama
Sebaiknya memilih permainan yang memberi kesempatan anak untuk
bersosialisasi dengan temannya dengan segenap kreativitasnya.
7. Mengembangkan Daya Fantasi
Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan
imajinasi anak.
Walaupun alat permainan edukatifnya sederhana harus tetap menarik
baik warna maupun bentuknya. Bila bersuara, suaranya harus jelas. Alat
permainan edukatif harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena
bentuknya sangat umum dan harus tidak mudah rusak. Kalau ada bagian-
bagian yang rusak harus mudah diganti. Selain itu pemeliharaannya mudah,
terbuat dari bahan yang mudah didapat, dan harganya terjangkau oleh
masyarakat luas.
Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif
1. Puzzle
Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik halus, yaitu melatih
keterampilan tangan untuk persiapan menulis, persepsi visual yaitu
untuk melatih pemahaman visual, dan problem solving yaitu anak
dilatih untuk mencoba memecahkan masalah yang ada di puzzle itu,
13
sehingga jumlah kepingan puzzle dapat dibuat seseuai dengan
kemampuan anak.
2. Meronce / menjahit
Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik halus, yaitu melatih
keterampilan tangan untuk persiapan menulis, koordinasi mata
tangan, yaitu koordinasi dari mata dan tangan dalam rangka latihan
keterampilan untuk dasar-dasar menulis konsep bentuk, dan konsep
warna.
3. Balok membangun
Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik kasar, yaitu
melakukan gerakan untuk mendukung aktvitas gerak secara
keseluruhan, motorik halusnya yaitu melatih keterampilan tangan
untuk persiapan menulis, koordinasi mata tangan, yaitu koordinasi
dari mata dan tangan dalam rangka latihan keterampilan untuk dasar-
dasar menulis, imajinasi dan daya cipta, yaitu untuk melatih anak
untuk bereksplorasi menemukan hal-hal yang baru dan menciptakkan
bentuk baru.
4. Puzzle kotak pos
Alat ini berfungsi untuk melatih konsep bentuk dan warna, perseps
visual, yaitu untuk melatih pemahaman visual, koordinasi mata
tangan, yaitu koordinasi dari mata dan tangan dalam rangka latihan
keterampilan untuk dasar-dasar menulis.
5. Maze
Alat ini berfungsi untuk melatih konsentrasi, motorik halus.
6. Menara kelereng
Alat ini berfungsi untuk melatih kontak mata dan konsentrasi
7. Hammer
Alat ini berfungsi untuk melatih koordinasi mata tangan, motorik
kasar dan motorik halus
8. Bentuk geometri dasar dan menengah
Alat ini berfungsi untuk melatih konsep bentuk dan konsep warna.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang
dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan yang bersifat
mendidik
Tujuan permainan edukatif untuk mengembangkan keterampilan
motorik halus dan wawasan berpikir, mengembangkan kemampuan sosial-
emosional, dan mengembangkan kemampuan kognisi (kecerdasan).
Fungsi permainan edukatif terdiri dari:
a. Fungsi perkembangan mental
b. Fungsi permainan sebagai kestabilan emosi
c. Fungsi permainan terhadap kecepatan proses berpikir
d. Fungsi permainan terhadap daya konsentrasi
e. Fungsi permainan terhadap pendekatan jarak sosial
f. Fungsi permainan terhadap kepemimpinan
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan
dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik yang berasal
dari lingkungan sekitar ( alam ) maupun yang sudah dibuat (dibeli).
B. Implikasi
Dampak permainan edukatif bagi anak usia dini:
1. Mampu melatih konsentrasi pada anak
2. Mengajar dengan lebih cepat dengan waktu relatif singkat
3. Menambah daya pengertian dan ingatan
4. Membuat proses belajar menyenangkan
5. Mampu Mengatasi keterbatasan bahasa
6. Meningkatkan rasa sosialisasi pada anak
7. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak
15
DAFTAR PUSTAKA
Ariesta, R. (2009). Alat permainan edukatif lingkungan sekitar untuk anak usia 0-
1 tahun. Bandung: PT Sandiarta Sukses
Faruq, M. (2007). 100 Permainan kecerdasan kinestetik. Jakarta: PT Gramedia
prasekolah usia 3-4 tahun. Jurnal Kebidanan Kayvan, Umi (2009). 57
permainan kreatif untuk mencerdaskan anak. PT TransMedia:
Jakarta Selatan
Maulidah, N & Santoso, A. (2012). Permainan konstruktif untuk meningkatkan
kemampuan mutiple intelligence (visual-spasial dan interpersonal).
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 1
Musfiroh, T. (2008). Cerdas melalui bermain, Jakarta: PT Grasindo
Novtiana, N. (2014). Hubungan penggunaan alat permainan edukatif dengan
perkembangan motorik anak usia 3-6 tahun di PAUD Puri Fathonah
Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.
Olivia. F. (2010). Meroketkan kekuatan otak kanan dengan jurus biodrawing.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Pramono. (2008). Efektifitas alat permainan edukatif puzzle terhadap
perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di Ponorogo
Semarang.
Sari, dkk. (2006). Hubungan antara alat permainan edukatif dan perkebangan
motorik anak pada taman penitipan anak. Majalah Kedokteran
Nusantara Vol. 39 No.1
Suryawan, A & Narendra, M.B. (2010). Penyimpangan tumbuh kembang anak,
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Syamsyiah, S. (2014). Meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui games ball
(permainan bola) pada anak kelompok bermain Mesjid Syuhada.
Yogyakarta: FIP UNY

More Related Content

What's hot

Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniPendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniAgussani Algani
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPENDIDIKANADALAHPENT
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniTabixs Ahmad
 
Pentingnya bermain bagi anak
Pentingnya bermain bagi anakPentingnya bermain bagi anak
Pentingnya bermain bagi anakSeta Wicaksana
 
permainan tradisional
permainan tradisional permainan tradisional
permainan tradisional Mitha Ye Es
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaHabibi Muhammad
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalRirin Febriyanti
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Pembelajaran Berbasis Neurosains.pptx
Pembelajaran Berbasis Neurosains.pptxPembelajaran Berbasis Neurosains.pptx
Pembelajaran Berbasis Neurosains.pptxAlfianiSafitri3
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDMichelle Rumawir
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Bakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampanBakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampanvenidwis
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 

What's hot (20)

PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
 
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
PPT Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
 
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniPendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
 
Pentingnya bermain bagi anak
Pentingnya bermain bagi anakPentingnya bermain bagi anak
Pentingnya bermain bagi anak
 
Makalah autis
Makalah autisMakalah autis
Makalah autis
 
permainan tradisional
permainan tradisional permainan tradisional
permainan tradisional
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan Profesional
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Pembelajaran Berbasis Neurosains.pptx
Pembelajaran Berbasis Neurosains.pptxPembelajaran Berbasis Neurosains.pptx
Pembelajaran Berbasis Neurosains.pptx
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUD
 
Belajar melalui bermain
Belajar melalui bermainBelajar melalui bermain
Belajar melalui bermain
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Bakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampanBakat minat dan kemampan
Bakat minat dan kemampan
 
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
 

Similar to Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus

Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaranPenggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaranAyunie Queenheart
 
Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"
Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"
Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"Nur_halimah_tusyadyah
 
Ppt kep.anak kelompok 2
Ppt kep.anak   kelompok 2Ppt kep.anak   kelompok 2
Ppt kep.anak kelompok 2jodisetiawan11
 
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermainStimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermainEcho's Mmhg
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifMaz Wahyudi
 
APE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkan
APE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkanAPE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkan
APE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkanNovitaSari594021
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainKb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainpjj_kemenkes
 
permainan tradisional
permainan tradisionalpermainan tradisional
permainan tradisionalruryrizhardi2
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanMasriqon Masriqon
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...ade fikri
 
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfjurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfYunia47
 
BAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptx
BAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptxBAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptx
BAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptxHerdiFirmansyah1
 
Kkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part eseiKkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part eseiQayyum Sobri
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifbima shakti
 
03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermaiAndriani Widi Astuti
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFauziatul Halim
 
Kaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainKaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainIsmail Mamat
 

Similar to Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus (20)

Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaranPenggunaan alat permainan  edukatif (APE) dalam pembelajaran
Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaran
 
Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"
Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"
Review Game Anak Usia Dini "Freeding Frenzy"
 
Ppt kep.anak kelompok 2
Ppt kep.anak   kelompok 2Ppt kep.anak   kelompok 2
Ppt kep.anak kelompok 2
 
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermainStimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermain
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
 
APE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkan
APE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkanAPE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkan
APE Pertemuan 1 media yang bisa di manfaatkan
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainKb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
 
081231938011 , tempat outbound , outbound fun game , manfaat outbound untuk a...
081231938011 , tempat outbound , outbound fun game , manfaat outbound untuk a...081231938011 , tempat outbound , outbound fun game , manfaat outbound untuk a...
081231938011 , tempat outbound , outbound fun game , manfaat outbound untuk a...
 
permainan tradisional
permainan tradisionalpermainan tradisional
permainan tradisional
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainan
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
 
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdfjurnal pengembangan kognitif 1.pdf
jurnal pengembangan kognitif 1.pdf
 
BAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptx
BAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptxBAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptx
BAHAN PERSENTASI APE BU AAT.pptx
 
Kkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part eseiKkbi murid & alam belajar part esei
Kkbi murid & alam belajar part esei
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
 
03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
 
MBE12503
MBE12503MBE12503
MBE12503
 
Kaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainKaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui Bermain
 

More from andreanapulu

Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021andreanapulu
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copyandreanapulu
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaandreanapulu
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamuandreanapulu
 
Makalah adab bertamu copy
Makalah adab bertamu   copyMakalah adab bertamu   copy
Makalah adab bertamu copyandreanapulu
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanandreanapulu
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanandreanapulu
 
Makalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk audMakalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk audandreanapulu
 
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hariandreanapulu
 
Makalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahMakalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahandreanapulu
 

More from andreanapulu (17)

Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021Makalah akida akhlak man 2021
Makalah akida akhlak man 2021
 
Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlak
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
 
Makalah aerofon
Makalah aerofonMakalah aerofon
Makalah aerofon
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamu
 
Makalah adab bertamu copy
Makalah adab bertamu   copyMakalah adab bertamu   copy
Makalah adab bertamu copy
 
Makalah 123
Makalah 123Makalah 123
Makalah 123
 
Makalah 123 copy
Makalah 123   copyMakalah 123   copy
Makalah 123 copy
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
 
Makalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk audMakalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk aud
 
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
 
Makalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahMakalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyah
 
Makalah makkiyah
Makalah makkiyahMakalah makkiyah
Makalah makkiyah
 

Recently uploaded

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (9)

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi bagi dasar perkembangan anak. Anak yang mendapat, bimbingan , pembinaan dan rangsangan sejak dini akan meningkatkan kesehatan, perkembangan fisik dan mental yang akan berdampak pada kesiapan belajar pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang sudah dimilikinya. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa anak memiliki karakter yang khas dan unik baik secara fisik maupun mental, oleh karena itu strategi dan metode pengajaran yang diterapkan harus sesuai dengan kekhasan anak yaitu dengan strategi bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Bermain merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta , karena bermain adalah sumber pengalaman dan uji coba. Bermain dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan alat permainan mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan aspek kognitif, emosi, sosial, dan fisik yang dimiliki anak. Dalam makalah ini akan dibahas tentang permainan yang mendidik yaitu permainan edukatif. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan permainan edukatif? 2. Apa tujuan dan fungsi permainan edukatif bagi anak usia dini? 3. Apa saja alat permainan edukatif (APE)? C. Tujuan 1. Mengetahui definisi dari permainan edukatif 2. Mengetahui tujuan dan fungsi permainan edukatif bagi anak usia dini 3. Mengetahui alat permainan edukatif (APE)
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Permainan Edukatif Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk Permainan tradisional dan “modern” yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran (Adams, 1975). Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan “asli” yang khusus dirancang (by design) untuk pendidikan ataukah permainan “lama” yang diberi nuansa atau dimanfaatkan (by utilization) untuk pendidikan. Permainan edukatif merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir serta bergaul dengan lingkungan atau untuk menguatkan dan menterampilkan anggota badan si anak, mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara pendidik dengan peserta didik, kemudian menyalurkan kegiatan anak didik dan sebagainya. Permainan edukatif juga dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan dari cara atau media pendidikan yang digunakan dalam kegiatan bermain, yang disadari atau tidak, memiliki muatan pendidikan yang dapat bermanfaat dalam mengembangkan diri peserta didik. Artinya, permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan yang bersifat mendidik. Ringkasnya, permainan edukatif adalah permainan yang bersifat mendidik.
  • 3. 3 Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan anak dirangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan berpiikir, emosi maupun sosial. Pendidikan anak usia dini (0-8tahun) merupakan tempat belajar sekaligus bermain bagi anak-anak. Anak-anak diajarkan mengenal aturan, disiplin, tanggung jawab dan kemandirian dengan cara bermain. Anak juga diajarkan bagaimana mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, berempati dengan temannya, tentunya juga berlatih bekerja sama dengan anak yang lain. Melalui kegiatan bermain yang mengandung edukasi, daya pikir anak terangsang untuk merangsang perkembangan emosi, perkembangan sosial dan perkembangan fisik. Setiap anak memiliki kemampuan dan ketertarikan bermain yang berbeda tergantung dari perkembangan anak. Dari permainan juga biasanya akan menimbulkan fantasi-fantasi besar oleh anak, dan tentu akan semakin menambah rasa ketertarikan anak pada mainan tersebut. Permainan edukatif penting bagi anak-anak, disebabkan karena : 1. Permainan edukatif dapat membantu anak dalam mengembangkan dirinya. 2. Permainan edukatif mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi anak. 3. Permainan edukatif mampu membantu anak dalam menciptakan hal baru atau memberi inovasi pada suatu permainan. 4. Permainan edukatif mampu meningkatkan cara berpikir pada anak. 5. Permainan edukatif mampu meningkatkan perasaan anak. 6. Permainan edukatif mampu meningkatkan rasa percaya diri pada anak. 7. Permainan edukatif mampu merangsang imajinasi pada anak. 8. Permainan edukatif dapat melatih kemampuan bahasa pada anak 9. Permainan edukatif dapat membentuk moralitas anak. 10. Permainan edukatif dapat mengembangkan rasa sosialisasi pada anak.
  • 4. 4 Dalam menentukan permainan edukatif, orang tua atau pendidik harus pintar dalam memilih, karena tidak semua yang harganya mahal dan modern itu bersifat mendidik, bisa jadi itu hanya menanamkan sifat konsumtif pada anak. Selayaknya orang tua dirumah dan pendidik di sekolah dapat memilih dan menyediakan media-media yang dapat mendukung perkembangan kepribadian anak, yang menyangkut fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional anak. B. Tujuan dan Fungsi Permainan Edukatif bagi Anak Usia Dini Permainan secara garis besar dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu permainan rekreatif dan permainan edukatif. Permainan rekreatif adalah permainan yang bersifat menyenangkan dan menumbuhkan imajinasi yang tinggi dan biasanya dibuat dengan teknologi yang tinggi pula, contohnya mobil-mobilan, robot-robotan, dll. Sedangkan permainan edukatif adalah permainan yang menyenangkan dirancang untuk tujuan latihan tertentu, atau sebagai sarana untuk melatih kemampuan anak. Tujuan permainan edukatif bagi anak usia dini : 1. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan wawasan berpikir anak Dengan bergerak, seperti berlari atau melompat, seorang anak akan terlatih motorik kasarnya, sehingga memiliki sistem perototan yang terbentuk secara baik dan sehat. Kemampuan motorik halusnya akan terlatih dengan permainan puzzle, membedakan bentuk besar dan kecil, dan sebagainya. 2. Mengembangkan Kemampuan Sosial-Emosional Anak melakukan aktivitas bermain karena ia merasa senang untuk melakukannya. Pada tahap-tahap awal anak melakukan aktivitas bermain karena ia merasa senang untuk melakukannya. Pada tahap-tahap awal kembangannya, orang tua merupakan kawan utama dalam bermain. Pergeseran akan terjadi seiring dengan bertambahnya umur anak, terutama setelah memasuki usia sekolah. Di sekolah, anak akan
  • 5. 5 mengalami proses sosialisasi bergaul dengan kawan sebaya dan dengan gurunya. 3. Mengembangkan Kemampuan Kognisi (Kecerdasan) Prinsip-prinsip pada permainan edukatif : 1. Prinsip Produktivitas Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Sehingga dari permainan itu akan mengena dan tersimpan di memori anak sehingga suatu saat anak mampu menginovasi atau menciptakan sesuatu yang baru. 2. Prinsip Aktivitas Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada anak. Sehingga permainan edukatif mampu mengembangkan motorik kasar dan motorik halus pada anak. 3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang digunakan. Jadi dalam hal ini guru sebagai fasilitator dituntut cerdas untuk memilih permainan edukatif yang memiliki muatan pendidikan dan cocok untuk anak. 4. Prinsip Kreativitas Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Meskipun permainan itu mudah dan murah, tapi anak akan tetap memiliki rasa penasaran untuk membongkar atau merusaknya. 5. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan Permainan eduukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak. Dari permainan diharapkan anak merasa senang dengan permainan yang dimainkan namun, tanpa disadari ternyata permainan yang dikembangkan bermanfaat untuk mengembangkan IQ, EQ danSQ.
  • 6. 6 Pelaksanaan dalam permainan edukatif. Yang perlu diperhatikan dalam permainan edukatif yaitu : 1. Penataan lingkungan, dalam penataan permainan edukatif berbeda dengan alat rekreatif, untuk alat ini harus tertutup dan diberikan sesuai dengan rencana pembelajaran yang akan diberikan. 2. Pengarahan sebelum bermain, dalam kesempatan ini guru harus memperkenalkan alat yang akan dipakai, memberikan cara atau aturan dalam menggunakan alat, kapan memulai dan mengakhiri, dan merapikan kembali alat. 3. Pelaksanaan permainan, sebaiknya guru memberikan contoh dalam melaksanakan permainan, memberikan motivasi, memberikan bantuan anak yang membutuhkan, mencobakan dengan cara lain untuk memperkaya pengalaman anak, dan mendokumentasikan hasil yang dicapai anak. 4. Kegiatan setelah bermain, yaitu membereskan alat, jika anak belum terbiasa, anak harus dilibatkan dalam membereskan. Jika dilihat dari fungsi permainan terhadap perkembangan pribadi anak akan terlihat berbagai fungsi permainan dalam mendukung perkembangan anak tersebut, seperti kesimbangan mental, kestabilan emosi, kecepatan berfikir, daya konsentrasi, sosialisasi, kepemimpinan dan lain-lain. 1. Fungsi permainan terhadap perkembangan mental. Seseorang dikatakan memiliki perkembangan mental apabila terpenuhi segala kebutuhan secara memuaskan. Yang menjadi masalah disini adalah, tidak semua kebutuhan terpenuhi, karena datangnya silih berganti, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Kadang-kadang untuk memenuhi kebutuhan yang satu, bertentangan dengan kebutuhan yang lain. Usaha yang dapat dilakukan dalam menyeimbangkan mental adalan menerima dan memahami masalah-masalah tersebut. Permainan melatih anak untuk belajar mengatasi masalah atau problem solving karena dalam permainan terdapat masalah yang harus dipecahkan atau dipikirkan.
  • 7. 7 2. Fungsi permainan sebagai kestabilan emosi. Seperti yang dikemukakan oleh Sukirno (1993:36) yang mengutip pendapat C. Cowwel dan L. France adalah : ”keseimbangan mental dapat dicapai atau diusahakan dengan mengadakan pendidikan emosi serta mengembangkan daya penyesuaian mengadakan pendidikan secara terarah”. Permainan sebagai sarana yang dapat dipakai untuk melatih kestabilan emosi dan sebagai sarana penyesuaian terhadap emosi. 3. Fungsi permainan terhadap kecepatan proses berpikir Dalam bermain diperlukan berpikir yang cepat dan tepat, hal ini menuntun anak untuk memiliki daya sensitifitas dan daya persepsi yang tinggi terhadap situasi yang dihadapinya. Contoh dalam permainan Puzzle, lego, scrabble dll. Mereka dalam menyelesaikan permainan diperlukan proses berpikir dan imajinasi yang tinggi. 4. Fungsi permainan terhadap daya konsentrasi Konsentrasi atau pemusatan perhatian terhadap pelaksanaan suatu usaha adalah penting, permainan dapat dipakai sarana dalam melatih konsentrasi, contohnya seperti meronce, puzzle, maze, dll. Anak dalam melakukan kegiatan meronce harus memerlukan konsentrasi, kalau dilakukan berulang-ulang akan membantu anak berkonsentrasi. 5. Fungsi permainan terhadap pendekatan jarak sosial. Bermain tidak membedakan suku, ras, keturunan, kaya atau miskin, semua mempunyai kepentingan yang sama, semua dapat bergembira, dan jenis permainan tidak menjadi tolak ukur kegembiraan. Anak-anak dapat bermain bersama. Permainan dapat digunakan sarana untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan menjalin pergaulan antar sesama.
  • 8. 8 6. Fungsi permainan terhadap kepemimpinan Dalam kegiatan bermain terdapat masalah-masalah yang timbul dalam permainan, sehingga anak dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar, kebiasaan untuk memberi dan menerima saran-saran, selalu melakukan tugas- tugas dengan penuh pengertian dan kerjasama dan dalam bermain akan menanamkan dan memupuk rasa demokrasi. C. Alat Permainan Edukatif (APE) Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik yang berasal dari lingkungan sekitar ( alam ) maupun yang sudah dibuat (dibeli). Prinsip APE a. Mengaktifkan alat indra secara kombinasi, sehingga dapat meningkatkan daya serap daya ingat anak didik. b. Mengandung kesesuaian dengan kebutuhan aspek perkembangan, kemampuan, dan usia anak didik, sehingga tercapai indikator kemampuan yang harus dimiliki anak. c. Memiliki kemudahan dalam penggunaanya bagi anak ,sehingga lebih mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat pemahamannya dan daya ingat anak d. Membangkitkan minat, sehingga mendorong anak untuk memainkannya e. Memiliki nilai guna, sehingga besar manfaatnya bagi anak f. Memiliki kesangkilan ( efisiensi ), sehingga mudah dan murah dalam pengadaan dan penggunaannya. Sifat Isi APE a. Instruktif, mengandung pesan perintah yang harus dikerjakan (penugasan). b. Informatif, mengandung pesan hal-hal baru yang harus diketahui anak. c. Motivasi, dapat menggugah minat dan perhatian anak.
  • 9. 9 d. Rekreatif, memberikan rasa senang, aman, nyaman, gembira dan bahagia bagi anak. Kriteria APE Pada umumnya kriteria APE meliputi 3 bidang sebagai berikut : a. Kesesuaian ( relevansi ), yaitu sesuai dengan karakteristik anak, rencana kegiatan belajar, indikator kemampuan. b. Kemudahan yaitu mudah dibuat, dipergunakan. c. Kemenarikan yaitu bentuknya menarik, dan dapat menggugah anak untuk memainkannya. Kriteria umum diuraikan ke dalam tujuh unsur, yang disebut dengan 7 M: a. Mudah yaitu mudah membuatnya, mudah memperoleh bahan dan alat, mudah digunakan oleh anak didik. b. Murah artinya biaya dengan sedikit mungkin. c. Menarik yaitu merangsang perhatian baik bentuk, warna, bahan sehingga anak tertarik untuk memainkannya. d. Mempan yaitu sesuai dengan kebutuhan perkembangan , karakteristik, usia,minat dan kemampuan anak . e. Mendorong yaitu dapat menggugah minat anak untuk bersikap atau berbuat yang positif baik untuk dirinya, orang lain maupun lingkungan., f. Mustari sesuai dengan kebutuhan dan minat anak dan sesuai dengan kondisi setempat g. Manfaat yaitu bernilai dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Manfaat APE a. Melatih kemampuan motorik Stimulasi untuk motorik halus diperoleh pada saat anak meraih dan mengambil mainannya, meraba, memgang dengan kelima jarinya, dan sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerak-gerakan mainnya, melempar, mengangkat, dan sebagainya.
  • 10. 10 b. Melatih konsentrasi APE dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya dalam berkonsentrasi dan fokus. Saat menyusun puzzel, katakannlah, anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada di depannya sehingga anak tidak berlari-larian atau melakukan aktifitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa jadi hasilnya tidak memuaskan. c. Mengenalkan konsep logika sederhana anak dilatih untuk berfikir logis dengan mengikuti urutan atau aturan sederhana sesuai dengan permainan yang dimainkannya, dimana anak dapat berfikir secara logis untuk menentukan suatu keputusan antara satu konsep dengan konsep lain dari mainannya, misalnya dalam menyusun balok anak akan berfikir bahwa balok yang besar lebih baik jika diletakan di bagian bawah sebagai pondasi sehingg tidak menggangu keseimbangan bangunan yang dibuatnya. d. Mengenal konsep sebab akibat Anak akan belajar konsep-konsep sederhana tentang sebab dan akibat sesuatu. Contohnya, jika anak memasukan benda kecil ke dalam benda yang besar akan berhasil, sehingga anak memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. ini adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat mendasar. e. Melatih kemampuan verbal dan bahasa anak Permainan edukatif sangat baik jika dibarengi dengan komunikasi yang terarah, ini dapat dilakukan dengan dialog atau teknik bercerita dan mendongeng untuk anak. Metode ini dapat memberikan manfaat tambahan bagi anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasan juga, kemampuan bersosialisasi dan komunikasi anak dengan orang lain.
  • 11. 11 f. Menambah pengetahuan dan wawasan Permainan edukatif wawasan anak akan bertambah seiring dengan kemapuan anak untuk menjelajah aspek-aspek permainan tersebut. Eksplorasi anak terhadap kegiatan main memberikan hasil berupa proses penambahan pengetahuan dan wawasan baik segi bentuk, ruang dan ragam warna. yang pada intinya dapat menstimulasi panca indra anak, yang meliputi indera penglihatan, penciuman, pengecapan, perabaan dan pendengaran. g. Mengenalkan warna, bentuk dan tekstur Dari mainan edukatif ini, anak dapat mengenal raga/variasi bentuk dan warna. Ada benda berbentuk kotak, segiempat, bulat dengan berbagai warna; biru, merah, hijau, dan lain sebagainya. Permainan edukatif harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik, bahasa, kecerdasan, dan sosialisasi. Selain itu alat permainan edukatif harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga anak akan mudah frustasi, atau terlalu mudah sehingga anak akan cepat bosan.Dalam memilih permainan edukatif, guru dan orang tua harus memperhatikan kelayakan dan kemanan mainan tersebut. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam memilih permainan edukatif diantaranya: 1. Desain Mudah dan Sederhana Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana. Hal paling penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi, sehingga anak tidak terbebani dengan kerumitannya. 2. Multifungsi Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga dapat juga dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak. 3. Menarik Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak
  • 12. 12 memerlukan pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas mengekspresikan kekreatifannya. 4. Berukuran besar Permainan edukatif sebaiknya berukuran besar karena kan memudahkan anak untuk memegangnya dan menghindari kemungkinan membahayakan misalnya dimasukkan ke mulut, maka sebaiknya memilih peralatan yang besar. 5. Awet dan sesuai kebutuhan Hendaknya permainan edukasi tahan lama dan sesuai tujuan yang diinginkan, sesuai kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan. 6. Mendorong Anak untuk bermain bersama Sebaiknya memilih permainan yang memberi kesempatan anak untuk bersosialisasi dengan temannya dengan segenap kreativitasnya. 7. Mengembangkan Daya Fantasi Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan imajinasi anak. Walaupun alat permainan edukatifnya sederhana harus tetap menarik baik warna maupun bentuknya. Bila bersuara, suaranya harus jelas. Alat permainan edukatif harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena bentuknya sangat umum dan harus tidak mudah rusak. Kalau ada bagian- bagian yang rusak harus mudah diganti. Selain itu pemeliharaannya mudah, terbuat dari bahan yang mudah didapat, dan harganya terjangkau oleh masyarakat luas. Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif 1. Puzzle Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik halus, yaitu melatih keterampilan tangan untuk persiapan menulis, persepsi visual yaitu untuk melatih pemahaman visual, dan problem solving yaitu anak dilatih untuk mencoba memecahkan masalah yang ada di puzzle itu,
  • 13. 13 sehingga jumlah kepingan puzzle dapat dibuat seseuai dengan kemampuan anak. 2. Meronce / menjahit Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik halus, yaitu melatih keterampilan tangan untuk persiapan menulis, koordinasi mata tangan, yaitu koordinasi dari mata dan tangan dalam rangka latihan keterampilan untuk dasar-dasar menulis konsep bentuk, dan konsep warna. 3. Balok membangun Alat ini mempunyai fungsi untuk melatih motorik kasar, yaitu melakukan gerakan untuk mendukung aktvitas gerak secara keseluruhan, motorik halusnya yaitu melatih keterampilan tangan untuk persiapan menulis, koordinasi mata tangan, yaitu koordinasi dari mata dan tangan dalam rangka latihan keterampilan untuk dasar- dasar menulis, imajinasi dan daya cipta, yaitu untuk melatih anak untuk bereksplorasi menemukan hal-hal yang baru dan menciptakkan bentuk baru. 4. Puzzle kotak pos Alat ini berfungsi untuk melatih konsep bentuk dan warna, perseps visual, yaitu untuk melatih pemahaman visual, koordinasi mata tangan, yaitu koordinasi dari mata dan tangan dalam rangka latihan keterampilan untuk dasar-dasar menulis. 5. Maze Alat ini berfungsi untuk melatih konsentrasi, motorik halus. 6. Menara kelereng Alat ini berfungsi untuk melatih kontak mata dan konsentrasi 7. Hammer Alat ini berfungsi untuk melatih koordinasi mata tangan, motorik kasar dan motorik halus 8. Bentuk geometri dasar dan menengah Alat ini berfungsi untuk melatih konsep bentuk dan konsep warna.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan yang bersifat mendidik Tujuan permainan edukatif untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan wawasan berpikir, mengembangkan kemampuan sosial- emosional, dan mengembangkan kemampuan kognisi (kecerdasan). Fungsi permainan edukatif terdiri dari: a. Fungsi perkembangan mental b. Fungsi permainan sebagai kestabilan emosi c. Fungsi permainan terhadap kecepatan proses berpikir d. Fungsi permainan terhadap daya konsentrasi e. Fungsi permainan terhadap pendekatan jarak sosial f. Fungsi permainan terhadap kepemimpinan Alat Permainan Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik yang berasal dari lingkungan sekitar ( alam ) maupun yang sudah dibuat (dibeli). B. Implikasi Dampak permainan edukatif bagi anak usia dini: 1. Mampu melatih konsentrasi pada anak 2. Mengajar dengan lebih cepat dengan waktu relatif singkat 3. Menambah daya pengertian dan ingatan 4. Membuat proses belajar menyenangkan 5. Mampu Mengatasi keterbatasan bahasa 6. Meningkatkan rasa sosialisasi pada anak 7. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA Ariesta, R. (2009). Alat permainan edukatif lingkungan sekitar untuk anak usia 0- 1 tahun. Bandung: PT Sandiarta Sukses Faruq, M. (2007). 100 Permainan kecerdasan kinestetik. Jakarta: PT Gramedia prasekolah usia 3-4 tahun. Jurnal Kebidanan Kayvan, Umi (2009). 57 permainan kreatif untuk mencerdaskan anak. PT TransMedia: Jakarta Selatan Maulidah, N & Santoso, A. (2012). Permainan konstruktif untuk meningkatkan kemampuan mutiple intelligence (visual-spasial dan interpersonal). Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 1 Musfiroh, T. (2008). Cerdas melalui bermain, Jakarta: PT Grasindo Novtiana, N. (2014). Hubungan penggunaan alat permainan edukatif dengan perkembangan motorik anak usia 3-6 tahun di PAUD Puri Fathonah Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Olivia. F. (2010). Meroketkan kekuatan otak kanan dengan jurus biodrawing. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Pramono. (2008). Efektifitas alat permainan edukatif puzzle terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di Ponorogo Semarang. Sari, dkk. (2006). Hubungan antara alat permainan edukatif dan perkebangan motorik anak pada taman penitipan anak. Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 39 No.1 Suryawan, A & Narendra, M.B. (2010). Penyimpangan tumbuh kembang anak, RSUD Dr. Soetomo Surabaya Syamsyiah, S. (2014). Meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui games ball (permainan bola) pada anak kelompok bermain Mesjid Syuhada. Yogyakarta: FIP UNY