SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Menguatkan Pilar-Pilar
Ekonomi Syariah
Oleh: Didin Hafidhuddin
Disampaikan pada Acara Sosialisasi Dan Edukasi Perbankan Syariah,
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, Surabaya
Selasa 26 Nopember 2013 M/22 Muharram 1435 H
Tiga Pilar Ekonomi Syariah
Berdasarkan QS Al-Baqarah: 275-278 terdapat 3 pilar
ekonomi syariah yang berkaitan antara satu dengan yang
lainnya, yang perlu dibangun dan digerakkan secara
bersama-sama oleh semua komponen umat dan bangsa,
baik oleh pemerintah, para pelaksana lembaga keuagan
syariah, para alim ulama, ustadz, dan muballigh. Ketiga
komponen pilar tersebut yaitu:
a. Sektor riil, seperti kegiatan usaha/perdagangan, bisnis.
b. Sektor moneter, Lembaga Keuangan Syariah (LKS), seperti
perbankan syariah, dll.
c. Sektor Zakat, infaq, shadaqah, wakaf, dan lain-lain.
Firman Allah SWT
‫ا‬ ُ‫وم‬ ُ‫ق‬َ‫ي‬ ‫ا‬ َ‫م‬
َ
‫ك‬
َّ
‫ال‬ِ‫إ‬
َ‫ن‬‫و‬ ُ‫وم‬ ُ‫ق‬َ‫ي‬
َ
‫ال‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬
َ‫ن‬‫و‬
ُ
‫ل‬
ُ
‫ك‬
ْ
‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬َ
َ ْ
‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ان‬
َ
‫ط‬ْ‫ي‬
َّ
‫الش‬ ُ‫ه‬
ُ
‫ط‬َّ‫ب‬
َ
‫خ‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ي‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ل‬ََّ‫ن‬
َ
‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬
َ
‫ذ‬ ِ‫س‬ْ‫م‬ُ‫ه‬
َْ‫ي‬َ‫ب‬
ْ
‫ال‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ل‬ َ‫ح‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ ُ‫ل‬
ْ
‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
ْ
‫ال‬ ‫ا‬ َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫ال‬
َ
‫ق‬َِ‫م‬
ٌ
‫ة‬
َ
‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫و‬ َ‫م‬ ُ‫اءه‬ َ‫ج‬ ‫ن‬ َ‫م‬
َ
‫ف‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ َ‫م‬َّ‫ر‬ َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫ع‬َ
َ
‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ‫ن‬َ‫ى‬ َ‫ه‬َ‫انت‬
ََ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬
َ
‫ل‬ْ‫و‬
ُ
‫أ‬
َ
‫ف‬ َ‫اد‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬
َ
‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬
َ
‫أ‬َ‫و‬
َ
‫ف‬
َ
‫ل‬ َ‫س‬ ‫ا‬ َ‫م‬ ُ‫ه‬
َ
‫ل‬
َ
‫ف‬
َ‫ن‬‫و‬ ُُِ‫ال‬
َ
َ ‫ا‬َ‫هه‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ ُُ ِ‫ار‬ََّّ‫ال‬ ُُ‫ا‬ ََ ْْ
َ
‫أ‬٢٧٥﴾
َ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬
َ
‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ ِ‫ات‬
َ
‫ق‬ ََُّ‫الص‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ر‬
ْ
‫ال‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ق‬ َ‫ح‬ ْ‫م‬َ‫ي‬‫أ‬‫يم‬ِ‫ي‬
َ
‫أ‬ ‫أ‬‫ار‬ ََّ
َ
‫ك‬ َّ‫ل‬
ُ
‫ك‬٢٧٦
ْ
‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ﴾
َ
َ
‫ك‬َّ‫الز‬
ْ
‫ا‬ُ‫و‬
َ
‫آت‬َ‫و‬
َ
‫ة‬
َ
‫ال‬َّ‫الص‬
ْ
‫وا‬ ُ‫ام‬
َ
‫ق‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ات‬ ََ ِ‫ال‬َّ‫الص‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬َ
َ
َ
َ
‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬
ََُِّ‫ع‬ ْ‫م‬ ُُُ‫ر‬ ْ‫ج‬
َ
‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫ل‬
َ
‫اة‬َْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬
َ
‫ل‬َ‫ع‬
ٌ
‫ف‬ْ‫و‬
َ
‫ال‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫و‬
ُ
‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ ُُ٢٧٧َ
ْ
‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬
َ
‫ذ‬َ‫و‬ َ‫هللا‬
ْ
‫وا‬ ُ‫ق‬َّ‫ات‬
ْ
‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ﴾‫م‬ُ‫َّت‬
ُ
‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫م‬
َ‫ين‬َِِّ‫م‬
ْ
‫ؤ‬‫م‬٢٧٨﴾.{‫البقرة‬:275-278}.
”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang
yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya (275) Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa (276) Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat
pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati (277) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang
belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman (278).” (QS. Al-Baqarah [2]: 275-278).
Pilar Pertama Ekonomi Syariah: Sektor Riil
Banyak ayat dan hadis yang mendorong kaum muslimin untuk
melakukan kegiatan bisnis/usaha dan sektor riil lainnya.
...َْ‫و‬ َ‫م‬ ُ‫اءه‬ َ‫ج‬ ‫ن‬ َ‫م‬
َ
‫ف‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ َ‫م‬َّ‫ر‬ َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
ْ
‫ال‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ل‬ َ‫ح‬
َ
‫أ‬َ‫و‬َُ‫ه‬
َ
‫ل‬
َ
‫ف‬ َ‫ى‬ َ‫ه‬َ‫انت‬
َ
‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ‫ن‬ِ‫م‬
ٌ
‫ة‬
َ
‫ظ‬ِ‫ع‬
َ
‫ف‬
َ
‫ل‬ َ‫س‬ ‫ا‬ َ‫م‬
َََّّ‫ال‬ ُُ‫ا‬ ََ ْْ
َ
‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬
َ
‫ل‬ْ‫و‬
ُ
‫أ‬
َ
‫ف‬ َ‫اد‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬
َ
‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬
َ
‫أ‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫و‬ ُُِ‫ال‬
َ
َ ‫ا‬َ‫هه‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ ُُ ِ‫ار‬.{‫البقرة‬:275}.
”... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 275).
ََ‫م‬
َّ
‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬
َ
‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬
َّ
‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬:َ
َ
‫أ‬‫ا‬ ُ‫ل‬ َ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬ ‫؟‬ ُ‫ب‬َ‫ي‬
ْ
‫ط‬
َ
‫أ‬ ِ‫ب‬ ْ‫س‬
َ
‫ك‬
ْ
‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ ُ‫ج‬َّ‫لر‬
َ‫أ‬‫ر‬ْ‫و‬ ُ‫ر‬ْ‫ب‬ َ‫م‬ ‫أ‬‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ل‬
ُ
‫ك‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ َُِ‫ي‬ِ‫ب‬.{‫والَاكم‬ ‫البزر‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬}.
“Usaha apakah yang paling baik? Rasulullah menjawab: Kegiatan usaha dengan
tangannya sendiri (wirausaha) dan setiap jual beli yang baik.” (HR. Bazzar dan Hakim).
Beberapa Contoh Urgensi Penguatan Kegiatan Bisnis/ Usaha
 Di dalam kitab Al-Amwal karya Abu Ubaid,
dikemukakan sebuah hadis yang menyatakan
bahwa 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari
perdagangan.
 Dalam kegiatan dakwah Islamiyyah, peranan dari
para pengusaha muslim sangat signifikan.
 Karena itu kaum muslimin harus bergerak serius,
saling mendukung dan saling bersinergi dalam
membangun kekuatan sektor riil ini.
Perdagangan/kegiatan usaha yang dibingkai dengan
kejujuran dan keamanahan, akan menghantarkan
pelakunya masuk ke dalam surga.
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬:َُ‫ر‬ ِ‫اج‬َّ‫الت‬ََ‫ع‬ َ‫م‬
ُ‫ق‬ْ‫و‬ َُُّ‫الص‬ ُ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬
َ
‫األ‬
ََ‫ن‬ْ‫ي‬ َِ ِ‫ال‬َّ‫الص‬َ‫و‬ ِ‫آء‬ ََُ‫ه‬‫والش‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬ََّّ‫ال‬.{َ‫ر‬‫الترمذى‬ ‫اه‬‫و‬}.
“Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat
dipercaya (kelak akan dikumpulkan) bersama para nabi, syuhada dan
shalihin.” (HR. Tirmidzi).
ََ‫م‬
ْ
‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ح‬ ِ‫ال‬َّ‫الص‬ ُ‫ال‬
َ ْ
‫ال‬ َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ‫و‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬
َ
‫ف‬َِ‫ح‬ ِ‫ال‬َّ‫الص‬ ِ‫ء‬ ْ‫ر‬.{ُ‫أحم‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬}.
“Maka beliau bersabda: "Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang
dimiliki oleh hamba yang Shalih." (HR. Ahmad).
Sabda Rasulullah SAW
Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter
Pilar kedua Ekonomi Syariah adalah sektor moneter seperti Lembaga Keuangan
Syariah (LKS), baik perbankan syariah maupun non perbankan syariah.
Alhamdulillah sektor moneter ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan,
walaupun belum optimal. Hal ini ditandai antara lain oleh:
 Jumlah lembaga keuangan syariah, seperti perbankan syariah semakin meningkat, demikian
pula jumlah assetnya.
 Kajian tentang ilmu ekonomi syariah juga semakin meningkat, terutama di kalangan
Perguruan Tinggi. Misalnya: IPB dan Unair telah membuka program S-1 Ekonomi Syariah, di
samping PT lainnya seperti UI, UIKA, UIN, IAIN, STAIN, SEBI, TAZKIA, dll.
 Regulasi tentang kegiatan Ekonomi Syariah telah semakin terarah, seperti UU No 21 / 2008
tentang Perbankan Syariah, UU No. 19 / 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara,
Fatwa DSN-MUI tentang kegiatan ekonomi syariah telah mencapai sekitar 80 buah fatwa,
dll.
 Demikian pula kegiatan LKS non bank, seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, BMT dll.
telah menunjukkan kemajuan yang menggembirakan.
 Tumbuh dan berkembang asosiasi-asosiasi ekonomi syariah, baik di pusat maupun daerah,
seperti MES (masyarakat ekonomi syariah), PKES (pusat kajian ekonomi syariah), IAEII
(ikatan ahli ekonomi Islam Indonesia) ASBISINDO (asosiasi bank syariah Indonesia),
disamping juga BAZNAS (badan amil zakat nasional) dan BWI (badan wakaf Indonesia)
 Hari Ahad, 17 Nopember 2013 M/13 Muharram 1435 H yang lalu Presiden RI telah
mencanangkan kembali gerakan ekonomi syariah (GRES) yang diharapkan akan
menguatkan peran ekonomi syariah terhadap ekonomi umat dan bangsa.
Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter
Karena itu kewajiban seluruh kaum muslimin untuk mendukung
upaya penguatan lembaga keuangan syariah, baik dengan
bertransaksi melalui LKS maupun dengan menyebarkan dan
mendakwahkannya pada masyarakat. Hal ini dilandasi dengan
berbagai alasan (disamping alasan-alasan di atas), antara lain
sebagai berikut:
Pertama, perintah melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh,
termasuk di bidang mu’amalah, disamping bidang yang lainnya.
Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 208.
َ
َ
‫ك‬ ِ‫م‬
ْ
‫ل‬ ِ‫الس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫ل‬
ُ
َْ‫اد‬
ْ
‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ال‬ ِ‫ات‬َ‫و‬
ُ
‫ط‬
ُ
َ
ْ
‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬
َّ
‫ت‬
َ
‫ت‬
َ
‫ال‬َ‫و‬
ً
‫ة‬
َّ
‫آف‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ان‬
َ
‫ط‬ْ‫ي‬
َّ
‫ش‬
ٌَ‫ين‬ِ‫ب‬‫م‬ ٌّ‫و‬ َُُ‫ع‬ ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬.‫البقرة‬:٢٠٨﴾.
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 208).
Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter
Kedua, terdapat perbedaan yang mendasar antara LKS dengan
Lembaga Keuangan Konvensional (LKK) misalnya perbedaan antara
bank syariah dengan bank konvensional, antara lain sebagai berikut:
a. Akad dan Aspek Legalitas
Akad dalam bank syariah senantiasa merujuk pada ketentuan syari’ah,
seperti tidak boleh ada unsur riba (bunga) yang secara jelas
diharamkan. Akadnya bervariasi, ada: wadi’ah, mudharabah,
musyarakah, murabahah, ijarah, dan lain sebagainya.
Jika terjadi perselisihan diselesaikan melalui mekanisme musyawarah
dan atau melalui Badan Syari’ah Arbitrase Nasional (BASARNAS)
b. Struktur Organisasi
Bank syariah memiliki Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) yang salah
satu fungsi utamanya mengawasi operasional bank syariah dan
produknya agar sesuai dengan ketentuan syari’ah.
DPS berada di bawah Dewan Syari’ah Nasional Majlis Ulama
Indonesia (DSN-MUI). Fatwa-fatwa dikeluarkan oleh DSN, sedangkan
DPS hanya mengawasi pelaksanaan fatwa di bank syariah sekaligus
memberikan pendapat syari’ah (syari’ah opinion) jika diperlukan.
Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter
c. Bisnis dan Usaha Yang Dibiayai, disamping
memperhatikan aspek keuntungan juga harus
mempehatikan hal-hal yang terkait dengan syariah,
misalnya:
1. Apakah kegiatan bisnis itu halal ataukah haram?
2. Apakah manfaat ataukah mafsadat?
3. Apakah memperkuat/memperlemah da’wah/syi’ar
Islam?
4. Apakah berkaitan dengan perbuatan a-susila
ataukah tidak?
5. Apakah berkaitan dengan perjudian?
6. Apakah berkaitan dengan kegiatan ilegal (senjata
ilegal) atau senjata pemusnah?.
Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter
d. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture
Sebuah bank syari’ah diharapkan mempunyai lingkungan kerja
yang sejalan dengan syari’ah. Dalam hal etika, misalnya, sifat
amanah dan shiddiq harus melandasi setiap karyawan sehingga
tercipta profesionalisme yang berdasarkan Islam. Demikian pula
dalam hal reward and punishment (imbalan dan sangsi),
diperlukan sistem penggajian yang sesuai dengan syari’ah.
Selain itu, cara berpakian dan tingkah laku dari para karyawan
merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah
lembaga keuangan yang membawa nama Islam, sehingga tidak
ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang tidak
mencerminkan akhlaqul karimah. Demikian pula dalam
mengahadapi nasabah, akhlaq harus senantiasa terjaga,
misalnya dalam bentuk keramahan dan menjelaskan yang baik
kepada nasabah.
Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter
e. Bank syariah disamping memperhatikan hasil juga
memperhatikan proses. Akad-akad dan persyaratan kegiatan
usaha tersebut di atas adalah mencerminkan pentingnya
proses yang transparan dan sejalan dengan ajaran Islam.
Sistem bagi hasil adalah sistem yang mengutamakan proses
disamping hasil. Sedangkan sistem bunga yang diutamakan
hasil bukan proses. Ternyata ini punya dampak terhadap
perilaku umat manusia. Sistem bunga menyebabkan perilaku
instant (ingin cepat berhasil yang kadangkala tidak
memperhatikan cara dan proses). Sedangkan sistem bagi
hasil yang merupakan sistem yang sejalan dengan ajaran
Islam adalah sistem yang menyebabkan orang berpikir
tentang proses disamping hasil. Karena itu al-Qur’an sangat
keras memerangi riba/bunga ini. Perhatikan firman-Nya
dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 276-279.
َِ‫ات‬
َ
‫ق‬ ََُّ‫الص‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ر‬
ْ
‫ال‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ق‬ َ‫ح‬ ْ‫م‬َ‫ي‬َََّ
َ
‫ك‬ َّ‫ل‬
ُ
‫ك‬ ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬
َ
‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬‫أ‬‫يم‬ِ‫ي‬
َ
‫أ‬ ‫أ‬‫ار‬
٢٧٦‫ا‬َّ‫الص‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬
ْ
‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ﴾َ
َ
‫ال‬َّ‫الص‬
ْ
‫وا‬ ُ‫ام‬
َ
‫ق‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ات‬ ََ ِ‫ل‬
َ
‫ة‬
َِ‫ب‬َ‫ر‬
ََُِّ‫ع‬ ْ‫م‬ ُُُ‫ر‬ ْ‫ج‬
َ
‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫ل‬
َ
‫اة‬
َ
‫ك‬َّ‫الز‬
ْ
‫ا‬ُ‫و‬
َ
‫آت‬َ‫و‬ََ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬
َ
‫ل‬َ‫ع‬
ٌ
‫ف‬ْ‫و‬
َ
َ
َ
‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫م‬ ُُ
َ
‫ال‬
َ‫ن‬‫و‬
ُ
‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ح‬َ‫ي‬٢٧٧َُ‫ق‬َّ‫ات‬
ْ
‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ﴾ََ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫م‬
ْ
‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬
َ
‫ذ‬َ‫و‬ َ‫هللا‬
ْ
‫وا‬َ‫ن‬ِ‫م‬
َ‫ين‬َِِّ‫م‬
ْ
‫ؤ‬‫م‬ ‫م‬ُ‫َّت‬
ُ
‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬٢٧٨َ
َ
‫ف‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫ل‬َ‫ع‬ َْ
َ
‫ت‬ ْ‫م‬
َّ
‫ل‬ ‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ﴾‫أ‬ُْ‫ر‬ َ‫ح‬ِ‫ب‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫ن‬
َ
‫ذ‬
ْ
‫أ‬
َ
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬
َ
‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬
ُ
‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ
ْ
‫ظ‬
َ
‫ت‬
َ
‫ال‬ ْ‫م‬
ُ
‫ك‬ِ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬
َ
‫أ‬ ُ‫وس‬
ُ
‫ؤ‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬
َ
‫ال‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫و‬ ُ‫م‬ِ‫ل‬
َ
َ‫ن‬‫و‬ ُ‫م‬
َ
‫ل‬
ْ
‫ظ‬
ُ
‫ت‬.‫البقرة‬:٢٧٩﴾.
Firman Allah SWT
َ
َ ْ
‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫م‬
ْ
‫ك‬ َِ
ْ
‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫يل‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ع‬ْ‫اد‬َِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬
ْ
‫ل‬ ِ‫اد‬ َ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ََّ َ‫س‬ ََ
ْ
‫ال‬ ِ‫ة‬
َ
‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ ‫ي‬ ِ‫ت‬
َّ
‫ال‬
ََ‫ع‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ ‫ن‬ َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫م‬
َ
‫ل‬ْ‫ع‬
َ
‫أ‬ َ‫و‬ ُُ َ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ن‬ َ‫س‬ ْ‫ح‬
َ
‫أ‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫م‬
َ
‫ل‬ْ‫ع‬
َ
‫أ‬ َ‫و‬ َُُ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫يل‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ ‫ن‬ََ‫ين‬ َُِ‫ت‬ْ‫ه‬
ُ ْ
‫ل‬.
‫الَّحل‬:١٢٥﴾.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]: 125).
Salah satu analoginya adalah dengan kegiatan dakwah
yang harus memperhatikan proses disamping hasil.
Perhatikan firman-Nya dalam QS. An-Nahl [16]: 125.
Hingga saat ini sudah terdapat kurang lebih
80 Fatwa tentang ekonomi syariah yang
dihasilkan oleh DSN-MUI.
Hal ini menggambarkan dinamika yang
berkelanjutan di bidang ekonomi syariah.
Sebagai Contoh: Zakat
 Zakat merupakan Rukun Islam ke 3  Jika dilaksanakan
dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, akan
meningkatkan keimanan dan keislaman (QS. At-Taubah [9]: 5
dan 11).
 Zakat adalah ibadah maaliyyah ijtima’iyyah:
 Meningkatkan kesejahteraan
 Terbukti secara empirik dalam sejarah (masa Nabi dan
sahabat serta Umar bin Abdul Azis).
 Sekarang pun beberapa Negara, termasuk Indonesia,
telah menjadikan zakat sebagai salah satu sarana untuk
mensejahterakan masyarakat.
Pilar Ketiga Ekonomi Syariah: Sektor Zakat, infaq, shadaqah dan Wakaf.
Potensi Zakat di Indoensia (Riset Tahun 2011)
Terjadi kenaikan potensi
zakat di Indonesia menjadi
sebesar Rp 217 trilyun
(Hasil Riset BAZNAS, FEM IPB
dan IDB 2011)
Lima Langkah Menggali Potensi Zakat
Kesejahteraan Masyarakat
SOSIALISASI
ZIS
Hikmah & Tujuan
ZAKAT
Obyek ZAKAT
(‫الزكوية‬ ‫)األموال‬
DLL
Lima Langkah
Menggali Potensi Zakat
Sosialisasi Penguatan Amil Pendayagunaan
Tepat Sasaran
Penguatan Regulasi
dan Peraturan
Sinergi/
Koordinasi
Pertama, Zakat, infaq dan sedekah bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan para mustahiq, terutama fakir-miskin. Termasuk di dalamnya
membantu di bidang pendidikan, kesehatan dan kegiatan ekonomi.
ZAKAT  Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan
CONTOH SOSIALISASI DAN EDUKASI TENTANG
HIKMAH DAN TUJUAN ZAKAT YANG MENCAKUP
BERBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN
Kedua, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan etos
kerja.
‫ى‬
َ
‫ال‬َ‫ع‬
َ
‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬:
َ‫ن‬‫و‬َُِّ‫م‬
ْ
‫ؤ‬
ُ ْ
‫ال‬ َ‫ح‬
َ
‫ل‬
ْ
‫ف‬
َ
‫أ‬ ُْ
َ
‫ق‬(1)
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ ِ‫اش‬
َ
َ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬
َ
‫ال‬َ‫ص‬ ِ‫في‬ ْ‫م‬ ُُ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬(2)َ
ْ
‫غ‬
َّ
‫الل‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ ُُ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬َ‫و‬ِ‫و‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ض‬ِ‫ر‬ْ‫ع‬ ُ‫م‬(3)
َ‫ن‬ْ‫و‬
ُ
‫ل‬ِ‫اع‬
َ
‫ف‬ ِ‫وة‬
َ
‫ك‬َّ‫لز‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ ُُ َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ذ‬
َّ
‫ال‬َ‫و‬(4.){‫ن‬‫الؤمَّو‬:1-4}.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang
khusyu` dalam shalatnya (2) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan
dan perkataan) yang tiada berguna (3) dan orang-orang yang menunaikan zakatnya
(4).” (QS. Al-Mukminun: 1-4).
Ketiga, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan etika bekerja dan
berusaha, yakni hanya mencari rizki yang halal.
ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬s:َ‫أ‬‫ل‬ْ‫و‬
ُ
‫ل‬
ُ
‫غ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
ً
‫ة‬
َ
‫ق‬ ََُ‫ص‬ ُ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ق‬َ‫ي‬
َ
‫ال‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬.{‫مسلم‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬}.
"Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan menerima sedekah
yang ada unsur tipu daya". (HR. Muslim).
Keempat, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan aktualisasi potensi dana untuk
membangun umat, seperti untuk membangun sarana pendidikan yang unggul tetapi
murah, sarana kesehatan, institusi ekonomi, institusi publikasi dan komunikasi serta yang
lainnya.
Kelima, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual dan sosial. Artinya, kesediaan ber-ZIS ini akan mencerdaskan untuk mencintai
sesamanya, terutama kaum dhu’afa.
Keenam, Zakat, infaq dan sedekah akan mengakibatkan ketenangan, kebahagiaan,
keamanan dan kesejahteraan hidup.
‫ى‬
َ
‫ال‬َ‫ع‬
َ
‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬:َ
ُ
‫ت‬َ‫و‬ ْ‫م‬ ُُُ‫ر‬ِ‫ه‬
َ
‫ط‬
ُ
‫ت‬
ً
‫ة‬
َ
‫ق‬ ََُ‫ص‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬
َ
‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
ْ
‫ذ‬
ُ
َََ‫ص‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬
َ
‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ل‬َ‫ص‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬ ِ‫ك‬َ‫ز‬ُ‫هللا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫ل‬ ٌ‫ن‬
َ
‫ك‬ َ‫س‬ َ‫ك‬
َ
‫ت‬
َ
‫ال‬
ٌَ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ َ‫س‬.{‫التوبة‬:103}.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
Ketujuh, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan upaya menumbuh-
kembangkan harta yang dimiliki dengan cara mengusahakan dan
memproduktifkannya.
‫ى‬
َ
‫ال‬َ‫ع‬
َ
‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬:ََ‫و‬ ْ‫م‬
َ
‫أ‬ ِ‫في‬ َ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬
َ
‫آت‬ ‫ا‬ َ‫م‬َ‫و‬َ
َ
‫آت‬ ‫ا‬ َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ََُِّْ‫ع‬‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ي‬
َ
‫ال‬
َ
‫ف‬ ِ‫اس‬ََّّ‫ال‬ ِ‫ال‬‫أ‬‫اة‬
َ
‫ك‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬
َ
َ‫ن‬‫و‬ َُِ‫ع‬ْ‫ض‬
ُ ْ
‫ال‬ ُ‫م‬ ُُ َ‫ك‬ِ‫ئ‬
َ
‫ول‬
ُ
‫أ‬
َ
‫ف‬ ِ‫هللا‬ َ‫ه‬ ْ‫ج‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫و‬ ُُ‫ي‬ِ‫ر‬
ُ
‫ت‬.{‫م‬‫و‬‫الر‬:39}.
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka
riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang
yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Rum: 39).
Kedelapan, Zakat, infaq dan sedekah juga akan menyebabkan orang semakin
giat melaksanakan ibadah mahdlah, seperti shalat maupun yang lainnya.
‫ى‬
َ
‫ال‬َ‫ع‬
َ
‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬
َ
‫ق‬:َ
َ
‫ك‬ْ‫ار‬َ‫و‬
َ
‫اة‬
َ
‫ك‬َّ‫الز‬ ‫وا‬
ُ
‫آت‬َ‫و‬
َ
‫ة‬
َ
‫ال‬َّ‫الص‬ ‫وا‬ ُ‫يم‬ِ‫ق‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ََ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬ ِ‫اك‬َّ‫الر‬ َ‫ع‬ َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬.{‫البقرة‬:43}.
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku.”
(QS. Al-Baqarah: 43).
Kesembilan, Zakat, infaq dan sedekah juga sangat
berguna dalam mengatasi berbagai macam musibah
yang terjadi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Hanya saja, hal-hal tersebut tidak mungkin bisa
diaplikasikan, kecuali melalui amil zakat yang
amanah, transparan dan bertanggungjawab.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. At-
Taubah [9] ayat 60 dan 103
Penutup
Hal-hal yang perlu dilakukan secara bersama-sama oleh
segenap komponen umat (pemerintah, ulama, muballigh, da’i,
cendekiawan, praktisi, pengusaha, lembaga pendidikan) adalah
dalam menggerakkan ekonomi syariah:
a. Sosialisasi dan edukasi tentang ekonomi syariah melalui berbagai
media, termasuk mendorong umat untuk selalu bertransaksi dengan
lembaga keuangan syariah, seperti dengan bank syariah.
b. Membangun SDM ekonomi syariah yang berakhlak mulia dan
mempunyai kemampuan/keahlian di bidang ekonomi syariah.
c. Penguatan kelembagaan sehingga menjadi lembaga yang amanah
dan profesional.
d. Penguatan regulasi.
e. Sinergi antara berbagai komponen umat, sehingga menjadi gerakan
bersama.
Firman Allah SWT
َْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ات‬ََِّ‫م‬
ْ
‫ؤ‬
ُ ْ
‫ال‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫و‬َُِّ‫م‬
ْ
‫ؤ‬
ُ ْ
‫ال‬َ‫و‬َِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ ُ‫م‬
ْ
‫أ‬َ‫ي‬ ‫أ‬‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫و‬
َ
‫أ‬ِ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬
َ ْ
‫ال‬
ََّ‫الص‬
َ‫ن‬‫و‬ ُ‫يم‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ر‬
َ
‫َّك‬
ُ ْ
‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬
َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬َ
َ
‫اة‬
َ
‫ك‬َّ‫الز‬
َ‫ن‬‫و‬
ُ
‫ت‬
ْ
‫ؤ‬ُ‫ي‬َ‫و‬
َ
‫ة‬
َ
‫ال‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫يع‬ ِ‫ط‬ُ‫ي‬َ‫و‬
َُ‫م‬ُ‫ه‬ ُ‫م‬ َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬
َ
‫ل‬ْ‫و‬
ُ
‫أ‬ ُ‫ه‬
َ
‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬َ‫و‬ َ‫ه‬‫الل‬َِ‫ك‬ َ‫ح‬ ٌ‫يز‬ِ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫ه‬‫الل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬‫الل‬ٌَ‫يم‬.
{‫التوبة‬:71}.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71).
Penutup
ُ‫بالصوا‬ ‫أعلم‬ ‫وهللا‬

More Related Content

What's hot

Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)
Princess Raby
 
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Dede Adi Nugraha
 
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Heny Larasatii
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Marhamah Saleh
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

Tugas Agama Islam (Prinsip Ekonomi Islam)
Tugas Agama Islam (Prinsip Ekonomi Islam)Tugas Agama Islam (Prinsip Ekonomi Islam)
Tugas Agama Islam (Prinsip Ekonomi Islam)
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
 
Prinsip prinsip dan praktek ekonomi islam
Prinsip prinsip dan praktek ekonomi islamPrinsip prinsip dan praktek ekonomi islam
Prinsip prinsip dan praktek ekonomi islam
 
Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)
 
24. perbankan syariah?
24. perbankan syariah?24. perbankan syariah?
24. perbankan syariah?
 
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
 
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
Makalah pai tentang muamalah (jual beli)
 
Kel.4 salam
Kel.4 salamKel.4 salam
Kel.4 salam
 
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
 
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHSISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
Islamin Banking and Takaful Final Exam Notes
Islamin Banking and Takaful Final Exam NotesIslamin Banking and Takaful Final Exam Notes
Islamin Banking and Takaful Final Exam Notes
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.pptPerbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
 
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islamPrinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam
 
Makalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga BankMakalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga Bank
 
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) JakartaMateri Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
 

Viewers also liked

Prinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesia
Prinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesiaPrinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesia
Prinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesia
miftahul Ghofur
 
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalMakna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Anas Wibowo
 
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin DuniaBuku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Anas Wibowo
 

Viewers also liked (20)

Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
 
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
 
Prinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesia
Prinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesiaPrinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesia
Prinsip prinsip sistem ekonomi islam & penerapannya di indonesia
 
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 JakartaMateri Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
 
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalMakna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
 
modul 1 dan 2
modul 1 dan 2modul 1 dan 2
modul 1 dan 2
 
Periodisasi perkembangan ekonomi islam dan konvensional
Periodisasi perkembangan ekonomi islam dan konvensionalPeriodisasi perkembangan ekonomi islam dan konvensional
Periodisasi perkembangan ekonomi islam dan konvensional
 
Masalah Ekonomi
Masalah EkonomiMasalah Ekonomi
Masalah Ekonomi
 
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan DomestikBank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
 
PowerPoint Ekonomi Islam
PowerPoint Ekonomi IslamPowerPoint Ekonomi Islam
PowerPoint Ekonomi Islam
 
Bisnis islami
Bisnis islamiBisnis islami
Bisnis islami
 
Moslem entrepreneur management
Moslem entrepreneur managementMoslem entrepreneur management
Moslem entrepreneur management
 
Riba manajemen syari'ah
Riba manajemen syari'ahRiba manajemen syari'ah
Riba manajemen syari'ah
 
Tugas Manajemen Syariah
Tugas Manajemen SyariahTugas Manajemen Syariah
Tugas Manajemen Syariah
 
Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2Ekonomi mikro syariah 2
Ekonomi mikro syariah 2
 
Textilslöjd bianca 4a vt 2017
Textilslöjd bianca 4a vt 2017Textilslöjd bianca 4a vt 2017
Textilslöjd bianca 4a vt 2017
 
Masalah Pokok Ekonomi
Masalah Pokok EkonomiMasalah Pokok Ekonomi
Masalah Pokok Ekonomi
 
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin DuniaBuku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
 

Similar to Menguatkan Pilar-pilar Ekonomi Syariah

2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islam2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islam
Hamzah Robbani
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Tri Prasetyo
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Tri Prasetyo
 
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptxMilenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
FauziahNurHutauruk
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
Krilekz
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
Krilekz
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
Krilekz
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
Krilekz
 
Bab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahBab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariah
Tajus Yamani
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
aalmutawali
 

Similar to Menguatkan Pilar-pilar Ekonomi Syariah (20)

Pengaruh islam terhadap
Pengaruh islam terhadapPengaruh islam terhadap
Pengaruh islam terhadap
 
2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islam2. urgensi dan landasan ekonomi islam
2. urgensi dan landasan ekonomi islam
 
Assignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalatAssignment fiqh muamalat
Assignment fiqh muamalat
 
Tugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan SyariahTugas Perbankan Syariah
Tugas Perbankan Syariah
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
 
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanEkonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaan
 
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptxMilenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
Milenial-Bangga-Syariah-Muyasaroh.pptx
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Bab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahBab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariah
 
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisMengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
 
prinsip muamalat
prinsip muamalatprinsip muamalat
prinsip muamalat
 
PPT MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH.pptx
PPT MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH.pptxPPT MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH.pptx
PPT MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH.pptx
 
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptxPresentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
 
4. HUKUM BISNIS SYARIAH.pdf MAKALAH HUKUM BISNIS SYARIAH
4. HUKUM BISNIS  SYARIAH.pdf MAKALAH HUKUM BISNIS SYARIAH4. HUKUM BISNIS  SYARIAH.pdf MAKALAH HUKUM BISNIS SYARIAH
4. HUKUM BISNIS SYARIAH.pdf MAKALAH HUKUM BISNIS SYARIAH
 
12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx
 

Recently uploaded

bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 

Recently uploaded (15)

METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 

Menguatkan Pilar-pilar Ekonomi Syariah

  • 1. Menguatkan Pilar-Pilar Ekonomi Syariah Oleh: Didin Hafidhuddin Disampaikan pada Acara Sosialisasi Dan Edukasi Perbankan Syariah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, Surabaya Selasa 26 Nopember 2013 M/22 Muharram 1435 H
  • 2. Tiga Pilar Ekonomi Syariah Berdasarkan QS Al-Baqarah: 275-278 terdapat 3 pilar ekonomi syariah yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang perlu dibangun dan digerakkan secara bersama-sama oleh semua komponen umat dan bangsa, baik oleh pemerintah, para pelaksana lembaga keuagan syariah, para alim ulama, ustadz, dan muballigh. Ketiga komponen pilar tersebut yaitu: a. Sektor riil, seperti kegiatan usaha/perdagangan, bisnis. b. Sektor moneter, Lembaga Keuangan Syariah (LKS), seperti perbankan syariah, dll. c. Sektor Zakat, infaq, shadaqah, wakaf, dan lain-lain.
  • 3. Firman Allah SWT ‫ا‬ ُ‫وم‬ ُ‫ق‬َ‫ي‬ ‫ا‬ َ‫م‬ َ ‫ك‬ َّ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ‫وم‬ ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ ‫ل‬ ُ ‫ك‬ ْ ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬َ َ ْ ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ان‬ َ ‫ط‬ْ‫ي‬ َّ ‫الش‬ ُ‫ه‬ ُ ‫ط‬َّ‫ب‬ َ ‫خ‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ي‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ل‬ََّ‫ن‬ َ ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ َ ‫ذ‬ ِ‫س‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ َْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ ‫ال‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ل‬ َ‫ح‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ ُ‫ل‬ ْ ‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ ‫ال‬ ‫ا‬ َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ال‬ َ ‫ق‬َِ‫م‬ ٌ ‫ة‬ َ ‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫و‬ َ‫م‬ ُ‫اءه‬ َ‫ج‬ ‫ن‬ َ‫م‬ َ ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ َ‫م‬َّ‫ر‬ َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫ع‬َ َ ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ‫ن‬َ‫ى‬ َ‫ه‬َ‫انت‬ ََ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬ َ ‫ل‬ْ‫و‬ ُ ‫أ‬ َ ‫ف‬ َ‫اد‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ َ ‫ف‬ َ ‫ل‬ َ‫س‬ ‫ا‬ َ‫م‬ ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ َ ‫ف‬ َ‫ن‬‫و‬ ُُِ‫ال‬ َ َ ‫ا‬َ‫هه‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ ُُ ِ‫ار‬ََّّ‫ال‬ ُُ‫ا‬ ََ ْْ َ ‫أ‬٢٧٥﴾ َ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ ‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ ِ‫ات‬ َ ‫ق‬ ََُّ‫الص‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ر‬ ْ ‫ال‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ق‬ َ‫ح‬ ْ‫م‬َ‫ي‬‫أ‬‫يم‬ِ‫ي‬ َ ‫أ‬ ‫أ‬‫ار‬ ََّ َ ‫ك‬ َّ‫ل‬ ُ ‫ك‬٢٧٦ ْ ‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ﴾ َ َ ‫ك‬َّ‫الز‬ ْ ‫ا‬ُ‫و‬ َ ‫آت‬َ‫و‬ َ ‫ة‬ َ ‫ال‬َّ‫الص‬ ْ ‫وا‬ ُ‫ام‬ َ ‫ق‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ات‬ ََ ِ‫ال‬َّ‫الص‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬َ َ َ َ ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ََُِّ‫ع‬ ْ‫م‬ ُُُ‫ر‬ ْ‫ج‬ َ ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ َ ‫اة‬َْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬ َ ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ ‫ف‬ْ‫و‬ َ ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ ‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ ُُ٢٧٧َ ْ ‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬ َ ‫ذ‬َ‫و‬ َ‫هللا‬ ْ ‫وا‬ ُ‫ق‬َّ‫ات‬ ْ ‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ﴾‫م‬ُ‫َّت‬ ُ ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫م‬ َ‫ين‬َِِّ‫م‬ ْ ‫ؤ‬‫م‬٢٧٨﴾.{‫البقرة‬:275-278}. ”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya (275) Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa (276) Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (277) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman (278).” (QS. Al-Baqarah [2]: 275-278).
  • 4. Pilar Pertama Ekonomi Syariah: Sektor Riil Banyak ayat dan hadis yang mendorong kaum muslimin untuk melakukan kegiatan bisnis/usaha dan sektor riil lainnya. ...َْ‫و‬ َ‫م‬ ُ‫اءه‬ َ‫ج‬ ‫ن‬ َ‫م‬ َ ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬ َ‫م‬َّ‫ر‬ َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ ‫ال‬ ُ‫هللا‬ َّ‫ل‬ َ‫ح‬ َ ‫أ‬َ‫و‬َُ‫ه‬ َ ‫ل‬ َ ‫ف‬ َ‫ى‬ َ‫ه‬َ‫انت‬ َ ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ ‫ة‬ َ ‫ظ‬ِ‫ع‬ َ ‫ف‬ َ ‫ل‬ َ‫س‬ ‫ا‬ َ‫م‬ َََّّ‫ال‬ ُُ‫ا‬ ََ ْْ َ ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬ َ ‫ل‬ْ‫و‬ ُ ‫أ‬ َ ‫ف‬ َ‫اد‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ ُُِ‫ال‬ َ َ ‫ا‬َ‫هه‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ ُُ ِ‫ار‬.{‫البقرة‬:275}. ”... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 275). ََ‫م‬ َّ ‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬:َ َ ‫أ‬‫ا‬ ُ‫ل‬ َ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬ ‫؟‬ ُ‫ب‬َ‫ي‬ ْ ‫ط‬ َ ‫أ‬ ِ‫ب‬ ْ‫س‬ َ ‫ك‬ ْ ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ ُ‫ج‬َّ‫لر‬ َ‫أ‬‫ر‬ْ‫و‬ ُ‫ر‬ْ‫ب‬ َ‫م‬ ‫أ‬‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ل‬ ُ ‫ك‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ َُِ‫ي‬ِ‫ب‬.{‫والَاكم‬ ‫البزر‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬}. “Usaha apakah yang paling baik? Rasulullah menjawab: Kegiatan usaha dengan tangannya sendiri (wirausaha) dan setiap jual beli yang baik.” (HR. Bazzar dan Hakim).
  • 5. Beberapa Contoh Urgensi Penguatan Kegiatan Bisnis/ Usaha  Di dalam kitab Al-Amwal karya Abu Ubaid, dikemukakan sebuah hadis yang menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari perdagangan.  Dalam kegiatan dakwah Islamiyyah, peranan dari para pengusaha muslim sangat signifikan.  Karena itu kaum muslimin harus bergerak serius, saling mendukung dan saling bersinergi dalam membangun kekuatan sektor riil ini.
  • 6. Perdagangan/kegiatan usaha yang dibingkai dengan kejujuran dan keamanahan, akan menghantarkan pelakunya masuk ke dalam surga. ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬:َُ‫ر‬ ِ‫اج‬َّ‫الت‬ََ‫ع‬ َ‫م‬ ُ‫ق‬ْ‫و‬ َُُّ‫الص‬ ُ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ َ ‫األ‬ ََ‫ن‬ْ‫ي‬ َِ ِ‫ال‬َّ‫الص‬َ‫و‬ ِ‫آء‬ ََُ‫ه‬‫والش‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬ََّّ‫ال‬.{َ‫ر‬‫الترمذى‬ ‫اه‬‫و‬}. “Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya (kelak akan dikumpulkan) bersama para nabi, syuhada dan shalihin.” (HR. Tirmidzi). ََ‫م‬ ْ ‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ح‬ ِ‫ال‬َّ‫الص‬ ُ‫ال‬ َ ْ ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ‫و‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬ َ ‫ف‬َِ‫ح‬ ِ‫ال‬َّ‫الص‬ ِ‫ء‬ ْ‫ر‬.{ُ‫أحم‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬}. “Maka beliau bersabda: "Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih." (HR. Ahmad). Sabda Rasulullah SAW
  • 7. Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter Pilar kedua Ekonomi Syariah adalah sektor moneter seperti Lembaga Keuangan Syariah (LKS), baik perbankan syariah maupun non perbankan syariah. Alhamdulillah sektor moneter ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, walaupun belum optimal. Hal ini ditandai antara lain oleh:  Jumlah lembaga keuangan syariah, seperti perbankan syariah semakin meningkat, demikian pula jumlah assetnya.  Kajian tentang ilmu ekonomi syariah juga semakin meningkat, terutama di kalangan Perguruan Tinggi. Misalnya: IPB dan Unair telah membuka program S-1 Ekonomi Syariah, di samping PT lainnya seperti UI, UIKA, UIN, IAIN, STAIN, SEBI, TAZKIA, dll.  Regulasi tentang kegiatan Ekonomi Syariah telah semakin terarah, seperti UU No 21 / 2008 tentang Perbankan Syariah, UU No. 19 / 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, Fatwa DSN-MUI tentang kegiatan ekonomi syariah telah mencapai sekitar 80 buah fatwa, dll.  Demikian pula kegiatan LKS non bank, seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, BMT dll. telah menunjukkan kemajuan yang menggembirakan.  Tumbuh dan berkembang asosiasi-asosiasi ekonomi syariah, baik di pusat maupun daerah, seperti MES (masyarakat ekonomi syariah), PKES (pusat kajian ekonomi syariah), IAEII (ikatan ahli ekonomi Islam Indonesia) ASBISINDO (asosiasi bank syariah Indonesia), disamping juga BAZNAS (badan amil zakat nasional) dan BWI (badan wakaf Indonesia)  Hari Ahad, 17 Nopember 2013 M/13 Muharram 1435 H yang lalu Presiden RI telah mencanangkan kembali gerakan ekonomi syariah (GRES) yang diharapkan akan menguatkan peran ekonomi syariah terhadap ekonomi umat dan bangsa.
  • 8. Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter Karena itu kewajiban seluruh kaum muslimin untuk mendukung upaya penguatan lembaga keuangan syariah, baik dengan bertransaksi melalui LKS maupun dengan menyebarkan dan mendakwahkannya pada masyarakat. Hal ini dilandasi dengan berbagai alasan (disamping alasan-alasan di atas), antara lain sebagai berikut: Pertama, perintah melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh, termasuk di bidang mu’amalah, disamping bidang yang lainnya. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 208. َ َ ‫ك‬ ِ‫م‬ ْ ‫ل‬ ِ‫الس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ل‬ ُ َْ‫اد‬ ْ ‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ال‬ ِ‫ات‬َ‫و‬ ُ ‫ط‬ ُ َ ْ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬ َّ ‫ت‬ َ ‫ت‬ َ ‫ال‬َ‫و‬ ً ‫ة‬ َّ ‫آف‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ان‬ َ ‫ط‬ْ‫ي‬ َّ ‫ش‬ ٌَ‫ين‬ِ‫ب‬‫م‬ ٌّ‫و‬ َُُ‫ع‬ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬.‫البقرة‬:٢٠٨﴾. “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 208).
  • 9. Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter Kedua, terdapat perbedaan yang mendasar antara LKS dengan Lembaga Keuangan Konvensional (LKK) misalnya perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional, antara lain sebagai berikut: a. Akad dan Aspek Legalitas Akad dalam bank syariah senantiasa merujuk pada ketentuan syari’ah, seperti tidak boleh ada unsur riba (bunga) yang secara jelas diharamkan. Akadnya bervariasi, ada: wadi’ah, mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, dan lain sebagainya. Jika terjadi perselisihan diselesaikan melalui mekanisme musyawarah dan atau melalui Badan Syari’ah Arbitrase Nasional (BASARNAS) b. Struktur Organisasi Bank syariah memiliki Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) yang salah satu fungsi utamanya mengawasi operasional bank syariah dan produknya agar sesuai dengan ketentuan syari’ah. DPS berada di bawah Dewan Syari’ah Nasional Majlis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Fatwa-fatwa dikeluarkan oleh DSN, sedangkan DPS hanya mengawasi pelaksanaan fatwa di bank syariah sekaligus memberikan pendapat syari’ah (syari’ah opinion) jika diperlukan.
  • 10. Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter c. Bisnis dan Usaha Yang Dibiayai, disamping memperhatikan aspek keuntungan juga harus mempehatikan hal-hal yang terkait dengan syariah, misalnya: 1. Apakah kegiatan bisnis itu halal ataukah haram? 2. Apakah manfaat ataukah mafsadat? 3. Apakah memperkuat/memperlemah da’wah/syi’ar Islam? 4. Apakah berkaitan dengan perbuatan a-susila ataukah tidak? 5. Apakah berkaitan dengan perjudian? 6. Apakah berkaitan dengan kegiatan ilegal (senjata ilegal) atau senjata pemusnah?.
  • 11. Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter d. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture Sebuah bank syari’ah diharapkan mempunyai lingkungan kerja yang sejalan dengan syari’ah. Dalam hal etika, misalnya, sifat amanah dan shiddiq harus melandasi setiap karyawan sehingga tercipta profesionalisme yang berdasarkan Islam. Demikian pula dalam hal reward and punishment (imbalan dan sangsi), diperlukan sistem penggajian yang sesuai dengan syari’ah. Selain itu, cara berpakian dan tingkah laku dari para karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang tidak mencerminkan akhlaqul karimah. Demikian pula dalam mengahadapi nasabah, akhlaq harus senantiasa terjaga, misalnya dalam bentuk keramahan dan menjelaskan yang baik kepada nasabah.
  • 12. Pilar Kedua Ekonomi Syariah: Sektor Moneter e. Bank syariah disamping memperhatikan hasil juga memperhatikan proses. Akad-akad dan persyaratan kegiatan usaha tersebut di atas adalah mencerminkan pentingnya proses yang transparan dan sejalan dengan ajaran Islam. Sistem bagi hasil adalah sistem yang mengutamakan proses disamping hasil. Sedangkan sistem bunga yang diutamakan hasil bukan proses. Ternyata ini punya dampak terhadap perilaku umat manusia. Sistem bunga menyebabkan perilaku instant (ingin cepat berhasil yang kadangkala tidak memperhatikan cara dan proses). Sedangkan sistem bagi hasil yang merupakan sistem yang sejalan dengan ajaran Islam adalah sistem yang menyebabkan orang berpikir tentang proses disamping hasil. Karena itu al-Qur’an sangat keras memerangi riba/bunga ini. Perhatikan firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 276-279.
  • 13. َِ‫ات‬ َ ‫ق‬ ََُّ‫الص‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ر‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ر‬ ْ ‫ال‬ ُ‫هللا‬ ُ‫ق‬ َ‫ح‬ ْ‫م‬َ‫ي‬َََّ َ ‫ك‬ َّ‫ل‬ ُ ‫ك‬ ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ ‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬‫أ‬‫يم‬ِ‫ي‬ َ ‫أ‬ ‫أ‬‫ار‬ ٢٧٦‫ا‬َّ‫الص‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ْ ‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ﴾َ َ ‫ال‬َّ‫الص‬ ْ ‫وا‬ ُ‫ام‬ َ ‫ق‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ات‬ ََ ِ‫ل‬ َ ‫ة‬ َِ‫ب‬َ‫ر‬ ََُِّ‫ع‬ ْ‫م‬ ُُُ‫ر‬ ْ‫ج‬ َ ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ َ ‫اة‬ َ ‫ك‬َّ‫الز‬ ْ ‫ا‬ُ‫و‬ َ ‫آت‬َ‫و‬ََ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬ َ ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ ‫ف‬ْ‫و‬ َ َ َ ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫م‬ ُُ َ ‫ال‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ ‫ن‬َ‫ز‬ ْ‫ح‬َ‫ي‬٢٧٧َُ‫ق‬َّ‫ات‬ ْ ‫وا‬َُّ َ‫آم‬ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ﴾ََ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫م‬ ْ ‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬ َ ‫ذ‬َ‫و‬ َ‫هللا‬ ْ ‫وا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ين‬َِِّ‫م‬ ْ ‫ؤ‬‫م‬ ‫م‬ُ‫َّت‬ ُ ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ب‬ِ‫الر‬٢٧٨َ َ ‫ف‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ل‬َ‫ع‬ َْ َ ‫ت‬ ْ‫م‬ َّ ‫ل‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ﴾‫أ‬ُْ‫ر‬ َ‫ح‬ِ‫ب‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ن‬ َ ‫ذ‬ ْ ‫أ‬ َ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ ُ ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ ْ ‫ظ‬ َ ‫ت‬ َ ‫ال‬ ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ِ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫م‬ َ ‫أ‬ ُ‫وس‬ ُ ‫ؤ‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ َ ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ‫م‬ِ‫ل‬ َ َ‫ن‬‫و‬ ُ‫م‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ظ‬ ُ ‫ت‬.‫البقرة‬:٢٧٩﴾. Firman Allah SWT
  • 14. َ َ ْ ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫م‬ ْ ‫ك‬ َِ ْ ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫يل‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ع‬ْ‫اد‬َِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ ْ ‫ل‬ ِ‫اد‬ َ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ة‬ََّ َ‫س‬ ََ ْ ‫ال‬ ِ‫ة‬ َ ‫ظ‬ِ‫ع‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ ‫ي‬ ِ‫ت‬ َّ ‫ال‬ ََ‫ع‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ ‫ن‬ َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫م‬ َ ‫ل‬ْ‫ع‬ َ ‫أ‬ َ‫و‬ ُُ َ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ن‬ َ‫س‬ ْ‫ح‬ َ ‫أ‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫م‬ َ ‫ل‬ْ‫ع‬ َ ‫أ‬ َ‫و‬ َُُ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫يل‬ِ‫ب‬ َ‫س‬ ‫ن‬ََ‫ين‬ َُِ‫ت‬ْ‫ه‬ ُ ْ ‫ل‬. ‫الَّحل‬:١٢٥﴾. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]: 125). Salah satu analoginya adalah dengan kegiatan dakwah yang harus memperhatikan proses disamping hasil. Perhatikan firman-Nya dalam QS. An-Nahl [16]: 125.
  • 15. Hingga saat ini sudah terdapat kurang lebih 80 Fatwa tentang ekonomi syariah yang dihasilkan oleh DSN-MUI. Hal ini menggambarkan dinamika yang berkelanjutan di bidang ekonomi syariah.
  • 16. Sebagai Contoh: Zakat  Zakat merupakan Rukun Islam ke 3  Jika dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, akan meningkatkan keimanan dan keislaman (QS. At-Taubah [9]: 5 dan 11).  Zakat adalah ibadah maaliyyah ijtima’iyyah:  Meningkatkan kesejahteraan  Terbukti secara empirik dalam sejarah (masa Nabi dan sahabat serta Umar bin Abdul Azis).  Sekarang pun beberapa Negara, termasuk Indonesia, telah menjadikan zakat sebagai salah satu sarana untuk mensejahterakan masyarakat. Pilar Ketiga Ekonomi Syariah: Sektor Zakat, infaq, shadaqah dan Wakaf.
  • 17. Potensi Zakat di Indoensia (Riset Tahun 2011) Terjadi kenaikan potensi zakat di Indonesia menjadi sebesar Rp 217 trilyun (Hasil Riset BAZNAS, FEM IPB dan IDB 2011)
  • 18. Lima Langkah Menggali Potensi Zakat Kesejahteraan Masyarakat SOSIALISASI ZIS Hikmah & Tujuan ZAKAT Obyek ZAKAT (‫الزكوية‬ ‫)األموال‬ DLL Lima Langkah Menggali Potensi Zakat Sosialisasi Penguatan Amil Pendayagunaan Tepat Sasaran Penguatan Regulasi dan Peraturan Sinergi/ Koordinasi
  • 19. Pertama, Zakat, infaq dan sedekah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para mustahiq, terutama fakir-miskin. Termasuk di dalamnya membantu di bidang pendidikan, kesehatan dan kegiatan ekonomi. ZAKAT  Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan CONTOH SOSIALISASI DAN EDUKASI TENTANG HIKMAH DAN TUJUAN ZAKAT YANG MENCAKUP BERBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN
  • 20. Kedua, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan etos kerja. ‫ى‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ َ ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬: َ‫ن‬‫و‬َُِّ‫م‬ ْ ‫ؤ‬ ُ ْ ‫ال‬ َ‫ح‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ف‬ َ ‫أ‬ ُْ َ ‫ق‬(1) َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬ ِ‫اش‬ َ َ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬ َ ‫ال‬َ‫ص‬ ِ‫في‬ ْ‫م‬ ُُ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬(2)َ ْ ‫غ‬ َّ ‫الل‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ ُُ َ‫ين‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬َ‫و‬ِ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ض‬ِ‫ر‬ْ‫ع‬ ُ‫م‬(3) َ‫ن‬ْ‫و‬ ُ ‫ل‬ِ‫اع‬ َ ‫ف‬ ِ‫وة‬ َ ‫ك‬َّ‫لز‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ ُُ َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ذ‬ َّ ‫ال‬َ‫و‬(4.){‫ن‬‫الؤمَّو‬:1-4}. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya (2) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3) dan orang-orang yang menunaikan zakatnya (4).” (QS. Al-Mukminun: 1-4). Ketiga, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan etika bekerja dan berusaha, yakni hanya mencari rizki yang halal. ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬s:َ‫أ‬‫ل‬ْ‫و‬ ُ ‫ل‬ ُ ‫غ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ً ‫ة‬ َ ‫ق‬ ََُ‫ص‬ ُ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ ‫ال‬ َ‫هللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬.{‫مسلم‬ ‫اه‬‫و‬‫ر‬}. "Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan menerima sedekah yang ada unsur tipu daya". (HR. Muslim).
  • 21. Keempat, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan aktualisasi potensi dana untuk membangun umat, seperti untuk membangun sarana pendidikan yang unggul tetapi murah, sarana kesehatan, institusi ekonomi, institusi publikasi dan komunikasi serta yang lainnya. Kelima, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial. Artinya, kesediaan ber-ZIS ini akan mencerdaskan untuk mencintai sesamanya, terutama kaum dhu’afa. Keenam, Zakat, infaq dan sedekah akan mengakibatkan ketenangan, kebahagiaan, keamanan dan kesejahteraan hidup. ‫ى‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ َ ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬:َ ُ ‫ت‬َ‫و‬ ْ‫م‬ ُُُ‫ر‬ِ‫ه‬ َ ‫ط‬ ُ ‫ت‬ ً ‫ة‬ َ ‫ق‬ ََُ‫ص‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬ َ ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ ‫ذ‬ ُ َََ‫ص‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬ َ ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ل‬َ‫ص‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ه‬ ِ‫ك‬َ‫ز‬ُ‫هللا‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ ٌ‫ن‬ َ ‫ك‬ َ‫س‬ َ‫ك‬ َ ‫ت‬ َ ‫ال‬ ٌَ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ َ‫س‬.{‫التوبة‬:103}. “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
  • 22. Ketujuh, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan upaya menumbuh- kembangkan harta yang dimiliki dengan cara mengusahakan dan memproduktifkannya. ‫ى‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ َ ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬:ََ‫و‬ ْ‫م‬ َ ‫أ‬ ِ‫في‬ َ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ َ ‫آت‬ ‫ا‬ َ‫م‬َ‫و‬َ َ ‫آت‬ ‫ا‬ َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫هللا‬ ََُِّْ‫ع‬‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ ‫ال‬ َ ‫ف‬ ِ‫اس‬ََّّ‫ال‬ ِ‫ال‬‫أ‬‫اة‬ َ ‫ك‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ َ َ‫ن‬‫و‬ َُِ‫ع‬ْ‫ض‬ ُ ْ ‫ال‬ ُ‫م‬ ُُ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َ ‫ول‬ ُ ‫أ‬ َ ‫ف‬ ِ‫هللا‬ َ‫ه‬ ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ ُُ‫ي‬ِ‫ر‬ ُ ‫ت‬.{‫م‬‫و‬‫الر‬:39}. “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Rum: 39). Kedelapan, Zakat, infaq dan sedekah juga akan menyebabkan orang semakin giat melaksanakan ibadah mahdlah, seperti shalat maupun yang lainnya. ‫ى‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ َ ‫ت‬ ُ‫هللا‬ َ‫ال‬ َ ‫ق‬:َ َ ‫ك‬ْ‫ار‬َ‫و‬ َ ‫اة‬ َ ‫ك‬َّ‫الز‬ ‫وا‬ ُ ‫آت‬َ‫و‬ َ ‫ة‬ َ ‫ال‬َّ‫الص‬ ‫وا‬ ُ‫يم‬ِ‫ق‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ََ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬ ِ‫اك‬َّ‫الر‬ َ‫ع‬ َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬.{‫البقرة‬:43}. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah: 43).
  • 23. Kesembilan, Zakat, infaq dan sedekah juga sangat berguna dalam mengatasi berbagai macam musibah yang terjadi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hanya saja, hal-hal tersebut tidak mungkin bisa diaplikasikan, kecuali melalui amil zakat yang amanah, transparan dan bertanggungjawab. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. At- Taubah [9] ayat 60 dan 103
  • 24. Penutup Hal-hal yang perlu dilakukan secara bersama-sama oleh segenap komponen umat (pemerintah, ulama, muballigh, da’i, cendekiawan, praktisi, pengusaha, lembaga pendidikan) adalah dalam menggerakkan ekonomi syariah: a. Sosialisasi dan edukasi tentang ekonomi syariah melalui berbagai media, termasuk mendorong umat untuk selalu bertransaksi dengan lembaga keuangan syariah, seperti dengan bank syariah. b. Membangun SDM ekonomi syariah yang berakhlak mulia dan mempunyai kemampuan/keahlian di bidang ekonomi syariah. c. Penguatan kelembagaan sehingga menjadi lembaga yang amanah dan profesional. d. Penguatan regulasi. e. Sinergi antara berbagai komponen umat, sehingga menjadi gerakan bersama.
  • 25. Firman Allah SWT َْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ات‬ََِّ‫م‬ ْ ‫ؤ‬ ُ ْ ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬َُِّ‫م‬ ْ ‫ؤ‬ ُ ْ ‫ال‬َ‫و‬َِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ ُ‫م‬ ْ ‫أ‬َ‫ي‬ ‫أ‬‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫و‬ َ ‫أ‬ِ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬ َ ْ ‫ال‬ ََّ‫الص‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ‫يم‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ َ ‫َّك‬ ُ ْ ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬َ َ ‫اة‬ َ ‫ك‬َّ‫الز‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ ‫ت‬ ْ ‫ؤ‬ُ‫ي‬َ‫و‬ َ ‫ة‬ َ ‫ال‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫يع‬ ِ‫ط‬ُ‫ي‬َ‫و‬ َُ‫م‬ُ‫ه‬ ُ‫م‬ َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ـ‬ َ ‫ل‬ْ‫و‬ ُ ‫أ‬ ُ‫ه‬ َ ‫ول‬ ُ‫س‬ َ‫ر‬َ‫و‬ َ‫ه‬‫الل‬َِ‫ك‬ َ‫ح‬ ٌ‫يز‬ِ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫ه‬‫الل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬‫الل‬ٌَ‫يم‬. {‫التوبة‬:71}. “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71).