Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum bisnis syariah, yang mencakup definisi hukum bisnis syariah dari perspektif hukum positif dan Islam serta pengertian bisnis pada umumnya dan bisnis syariah. Dokumen tersebut juga membahas ruang lingkup bisnis syariah dan perbedaan antara bisnis syariah dengan bisnis yang bersifat ribawi seperti bunga bank.
2. Pengertian Hukum Bisnis Syariah
Definisi Hukum:
Dari perspektif hukum positif:
”Keseluruhan norma yang oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat
yang berwenang menetapkan, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang
mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat dengan tujuan untuk
mengadakan suatu tata cara yang dikehendaki oleh penguasa tersebut”
(H.M.N. Purwosutjipto)
Dari perspektif Islam:
“Kumpulan ketentuan Allah SWT, Sunnah Rasul dan ijtihad ulil amri yang
merupakan suatu totalitas yang ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia di
tengah alam semesta untuk mencapai ketentraman hidup di dunia dan
keselamatan serta kebahagiaan hidup di akhirat”
(Gemala Dewi)
3. Pengertian Hukum Bisnis Syariah
PENGERTIAN BISNIS:
Bisnis adalah segala aktivitas individu atau organisasi untuk
memproduksi dan memasarkan barang atau jasa kepada
konsumen dengan tujuan memperoleh profit.
Bisnis Syariah:
segala aktivitas bisnis yang sesuai dengan Syariah Islam.
4. Pengertian Hukum Bisnis Syariah
Definisi Hukum Bisnis:
”Suatu perangkat kaedah yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan
atau kegiatan dagang, industri tau keuangan yang dihubungkan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para enterpreneur
dalam risiko tertentu dengan motif adalah untuk mendapatkan keuntungan
tertentu”
(Munir Fuady)
Prinsip Syariah:
Prinsip hukum Islam berdasarkan fatwa yang merujuk kepada Al-quran dan
hadist yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah (dhi. MUI)
5. Pengertian Hukum Bisnis Syariah
Skema Kerangka Dasar Agama Islam
Agama
Islam
Akidah
Syariah
Akhlak
Ibadah
Muamalah
Ilmu Kalam
Ilmu Fiqih
Ilmu Tasawuf
Keyakinan
Norma
Budi Pekerti
dengan Allah
dengan sesama
6. Ruang Lingkup
Bisnis merupakan rangkaian dari input, proses dan output
INPUT
FAKTOR-
FAKTOR
PRODUKSI
PROSES
MANAJEMEN
&
TEKNOLOGI
OUTPUT
PROFIT
7. Ruang Lingkup
Berdasarkan gambar di atas, ruang lingkup bisnis syariah meliputi 3 cakupan:
1. Akad-Akad yang menyangkut INPUT, yaitu faktor-faktor produksi,
misalnya tentang permodalan, bentuk badan usaha (organisasi bisnis)
2. Akad-akad yang menyangkut PROSES, misalnya hukum syariah
tentang teknologi dan manajemen, hukum syariah tentang barang dan
jasa yang diproduksi, hukum-hukum pemasaran, hukum-hukum jual
beli.
3. Akad-akad yang menyangkut OUTPUT, yaitu profit (laba), misalnya
hukum bagi hasil, hukum tentang ujrah (gaji/upah), hukum seputar
zakat dan shadaqah, dll.
8. Bisnis Syariah vs Ribawi
Pengertian Riba:
Menurut istilah bahasa Arab disebut juga Az-Ziadah yang
berarti tambahan atas modal baik penambahan itu sedikit atau
banyak.
Sedangkan dalam istilah bahasa Indonesia riba diartikan
sebagai pelepas uang, lintah darat, bunga uang dan rente.
9. Bisnis Syariah vs Ribawi
Tahapan pengharaman riba:
Allah memberikan pengertian bahwa riba tidak akan menambah kebaikan
disisi Allah
[QS. Ar-Ruum (30): 39]
Allah memberikan gambaran siksa bagi Yahudi dengan salah satu
karakternya suka memakan riba
[QS. An-Nisaa (4): 160-161]
Allah melarang memakan riba yang berlipat ganda
[QS. Ali-Imran (3): 130]
Allah melarang dengan keras dan tegas semua jenis riba
[QS. Al-Baqarah (2): 278-279]
10. Bisnis Syariah vs Ribawi
Jenis-Jenis Riba:
Riba Al-Nasi’ah
Istilah nasi’ah berasal dari nasa’a yang berarti penundaan yang mengacu
kepada penangguhan waktu penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi dengan jenis barang ribawi lainnya.
Riba nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, premi, atau
tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan
kemudian.
11. Bisnis Syariah vs Ribawi
Jenis-Jenis Riba
Riba Al-Fadl
Riba Al-Fadl adalah pertukaran antara barang-barang sejenis dengan
kadar atau takaran yang berbeda, atau dengan kata lain riba Al-Fadl
muncul dalam perdagangan yang tidak adil dan merugikan salah satu
pihak.
Untuk menghindari terjadinya riba al-fadl maka diperlukan pengetahuan
yang sama mengenai harga yang berlaku pada saat transaksi terjadi oleh
penjual dan pembeli. Hal tersebut penting untuk menghindari kecurangan
dalam penetapan harga dan kualitas barang yang ditransaksikan.
12. Bisnis Syariah vs Ribawi
Bunga bank = riba ???
Bunga dari semua jennis pinjaman hukumnya riba dan diharamkan
(Hasil Muktamar II Lembaga Riset Islam al Azhar, Kairo, Mei 1965 yang
dihadiri utusan dari 35 negara Islam)
Setiap tambahan atas hutang yang telah jatuh tempo dan orang yang
berutang tidak mampu membayarnya dan sebagai imbalan atas
penundaannya itu, demikian pula tambahan atas pinjaman yang ditetapkan
di awal perjanjian, maka benutk-bentuk ini adalah riba yang diharamkan
dalam syariat
(Hasil Keputusan Majelis Majma Fiqh Islamy, Konferensi OKI, Desember
1985)
13. BUNGA BAGI HASIL
a) Penentuan bunga dibuat pada waktu
akad dengan asumsi harus selalu untung.
a) Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil
dibuat pada waktu akad dengan berpedoman
pada kemungkinan untung rugi
b) Besarnya persentase berdasarkan pada
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
b) Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh.
c) Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
c) Bagi hasil tergantung pada keuntungan
proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi,
maka kerugian akan ditanggung bersama
oleh kedua belah pihak.
d) Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah keuntungan
berlipat atau keadaan ekonomi sedang
‘’booming’’
d) pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan.
e) Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama termasuk
islam.
e) Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi
hasil
Bisnis Syariah vs Ribawi