4. Dibangun dengan tiga pilar, pertama: aqidah secara akal (aqidah aqliyyah), kedua: spirit ibadah (ibadah ruhiyah) dan ketiga: peraturan, hukum dan UU (nizhom qonuni qodhoi).
7. Syumul (Comprehensive), mengatur seluruh aspek dan bidang kehidupan. Baik aspek ibadah, aspek keluarga, perdagangan dan ekonomi, hukum dan peradilan, politik dan hubungan antar negara.
8. Akhlaqiyah (Ethics), menegakkan tatanan sosial dan mewujudkan keteladanan dalam kehidupan manusia, memelihara nilai-nilai rohani dan etika.
9. Waqi’iyah (Realistic), perhatian terhadap moral tidak menghalangi untuk memperhatikan realitas yang terjadi dan menetapkan syariat yang menyelesaikan masalah, sesuai dengan perubahan zaman, tempat, kebiasaan dan kondisi.
10.
11. Kebutuhan (Needs), merupakan sebuah motif dasar(fitrah), dimana manusia memang memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
14. Tujuan Bank Syariah Mempercepatpertumbuhanekonomidalamkehidupanmasyarkat . Mencegahcapital flight (pelarian modal) karenahaliniakanmemperlemahpertumbuhanekonomi Jaminansosialdanpemerataankekayaan. Denganadanyapengelolaanzakat yang efektifdanefisien. Prinsipoperasionalperbankansyariahmenggunakannilai-nilaisyariahsehinggamemungkinkanuntukmenciptakankemaslahatan (manfaat) bagikehidupanmasyarakat. Meberikanpeluangbagimasyarakatuntukmelakukanbisnis yang halal
15. FungsiPerbankanSyariah Membantupembangunannegardenganmemudahkaninvestasi modal Meningkatkaninvestasi (penanaman modal) swastaasingsertajaminaninvestasitersebut Mengaturpinjaman yang dijamindalamhubungandenganpinjamaninternasional Memberi saran tekniktentanghal-hal yang berhubungandenganpelaksanaanpinjaman Memberikanjasabagipersengketaanekonomidinegara-negara Islam
17. PrinsipTitipanatauSimpanan (Al-Wadiah) Al-Wadiahdapatdiartikansebagaititipanmurnidarisatupihakkepihak lain, baikindividumaupunbadanhukum, yang harusdijagadandikembalikankapansajasipenitipmenghendaki a. WadiahYad Al-Amanah (Trustee Depository) adalahakadpenitipanbarang/uangdimanapihakpenerimatitipantidakdiperkenankanmenggunakanbarang/uang yang dititipkandantidakbertanggungjawabataskerusakanataukehilanganbarangtitipan yang bukandiakibatkanperbuatanataukelalaianpenerimatitipan b. WadiahYadadh-Dhamanah (Guarantee Depository) adalahakadpenitipanbarang/uangdimanapihakpenerimatitipandenganatautanpaizinpemilikbarang/uangdapatmemanfaatkanbarang/uangtitipandanharusbertanggungjawabterhadapkehilanganataukerusakanbarang/uangtitipan. Semuamanfaatdankeuntungan yang diperoleh dalam penggunaan barang/uang titipan menjadi hak penerima titipan. Prinsip ini diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan.
20. PrinsipJualBeli(Al-Tijarah) Prinsipinimerupakansuatusistem yang menerapkantatacarajualbeli, dimana bank akanmembeliterlebihdahulubarang yang dibutuhkanataumengangkatnasabahsebagaiagen bank melakukanpembelianbarangatasnama bank, kemudian bank menjualbarangtersebutkepadanasabahdenganhargasejumlahhargabeliditambahkeuntungan . Adapunbagiandariprinsipiniantara lain: Al-Murabahah Murabahahadalahakadjualbelibarangdenganmenyatakanhargaperolehandankeuntungan (margin) yang disepakatiolehpenjualdanpembeli. Salam Salam adalahakadjualbelibarangpesanandenganpenangguhanpengirimanolehpenjualdanpelunasannyadilakukansegeraolehpembelisebelumbarangpesanantersebutditerimasesuaisyarat- syarattertentu. Istishna’ Istishna’ adalahakadjualbeliantarapembelidanprodusen yang jugabertindaksebagaipenjual
21. PrinsipSewa(Al-Ijarah) Al-ijarahadalahakadpemindahanhakgunaatasbarangataujasa, melaluipembayaranupahsewa, tanpadiikutidenganpemindahanhakkepemilikanatasbarangitusendiri. Al-ijarahterbagikepadaduajenis: (1) Ijarah, sewamurni. (2) ijarah al muntahiya bit tamlikmerupakanpenggabungansewadanbeli, dimanasipenyewamempunyaihakuntukmemilikibarangpadaakhirmasasewa.
22. PrinsipJasa(Fee-Based Service) Prinsipinimeliputiseluruhlayanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentukproduk yang berdasarkanprinsipiniantara lain: a. Al-Wakalah , Nasabahmemberikuasakepada bank untukmewakilidirinyamelakukanpekerjaanjasatertentu, seperti transfer. b. Al-Kafalah , Jaminan yang diberikanolehpenanggungkepadapihakketigauntukmemenuhikewajibanpihakkeduaatau yang ditanggung. c. Al-Hawalah , Adalahpengalihanutangdariorang yang berutangkepadaorang lain yang wajibmenanggungnya. d. Ar-Rahn , Adalahmenahansalahsatuhartamiliksipeminjamsebagaijaminanataspinjaman yang diterimanya e. Al-Qardh , adalahpemberianhartakepadaorang lain yang dapatditagihataudimintakembaliataudengankata lain meminjamkantanpamengharapkanimbalan
25. Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara bank dan nasabah pembiayaan dimana pemilik modal (bank) menyediakan sebagian besar modal pada suatu usaha yang disepakati.
26. Nisbah. Dalam hal produk penghimpunan dana/tabungan, maka pihak penabung bertindak sebagai investor (shahibul maal) sedangkan bank bertindak sebagai pengelola keuangan (mudharib) yang akan menginvestasikan dana ke sektor -sektor riil yang sesuai syariah. Antara investor dan pihak bank sebelumnya dilakukan akad terhadap nisbah keuntungan yang akan dibagi. Jadi penabung tidak mendapatkan bunga namun akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.
27. Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara bank dengan nasabah di mana modal usaha berasal dari kedua belah pihak. Dalam pembiayaan musyarakah ini, keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi sharing modal masing-masing.
28.
29. Riba (sistembunga) dalam Islam Orang-orang yang makan (mengambilriba) tidakdapatberdirimelainkansepertiberdiriyaorang yang kemasukansyaitanlantaran (tekanan) penyakitgila. Keadaanmereka yang demikianitu, adalahdisebabkanmerekaberkata (berpendapat) sesungguhnyajualbeliitusamadenganriba, Padahal Allah telahmenghalalkanjualbelidanmengharamkanriba. Orang-orang yang telahsampaikepadanyalarangandariTuhannya, laluterusberhenti (darimengambilriba), makabaginyaapa yang telahdiambilnyadahulu (sebelumdatanglarangan) danurusannya (terserah ) kepada Allah . Orang yang kembali (mengambilriba), Makaorangituadalahpenghuni-penghunineraka;merekakekaldidalamnya (Al-Baqarah;275) Haiorang-orangberiman, janganlahkamumemakanribadeganberlipatgandadanbertakwalahkamukepada Allah supayakamumendapatkeberuntungan (Ali-Imran:130) Haiorang-rang yang beriman, janganlahkamusalingmemakanhartasesamamudenganjalan yang batil, kecualidenganjalanperniagaan yang berlakudengansukasamasukadiantarakamudanjanganlahkamumembunuhdirimu, sesungguhnya Allah adalahMahapenyayangkepadamu.
30. Kelemahansistemribaatausukubunga Tabungan yang direncanakantidakselalusamadenganinvestasi yang direncanakan Sukubungabukanfaktor yang menjaminuntukmenyamakantingkattabungandengantingkatinvestasimelainkantingkatpendapatan Perilakuspekulasiatausukubungaakanmempenrahitingkatketidakstabilanekonomikarenabergantungpadatingkatsukubunga Sukubungajugamempunyaiimbasbagiterjadinyainflasi, jikasukubungaturunmakaakanterjadijumlahuangberedar yang banyaksehinggamenyebabkanterjadinyainflasiataukeadaandimanasemuabarangmahaldanlangka
31. Perbedaan Bank Syariahdengan Bank Konvensional Bank konvensionaldan bank syariahdalambeberapahalmemilikipersamaan, terutamadalamsisiteknispenerimaanuang, mekanisme transfer, teknologikomputer yang digunakan, persyaratanumumpembiayaan, dan lain sebagainya. Perbedaanantara bank konvensionaldan bank syariahmenyangkutaspek legal, strukturorganisasi, usaha yang dibiayai, danlingkungankerja.
32. AkaddanAspekLegalitas Akad yang dilakukandalam bank syariahmemilikikonsekuensiduniawidanukhrawikarenaakad yang dilakukanberdasarkanhukum Islam. Nasabahseringkaliberanimelanggarkesepakatan/perjanjian yang telahdilakukanbilahukumituhanyaberdasarkanhukumpositifbelaka, tapitidakdemikianbilaperjanjiantersebutmemilikipertanggungjawabanhinggayaumilqiyamahnanti. Setiapakaddalamperbankansyariah, baikdalamhalbarang, pelakutransaksi, maupunketentuanlainnyaharusmemenuhiketentuanakad.
33. LembagaPenyelesaianSengketa Penyelesaianperbedaanatauperselisihanantara bank dannasabahpadaperbankansyariahberbedadenganperbankankonvensional. Keduabelahpihakpadaperbankansyariahtidakmenyelesaikannyadiperadilannegeri, tetapimenyelesaikannyasesuaitatacaradanhukummaterisyariah. Lembaga yang mengaturhukummateridanatauberdasarkanprinsipsyariahdi Indonesia dikenaldengannamaBadanArbitraseMuamalah Indonesia atau BAMUI yang didirikansecarabersamaolehKejaksaanAgungRepublik Indonesia danMajelisUlama Indonesia.
34. StrukturOrganisasi Bank syariahdapatmemilikistruktur yang samadengan bank konvensional, misalnyadalamhalkomisarisdandireksi, tetapiunsur yang amatmembedakanantara bank syariahdan bank konvensionaladalahkeharusanadanyaDewanPengawasSyariah yang berfungsimengawasioperasional bank danproduk-produknya agar sesuaidengangaris-garissyariah. DewanPengawasSyariahbiasanyadiletakkanpadaposisisetingkatDewanKomisarispadasetiap bank. Hal iniuntukmenjaminefektivitasdarisetiapopini yang diberikanolehDewanPengawasSyariah. KarenaitubiasanyapenetapananggotaDewanPengawasSyariahdilakukanolehRapatUmumPemegangSaham, setelahparaanggotaDewanPengawasSyariahitumendapatrekomendasidariDewanSyariahNasional.
35. Bisnisdan Usaha yang Dibiayai Bisnisdanusaha yang dilaksanakan bank syariah, tidakterlepasdarikriteriasyariah. Hal tersebutmenyebabkan bank syariahtidakakanmungkinmembiayaiusaha yang mengandungunsur-unsur yang diharamkan. Terdapatsejumlahbatasandalamhalpembiayaan. Tidaksemuaproyekatauobjekpembiayaandapatdidanaimelaluidana bank syariah, namunharussesuaidengankaidah-kaidahsyariah.
36. LingkungandanBudayaKerja Sebuah bank syariahselayaknyamemilikilingkungankerja yang sesuaidengansyariah. Dalamhaletika, misalnyasifatamanahdanshiddiq, harusmelandasisetiapkaryawansehinggatercerminintegritaseksekutifmuslim yang baik, selainitukaryawan bank syariahharusprofesional (fathanah), danmampumelakukantugassecara team-work (kerjasamadalamtim) dimanainformasimeratadiseluruhfungsionalorganisasi(tabligh).
40. Return atau keuntungan yang diberikan kepada nasabah pemilik dana bank syariah lebih besar daripada bunga deposito bank konvesional,
41. Bank syariah tidak memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai, tetapi bekerja sama atas dasar kemitraan,
42. Prinsip laba bagi Bank Syariah bukan satu-satunya tujuan karena Bank Syariah lebih mengupayakan bagaimana memanfaatkan sumber dana yang ada untuk membangun kesejahteraan masyarakat,
46. PilihanTerbaik Kinerjapertumbuhanpembiayaan bank syariahtetaptinggisampaiposisiFebruari 2009 dengankinerjapembiayaan yang baik (NPF, Net Performing Financing dibawah 5%). Penyaluranpembiayaanolehperbankansyariah per Februari 2009 secarakonsistenterusmengalamipeningkatandenganpertumbuhansebesar 33,3% padaFebruari 2008 menjadi 47,3% padaFebruari 2009. Sementaraitu, nilaipembiayaan yang disalurkanolehperbankansyariahmencapai Rp.40,2 triliun. Sekalilagiindustriperbankansyariahmenunjukkanketangguhannyasebagaisalahsatupilarpenyokongstabilitassistemkeuangannasional. Dengankinerjapertumbuhanindustri yang mencapai rata-rata 46,32% dalam lima tahunterakhir, iB (bacaai-Bi, Islamic Bank) di Indonesia diperkirakantetapakanmengalamipertumbuhan yang cukuptinggipadatahun 2009 Dengandemikiansebagaisebuahlembagapraktikkeuangandimasyarakat, makakeberadaan bank syariahdi Indonesia masihperludisosialisasikankepadamasyarakat. OlehkarenaituketerlibatanDewanSyariahNasionalmaupunDewanPengawasSyariahmerupakanstrategi yang paling efektif . karenaterlihatdarifakta-fakta yang adabahwaperbankansyariahmerupakaninstrumenperekonomian yang mampumenghadapikrisisberbekalpadaprinsip-prinsipsyariah yang tertanamdidalamnya, makaperbankansyariahmerupakanpilihanterbaikjikainginberinvestasiataumelakukankegiatanoperasionalperbankandengansistem yang halaldanmampumeningkatkanstabilitasperekomian