SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI
TAHAPAN MITOSIS DAN MEIOSIS
TUMBUHAN
Oleh :
Dhiarrafii Bintang Matahari
XII IPA 5 / 10
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM BIOLOGI TAHAPAN MITOSIS DAN MEIOSIS
TUMBUHAN
Oleh :
Nama : Dhiarrafii Bintang Matahari
Kelas : XII IPA 5
No. Presensi : 10
Telah diperiksa oleh :
Guru pembimbing Praktikum Biologi, Harsono, S.Pd.
Disahkan pada :
Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2016
Yogyakarta, 24 November 2016
Pembimbing Praktikan
(Harsono, S.Pd) ( Dhiarrafii Bintang Matahari )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, serta junjungan kami Rasulullah
SAW karena atas limpahan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Biologi inidengan lancar dan baik tanpa adanya
hambatan. Dengan judul :
Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas
Praktikum Mata Pelajaran Biologi
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan yang diberikan berbagai pihak, maka taklupa
saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Miftakodin, M.M. selaku Kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta;
2. Harsono, S.Pd. selaku pembimbing praktikum;
3. Orang tua, yang telah memberikan dukungan, masukan dan dorongan moriil maupun
materiil dalam pembuatan laporan ini, serta atas segala keikhlasan, kesabaran, dan
kesetiaannya dalam mendidik dan mendampingi.
4. Seluruh keluarga besar SMA N 6 Yogyakarta;
5. Kepada semua pihak yang tidak dapatdisebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dan dukungan sehingga dapat terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporanini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya konstruktif dari
berbagai pihak sangat diharapakan demi kesempurnaan laporan ini.
Yogyakarta, November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………...…………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN ………...…………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………..…………………. iii
DAFTAR ISI ………...………………………………………………………………..….. iv
I. TUJUAN ………...…………………………………………………………………… 5
II. DASAR TEORI ………………………………………………………………...…… 6
III. ALAT DAN BAHAN ………...…………………………………………………… 14
IV. CARA KERJA ………...…………………………………………………………… 15
V. HASILPENGAMATAN ………...…………………………………………………… 16
VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN ………...…………………………………………… 18
VII. PEMBAHASAN ………...…………………………………………………………… 20
VIII. KESIMPULAN ………...…………………………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA …...………………………………………………………… 22
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………... 23
I. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami tahapan mitosis pada ujung akar.
II. DASAR TEORI
A. Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom
yang sama dengan kromosom sel induknya, yaitu 2n.
Mitosis terjadi pada perbanyakan sel somatis (sel tubuh). Secara garis besar,
pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase pembelahan inti
(kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma ( sitokinesis)
1. Tahap Interfase
Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun
demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk
mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan DNA dari
satu salinan menjadi dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada
tahap ini. Selanjutnya interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase
gap-2 (G2).
 Fase gap-1 (G1)
Pada fase G1 sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah
1 salinan (1c=1 copy=salinan) dan diploid (2n).
 Fase sintesis (S)
Pada fase S DNA dalam inti mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan) sehingga
pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid (2c,2n).
 Fase gap-2 (G2)
Pada fase G2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.
2. Tahap Kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Tahap ini terdiri dari fase atau tahap-
tahap yang lebih rinci sebagai berikut :
 Profase
Pada tahap profase, DNA mulai dikemas atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom
merupakan struktur terpadat dari kemasan DNA. DNA perlu dikemas ke dalam
kromosom. Profase merupakan tahap paling lama dalam mitosis.
Pada proses awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta menebal. Pada sel
hewan, sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan
pada nukleus.
Selanjutnya terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubul) yang terhubung
dari kutub ke kutub. Pada sel tumbuhan, tidak terdapat sentriol dan benang spindel
terbentuk tanpa terikat pada sentriol.
Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang
terikat pada sentromer. Selanjutnya, nukleolus hilang dan membran nukleus hancur.
Pada tahap ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
 Metafase
Metafase merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap-tahap ini,
kromosom bergerak ke bidang akuator benang spindel (bidang pembelahan).
Kromosom terikat pada benang spindel melalui sntromer.
Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah
informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan
sama jumlahnya.
 Anafase
Anafase juga merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap ini masing-
masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan. Kromatid bergerak
menuju kutub pembelahan. Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena
terjadinya kontraksi benang spindel. Pada saat kontraksi, benang spindel memendek
kemudian menarik kromatid menjadi dua bagian ke dua kutub yang berlawanan. Tahap
anafase menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c,2n).
 Telofase
Pada tahap ini kromatid telah disebut kromosom. Membran inti mulai terbentuk dan
nukleolus kembali muncul. Kromosom membentuk benang-benang kromatin.
Selanjutnya, pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses
yang disebut sitokinesis.
3. Tahap Sitokinesis
Sitokinesis adalah proses terakhir dalam pembelahan sel, tapi itu hanya mungkin
setelah selesainya mitosis. Sel merambat dengan membuat klon dari diri mereka sendiri. Clone
disebut sel anak. Setelah sel anak yang dihasilkan harus terpisah dari sel asli. Di sinilah
sitokinesis memainkan peran kuncinya.
Sitokinesis Sel Hewan
Pada sel-sel hewan, cincin serat terdiri dari protein aktin mengelilingi pusat sel. Ketika
mengikat cincin ini, seperti otot, mencubit dari sel anak baru, meninggalkan dua sel terpisah.
Proses ini disebut sitokinesis, atau simulasi sitoplasma untuk memisahkan.
Sitokinesis Sel Tanaman
Sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang kaku, sehingga mereka memerlukan
bantuan ekstra untuk membuat pembagian akhir. Selama sitokinesis organel yang disebut
aparat Golgi melepaskan vesticles yang membentuk plat sel. Pelat ini membagi dua sel baru
dan tumbuh keluar untuk membentuk dinding sel di sekitar sel anak baru.
Mitosis
Mitosis adalah proses yang harus terjadi sebelum sitokinesis dapat dimulai. Mitosis dimulai
dengan interfase, ketika sel mempersiapkan untuk membuat salinan yang sendiri. Kromatin sel,
substansi yang membentuk kromosom, mulai mengembun di profase. Pada prometaphase dan
metafase kromosom terpisah dan menyesuaikan diri di tengah sel menggunakan spindle.
Anafase dan telofase adalah akhir dua fase mitosis yang mengarah ke sitokinesis.
Kesalahpahaman
Meskipun sitokinesis tidak bisa berlangsung tanpa mitosis, itu bukan salah satu fase mitosis.
sitokinesis adalah prosesnya sendiri karena tidak memiliki akibat langsung dari proses
metabolisme mitosis.
B. Meiosis
Pengertian dan Proses Meiosis. Kebanyakan sel tumbuhan dan hewan merupakan
diploid. Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang berarti “ganda” atau “dua”; istilah
menyiratkan bahwa sel-sel tumbuhan dan hewan memiliki dua set kromosom. Dalam sel
manusia, misalnya, 46 kromosom diatur dalam 23 pasang. Oleh karena itu, sel-sel manusia
adalah diploid dalam bahwa mereka memiliki dua set kromosom 23 per set.
Selama reproduksi seksual, sel kelamin organisme induk bersatu dengan satu sama lain dan
membentuk sel telur yang dibuahi. Dalam situasi ini, setiap sel seks gamet. Gamet dari sel
manusia yang haploid, dari haplos Yunani, yang berarti “tunggal.” Istilah ini menyiratkan
bahwa setiap gamet berisi satu set kromosom-kromosom 23 pada manusia. Ketika gamet
manusia bersatu dengan satu sama lain, kondisi diploid asli 46 kromosom dibangun kembali.
Mitosis kemudian membawa tentang perkembangan sel diploid menjadi organisme.
Meiosis adalah Proses di mana jumlah kromosom setengahnya selama pembentukan
gamet. Dalam meiosis, sel yang berisi jumlah diploid kromosom diubah menjadi empat sel,
masing-masing memiliki jumlah kromosom haploid. Dalam sel manusia, misalnya, sel
reproduksi yang mengandung 46 kromosom menghasilkan empat sel, masing-masing dengan
23 kromosom.
Meiosis terjadi dengan serangkaian langkah-langkah yang menyerupai langkah-
langkah mitosis. Dua fase utama meiosis terjadi: meiosis I dan meiosis II. Selama meiosis I,
satu sel membelah menjadi dua. Selama meiosis II, dua sel masing-masing membagi lagi.
Tahapan demarkasi sama mitosis terjadi dalam meiosis I dan meiosis II.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1, pertama, kromosom sel sebagai duplikat dan
meneruskan menjadi dua sel. Kromosom dari dua sel kemudian memisahkan dan meneruskan
menjadi empat sel anak. Sel induk memiliki dua set kromosom dan diploid, sedangkan sel anak
memiliki satu set kromosom masing-masing dan haploid. Sinapsis dan pindah silang terjadi di
tahap Profase I.
Gambar 1 Proses meiosis, di mana empat sel haploid terbentuk.
Para anggota masing-masing pasangan kromosom dalam sel disebut kromosom
homolog. kromosom Homolog yang serupa tetapi tidak identik. Mereka dapat membawa versi
yang berbeda dari informasi genetik yang sama. Sebagai contoh, satu homolog kromosom
dapat membawa informasi untuk rambut pirang sedangkan homolog kromosom lain mungkin
membawa informasi untuk rambut hitam.
Ketika sel mempersiapkan untuk memasuki meiosis, masing-masing kromosom yang
telah diduplikasi, seperti pada mitosis. Setiap kromosom sehingga terdiri dari dua kromatid.
Meiosis I
Pada awal meiosis 1, sel manusia mengandung 46 kromosom, atau 92 kromatid (jumlah
yang sama seperti selama mitosis). Meiosis I berlangsung melalui beberapa tahap sebagai
berikut:
Profase I
Profase I adalah serupa dalam beberapa cara untuk profase pada mitosis. Kromatid
memperpendek dan menebal dan menjadi terlihat di bawah mikroskop. Perbedaan yang
penting, bagaimanapun, adalah bahwa proses yang disebut sinapsis terjadi. Proses kedua
disebut pindah silang juga berlangsung selama profase 1.
Selama profase 1, dua kromosom homolog datang dekat satu sama lain. Karena setiap
kromosom homolog terdiri dari dua kromatid, sebenarnya ada empat kromatid sejajar
berdampingan satu sama lain. Ini kombinasi dari empat kromatid disebut tetrad, dan datang
bersama-sama adalah disebut proses sinapsis.
Setelah sinapsis telah terjadi, proses pindah silang terjadi. Dalam proses ini, segmen
DNA dari satu kromatid dalam tetrad lolos ke kromatit lain dalam tetrad tersebut. pertukaran
segmen kromosom Ini berlangsung secara kompleks dan kurang dipahami. Mereka
menghasilkan kromatid genetik baru. Pindah silang merupakan pendorong penting evolusi.
Setelah pindah silang telah terjadi, empat kromatid dari tetrad yang secara genetik berbeda dari
aslinya kromatid yang empat.
Metafase I
Dalam metafase I meiosis, tetrad menyelaraskan pada pelat Ekuatorial (seperti pada
mitosis). Sentromer menempel serat gelendong, yang membentang dari kutub sel. Satu
sentromer menempel per serat spindle.
Anafase I
Pada anafase 1, kromosom homolog terpisah. Satu homolog kromosom (terdiri dari dua
kromatid) bergerak ke salah satu sisi sel, sedangkan kromosom homolog lainnya (yang terdiri
dari dua kromatid) bergerak ke sisi lain dari sel. Hasilnya adalah bahwa 23 kromosom (masing-
masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke salah satu tiang, dan 23 kromosom (masing-masing
terdiri dari dua kromatid) pindah ke kutub yang lain. Pada dasarnya, jumlah kromosom sel
dibelah dua. Untuk alasan ini prosesnya adalah pengurangan-pembelahan.
Telofase I
Dalam telofase I meiosis, inti mereorganisasi, kromosom menjadi kromatin, dan
pembagian sitoplasma menjadi dua sel berlangsung. Proses ini terjadi secara berbeda dalam sel
tumbuhan dan hewan, seperti pada mitosis. Setiap sel anak (dengan 23 kromosom masing-
masing terdiri dari dua kromatid) kemudian memasuki interfase, di mana tidak ada duplikasi
DNA. Periode interfase mungkin singkat atau sangat lama, tergantung pada spesies organisme.
Meiosis II
Meiosis II adalah subdivisi utama kedua dari meiosis. Hal ini terjadi pada dasarnya cara
yang sama seperti mitosis. Pada meiosis II, sel yang berisi 46 kromatid yang mengalami
pembelahan menjadi dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Meiosis II berlangsung
melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Profase II
Profase II mirip dengan profase mitosis. materi kromatin Mengembun, dan setiap
kromosom mengandung dua kromatid yang melekat pada sentromer. 23 pasang kromatid, total
46 kromatid, kemudian pindah ke piring Ekuatorial.
Metafase II
Dalam metafase II dari meiosis, 23 pasang kromatid berkumpul di tengah sel sebelum
pemisahan. Proses ini identik dengan metafase pada mitosis.
Anafase II
Selama anafase II dari meiosis, sentromer membagi, dan 46 kromatid menjadi dikenal
sebagai 46 kromosom. Kemudian 46 kromosom terpisah satu sama lain. Serat gelendong
melakukan migrasi kromosom dari setiap pasangan untuk satu kutub dari sel dan anggota lain
dari pasangan ke tiang lainnya. Secara keseluruhan, 23 kromosom pindah ke masing-masing
tiang. Kekuatan dan perlekatan yang beroperasi dalam mitosis juga beroperasi di anafase 11.
Telofase II
Selama telofase II, kromosom berkumpul di kutub sel dan menjadi tidak jelas. Sekali
lagi, mereka membentuk massa kromatin. Selubung nukleus berkembang, nukleolus muncul
kembali, dan sel mengalami sitokinesis seperti pada mitosis.
Selama meiosis II, setiap sel mengandung 46 kromatid menghasilkan dua sel, masing-
masing dengan 23 kromosom. Awalnya, ada dua sel yang mengalami meiosis II, sehingga hasil
dari meiosis II adalah empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Masing-masing dari
empat sel adalah haploid, yaitu, setiap sel berisi satu set kromosom.
23 kromosom dalam empat sel dari meiosis tidak identik karena pindah silang telah
terjadi di profase 1. Ini pindah silang menghasilkan variasi sehingga masing-masing empat sel
yang dihasilkan dari meiosis berbeda dari tiga lainnya. Dengan demikian, meiosis menyediakan
mekanisme untuk memproduksi variasi dalam kromosom. Juga, itu menyumbang
pembentukan empat sel haploid dari sel diploid tunggal.
C. Perbedaan Mitosis Dan Meiosis
III. ALAT DAN BAHAN
1. Akar tumbuhan jagung
2. Obyek Glass
3. Deek Glass
4. Gunting
5. Preparat awetan serbuk sari
6. Serbuk sari
IV. CARA KERJA
1. Potong akar jagung dengan tipis.
2. Letakkan pada preparat dan tutup dengan deck glass.
3. Amati dengan menggunakan mikroskop.
4. Demikian juga preparat awetan, juga amati dengan mikroskop.
5. Amati dan carilah yang menunjukkan fase profase, metaphase, anaphase, dan telofase.
V. HASIL PENGAMATAN
1. PreparatMeiosis Serbuk Sari
2. PercobaanMitosis AkarJagung
3. PercobanMeiosis AwetanSerbuk Sari
VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN
A. Pertanyaan
1. Sebutkan macam fase mitosis yang Anda temukan!
2. Sebutkan perbandingan jumlah antarfase mitosis!
3. Mengapa pada pengamatan ditemukan sel yang tidak menunjukkan fase pembelahan?
Jelaskan!
4. Jelaskan hormon yang merangsang pembelahan sel!
5. Apa aplikasi dari kegiatan ini dalam kehidupan?
B. Jawaban
1. Macam fase mitosis adalah fase profase dan fase metafase
2. Perbandingan jumlah antarfase mitosis adalah sama, sehingga sifat induk dan
anakkannya sama
3. Pada pengamatan ditemukan sel yang tidak menunjukkan fase pembelahan dikarenakan
sel tersebut sedang mengalami tahap interfase. Fase interfase merupakan fase istirahat
dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak beraktivitas, justru tahap ini
merupakan tahapan yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan
pembelahan. Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase - fase
pembelahan sel (fase mitotik).
4. Hormon yang merangsang pembelahan yaitu :
a. Hormon auksin
Fungsi hormon auksin adalah membantu dalam proses mempercepat
pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang,
mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel,
mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon
auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.
Gambar Hormon Auksin
Cara kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga
memacu protein tertentu yang ada di membran plasma sel tumbuhan untuk
memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga
memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun
dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara
osmosis.
b. Hormon Sitokinin
Hormon ini merangsang pembelahan sel. Hormon Sitokinin berfungsi
mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel dan
pertumbuh-an secara umum, mendorong perkecambahan, dan menunda penuaan.
Cara kerja hormon Sitokinin yaitu dapat meningkatkan pembelahan,
pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin juga dapat menunda
penuaan daun, bungan, dan buah dgn cara mengontrol dgn baik proses kemunduran
yg menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Hormon Sitokinin diproduksi pada akar.
c. Hormon Giberalin
Pada akar hormon giberalin berfungsi untuk merangsang pembelahan dan
perpanjangan sel-sel akar.
d. Hormon Kalin (Rhizokalin)
Hormon ini merangsang dalam pembentukan akar.
5. Aplikasi dalam kehidupan :
a. Budidaya pertanian
b. Pemberantasan hama
c. Stek
d. Okulasi
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan yang dilakukan di atas, berdasarkan data yang ada, tergolong percobaan
yang sudah sesuai dengn teori. Karena pada percobaan satu (pengamatan pada preparat segar
akar jagung) dan dua (pengamatan pada preparat awetan ) sudah nampak adanya fase-fase
mitosis, seperti profase, metaphase, anafase dan telofase. Kemudian pada percobaan atau
pengamatan ketiga yaitu mengenai meiosis pada serbuk sari pada preparat awetan. Juga terlihat
adanya bulat-bulat yang menggerombol membentuk sebuah koloni.
VIII.KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (sangat aktif
pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang sifatnya identik dengan
induknya.
2. Siklus mitotik dari sebuah sel dapat dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat
(interfase) dan stadium pembelahan (mitosis). Pada stadium mitosis terbagi menjadi
beberapa fase yaitu :
a. Profase
b. Metafase
c. Anafase
d. Telofase
DAFTAR PUSTAKA
 http://gudang-laprak.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-biologi-tahapan.html
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Fransiska Puteri
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
UNESA
 

What's hot (20)

Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI  LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN ABSORBSI DAN TRANSPIRASI
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewan
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 

Viewers also liked

BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
Herfen Suryati
 

Viewers also liked (20)

Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
 
Pohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon KelapaPohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon Kelapa
 
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusiBedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
 
Alat fertilisasi simulasi
Alat fertilisasi simulasiAlat fertilisasi simulasi
Alat fertilisasi simulasi
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada OrganismeLaporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
 
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohaniSlide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
Informasi lomba lomba 2017
Informasi lomba lomba 2017 Informasi lomba lomba 2017
Informasi lomba lomba 2017
 
Skl 37 petunjuk evolus
Skl 37 petunjuk evolusSkl 37 petunjuk evolus
Skl 37 petunjuk evolus
 
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
 
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA SEBAGAI PORO...
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN   DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA   SEBAGAI PORO...REVITALISASI SMK KEMARITIMAN   DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA   SEBAGAI PORO...
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA SEBAGAI PORO...
 
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 smaRpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
 
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
 
Skl 10 struktur dan fungsi manusia dan hewan vertebrata
Skl 10 struktur dan fungsi manusia dan hewan vertebrataSkl 10 struktur dan fungsi manusia dan hewan vertebrata
Skl 10 struktur dan fungsi manusia dan hewan vertebrata
 
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusiBedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
 
Skl 34. pembentukan gamet
Skl 34. pembentukan gametSkl 34. pembentukan gamet
Skl 34. pembentukan gamet
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Auksanometer fkki
Auksanometer fkkiAuksanometer fkki
Auksanometer fkki
 
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
 

Similar to Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan

MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
Muhammad Rustan
 
Mikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewanMikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewan
Miamustamin
 
Soal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasanSoal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasan
Hairlinda Agustin
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
Kris Wu
 

Similar to Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan (20)

Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Makalah siklus sel atau mitosis
Makalah siklus sel atau mitosisMakalah siklus sel atau mitosis
Makalah siklus sel atau mitosis
 
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)
 
Mikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewanMikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewan
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
 
Telofase
TelofaseTelofase
Telofase
 
13 PPT PR IPA 9 2020.ppt
13 PPT PR IPA 9 2020.ppt13 PPT PR IPA 9 2020.ppt
13 PPT PR IPA 9 2020.ppt
 
Pembelahan sel meisha
Pembelahan sel meishaPembelahan sel meisha
Pembelahan sel meisha
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Soal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasanSoal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasan
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
 

More from Dhiarrafii Bintang Matahari

More from Dhiarrafii Bintang Matahari (12)

Evaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIII
Evaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIIIEvaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIII
Evaluasi Keterampilan Gerak Lurus Kelas VIII
 
Mind Mapping PSE.pdf
Mind Mapping PSE.pdfMind Mapping PSE.pdf
Mind Mapping PSE.pdf
 
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
Buku Panduan KULTUM Ikatan Remaja Putri Plosokuning Minomartani (IRPPM)
 
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
 
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 YogyakartaLaporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
 
Laporan Biologi Peranan Tumbuhan
Laporan Biologi Peranan TumbuhanLaporan Biologi Peranan Tumbuhan
Laporan Biologi Peranan Tumbuhan
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
 
Upacara Adat Jawa
Upacara Adat JawaUpacara Adat Jawa
Upacara Adat Jawa
 
Hanger Elektrik II
Hanger Elektrik IIHanger Elektrik II
Hanger Elektrik II
 
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses InternetPerangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Akses Internet
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan

  • 1. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI TAHAPAN MITOSIS DAN MEIOSIS TUMBUHAN Oleh : Dhiarrafii Bintang Matahari XII IPA 5 / 10 SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM BIOLOGI TAHAPAN MITOSIS DAN MEIOSIS TUMBUHAN Oleh : Nama : Dhiarrafii Bintang Matahari Kelas : XII IPA 5 No. Presensi : 10 Telah diperiksa oleh : Guru pembimbing Praktikum Biologi, Harsono, S.Pd. Disahkan pada : Hari, tanggal : Kamis, 24 November 2016 Yogyakarta, 24 November 2016 Pembimbing Praktikan (Harsono, S.Pd) ( Dhiarrafii Bintang Matahari )
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, serta junjungan kami Rasulullah SAW karena atas limpahan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Biologi inidengan lancar dan baik tanpa adanya hambatan. Dengan judul : Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas Praktikum Mata Pelajaran Biologi Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan yang diberikan berbagai pihak, maka taklupa saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Miftakodin, M.M. selaku Kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta; 2. Harsono, S.Pd. selaku pembimbing praktikum; 3. Orang tua, yang telah memberikan dukungan, masukan dan dorongan moriil maupun materiil dalam pembuatan laporan ini, serta atas segala keikhlasan, kesabaran, dan kesetiaannya dalam mendidik dan mendampingi. 4. Seluruh keluarga besar SMA N 6 Yogyakarta; 5. Kepada semua pihak yang tidak dapatdisebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga dapat terselesaikannya laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporanini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapakan demi kesempurnaan laporan ini. Yogyakarta, November 2016 Penulis
  • 4. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………...…………………………………………………………… i LEMBAR PENGESAHAN ………...…………………………………………………… ii KATA PENGANTAR …………………………………………..…………………. iii DAFTAR ISI ………...………………………………………………………………..….. iv I. TUJUAN ………...…………………………………………………………………… 5 II. DASAR TEORI ………………………………………………………………...…… 6 III. ALAT DAN BAHAN ………...…………………………………………………… 14 IV. CARA KERJA ………...…………………………………………………………… 15 V. HASILPENGAMATAN ………...…………………………………………………… 16 VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN ………...…………………………………………… 18 VII. PEMBAHASAN ………...…………………………………………………………… 20 VIII. KESIMPULAN ………...…………………………………………………………… 21 DAFTAR PUSTAKA …...………………………………………………………… 22 LAMPIRAN ……………………………………………………………………………... 23
  • 5. I. TUJUAN 1. Mengetahui dan memahami tahapan mitosis pada ujung akar.
  • 6. II. DASAR TEORI A. Mitosis Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom yang sama dengan kromosom sel induknya, yaitu 2n. Mitosis terjadi pada perbanyakan sel somatis (sel tubuh). Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase pembelahan inti (kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma ( sitokinesis) 1. Tahap Interfase Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. Selanjutnya interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2 (G2).  Fase gap-1 (G1) Pada fase G1 sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan (1c=1 copy=salinan) dan diploid (2n).  Fase sintesis (S) Pada fase S DNA dalam inti mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan) sehingga pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid (2c,2n).  Fase gap-2 (G2) Pada fase G2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.
  • 7. 2. Tahap Kariokinesis Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Tahap ini terdiri dari fase atau tahap- tahap yang lebih rinci sebagai berikut :  Profase Pada tahap profase, DNA mulai dikemas atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom merupakan struktur terpadat dari kemasan DNA. DNA perlu dikemas ke dalam kromosom. Profase merupakan tahap paling lama dalam mitosis. Pada proses awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta menebal. Pada sel hewan, sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan pada nukleus. Selanjutnya terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubul) yang terhubung dari kutub ke kutub. Pada sel tumbuhan, tidak terdapat sentriol dan benang spindel terbentuk tanpa terikat pada sentriol. Pada profase akhir, masing-masing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Selanjutnya, nukleolus hilang dan membran nukleus hancur. Pada tahap ini kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.  Metafase Metafase merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap-tahap ini, kromosom bergerak ke bidang akuator benang spindel (bidang pembelahan). Kromosom terikat pada benang spindel melalui sntromer. Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama jumlahnya.
  • 8.  Anafase Anafase juga merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap ini masing- masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan. Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindel. Pada saat kontraksi, benang spindel memendek kemudian menarik kromatid menjadi dua bagian ke dua kutub yang berlawanan. Tahap anafase menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c,2n).  Telofase Pada tahap ini kromatid telah disebut kromosom. Membran inti mulai terbentuk dan nukleolus kembali muncul. Kromosom membentuk benang-benang kromatin. Selanjutnya, pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma dengan proses yang disebut sitokinesis. 3. Tahap Sitokinesis Sitokinesis adalah proses terakhir dalam pembelahan sel, tapi itu hanya mungkin setelah selesainya mitosis. Sel merambat dengan membuat klon dari diri mereka sendiri. Clone disebut sel anak. Setelah sel anak yang dihasilkan harus terpisah dari sel asli. Di sinilah sitokinesis memainkan peran kuncinya. Sitokinesis Sel Hewan Pada sel-sel hewan, cincin serat terdiri dari protein aktin mengelilingi pusat sel. Ketika mengikat cincin ini, seperti otot, mencubit dari sel anak baru, meninggalkan dua sel terpisah. Proses ini disebut sitokinesis, atau simulasi sitoplasma untuk memisahkan. Sitokinesis Sel Tanaman Sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang kaku, sehingga mereka memerlukan bantuan ekstra untuk membuat pembagian akhir. Selama sitokinesis organel yang disebut
  • 9. aparat Golgi melepaskan vesticles yang membentuk plat sel. Pelat ini membagi dua sel baru dan tumbuh keluar untuk membentuk dinding sel di sekitar sel anak baru. Mitosis Mitosis adalah proses yang harus terjadi sebelum sitokinesis dapat dimulai. Mitosis dimulai dengan interfase, ketika sel mempersiapkan untuk membuat salinan yang sendiri. Kromatin sel, substansi yang membentuk kromosom, mulai mengembun di profase. Pada prometaphase dan metafase kromosom terpisah dan menyesuaikan diri di tengah sel menggunakan spindle. Anafase dan telofase adalah akhir dua fase mitosis yang mengarah ke sitokinesis. Kesalahpahaman Meskipun sitokinesis tidak bisa berlangsung tanpa mitosis, itu bukan salah satu fase mitosis. sitokinesis adalah prosesnya sendiri karena tidak memiliki akibat langsung dari proses metabolisme mitosis. B. Meiosis Pengertian dan Proses Meiosis. Kebanyakan sel tumbuhan dan hewan merupakan diploid. Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang berarti “ganda” atau “dua”; istilah menyiratkan bahwa sel-sel tumbuhan dan hewan memiliki dua set kromosom. Dalam sel manusia, misalnya, 46 kromosom diatur dalam 23 pasang. Oleh karena itu, sel-sel manusia adalah diploid dalam bahwa mereka memiliki dua set kromosom 23 per set. Selama reproduksi seksual, sel kelamin organisme induk bersatu dengan satu sama lain dan membentuk sel telur yang dibuahi. Dalam situasi ini, setiap sel seks gamet. Gamet dari sel manusia yang haploid, dari haplos Yunani, yang berarti “tunggal.” Istilah ini menyiratkan bahwa setiap gamet berisi satu set kromosom-kromosom 23 pada manusia. Ketika gamet manusia bersatu dengan satu sama lain, kondisi diploid asli 46 kromosom dibangun kembali. Mitosis kemudian membawa tentang perkembangan sel diploid menjadi organisme. Meiosis adalah Proses di mana jumlah kromosom setengahnya selama pembentukan gamet. Dalam meiosis, sel yang berisi jumlah diploid kromosom diubah menjadi empat sel, masing-masing memiliki jumlah kromosom haploid. Dalam sel manusia, misalnya, sel reproduksi yang mengandung 46 kromosom menghasilkan empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Meiosis terjadi dengan serangkaian langkah-langkah yang menyerupai langkah- langkah mitosis. Dua fase utama meiosis terjadi: meiosis I dan meiosis II. Selama meiosis I, satu sel membelah menjadi dua. Selama meiosis II, dua sel masing-masing membagi lagi. Tahapan demarkasi sama mitosis terjadi dalam meiosis I dan meiosis II. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1, pertama, kromosom sel sebagai duplikat dan meneruskan menjadi dua sel. Kromosom dari dua sel kemudian memisahkan dan meneruskan menjadi empat sel anak. Sel induk memiliki dua set kromosom dan diploid, sedangkan sel anak memiliki satu set kromosom masing-masing dan haploid. Sinapsis dan pindah silang terjadi di tahap Profase I.
  • 10. Gambar 1 Proses meiosis, di mana empat sel haploid terbentuk. Para anggota masing-masing pasangan kromosom dalam sel disebut kromosom homolog. kromosom Homolog yang serupa tetapi tidak identik. Mereka dapat membawa versi yang berbeda dari informasi genetik yang sama. Sebagai contoh, satu homolog kromosom dapat membawa informasi untuk rambut pirang sedangkan homolog kromosom lain mungkin membawa informasi untuk rambut hitam. Ketika sel mempersiapkan untuk memasuki meiosis, masing-masing kromosom yang telah diduplikasi, seperti pada mitosis. Setiap kromosom sehingga terdiri dari dua kromatid.
  • 11. Meiosis I Pada awal meiosis 1, sel manusia mengandung 46 kromosom, atau 92 kromatid (jumlah yang sama seperti selama mitosis). Meiosis I berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut: Profase I Profase I adalah serupa dalam beberapa cara untuk profase pada mitosis. Kromatid memperpendek dan menebal dan menjadi terlihat di bawah mikroskop. Perbedaan yang penting, bagaimanapun, adalah bahwa proses yang disebut sinapsis terjadi. Proses kedua disebut pindah silang juga berlangsung selama profase 1. Selama profase 1, dua kromosom homolog datang dekat satu sama lain. Karena setiap kromosom homolog terdiri dari dua kromatid, sebenarnya ada empat kromatid sejajar berdampingan satu sama lain. Ini kombinasi dari empat kromatid disebut tetrad, dan datang bersama-sama adalah disebut proses sinapsis. Setelah sinapsis telah terjadi, proses pindah silang terjadi. Dalam proses ini, segmen DNA dari satu kromatid dalam tetrad lolos ke kromatit lain dalam tetrad tersebut. pertukaran segmen kromosom Ini berlangsung secara kompleks dan kurang dipahami. Mereka menghasilkan kromatid genetik baru. Pindah silang merupakan pendorong penting evolusi. Setelah pindah silang telah terjadi, empat kromatid dari tetrad yang secara genetik berbeda dari aslinya kromatid yang empat. Metafase I Dalam metafase I meiosis, tetrad menyelaraskan pada pelat Ekuatorial (seperti pada mitosis). Sentromer menempel serat gelendong, yang membentang dari kutub sel. Satu sentromer menempel per serat spindle. Anafase I Pada anafase 1, kromosom homolog terpisah. Satu homolog kromosom (terdiri dari dua kromatid) bergerak ke salah satu sisi sel, sedangkan kromosom homolog lainnya (yang terdiri dari dua kromatid) bergerak ke sisi lain dari sel. Hasilnya adalah bahwa 23 kromosom (masing- masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke salah satu tiang, dan 23 kromosom (masing-masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke kutub yang lain. Pada dasarnya, jumlah kromosom sel dibelah dua. Untuk alasan ini prosesnya adalah pengurangan-pembelahan. Telofase I Dalam telofase I meiosis, inti mereorganisasi, kromosom menjadi kromatin, dan pembagian sitoplasma menjadi dua sel berlangsung. Proses ini terjadi secara berbeda dalam sel tumbuhan dan hewan, seperti pada mitosis. Setiap sel anak (dengan 23 kromosom masing- masing terdiri dari dua kromatid) kemudian memasuki interfase, di mana tidak ada duplikasi DNA. Periode interfase mungkin singkat atau sangat lama, tergantung pada spesies organisme.
  • 12. Meiosis II Meiosis II adalah subdivisi utama kedua dari meiosis. Hal ini terjadi pada dasarnya cara yang sama seperti mitosis. Pada meiosis II, sel yang berisi 46 kromatid yang mengalami pembelahan menjadi dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Meiosis II berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut: Profase II Profase II mirip dengan profase mitosis. materi kromatin Mengembun, dan setiap kromosom mengandung dua kromatid yang melekat pada sentromer. 23 pasang kromatid, total 46 kromatid, kemudian pindah ke piring Ekuatorial. Metafase II Dalam metafase II dari meiosis, 23 pasang kromatid berkumpul di tengah sel sebelum pemisahan. Proses ini identik dengan metafase pada mitosis. Anafase II Selama anafase II dari meiosis, sentromer membagi, dan 46 kromatid menjadi dikenal sebagai 46 kromosom. Kemudian 46 kromosom terpisah satu sama lain. Serat gelendong melakukan migrasi kromosom dari setiap pasangan untuk satu kutub dari sel dan anggota lain dari pasangan ke tiang lainnya. Secara keseluruhan, 23 kromosom pindah ke masing-masing tiang. Kekuatan dan perlekatan yang beroperasi dalam mitosis juga beroperasi di anafase 11. Telofase II Selama telofase II, kromosom berkumpul di kutub sel dan menjadi tidak jelas. Sekali lagi, mereka membentuk massa kromatin. Selubung nukleus berkembang, nukleolus muncul kembali, dan sel mengalami sitokinesis seperti pada mitosis. Selama meiosis II, setiap sel mengandung 46 kromatid menghasilkan dua sel, masing- masing dengan 23 kromosom. Awalnya, ada dua sel yang mengalami meiosis II, sehingga hasil dari meiosis II adalah empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Masing-masing dari empat sel adalah haploid, yaitu, setiap sel berisi satu set kromosom. 23 kromosom dalam empat sel dari meiosis tidak identik karena pindah silang telah terjadi di profase 1. Ini pindah silang menghasilkan variasi sehingga masing-masing empat sel yang dihasilkan dari meiosis berbeda dari tiga lainnya. Dengan demikian, meiosis menyediakan mekanisme untuk memproduksi variasi dalam kromosom. Juga, itu menyumbang pembentukan empat sel haploid dari sel diploid tunggal.
  • 13. C. Perbedaan Mitosis Dan Meiosis
  • 14. III. ALAT DAN BAHAN 1. Akar tumbuhan jagung 2. Obyek Glass 3. Deek Glass 4. Gunting 5. Preparat awetan serbuk sari 6. Serbuk sari
  • 15. IV. CARA KERJA 1. Potong akar jagung dengan tipis. 2. Letakkan pada preparat dan tutup dengan deck glass. 3. Amati dengan menggunakan mikroskop. 4. Demikian juga preparat awetan, juga amati dengan mikroskop. 5. Amati dan carilah yang menunjukkan fase profase, metaphase, anaphase, dan telofase.
  • 16. V. HASIL PENGAMATAN 1. PreparatMeiosis Serbuk Sari 2. PercobaanMitosis AkarJagung
  • 18. VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN A. Pertanyaan 1. Sebutkan macam fase mitosis yang Anda temukan! 2. Sebutkan perbandingan jumlah antarfase mitosis! 3. Mengapa pada pengamatan ditemukan sel yang tidak menunjukkan fase pembelahan? Jelaskan! 4. Jelaskan hormon yang merangsang pembelahan sel! 5. Apa aplikasi dari kegiatan ini dalam kehidupan? B. Jawaban 1. Macam fase mitosis adalah fase profase dan fase metafase 2. Perbandingan jumlah antarfase mitosis adalah sama, sehingga sifat induk dan anakkannya sama 3. Pada pengamatan ditemukan sel yang tidak menunjukkan fase pembelahan dikarenakan sel tersebut sedang mengalami tahap interfase. Fase interfase merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak beraktivitas, justru tahap ini merupakan tahapan yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase - fase pembelahan sel (fase mitotik). 4. Hormon yang merangsang pembelahan yaitu : a. Hormon auksin Fungsi hormon auksin adalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel,
  • 19. mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin. Gambar Hormon Auksin Cara kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yang ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis. b. Hormon Sitokinin Hormon ini merangsang pembelahan sel. Hormon Sitokinin berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel dan pertumbuh-an secara umum, mendorong perkecambahan, dan menunda penuaan. Cara kerja hormon Sitokinin yaitu dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin juga dapat menunda penuaan daun, bungan, dan buah dgn cara mengontrol dgn baik proses kemunduran yg menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Hormon Sitokinin diproduksi pada akar. c. Hormon Giberalin Pada akar hormon giberalin berfungsi untuk merangsang pembelahan dan perpanjangan sel-sel akar. d. Hormon Kalin (Rhizokalin) Hormon ini merangsang dalam pembentukan akar. 5. Aplikasi dalam kehidupan : a. Budidaya pertanian b. Pemberantasan hama c. Stek d. Okulasi
  • 20. VII. PEMBAHASAN Pada percobaan yang dilakukan di atas, berdasarkan data yang ada, tergolong percobaan yang sudah sesuai dengn teori. Karena pada percobaan satu (pengamatan pada preparat segar akar jagung) dan dua (pengamatan pada preparat awetan ) sudah nampak adanya fase-fase mitosis, seperti profase, metaphase, anafase dan telofase. Kemudian pada percobaan atau pengamatan ketiga yaitu mengenai meiosis pada serbuk sari pada preparat awetan. Juga terlihat adanya bulat-bulat yang menggerombol membentuk sebuah koloni.
  • 21. VIII.KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang sifatnya identik dengan induknya. 2. Siklus mitotik dari sebuah sel dapat dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat (interfase) dan stadium pembelahan (mitosis). Pada stadium mitosis terbagi menjadi beberapa fase yaitu : a. Profase b. Metafase c. Anafase d. Telofase