Makalah ini membahas tentang siklus sel dan mitosis. Siklus sel adalah proses replikasi DNA dan pembelahan inti sel secara berulang untuk mempertahankan keberlangsungan sel. Terdiri atas fase G1, S, G2, dan M. Mitosis adalah fase pembelahan inti sel yang terdiri atas profase, metafase, anafase, dan telofase. Pada setiap tahapan terjadi perubahan pada kromosom untuk membentuk dua sel anak yang
1. i
MAKALAH
SIKLUS SEL ATAU MITOSIS
disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah
GENETIKA
Oleh;
NUHIDAYAH
YOPA HENDIYANI
FITRI ANDRIYANI
IRMA SULISTIANI
ELIS SUSILAWATI
YOPA HENDIANI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2017
2. ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL..........................................................................................................
DAFAR ISI......................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
ii
1
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 2
A Latar Belakang ........................................................................... 3
B Rumusan Permasalahan ............................................................. 3
C Tujuan Penulisan......................................................................... 3
D Manfaat Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................. 5
a. Siklus Sel .............................................................................. 6
1. Fasa S (sintesis) .......................................................... 5
2. Fasa M (mitosis)............................................................ 6
3. Fasa G (gap).................................................................. 6
4. Interfase........................................................................ 7
b. Mitosis...................................................................................... 8
1. Tahap Interfase............................................................
8
2. Profase Awal.................................................................
9
3. Profase Akhir................................................................
9
4. Metafase Awal .............................................................
10
5. Metafase Akhir...........................................................
10
6. Anafase Awal.............................................................
11
7. Anafase Akhir.............................................................
11
8. Telofase Awal............................................................
12
9. Telofase Akhir .......................................................................
12
BAB III PENUTUP....................................................................................
Simpulan....................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................
13
14
3. 1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “Siklus Sel dan Mitosis”. Makalah ini dibuat
dalam rangka memaparkan tentang Siklus Sel dan Mitosis yang sangat diperlukan dalam
suatu harapan mendapat pengetahuan khususmya bagi mahasiswa yang berada di program
study “Biologi” umumnya untuk semua pembaca. Dalam proses pendalaman materi Siklus
Sel dan Mitosis, tentunya kami ingin mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran,
untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan.
4. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siklus Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai
kesatuan yang structural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. makhluk hidup yang terdiri
atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk
hidup yangterdiridari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Sel sebagai unit
fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktifitas kehidupan pada makhluk hidup bersel
tunggal dan bersel banyak berlangsung didalam tubuh yang dilakukan oleh sel. Kemampuan
organisme untuk memperbanyak diri merupakan salah satu ciri yang membedakan organisme
hidup dari benda mati. Setiap organisme terdiri dari sel-sel. Setiap sel terdiri sebuah sel.
Keberlanjutan dari kehidupan organisme berdasar pada dibuahi, untuk tumbuh dan
berkembang menjadi suatu keberlanjutan pembelahan sel. Yang dimana diketahui kehidupan
suatu sel dimulai dari asal-usulnya dalam pembelahan sel induk hingga pembelahan dirinya
sendiri menjadi dua bagian anakan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat
reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel
somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga
akhirnya membantu membentuk individu baru.
Mitosis, Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel
anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat
yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena
tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan
tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan DNA terjadi pada
pertengahan interfase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
5. 3
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid,
yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister kromatid itu sendiri
tidak dianggap sebagai kromosom.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumuan masalah yang diangkat dalam makalah ini
adalah :
1. Apa pengertian siklus sel ?
2. Bagaimana fase siklus sel?
3. Apa pengertian mitosis ?
4. Bagaimana tahapan fase mitosis ?
C.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan yang akan dicapai dalam
penyusunan makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui pengertian siklus sel.
2. Dapat memahami proses setiap fase aiklus sel.
3. Dapat memahami mitosis.
4. Dapat memahami setiap tahapan fase mitosis.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Bagi penulis
a. Agar dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas penyusunan makalah
Biologi Sel mengenai Siklus Sel dan Mitosis.
6. 4
b. Agar penyusunan makalah ini menambah wawasan dan kualitas ilmu yang
dimiliki oleh penyusun makalah.
2. Bagi pembaca
a. Agar penyusunan makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca baik
dosen dan terkhusus mahasiswa/ mahasiswi Universitas Galuh Ciamis.
b. Agar makalah ini dapat dijadikan sebagai contoh bahan literature
dalam penyusunan makalah.
7. 5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Siklus sel
Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah
besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga
terjadi dua sel baru yang identik.
Selanjutnya, kromosom diduplikasi terpisah dari satu sama lain dengan mitosis,
diikuti dengan pembagian sitoplasma, yang disebut sitokinesis. Ini transformasi monumental
dalam kromosom yang disertai dengan pertumbuhan sel umum, yang menyediakan cukup
bahan dari segala macam (membran, organel, sitosol, nukleoplasma) diperlukan untuk
penggandaan dihasilkan dari jumlah sel.
Siklus ini terus berlanjut tanpa batas dalam sel-sel khusus yang disebut sel induk,
yang ditemukan dalam kulit atau sumsum tulang, menyebabkan pengisian konstan sel
dibuang oleh proses fisiologis alami.
Pengulangan siklus sel dapat menghasilkan klon dari sel yang identik, seperti koloni
ragi roti pada cawan petri, atau mungkin disertai dengan perubahan yang rumit yang
menyebabkan diferensiasi menjadi jenis sel yang berbeda, atau pada akhirnya untuk
pengembangan kompleks organisme. Dalam semua kasus, urutan DNA genom setiap sel tetap
tidak berubah, tetapi bentuk-bentuk selular yang dihasilkan dan fungsi mungkin sangat
bervariasi.
Siklus sel yang berlangsung kontinu dan berulang (siklik), disebut proliferasi.
Keberhasilan sebuah proliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu
fase siklus sel menuju fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia organik yang terjadi diselesaikan
sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum
selesainya tahap replikasi DNA akan menyebabkan sel tereliminasi.
8. 6
FASE PADA SIKLUS SEL :
1. Fase S (sintesis)
2. Fase M (mitosis)
3. Fase G (gap)
4. Interfase
1. Fasa S (sintesis)
Fase S (disingkat dari fase "sintesis") adalah tahap pada siklus sel, yang berlangsung
antara fase G1 dan fase G2. Setelah melewati fase G1, sel memasuki tahap S, saat sintesis
DNA (replikasi) berlangsung. Pada awal fase S, setiap kromosom terdiri dari satu molekul
DNA heliks ganda, yang disebut kromatid. Pada akhir fase S, kromosom memiliki dua
molekul DNA heliks ganda yang identik dan disebut dua kromatid sister. Sentrosom juga ikut
digandakan pada fase S. Kedua proses tersebut tidak berkaitan, walaupun membutuhkan
banyak faktor yang sama. Hasil akhir dari proses di fase S adalah penggandaan materi genetik
dalam sel, yang pada akhirnya dibagi dua.Kerusakan DNA banyak terjadi pada saat ini.
Untuk mengatasi hal tersebut, proses perbaikan DNA dilakukan pada akhir proses replikasi.
Proses perbaikan DNA yang tidak sempurna dapat menghentikan siklus sel
Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, sel tubuh manusia
membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi kromosom
yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei masing-masing guna proses
mitosis pada fase M.
2. Fasa M (mitosis)
Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik
pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk
dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase, yaitu:[4]
9. 7
Profase, fase terjadinya kondensasi kromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini
kromosom terlihat di dalam sitoplasma.
a. Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang
mengandung 2 kromatid mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan
metafase).
b. Metafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya
c. Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti
dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai
membelah
d. Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara
pemintal mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel,[5] dan menghasilkan dua sel
anak yang identik.
e. Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing
kromosom tertarik menuju pemintal kutub.
3. Fasa G (gap)
a. Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan pada fase
berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase
G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1
terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap
menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi
secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel kembali,
atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis.
b. Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut dapat masuk
kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan sel,
mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi.
10. 8
4. Interfase
Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut
termasuk fase G1, S, G2
Pada fase ini sel terus tumbuh, bertambah ukuran, membentuk struktur dan molekul
baru. Secara umum, interfase dapat dibedakan lagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap G1, S,
dan G2 . Tahap G1 (gap 1) merupakan tahap pembentukan macam-macam protein dan
transkripsi RNA. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan sel terus membesar.
Fase persiapan terdiri atas periode G1 (gap 1), periode S (sintesis) dan periode G2 (gap 2).
Fase G1 : transkripsi RNA, sintesis protein dan penggandaan organel sel
Fase S : replikasi DNA, duplikasi kromosom
Fase G2 : Sintesis RNA dan perbanyakan kembali organel sel interfase bukan
merupakan fase pembelahan ,tapi fase antara ,yaitu antara mitosis satu dengan mitosis
berikutnya. Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase
pembelahan sel (fase mitotik).
Pada Interfase, biasanya mencakup sekitar 90% siklus sel. Pada saat interfaselah sel
bertumbuh dan membuat salinan kromosom-kromosom sebagai persiapan untuk pembelahan
sel.
Ciri-ciri fase interfase sebagai berikut :
a. Selaput nukleus membatasi nukleus
b. Nukleus mengandung satu atau lebih nukleolus
c. Dua sentrosom telah terbentuk memlalaui replikasi sentrosom tunggal
d. Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom
e. Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual
karena belum terkondensasi.
11. 9
c. Mitosis
Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan inti sel menjadi dua inti sel baru
melalui tahap-tahap tertentu dan menghasilkan sel anak dengan jumlah dan jenis kromosom
yang sama dengan sel induknya.
Selama divisi, inti sel membelah, menghasilkan dua set kromosom yang identik, atau
protein DNA yang terorganisasi. Proses ini hampir selalu disertai dengan proses yang disebut
sitokinesis, yang mengarah ke dua sel benar-benar terpisah, yang disebut sel anak. Ada empat
fase dalam proses: profase, metafase, anafase, dan telofase. Ada sejumlah alasan untuk proses
ini, termasuk reproduksi dan penggantian sel, dan masalah dengan itu bisa serius merusak
atau membunuh sel-sel. Mitosis sering bingung dengan meiosis, tetapi keduanya memiliki
proses berbeda dalam beberapa cara.
Mitosis dan meiosis keduanya sarana divisi seluler, tetapi mereka berbeda dalam
beberapa cara kunci. Pertama, meiosis hanya terjadi pada tipe tertentu dari sel-sel reproduksi
yang disebut gamet – pada manusia, telur dan sperma – dan spora. Juga, meiosis berakhir
dengan empat sel yang benar-benar unik secara genetik, sedangkan pada mitosis, hasil
akhirnya adalah dua sel benar-benar identik.
Sebelum ini, bahan genetik asli sel (induk) telah direplikasi selama fase S dari siklus
sel sehingga ketika sel memasuki mitosis itu mengalami empat fase utama yang berujung
pada pembentukan dua sel identik (anak):
Tahap 1: Profase: pembentukan kromosom berpasangan, hilangnya membran nuklir,
munculnya poros akromatik, pembentukan badan polar.
Profase merupakan fase pertama pembelahan. Pada fase ini kromosom mulai terjadi
pemendekan, menebal, dan masing-masing saling berpasangan (2n) yang berdiri dari dua
benang. Pada fase ini, membran ini masih tampak. Profase. Pada awal profase, sentrosom
dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing
12. 10
sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan,
mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang
membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian
membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua
kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung
pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat memanjang dari sentromer (Campbell et
al. 1999)
Ciri-Ciri Tahap Profase;
a. Benang-benang kromonema menjadi pendek dan bertambah tebal membentuk
kromosom homolog dengan duplikatnya sehingga menjadikan kromosom menjadi 2
b. Nukleous dan membran inti menghilang
c. Sentriol membelah 2 dan bergerak berlawanan kearah dua kutub yang berlawanan
pula
d. Setiap sentriol menuju ke benang spinder (benang gelendong)
Tahap 2: Metafase: penyusunan kromosom di bidang ekuator. Kromosom terpisah menjadi
dua bagian yang sama persis.
Pada fase ini membran inti melebur. Kromosom berkumpul di bidang ekuator yang
ada di tengah sel. Kromosom memperbanyak diri maka setiap kromosom terdiri dari dua
kromatid. Pada saat ini dapat dikatakan bahwa sel memiliki 4n kromosom. Masing-masing
sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu
sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian
tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate) (Campbell et al. 1999).
13. 11
Tahap 3: Anafase: dua kelompok kromosom anak terpisah dan bergerak sepanjang serat-
serat gelendong pusat, masing-masing menuju salah satu aster, ini membentuk diaster.
Pada fase anafase setiap kromosom memisahkan diri menjadi dua bagian yang sama,
masing-masingbergerak menuju ke arah kutub sel yang saling berlawanan, jadi 2n kromosom
bergerak ke kutup yang satu, dan 2n kromosom bergerak kekutub yang lain. Masing-masing
kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom membentuk
sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-
masing (Campbell et al. 1999).
Tahap 4: Telofase: dua anak inti terbentuk, membagi sitoplasma, membentuk dua sel anak
yang lengkap.
Kromosom sampai di kutub masing-masing kemudian terbentuk membran inti yang
mengelilingi kelompok kromosom. Setiap kedua inti yang baru terbentuk itu, muncul
membran pemisah. Kemudian terbentuklah membran sel yang memisahkan kedua sel anak
tersebut. Maka lengkaplah sudah proses pembelahan mitosis, dari satu sel menjadi dua sel
anak. Setiap sel anak memiliki 2n kromosom. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya
masing-masing, mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika
diwarnai, terpulas kuat dengan pewarna histologi (Campbell et al. 1999).
Ciri-Ciri Tahap Telofase:
Kromosom homolog dan kromosom dublikatnya saling menuju ke kutub selnya
masing-masing
Mulai terlihat membran inti sel dan nukleolus
Dibagian tengah sel mulai terbentuk dan adanya sekat pemisah
Terbentuknya dua sel anak
14. 12
Tahapan Pembelahan Sel Secara Mitosis
1. Tahap Interfase
• Fase Istirahat/persiapan
• Inti belum mulai membelah
• Kromosom belum nampak
• Inti giat mengadakan metabolisme
• Terbentuk butiran-butiran kecil inti menjadi keruh
2. Profase Awal
• Butiran-butiran kecil menjadi benang-benang halus,pipih dan benang- benang
kromotin
• Benang-benang kromotin membelah rangkap dua
• Terjadi Dehidrasi
• Terbenukpengendapan asam nukleat
3. Profase Akhir
• Benang-benang kromoin memendek dan menebal seperti batang kromosom
• Masing-masing kromosom erdiri dari 2 belahan seperi sepiral 2 kromatid
• Kromosom berada diengah-engah inti
4. Metafase Awal
• Membran nukleus lenyap
• Kromosom berada ditengah-tengah sel dalam sioplasma
• Dalam sioplasma erbentuk 2 sentriol
• Dari sentriol keluar benang plasma(fragmoplas) berbenuk gelendong disebut fse
gelendong inti
15. 13
5. Metafase Akhir
• Gelendong inti makin jelas berbentuk kumparan
• Semua kromosom berrada dibidang ekuator disebut fase papan ini atau papan
metaase
• Sentromer epa di ekuator
• Kromosomsangat jelas berbentuk ssseperti bintang
• Disebut fase bintang (stadium aster)
6. Anafase Awal
• Sentromer membelah
• Kromaid terpisah
• Masing-masingkromatid ditarik kekutub oleh benang-benang tarik
• Kutub dengan kuub dihubungkan oleh benang penyokong (benang peluncur)
• Benang-benang tersusun dari suatu berkas halus disebut fibrilia
7. Anafase Akhir
• Keduakromotid saling menjaui bidang ekuaor, menuju kuub
• Diengah-tengah inti seperti ada 2 buah bintangmaka disebut setadium deaster
8. Telofase Awal
• Kromatid ( belahan kromosom) berada pada kutub gelendong inti baru
• Mulai membentuk dinding inti baru ( membran ini baru)
• Kromosom bersau mulai membentuk benang aktentu bentuk
• Kadar air berambah nukleo protein berkurang
9. Telofase Akhir
• Terbentuk 2 ini baru (inti anak)
• Terbentuk dinding inti baru
• Fragmoplas diekuaor menebal
• Fragmoplas di ekuator menebal, membentuk dinding sel baru.
16. 14
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Awalnya, mitosis merujuk hanya untuk pembelahan inti ditemani oleh sitokinesis
(yang merupakan pembagian sitoplasma), seperti dalam kasus dari beberapa sel seperti jamur
tertentu dan dalam telur yang sudah dibuahi kebanyakan serangga. Seperti yang digunakan
sekarang, mitosis digunakan bergantian dengan pembelahan sel.
Salah satu tujuan utama dari proses ini adalah pertumbuhan alami dari organisme
induk. Ini juga dilakukan untuk mengganti sel-sel yang aus, rusak, atau hanya pada akhir
umur alami mereka. Misalnya, seseorang terus terkelupas sel kulit mati, sehingga tubuh harus
membagi sel untuk membuat yang baru. Beberapa hewan juga menggunakan proses ini untuk
menumbuhkan bagian dari diri mereka sendiri, seperti kadal yang bisa menumbuhkan
kembali ekornya setelah kehilangan mereka. Selain itu, beberapa hewan menjalani proses ini
sebagai bagian dari reproduksi vegetatif.
Masalah dengan mitosis yang menghancurkan sel, dan dapat mengakibatkan kematian
mereka. Bahkan jika sel tidak mati, kromosom dapat rusak atau diubah, yang dapat
menyebabkan gangguan genetik; Sindrom Down, misalnya, disebabkan oleh masalah
kromosom yang terhubung ke mitosis. Selain itu, kerusakan pada kromosom atau masalah
dengan waktu bagaimana sel membelah dapat menyebabkan pertumbuhan dan kadang-
kadang kanker. Hal ini juga dapat terjadi jika kromosom tidak ditarik terpisah dengan benar.
17. 15
DAFTAR PUSTAKA
Nuraini,Tutu S.Kp ,M. Biomed.2009. BIOLOGI KEPERAWATAN. Jakarta : Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.
Nugroho T Titania, 1999. Telaah Beberapa Fungsi Titik Uji Siklus Pembelahan Sel Fase G1
Dan S dari Inhibitor Kinase Bergantung Siklin SIC. Jurnal Natur Indonesia. Vol
1191):1-11
Murti, Harry dkk.2007. Regulasi Siklus Sel: Kunci SuksesSomatic Cell Nuclear
Transfer.Division of Stem Cell, Stem Cell and Cancer Institude.5:312.
Hardin, Jeff dkk.2012.Becker’s World of The Cell Eighth Edition. Pearson Education, Inc.San
Fransisco.