6. PEMBELAHAN LANGSUNG ( AMITOSIS )
Amitosis adalah pembelahan sel yang berlangsung secara spontan tanpa melalui
tahapan – tahapan pembelahan. Maksud dari tahapan – tahapan pembelahan ter
sebut adalah tahapan profase, metafase, anafase, dan telofase. Tahapan – taha
pan tersebut hanya terjadi pada pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis). Sedangkan pada pembelahan sel amitosis tidak melewati tahapan ters
ebut.
Contoh – contoh organisme yang mengalami pembelahan sel secara amitosis: bakteri, g
anggang hijau, amoeba, dan paramecium.
7. PEMBELAHAN TAK LANGSUNG
• TUJUAN
PERTUMBUHAN DAN
PERBAIKAN SEL
• TEMPAT
SEL TUBUH
• HASIL
2 SEL ANAKAN
• SIFAT
SEL ANAK IDENTIK INDUK
• PROSES
SATU KALI PEMBELAHAN
MITOSIS
• TUJUAN
REDUKSI JUMLAH KROMOSOM
UNTUK MEMBUAT SEL KELAMIN
• TEMPAT
SEL KELAMIN
• HASIL
4 SEL ANAKAN
• SIFAT
SEL ANAK TIDAK IDENTIK INDUK
• PROSES
DUA KALI PEMBELAHAN
MEIOSIS
8. MITOSIS
TAHAPAN
• FASE INTERFASE
A. GAP 1 : PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEL, SEL
MENSINTESIS KOMPONEN SEL DAN METABOLISME NORMAL
B. SINTESIS : TERJADI PROSES REPLIKASI KOMPONEN SEL DAN DNA
C. GAP 2 : PROSES HINGGA TERJADI MITOSIS
• KARIOKINESIS
A. Profase: terjadi pembentukan kromosom dan membran nukleus mulai menghila
ng
terjadi kromatin berubah menjadi kromosom
membran nukleus mulai menghilang
setrosom bergerak ke kutub yang berlawanan
benang spindel mengikat kromosom
membran nukleus sudah hilang
B. Metafase: kromosom berjajar di bidang equatorial (tengah)
C. Anafase: kromatid pada masing – masing kromosom ditarik ke kutub, bergerak k
e arah berlawanan
D. Telofase: terjadi sitokinesis yang menyebabkan sel membelah menjadi dua ana
kan.
terbentuk membran nukleus
kromatid berubah menjadi kromatin (terbentuk kromatin lagi)
terjadi sitokenesis (pembelahan sitoplasma)
9. MEIOSIS
TAHAPAN
A. Tahapan pembelahan sel Meiosis I:
Profase I: meliputi 5 tahapan yaitu,
• Leptoten: kromatin berubah menjadi kromosom
• Zigoten: kromosom homolog akan berpasangan
• Paktiten: kromatid akan memisah namun ada bagian yang masih menyatu
• Diploten: terjadi pindah silang pada kromosom
• Diakinesis: kromosom bertambah tebal
Metafase I: kromosom homolog berada pada bidang ekuator
Anafase I: kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan
Telofase I: tahapan ini mirip seperti pada tahapan telofase pembelahan mitosis. Namun, pada telofase I sel masuk berupa
kromosom.
Hasil akhir dari meiosis I adalah sebuah sel dengan dua kromosom kemudian masuk dalam tahapan pertama pada Meiosis
II yaitu profase II.
B. Tahapan pada Meiosis II:
Profase II:
• membran nukleus menghilang
• benang spindel mengikat kromosom
Metafase II: kromosom berada pada bidang equator
Anafase II: terjadi pergerakan kromatid ke arah kutub yang berlawanan
Telofase II: terbentuk membran nukleus, kromatid terjadi kromatin, terjadi pemisahan menjadi dua sel anak
• Ringkasan karakteristik pembelahan meiosis diberikan seperti daftar berikut.
• pembelahan meiosis terjadi pada pembentukan sel gamet (sperma dan ovum)
• mengalami dua kali pembelahan
• sifat sel anakan setengah dari sifat induk
• jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk
• sifat kromosom haploid (n), kromosom tidak berpasangan
10. GAMETOSIS
PADA HEWAN
SPERMATOGENESIS OOGENESIS
Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang diseb
ut tubulus seminiferus. Pada dinding sebelah dalam salu
ran inilah, terjadi proses spermatogenesis. Di bagian ters
ebut terdapat sel-sel induk sperma yang bersifat diploid (
2n) yang disebut spermatogonium.
Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium me
ngalami pembelahan mitosis menjadi spermatosit primer
(sel sperma primer). Selanjutnya, sel spermatosit primer
mengalami meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder
yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel sperma
tosit sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk
4 sel spermatid yang sama besar dan bersifat haploid.
Mula-mula, spermatid berbentuk bulat, lalu sitoplasmany
a semakin banyak berkurang dan tumbuh menjadi sel sp
ermatozoa. Setiap spermatozoa mempunyai ekor (flagel
a) untuk membantu pergerakan dan mengandung akroso
m yang dapat menghasilkan enzim proteinase dan hiakir
onidase yang berperan untuk menembus lapisan pelindu
ng sel telur. Satu spermatosit primer menghasilkan dua s
permatosit sekunder dan akhirnya terbentuk 4 sel sperm
atozoa (jamak = spermatozoon) yang masing-masing be
rsifat haploid dan fungsional (dapat hidup).
Oogenesis terjadi di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogo
nium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara
meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang men
ghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I pada o
osit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang b
erbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit
sekunder, sedangkan sel yang kecil disebut badan polar (polar body)
atau kutub primer.
Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan meio
sis tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda. Satu
sel yang besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi ovum. S
edangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara itu, badan k
utub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan kutub sekund
er. Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel telur) yang fungs
ional dan tiga badan kutub yang mengalami degenerasi (mati).
Pada manusia (wanita), pematangan oosit primer terjadi hingga mem
asuki masa pubertas. Selanjutnya akan terjadi pematangan akhir, ovul
asi, dan pembelahan meiosis I. Sekitar satu sel telur matang dan dilep
askan melalui ovulasi dalam satu bulan. Pola ovulasi ini terus berlang
sung hingga menopause, berhentinya siklus menstruasi. Jika pada sel
telur yang diovulasikan terjadi fertilisasi, pembelahan meiosis II terjadi
dan sel telur berkembang menjadi embrio.
11.
12. GAMETOSIS
PADA TUMBUHAN
MIKROSPOROGENESIS MEGASPOROGENESIS
Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada
bagian kepala sari atau anthera. Kepala sari ini menghasilkan serb
uk sari, yang mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma
dimulai dari sebuah sel induk mikrospora diploid yang disebut mikr
os porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I
menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengala
mi meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora yang haploid. Keem
pat mikrospora ini berkelompok menjadi satu sehingga disebut seb
agai tetrad.
Setiap mikrospora mengalami pembelahan mitosis. Pembelahan i
ni menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Sel v
ege tatif ini mempunyai ukuran yang lebih besar daripada sel gene
ratif. Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel yang teb
al. Kedua sel dan dinding sel ini bersama- sama membentuk sebu
ah butiran serbuk sari yang belum dewasa.
Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah secara mito
sis tanpa disertai sitokinesis, sehingga terbentuklah dua inti sel sp
erma. Sementara itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentuk
an sel sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluar dari ant
hera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik (stigma). P
ada saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya,
pembelahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari
menembus stigma atau mencapai kantung embrio di dalam bakal
biji (ovulum).
Proses megasporogenesis terjadi di dalam bagian betina bunga,
yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (ovariu
m) pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium y
ang mengandung megasporofit yang bersifat diploid. Selanjutny
a, megasporofit mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora
haploid yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengala
mi degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih
hidup.
Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan kromosom se
cara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti pembelahan sitopl
asma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung l
embaga muda yang mengan dung delapan inti haploid. Kandung
lembaga ini dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya terdapat se
buah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya saluran serbuk
sari ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat
mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid men
galami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang
menjadi sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub k
alaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti in
i dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutu
b, bersatu di tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti
diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder. Ini b
erarti kandung lembaga telah masak, yang disebut megagameto
fit dan siap untuk dibuahi.
13.
14. PEMBUAHAN GANDA
Insert the title of your subtitle Here
• INTI VEGETATIF MENUNJUKAN JALAN BAGI INTI GENERATIF 1 DAN 2
• INTI GENERATIF 1 MEMBUAHI OVUM MEMBENTUK ZYGOT
• INTI GENERATIF 2 MEMBAHI IKLS MEMBENTUK ENDOSPERMA