SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 87 / HUK / 2015
TENTANG
PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU
DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi sumber daya manusia
penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
diperlukan pekerja sosial yang terdidik dan
profesional yang terdiri atas pekerja sosial
generalis dan pekerja sosial spesialis;
b. bahwa untuk menghasilkan pekerja sosial yang
terdidik dan profesional dengan kompetensi
sesuai dengan standar pendidikan tinggi dapat
dipenuhi oleh Sekolah Tinggi Kesejahteraan
Sosial;
c. bahwa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
Bandung merupakan lembaga pendidikan tinggi
di bawah Kementerian Sosial yang
menyelenggarakan pendidikan pekerjaan sosial;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial
tentang Pekerja Sosial Generalis dan Spesialis
Satu Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
SALINAN
2
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4967);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5235);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5336);
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
SALINAN
3
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5294);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013
tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan Fakir
Miskin melalui Pendekatan Wilayah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5449);
10. Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2001
tentang Pendirian Sekolah Tinggi Kesejahteraan
Sosial Bandung;
11. Keputusan Presiden Nomor 121/P/2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pembentukan
Kabinet Kerja;
12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
8);
13. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015
tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86);
14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Sosial;
SALINAN
4
15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 03 Tahun 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah
Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
647);
16. Peraturan Menteri Sosial Nomor 06 Tahun 2013
tentang Mahasiswa Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial Bandung (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 634);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PEKERJA
SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL.
KESATU : Pekerja sosial generalis dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, memiliki kompetensi atau
capaian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Pekerja sosial generalis sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU, diperlukan untuk
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
KETIGA : Pekerja sosial spesialis satu dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, terdiri atas :
a. pekerja sosial spesialis anak;
b. pekerja sosial spesialis kemiskinan;
c. pekerja sosial spesialis bencana;
d. pekerja sosial spesialis disabilitas;
e. pekerja sosial spesialis narkotika; dan
f. pekerja sosial spesialis medis.
KEEMPAT : Pekerja sosial spesialis satu sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KETIGA, memiliki kompetensi atau
capaian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
SALINAN
5
KELIMA : Pekerja sosial spesialis satu sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KETIGA, diperlukan untuk
penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai
spesialisasinya.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 September 2015
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial.
2. Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Kementerian
Sosial.
3. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
4. Sekretaris Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial.
5. Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.
SALINAN
6
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 87/HUK/2015
TENTANG : PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN
SPESIALIS SATU DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL.
PEKERJA SOSIAL GENERALIS
Kompetensi pekerja sosial generalis harus memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut:
A. Sikap
1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan
bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
SALINAN
7
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahlian Pekerjaan Sosial secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, keuangan, dan
kewirausahaan.
B. Pengetahuan
1. menguasai konsep teoritis pekerjaan sosial teori tentang manusia
sebagai makhluk multidimensi, teori interaksi dan teori konteks
lingkungan;
2. menguasai pengetahuan mengenai perilaku manusia di dalam
lingkungan sosial konteks Indonesia;
3. menguasai prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial;
4. menguasai metode praktik pekerjaan sosial dalam penanganan masalah
di level mikro (individu dan keluarga), level messo (kelompok), dan level
makro (organisasi dan komunitas);
5. menguasai karakterisktik klien dan bidang pelayanan pekerjaan sosial;
6. menguasai bentuk-bentuk kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia;
7. menguasai fungsi manajemen organisasi pelayanan sosial; dan
8. menguasai metode penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan
program intervensi praktik pekerjaan sosial.
C. Keterampilan Umum
1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan
terukur dalam melakukan praktik pekerjaan sosial, serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang Pekerjaan Sosial;
SALINAN
8
2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur dalam
intervensi pekerjaan sosial;
3. mampu mengkaji kasus penerapan metode dan teknik Pekerjaan Sosial
yang memperhatikan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam rangka
menghasilkan prototype atau model praktik Pekerjaan Sosial, dan
mengunggahnya dalam laman Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial atau
Perguruan Tinggi;
4. mampu menyusun hasil kajian empirik ilmu pekerjaan sosial dalam
bentuk skripsi, spesifikasi desain, dan mengunggahnya dalam laman
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial atau Perguruan Tinggi;
5. mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur dan
standar pekerjaan sosial;
6. mampu memelihara dan mengembangkan jejaring kerja dan hasil kerja
sama di dalam maupun di luar lembaganya;
7. mampu mengevaluasi dan bertanggung jawab atas pencapaian hasil
kerja kelompok dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
dan
8. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.
D. Keterampilan Khusus
1. mampu melakukan kontak pendahuluan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya;
2. mampu melakukan asessmen pekerjaan sosial dengan cara mengkaji
keterkaitan antara perilaku manusia dengan lingkungan sosialnya;
SALINAN
9
3. mampu memilih dan mengaplikasikan konsep teoritis pekerjaan sosial
sesuai dengan karakteristik klien (individu, keluarga, kelompok,
masyarakat, dan organisasi) dan bidang pelayanan;
4. mampu menerapkan prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial;
5. mampu mengidentifikasi dan menawarkan alternatif pelayanan sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan klien;
6. mampu menerapkan metode dan teknik pekerjaan sosial pada level mikro,
messo, dan makro;
7. mampu merancang dan melakukan penanganan masalah sosial sesuai
dengan tahapan intervensi pekerjaan sosial;
8. mampu melakukan kajian empirik bentuk-bentuk kebijakan kesejahteraan
sosial di Indonesia;
9. mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen organisasi pelayanan
sosial pada level operasional; dan
10. mampu melakukan penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan
program intervensi praktik pekerjaan sosial.
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
SALINAN
10
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 87/HUK/2015
TENTANG : PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN
SPESIALIS SATU DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL.
PEKERJA SOSIAL SPESIALIS SATU
Kompetensi pekerja sosial spesialis satu harus memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum dan keterampilan khusus.
A. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS ANAK
Kompetensi pekerja sosial spesialis anak memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum dan keterampilan khusus sebagai berikut:
Sikap 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan
etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
SALINAN
11
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial
secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial
tentang anak, masa kanak-kanak dan
perkembangan anak yang merupakan sintesis dari
teori-teori sosiologi, psikologi, antropologi, serta
perspektif tentang hak-hak anak;
2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik pekerjaan
sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan
pekerjaan sosial untuk melaksanakan asessmen dan
intervensi pertolongan terhadap anak, keluarga dan
komunitas/masyarakat serta advokasi kebijakan;
3. menguasai pengelolaan sumber daya dilingkungan
sosial anak, keluarga dan komunitas/masyarakat
yang dimiliki pemerintah atau masyarakat untuk
intervensi pekerjaan sosial pada masalah-masalah
anak dan keluarga;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan
sosial untuk bekerja dengan anak, keluarga,
komunitas/masyarakat serta pihak-pihak terkait;
5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan
sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat
dan kebijakan kesejahteraan anak, perlindungan
anak dan pengasuhan anak; dan
6. menguasai evaluasi intervensi bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan analisis kebijakan
kesejahteraan anak, perlindungan anak dan
pengasuhan anak.
SALINAN
12
Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan anak, serta memiliki kompetensi
kerja yang setara dengan standar kompetensi
spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara
nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
dengan anak berdasarkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis
yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah profesi
pekerjaan sosial yang terakreditasi, berdasarkan
metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh
asosiasi profesi pada tingkat regional atau
internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan anak, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
anak baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau
sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan anak, melalui
pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
profesinya ditingkat nasional, regional, dan
internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang pekerjaan
sosial, maupun masalah yang lebih luas dari
bidang pekerjaan sosial;
SALINAN
13
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks
dalam bidang pekerjaan sosial dengan anak;
10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan masyarakat profesional yang terkait
dengan penanganan masalah kesejahteraan anak,
perlindungan anak, pengasuhan anak serta
dengan klien;
11. mampu bertanggungjawab ataspraktik pekerjaan
sosial dengan anak sesuai dengan kode etik
pekerjaan sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang
pekerjaan sosial dengan anak;dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan
sosial dengan anak.
Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan
dalam sistem kesejahteraan anak, perlindungan
anak, dan pengasuhan anak secara mandiri dan
kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat
praktik pekerjaan sosial bagi anak dan keluarga;
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan membuat keputusan
terhadap berbagai pilihan sesuai dengan
kebutuhan anak dan keluarga;
SALINAN
14
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat
yang meliputi dokumen asesmen, dokumen
rencana intervensi, dokumen pelaksanaan
intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
anak; dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan
melakukan advokasi kebijakan untuk mencapai
kesejahteraan anak, menyediakan perlindungan
anak dan pengasuhan anak yang optimal.
B. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS KEMISKINAN
Kompetensi pekerja sosial spesialis kemiskinan memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai
berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
SALINAN
15
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial
secara mandiri;dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai konsep dan konteks praktik pekerjaan
sosial dengan kemiskinan;
2. menguasai teori sosialisme, kapitalisme, social,
fungsional, relasional, dan budaya dalam
perspektif pekerjaan sosial dengan kemiskinan;
3. menguasai aplikasi metode, dan proses intervensi
pada praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan;
4. menguasai pengelolaan sumberdaya untuk
mengatasi masalah kemiskinan;
5. menguasai program perlindungan sosial dan
kebijakan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan;
6. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan;
7. menguasai peran pekerja sosial dalam mengatasi
masalah kemiskinan;
8. menguasai pengembangan disain intervensi
pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan; dan
9. menguasai disain evaluasi praktik pekerjaan sosial
dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan kemiskinan, serta memiliki
kompetensi kerja minimal setara dengan standar
kompetensi spesialisasi praktik pekerjaan sosial
dengan kemiskinan yang berlaku secara nasional/
internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi praktik pekerjaan
sosial dengan kemiskinan berdasarkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis
yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik
profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pekerjaan
sosial pada tingkat nasional / internasional;
SALINAN
16
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan narkotika, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
dan/atau sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan narkotika,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
spesialisasinya ditingkat nasional/ internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
mengembangkan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga;
kelompok; organisasi dan masyarakat; serta
advokasi kebijakan dalam penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas;
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
dalam bidang pekerjaan sosial dengan narkotika;
10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan masyarakat profesional yang terkait
dengan penanganan masalah penyalahgunaan
narkotika;
11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan
narkotika sesuai dengan kode etik pekerjaan
sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
SALINAN
17
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional tentang
narkotika dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan spesialisasi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan
sosial dengan narkotika; dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika.
Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga;
secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi
dan masyarakat; dan advokasi kebijakan dalam
penanganan masalah kemiskinan serta
menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial
dengan kemiskinan yang memenuhi kaidah dan
syarat praktik pekerjaan sosial dengan
kemiskinan;
2. mampu menyusun Alternatif solusi Rancangan
Praktik Pekerjaan Sosial dengan individu dan
keluarga; kelompok; organisasi dan masyarakat;
dan advokasi kebijakan serta membuat keputusan
terhadap berbagai pilihan sesuai dengan
kebutuhan penanganan masalah kemiskinan;
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dengan kemiskinan baik pada level individu
dan keluarga; kelompok; organisasi dan
masyarakat; serta advokasi kebijakan yang
meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana
intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta
dokumen evaluasi dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
kemiskinan; dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam memberikan pelayanan intervensi dan
melakukan advokasi kebijakan untuk keluarga
miskin.
SALINAN
18
C. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS BENCANA
Kompetensi pekerja sosial spesialis bencana memiliki sikap, pengetahuan
keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian pekerjaan sosial
secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial
tentang bencana, masalah sosial yang terjadi
dalam situasi bencana yang merupakan sintesis
dari teori-teori sosiologi, psikologi, antropologi,
serta perspektif tentang bencana dan pengungsi;
2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik-teknik
pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan
asesmen dan intervensi pertolongan terhadap
masalah Bencana dan Pengungsi, kelompok
rentan dan komunitas/masyarakat terdampak
bencana serta advokasi kebijakan;
SALINAN
19
3. menguasai pengelolaan sumber daya di
lingkungan sosial yang dimiliki pemerintah atau
masyarakat untuk intervensi pekerjaan sosial
dengan Bencana dan Pengungsi;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial untuk bekerja dengan korban
bencana dan pengungsi serta pihak-pihak terkait;
5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan
sosial bagi keluarga, komunitas/ masyarakat dan
kebijakan yang terkait dengan masalah bencana
dan pengungsi;dan
6. menguasai evaluasi intervensi pekerjaan sosial
bagi keluarga, komunitas/ masyarakat dan
kebijakan yang terkait dengan masalah bencana
dan pengungsi.
Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi, serta
memiliki kompetensi kerja setara dengan standar
kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang
berlaku secara nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
dengan bencana dan pengungsi berdasarkan
pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan
komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa
tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik
profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pada
tingkat nasional / internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
bencana dan pengungsi baik oleh dirinya sendiri,
sejawat, dan/atau sistem institusinya;
SALINAN
20
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan bencana
dan pengungsi, melalui pelatihan dan
pengalaman kerja dengan mempertimbangkan
kemutakhiran bidang profesinya ditingkat
nasional, regional, dan internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial bagi bencana dan pengungsi,
keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi
kebijakan;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
pekerjaan sosial, maupun masalah yang lebih
luas dari bidang pekerjaan sosial;
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain
yang sebidang maupun yang tidak sebidang
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan
bencana dan pengungsi;
10. mampu mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanggulangan bencana dan
pengungsi;
11. mampu bertanggungjawab atas praktek
pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi
sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang
pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi;
dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi.
SALINAN
21
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial bagi bencana dan pengungsi,
keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi
kebijakan penanggulangan pencana dan
pengungsi, perlindungan korban bencana dan
pengungsi secara mandiri dan kelompok serta
memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi;
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial bagi keluarga,
komunitas/masyarakat dan membuat keputusan
tentang penanggulangan bencana dan pengungsi;
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial bagi individu, keluarga, kelompok,
komunitas/masyarakat yang meliputi dokumen
asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen
pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi
dan terminasi dalam penanggulangan bencana
dan pengungsi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
bencana dan pengungsi; dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
pekerjaan sosial bagi individu, keluarga,
kelompok, komunitas/masyarakat dan
melakukan advokasi kebijakan untuk
menanggulangi masalah korban bencana dan
pengungsi.
E. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS DISABILITAS
Kompetensi pekerja sosial spesialis disabilitas memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai
berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan
etika;
SALINAN
22
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial secara
mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, keuangan,
dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial
dengan disabilitas, teori sistem, psikologi,
kebijakan dan perencanaan sosial;
2. menguasai aplikasi metode, pendekatan, teknik-
teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan
asesmen dan intervensi pertolongan terhadap
masalah disabilitas;
3. menguasai pengelolaan sumber daya di lingkungan
sosial penyandang disabilitas untuk intervensi
masalah-masalah disabilitas;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial untuk bekerja dengan
penyandang disabilitas;
5. menguasai pengembangan disain intervensi
pekerjaan sosial bagi penyandang disabilitas; dan
6. menguasai disain evaluasi intervensi pekerjaan
sosial bagi penyandang disabilitas.
SALINAN
23
Keterampilan
Umum
1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan disabilitas dan memiliki kompetensi
kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi spesialisasi praktik pekerjaan sosial
dengan disabilitas yang berlaku secara
nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas berdasarkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis
yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, atau menghasikan disain praktik
pekerjaan sosial dengan disabilitas beserta
deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah
desain dan kode etik profesi yang diakui oleh
masyarakat profesi pada tingkat
nasional/internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
disabilitas, baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
dan/atau sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan disabilitas,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
spesialisasinya ditingkat nasional /internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga,
kelompok; organisasi dan masyarakat; serta
advokasi kebijakan dalam penanganan masalah
disabilitas;
SALINAN
24
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas
dari bidang profesinya;
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial
dengan disabilitas;
10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan masyarakat profesional yang terkait
dengan penanganan masalah disabilitas;
11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang spesialisasi praktik pekerjaan sosial dengan
disabilitas sesuai dengan kode etik pekerjaan
sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional tentang
disabilitas dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan spesialisasi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas; dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan
sosial.
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga
secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi
dan masyarakat; dan advokasi kebijakan dalam
penanganan masalah disabilitas, serta
menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial
dengan disabilitas yang memenuhi kaidah dan
syarat praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas;
SALINAN
25
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial bagi individu dan keluarga
secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi
dan masyarakat; dan advokasi kebijakan serta
membuat keputusan terhadap berbagai pilihan
sesuai dengan kebutuhan penanganan masalah
disabilitas;
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas baik pada level individu
dan keluarga; kelompok; organisasi dan
masyarakat; serta advokasi kebijakan yang
meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana
intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta
dokumen evaluasi dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
Disabilitas; dan
5. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam
memberikan pelayanan intervensi dan melakukan
advokasi kebijakan untuk bagi penyandang
disabilitas.
F. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS NARKOTIKA
Kompetensi pekerja sosial spesialis narkotika memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai
berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
SALINAN
26
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktek pekerjaan sosial
tentang pharmacologi, adiksi, asesmen konteks
penyalahgunaan narkotika, intervensi/manajemen
pemulihan, keluarga dan penyalahgunaan
narkotika, serta pencegahan kekambuhan
(relapse);
2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik-teknik
pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan
asesmen dan intervensi pertolongan terhadap
korban narkotika, keluarga dan
komunitas/masyarakat serta advokasi sosial;
3. menguasai pengelolaan sumber daya di
lingkungan sosial yang dimiliki keluarga,
masyarakat, dan pemerintah untuk intervensi
pekerjaan sosial pada masalah-masalah
penyalahgunaan narkotika;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial untuk bekerja dengan penyalah
guna narkotika, keluarga, komunitas dan
masyarakat serta pihak-pihak terkait;
5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan
sosial bagi penyalahgunaan narkotika, keluarga,
komunitas dan masyarakat serta kebijakan
tentang pencegahan, rehabilitasi dan pembinaan
lanjut; dan
6. menguasai evaluasi intervensi bagi penyalah guna
narkotika, keluarga, komunitas dan masyarakat,
serta kebijakan tentang pencegahan, rehabilitasi,
dan pembinaan lanjut.
SALINAN
27
Keterampilan
Umum
1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan narkotika, serta memiliki
kompetensi kerja yang setara dengan standar
kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang
berlaku secara nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
dengan narkotika berdasarkan pemikiran logis,
kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa
tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik
profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pekerjaan
sosial pada tingkat nasional / internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan narkotika, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
dan/atau sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan narkotika,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
spesialisasinya ditingkat nasional / internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
mengembangkan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga;
kelompok; organisasi dan masyarakat; serta
advokasi kebijakan dalam penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika.
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas;
SALINAN
28
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain
yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
dalam bidang pekerjaan sosial dengan narkotika.
10. mampu mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika;
11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan
narkotika sesuai dengan kode etik pekerjaan
sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional tentang
narkotika dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan spesialisasi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang praktik
pekerjaan sosial dengan narkotika; dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika.
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial bagi penyalah guna narkotika,
keluarga, komunitas dan masyarakat serta
advokasi kebijakan dalam sistem pencegahan,
rehabilitasi, dan pembinaan lanjut secara mandiri
dan kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat
praktik pekerjaan sosial dengan narkotika;
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial dengan narkotika, dalam
upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan
lanjut;
SALINAN
29
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dengan Narkotika yang meliputi dokumen
asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen
pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi
dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan dan
pelaksanaan intervensi, evaluasi serta terminasi
dalam praktik pekerjaan sosial dengan narkotika;
dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam melakukan intervensi bagi penyalah
guna narkotika, keluarga, komunitas/masyarakat
dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan
pembinaan lanjut.
G. KOMPETENSI LULUSAN ATAU CAPAIAN PEMBELAJARAN PEKERJA
SOSIAL SPESIALIS MEDIS
Kompetensi pekerja sosial spesialis medis memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik;
SALINAN
30
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial
secara mandiri;dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai dan mampu mengaplikasikan teori dan
teori praktik pekerjaan sosial tentang : teori
psikososial, teori intervensi krisis, teori sistem,
teori kehilangan (bereavement theories), teori
kekuatan (strength theory), teori perilaku sehat;
2. menguasai aplikasi metode dan teknik-teknik
intervensi pekerjaan sosial tingkat lanjut dan
proses pertolongan pekerjaan sosial terhadap
pasien dan keluarga dalam seting rumah sakit
dan masyarakat serta advokasi kebijakan;
3. menguasai pengelolaan sumber daya yang dimiliki
pemerintah atau masyarakat, termasuk yang
dimiliki individu-individu dan keluarga-keluarga
untuk intervensi pekerjaan sosial mikro dan
makro dalam setting rumah sakit dan
masyarakat;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial dalam praktik pekerjaan sosial
dalam kesehatan psikososial;
5. menguasai pengembangan model intervensi dalam
praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan fisik
dan mental;dan
Keterampilan
Umum
1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial medis serta memiliki kompetensi kerja yang
minimal setara dengan standar kompetensi
spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara
nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
berdasarkan pemikiranlogis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif;
SALINAN
31
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa
tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
profesi yang terakreditasi,atau menghasikan
model praktik pekerjaan sosial spesialis beserta
deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah
desain dan kode etik profesi yang diakui oleh
masyarakat profesi pada tingkat regional atau
internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial, yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
umum melalui berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial baik oleh
dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem
institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya
pada bidang pekerjaan sosial medis melalui
pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
profesinya ditingkat nasional, regional, dan
internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis organisasi;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari
bidang profesinya;
9. mampu bekerja sama dengan profesi lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial
medis;
10. mampu mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya;
11. mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di
bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesi
pekerjaan sosial;
SALINAN
32
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan profesi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang
profesi pekerjaan sosial medis;
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesi pekerjaan
sosial;
15. mampu melakukan penelitian guna
mengembangkan teori-teori praktik pekerjaan
sosial, praktik pekerjaan sosial medis dan profesi
pekerjaan sosial, khususnya di Indonesia; dan
16. mampu melakukan peran-peran pekerja sosial
untuk menghilangkan diskriminasi dan
meningkatkan pelayanan yang manusiawi.
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial dalam kesehatan fisik dan mental
secara mandiri dan kelompok, sampai dapat
menghasilkan model praktik pekerjaan sosial yang
memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan
sosial medis;
2. mampu membangun relasi pertolongan dalam
praktik pekerjaan sosial mikro maupun makro
dalam bidang kesehatan;
3. mampu melakukan asesmen terhadap faktor-
faktor ekologi kesehatan dan penyakit sehingga
dapat merumuskan kebutuhan intervensi
terhadap faktor-faktor psiko-sosial, sosial-
ekonomi, dan sosial-budaya dalam upaya
kesehatan dengan mempertimbangkan perspektif
klien dan orang-orang disekitarnya, perspektif
gender, evaluasi upaya dan program yang sudah
dijalankan, pertimbangan keilmuan dan
keterlaksanaan praktik pekerjaan sosial dalam
kesehatan;
SALINAN
33
4. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial dan membuat keputusan
pilihan dengan pertimbangan keilmuan dan
keterlaksanaan praktik pekerjaan sosial dalam
kesehatan;
5. mampu menyusun rencana intervensi pada
praktik pekerjaan sosial medis pada level mikro,
mezo, maupun makro berdasarkan hasil asesmen;
6. mampu melaksanakan intervensi sesuai dengan
rencana intervensi yang telah disususn dan
situasi yang berkembang selama pelaksanaan
intervensi;
7. mampu melakukan evaluasi terhadap proses
pelaksanaan dan pencapaian hasil intervensi
pada praktik pekerjaan sosial medis serta tindak
lanjut pelayanan untuk memaksimalkan hasil
intervensi;
8. mampu melakukan pengakhiran pertolongan pada
praktik pekerjaan sosial medis dengan
meminimalisasi konsekuensi negatif dari
keterpisahan dengan pekerja sosial;
9. mampu melakukan rujukan ke lembaga-lembaga
pelayanan lain yang diperlukan oleh orang-orang,
kelompok, atau masyarakat yang ditolong yang
dapat memperkuat upaya dan pencapaian status
kesehatan;
10. mampu bekerja sama dengan klien, orang-orang
lain yang berpengaruh penting terhadap klien, dan
disiplin lain yang terkait dengan proses
perancangan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi,
dan pengembangan praktik pekerjaan sosial medis
sesuai dengan kode etik profesi pekerjaan sosial;
11. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dalam kesehatan yang meliputi dokumen
rujukan, asesmen, perencanaan program atau
kegiatan intervensi, evaluasi, terminasi,
persyaratan teknis dan biaya, yang sesuai dengan
standar praktik pekerjaan sosial medis; dan
SALINAN
34
12. mampu menerapkan prinsip-prinsip etik profesi
pekerjaan sosial dalam proses praktik pekerjaan
sosial medis sesuai dengan yang diatur dalam
kode etik pekerjaan sosial.
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
SALINAN

More Related Content

What's hot

Social evidence based practice
Social evidence based practiceSocial evidence based practice
Social evidence based practicePuji Riyanto
 
Psikologi sosial - attitudes
Psikologi sosial  - attitudesPsikologi sosial  - attitudes
Psikologi sosial - attitudesBagus Aji
 
PENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.ppt
PENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.pptPENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.ppt
PENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.pptPutriNurOktavia
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiTyaseta Sardjono
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Reinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdf
Reinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdfReinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdf
Reinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdfKeziaHarmoko
 
Pp psikologi eksistensial
Pp psikologi eksistensialPp psikologi eksistensial
Pp psikologi eksistensialfaiqoh nurlaeli
 
Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok Primer dan SekunderKelompok Primer dan Sekunder
Kelompok Primer dan SekunderSavira Aswanda
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikDody Supriyadi
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1   pengenalan kecerdasan buatanModul 1   pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatanahmad haidaroh
 

What's hot (20)

Social evidence based practice
Social evidence based practiceSocial evidence based practice
Social evidence based practice
 
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approachPertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
 
Psikologi sosial - attitudes
Psikologi sosial  - attitudesPsikologi sosial  - attitudes
Psikologi sosial - attitudes
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
Makalah demografi
Makalah demografiMakalah demografi
Makalah demografi
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA 8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA
 
Talcott parson - agil
Talcott parson - agilTalcott parson - agil
Talcott parson - agil
 
PENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.ppt
PENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.pptPENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.ppt
PENGANTAR MANAJEMEN TEORI KLASIK MANAJEMEN.ppt
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
Reinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdf
Reinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdfReinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdf
Reinforcement dan Intermittent Reinforcement.pdf
 
Pp psikologi eksistensial
Pp psikologi eksistensialPp psikologi eksistensial
Pp psikologi eksistensial
 
Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok Primer dan SekunderKelompok Primer dan Sekunder
Kelompok Primer dan Sekunder
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1   pengenalan kecerdasan buatanModul 1   pengenalan kecerdasan buatan
Modul 1 pengenalan kecerdasan buatan
 

Similar to Pekerja sosial Generalis/ Keputusan Menteri sosial

a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxUmmuFaizah7
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxDimasTriyono1
 
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,1802082. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208Endah Widyastuti
 
FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdf
FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdfFASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdf
FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdfEvaHanyFanida
 
Lampiran permendiknas 23 tahun 2006 skl
Lampiran permendiknas 23 tahun 2006 sklLampiran permendiknas 23 tahun 2006 skl
Lampiran permendiknas 23 tahun 2006 sklSMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006arvinefriani
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Amrizal Ahmad
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Welly Indriany
 
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi KurikulumPermendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi KurikulumGuss No
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010IdnJournal
 
Permensos no. 25 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 25 tahun 2012 idn journalPermensos no. 25 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 25 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi LulusanPermendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi LulusanYani Pieter Pitoy
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Agoy Gea
 
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaSalinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Sudarwanto Wongsodiharjo
 
Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)
Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)
Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)Iwanabdurr
 
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumBudiman Afandi
 
Modul Kesehatan Reproduksi
Modul Kesehatan ReproduksiModul Kesehatan Reproduksi
Modul Kesehatan ReproduksiUFDK
 

Similar to Pekerja sosial Generalis/ Keputusan Menteri sosial (20)

a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptxa94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
a94cd_INTEGRITAS__NEW_.pptx
 
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,1802082. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
2. permendiknas no. 23 tahun 2006 skl,180208
 
1618 kmdn 26_2003
1618 kmdn 26_20031618 kmdn 26_2003
1618 kmdn 26_2003
 
FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdf
FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdfFASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdf
FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.pdf
 
Lampiran permendiknas 23 tahun 2006 skl
Lampiran permendiknas 23 tahun 2006 sklLampiran permendiknas 23 tahun 2006 skl
Lampiran permendiknas 23 tahun 2006 skl
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Permendikbud 81 a 2013-impl. kur
Permendikbud 81 a 2013-impl. kurPermendikbud 81 a 2013-impl. kur
Permendikbud 81 a 2013-impl. kur
 
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi KurikulumPermendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
 
Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010Kepmensos no. 15 tahun 2010
Kepmensos no. 15 tahun 2010
 
Permensos no. 25 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 25 tahun 2012 idn journalPermensos no. 25 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 25 tahun 2012 idn journal
 
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi LulusanPermendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi Lulusan
 
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...Salinan   permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
Salinan permendikbud nomor 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum g...
 
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garudaSalinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
Salinan permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda
 
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
 
Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)
Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)
Kepmendiknas 044-2002(komitesekolah)
 
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
13 permendikbud-nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
 
Modul Kesehatan Reproduksi
Modul Kesehatan ReproduksiModul Kesehatan Reproduksi
Modul Kesehatan Reproduksi
 

More from Dewi Kartika

Asean Social Work Journal
Asean Social Work JournalAsean Social Work Journal
Asean Social Work JournalDewi Kartika
 
Cv harry hikmat 2014.docx
Cv harry hikmat 2014.docxCv harry hikmat 2014.docx
Cv harry hikmat 2014.docxDewi Kartika
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Dewi Kartika
 
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluargaPermensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluargaDewi Kartika
 
Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...
Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...
Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...Dewi Kartika
 
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013Dewi Kartika
 
Profil penyandang masalah sosial di indonesia
Profil penyandang masalah sosial di indonesiaProfil penyandang masalah sosial di indonesia
Profil penyandang masalah sosial di indonesiaDewi Kartika
 
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Dewi Kartika
 
Panduan teknis sertifikasi
Panduan teknis sertifikasiPanduan teknis sertifikasi
Panduan teknis sertifikasiDewi Kartika
 
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan SosialPermensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan SosialDewi Kartika
 
Panduan teknis akreditasi 2013
Panduan teknis akreditasi 2013Panduan teknis akreditasi 2013
Panduan teknis akreditasi 2013Dewi Kartika
 
Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009Dewi Kartika
 
Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012Dewi Kartika
 

More from Dewi Kartika (14)

Asean Social Work Journal
Asean Social Work JournalAsean Social Work Journal
Asean Social Work Journal
 
Cv harry hikmat 2014.docx
Cv harry hikmat 2014.docxCv harry hikmat 2014.docx
Cv harry hikmat 2014.docx
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
 
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluargaPermensos no  16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
Permensos no 16 - 2013_tentang_lk3_lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga
 
Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...
Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...
Inpres no. 5 tahun 2014 tentang gerakan nasional anti kejahatan seksual terha...
 
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
Analisis data kemiskinan di indonesia 2013
 
Profil penyandang masalah sosial di indonesia
Profil penyandang masalah sosial di indonesiaProfil penyandang masalah sosial di indonesia
Profil penyandang masalah sosial di indonesia
 
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13
 
Panduan teknis sertifikasi
Panduan teknis sertifikasiPanduan teknis sertifikasi
Panduan teknis sertifikasi
 
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan SosialPermensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
 
Panduan teknis akreditasi 2013
Panduan teknis akreditasi 2013Panduan teknis akreditasi 2013
Panduan teknis akreditasi 2013
 
Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009Permensos adopsi 2009
Permensos adopsi 2009
 
Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012Permensos tas-tahun-2012
Permensos tas-tahun-2012
 
Plt adk 2012
Plt adk 2012 Plt adk 2012
Plt adk 2012
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Pekerja sosial Generalis/ Keputusan Menteri sosial

  • 1. KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 / HUK / 2015 TENTANG PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi sumber daya manusia penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan pekerja sosial yang terdidik dan profesional yang terdiri atas pekerja sosial generalis dan pekerja sosial spesialis; b. bahwa untuk menghasilkan pekerja sosial yang terdidik dan profesional dengan kompetensi sesuai dengan standar pendidikan tinggi dapat dipenuhi oleh Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial; c. bahwa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung merupakan lembaga pendidikan tinggi di bawah Kementerian Sosial yang menyelenggarakan pendidikan pekerjaan sosial; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Pekerja Sosial Generalis dan Spesialis Satu Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); SALINAN
  • 2. 2 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); SALINAN
  • 3. 3 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan Fakir Miskin melalui Pendekatan Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5449); 10. Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung; 11. Keputusan Presiden Nomor 121/P/2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pembentukan Kabinet Kerja; 12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 13. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial; SALINAN
  • 4. 4 15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 03 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 647); 16. Peraturan Menteri Sosial Nomor 06 Tahun 2013 tentang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 634); MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. KESATU : Pekerja sosial generalis dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, memiliki kompetensi atau capaian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA : Pekerja sosial generalis sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, diperlukan untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial. KETIGA : Pekerja sosial spesialis satu dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, terdiri atas : a. pekerja sosial spesialis anak; b. pekerja sosial spesialis kemiskinan; c. pekerja sosial spesialis bencana; d. pekerja sosial spesialis disabilitas; e. pekerja sosial spesialis narkotika; dan f. pekerja sosial spesialis medis. KEEMPAT : Pekerja sosial spesialis satu sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA, memiliki kompetensi atau capaian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. SALINAN
  • 5. 5 KELIMA : Pekerja sosial spesialis satu sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA, diperlukan untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai spesialisasinya. KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 September 2015 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial. 2. Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial. 3. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 4. Sekretaris Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial. 5. Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung. SALINAN
  • 6. 6 LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 87/HUK/2015 TENTANG : PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. PEKERJA SOSIAL GENERALIS Kompetensi pekerja sosial generalis harus memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut: A. Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; SALINAN
  • 7. 7 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial secara mandiri; dan 10. menginternalisasi semangat kemandirian, keuangan, dan kewirausahaan. B. Pengetahuan 1. menguasai konsep teoritis pekerjaan sosial teori tentang manusia sebagai makhluk multidimensi, teori interaksi dan teori konteks lingkungan; 2. menguasai pengetahuan mengenai perilaku manusia di dalam lingkungan sosial konteks Indonesia; 3. menguasai prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial; 4. menguasai metode praktik pekerjaan sosial dalam penanganan masalah di level mikro (individu dan keluarga), level messo (kelompok), dan level makro (organisasi dan komunitas); 5. menguasai karakterisktik klien dan bidang pelayanan pekerjaan sosial; 6. menguasai bentuk-bentuk kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia; 7. menguasai fungsi manajemen organisasi pelayanan sosial; dan 8. menguasai metode penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan program intervensi praktik pekerjaan sosial. C. Keterampilan Umum 1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan praktik pekerjaan sosial, serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang Pekerjaan Sosial; SALINAN
  • 8. 8 2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur dalam intervensi pekerjaan sosial; 3. mampu mengkaji kasus penerapan metode dan teknik Pekerjaan Sosial yang memperhatikan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam rangka menghasilkan prototype atau model praktik Pekerjaan Sosial, dan mengunggahnya dalam laman Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial atau Perguruan Tinggi; 4. mampu menyusun hasil kajian empirik ilmu pekerjaan sosial dalam bentuk skripsi, spesifikasi desain, dan mengunggahnya dalam laman Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial atau Perguruan Tinggi; 5. mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur dan standar pekerjaan sosial; 6. mampu memelihara dan mengembangkan jejaring kerja dan hasil kerja sama di dalam maupun di luar lembaganya; 7. mampu mengevaluasi dan bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dan 8. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi. D. Keterampilan Khusus 1. mampu melakukan kontak pendahuluan dengan manusia dan lingkungan sosialnya; 2. mampu melakukan asessmen pekerjaan sosial dengan cara mengkaji keterkaitan antara perilaku manusia dengan lingkungan sosialnya; SALINAN
  • 9. 9 3. mampu memilih dan mengaplikasikan konsep teoritis pekerjaan sosial sesuai dengan karakteristik klien (individu, keluarga, kelompok, masyarakat, dan organisasi) dan bidang pelayanan; 4. mampu menerapkan prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial; 5. mampu mengidentifikasi dan menawarkan alternatif pelayanan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan klien; 6. mampu menerapkan metode dan teknik pekerjaan sosial pada level mikro, messo, dan makro; 7. mampu merancang dan melakukan penanganan masalah sosial sesuai dengan tahapan intervensi pekerjaan sosial; 8. mampu melakukan kajian empirik bentuk-bentuk kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia; 9. mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen organisasi pelayanan sosial pada level operasional; dan 10. mampu melakukan penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan program intervensi praktik pekerjaan sosial. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. KHOFIFAH INDAR PARAWANSA SALINAN
  • 10. 10 LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 87/HUK/2015 TENTANG : PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. PEKERJA SOSIAL SPESIALIS SATU Kompetensi pekerja sosial spesialis satu harus memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus. A. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS ANAK Kompetensi pekerja sosial spesialis anak memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus sebagai berikut: Sikap 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; SALINAN
  • 11. 11 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial secara mandiri; dan 10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial tentang anak, masa kanak-kanak dan perkembangan anak yang merupakan sintesis dari teori-teori sosiologi, psikologi, antropologi, serta perspektif tentang hak-hak anak; 2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan asessmen dan intervensi pertolongan terhadap anak, keluarga dan komunitas/masyarakat serta advokasi kebijakan; 3. menguasai pengelolaan sumber daya dilingkungan sosial anak, keluarga dan komunitas/masyarakat yang dimiliki pemerintah atau masyarakat untuk intervensi pekerjaan sosial pada masalah-masalah anak dan keluarga; 4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan anak, keluarga, komunitas/masyarakat serta pihak-pihak terkait; 5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan kebijakan kesejahteraan anak, perlindungan anak dan pengasuhan anak; dan 6. menguasai evaluasi intervensi bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan analisis kebijakan kesejahteraan anak, perlindungan anak dan pengasuhan anak. SALINAN
  • 12. 12 Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan anak, serta memiliki kompetensi kerja yang setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara nasional/internasional; 2. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial dengan anak berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif; 3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah profesi pekerjaan sosial yang terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pada tingkat regional atau internasional; 4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan anak, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; 5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan anak baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusinya; 6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya pada bidang pekerjaan sosial dengan anak, melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya ditingkat nasional, regional, dan internasional; 7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis intervensi pekerjaan sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan; 8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang pekerjaan sosial, maupun masalah yang lebih luas dari bidang pekerjaan sosial; SALINAN
  • 13. 13 9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan anak; 10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional yang terkait dengan penanganan masalah kesejahteraan anak, perlindungan anak, pengasuhan anak serta dengan klien; 11. mampu bertanggungjawab ataspraktik pekerjaan sosial dengan anak sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial; 12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah tanggungjawabnya; 13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang pekerjaan sosial dengan anak;dan 14. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan sosial dengan anak. Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan dalam sistem kesejahteraan anak, perlindungan anak, dan pengasuhan anak secara mandiri dan kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial bagi anak dan keluarga; 2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan membuat keputusan terhadap berbagai pilihan sesuai dengan kebutuhan anak dan keluarga; SALINAN
  • 14. 14 3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi; 4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan anak; dan 5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan melakukan advokasi kebijakan untuk mencapai kesejahteraan anak, menyediakan perlindungan anak dan pengasuhan anak yang optimal. B. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS KEMISKINAN Kompetensi pekerja sosial spesialis kemiskinan memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut: Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; SALINAN
  • 15. 15 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial secara mandiri;dan 10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. Pengetahuan 1. menguasai konsep dan konteks praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan; 2. menguasai teori sosialisme, kapitalisme, social, fungsional, relasional, dan budaya dalam perspektif pekerjaan sosial dengan kemiskinan; 3. menguasai aplikasi metode, dan proses intervensi pada praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan; 4. menguasai pengelolaan sumberdaya untuk mengatasi masalah kemiskinan; 5. menguasai program perlindungan sosial dan kebijakan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan; 6. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan; 7. menguasai peran pekerja sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan; 8. menguasai pengembangan disain intervensi pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan; dan 9. menguasai disain evaluasi praktik pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan. Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan kemiskinan, serta memiliki kompetensi kerja minimal setara dengan standar kompetensi spesialisasi praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan yang berlaku secara nasional/ internasional; 2. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif; 3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pekerjaan sosial pada tingkat nasional / internasional; SALINAN
  • 16. 16 4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; 5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusinya; 6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya pada bidang pekerjaan sosial dengan narkotika, melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang spesialisasinya ditingkat nasional/ internasional; 7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk mengembangkan program strategis intervensi pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga; kelompok; organisasi dan masyarakat; serta advokasi kebijakan dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkotika; 8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas; 9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan narkotika; 10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional yang terkait dengan penanganan masalah penyalahgunaan narkotika; 11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan narkotika sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial; 12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah tanggung jawabnya; SALINAN
  • 17. 17 13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional tentang narkotika dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan sosial dengan narkotika; dan 14. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika. Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga; secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi dan masyarakat; dan advokasi kebijakan dalam penanganan masalah kemiskinan serta menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan yang memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan; 2. mampu menyusun Alternatif solusi Rancangan Praktik Pekerjaan Sosial dengan individu dan keluarga; kelompok; organisasi dan masyarakat; dan advokasi kebijakan serta membuat keputusan terhadap berbagai pilihan sesuai dengan kebutuhan penanganan masalah kemiskinan; 3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan baik pada level individu dan keluarga; kelompok; organisasi dan masyarakat; serta advokasi kebijakan yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi; 4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan; dan 5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi dan melakukan advokasi kebijakan untuk keluarga miskin. SALINAN
  • 18. 18 C. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS BENCANA Kompetensi pekerja sosial spesialis bencana memiliki sikap, pengetahuan keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut: Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahlian pekerjaan sosial secara mandiri; dan 10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial tentang bencana, masalah sosial yang terjadi dalam situasi bencana yang merupakan sintesis dari teori-teori sosiologi, psikologi, antropologi, serta perspektif tentang bencana dan pengungsi; 2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik-teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan asesmen dan intervensi pertolongan terhadap masalah Bencana dan Pengungsi, kelompok rentan dan komunitas/masyarakat terdampak bencana serta advokasi kebijakan; SALINAN
  • 19. 19 3. menguasai pengelolaan sumber daya di lingkungan sosial yang dimiliki pemerintah atau masyarakat untuk intervensi pekerjaan sosial dengan Bencana dan Pengungsi; 4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan korban bencana dan pengungsi serta pihak-pihak terkait; 5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan sosial bagi keluarga, komunitas/ masyarakat dan kebijakan yang terkait dengan masalah bencana dan pengungsi;dan 6. menguasai evaluasi intervensi pekerjaan sosial bagi keluarga, komunitas/ masyarakat dan kebijakan yang terkait dengan masalah bencana dan pengungsi. Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi, serta memiliki kompetensi kerja setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara nasional/internasional; 2. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif; 3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pada tingkat nasional / internasional; 4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; 5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusinya; SALINAN
  • 20. 20 6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya pada bidang pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi, melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya ditingkat nasional, regional, dan internasional; 7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis intervensi pekerjaan sosial bagi bencana dan pengungsi, keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan; 8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang pekerjaan sosial, maupun masalah yang lebih luas dari bidang pekerjaan sosial; 9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi; 10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional yang terkait dengan penanggulangan bencana dan pengungsi; 11. mampu bertanggungjawab atas praktek pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial; 12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah tanggung jawabnya; 13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi; dan 14. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi. SALINAN
  • 21. 21 Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial bagi bencana dan pengungsi, keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan penanggulangan pencana dan pengungsi, perlindungan korban bencana dan pengungsi secara mandiri dan kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi; 2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial bagi keluarga, komunitas/masyarakat dan membuat keputusan tentang penanggulangan bencana dan pengungsi; 3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial bagi individu, keluarga, kelompok, komunitas/masyarakat yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi dalam penanggulangan bencana dan pengungsi; 4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi; dan 5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi pekerjaan sosial bagi individu, keluarga, kelompok, komunitas/masyarakat dan melakukan advokasi kebijakan untuk menanggulangi masalah korban bencana dan pengungsi. E. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS DISABILITAS Kompetensi pekerja sosial spesialis disabilitas memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut: Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; SALINAN
  • 22. 22 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial secara mandiri; dan 10. menginternalisasi semangat kemandirian, keuangan, dan kewirausahaan. Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas, teori sistem, psikologi, kebijakan dan perencanaan sosial; 2. menguasai aplikasi metode, pendekatan, teknik- teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan asesmen dan intervensi pertolongan terhadap masalah disabilitas; 3. menguasai pengelolaan sumber daya di lingkungan sosial penyandang disabilitas untuk intervensi masalah-masalah disabilitas; 4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan penyandang disabilitas; 5. menguasai pengembangan disain intervensi pekerjaan sosial bagi penyandang disabilitas; dan 6. menguasai disain evaluasi intervensi pekerjaan sosial bagi penyandang disabilitas. SALINAN
  • 23. 23 Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan disabilitas dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi spesialisasi praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas yang berlaku secara nasional/internasional; 2. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif; 3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, atau menghasikan disain praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat nasional/internasional; 4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; 5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas, baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusinya; 6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya pada bidang pekerjaan sosial dengan disabilitas, melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang spesialisasinya ditingkat nasional /internasional; 7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis intervensi pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga, kelompok; organisasi dan masyarakat; serta advokasi kebijakan dalam penanganan masalah disabilitas; SALINAN
  • 24. 24 8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya; 9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial dengan disabilitas; 10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional yang terkait dengan penanganan masalah disabilitas; 11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial; 12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah tanggung jawabnya; 13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional tentang disabilitas dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas; dan 14. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan sosial. Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi dan masyarakat; dan advokasi kebijakan dalam penanganan masalah disabilitas, serta menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas yang memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas; SALINAN
  • 25. 25 2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial bagi individu dan keluarga secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi dan masyarakat; dan advokasi kebijakan serta membuat keputusan terhadap berbagai pilihan sesuai dengan kebutuhan penanganan masalah disabilitas; 3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas baik pada level individu dan keluarga; kelompok; organisasi dan masyarakat; serta advokasi kebijakan yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi; 4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan Disabilitas; dan 5. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi dan melakukan advokasi kebijakan untuk bagi penyandang disabilitas. F. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS NARKOTIKA Kompetensi pekerja sosial spesialis narkotika memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut: Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; SALINAN
  • 26. 26 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktek pekerjaan sosial tentang pharmacologi, adiksi, asesmen konteks penyalahgunaan narkotika, intervensi/manajemen pemulihan, keluarga dan penyalahgunaan narkotika, serta pencegahan kekambuhan (relapse); 2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik-teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan asesmen dan intervensi pertolongan terhadap korban narkotika, keluarga dan komunitas/masyarakat serta advokasi sosial; 3. menguasai pengelolaan sumber daya di lingkungan sosial yang dimiliki keluarga, masyarakat, dan pemerintah untuk intervensi pekerjaan sosial pada masalah-masalah penyalahgunaan narkotika; 4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan penyalah guna narkotika, keluarga, komunitas dan masyarakat serta pihak-pihak terkait; 5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan sosial bagi penyalahgunaan narkotika, keluarga, komunitas dan masyarakat serta kebijakan tentang pencegahan, rehabilitasi dan pembinaan lanjut; dan 6. menguasai evaluasi intervensi bagi penyalah guna narkotika, keluarga, komunitas dan masyarakat, serta kebijakan tentang pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut. SALINAN
  • 27. 27 Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan narkotika, serta memiliki kompetensi kerja yang setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara nasional/internasional; 2. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial dengan narkotika berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif; 3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pekerjaan sosial pada tingkat nasional / internasional; 4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; 5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusinya; 6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya pada bidang pekerjaan sosial dengan narkotika, melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang spesialisasinya ditingkat nasional / internasional; 7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk mengembangkan program strategis intervensi pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga; kelompok; organisasi dan masyarakat; serta advokasi kebijakan dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkotika. 8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas; SALINAN
  • 28. 28 9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan narkotika. 10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional yang terkait dengan penanganan masalah penyalahgunaan narkotika; 11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan narkotika sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial; 12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah tanggung jawabnya; 13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional tentang narkotika dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan sosial dengan narkotika; dan 14. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika. Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial bagi penyalah guna narkotika, keluarga, komunitas dan masyarakat serta advokasi kebijakan dalam sistem pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut secara mandiri dan kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial dengan narkotika; 2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika, dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut; SALINAN
  • 29. 29 3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dengan Narkotika yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi; 4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan dan pelaksanaan intervensi, evaluasi serta terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan narkotika; dan 5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam melakukan intervensi bagi penyalah guna narkotika, keluarga, komunitas/masyarakat dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut. G. KOMPETENSI LULUSAN ATAU CAPAIAN PEMBELAJARAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS MEDIS Kompetensi pekerja sosial spesialis medis memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut: Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; SALINAN
  • 30. 30 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial secara mandiri;dan 10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. Pengetahuan 1. menguasai dan mampu mengaplikasikan teori dan teori praktik pekerjaan sosial tentang : teori psikososial, teori intervensi krisis, teori sistem, teori kehilangan (bereavement theories), teori kekuatan (strength theory), teori perilaku sehat; 2. menguasai aplikasi metode dan teknik-teknik intervensi pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan pekerjaan sosial terhadap pasien dan keluarga dalam seting rumah sakit dan masyarakat serta advokasi kebijakan; 3. menguasai pengelolaan sumber daya yang dimiliki pemerintah atau masyarakat, termasuk yang dimiliki individu-individu dan keluarga-keluarga untuk intervensi pekerjaan sosial mikro dan makro dalam setting rumah sakit dan masyarakat; 4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial dalam praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan psikososial; 5. menguasai pengembangan model intervensi dalam praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan fisik dan mental;dan Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial medis serta memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara nasional/internasional; 2. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial berdasarkan pemikiranlogis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif; SALINAN
  • 31. 31 3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi,atau menghasikan model praktik pekerjaan sosial spesialis beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional; 4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media; 5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusinya; 6. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang pekerjaan sosial medis melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya ditingkat nasional, regional, dan internasional; 7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi; 8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya; 9. mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial medis; 10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya; 11. mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesi pekerjaan sosial; SALINAN
  • 32. 32 12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah tanggung jawabnya; 13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesi pekerjaan sosial medis; 14. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesi pekerjaan sosial; 15. mampu melakukan penelitian guna mengembangkan teori-teori praktik pekerjaan sosial, praktik pekerjaan sosial medis dan profesi pekerjaan sosial, khususnya di Indonesia; dan 16. mampu melakukan peran-peran pekerja sosial untuk menghilangkan diskriminasi dan meningkatkan pelayanan yang manusiawi. Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan fisik dan mental secara mandiri dan kelompok, sampai dapat menghasilkan model praktik pekerjaan sosial yang memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial medis; 2. mampu membangun relasi pertolongan dalam praktik pekerjaan sosial mikro maupun makro dalam bidang kesehatan; 3. mampu melakukan asesmen terhadap faktor- faktor ekologi kesehatan dan penyakit sehingga dapat merumuskan kebutuhan intervensi terhadap faktor-faktor psiko-sosial, sosial- ekonomi, dan sosial-budaya dalam upaya kesehatan dengan mempertimbangkan perspektif klien dan orang-orang disekitarnya, perspektif gender, evaluasi upaya dan program yang sudah dijalankan, pertimbangan keilmuan dan keterlaksanaan praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan; SALINAN
  • 33. 33 4. mampu menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial dan membuat keputusan pilihan dengan pertimbangan keilmuan dan keterlaksanaan praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan; 5. mampu menyusun rencana intervensi pada praktik pekerjaan sosial medis pada level mikro, mezo, maupun makro berdasarkan hasil asesmen; 6. mampu melaksanakan intervensi sesuai dengan rencana intervensi yang telah disususn dan situasi yang berkembang selama pelaksanaan intervensi; 7. mampu melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan dan pencapaian hasil intervensi pada praktik pekerjaan sosial medis serta tindak lanjut pelayanan untuk memaksimalkan hasil intervensi; 8. mampu melakukan pengakhiran pertolongan pada praktik pekerjaan sosial medis dengan meminimalisasi konsekuensi negatif dari keterpisahan dengan pekerja sosial; 9. mampu melakukan rujukan ke lembaga-lembaga pelayanan lain yang diperlukan oleh orang-orang, kelompok, atau masyarakat yang ditolong yang dapat memperkuat upaya dan pencapaian status kesehatan; 10. mampu bekerja sama dengan klien, orang-orang lain yang berpengaruh penting terhadap klien, dan disiplin lain yang terkait dengan proses perancangan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengembangan praktik pekerjaan sosial medis sesuai dengan kode etik profesi pekerjaan sosial; 11. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan yang meliputi dokumen rujukan, asesmen, perencanaan program atau kegiatan intervensi, evaluasi, terminasi, persyaratan teknis dan biaya, yang sesuai dengan standar praktik pekerjaan sosial medis; dan SALINAN
  • 34. 34 12. mampu menerapkan prinsip-prinsip etik profesi pekerjaan sosial dalam proses praktik pekerjaan sosial medis sesuai dengan yang diatur dalam kode etik pekerjaan sosial. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. KHOFIFAH INDAR PARAWANSA SALINAN