PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU
DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, menguasai konsep teoritis pekerjaan sosial teori tentang manusia sebagai makhluk multidimensi, teori interaksi dan teori konteks lingkungan;
Pekerja sosial Generalis/ Keputusan Menteri sosial
1. KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 87 / HUK / 2015
TENTANG
PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU
DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi sumber daya manusia
penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
diperlukan pekerja sosial yang terdidik dan
profesional yang terdiri atas pekerja sosial
generalis dan pekerja sosial spesialis;
b. bahwa untuk menghasilkan pekerja sosial yang
terdidik dan profesional dengan kompetensi
sesuai dengan standar pendidikan tinggi dapat
dipenuhi oleh Sekolah Tinggi Kesejahteraan
Sosial;
c. bahwa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
Bandung merupakan lembaga pendidikan tinggi
di bawah Kementerian Sosial yang
menyelenggarakan pendidikan pekerjaan sosial;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial
tentang Pekerja Sosial Generalis dan Spesialis
Satu Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
SALINAN
2. 2
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4967);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5235);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5336);
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
SALINAN
3. 3
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5294);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013
tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan Fakir
Miskin melalui Pendekatan Wilayah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5449);
10. Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2001
tentang Pendirian Sekolah Tinggi Kesejahteraan
Sosial Bandung;
11. Keputusan Presiden Nomor 121/P/2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pembentukan
Kabinet Kerja;
12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
8);
13. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015
tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86);
14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Sosial;
SALINAN
4. 4
15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 03 Tahun 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah
Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
647);
16. Peraturan Menteri Sosial Nomor 06 Tahun 2013
tentang Mahasiswa Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial Bandung (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 634);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PEKERJA
SOSIAL GENERALIS DAN SPESIALIS SATU DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL.
KESATU : Pekerja sosial generalis dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, memiliki kompetensi atau
capaian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Pekerja sosial generalis sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU, diperlukan untuk
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
KETIGA : Pekerja sosial spesialis satu dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, terdiri atas :
a. pekerja sosial spesialis anak;
b. pekerja sosial spesialis kemiskinan;
c. pekerja sosial spesialis bencana;
d. pekerja sosial spesialis disabilitas;
e. pekerja sosial spesialis narkotika; dan
f. pekerja sosial spesialis medis.
KEEMPAT : Pekerja sosial spesialis satu sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KETIGA, memiliki kompetensi atau
capaian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
SALINAN
5. 5
KELIMA : Pekerja sosial spesialis satu sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KETIGA, diperlukan untuk
penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai
spesialisasinya.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 September 2015
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial.
2. Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Kementerian
Sosial.
3. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
4. Sekretaris Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial.
5. Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.
SALINAN
6. 6
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 87/HUK/2015
TENTANG : PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN
SPESIALIS SATU DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL.
PEKERJA SOSIAL GENERALIS
Kompetensi pekerja sosial generalis harus memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut:
A. Sikap
1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan
bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
SALINAN
7. 7
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahlian Pekerjaan Sosial secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, keuangan, dan
kewirausahaan.
B. Pengetahuan
1. menguasai konsep teoritis pekerjaan sosial teori tentang manusia
sebagai makhluk multidimensi, teori interaksi dan teori konteks
lingkungan;
2. menguasai pengetahuan mengenai perilaku manusia di dalam
lingkungan sosial konteks Indonesia;
3. menguasai prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial;
4. menguasai metode praktik pekerjaan sosial dalam penanganan masalah
di level mikro (individu dan keluarga), level messo (kelompok), dan level
makro (organisasi dan komunitas);
5. menguasai karakterisktik klien dan bidang pelayanan pekerjaan sosial;
6. menguasai bentuk-bentuk kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia;
7. menguasai fungsi manajemen organisasi pelayanan sosial; dan
8. menguasai metode penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan
program intervensi praktik pekerjaan sosial.
C. Keterampilan Umum
1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan
terukur dalam melakukan praktik pekerjaan sosial, serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang Pekerjaan Sosial;
SALINAN
8. 8
2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur dalam
intervensi pekerjaan sosial;
3. mampu mengkaji kasus penerapan metode dan teknik Pekerjaan Sosial
yang memperhatikan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam rangka
menghasilkan prototype atau model praktik Pekerjaan Sosial, dan
mengunggahnya dalam laman Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial atau
Perguruan Tinggi;
4. mampu menyusun hasil kajian empirik ilmu pekerjaan sosial dalam
bentuk skripsi, spesifikasi desain, dan mengunggahnya dalam laman
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial atau Perguruan Tinggi;
5. mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur dan
standar pekerjaan sosial;
6. mampu memelihara dan mengembangkan jejaring kerja dan hasil kerja
sama di dalam maupun di luar lembaganya;
7. mampu mengevaluasi dan bertanggung jawab atas pencapaian hasil
kerja kelompok dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
dan
8. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.
D. Keterampilan Khusus
1. mampu melakukan kontak pendahuluan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya;
2. mampu melakukan asessmen pekerjaan sosial dengan cara mengkaji
keterkaitan antara perilaku manusia dengan lingkungan sosialnya;
SALINAN
9. 9
3. mampu memilih dan mengaplikasikan konsep teoritis pekerjaan sosial
sesuai dengan karakteristik klien (individu, keluarga, kelompok,
masyarakat, dan organisasi) dan bidang pelayanan;
4. mampu menerapkan prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial;
5. mampu mengidentifikasi dan menawarkan alternatif pelayanan sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan klien;
6. mampu menerapkan metode dan teknik pekerjaan sosial pada level mikro,
messo, dan makro;
7. mampu merancang dan melakukan penanganan masalah sosial sesuai
dengan tahapan intervensi pekerjaan sosial;
8. mampu melakukan kajian empirik bentuk-bentuk kebijakan kesejahteraan
sosial di Indonesia;
9. mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen organisasi pelayanan
sosial pada level operasional; dan
10. mampu melakukan penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan
program intervensi praktik pekerjaan sosial.
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
SALINAN
10. 10
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 87/HUK/2015
TENTANG : PEKERJA SOSIAL GENERALIS DAN
SPESIALIS SATU DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL.
PEKERJA SOSIAL SPESIALIS SATU
Kompetensi pekerja sosial spesialis satu harus memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum dan keterampilan khusus.
A. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS ANAK
Kompetensi pekerja sosial spesialis anak memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum dan keterampilan khusus sebagai berikut:
Sikap 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan
etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
SALINAN
11. 11
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial
secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial
tentang anak, masa kanak-kanak dan
perkembangan anak yang merupakan sintesis dari
teori-teori sosiologi, psikologi, antropologi, serta
perspektif tentang hak-hak anak;
2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik pekerjaan
sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan
pekerjaan sosial untuk melaksanakan asessmen dan
intervensi pertolongan terhadap anak, keluarga dan
komunitas/masyarakat serta advokasi kebijakan;
3. menguasai pengelolaan sumber daya dilingkungan
sosial anak, keluarga dan komunitas/masyarakat
yang dimiliki pemerintah atau masyarakat untuk
intervensi pekerjaan sosial pada masalah-masalah
anak dan keluarga;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan
sosial untuk bekerja dengan anak, keluarga,
komunitas/masyarakat serta pihak-pihak terkait;
5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan
sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat
dan kebijakan kesejahteraan anak, perlindungan
anak dan pengasuhan anak; dan
6. menguasai evaluasi intervensi bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan analisis kebijakan
kesejahteraan anak, perlindungan anak dan
pengasuhan anak.
SALINAN
12. 12
Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan anak, serta memiliki kompetensi
kerja yang setara dengan standar kompetensi
spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara
nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
dengan anak berdasarkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis
yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah profesi
pekerjaan sosial yang terakreditasi, berdasarkan
metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh
asosiasi profesi pada tingkat regional atau
internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan anak, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
anak baik oleh dirinya sendiri, sejawat, dan/atau
sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan anak, melalui
pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
profesinya ditingkat nasional, regional, dan
internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang pekerjaan
sosial, maupun masalah yang lebih luas dari
bidang pekerjaan sosial;
SALINAN
13. 13
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks
dalam bidang pekerjaan sosial dengan anak;
10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan masyarakat profesional yang terkait
dengan penanganan masalah kesejahteraan anak,
perlindungan anak, pengasuhan anak serta
dengan klien;
11. mampu bertanggungjawab ataspraktik pekerjaan
sosial dengan anak sesuai dengan kode etik
pekerjaan sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang
pekerjaan sosial dengan anak;dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan
sosial dengan anak.
Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan
dalam sistem kesejahteraan anak, perlindungan
anak, dan pengasuhan anak secara mandiri dan
kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat
praktik pekerjaan sosial bagi anak dan keluarga;
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan membuat keputusan
terhadap berbagai pilihan sesuai dengan
kebutuhan anak dan keluarga;
SALINAN
14. 14
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat
yang meliputi dokumen asesmen, dokumen
rencana intervensi, dokumen pelaksanaan
intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
anak; dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan
melakukan advokasi kebijakan untuk mencapai
kesejahteraan anak, menyediakan perlindungan
anak dan pengasuhan anak yang optimal.
B. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS KEMISKINAN
Kompetensi pekerja sosial spesialis kemiskinan memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai
berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
SALINAN
15. 15
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial
secara mandiri;dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai konsep dan konteks praktik pekerjaan
sosial dengan kemiskinan;
2. menguasai teori sosialisme, kapitalisme, social,
fungsional, relasional, dan budaya dalam
perspektif pekerjaan sosial dengan kemiskinan;
3. menguasai aplikasi metode, dan proses intervensi
pada praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan;
4. menguasai pengelolaan sumberdaya untuk
mengatasi masalah kemiskinan;
5. menguasai program perlindungan sosial dan
kebijakan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan;
6. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan;
7. menguasai peran pekerja sosial dalam mengatasi
masalah kemiskinan;
8. menguasai pengembangan disain intervensi
pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan; dan
9. menguasai disain evaluasi praktik pekerjaan sosial
dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan kemiskinan, serta memiliki
kompetensi kerja minimal setara dengan standar
kompetensi spesialisasi praktik pekerjaan sosial
dengan kemiskinan yang berlaku secara nasional/
internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi praktik pekerjaan
sosial dengan kemiskinan berdasarkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis
yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik
profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pekerjaan
sosial pada tingkat nasional / internasional;
SALINAN
16. 16
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan narkotika, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
dan/atau sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan narkotika,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
spesialisasinya ditingkat nasional/ internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
mengembangkan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga;
kelompok; organisasi dan masyarakat; serta
advokasi kebijakan dalam penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas;
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
dalam bidang pekerjaan sosial dengan narkotika;
10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan masyarakat profesional yang terkait
dengan penanganan masalah penyalahgunaan
narkotika;
11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan
narkotika sesuai dengan kode etik pekerjaan
sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
SALINAN
17. 17
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional tentang
narkotika dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan spesialisasi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan
sosial dengan narkotika; dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika.
Keterampilan Khusus 1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga;
secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi
dan masyarakat; dan advokasi kebijakan dalam
penanganan masalah kemiskinan serta
menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial
dengan kemiskinan yang memenuhi kaidah dan
syarat praktik pekerjaan sosial dengan
kemiskinan;
2. mampu menyusun Alternatif solusi Rancangan
Praktik Pekerjaan Sosial dengan individu dan
keluarga; kelompok; organisasi dan masyarakat;
dan advokasi kebijakan serta membuat keputusan
terhadap berbagai pilihan sesuai dengan
kebutuhan penanganan masalah kemiskinan;
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dengan kemiskinan baik pada level individu
dan keluarga; kelompok; organisasi dan
masyarakat; serta advokasi kebijakan yang
meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana
intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta
dokumen evaluasi dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
kemiskinan; dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam memberikan pelayanan intervensi dan
melakukan advokasi kebijakan untuk keluarga
miskin.
SALINAN
18. 18
C. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS BENCANA
Kompetensi pekerja sosial spesialis bencana memiliki sikap, pengetahuan
keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian pekerjaan sosial
secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial
tentang bencana, masalah sosial yang terjadi
dalam situasi bencana yang merupakan sintesis
dari teori-teori sosiologi, psikologi, antropologi,
serta perspektif tentang bencana dan pengungsi;
2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik-teknik
pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan
asesmen dan intervensi pertolongan terhadap
masalah Bencana dan Pengungsi, kelompok
rentan dan komunitas/masyarakat terdampak
bencana serta advokasi kebijakan;
SALINAN
19. 19
3. menguasai pengelolaan sumber daya di
lingkungan sosial yang dimiliki pemerintah atau
masyarakat untuk intervensi pekerjaan sosial
dengan Bencana dan Pengungsi;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial untuk bekerja dengan korban
bencana dan pengungsi serta pihak-pihak terkait;
5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan
sosial bagi keluarga, komunitas/ masyarakat dan
kebijakan yang terkait dengan masalah bencana
dan pengungsi;dan
6. menguasai evaluasi intervensi pekerjaan sosial
bagi keluarga, komunitas/ masyarakat dan
kebijakan yang terkait dengan masalah bencana
dan pengungsi.
Keterampilan Umum 1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi, serta
memiliki kompetensi kerja setara dengan standar
kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang
berlaku secara nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
dengan bencana dan pengungsi berdasarkan
pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan
komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa
tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik
profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pada
tingkat nasional / internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
bencana dan pengungsi baik oleh dirinya sendiri,
sejawat, dan/atau sistem institusinya;
SALINAN
20. 20
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan bencana
dan pengungsi, melalui pelatihan dan
pengalaman kerja dengan mempertimbangkan
kemutakhiran bidang profesinya ditingkat
nasional, regional, dan internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial bagi bencana dan pengungsi,
keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi
kebijakan;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
pekerjaan sosial, maupun masalah yang lebih
luas dari bidang pekerjaan sosial;
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain
yang sebidang maupun yang tidak sebidang
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan
bencana dan pengungsi;
10. mampu mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanggulangan bencana dan
pengungsi;
11. mampu bertanggungjawab atas praktek
pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi
sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang
pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi;
dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi.
SALINAN
21. 21
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial bagi bencana dan pengungsi,
keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi
kebijakan penanggulangan pencana dan
pengungsi, perlindungan korban bencana dan
pengungsi secara mandiri dan kelompok serta
memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi;
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial bagi keluarga,
komunitas/masyarakat dan membuat keputusan
tentang penanggulangan bencana dan pengungsi;
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial bagi individu, keluarga, kelompok,
komunitas/masyarakat yang meliputi dokumen
asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen
pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi
dan terminasi dalam penanggulangan bencana
dan pengungsi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
bencana dan pengungsi; dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
pekerjaan sosial bagi individu, keluarga,
kelompok, komunitas/masyarakat dan
melakukan advokasi kebijakan untuk
menanggulangi masalah korban bencana dan
pengungsi.
E. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS DISABILITAS
Kompetensi pekerja sosial spesialis disabilitas memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai
berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan
etika;
SALINAN
22. 22
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial secara
mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, keuangan,
dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktik pekerjaan sosial
dengan disabilitas, teori sistem, psikologi,
kebijakan dan perencanaan sosial;
2. menguasai aplikasi metode, pendekatan, teknik-
teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan
asesmen dan intervensi pertolongan terhadap
masalah disabilitas;
3. menguasai pengelolaan sumber daya di lingkungan
sosial penyandang disabilitas untuk intervensi
masalah-masalah disabilitas;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial untuk bekerja dengan
penyandang disabilitas;
5. menguasai pengembangan disain intervensi
pekerjaan sosial bagi penyandang disabilitas; dan
6. menguasai disain evaluasi intervensi pekerjaan
sosial bagi penyandang disabilitas.
SALINAN
23. 23
Keterampilan
Umum
1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan disabilitas dan memiliki kompetensi
kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi spesialisasi praktik pekerjaan sosial
dengan disabilitas yang berlaku secara
nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas berdasarkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa tesis
yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, atau menghasikan disain praktik
pekerjaan sosial dengan disabilitas beserta
deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah
desain dan kode etik profesi yang diakui oleh
masyarakat profesi pada tingkat
nasional/internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
disabilitas, baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
dan/atau sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan disabilitas,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
spesialisasinya ditingkat nasional /internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga,
kelompok; organisasi dan masyarakat; serta
advokasi kebijakan dalam penanganan masalah
disabilitas;
SALINAN
24. 24
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas
dari bidang profesinya;
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial
dengan disabilitas;
10. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
kerja dengan masyarakat profesional yang terkait
dengan penanganan masalah disabilitas;
11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang spesialisasi praktik pekerjaan sosial dengan
disabilitas sesuai dengan kode etik pekerjaan
sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional tentang
disabilitas dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan spesialisasi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas; dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja spesialisasi pekerjaan
sosial.
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga
secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi
dan masyarakat; dan advokasi kebijakan dalam
penanganan masalah disabilitas, serta
menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial
dengan disabilitas yang memenuhi kaidah dan
syarat praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas;
SALINAN
25. 25
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial bagi individu dan keluarga
secara mandiri dan kelompok; dengan organisasi
dan masyarakat; dan advokasi kebijakan serta
membuat keputusan terhadap berbagai pilihan
sesuai dengan kebutuhan penanganan masalah
disabilitas;
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dengan disabilitas baik pada level individu
dan keluarga; kelompok; organisasi dan
masyarakat; serta advokasi kebijakan yang
meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana
intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta
dokumen evaluasi dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan
terminasi dalam praktik pekerjaan sosial dengan
Disabilitas; dan
5. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam
memberikan pelayanan intervensi dan melakukan
advokasi kebijakan untuk bagi penyandang
disabilitas.
F. KOMPETENSI LULUSAN PEKERJA SOSIAL SPESIALIS NARKOTIKA
Kompetensi pekerja sosial spesialis narkotika memiliki sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai
berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
SALINAN
26. 26
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
Pengetahuan 1. menguasai teori dan teori praktek pekerjaan sosial
tentang pharmacologi, adiksi, asesmen konteks
penyalahgunaan narkotika, intervensi/manajemen
pemulihan, keluarga dan penyalahgunaan
narkotika, serta pencegahan kekambuhan
(relapse);
2. menguasai aplikasi pendekatan, teknik-teknik
pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan
asesmen dan intervensi pertolongan terhadap
korban narkotika, keluarga dan
komunitas/masyarakat serta advokasi sosial;
3. menguasai pengelolaan sumber daya di
lingkungan sosial yang dimiliki keluarga,
masyarakat, dan pemerintah untuk intervensi
pekerjaan sosial pada masalah-masalah
penyalahgunaan narkotika;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial untuk bekerja dengan penyalah
guna narkotika, keluarga, komunitas dan
masyarakat serta pihak-pihak terkait;
5. menguasai pengembangan intervensi pekerjaan
sosial bagi penyalahgunaan narkotika, keluarga,
komunitas dan masyarakat serta kebijakan
tentang pencegahan, rehabilitasi dan pembinaan
lanjut; dan
6. menguasai evaluasi intervensi bagi penyalah guna
narkotika, keluarga, komunitas dan masyarakat,
serta kebijakan tentang pencegahan, rehabilitasi,
dan pembinaan lanjut.
SALINAN
27. 27
Keterampilan
Umum
1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial dengan narkotika, serta memiliki
kompetensi kerja yang setara dengan standar
kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang
berlaku secara nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
dengan narkotika berdasarkan pemikiran logis,
kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa
tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang
terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik
profesi yang diakui oleh asosiasi profesi pekerjaan
sosial pada tingkat nasional / internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial dengan narkotika, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi, kepada masyarakat umum melalui
berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika baik oleh dirinya sendiri, sejawat,
dan/atau sistem institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian spesialisasinya
pada bidang pekerjaan sosial dengan narkotika,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
spesialisasinya ditingkat nasional / internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
mengembangkan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga;
kelompok; organisasi dan masyarakat; serta
advokasi kebijakan dalam penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika.
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas;
SALINAN
28. 28
9. mampu bekerja sama dengan profesional lain
yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
dalam bidang pekerjaan sosial dengan narkotika.
10. mampu mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika;
11. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan
narkotika sesuai dengan kode etik pekerjaan
sosial;
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional tentang
narkotika dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan spesialisasi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang praktik
pekerjaan sosial dengan narkotika; dan
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika.
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial bagi penyalah guna narkotika,
keluarga, komunitas dan masyarakat serta
advokasi kebijakan dalam sistem pencegahan,
rehabilitasi, dan pembinaan lanjut secara mandiri
dan kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat
praktik pekerjaan sosial dengan narkotika;
2. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial dengan narkotika, dalam
upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan
lanjut;
SALINAN
29. 29
3. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dengan Narkotika yang meliputi dokumen
asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen
pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi
dan terminasi;
4. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin
ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan dan
pelaksanaan intervensi, evaluasi serta terminasi
dalam praktik pekerjaan sosial dengan narkotika;
dan
5. mampu menerapkan nilai dan etika pekerjaan
sosial dalam melakukan intervensi bagi penyalah
guna narkotika, keluarga, komunitas/masyarakat
dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan
pembinaan lanjut.
G. KOMPETENSI LULUSAN ATAU CAPAIAN PEMBELAJARAN PEKERJA
SOSIAL SPESIALIS MEDIS
Kompetensi pekerja sosial spesialis medis memiliki sikap, pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus sebagai berikut:
Sikap 1. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mampu menunjukkan sikap religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggung jawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
6. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika
akademik;
SALINAN
30. 30
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahlian Pekerjaan Sosial
secara mandiri;dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan.
Pengetahuan 1. menguasai dan mampu mengaplikasikan teori dan
teori praktik pekerjaan sosial tentang : teori
psikososial, teori intervensi krisis, teori sistem,
teori kehilangan (bereavement theories), teori
kekuatan (strength theory), teori perilaku sehat;
2. menguasai aplikasi metode dan teknik-teknik
intervensi pekerjaan sosial tingkat lanjut dan
proses pertolongan pekerjaan sosial terhadap
pasien dan keluarga dalam seting rumah sakit
dan masyarakat serta advokasi kebijakan;
3. menguasai pengelolaan sumber daya yang dimiliki
pemerintah atau masyarakat, termasuk yang
dimiliki individu-individu dan keluarga-keluarga
untuk intervensi pekerjaan sosial mikro dan
makro dalam setting rumah sakit dan
masyarakat;
4. menguasai aplikasi prinsip, nilai dan etika
pekerjaan sosial dalam praktik pekerjaan sosial
dalam kesehatan psikososial;
5. menguasai pengembangan model intervensi dalam
praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan fisik
dan mental;dan
Keterampilan
Umum
1. mampu bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan
sosial medis serta memiliki kompetensi kerja yang
minimal setara dengan standar kompetensi
spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku secara
nasional/internasional;
2. mampu membuat keputusan yang independen
dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan sosial
berdasarkan pemikiranlogis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif;
SALINAN
31. 31
3. mampu menyusun laporan hasil studi berupa
tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
profesi yang terakreditasi,atau menghasikan
model praktik pekerjaan sosial spesialis beserta
deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah
desain dan kode etik profesi yang diakui oleh
masyarakat profesi pada tingkat regional atau
internasional;
4. mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik,
apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan
sosial, yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
umum melalui berbagai bentuk media;
5. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam
melaksanakan praktik pekerjaan sosial baik oleh
dirinya sendiri, sejawat, dan/atau sistem
institusinya;
6. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya
pada bidang pekerjaan sosial medis melalui
pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang
profesinya ditingkat nasional, regional, dan
internasional;
7. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk
pengembangan program strategis organisasi;
8. mampu memimpin suatu tim kerja untuk
memecahkan masalah baik pada bidang
profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari
bidang profesinya;
9. mampu bekerja sama dengan profesi lain yang
sebidang maupun yang tidak sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial
medis;
10. mampu mengembangkan dan memelihara
jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya;
11. mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di
bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesi
pekerjaan sosial;
SALINAN
32. 32
12. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran
secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
13. mampu berkontribusi dalam evaluasi atau
pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan profesi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang
profesi pekerjaan sosial medis;
14. mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesi pekerjaan
sosial;
15. mampu melakukan penelitian guna
mengembangkan teori-teori praktik pekerjaan
sosial, praktik pekerjaan sosial medis dan profesi
pekerjaan sosial, khususnya di Indonesia; dan
16. mampu melakukan peran-peran pekerja sosial
untuk menghilangkan diskriminasi dan
meningkatkan pelayanan yang manusiawi.
Keterampilan
Khusus
1. mampu merancang dan mengembangkan praktik
pekerjaan sosial dalam kesehatan fisik dan mental
secara mandiri dan kelompok, sampai dapat
menghasilkan model praktik pekerjaan sosial yang
memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan
sosial medis;
2. mampu membangun relasi pertolongan dalam
praktik pekerjaan sosial mikro maupun makro
dalam bidang kesehatan;
3. mampu melakukan asesmen terhadap faktor-
faktor ekologi kesehatan dan penyakit sehingga
dapat merumuskan kebutuhan intervensi
terhadap faktor-faktor psiko-sosial, sosial-
ekonomi, dan sosial-budaya dalam upaya
kesehatan dengan mempertimbangkan perspektif
klien dan orang-orang disekitarnya, perspektif
gender, evaluasi upaya dan program yang sudah
dijalankan, pertimbangan keilmuan dan
keterlaksanaan praktik pekerjaan sosial dalam
kesehatan;
SALINAN
33. 33
4. mampu menyusun alternatif solusi rancangan
praktik pekerjaan sosial dan membuat keputusan
pilihan dengan pertimbangan keilmuan dan
keterlaksanaan praktik pekerjaan sosial dalam
kesehatan;
5. mampu menyusun rencana intervensi pada
praktik pekerjaan sosial medis pada level mikro,
mezo, maupun makro berdasarkan hasil asesmen;
6. mampu melaksanakan intervensi sesuai dengan
rencana intervensi yang telah disususn dan
situasi yang berkembang selama pelaksanaan
intervensi;
7. mampu melakukan evaluasi terhadap proses
pelaksanaan dan pencapaian hasil intervensi
pada praktik pekerjaan sosial medis serta tindak
lanjut pelayanan untuk memaksimalkan hasil
intervensi;
8. mampu melakukan pengakhiran pertolongan pada
praktik pekerjaan sosial medis dengan
meminimalisasi konsekuensi negatif dari
keterpisahan dengan pekerja sosial;
9. mampu melakukan rujukan ke lembaga-lembaga
pelayanan lain yang diperlukan oleh orang-orang,
kelompok, atau masyarakat yang ditolong yang
dapat memperkuat upaya dan pencapaian status
kesehatan;
10. mampu bekerja sama dengan klien, orang-orang
lain yang berpengaruh penting terhadap klien, dan
disiplin lain yang terkait dengan proses
perancangan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi,
dan pengembangan praktik pekerjaan sosial medis
sesuai dengan kode etik profesi pekerjaan sosial;
11. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan
sosial dalam kesehatan yang meliputi dokumen
rujukan, asesmen, perencanaan program atau
kegiatan intervensi, evaluasi, terminasi,
persyaratan teknis dan biaya, yang sesuai dengan
standar praktik pekerjaan sosial medis; dan
SALINAN
34. 34
12. mampu menerapkan prinsip-prinsip etik profesi
pekerjaan sosial dalam proses praktik pekerjaan
sosial medis sesuai dengan yang diatur dalam
kode etik pekerjaan sosial.
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA
SALINAN