SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK)
A. Gambaran Umum
Nama : An. N
No. RM : 392 51 83
Tanggal Lahir : 7 Agustus 2004
Umur : 9 Tahun, 7 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cerocoh DS, Domas RT 002/001, Domas, Pontang, Serang,
Banten
Warga Negara : WNI
Masuk Rumah Sakit : 4 Maret 2014
Ruang Rawat : Kelas III, Ged A. Bagian Anak Kamar 109A
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease (CKD), Hipertensi Grade II
Tanggal Pengamatan : 11-15 Maret 2014
B. Masalah Penyakit Pasien
1. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada penyakit serupa
2. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada
3. Riwayat penyakit sekarang : chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II,
proptosis OD
C. Skrining Gizi
Merupakan proses untuk menentukan kondisi pasien yang teridentifikasi risiko gizi
atau sudah malnutrisi dan membutuhkan dukungan gizi individual. Identifikasi risiko gizi
dilakukan melalui skrining dimana metodenya tergantung kondisi dan fasilitas setempat.
Metode yang digunakan ada 3 yaitu subjective global assessment (SGA), malnutrition
universal screening tools (MUST) dan strongkid. Hasil skor dari skrining ada 3 kriteria yaitu
skor 0 artinya tidak berisiko, 1-3 artinya berisiko malnutrisi sedang, 4-5 artinya berisiko
malnutrisi tinggi. Pada pasien anak skrining metode yang dilakukan yaitu strongkid. Pada
kasus An. N usia 9 tahun dengan Chronic Kidney Disease (CKD), Hipertensi Grade II,
strongkid yang didapat adalah 3 yang artinya risiko malnutrisi sedang. Hasil strongkid yang
didapat sama dengan hasil skrining perawat.
D. Proses Asuhan Gizi Terstandar
Suatu metode pemecahan masalah yang sistematis, dimana dietisien menggunkan cara
berpikir kritis dalam membuat keputusan yang tepat terkait masalah gizi sehingga dapat
memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi.
1. Assessment
Merupakan kegiatan mengumpulkan, mengintegrasikan dan menganalisa data untuk
identifikasi masalah gizi yang terkait dengan aspek asuhan zat gizi dan makanan, aspek
klinis dan aspke perilaku-lingkungan serta penyebabnya.
a) Data Antropometri
Antropometri adalah hasil pengukuran fisik pada individu. Pengukuran yang
umum dilakukan antara lain tinggi badan (TB), berat badan (BB), lingkar lengan atas
(LILA), pengukuran antropometri untuk mengetahui status gizi pasien. Pada kasus
tertentu sepeti edema, tidak bisa menggunakan BB, jadi menggunakan LILA untuk
mencari estimasi berat badan. Penilaian status gizi dilakukan dengan membandingkan
beberapa ukuran tersebut, misalnya IMT yaitu rasio BB terhadap TB. Pada pasien
chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II, proptosis OD untuk menentukan
status gizinya menggunakan CDC 2000. Adapun data yang diperoleh dan hasil indeks
status gizi :
Berat badan : 22 kg
Tinggi badan : 124 cm
LILA : 19,5 cm
Berat badan ideal : 24 kg
BB/U : 22/29 x 100% = 75,8%
TB/U : 124/133 x 100% = 93,2%
BB/TB : 22/24 x 100% = 91,6%
LILA/U : 19,5/21,1 x 100% = 92,4%
HA : 7 tahun
Kesan : Status gizi baik, perawakan pendek. HA pada pasien ini pada usia 7 tahun.
b) Data Biokimia
Biokimia merupakan data yang dikumpulkan dan dinilai, pemeriksaan atau
prosedur medis berkaitan dengan status gizi, status metabolik dan gambaran fungsi
organ yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi sebagai contoh nilai
glukosa, albumin. Pada pasien chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II,
proptosis OD data biokimia yang di dapat adalah :
Tabel Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 10-3-2014
Pemeriksaan
Lab
Hasil Satuan Nilai Normal Ket.
Kreatinin darah
(Cr)
13,6 Mg/dl 0,60-1,20 Tinggi
Ureum darah 274 Mg/dl <50 Tinggi
Natrium 132 mEq/L 135-147 Rendah
Kalium 6,47 mEq/L 3,30-5,40 Tinggi
Cl 81,6 mEq/L 94,0-111,0 Rendah
Hemoglobin 5,9 d/dl 12,5-16,1 Rendah
Hematokrit 10,1 % 36,0-47,0 Rendah
Eritrosit 2,48 10^6/ul 4,00-5,20 Rendah
Led 144 Mm 0-20 Tinggi
Trombosit 405 10^3/ul 150-400 Tinggi
Lfg 5,01 Ml/ menit/
1,73m2
>90 Rendah
LFG = K x TB = 0,55 x 124 = 5,01 ml/menit/1,73 m2
Pkr 13,6
Keterangan: < 15 gagal ginjal
Kesan: dari hasil lab dinyatakan kreatinin tinggi, ureum tinggi, natrium rendah,
kalium tinggi dan clorida rendah. Data lab tersebut berpengaruh terhadap fungsi
ginjal. Lgf rendah < 15 menunjukkan gagal ginjal.
c) Data Klinis dan Fisik
Merupakan pengkajian gizi dalam aspek klinis meliputi kondisi kesehatan.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang berkaitan
dengan gangguan gizi atau dapat menimbulkan masalah gizi. Pemeriksaan fisik
terkait gizi merupakan kombinasi tanda-tanda vital dan antropometri yang dapat
dikumpulkan dari catatan medis atau wawancara. Penampilan fisik secara umum,
contoh seperti kurus, merupakan kondisi-kondisi yang menggambarkan kurang gizi.
Pada kasus chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II, proptosis OD
didapatkan hasil :
• Hasil Pemeriksaan Klinis adalah sebagai berikut :
Tabel Hasil Pemeriksaan Klinis Tanggal 11 Maret 2014
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket.
Nadi 88x/menit 60-100 x Normal
Pernapasan 22x/menit 20-30 x/menit Normal
Tekanan darah 140/96 mmHg 120/80 mmHg Tinggi
Suhu 37ºC 36ºC-37ºC Normal
Kesan : terdapat hipertensi, mual dan nafsu makan kurang.
• Hasil Pemeriksaan Fisik sebagai berikut :
Keadaan umum : nafsu makan kurang, mual, kesadaran compos metis, pusing.
Kesan : nafsu makan kurang, mual, pusing.
d) Riwayat Gizi
Pengumpulan atau pengkajian data riwayat gizi meliputi asupan makanan
termasuk komposisi, pola makan, diet saat ini dan data lain yang terkait. Selain itu
diperlukan data kepedulian terhadap gizi dan kesehatan, aktivitas fisik dan
ketersediaan makanan di lingkungan. Pada pasien ini didapatkan data tentang pola
makan SMRS, yaitu :
o Kebiasaan makan sebelum masuk rumah sakit :
Pasien memiliki kebiasaan makan yang kurang tepat, makan hanya 1x
makanan utama dan 2x selingan. Pasien jarang sekali makan, makanan utama
hanya di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Kebiasaan makannnya adalah :
Pagi : nasi 1p + ikan goreng 1p + buah 1p
Selingan : biscuit 2 bungkus
Siang : biscuit 1 bungkus
Malam : tidak makan
o Kebiasaan makan setelah masuk rumah sakit :
Saat masuk RS pasien makan 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan.
Pasien makan masih sedikit karena nafsu makan menurun dan disertai rasa mual.
Makanan yang diberikan rumah sakit jarang dihabiskan. Makanan yang diberikan
rumah sakit biasanya berupa nasi+lauk hewani+sayur+buah. Sebelumnya Os
belum pernah mendapatkan edukasi gizi.
Kesan :
‒ Pola makan Os SMRS tidak teratur, Os hanya makan 1x makanan
utama dan tidak lengkap (tidak ada sayur dan nabati), tidak minum
susu.
‒ Pola makan di rumah sakit 3x makanan utama 3x makanan selingan.
Tapi makan jarang dihabiskan.
Hasil Asupan Makan SMRS
Zat Gizi Nilai Kebutuhan %
Energi 665,7 1560 42,67
Protein 23,7 36 65,8
Lemak 20 43,3 46,18
karbohidrat 101,7 253,5 40,1
Hasil Asupan Makan di RS
Zat Gizi Nilai Kebutuhan %
Energi 756 1560 48,4
Protein 23,4 36 65
Lemak 18,4 43,3 42,5
karbohidrat 135,6 253,5 53,5
Kesan: - Asupan Makan SMRS masih < 90%, asupan makan kurang
- Asupan Makan di RS masih < 90%, asupan makan kurang
e) Riwayat Personal (meliputi 4 area yaitu riwayat obat, sosekbud, riwayat umum
pasien)
An. N seorang anak perempuan usia 9 tahun 7 bulan, kelas 3 SD, lahir cukup
bulan, lahir normal di dukun, imunisasi lengkap, makan biasa 3x sehari. Ayah Os
seorang buruh tani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. An. N di diagnosa chronic
kidney disease (CKD), hipertensi grade II. SMRS pasien demam, BAK sedikit,
pasien berobat ke PKM dikatakan sakit ginjal. Saat masuk RS Os merasa mual dan
muntah. Pada tanggal 11 di rencanakan untuk hemodialisa. Mata kanan proptosis
sejak 2 tahun lalu.
Tabel Obat yang Diberikan pada Pasien
Obat Fungsi Efek samping
CaCo3 3x350 mg Buffer dalam penanganan
kondisi asidosis metabolik
yang terjadi pada hampir
seluruh pasien gagal ginjal
karena kesulitan dalam
proses eliminasi buangan
asam hasil dari
metabolisme tubuh.
Dapat terjadi konstipasi,
kembung, pemakaian
jangka panjang dapat
menyebabkan hipersekresi,
hiperkalsemia dapat
menyebabkan mual dan
muntah, sakit kepala,
pusing.
Hemapo 150010, 2x1 mg
saat HD
Terapi anemia pada pasien
penyakit ginjal kronik
yang menjalani dialisis/
yang tidak menjalani
dialisis.
Terapi simptomatik
anemia ginjal pada pasien
belum di dialisis.
Sakit kepala, gangguan
sensorimotor seperti
gangguan bicara, gangguan
berjalan, serangan
tonoklonik, stenosis,
aneurisma, reaksi kulit,
diare, muntah atau reaksi
pada tempat injeksi.
Furosemid 2x40 mg Digunakan untuk
meningkatkan produksi
urin dan mengurangi
pembengkakan dan retensi
cairan.
Tekanan darah rendah,
dehidrasi dan penipisan
elektrolit (natrium,
kalium), diare, pusing,
mual, muntah.
Amlodipin 1x5 mg Untuk pengobatan
hipertensi, angina stabil
kronik, angina vasospastik.
Edema, sakit kepala, nyeri,
penurunan berat badan.
Calnic syr Memenuhi kebutuhan
kalsium dan vit. D
Gangguan gastrointestinal
2. Diagnosa gizi
Merupakan kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang aktual
atau berisiko menyebabkan masalah gizi yang merupakan tanggung jawab dietisien untuk
menanganinya secara mandiri. Diagnosa gizi ada 3 domain yaitu domain asupan, domain
klinis dan domain perilaku. Diagnosa gizi pada pasien yaitu :
 Domain Asupan
Asupan energi dan zat gizi tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan
dan disertai rasa mual ditandai oleh estimasi asupan energi 42,6%, protein 65,8%,
lemak 46,1%, karbohidrat 40,1%.
 Domain Klinik
Perubahan nilai lab berkaitan dengan gangguan fungsi ginjal ditandai oleh nilai lab
kreatinin 13,6; ureum 274; kalium 6,47; natrium 132.
 Domain Lingkungan
Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan
bergizi ditandai makan hanya 1x disertai makanan yang tidak sesuai.
3. Intervensi
Serangkaian aktivitas spesifik dan berkaitan dengan penggunaan bahan untuk
menanggulangi masalah :
a. Tujuan :
- Memperbaiki asupan energi dan zat gizi mencapai minimal >90% secara
bertahap
- Membantu memperbaiki nilai lab terutama fungsi ginjal kalium, natrium dan
kalsium mencapai normal
- Memperbaiki pola diet ginjal yang sesuai
b. Syarat diet
1) Energi 65 kkal/kg BBI/hari
2) Protein 1,5 gr dari kebutuhan
3) Lemak 25 % dari total kebutuhan
4) Karbohidrat 65% dari total kebutuhan
Kebutuhan Gizi Pasien
- Energi : 65 kkal x 24 kg = 1560 kkal
- Protein : 1,5 x 24 kg = 36 gram
- Lemak : 25% x 1500 = 43,3 gram
- Karbohidrat : 65% x 1500 = 253,5 gram
Kebutuhan Cairan
|w| = 20 ml x bb/jam
|w| = 20 ml x 22/3 = 146,6
Intake : 240 ml Output : urin = 200
|w| = 146 +
346
B/8= -106 D/8= 1,13 ml/kg/jam
Target= 346+106 = 452 ml/ 8 jam kedepan  Jadi kebutuhan cairan 452 ml/
8 jam
Kebutuhan cairan selama 24 jam = 1356 ml
c. Preskripsi diet
Diet nefritis 1500 kkal, protein 35 g, RG 1 g
4. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui respon pasien/ klien
terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya. Data hasil monitoring dan evaluasi gizi
dapat digunakan sebagai bahan evaluasi sistem manajemen pelayanan secara
keseluruhannya.
a) Memantau nafsu makan dan rasa mual
b) Mamantau nilai lab
c) Memantau pola diet
Hasil Pemantauan Antropometri
Pemeriksaan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
Berat badan
(kg)
22 22,3 - 28 -
LILA (cm) 19,5 19,5
Evaluasi : adanya peningkatan berat badan sebesar 5,7 kg selama 3 hari
Hasil Pemantauan Nilai Lab
Pemeriksaan Nilai rujuk Satuan Tanggal 12 Tanggal 13
Kreatinin 0,60-1,20 Mg/dl 8,07 9,474
Ureum < 50 Mg/dl 164,6 175,4
Na 135-147 mEq/L 130 135
K 3,30-5,40 mEq/L 4,5 4,1
Cl 94,0-111,0 mEq/L 96 94
Hemoglobin 12,5-16,1 d/dl 9,36 -
Hematokrit 36,0-47,0 % 26,7 -
Trombosit 150-400 10^3/ul 306 -
Lfg > 90 Ml/menit/1,73 m2
8,45 7,20
Evaluasi : dari data lab di atas terjadi perubahan nilai lab yaitu natrium normal, kreatinin
masih tinggi, ureum tinggi, kalium masih tinggi dan LFG masih dibawah batas normal,
tapi sudah mengalami peningkatan dari hasil lab pertama.
Hasil Pemantauan Keadaan Fisik selama 3 hari
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Tidak demam, tidak sesak,
kesadaran CM, terdapat
mual, muntah, pusing
Tidak demam, tidak sesak,
kesadaran CM, terdapat
mual, muntah, pusing
Tidak demam, tidak sesak,
kesadaran CM, terdapat
mual, muntah, pusing
Evaluasi : Os masih merasa mual dan muntah
Hasil Pemantauan Klinik selama 3 hari
Hasil
Pemeriksaan
Nilai Normal Hari 1 Hari 2 Hari 3
Nadi 60-100 x 85x/menit 81x/menit 100x/menit
Pernapasan 20-30 x/menit 120x/menit 22x/menit 22x/menit
Tekanan darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg 130/102 mmHg 120/88 mmHg
Suhu 36ºC-37ºC 36,4ºC 36ºC 36,5ºC
Evaluasi : tekanan darah masih naik turun, pada tanggal 13 meningkat jadi 130/102
mmHg dan pada tanggal 14 tekanan darah normal. Suhu, pernapasan dan nadi normal.
Kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK

More Related Content

What's hot

Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis'Rheyfan Caspian
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4Indri Wati
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolonelsegintzna
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiatasyakhae2016
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisAndre Milanisti
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaWira Rotinsulu
 

What's hot (20)

Kasus dm hamil
Kasus dm hamilKasus dm hamil
Kasus dm hamil
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
 
Dibetes Melitus Tipe 2
Dibetes  Melitus Tipe 2Dibetes  Melitus Tipe 2
Dibetes Melitus Tipe 2
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolon
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 

Similar to Kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK

Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Indri Savitri
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiZollananda
 
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli giziLanggeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli giziYakoovAbadi
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanAulia Amani
 
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptdokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptAjengAyuGandasari
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2lody mamesah
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfSitiAulia39
 
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptxPPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptxClickClick8
 
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelDiabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelRidwansyah Iid
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxFridaMuna
 
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptxKasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptxYuyunRasulong1
 

Similar to Kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK (20)

NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
 
PPT Anak.pptx
PPT Anak.pptxPPT Anak.pptx
PPT Anak.pptx
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli giziLanggeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
 
PBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul KegemukanPBL Endokrin Modul Kegemukan
PBL Endokrin Modul Kegemukan
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptdokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
 
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptxPPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
 
Studi Kasus Saluran Pernapasan
Studi Kasus Saluran PernapasanStudi Kasus Saluran Pernapasan
Studi Kasus Saluran Pernapasan
 
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbelDiabetes melitus by MANTAP bimbel
Diabetes melitus by MANTAP bimbel
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docx
 
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptxKasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
 
Dm
DmDm
Dm
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 

Recently uploaded

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (19)

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

Kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK

  • 1. Kasus Gagal Ginjal Kronik (GGK) A. Gambaran Umum Nama : An. N No. RM : 392 51 83 Tanggal Lahir : 7 Agustus 2004 Umur : 9 Tahun, 7 Bulan Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Kp. Cerocoh DS, Domas RT 002/001, Domas, Pontang, Serang, Banten Warga Negara : WNI Masuk Rumah Sakit : 4 Maret 2014 Ruang Rawat : Kelas III, Ged A. Bagian Anak Kamar 109A Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease (CKD), Hipertensi Grade II Tanggal Pengamatan : 11-15 Maret 2014 B. Masalah Penyakit Pasien 1. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada penyakit serupa 2. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada 3. Riwayat penyakit sekarang : chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II, proptosis OD C. Skrining Gizi Merupakan proses untuk menentukan kondisi pasien yang teridentifikasi risiko gizi atau sudah malnutrisi dan membutuhkan dukungan gizi individual. Identifikasi risiko gizi dilakukan melalui skrining dimana metodenya tergantung kondisi dan fasilitas setempat. Metode yang digunakan ada 3 yaitu subjective global assessment (SGA), malnutrition universal screening tools (MUST) dan strongkid. Hasil skor dari skrining ada 3 kriteria yaitu skor 0 artinya tidak berisiko, 1-3 artinya berisiko malnutrisi sedang, 4-5 artinya berisiko malnutrisi tinggi. Pada pasien anak skrining metode yang dilakukan yaitu strongkid. Pada
  • 2. kasus An. N usia 9 tahun dengan Chronic Kidney Disease (CKD), Hipertensi Grade II, strongkid yang didapat adalah 3 yang artinya risiko malnutrisi sedang. Hasil strongkid yang didapat sama dengan hasil skrining perawat. D. Proses Asuhan Gizi Terstandar Suatu metode pemecahan masalah yang sistematis, dimana dietisien menggunkan cara berpikir kritis dalam membuat keputusan yang tepat terkait masalah gizi sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi. 1. Assessment Merupakan kegiatan mengumpulkan, mengintegrasikan dan menganalisa data untuk identifikasi masalah gizi yang terkait dengan aspek asuhan zat gizi dan makanan, aspek klinis dan aspke perilaku-lingkungan serta penyebabnya. a) Data Antropometri Antropometri adalah hasil pengukuran fisik pada individu. Pengukuran yang umum dilakukan antara lain tinggi badan (TB), berat badan (BB), lingkar lengan atas (LILA), pengukuran antropometri untuk mengetahui status gizi pasien. Pada kasus tertentu sepeti edema, tidak bisa menggunakan BB, jadi menggunakan LILA untuk mencari estimasi berat badan. Penilaian status gizi dilakukan dengan membandingkan beberapa ukuran tersebut, misalnya IMT yaitu rasio BB terhadap TB. Pada pasien chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II, proptosis OD untuk menentukan status gizinya menggunakan CDC 2000. Adapun data yang diperoleh dan hasil indeks status gizi : Berat badan : 22 kg Tinggi badan : 124 cm LILA : 19,5 cm Berat badan ideal : 24 kg BB/U : 22/29 x 100% = 75,8% TB/U : 124/133 x 100% = 93,2% BB/TB : 22/24 x 100% = 91,6% LILA/U : 19,5/21,1 x 100% = 92,4% HA : 7 tahun
  • 3. Kesan : Status gizi baik, perawakan pendek. HA pada pasien ini pada usia 7 tahun. b) Data Biokimia Biokimia merupakan data yang dikumpulkan dan dinilai, pemeriksaan atau prosedur medis berkaitan dengan status gizi, status metabolik dan gambaran fungsi organ yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi sebagai contoh nilai glukosa, albumin. Pada pasien chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II, proptosis OD data biokimia yang di dapat adalah : Tabel Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 10-3-2014 Pemeriksaan Lab Hasil Satuan Nilai Normal Ket. Kreatinin darah (Cr) 13,6 Mg/dl 0,60-1,20 Tinggi Ureum darah 274 Mg/dl <50 Tinggi Natrium 132 mEq/L 135-147 Rendah Kalium 6,47 mEq/L 3,30-5,40 Tinggi Cl 81,6 mEq/L 94,0-111,0 Rendah Hemoglobin 5,9 d/dl 12,5-16,1 Rendah Hematokrit 10,1 % 36,0-47,0 Rendah Eritrosit 2,48 10^6/ul 4,00-5,20 Rendah Led 144 Mm 0-20 Tinggi Trombosit 405 10^3/ul 150-400 Tinggi Lfg 5,01 Ml/ menit/ 1,73m2 >90 Rendah LFG = K x TB = 0,55 x 124 = 5,01 ml/menit/1,73 m2 Pkr 13,6 Keterangan: < 15 gagal ginjal Kesan: dari hasil lab dinyatakan kreatinin tinggi, ureum tinggi, natrium rendah, kalium tinggi dan clorida rendah. Data lab tersebut berpengaruh terhadap fungsi ginjal. Lgf rendah < 15 menunjukkan gagal ginjal. c) Data Klinis dan Fisik Merupakan pengkajian gizi dalam aspek klinis meliputi kondisi kesehatan. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang berkaitan dengan gangguan gizi atau dapat menimbulkan masalah gizi. Pemeriksaan fisik
  • 4. terkait gizi merupakan kombinasi tanda-tanda vital dan antropometri yang dapat dikumpulkan dari catatan medis atau wawancara. Penampilan fisik secara umum, contoh seperti kurus, merupakan kondisi-kondisi yang menggambarkan kurang gizi. Pada kasus chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II, proptosis OD didapatkan hasil : • Hasil Pemeriksaan Klinis adalah sebagai berikut : Tabel Hasil Pemeriksaan Klinis Tanggal 11 Maret 2014 Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket. Nadi 88x/menit 60-100 x Normal Pernapasan 22x/menit 20-30 x/menit Normal Tekanan darah 140/96 mmHg 120/80 mmHg Tinggi Suhu 37ºC 36ºC-37ºC Normal Kesan : terdapat hipertensi, mual dan nafsu makan kurang. • Hasil Pemeriksaan Fisik sebagai berikut : Keadaan umum : nafsu makan kurang, mual, kesadaran compos metis, pusing. Kesan : nafsu makan kurang, mual, pusing. d) Riwayat Gizi Pengumpulan atau pengkajian data riwayat gizi meliputi asupan makanan termasuk komposisi, pola makan, diet saat ini dan data lain yang terkait. Selain itu diperlukan data kepedulian terhadap gizi dan kesehatan, aktivitas fisik dan ketersediaan makanan di lingkungan. Pada pasien ini didapatkan data tentang pola makan SMRS, yaitu : o Kebiasaan makan sebelum masuk rumah sakit : Pasien memiliki kebiasaan makan yang kurang tepat, makan hanya 1x makanan utama dan 2x selingan. Pasien jarang sekali makan, makanan utama hanya di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Kebiasaan makannnya adalah : Pagi : nasi 1p + ikan goreng 1p + buah 1p Selingan : biscuit 2 bungkus Siang : biscuit 1 bungkus
  • 5. Malam : tidak makan o Kebiasaan makan setelah masuk rumah sakit : Saat masuk RS pasien makan 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan. Pasien makan masih sedikit karena nafsu makan menurun dan disertai rasa mual. Makanan yang diberikan rumah sakit jarang dihabiskan. Makanan yang diberikan rumah sakit biasanya berupa nasi+lauk hewani+sayur+buah. Sebelumnya Os belum pernah mendapatkan edukasi gizi. Kesan : ‒ Pola makan Os SMRS tidak teratur, Os hanya makan 1x makanan utama dan tidak lengkap (tidak ada sayur dan nabati), tidak minum susu. ‒ Pola makan di rumah sakit 3x makanan utama 3x makanan selingan. Tapi makan jarang dihabiskan. Hasil Asupan Makan SMRS Zat Gizi Nilai Kebutuhan % Energi 665,7 1560 42,67 Protein 23,7 36 65,8 Lemak 20 43,3 46,18 karbohidrat 101,7 253,5 40,1 Hasil Asupan Makan di RS Zat Gizi Nilai Kebutuhan % Energi 756 1560 48,4 Protein 23,4 36 65 Lemak 18,4 43,3 42,5 karbohidrat 135,6 253,5 53,5 Kesan: - Asupan Makan SMRS masih < 90%, asupan makan kurang - Asupan Makan di RS masih < 90%, asupan makan kurang e) Riwayat Personal (meliputi 4 area yaitu riwayat obat, sosekbud, riwayat umum pasien) An. N seorang anak perempuan usia 9 tahun 7 bulan, kelas 3 SD, lahir cukup bulan, lahir normal di dukun, imunisasi lengkap, makan biasa 3x sehari. Ayah Os
  • 6. seorang buruh tani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. An. N di diagnosa chronic kidney disease (CKD), hipertensi grade II. SMRS pasien demam, BAK sedikit, pasien berobat ke PKM dikatakan sakit ginjal. Saat masuk RS Os merasa mual dan muntah. Pada tanggal 11 di rencanakan untuk hemodialisa. Mata kanan proptosis sejak 2 tahun lalu. Tabel Obat yang Diberikan pada Pasien Obat Fungsi Efek samping CaCo3 3x350 mg Buffer dalam penanganan kondisi asidosis metabolik yang terjadi pada hampir seluruh pasien gagal ginjal karena kesulitan dalam proses eliminasi buangan asam hasil dari metabolisme tubuh. Dapat terjadi konstipasi, kembung, pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan hipersekresi, hiperkalsemia dapat menyebabkan mual dan muntah, sakit kepala, pusing. Hemapo 150010, 2x1 mg saat HD Terapi anemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani dialisis/ yang tidak menjalani dialisis. Terapi simptomatik anemia ginjal pada pasien belum di dialisis. Sakit kepala, gangguan sensorimotor seperti gangguan bicara, gangguan berjalan, serangan tonoklonik, stenosis, aneurisma, reaksi kulit, diare, muntah atau reaksi pada tempat injeksi. Furosemid 2x40 mg Digunakan untuk meningkatkan produksi urin dan mengurangi pembengkakan dan retensi cairan. Tekanan darah rendah, dehidrasi dan penipisan elektrolit (natrium, kalium), diare, pusing, mual, muntah. Amlodipin 1x5 mg Untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik, angina vasospastik. Edema, sakit kepala, nyeri, penurunan berat badan. Calnic syr Memenuhi kebutuhan kalsium dan vit. D Gangguan gastrointestinal
  • 7. 2. Diagnosa gizi Merupakan kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang aktual atau berisiko menyebabkan masalah gizi yang merupakan tanggung jawab dietisien untuk menanganinya secara mandiri. Diagnosa gizi ada 3 domain yaitu domain asupan, domain klinis dan domain perilaku. Diagnosa gizi pada pasien yaitu :  Domain Asupan Asupan energi dan zat gizi tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan dan disertai rasa mual ditandai oleh estimasi asupan energi 42,6%, protein 65,8%, lemak 46,1%, karbohidrat 40,1%.  Domain Klinik Perubahan nilai lab berkaitan dengan gangguan fungsi ginjal ditandai oleh nilai lab kreatinin 13,6; ureum 274; kalium 6,47; natrium 132.  Domain Lingkungan Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan bergizi ditandai makan hanya 1x disertai makanan yang tidak sesuai. 3. Intervensi Serangkaian aktivitas spesifik dan berkaitan dengan penggunaan bahan untuk menanggulangi masalah : a. Tujuan : - Memperbaiki asupan energi dan zat gizi mencapai minimal >90% secara bertahap - Membantu memperbaiki nilai lab terutama fungsi ginjal kalium, natrium dan kalsium mencapai normal - Memperbaiki pola diet ginjal yang sesuai b. Syarat diet 1) Energi 65 kkal/kg BBI/hari 2) Protein 1,5 gr dari kebutuhan 3) Lemak 25 % dari total kebutuhan
  • 8. 4) Karbohidrat 65% dari total kebutuhan Kebutuhan Gizi Pasien - Energi : 65 kkal x 24 kg = 1560 kkal - Protein : 1,5 x 24 kg = 36 gram - Lemak : 25% x 1500 = 43,3 gram - Karbohidrat : 65% x 1500 = 253,5 gram Kebutuhan Cairan |w| = 20 ml x bb/jam |w| = 20 ml x 22/3 = 146,6 Intake : 240 ml Output : urin = 200 |w| = 146 + 346 B/8= -106 D/8= 1,13 ml/kg/jam Target= 346+106 = 452 ml/ 8 jam kedepan  Jadi kebutuhan cairan 452 ml/ 8 jam Kebutuhan cairan selama 24 jam = 1356 ml c. Preskripsi diet Diet nefritis 1500 kkal, protein 35 g, RG 1 g 4. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui respon pasien/ klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya. Data hasil monitoring dan evaluasi gizi dapat digunakan sebagai bahan evaluasi sistem manajemen pelayanan secara keseluruhannya. a) Memantau nafsu makan dan rasa mual b) Mamantau nilai lab c) Memantau pola diet Hasil Pemantauan Antropometri Pemeriksaan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Berat badan (kg) 22 22,3 - 28 -
  • 9. LILA (cm) 19,5 19,5 Evaluasi : adanya peningkatan berat badan sebesar 5,7 kg selama 3 hari Hasil Pemantauan Nilai Lab Pemeriksaan Nilai rujuk Satuan Tanggal 12 Tanggal 13 Kreatinin 0,60-1,20 Mg/dl 8,07 9,474 Ureum < 50 Mg/dl 164,6 175,4 Na 135-147 mEq/L 130 135 K 3,30-5,40 mEq/L 4,5 4,1 Cl 94,0-111,0 mEq/L 96 94 Hemoglobin 12,5-16,1 d/dl 9,36 - Hematokrit 36,0-47,0 % 26,7 - Trombosit 150-400 10^3/ul 306 - Lfg > 90 Ml/menit/1,73 m2 8,45 7,20 Evaluasi : dari data lab di atas terjadi perubahan nilai lab yaitu natrium normal, kreatinin masih tinggi, ureum tinggi, kalium masih tinggi dan LFG masih dibawah batas normal, tapi sudah mengalami peningkatan dari hasil lab pertama. Hasil Pemantauan Keadaan Fisik selama 3 hari Hari 1 Hari 2 Hari 3 Tidak demam, tidak sesak, kesadaran CM, terdapat mual, muntah, pusing Tidak demam, tidak sesak, kesadaran CM, terdapat mual, muntah, pusing Tidak demam, tidak sesak, kesadaran CM, terdapat mual, muntah, pusing Evaluasi : Os masih merasa mual dan muntah Hasil Pemantauan Klinik selama 3 hari Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Hari 1 Hari 2 Hari 3 Nadi 60-100 x 85x/menit 81x/menit 100x/menit Pernapasan 20-30 x/menit 120x/menit 22x/menit 22x/menit Tekanan darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg 130/102 mmHg 120/88 mmHg Suhu 36ºC-37ºC 36,4ºC 36ºC 36,5ºC Evaluasi : tekanan darah masih naik turun, pada tanggal 13 meningkat jadi 130/102 mmHg dan pada tanggal 14 tekanan darah normal. Suhu, pernapasan dan nadi normal.