Pasien wanita berusia 51 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa afasia transkortikal, stroke iskemik, hipertensi, dan diabetes melitus. Diet pasien dirancang sesuai kebutuhan diabetes melitus dengan pemantauan asupan zat gizi dan nilai laboratorium selama tiga hari. Pemenuhan asupan menurun pada hari kedua dan ketiga meski masih di atas 80% kebutuhan. Saran berupa inovasi makanan selingan dan konseling lanjut
1. Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono
Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Pasien dengan
Afasia Transkortikal Cerebrovascular Disease Stroke
Ischemic (CVD SI), Hipertensi, dan Diabetes Melitus
Nama : Siti Aulia
NIM : P17331122714
2. Gambaran Kasus
Ny. W berusia 51 tahun 9 bulan dibawa oleh keluarganya ke IGD RS Pusat Otak Nasional hari Senin, 4
September 2023 dengan keluhan gangguan bicara (bicara melantur) sejak 1 hari SMRS. Hasil skrining disfagia
menunjukkan hasil negatif dan tidak ada kelemahan otot. Diagnosa medis pasien yaitu Afasia Transkortikal ec
Cerebrovascular Disease Stroke Ischemic (CVD SI), Hipertensi, dan Diabetes Melitus. Pasien memiliki riwayat
penyakit Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan Diabetes Melitus sejak 1 tahun yang lalu. Semenjak itu pasien rutin
mengonsumsi obat, yaitu Allopurinol, Dexamethasone, dan Meloxicam.
Ny. W merupakan seorang Ibu Rumah Tangga yang tinggal bersama suami dan anaknya. Pendidikan
terakhir Ny. W yaitu SMA. Kebiasaan makan Ny. W sebelum masuk rumah sakit yaitu makan utama sebanyak 2
kali dan selingan sebanyak 4 kali. Setiap makan utama terdiri atas nasi 1,5 centong (70 gr), telur 1 butir (55 gr)
atau ayam 1 potong (40 gr), atau daging 1 potong (35 gr), tahu 1 potong (50 gr) atau tempe 1 potong (25 gr), sayur
bayam/sayur sop 3 sendok makan (30 gr). Buah biasa dikonsumsi 3 kali per minggu (mangga, pepaya, semangka,
melon, dan pisang) sebanyak 0,5 mangkuk (100 gr) setiap kali makan. Makanan selingan berupa kerupuk bundar
1 buah (5 gr), rempeyek 3 lembar (45 gr), gorengan 4 buah (pisang goreng 1 buah (30 gr), bakwan 2 buah (40 gr),
risol bihun 1 buah (20 gr), dan roti isi susu kental manis (SKM 1 sendok makan) 1 tangkap (70 gr). Etimasi
pemenuhan zat gizi pasien sebelum masuk rumah sakit yaitu energi 107%, protein 78,8%, lemak 149%, dan
karbohidrat 92,4%.
Pada tanggal 5 September 2023 di ruang perawatan lantai 8, dilakukan pengukuran antropometri yaitu
lingkar lengan atas, panjang ulna, dan tinggi lutut. Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa persentase
LILA (lingkar lengan atas) menurut umur pasien yaitu 117% yang menunjukkan bahwa status gizi pasien
overweight (gizi lebih).
3. Skor = 1 (Diabetes Melitus)
Skrining Gizi
Riwayat Personal
Usia : 51 tahun
Suku : Betawi
Keterbatasan fisik (-)
Mobilitas : Ambulatory
Sosial Ekonomi : Menikah
Agama : Islam
Riwayat Medis
CT Scan (4/9) : Infark subakut di lobus
parietal dan infark lama di lobus
frontal kanan.
Riwayat Medis
Data Antropometri
Tinggi lutut : 47,5 cm
Panjang Ulna : 24,5 cm
LILA : 35 cm
Status Gizi (%LILA/U) : 117%
(Overwight)
Data Biokimia
Hb : 16,5 gr/dL (T)
GDS : 294 mg/dL (T)
Na : 134 mmol/L (R)
eGFR : 74,3 9 (R)
Kesadaran : CM
Perawakan : Gemuk
Ada gangguan berbicara
Tidak ada kelemahan otot
Skrining disfagia (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan TTV
Tekanan Darah : 160/110 (T)
Nadi : 76 x/min (N)
Napas : 17 x/min (N)
Suhu tubuh : 36,3 C (N)
Asupan SMRS
Energi : 102%
Protein : 75,3%
Lemak : 142,9%
Karbohidrat : 88,5%
Kolesterol : 9,1%
Asupan MRS
Energi : 83,7%
Protein : 69,9%
Lemak : 49,2%
Karbohidrat : 92,5%
Kebutuhan Gizi
Energi : 1529,5 kkal
Protein (15%) : 57 gram
Lemak (25%) : 42 gram
Karbohidrat (60%) : 229 gram
Serat : 25 gram
Cairan : 1330 ml
ASESMEN GIZI
4. (NI-5.5.2) Asupan lemak berlebih berkaitan dengan kurangnya pengetahuan terkait gizi
dan makanan ditandai dengan estimasi pemenuhan asupan lemak 142,9%, pemilihan
makanan selingan tinggi lemak dan kolesterol 4 kali sehari, dan belum pernah
mendapatkan konseling gizi.
(NC-2.2) Perubahan nilai laboratorium terkit gizi berkaitan dengan gangguan sistem
endokrin dibuktikan dengan nilai gula darah sewaktu 294 mg/dL dan diagnosa medis
Diabetes Melitus.
Diagnosa
Gizi
Preskripsi
Diet
• Jenis Diet : Diabetes Melitus
• Bentuk Makanan : Lunak
• Cara Pemberian : Oral
• Frekuensi Makan : 3 kali utama dan 2 kali selingan
Rencana
Monitoring
• Asupan zat gizi, serat dan cairan meningkat mencapai 100% (setiap hari)
• Nilai laboratorium terkait gizi (GDS) mencapai normal (setiap hari)
• Pengetahuan terkait gizi dan makanan meningkat (setiap hari)
5. Afasia Transkortikal ec CVD SI,
Hipertensi, dan Diabetes Melitus.
Diagnosa Medis
Preskripsi Diet
Diet Diabetes Melitus
Energi : 1468,7 kkal
Protein: 47 gram
Lemak: 45,5 gram
Karbohidrat : 207 gram
Cairan : 1330 ml
Bentuk : Lunak (Tim)
Frekuensi : 3 x utama dan 2 x selingan
Pemberian Diet
Pemenuhan Zat Gizi
Energi : 85,7%
Protein : 77,6%
Lemak : 102%
Karbohidrat : 68,7%
Serat : 21,3%
Cairan : 48,9%
GDS : 297 mg/dL (T)
Data Biokimia
Pemeriksaan TTV
Tekanan Darah : 176/80 (T)
Nadi : 87 x/min (N)
Napas : 17 x/min (N)
Suhu tubuh : 36,4 C (N)
Pemeriksaan Fisik
Tidak ada keluhan
Diagnosa Gizi
NC-2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi
(GDS)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan
terkait gizi dan makanan
Monitoring
Hari Ke-1
Data Antropometri
Tinggi lutut : 47,5 cm
Panjang Ulna : 24,5 cm
LILA : 35 cm
Status Gizi (%LILA/U) : 117%
(Overwight)
6. Afasia Transkortikal ec CVD SI,
Hipertensi, dan Diabetes Melitus.
Diagnosa Medis
Preskripsi Diet
Diet Diabetes Melitus Rendah Garam
Rendah Lemak
Energi : 1468,7 kkal
Protein: 47 gram
Lemak: 45,5 gram
Karbohidrat : 207 gram
Cairan : 1330 ml
Bentuk : Lunak (Tim)
Frekuensi : 3 x utama dan 2 x selingan
Pemberian Diet
Pemenuhan Zat Gizi
Energi : 82%
Protein : 74,3%
Lemak : 98,3%
Karbohidrat : 65,9%
Serat : 21,3%
Cairan : 48,9%
Trigliserida 214 mg/dL (T)
LDL 159 mg/dL (T)
HDL 55 mg/dL (R)
GDP 208 mg/dL (T)
HbA1C 13,9% (T)
Data Biokimia
Pemeriksaan TTV
Tekanan Darah : 163/121 (T)
Nadi : 90 x/min (N)
Napas : 16 x/min (N)
Suhu tubuh : 36,3 C (N)
Pemeriksaan Fisik
Tidak ada keluhan
Diagnosa Gizi
NC-2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi
(GDS)
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan
terkait gizi dan makanan
Monitoring
Hari Ke-2
Data Antropometri
Tidak dilakukan pengukuran
7. Afasia Transkortikal ec CVD SI,
Hipertensi, dan Diabetes Melitus.
Diagnosa Medis
Preskripsi Diet
Diet Diabetes Melitus Rendah Garam
Rendah Lemak
Energi : 1468,7 kkal
Protein: 47 gram
Lemak: 45,5 gram
Karbohidrat : 207 gram
Cairan : 1330 ml
Bentuk : Lunak (Tim)
Frekuensi : 3 x utama dan 2 x selingan
Pemberian Diet
Pemenuhan Zat Gizi
Energi : 61,8%
Protein : 43,8%
Lemak : 63,7%
Karbohidrat : 61,3%
Serat : 8,4%
Cairan : 48%
GDS : 149 mg/dL (N)
Data Biokimia
Pemeriksaan TTV
Tekanan Darah : 176/125 (T)
Nadi : 82 x/min (N)
Napas : 16 x/min (N)
Suhu tubuh : 36,1 C (N)
Pemeriksaan Fisik
Tidak ada keluhan
Diagnosa Gizi
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan
terkait gizi dan makanan
Monitoring
Hari Ke-3
Data Antropometri
Tidak dilakukan pengukuran
8. Perkembangan Asupan Makan
• Di hari ke-1 dan ke-2, pemenuhan
asupan energi, protein, lemak, dan
KH cenderung menurun. Namun,
energi tetap memenuhi >80%
kebutuhan.
• Di hari ke-3, asupan menurun
dikarenakan pemantauan hanya
sampai waktu makan pagi.
• Pemenuhan asupan serat dan cairan
belum memenuhi kebutuhan.
85,7% 82%
61,8%
77,6% 74,3%
43,8%
102,6% 98,3%
63,7%
68,7% 65,9%
61,3%
21,3% 21,3%
8,4%
48,9% 48,9% 48%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Cairan
9. Analisa Efektivitas Unit Cost
Berdasarkan hasil perhitngan, dapat diketahui bahwa
biaya total sisa makanan pasien selama intervensi (7 kali
pemberian makan) sebesar Rp. 4.974,-.
Unit cost yang ditetapkan untuk pasien kelas II RSPON
yaitu sebesar Rp. 51.600,- per hari.
Pada hari pertama terdapat 1,97% dari total biaya
makan yang tidak efektif dan sisanya 98,03% dapat
dipergunakan.
Pada hari kedua terdapat 6,13% dari total biaya makan
yang tidak efektif dan sisanya 93,87% dapat
dipergunakan.
Pada hari ketiga biaya sisa makanan tidak dapat
dihitung dikarenakan intervensi hanya dapat dilakukan
pada waktu makan pagi dan snack pagi saja.
Waktu Makan
Jenis Bahan
Makanan
Menu VI MENU VII MENU VIII
Makan Pagi Nasi 0 Rp. 137,5,- Rp. 137,5,-
Lauk hewani Rp. 290,- 0 Rp. 654,-
Sayuran Rp. 300,- 0 0
Minyak 0 0 0
Snack Pagi Puding 0 0 0
Makan Siang Nasi 0 0
Lauk hewani 0 Rp. 800,-
Lauk nabati 0 0
Sayuran 0 0
Buah 0 0
Minyak 0 0
Snack siang Buah/Puding 0 0
Makan Sore Nasi Rp. 137,5,- Rp. 137,5,-
Lauk hewani Rp. 290,- 0
Lauk nabati 0 0
Sayuran 0 0
Buah 0 Rp. 2090,-
Minyak 0 0
10. Kesimpulan
• Daya terima makan pasien selama intervensi cukup baik sehingga pemenuhan asupan zat gizi selalu
terpenuhi secara optimal.
• Pemberian konseling gizi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait diet
diabetes melitus saat di rumah sudah dilakukan.
Saran
• Sebaiknya dilakukan inovasi terhadap makanan selingan untuk pasien diabetes melitus yang
berbahan dasar bahan makanan tinggi serat namun rendah indeks glikemik. Contoh makanan
selingan yaitu Muffin Ubi Ungu dan Puding Tomat & Wortel.
• Sebaiknya dilakukan konseling lanjutan untuk memantau penerapan diet pasien di rumah di jadwal
kontrol selanjutnya di rumah sakit.